id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Melibatkan
lima wilayah kerja puskesmas di empat kecamatan yang berbeda
B. Waktu Penelitian
Waktu penelitian direncanakan pada bulan Maret 2019.
C. Tatalaksana Penelitian
1. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain Randomized
Controlled Trial (RCT)
2. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Sasaran populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi usia 3-6 bulan.
Sedangkan populasi sumber merupakan populasi dari sasaran yang bisa dijangkau,
namun tetap menggambarkan populasi sasaran adalah bayi yang berusia 3-6 bulan
yang tinggal di lima wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
b. Sampel
Teknik sampling pada penelitian ini adalah Simple Random Sampling yaitu
pengambilan sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2017). Jumlah
sampel pada penelitian ini sejumlah 120 bayi yang akan di bagi menjadi 2
kelompok yaitu 60 bayi kelompok kontrol dan 60 bayi kelompok perlakuan.
Sampel pada penelitian ini adalah sebagian populasi yang telah memenuhi kriteria
inklusi. Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu bayi dengan usia 3-6 bulan yang
mendapat asi eksklusif dan berdomisili di wilayah kerja puskesmas yang dijadikan
sebagai tempat penelitian atau berdomisili di wilayah Kabupaten Ponorogo serta
belum pernah mendapat pijat bayi baik oleh dukun bayi, ibu, maupun pijat di
klinik baby spa. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah Bayi baru mendapat
imunisasi (tunggu 72 jam setelahnya), bayi menderita infeksi kulit atau infeksi
lainnya, dan bayi dalam keadaan sakit atautodemam.
commit user
49
perpustakaan.uns.ac.id 50
digilib.uns.ac.id
Populasi sasaran
(seluruh bayi usia 3-6 bulan)
Populasi sumber
(bayi yang berusia 3-6 bulan yang tinggal di wilayah kerja
Puskesmas Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur)
Pre-test
Implementasi dari MAI dan BISQ
Post-test
30 hari setelah pre-test
Pengolahan data
4. Variabel Penelitian
Variabel merupakan suatu komponen faktor yang saling berkaitan satu sama
lainnya dan telah diinterventarisasi lebih dulu dalam variabel penelitian (Setiawan
dan Prasetyo, 2015). Variabel dalam penelitian ini mencakup variabel dependen
dan variabel independen. Variabel Independen pada penelitian ini adalah pijat
bayi, sedangkan variabel dependennya adalah bonding attachment dan kualitas
tidur bayi
5. Definisi Operasional Variabel Penelitian
a. Pijat Bayi
1) Definisi : pijat yang dilakukan oleh ibu yang memberikan asi ekslusif
kepada bayinya dan sudah diberikan pelatihan pijat bayi 2 kali 15 menit
setiap hari, dan di damping oleh enumerator selama 5-7 hari pertama, serta
hanya dilakukan oleh ibu selama 30 hari
2) Alat ukur : checklist berdasarkan pedoman pijat bayi (Roesli, 2016)
3) Skala : nominal dikotomi
4) Parameter : 0 = Tidak terampil
1 = terampil
b. Bonding attachment
1) Definisi : hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin antara orang tua
dan bayi
2) Alat ukur : Maternal Attachment Inventory.
3) Skala : nominal
4) Parameter : 1 = hampir tidak pernah (1 kali dalam sehari)
2 = jarang (3 kali dalam sehari)
3 = sering (10 kali dalam sehari)
4 = selalu (dilakukan setiap saat)
c. Kualitas tidur
1) Definisi : mutu atau keadaan fisiologis tertentu yang didapatkan selama
tidur, yang memulihkan proses-proses tubuh yang terjadi pada waktu bangun.
Dinilai selama 30 hari berturut-turut. Kualitas tidur yang baik yaitu tidur
malam >9 jam, terbangun <3x, dan lamanya terbangun <1 jam.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 52
digilib.uns.ac.id
c. Confidientiality (Kerahasiaan)
Informasi atau temuan apapun yang menyangkut responden merupakan haknya
sehingga tidak dapat memberikan informasi tersebut tanpa seizing yang
besangkutan.
d. Ethical Clearence (Persetujuan Etik)
Peneliti mengajukan persetujuan etik pada lembaga yang dapat mengeluarkan
Ethical Clearence lalu mengajukannya ke Puskesmas yang akan dijadikan tempat
penelitian.
9. Teknik Pengolahan Data
Tahapan dalam pengolahan data yaitu:
a. Editing, merupakan kegiatan memastikan kelengkapan data yang dibutuhkan.
b. Scoring, melakukan kegiatan untuk memberikan skor atau nilai dapad
masing-masing variabel penelitian.
c. Coding, merupakan kegiatan meneberikan kode pada jawaban responden agar
peneliti mudah untuk menganalisis.
d. Entry, merupakan kegiatan meggunakan program pengolahan data untuk
memasukkan data penelitian secara digital sesuai kode yang telah dibuat.
e. Tabulating, merupakan kegiatan membuat data dalam bentuk tabulasi agar
dapat dibaca dan diinterpretasikan.
