Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment atau percobaan yaitu

suatu penelitian yang melakukan percobaan desain yang tidak memiliki

pembatasan yang ketat terhadap randomisasi dan variabel yang seharusnya

dikotrol untuk di lakukan. Dengan metode pendekatan pretest-postest

(Notoatmojo 2005,p 51). Untuk melihat efektivitas senam lansia terhadap

kualitas tidur lansia.

Rancangan penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

Pretest perlakuan postest

Kelompok eksperimen

Keterangan :

Kelompok eksperimen : kelompok ibu lansia yang diberikan senam lansia

01 : Pengukuran kualitas tidur sebelum di berikan senam

02 : Pengukuran kualitas tidur sesudah di berikan senam.

X : perlakuan

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada bulan Februari - Maret 2017. Penelitian


Dilakukan di Jorong Tigo Jorong Wilayah Kerja Puskesmas Biaro, Kecamatan

Ampek Angkek, Kabupaten Agam Tahun 2017.

C. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu lansia di Jorong Tigo Jorong,

Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam Tahun 2017.

D. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Notoadmojo,2010).

Sampel dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya, maka sebagian dari

populasi diambil sebagai sampel sebanyak 10 orang sampel. Teknik

pengambilan sampel dengan purposive sampling .

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah ibu lansia di

Jorong Tigo Jorong, Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek,

Kabupaten Agam yaitu sebanyak 10 orang responden dengan kriteria sebagai

berikut:

1. Kriteria Inklusi

a) Bersedia menjadi responden

b) Ibu lansia dengan pemenuhan tidur yang tidak terpenuhi

c) Ibu lansia yang ada masalah dengan tidurnya

2. Kriteria Eksklusi

a) Responden yang tidak berada di rumahnya setelah 3 kali kunjungan


pada waktu dilaksanakan penelitian

b) Responden yang menolak menjadi responden .

c) Responden yang tidak bertempat tinggal di wilayah tersebut.

E. Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus mengurus surat izin untuk

melakukan penelitian di Puskesnas Baso, Ke. Ampek Angkek, Kab.Agam

tahun 2017. Setelah mendapatkan surat izin, peneliti mulai melakukan

penelitian dengan memperhatikan masalah etika yang meliputi :

1. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Tujuan dari informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan

tujuan penelitian serta mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia,

maka meraka harus menandatangani surat persetujuan, namun jika

responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak pasien.

2. Anonimity ( tanpa nama )

Peneliti memberi jaminan kepada responden bahwa tidak akan

dicantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality ( kerahasiaan )

Dalam melakukan penelitian, peneliti menjamin kerahasiaan atas

semuan informasi atau data yang telah dikumpulkan, hanya kelompok


data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

F. Jenis Data

1. Data Primer

Data primer dalam penulisan ini adalah hasil wawancara penulis

dengan responden untuk mendapatkan data awal mengenai masalah yang

di alami responden mengenai kualitas tidur, serta pengetahuan responden

terhadap kualitas tidur. Kemudian data saat melakukan penelitian adalah

data observasi penulis terhadap kualitas tidur sebelum dan sesudah

pemberian atau dilakukan senam.

2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penulisan ini data lansia yang penulis dapatkan

dari Puskesmas Biaro, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam

Tahun 2016.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Data yang Dikumpulkan

Data yang diambil adalah kualitas tidur sebelum dan sesudah

dilakukan senam dan di catat dalam lembaran observasi yang disediakan.

Sedangkan data lain klien yang di kumpulkan meliputi nama, umur,

pendidikan, dan pekerjaan.


2. Langkah-Langkah Pengumpulan Data

a. Cara pengumpulan data

Data dari pretest-postest diambil adalah dengan cara mengukur

secara lansung kualitas tidur lansia dengan menggunakan PSQI (

Pittsburgh Sleep Quality Index ) serta data lain responden yang meliputi

nama, umur, jenis kelamin, dan lama tidur.

b. Cara Kerja

1) Cara kerja untuk kelompok intervensi

Peneliti mengidentifikasi ibu lansia yang mengalami

masalah pada kualitas tidurnya, Melakukan pendekatan pada ibu

lansia tersebut satu persatu dan melakukan kontrak tempat dan

waktu. Kemudian peneliti menjelaskan tujuan dan maksud dari

pertemuan yang telah disepakati dan memberikan surat kesediaan

mereka menjadi responden. Peneliti mengajarkan tentang

gerakan senam lansia dan tata cara pelaksanaan, kemudian

membuat kesepakatan agar ibu lansia bersedia untuk melakukan

senam lansia tersebut di rumah selama minimal 3 hari sebelum

melakukan senam.

