Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DALAM UPAYA PENINGKATAN

PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG WASTING


Akta Amalia1), Resty Noflidaputri 2), Wahyuni3)
1
Fakultas Kesehatan, Program Studi Sarjana Kebidanan Universitas Fort De Kock Bukittinggi
Isradina18@gmail.com1)

Abstrak
Kejadian angka Wasting Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung pada Tahun 2022,
sebanyak 1.295 orang Wasting ditandai dengan kurangnya berat badan menurut panjang/tinggi badan
anak (BB/TB). Banyak dampak buruk akibat wasting, sehingga diperlukan upaya untuk menanganinya
salah satunya adalah dengan peningkatkan pengetahuan ibu tentang wasting memalui media edukasi
seperti leaflet. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media leaflet dalam
upaya peningkatan pengetahuan ibu balita tentang wasting. Penelitian ini dirancang dengan metode
kuantitatif menggunakan Quasi Experimental dengan desain One-Group Pretest-Posttest. Dari 13
Puskesmas yang ada, Puskesmas Sijunjung menjadi urutan pertama kasus wasting terbanyak dengan
Jumlah balita wasting 223 orang. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerjapuskesmas sijunjung di wilyah
pustu Solok Ambah pada 8 November 2022 sampai dengan 1 Agustus 2023. Populasi 100 orang ibu
balita yang memiliki anak wasting. Cara pengambilan sampel dengan total sampling sehingga diperoleh
46 responden, selanjutnya pengumpulan data diperoleh melalui instrument penelitian berupa kuesioner
kemudian dianalisa menggunakan analisa univariat dan bivariate. Hasil penelitian ini, didapatkan nilai
pengetahuan responden sebelum diberikan leaflet 10,54 sedangkan nilai pengetahuan responden setelah
diberikan leaflet 14,11. Berdasarkan hasil analisa bivariat diperoleh nilai P-Value sebesar 0,000, jika P-
Value < 0,05. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media leaflet
berpenggaruh dalam upaya peningkatan pengetahuan ibu balita tentang wasting diwilayah kerja pustu
Solok Ambah. Diharapkan puskesmas (pustu) untuk dapat memanfaatkan media leaflet sebagai media
atau informasi dalam pemberian edukasi tentang wasting pada ibu balita.
Kata Kunci : Pengaruh; Leaflet; Pengetahuan; Wasting

Abstract
The occurrence of wasting in the working area of the Sijunjung District Health Office in 2022 amounted
to 1,295 cases of wasting, characterized by inadequate weight according to the child's length/height
(weight-for-length/height). Wasting has numerous adverse effects, necessitating efforts to address it, one
of which is improving mothers' knowledge about wasting through educational media such as leaflets. The
aim of this research is to determine the influence of leaflet media usage in efforts to enhance the
knowledge of mothers of toddlers about wasting. This study was designed using a quantitative approach
with a Quasi Experimental design, employing the One-Group Pretest-Posttest method. Among the 13
health centers, Sijunjung Health Center had the highest number of wasting cases, with 223 wasted
toddlers. The research was conducted in the working area of Sijunjung Health Center, specifically at
Pustu Solok Ambah, from November 8, 2022, to August 1, 2023. The population consisted of 100
mothers of wasted toddlers, and the sampling method employed was total sampling, resulting in 46
respondents. Data were collected through research instruments in the form of questionnaires and were
analyzed using univariate and bivariate analysis. The research findings showed that the respondents'
knowledge score before receiving leaflets was 11.17, while after receiving leaflets, it increased to 14.83.
Based on the bivariate analysis, the P-value obtained was 0.00, where P-Value < 0.05. Therefore, it can be
concluded that the use of leaflet media has an impact on improving the knowledge of mothers of toddlers
about wasting in the working area of Pustu Solok Ambah. It is recommended that health centers (Pustu)
utilize leaflet media as an educational tool to inform mothers of toddlers about wasting.
.Keywords: Influence; Leaflets; Knowledge; Wasting.