10. Analisis Data
a. Analisis Univariat
Digunakan untuk melihat distribusi frekuensi dari setiap variabel penelitian. Data
yang dikotomi akan dilihan distribusinya dalam bentuk (%) sedangkan data
kontinu menggunakan Mean, SD (Standar Deviasi) minimum.
b. Analisis Bivariat
Digunakan untuk melihat adanya pengaruh atau hubungan (korelasi) yang diduga
terjadi dalam variabel yang diteliti yaitu variabel dependen dan independen.
Penelitian ini menggunakan analisis bivariat Mann-Whitney dengan nilai
signifikan yaitu p <0,05.
c. Analisis Multivariat
Analisis Multivariat menggunakan analisis jalur (path analysis) yang digunakan
commit
untuk mengetahui besaran pengaruh to satu
antara uservariabel terhadap variabel lainnya
perpustakaan.uns.ac.id 55
digilib.uns.ac.id
baik secara langsung ataupun tidak langsung. Besar pengaruh tersebut tidak
memiliki satuan yang selanjutnya disebut dengan koefisien jalur. Semakin besar
koefisien jalur, maka semakin besar pengaruh yang diberikan variabel tersebut.
Penelitian ini menggunakan model anak panah rekursif yaitu anak panah menuju
satu arah. Peneliti berasumsi bahwa hubungan antar variabel bersifat linier,
aditivitas, terdestribusi normal, variabel-variabel memiliki hubungan satu arah dan
memiliki ukuran sampel yang memadai.
Adapaun langkah-langkah analisi multivariate menggunakan analisis jalur
yaitu sebagai berikut:
1) Spesifikasi model
Pada tahap ini akan digambarkan bagaimana hubungan masing-masing variabel
yang diteliti. Variabel yang diteliti dibedakan menjadi variabel eksogen dan
endogen. Variabel eksogen adalah variabel yang didalam model tidak dipengaruhi
oleh variabel lain, sedangkan variabel endogen kebalikan dari variabel eksogen
yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya.
2) Identifikasi model
Pada identifikasi ini akan dilakukan identifikasi dari jumlah variabel yang terukur,
jumlah variabel eksogen, endogen dan parameter yang akan di estimasi. Tahap ini
juga akan menghitung nilai degree of freedom (df) yang akan menenrukan analisis
jalur. Adapun rumus degree of freedom sebagai berikut:
df = jumlah variabel terukur x (jumlah variabel terukur + 1) / 2 – (variabel
eksogen + endogen + jumlah parameter)
Analisis jalur dapat dilakukan jika df ≥ 0. Apabila df = 0 model analisis jalur
disebut dengan identified, df > 0 model analisis jalur disebut over identified,
dan jika df < 0 model analisi disebut dengan under identified.
3) Kesesuaian model
Model analisis yang sebelumnya dibuat akan diuji kesesuaiannya dengan model
hubungan variabel terbaik menurut program SPSS versi 22 (model saturasi) yang
dibuat berdasarkan data penelitian. Jika tidak ada perbedaan yang signifikan
antara kedua model tersebut maka model dibuat oleh peneliti merupakan model
yang sesuai dengan data yang mencerminkan realitas hubungan antara variabel.
commit
Indicator kesesuaian model analisis jalurto dan
usermodel saturasi ialah chi kuadrat
perpustakaan.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id
(CMN) bernilai kecil, dengan nilai p ≥ 0.05. Semakin kecil nilai x2, maka semakin
baik model tersebut dan dapat diterima berdasarkan probabilitas dengan cut-off
value sebesar p ≥ 0.05.
4) Estimasi parameter
Hubungan sebab akibat variabel ditunjukkan oleh koefisien regresi (b), baik yang
belum terstandarisasi (unstandardized) maupun yang sudah ditandarisasi
(standardized). Koefesien regresi yang belum terstandarisasi menunjukkan
hubungan variabel independen dan dependen dalam unit pengukuran yang asli.
Koefisien regresi dengan standarisasi telah memperhitungkan standard error
masing-masing sehingga besarnya estimasi koefisien regresi antara satu variabel
independen dengan variabel lainnya bisa dibandingkan kepentingan relatifnya.
5) Respesifikasi model
Jika model yang dibuat peneliti tidak sesuai dengan data sampel sebagaimana
ditunjukkan oleh model saturasi dan juga terdapat koefisien regresi yang bernilai
sangat kecil mendekati nol serta secara statistic tidak koefisien, maka perlu dibuat
ulang model analisis jalur sehingga diperoleh model yang sesuai dengan data
sampel.
Bonding
attachment antara
ibu dan bayi
kualitas
tidur
Pijat bayi
commit to user