PENDAHULUAN
Dokumentasi dapat dianggap sebagai materi yang tertulis atau sesuatu yang
menyediakan informasi tentang suatu subyek. Dokumentasi dapat berisi tentang
deskripsi-deskripsi, penjelasan-penjelasan, bagan alir, daftar-daftar, cetakan hasil
komputer, contoh-contoh obyek dari sistem informasi.
Pelayanan keperawatan/kebidanan merupakan pelayanan profesional dari
pelayanan kesehatan yang tersedia selama 24 jam secara berkelanjutan selama masa
perawatan pasien. Dengan demikian, pelayanan keperawatan dan kebidanan memegang
peranan penting dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan di rumah
sakit dan puskesmas.
Dokumentasi keperawatan dan kebidanan tidak hanya merupakan dokumen sah
tapi juga instrumen untuk melindungi para pasien, perawat dan bidan secara sah; oleh
karena itu, perawat/bidan diharapkan dapat bekerja sesuai dengan standar profesional.
1
Manajemen kebidanan merupakan metode atau bentuk pendekatan yang
digunakan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan sehingga langkah-langkah dalam
manajemen kebidanan merupakan alur pikir bidan dalam pemecahan masalah atau
pengambilan keputusan klinis. Asuhan yang dilakukan yang dilakukan harus dicatat
secara benar, sederhana, jelas, dan logis sehingga perlu suatu metode pendokumentasian.
Dokumentasi ini perlu karena dapat digunakan sebagai bahan untuk mempertanggung
jawabkan tindakan yang dilakukan dan juga bila ada terjadi gugatan, maka dokumentasi
kebidanan dapat membantu.
Bidan sebagai tenaga kesehatan dan pelaksana asuhan kebidanan wajib mencatat
dan melaporkan kegiatannya yang dokumentasinya harus tersimpan dengan baik. Aspek
pelayanan yang didokumentasikan adalah semua pelayanan mandiri yang diberikan oleh
bidan, pelayanan konsultasi dan pelayanan kolaborasi.
2
G. Penyampaian berita/informasi/laporan tentang kesehatan/perkembangan pasien
dilakukan dengan dua cara yaitu pencatatan dan pelaporan.
Pencatatan
Pencatatan adalah data tertulis dan merupakan data resmi tentang kondisi
kesehatan pasien dan perkembangannya
Pelaporan
Pelaporan adalah penyampaian informasi tentang kondisi dan perkembangan
pasien secara lisan kepada bidan/perawat lain atau kepada dokter atau tim
kesehatan lainnya.
Katagori informasi yang biasanya masuk dalam status (chart) pasien adalah :
Data demografik
Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
Formulir persetujuan
Diagnosa
Pengobatan
Catatan perkembangan /kemajuan
Catatan secara berkesinambungan (flow sheet)
Catatan perawat
Keberadaan dokumentasi baik berbentuk catatan maupun laporan akan sangat
membantu dalam berkomunikasi baik antara sesama perawat/bidan maupun
lembaran tindakan (treatment)
Catatan laboratorium
Laporan rontgen ( X – ray )
Ringkasan pasien pulang
3
untuk menggunakan catatan tersebut dalam pengadilan sehubungan dengan haknya akan
jaminan kerahasiaan data.
2. Sebagai alat komunikasi antar tim kesehatan
Merupakan alat komunikasi bagi tenaga kebidanan walaupun para tenaga tenaga
kebidanan berkomunikasi secara lisan tetapi catatan kebidanan diperlukan karena
sifatnya permanen. Catatan dalam kebidanan ini berguna untuk:
- Koordinasi asuhan kebidanan yang diberikan oleh beberapa orang
- Mencegah pemberian informasi yang berulang-ulang kepada pasien oleh anggota tim
kesehatan lainnya.
- Mengurangi kesalahan dan meningkatkan ketelitian dalam pelaksanaan asuhan
kebidanan
- Membantu tenaga kebidanan menggunakan waktu yang sebaik baiknya serta mencegah
kegiatan yang tumpang tindih
3. Mempunyai aspek financial ekonomi
Suatu berkas pencatatan mempunyai nilai ekonomi karena isinya dapat dijadikan bahan
untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan di Rumah sakit atau unit pelayanan
lainnya. Tanpa adanya bukti pencatatan tindakan maka pembayaran tidak dapat
diprtanggung jawabkan.
4. Bermanfaat untuk materi penelitian
Dengan mempelajari asuhan kebidanan dan pengobatan terhadap sejumlah pasien dengan
penyakit yang sama maka informasi yang diperoleh akan membentu untuk mengatasi
masalah yang dialami oleh pasien dengan penyakit yang sama.
5. Mempunyai aspek jaminan mutu
Pencatatan pada klien yang lengkap dan akurat akan memberi kemudahan bagi bidan
dalam membantu menyelesaikan masalah klien. Dan untuk mengetahui sejauh mana
masalah klien dapat teratasi dan sejauh mana masalah dapat di identifikasi dan dimonitor
melalui catatan yang akurat. Hal ini akan dapat membentu meningkatkan mutu pelayanan
kebidanan.
6. Aspek akreditasi
7. Aspek statistik
Informasi statistik dari dokumen dapat membantu suatu institusi untuk mengantisipasi
kebutuhan tenaga dan menyusun rencana sesuai kebutuhan.
4
1.4. Prinsip-prinsip Dokumentasi
6. Kejelasan dan keobyektifan : bukan merupakan data fiktif dan samar yang
dapat menimbulkan kerancuan. Data harus tegas, logis, rasional,
kronologis serta mencantumkan nama dan nomor register.
1. Dokumentasikan secara lengkap dan jelas suatu masalah yang bersifat klinis
4. Gunakan ejaan dan kata baku serta tata bahasa medis yang tepat dan umum
5. Gunakan alat tulis yang terlihat jelas, seperti tinta untuk menghindari terhapusnya
catatan.
5
14. Catat daerah atau tempat pemberian injeksi atau suntikan
16. Rekam medis harus segera dilengkapi setelah pasien selesai mendapat pelayanan
17. Bila terjadi kesalahan dalam pendokumentasian, berkas catatan tidak boleh
dihilangkan atau dihapus dengan cara apapun, hanya boleh dilakukan dengan
pencoretan dan dibubuhi paraf petugas yang bersangkutan.
18. Hasil temuan digambarkan secara jelas termasuk keadaan, tanda, gejala, warna,
jumlah dan besar dengan ukuran yang lazim dipakai. Interpretasi data objektif
harus didukung oleh observasi. Kolom jangan dibiarkan kosong, beri tanda bila
tidak ada yang perlu ditulis.
PENUTUP
TERIMAKASIH