PENDAHULUAN menyebabkanlost generation jika dialami oleh


Saat ini Indonesia masih menghadapi banyak anak (Kemenkes Rl, 2014)
permasalahan gizi yang berdampak serius Di seluruh dunia, 45,4 juta anak di
terhadap kualitas sumber daya manusia bawah usia 5 tahun menderita wasting. Pada
(SDM). Salah satu masalah kekurangan gizi tahun 2025, prevalensi wasting diperkirakan
yang masih cukup tinggi di Indonesia adalah akan tetap jauh di atas target global sebanyak
kurus (wasting) pada balita (Rahayu et al., 5%. Sebagian besar negara di seluruh dunia
2018).Gizi kurus merupakan masalah gizi untuk mengatasi malnutrisi dalam segala
yang sifatnya akut, sebagai akibat dari bentuknya tidak mencukupi untuk memenuhi
peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak target gizi global pada tahun 2025.
lama seperti kekurangan asupan makanan Berdasarkan data Riset Kesehatan
(Hendrayati et al., 2014).Wasting ditandai Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 menunjukkan
dengan kurangnya berat badan menurut bahwa prevalensi wasting pada balita di
panjang/tinggi badan anak (BB/TB). Panjang Indonesia yaitu sebesar 10,2% (gizi buruk)
badan digunakan untuk anak berumur kurang (Kemenkes Rl, 2020). Status Gizi Balita
dari 24 bulan dan tinggi badan digunakan Berdasarkan Indeks BB/TB di Indonesia
untuk anak berumur 24 bulan ke atas. Balita Tahun 2017 Sebanyak 2,8% balita
kurus disebabkan karena kekurangan makan mempunyai status gizi sangat kurus dan 6,7%
atau terkena penyakit infeksi yang terjadi balita mempunyai status gizi kurus.
dalam waktu yang singkat. Karakteristik Persentase wasting/kurus (sangat kurus dan
masalah gizi yang ditunjukkan oleh balita kurus) pada kelompok balita (9,5%) lebih
kurus adalah masalah gizi akut (Kemenkes rendah dibandingkan kelompok baduta
Rl, 2022). (12,8%) (Kemenkes Rl, 2017). Berdasarkan
Wasting dapat mengakibatkan balita laporan kinerja dinas kesehatan sumatra
berisiko mengalami ketertinggalan tumbuh Barat, prevalensi balita wasting pada 5 (lima)
kembang secara jangka panjang, penurunan tahun belakangan adalah sebesar 10,1% tahun
fungsi sistem imunitas, peningkatan 2017, sebesar 11,3% tahun 2018, sebesar
keparahan dan kerentanan terhadap penyakit 6,0% tahun 2019, sebesar 6,1 tahun 2020,
menular, serta peningkatan risiko kematian sebesar 7,4% di tahun 2021 dan naik di tahun
(World Health Organization, 2019). Dampak 2022 sebesar 17,8% (Dinkes Provinsi
lainnya adalah menurunkan kecerdasan, Sumbar, 2022).
produktifitas, kreatifitas, dan sangat Berdasarkan laporan dinas kesehatan
berpengaruh pada kualitas SDM.Anak yang Kabupaten Sijunjung, jumlah kasus wasting
sudah mengalami masalah wasting, tidak di Kabupaten Sijunjung pada Tahun 2022
teridentifikasi dan tidak ditangani secara sebanyak 1.295 orang. Dari 13 Puskesmas
cepat maka anak tersebut tidak akan mencapai yang ada, Puskesmas Sijunjung menjadi
pertumbuhan yang maksimal. Hal ini dapat urutan pertama kasus wasting terbanyak
berdampak buruk pada kualitas penerus dan dengan Jumlah balita wasting 223 kasus
merugikan bangsa serta dapat (Dinkes Sijunjung, 2022). Berdasarkan data
yang ada di Puskesmas Sijunjung, Kasus
wasting paling banyak ditemui di Nagari lebih dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap
Solok Ambah. Jumlah bayi yang lahir pada ibu. Seringkali orang tua tidak menyadari
tahun 2021 sebanyak 43 orang dengan jumlah pola pengasuhan gizi yang keliru yang
anak yang wasting sebanyak 36 orang. Pada mengakibatkan anak tidak mendapatkan gizi
tahun 2022 jumlah bayi yang lahir sebanyak secara maksimal dari asupan makanan yang
37 orang hingga Desember 2022 jumlah balita diberikan ibu. Merubah perilaku yang telah
Wasting adalah sebanyak 46 orang (Pustu lama dilakukan ke perilaku baru yang lebih
Solok Ambah, 2022). baik tentulah tidak mudah. Salah satunya
Wasting dapat disebabkan oleh merubah perilaku hidup sehat, dibutuhkan
berbagai faktor antara lain adalah faktor anak, berbagai pendekatan dari pendidikan,
faktor orang tua, faktor ekonomi, faktor penyuluhan hingga konseling dengan
pendidikan, akses ke fasilitas kesehatan yang menggunakan media promosi kesehatan.
