KABUPATEN BOGOR
OLEH :
JUNITA PUTRIYANI
NIM. 210605179
A. Latar Belakang
pertumbuhan tidak hanya gizi buruk, tetapi juga kependekan dan gizi lebih.
Prevalensi balita gizi buruk sebesar 7,3%, overweight sebesar 5,9% dan balita
peneliti dunia WHO menyebutkan bahwa secara global, tercatat 52,9 juta
anak-anak yang lebih muda dari 5 tahun, 54% anak laki-laki memiliki
gangguan perkembangan pada tahun 2016. Sekitar 95% dari anak-anak yang
balita terdiri dari 3,9% gizi buruk, 13,8% gizi kurang, 79,2% gizi baik, dan
174 bawah 5 tahun di Indonesia yang dilaporkan WHO pada tahun 2016
adalah 7.512,6 per 100.000 populasi (7,51%). Sekitar 5 hingga 10% anak
berusia 18 tahun. Salah satu tujuan upaya kesehatan anak adalah menjamin
yang dilaporkan kepada Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak melalui
2020, yaitu sebanyak 28.158 kematian. Dari seluruh kematian balita, 73,1%
terjadi pada usia 0-6 hari, sedangkan kematian pada usia 7-28 hari sebesar
20,9%. Sementara itu, kematian pada masa post neonatal (usia 29 hari-11
bulan) 20.154 5.102 2.310 0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 0-28 hari 29
kematian anak balita (usia 12-59 bulan) sebesar 8,4% (2.310 kematian).
bulan) adalah diare sebesar 10,3% dan pneumonia sebesar 9,4%. Penyebab
kematian lainnya, yaitu demam berdarah, kelainan kongenital jantung,
infeksi parasit, dan penyebab lainnya. Penyebab utama kematian pada anak
balita lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 32.b. Upaya kesehatan anak
bayi baru lahir, kesehatan bayi, anak balita, dan prasekolah, kesehatan anak
usia sekolah dan remaja, dan perlindungan kesehatan anak. Dalam Profil
Kesehatan Indonesia ini data dan informasi mengenai upaya kesehatan anak
neonatal, imunisasi rutin pada anak, dan pelayanan kesehatan pada anak
sekolah.
target Renstra Tahun 2021 adalah 70%. Tidak tercapainya target Cakupan
antar provinsi yang berkisar antara 2,1% di Papua Barat dan 88,2% di Banten.
Provinsi dengan cakupan persentase balita dipantau pertumbuhan dan
(78,2%) dan Jawa Timur (77,8%). Provinsi dengan cakupan persentase balita
Puskesmas.
Anak Balita adalah masa anak mulai berjalan dan merupakan masa yang
paling hebat dalam tumbuh kembang, yaitu pada usia 12 sampai 59 bulan.
dan pertumbuhan intelektual. Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan,
pada masa ini ditandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat pesat. Kehidupan anak, usia dibawah lima tahun merupakan bagian
yang bisa menjadi ukuran keberhasilan upaya peningkatan kesehatan bayi dan
balita, salah satu diantaranya adalah pelayanan kesehatan anak balita. Adapun
batasan anak balita adalah setiap anak yang berada pada kisaran umur 12-59
bulan. Pelayanan kesehatan pada anak balita yang dilakukan oleh tenaga
kali setahun (penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan minimal
delapan kali dalam setahun). 2) Pemberian vitamin A dua kali dalam setahun
yakni setiap bulan Februari dan Agustus 3) Stimulasi Deteksi dan Intervensi
Dini Tumbuh Kembang balita minimal dua kali dalam setahun. 4) Pelayanan
Sakit (MTBS).
sebesar 85,2% mengalami kenaikan 2,2 point dari tahun 2019 yaitu 83 %.
pada Kabupaten Tasikmalaya (123,1 %), Kota Sukabumi (120,8 %), Kota
balita di Jawa Barat, Kabupaten Bogor termasuk yang terendah . Oleh karena
itu peneliti tertarik untuk meneliti “Pengaruh Sumber Informasi,
Sindur”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Puskesmas
22
23
tersebut.
24
4) Gigi cemerlang
9) Makan lahp
25
kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
berikut:
terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari
.
Sedangkan pada proses perkembangan balita memiliki ciri-ciri
berbeda.
hambatan apapun.