Peneliti memantau ibu lansia tersebut dengan bertemu

langsung dengan ibu lansia tersebut untuk memastikan ibu lansia

tersebut, terus bersedia melakukan senam lansia yang telah


diajarkan sesuai aturan secara mandiri di rumah. Untuk post test,

didapatkan setelah ibu lansia tersebut mengalami ganguan pada

kualitas tidur dan telah melakukan senam lansia selama minimal

3 hari, kemudian diukur kualitas tidur lansia tersebut. Setelah itu

baru lah dilakukan pengukuran kualitas tidur pada ibu lansia

tersebut. (Istiqomah,2009)

2) Cara kerja untuk kelompok kontrol

Persiapan alat dan tempat

a) Speaker untuk music senam

b) Leptop

c) Lapangan yang dapat melakukan senam

Cara Kerja :

a) Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang dilakukan

b) Lakukan gerakan pemanasan

c) Lakukan gerakan inti

d) Lakukan gerakan pendinginan

H. Metode Pengukuran

1. Instrument

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data sesuai

dengan tujuan penelitian. Menurut Sutrisno Hadi ( 1986 ) observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis ( Sugiyono, 2010 ).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

mengenai efektivitas senam lansia terhadap kualitas tidur. Penilaian pada

kualitas tidur dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Kualitas tidur

1) Jika pertanyaan 4 ≥ 7 diberikan nilai 0

2) Jika pertanyaan 4 < 7 dan ≥ 6 diberikan nilai 1

3) Jika pertanyaan 4 < 6 dan ≥ 5 diberikan nilai 2

4) Jika pertanyaan 4 ≤ 5 diberikan nilai 3

b. Ganguan tidur

Jumlah nilai 5b hingga 5j, jika nilai 0 diberikan skor 0. Jika total

nilai 1 – 9 diberiakn skor 1, total nilai 10 – 18 diberi skor 2, total nilai

19 – 27 diberi skor 3.

c. Latensi tidur

Pertanyaan 2, diberikan skor ( < 15 menit = 0 ), ( 16 – 30 menint =

1) , ( 31 – 60 menit = 2 ), ( > 60 menit = 3 ). Dan jumlahkan dengan

pertanyaan 5a ( P2 + P5a ), apabila nilai hasil penjumlahan 0 diberi

skor 0, 1 – 2 diberi skor 1, 3 – 4 diberi skor 2, 5 – 6 diberi skor 3.

d. Difungsi siang hari

Pertanyaan 8 dijumlahkan dengan pertanyaan 9 ( P8 + P9 ), apabila

nilai hasil dari penjumlahan 0 diberikan skor 0, 1 – 2 diberi skor 1, 3 –

4 diberi skor 2, 5 – 6 diberi skor 3.


e. Efisiensi tidur

Pertanyaan 1 dan 3 dijumlahkan menjadi lama tidur, kemudian

dilakukan perhitungan lama jam tidur pulan ( P4 ) x 100%,

Lama tidur

Apabila hasilnya > 85 % diberikan skor 0, 75 – 84% diberikan skor 1,

65 – 74% diberi skor 2, < 65 % diberi skor 3.

f. Kualitas tidur subjektif

Tidak pernah diberikan skor 0, sekali seminggu diberi skor 1, dua

kali seminggu diberi skor 2. > 3 kali seminggu diberi skor 3.

g. Penggunaan obat tidur

Tidak pernah diberikan skor 0, sekali seminggu diberi skor 1, dua

kali seminggu diberi skor 2. > 3 kali seminggu diberi skor 3.

Kemudian dari hasil 7 item penilaian dijumlahkan dan apabila ≤ 5

dikategorikan kualitas tidur baik, dan apabila > 5 dikategorikan

kualitas tidur buruk.

2. Validitas dan Reliabilitas

Pada penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas hal ini

dikarenakan pada instrumen kualitas tidur menggunakan kuesioner yang

sudah baku yaitu PSQI ( Pittsburgh Sleep Quality Index ).

I. Pengolahan Data
1. Editing

Editing adalah kegiatan memeriksa data responden yang

dikumpulkan penulis kemudian melihat kelengkapan data observasi pada

responden selama waktu penelitian, serta kebenaran, pengisian data,

keseragaman ukuran, keterbacaan tulisan, dan konsistensi data

berdasarkan tujuan penelitian.

2. Coding

Coding adalah pemberian kode pada data yang berskala nominal

dan ordinal. Kodenya berbentuk angka/numeric /nomor. Pemberian kode

tersebut meliputi data diri responden seperti nama, alamat, serta

pendidikan.

3. Processing

Setelah semua lembar observasi terisi serta telah melewati

pengkodean, maka langakah selanjutnya adalah memproses data agar dat

yang di-entry dapat dianalisa. Processing dapat dilakukan dengan car

meng-entry data hasil observasi ke paket program computer.

4. Cleaning

Data cleaning adalah data proses pembersihan data sebelum diolah

secara statistik, mencakup pemeriksaan konsistensi yaitu

mengindentifikasi data yang keluar dari range. Tidak logis secara

konsisten secara logis,atau punya nilai extreme. Data tersebut lebih baik

tidak digunakan dan analisis data karena akan merusak data yang ada.
Cara melakukan pembersihan data adalah data diperiksa di monitor

karena sampel pada penelitian ini kecil.

J. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari penelitian.

Variabel pada penelitian ini adalah efektivitas senam lansia terhadap

kualitas tidur lansia. Tujuan dari analisis ini adalah untuk melihat kualitas

tidur lansia dengan pemberian senam lansia.

2. Analisis Bivariat

Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang di duga

hubungan atau berkolerasi, yaitu melihat adanya efektivitas senam lansia

terhadap kualitas tidur lansia dengan mengukur kualitas tidur sebelum dan

sesudah di berikan perlakuan. Data diolah dengan uji T dependen yaitu

apabila nilai p ≤ α berarti tidak ada pengaruh senam lansia terhadap

kualitas tidur lansia.

Anda mungkin juga menyukai