sulit, kesehatan lingkungan dan praktek Media promosi kesehatan merupakan
kebersihan diri yang tidak optimal (Kemenkes semua sarana atau upaya untuk menampilkan
Rl, 2020).Berdasarkan penelitian yang pesan informasi yang ingin disampaikan oleh
dilakukan oleh Fika Tahun 2020 tentang komunikator sehingga meningkatnya
hubungan pengetahuan dan sikap ibu balita pengetahuan sasaran yang akhirnya
tentangpemberian makanan tambahan dengan diharapkan dapat berubah perilakunya kearah
kejadian balitaresiko wasting hasilnya positif terhadap kesehatan. Jenis media
menyatakan bahwa ada hubungan promosi kesehatan yaitu media cetak, media
pengetahuan dan sikap ibu balita tentang elektronik, media luar ruang serta media
pemberian makanan tambahan lainnya (Dwi Susilowati, 2016).Salah satu
dengankejadian balita resiko wasting. jenis media cetak adalah leaflet.
Penanganan balita wasting harus Leafletmerupakan media cetak yang sangat
dilakukan secara cepat dan tepat untuk sederhana dan efektif, dilihat dari proses
mencegah kematian dan komplikasi lebih pembuatan dan penggunaanya yang relative
lanjut serta memperbaiki tumbuh kembang mudah. Selain itu media leaflet ialahmedia
anak di masa mendatang. Sesuai arah cetak yang berbentuk selembaran memiliki
kebijakan Rencana Pembangunan Jangka fungsi untuk penyampaian informasi atau
Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pesan-pesan kesehatan melalui lembaran yang
target tahun 2024 adalah menurunkan dilipat. Isi informasi dapat dalam kalimat
prevalensi wasting dari 7% menjadi 14%. maupun gambar atau kombinasi (Jatmika et
Selain itu target lainnya adalah 60% al., 2019).
Puskesmas di seluruh Indonesia mampu Berdasarkan penelitian yang
memberikan pelayanan tata laksana gizi dilakukan oleh Misrina dan Salmi Tahun
buruk dan 90% balita gizi buruk mendapat 2022 tentang analisis penyuluhan
pelayanan sesuai dengan tata laksana gizi menggunakan leaflet terhadap pengetahuan
buruk (Kemenkes Rl, 2020). ibu tentang stunting pada balita hasilnya
Salah satu usaha yang dapat dilakukan menyatakan bahwa ada pengaruh diberikan
sebagai upaya preventif kejadian wasting peyuluhan dengan menggunaan media leaflet
adalah dengan melakukan edukasi gizi kepada (Misrina & Salmiati, 2021). Penelitian terkait
ibu balita. Pemberian edukasi ditujukan untuk lainnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh
merubah perilaku (Kemenkes Rl, Ludya, dkk tahun 2018 tentang pengaruh
2020).Anggota keluarga yang lebih banyak media leaflet mengenai gizi balita terhadap
terlibat langsung dalam merawat anak pada pengetahuan ibu hasilnya menyatakan bahwa
umumnya ialah ibu, maka status gizi anak terdapat perbedaan pengatahuan yang
signifikan pada ibu balita sebelum dan
sesudah diberikan penyuluhan menggunakan Berdasarkan penelitian tersebut
media leaflet (Ludya, 2019). Selain itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
penelitian serupa juga dilakukan oleh Farida, tentang Penggaruh penggunaan media leaflet
dkk tahun 2020 tentang pengaruh penyuluhan dalam upaya peningkatan pengetahuan ibu
gizi seimbang balita dengan media leaflet balita tentang wasting ditempat dan sasaran
terhadap pengetahuan ibu hasilnya yang berbeda.