27
1. Faktor Herediter
Protein merupakan salah satu sumber energi, dan sebagai salah satu zat
pembangun yang dibutuhkan anak untuk pembuatan sel-sel baru
dan merupakan pembentukan berbagai struktur organ tubuh. Selain
itu juga protein berperan dalam pembentukan enzim dan hormon
29
Asam lemak omega-3 merupakan salah satu asam lemak esensial yang
berfungsi untuk memperlancar peredaran darah ke seluruh tubuh
dan melunakkan membrane sel darah merah serta mencegah
terjadinya pengerasan pembuluh darah merah. Kandungan ini dapat
diperoleh dari kacang-kacangan dan biji-bijian. Selain itu dapat
juga diperoleh dari sumber hewani, telur, daging, ikan, dan lain-
lain.
4) Vitamin A (Retinol). Pada anak terjadinya defisiensi vitamin A
sintesa protein.
tubuh.
kerja sel saraf, selain itu juga berhubungan dengan kulit, saluran
pencernaan
saraf, dan sumsum tulang belakang dan bersama dengan zat besi
14) Fosfor. Sumber Fosfor yang paling utama adalah makanan dengan
kadar protein yang tinggi seperti daging, unggas, ikan, telur juga
biji-bijian.
6. Status Kesehatan
1. Tinggi Badan.
Rata-rata pertambahan berat badan batita adalah 1,8 atau 2,7 kg pertahun.
Rata-rata berat badan batita umur 2 tahun adalah 12,3 kg. Pada usia 2,5
tahun berat badan batita mencapai 4 kali berat badan lahir.
33
3. Lingkar Kepala
Pada usia 1-2 tahun ukuran lingkar kepala sama dengan lingkar dada.
Total laju peningkatan lingkar kepala pada tahun kedua adalah 2,5 cm
kemudian berkurang menjadi 1,25 cm pertahun sampai umur 5 tahun.
telinga.
34
bantuan.
g. Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil.
a. Teori tujuan.
c. Teori kebutuhan.
Gambar 2.1
Indikator Motivasi
Sumber:Purwanto, 2010.
1387) yang di ambil dari bahasa Latin informatinem yang berarti “garis
mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat ini atau keputusan
kepada penerima pesan. Selain itu informasi dapat diperoleh dari media
38
kesehatan.
(Harisanty, 2012).
2. Katalog
3. Bibliografi
sebagainya.
melalui video.
gambar.
42
dengan kesehatan.
elektronik. Media cetak terdir dari surat kabar, majalah, tabloid sedangkan
media Elktronik adalah televisi dan radio.
Media massa merupakan alat alat komunikasi yang dapat
menyebabkan perubahan perilaku seseorang. Media massa merupakan alat
komuniasi yang dapat dengan cepat menyampaikan pesan secara
serempak, cepat kepada audiens yang luas dan heterogen. Kelebihan media
massa dibandingkan dengan jenis komunikasi lainya adalah media massa
dapat mengatasi hambatan ruang dan waktu bahkan media massa dapat
menyebarkan pesan pada waktu seketika dan pasa waktu yang tak terbatas
( Nuruddin, 2004).
Media komunikasi berperan sangat penting sebagai alat untuk
menyampaikan informasi yang nanatinya dharapkan dapat mengubah
perilakuyang berkaitan dengan kesahan dan pengetahuan tentang penyakit-
penyakit. Media massa adalah perpanjangan alat indra (sense extetian
thory), teori perpanjangan alat indra). Dengan media massa khalayak
memperoleh informasi tentang benda,orang atau tempat yang belum
pernah dilihat atau dikunjungi secara langsung. Dunia ini terlalau luas
untuk dimasuki semuanya, maka media massa dating untuk
menyampaikan informasi sehingga televisi menjadi jendela kecil untuk
menyaksikan berbagai peristiwa yang jauh dari jangkauan alat indra. (Mc
Luhan dalam Grifin 2006)
Realitas yang ditampilkan oleh media massa adalah realitas yang
sudah diseleksi. Khalayak cendrung memperoleh informasi tesebut semata
mata berdasarkan pada apa yang dilaporkan media massa. Akhirnya
khalayak mebentuk citra tentang lingkungan sosial berdasarkan realitas
kedua yang ditampilkan di media massa. Karena televisi sering
menyajikan adegan kekerasan, penonton televisi cendrung memandang
dunia ini lebih keras, lebih tidak aman dan lebih mengerikan. Karena
media massa melaporkan dunia nyata secara efektif, maka sudah tentu
media massa mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan sosial
yang biasa dan timpang. Oleh karena itu, munculah apa yang disebut
44
1. Menyiarkan Informasi
2. Mendidik
sebagai berikut:
dapat mencegah gizi kurang atau gizi buruk. Usia Pola Makan 0-6
bulan
Contohnya, bubur susu atau bubur tim yang dilumat 9-11 bulan ASI +
MP-ASI yang lebih padat Contohnya, bubur nasi, nasi tim, dan nasi
6. Bila ditimbang berat badan tidak naik 2 bulan berturut-turut atau turun
rujuk ke Puskesmas.