menyatakan bahwa penyuluhan gizi seimbang
balita dengan media leaflet berpengaruh METODE PENELITIAN
dalam meningkatkan pengetahuan ibu Penelitian ini merupakan penelitian
(Farida, 2020). kuantitatif yang dilakukan dengan
Berdasarkan survei awal yang eksprerimental dengan rancangan Quasi
dilakukan oleh peneliti terhadap 10 orang ibu Experimental design dalam bentuk One-
balita didapatkan hasil bahwa 7 balita Group Pretest-Posttest Design. Melalui
diantaranya menderita wasting. Hal ini terkait penelitian ini, peneliti ingin melihat
dengan data jumlah bayi yang lahir di Pustu keefektifan media leafletyang sesuai dengan
Solok Ambah. Setelah dilakukannya kebutuhan dalam meningkatkan pengetahuan
pengkajian lebih dalam, didapatkan bahwa ibu tentang upaya mencegah wasting pada
ibu tidak memiliki pengetahuan yang baik balita.
tentang wasting. Didapatkan bahwa, bidan
sudah melakukan edukasi, hanya saja tidak
menggunakan alat bantu/ media, sehingga Analisis Data
informasi yang diberikan tidak mudah 1. Analisis Univariat
dipahami oleh ibu bayi/balita. Pustu Solok Analisis ini digunakan untuk
Ambah merupakan pustu yang berada di mendeskripsikan karakteristik masing-masing
wilayah kerja Puskesmas Sijunjung, pustu ini variabel penelitian. Analisa data ini
terletak di daerah yang jauh dari pusat menyajikan nilai statistic meliputi nilai
kabupaten, karena kondisi geografis tersebut, minimum, nilai maksimum dan nilai rata-rata
wilayah ini jarang mendapatkan pendidikan (mean).
kesehatan. Jarak dari Nagari ke Puskesmas
adalah 35 km, dengan waktu tempuh 1 2. Analisis Bivariat
jam.Akses untuk masuk ke wilayah ini Analisis bivariat dilakukan untuk
memiliki tantangan tersendiri, selain jarak menganalis hubungan antara dua variabel
yang jauh akses jalannya juga memberikan yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
tantangan serta tidak ada sinyal Dalam membuktikan hipotesis peneliti
internet.Dengan keadaan tersebut, menggunakan pairet T-Test. Derajat
mengakibatkan rendahnya akses ibu kepercayaan dalam penelitian ini adalah 95%
mendapatkan pendidikan kesehatan. Umunya (α = 0,05). Jika p-value < 0,05 maka Ho
pendidikan ibu di Nagari Solok Ambah hanya ditolak, artinya terdapat efektivitas
tamatan SMP dan SMA, akses kepelayanan penggunaan media leaflet dalam upaya
kesehatan pun susah untuk di dapatkan, peningkatan pengetahuan ibu balita tentang
jaringan internet yang tidak ada sehingga wasting diwilayah kerja pustu Solok Ambah.
media yang cocok untuk diberikan kepada ibu Jika p-value > 0,05 maka Ho diterima, artinya
dalam upaya peningkatan pengetahuannya tidak terdapat efektivitas penggunaan media
tentang wasting yaitu media metak dalam leaflet dalam upaya peningkatan pengetahuan
bentuk leaflet.
ibu balita tentang wasting diwilayah kerja 9.72 kg. Sehingga Para pelaksana pengabdian
pustu Solok Ambah. diharapkan dapat lebih kreatif dan
berkesinambungan dalam memberikan
HASIL DAN PEMBAHASAN informasi, ilmu dan materi terbaru (up to
1. Hasil Univariat date) untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan sehingga berat badan balita
a. Rata-rata Pengetahuan Responden dapat ditingkatkan (Rosiana, 2022).
Sebelum diberikan Media Leaflet Menurut asumsi peneliti, dari hasil
penelitian terlihat bahwa pengetahuan ibu
sebelum diberikan intervesi masih rendah.
Variabel N Mean SD Min - Hal ini dilatarbelakangi oleh pendidikan ibu
Max yang rendah. Pendidikan orang tua ini sangat
Pretest 46 10,54 2,44 5-15 penting dalam status gizi serta tumbuh
7 kembang anak. Karena dengan pendidikan
Nilai pengetahuan responden sebelum yang baik orang tua dapat menerima
diberikan leaflet adalah dengan nilai minimal informasi – informasi dari luar tentang
5, nilai maksimal 15 dan nilai mean 10,54. kesehatan dengan baik, seperti cara
Rata-rata pengetahuan responden sebelum pengasuhan anak, gizi maupun cara memberi
diberikan intervensi masih rendah. Hal ini makan pada anak. Dengan kurangnya
disebabkan karena responden belum pengetahuan ibu tersebut, sehingga ibu tidak
mengetahui tentang wasting secara memahami bagaimana cara menyusun menu
menyeluruh dan belum pernah mendapatkan makanan, mengolah makanan, waktu makan,
informasi tentang wasting. Jika hal ini terus serta cara memberikan makanan yang baik
terjadi maka akan semakin meningkat angka dan benar. Maka dari itu peneliti berharap
kejadian wasting di masyarakat. setelah dilakukan penyuluhan dengan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan menggunakan media leaflet ini bisa
oleh Rosiana, dkk Tahun 2022 tentang menambah pengetahuan ibu tentang
Edukasi Gizi dan Peningkatan Keterampilan bagaimana cara mengatasi wasting ini.
dalam Mempersiapkan Makanan Bergizi
Seimbang bagi Ibu Balita Wasting. Hasil pre
dan post test setelah diadakan edukasi gizi b. Rata-rata Pengetahuan Responden
pengetahuan ibuibu memenuhi kriteria skor Sesudah diberikan Media Leaflet
awal 38% menjadi 64%, keterampilan Variabel N Mean SD Min –
pengolahan bahan makanan dan penyediaan Max
menu sehat gizi seimbang dari 30 sampel Postest 46 14,11 2,06 10-18
dibuat menjadi 10 kelompok dalam mengikuti 8
lomba, hanya 3 kelompok yang memenuhi Nilai pengetahuan responden sebelum
kriteria penilaian berupa (karbohidrat, protein, diberikan leaflet adalah dengan nilai minimal
lemak, vitamin dan mineral), warna, tektur 10, nilai maksimal 18 dan nilai mean 14,11.
dan penampilan. Evaluasi dengan melakukan Pada penelitian ini terjadi peningkatan
penimbangan berat badan balita sebanyak 30 pengetahuan responden. Penelitian ini sejalan
orang dengan hasil dimana sebelum dilakukan dengan penelitian yang dilakukan oleh
edukasi berat badan minimal 3.8 kg maksimal Budiarti Tahun 2023 tentang efektivitas
16.3 kg dengan rata-rata 9.33 kg, setelah media edukasi leaflet dan stiker terhadap pola
dilakukan edukasi berat badan minimal balita pemberian makanan pada anak stunting yang
4 kg dan maksimal 16.5 kg dengan rata-rata hasilnya menyatakan bahwa terjadi perubahan
pengetahuan setelah diberikan pendidikan
kesehatan menggunakan media leaflet
(Budiarti, 2023).
Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Goa, dkk.
Tahun 2022 tentang Hubungan Antara 2. Hasil Bivariat
Pengetahuan Ibu Tentang Status Gizi Dengan
Perawatan Balita Kurus (Wasting). Penggaruh Media Leaflet dalam
Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu
Spearman Rho, diperoleh hasil p-value Balita tentang Wasting
(0,003) yang berarti nilai p lebih kecil dari a N Mean Standar Pvalue
(0,005) artinya ada hubungan antara Devisi
pengetahuan ibu tentang status gizi dengan Pretest 46 10,55 2,447 0,000
perawatan balita kurus (wasting). Dimana, Postest 46 14,11 2,068
meskipun pengetahuan bukan merupakan Dari hasil pengolahan data yang telah
faktor langsung yang mempengaruhi status dilakukan oleh peneliti, diperoleh bahwa nilai
gizi pada balita namun pengetahuan gizi pengetahuan responden sebelum diberikan
memiliki peran penting tentang kesehatan dan leaflet adalah 10,54 sedangkan pengetahuan
berbagai masalah yang akan timbul sehingga responden setelah diberikan media leaflet
dapat dicari pemecahannya. adalah 14, 11. Terdapat selisih nilai sebelum
Menurut asumsi peneliti untuk dan sesudah sebesar 3,57 dengan nilai p-value
menambah pengetahuan serta wawasan tidak 0,000. Berdasarkan analisa bivariat diperoleh
perlu di tempat – tempat formal, bahkan bahwa media leaflet berpenggaruh dalam
dimana saja bisa diperoleh, apalagi sekarang upaya peningkatan pengetahuan ibu balita
zaman sudah semakin canggih, ibu dapat tentang wasting diwilayah kerja pustu Solok
menerima informasi baik dari Hp, TV, dll. Ini Ambah.