7. Beri makanan bergizi sesuai kelompok umur anak, agar tumbuh dan
1. Poster
Gambar 2.2
sekolah, yaitu peserta didik, orang tua, dan para tokoh masyarakat
masyarakat, dengan:
56
posyandu
i. Immunisasi
k. Kesehatan Gigi
kesehatan.
resiko.
58
dari :
dideritanya
1. Bagi masyarakat
darah (Fe).
62
h. Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
2. Bagi kader
lebih lengkap.
1. Pengelolaan posyandu
perkembangan-perkembangan anak.
KMS.
dasar. Penanganan:
1. Dokter
2. Bidan
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan
verbal maupun non verbal, bantuan nyata atau tindakan yang didapatkan
a. Penyuluhan
penyuluhan.
c. Tanya jawab
Kegiatan ini bisa juga dilakukan pada saat penyuluhan, konseling, dan
jawab dengan satu topik atau judul tanpa harus terlebih dahulu
pribadi/swasta.
2. Perbaikan gizi
11. Lisensi
spesifik
a. Faktor Internal
1) Tahap Perkembangan
74
b. Faktor Eksternal
1) Praktik di Keluarga
b. Penilaian
nyaman baik secara fisik maupun psikologis kepada ibu dapat dilihat dari
maka seorang ibu akan merasa diperhatikan, dihargai dan dicintai. Dengan
Gambar 2.3
Indikator Peran Bidan
Sumber: Nasrul Effendy (1988)
Kembang balita
memberi penyuluhan.
Sintesa yang diambil dari uraian diatas bahwa peran bidan adalah
komponen yaitu
Gambar 2.4
daripada sikap orang yang telah tua, sedangkan pada orang dewasa
sikapnya lebih moderat. Dengan demikian masalah umur akan
berpengaruh pada sikap seseorang.
2. Faktor Pengalaman Langsung Terhadap Objek Sikap
Sikap merupakan faktor yang ada pada diri manusia yang dapat
mendorong atau menimbulkan perilaku yang tertentu. Walaupun demikian
sikap mempunyai segi-segi perbedaan dengan pendorong lain yang ada
dalam diri manusia. Oleh karena itu untuk membedakan sikap dengan
pendorong-pendorong yang lain, ada beberapa ciri dari sikap menurut
Walgito (2003) yaitu:
1. Sikap tidak dibawa sejak lahir
89
kalaupun dapat berubah akan memakan waktu yang relatif lama. Tapi
sebaliknya bila sikap itu belum begitu mendalam ada dalam diri
seseorang, maka sikap tersebut akan mudah berubasegi-segi motivai
dan segi-segi perasaan, sifat alamiah yang membedakan sikap dan
kecakapan-kecakapan atau pegetahuan yang dimiliki orang.
5. Sikap itu mengandung faktor dan motivasi
Salah satu aspek yang sangat penting guna memahami sikap dan
perilaku manusia adalah masalah pengungkapan (assessment) atau
pengukuran (measurement). Sikap menunjukkan beberapa karakteristik:
Azwar (2003)
1. Sikap mempunyai arah
suatu objek sikap berarti memiliki sikap yang arahnya positif dan
sebaliknya.