tergantung pada keinginan ibu untuk mencari Penelitian ini sejalan dengan penelitian
informasi – informasi tentang kesehatan, yang dilakukan oleh Telisa, dkk. pada Tahun
khusunya tentang masalah wasting. Dengan 2022 tentang Pencegahan & Asuhan Gizi
dilakukan penelitian berupa penyuluhan Balita Wasting. Adapun hasil pre dan posttest
dengan media leaflet ini oleh peneliti, terkait pengetahuan gizi terkait wasting dan
berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan asuhan gizi rata-rata nilai pengetahuan 56
pada ibu balita terdapat peningkatan nilai rata menjadi 69 hal ini menggambarkan
– rata pengetahuan ibu balita sebelum dan pengetahuan ibu-ibu balita sebagian besar
setelah diberikan intervensi tersebut. sudah baik akan tetapi anak-anak mereka
Sehingga peneliti menyimpulkan salah satu dengan status gizi wasting hal tersebut
media yang efektif dalam peningkatan dikarenakan antara lain: kurang usaha untuk
pengetahuan ini yaitu dengan memberikan Memberikan makanan terutama frekuensi
edukasi dengan leaflet. Karena media leaflet makan (porsi kecil tapi sering), ibu
yang diberikan kepada responden dapat mempunyai anak balita lebih dari satu, ibu
dibawa kemana saja, dibaca kapan saja, dan memang kurang motivasi, ibu beralasan
berisi inti materi. Hal ini memungkinkan memang makanan tidak tersedia di rumah
responden lebih mudah mengingat hal-hal karena kondisi ekonomi keluarga
yang diajarkan karena responden dapat kurangmemenuhi kebutuhan untuk makan
membaca isi leaflet berulang-ulang. sehari-hari. Sehingga diharapkan pada pihak
Puskesmas dan tenaga kesehatan lainnya
untuk mengadakan kegiatan rutin serupa di diwilayah kerja pustu Solok Ambah
setiap kegiatan posyandu tiap bulanya agar adalah 14,11.
para ibu-ibu balita termotivasi untuk 3. Media leaflet Pengaruh dalam upaya
memberikan makanan balita mereka yang peningkatan pengetahuan ibu balita
terbaik sehingga tidak ada lagi balita wasting tentang wasting diwilayah kerja pustu
di daerah tersebut. Solok Ambah, dengan nilai p-value 0,000
Menurut asumsi peneliti, berdasarkan
hasil penelitian dapat dilihat bahwa ada
peningkatan pengetahuan ibu tentang wasting UCAPAN TERIMA KASIH
setelah diberkan penyuluhan dengan Peneliti ucapkan terimakasih untuk
menggunakan media leaflet tersebut. Dengan pihak terkait, prodi kebidanan dan LPPM Fort
telah diberikan informasi – informasi tentang De Kock yang memfasilitasi penelitian ini.
wasting ini diharapkan pada ibu balita untuk
menerapkan di rumah terhadap apa yang telah
dia ketahui tentang wasting. Agar anak balita REFERENSI
dapat tumbuh kembang sesuain dengan Agedew, E. & Shimeles, A. (2016). Acute
normalnya. Karena apabila anak mengalami undernutrition (Wasting) and Associated
wasting dapat mengakibatkan balita berisiko Factors among Children aged 6-23
mengalami ketertinggalan tumbuh kembang Months in Kemba Woreda, Southern
secara jangka panjang, menurunkan Ethiopia : A community based Cross-
kecerdasan, produktifitas dan kreatifitas. Seta Sectional Study. Int. J. Nutr. Sci. Food
anak yang mengalami masalah wasting, tidak Technol.
teridentifikasi dan tidak ditangani secara Agustini, A. (2019). Promosi Kesehatan.
cepat maka anak tersebut tidak akan mencapai Grup Penerbit CV Budi Utama.
pertumbuhan yang maksimal. Maka dengan Alqustar, A. and Listiowati, E. (2014).
adanya peningkatan pengetahuan ibu setelah Hubungan Tingkat Pendidikan dan
diberikan media leaflet ini diharapkan agar Ekonomi Orang Tua dengan Status Gizi
dapat meningkatkan kesadaran, kemauan dan Balita di Puskesmas Kraton, Yogyakarta.
kemampuan untuk mencegah anak agar tidak Brown, J. E. (n.d.). Nutrition Through the Life
menjadi wasting. Cycle.