2. Sikap memiliki intensitas
1) Sangat setuju
2) Setuju
3) Tidak setuju
b. Pernyataan negative
1) Sangat setuju
2) Setuju
3) Tidak setuju
(Hidayat, 2007)
yang utama untuk meningkatkan derajat kesehatan balita, hal ini dapat
mempengaruhi peningkatan derajat kesehatan ibu dan balita selain itu ibu
bentuk respon atau reaksi stimulus atau rangsangan dari luar organisme
internal dan faktor eksternal. Bila sikap ibu balita tentang posyandu positif
maka ibu balita akan hadir secara rutin ke posyandu tiap bulannya dan
sebaliknya jika sikap ibu balita tentang posyandu negatif maka kehadiran
ibu balita tidak akan rutin tiap bulannya. Hal ini berarti meskipun stimulus
(Notoatmodjo, 2007)
Sintesa yang diambil dari uraian diatas bahwa sikap ibu terhadap
tumbuh kembang balita adalah Keinginan atau perasaan seseorang yang
disertai kecenderungan untuk bertindak.
97
semua variabel yang diteliti berada dibawah 5% (alpha < 0.05). Sehingga
Hal ini ditandai dengan peningkatan ukuran tubuh dan organ-organ yang
kurangnya sumber informasi dan sikap serta motivasi ibu yang kurang
posyandu.
komponen yang terlibat dalam perkembangan anak, yaitu orang tua, guru,
2007).
satu alasan, untuk mencapai tujuan, jadi motivasi adalah dorongan yang
diatur oleh tujuan dan jarang muncul dalam kekosongan (Mathis dan
keadaan status gizi anak balitanya. Karena salah satunya tujuan posyandu
dan ibu hamil. Agar tercapai itu semua maka ibu yang memiliki anak
balita hendaknya aktif dan mempunyai motivasi yang kuat dalam kegiatan
dan dorongan dari luar (eksternal). Dorongan dalam diri seperti timbulnya
empati, dukungan Tenaga Kesehatan yang terbuka dan lainya, atau dapat
lebih baik daripada hanya sekedar mendengar atau melihat saja. Dan dapat
jika diperlukan
tidak hanya dilihat dari kemampuan menjaga dan merawat klien, tetapi
penelitian ini tidak meneliti semua faktor. Alasan tidak meneliti faktor-
faktor lain selain variabel yang diteliti karenaada indikator ukur pada
103
(2012), Teori Depkes (2008) dan Teori Kholid (2012), sehingga yang tidak
terkait dengan ketiga model teori tersebut diabaikan dalam penelitian ini.
motivasi ibu dan di anggap memiliki peran dan kontribusi penting untuk
bersama-sama diteliti
BAB III
A. Kerangka Konsep
Sumber
Informasi
Bidan
Bagan 1
Kerangka Konsep Penelitian
B. Definisi Operasional
Tabel 2
Definisi Operasional
104
105
A. Hipotesis
dan harapan
2. Ketersedian segala alat atau segala alat atau Kuesioner Responden Skoring Inte
fasilitas penunjang penunjang mengisi kuesioner rval
perlengkapan untuk perlengkapan untuk daftar
15-75
menyelenggarakan menyelenggarakan pertanyaan
kesehatan bagi ibu kesehatan bagi ibu
yang mempunyai yang mempunyai
balita dengan balita dengan
pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan
untuk memantau untuk memantau
tumbuh kembangnya. tumbuh kembangnya
3. Sumber ketersediaan sarana atau ketersediaan sarana Kuesioner Responden Skoring Inte
Informasi media untuk atau media untuk mengisi kuesioner rval
meperoleh informasi meperoleh informasi daftar
15-75
tentang program tentang program pertanyaan
tumbuh kembang
balita. Adapun
indikatornya:
informasi dari
tenaga kesehatan,
media massa dan
kader
4. Peran bidan Seseorang yang Seseorang yang Kuesioner Responden Skoring Inte
memberikan memberikan mengisi kuesioner
107
5. Sikap ibu Keinginan atau Keinginan atau Kuesioner Responden Skoring Inte
perasaan seseorang perasaan seseorang mengisi kuesioner rval
yang disertai yang disertai daftar 15-75
kecenderungan untuk kecenderungan pertanyaan
bertindak untuk bertindak
METODE PENELITIAN
Ketersediaan Fasilitas, Peran Dan Sikap Bidan Terhadap Motivasi Ibu Dalam
2023.
B. Desain Penelitian
hanya sekali (yang dilakukan selama periode hari, minggu, atau bulan) untuk
menjawab pertanyaan penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu kali.
1. Populasi
Kriteria eksklusi:
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
Coefficient (C).
DAFTAR PUSTAKA