Dinkes Provinsi Sumbar. (2022). Laporan
Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Barat. Dinas Kesehatan
SIMPULAN Provinsi Sumatra Barat.
Berdasarkan hasil analisis data hasil Dinkes Sijunjung. (2022). Status Gizi Balita
penelitian dan pembahasan tentang pengaruh Berdasarkan Berat Badan Menurut
media leaflet dalam upaya peningkatan Tinggi Badan. Dinas Kesehatan
pengetahuan ibu balita tentang wasting Kabupaten Sijunjung.
diwilayah kerja pustu Solok Ambah, dapat Direktorat Kesehatan Departmen Kesehatan
disimpulkan bahwa: Keluarga. (2016). Pedoman Pelaksanaan
Stimulasi, Deteksi dan lntervensi Dini
1. Rata-rata pengetahuan ibu balita tentang Tumbuh Kembang Anak. Bakti Husada,
wasting sebelum diberikan media leaflet 59.
diwilayah kerja pustu Solok Ambah Dwi Susilowati, M. K. (2016). Promosi
adalah 11,54. Kesehatan. Pusdik SDM Kesehatan.
2. Rata-rata pengetahuan ibu balita tentang Farida, dkk. (2020). Pengaruh Penyuluhan
wasting sesudah diberikan media leaflet Gizi Seimbang Balita dengan Media
Leaflet Terhadap pengatahuan Ibu. 5. =1280&fullcontent=1&C-ALL=1
Filayeti, A. N. (2019). Hubungan Layla, R. A. P. tambunan. (2017). Faktor
Pengetahuan Tentang Stunting. Yang Memengaruhi Kejadian Wasting
Repository.Uinjkt.Ac.Id, 124–130. pada Balita Melalui Analisis Mix
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/hand Methods di Puskesmas Medan Sunggal
le/123456789/49134 Tahun 2018. 22–52.
Goa, dkk. 2022. HUBUNGAN ANTARA Ludya, dkk. (2019). Pengaruh Media Leaflet
PENGETAHUAN IBU TENTANG Mengenai Gizi Balita Terhadap
STATUS GIZI DENGAN PERAWATAN Pengetahuan Ibu di Desa Gunung Sari
BALITA KURUS (WASTING). Fakultas Kecamatan Pamijahan Kabupaten
Kesehatan Universitas Citra Bogor. 2(3).
BangsaKupang Majestika, S. (2018). Status Gizi Anak dan
Hendrayati, Amir, A., & Darmawati. (2014). Faktor yang Mempengaruhi. UNY Press.
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Mgongo, M. (2017). Underweight , Stunting
Wasting Pada. Media Gizi Pangan, and Wasting among Children in
XV(1). Kilimanjaro Region , Tanzania ; a
Indriawati, R. & S. (2015). Hubungan Population-Based Cross-Sectional Study.
Konsumsi Cepat Saji dan Tingkat Int. J. Environ. Res. Public Healt.
Aktivitas Fisik terhadap Obesitas pada Misrina & Salmiati. (2021). Analisis
Kelompok Usia 11-13 Tahun. Penyuluhan Menggunakan Leaflet
Jatmika, septian emma dwi, Maulana, M., Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang
Kuntoro, & Martini, S. (2019). Stunting Pada Balita di Desa Cot Puuk
Pengembangan Media Promosi Kecamatan Gandapura Kabupaten
Kesehatan. In Buku Ajar. Penerbit K- Bireuen. 7(2).
Media. Notoadmodjo. (2014). Ilmu Perilaku
Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Kesehatan.
Indonesia tahun 2019. Kemenkes RI. Notoadmodjo, S. (2021). Promosi Kesehatan
Kemenkes Rl. (2014). Pemantauan & Prilaku Kesehatan. In Jakarta: EGC.
Pertumbuhan, Perkembangan, Dan Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan
Gangguan Tumbuh Kembang Anak. dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Kementerian Kesehatan RI. Notoatmodjo, S. (2014). Promosi Kesehatan
Kemenkes Rl. (2017). Buku Saku dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.
Pemantauan Status Gizi Tahun 2017. In Puspitasari, A. G. (2017). Hubungan
Buku saku pemantauan status gizi tahun Pengetahuan Ibu tentang Pemenuhan
2017. Direktorat Gizi Masyarakat Gizi Seimbang Anak dengan Status Gizi
Direktorat Jenderal Kesehatan Anak Usia 1-3 Tahun (Toddler) di
Masyarakat Kementrerian Kesehatan. Posyandu Desa Ngliliran Kecamatan
Kemenkes Rl. (2020). Pencegahan dan Tata Panekan Kabupaten Magetan.
Laksana Gizi Buruk Pada Balita di Putri, D. S. K. & Wahyono, T. Y. M. (2014).
Layanan Rawat Jalan Bagi Tenaga Faktor Langsung dan Tidak Langsung
Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI. yang Berhubungan dengan Kejadian
Kemenkes Rl. (2022). Kamus Kementrian Wasting pada Anak Umur 6 – 59 Bulan
Kesehatan (Pengertian Wasting). Di Indonesia Tahun 2010. Media
https://www.kemkes.go.id/index.php? Peneliti Dan Pengemb. Kesehatan.
txtKeyword=balita&act=search-by- Putri, Rona Firmana., Delmi Sulastri., Y. L.
map&pgnumber=0&charindex=&strucid (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Status Gizi Anak Balita di Nutrition UNITED NATIONS.
Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo UNICEF. (2014a). Mengatasi beban ganda
Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. malnutrisi di Indonesia.
Rahayu, A., Yulidasari, F., Putri, A. O., & https://www.unicef.org/indonesia/id/nutr
Anggraini, L. (2018). Study Guide - isi
Stunting dan Upaya Pencegahannya. In UNICEF. (2014b). UNICEF’s approach to
Hadianor (Ed.), Buku stunting dan upaya scaling up nutrition for mothers and
pencegahannya. their children.
Rahman, A. (2016). Significant Risk Factors UNICEF. (2017). Levels and Trends In Child
for Childhood Malnutrition: Evidence Malnutrition.
from an Asian Developing Country. Utari. (2021). Pengaruh Media Vidio pada
Public Heal. Tingkat Pengetahuan, Sikap dan
Rosiana, dkk. 2022. Edukasi Gizi dan Perilaku Ibu Tentang Balita Stunting di
Peningkatan Keterampilan dalam Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung
Mempersiapkan Makanan Bergizi Harapan Kecamatan Ulok Kupai Tahun
Seimbang bagi Ibu Balita Wasting. 2021.
Poltekkes Kemenkes Palembang Wahyuni, C. (2018). Panduan Lengkap
Salamah, M. dan R. N. (2021). Faktor – Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 Tahun.
Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian World Health Organization. (2019). Joint
Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Child Malnutrition Estimates: Levels
Surian. Jurnal Ilmiah : J-HESTECH, and Trends in Child malnutrition2018.
4(1), 43–56. Unicef/WHO/The World Bank.
http://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/j Yuliawati, D. (2017). Status Gizi Balita.
hest Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi
Siregar, P. A. (2020). Diktat Dasar Promkes. Utara 2016.
In Buku Ajar Promosi Kesehatan.
Sri. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan
Ibu tentang Gizi Balita dengan Status
Gizi Balita di Desa Jelat Kecamatan
Baregbeg Tahun 2020.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Kombinasi (Mixed Methods) (Sutopo
(Ed.)). Alfabeta.
Tambunan, A. D. (2019). Analisis Faktor
Risiko Wasting Pada Balita Di Wilayah
Kerja Puskesmas Idi Rayeuk Kabupaten
Aceh Timur.
Telisa, dkk. 2022. Pencegahan & Asuhan
Gizi Balita Wasting. Poltekkes
Kemenkes Palembang
Tomkins, A. & Watson, F. (2019).
Malnutrition and Infection − A review −
Nutrition policy discussion paper No. 5.

Anda mungkin juga menyukai