Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

PENGARUH SUMBER INFORMASI, KETERSEDIAAN FASILITAS,


PERAN DAN SIKAP BIDAN TERHADAP MOTIVASI IBU DALAM
PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BALITA

DI PUSKESMAS GUNUNG SINDUR

KABUPATEN BOGOR

OLEH :

JUNITA PUTRIYANI
NIM. 210605179

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN AHLI JENJANG


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ABDI NUSANTARA
JAKARTA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Data WHO tahun 2018 menunjukkan bahwa masalah

pertumbuhan tidak hanya gizi buruk, tetapi juga kependekan dan gizi lebih.

Prevalensi balita gizi buruk sebesar 7,3%, overweight sebesar 5,9% dan balita

stunting (pendek) sebanyak 21,9% (WHO, 2019). Hasil penelitian para

peneliti dunia WHO menyebutkan bahwa secara global, tercatat 52,9 juta

anak-anak yang lebih muda dari 5 tahun, 54% anak laki-laki memiliki

gangguan perkembangan pada tahun 2016. Sekitar 95% dari anak-anak yang

mengalami gangguan perkembangan hidup di negara dengan pendapatan

rendah dan menengah. Secara nasional di Indonesia prevalensi status gizi

balita terdiri dari 3,9% gizi buruk, 13,8% gizi kurang, 79,2% gizi baik, dan

3,1% gizi lebih. Prevalensi penyimpangan perkembangan pada anak usia di

174 bawah 5 tahun di Indonesia yang dilaporkan WHO pada tahun 2016

adalah 7.512,6 per 100.000 populasi (7,51%). Sekitar 5 hingga 10% anak

diperkirakan mengalami keterlambatan perkembangan. Data angka kejadian

keterlambatan perkembangan umum belum diketahui dengan pasti, namun

diperkirakan sekitar 1-3% anak dibawah usia 5 tahun mengalami

keterlambatan perkembangan umum (WHO, 2018).

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya

Kesehatan Anak menyatakan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan


hidup, tumbuh, dan berkembang, serta berhak atas perlindungan dari

kekerasan dan diskriminasi. Hal ini menyebabkan perlu dilakukan upaya

kesehatan anak secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan. Upaya

kesehatan anak dilaksanakan sejak janin dalam kandungan hingga anak

berusia 18 tahun. Salah satu tujuan upaya kesehatan anak adalah menjamin

kelangsungan hidup anak melalui upaya menurunkan angka kematian bayi

baru lahir, bayi dan balita.

Tren kematian anak dari tahun ke tahun menunjukkan penurunan. Data

yang dilaporkan kepada Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak melalui

https://komdatkesmas.kemkes.go.id menunjukkan jumlah kematian balita pada

tahun 2021 sebanyak 27.566 kematian balita, menurun dibandingkan tahun

2020, yaitu sebanyak 28.158 kematian. Dari seluruh kematian balita, 73,1%

diantaranya terjadi pada masa neonatal (20.154 kematian). Dari seluruh

kematian neonatal yang dilaporkan, sebagian besar diantaranya (79,1%)

terjadi pada usia 0-6 hari, sedangkan kematian pada usia 7-28 hari sebesar

20,9%. Sementara itu, kematian pada masa post neonatal (usia 29 hari-11

bulan) 20.154 5.102 2.310 0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 0-28 hari 29

hari - 11 bulan 12 - 59 bulan Profil Kesehatan Indonesia 2021 | Bab V.

KESEHATAN KELUARGA 131 sebesar 18,5% (5.102 kematian) dan

kematian anak balita (usia 12-59 bulan) sebesar 8,4% (2.310 kematian).

Penyebab utama kematian terbanyak pada kelompok anak balita (12-59

bulan) adalah diare sebesar 10,3% dan pneumonia sebesar 9,4%. Penyebab
kematian lainnya, yaitu demam berdarah, kelainan kongenital jantung,

tenggelam, cedera, kecelakaan, kelainan kongenital lainnya, COVID-19,

infeksi parasit, dan penyebab lainnya. Penyebab utama kematian pada anak

balita lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 32.b. Upaya kesehatan anak

yang dimaksud dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014

dilakukan melalui pelayanan kesehatan janin dalam kandungan, kesehatan

bayi baru lahir, kesehatan bayi, anak balita, dan prasekolah, kesehatan anak

usia sekolah dan remaja, dan perlindungan kesehatan anak. Dalam Profil

Kesehatan Indonesia ini data dan informasi mengenai upaya kesehatan anak

disajikan dalam indikator kesehatan anak yang meliputi: pelayanan kesehatan

neonatal, imunisasi rutin pada anak, dan pelayanan kesehatan pada anak

sekolah.

dapat dilihat bahwa persentase balita dipantau pertumbuhan dan

perkembangan di Indonesia pada tahun 2021 adalah sebesar 69,6%. Sementara

target Renstra Tahun 2021 adalah 70%. Tidak tercapainya target Cakupan

Kunjungan Persentase Balita yang dipantau pertumbuhan dan

perkembangannya sebagai dampak pandemi COVID 19. Pada masa pandemi

COVID-19, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan yang selama ini

dilaksanakan di Posyandu banyak terhenti sesuai level situasi kab/kota (data

rapid assessment). Hasil capaian nasional per provinsi masih terdapat

disparitas cakupan persentase balita dipantau pertumbuhan dan perkembangan

antar provinsi yang berkisar antara 2,1% di Papua Barat dan 88,2% di Banten.
Provinsi dengan cakupan persentase balita dipantau pertumbuhan dan

perkembangan tinggi, yaitu Banten (88,2%), Sumatera Selatan (80,1%), DKI

Jakarta (78,9%), Bali (78,6%)dan Sulawesi Selatan (78,3%), Sulawesi Tengah

(78,2%) dan Jawa Timur (77,8%). Provinsi dengan cakupan persentase balita

dipantau pertumbuhan dan perkembangan terendah adalah Papua Barat

(2,1%), Papua (25%) dan Sulawesi Utara (30,3%).

Pemantauan Pertumbuhan dan perkembangan di Indonesia dilakukan

berjenjang mulai dari tingkat keluarga/masyarakat dengan menggunakan

checklist perkembangan Buku KIA. Hasil pemeriksaan perkembangan melalui

Buku KIA dengan interpretasi tidak lengkap, ditindaklanjuti dengan

pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan melalui kegiatan Stimulasi,

Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK) di

Puskesmas.

Anak Balita adalah masa anak mulai berjalan dan merupakan masa yang

paling hebat dalam tumbuh kembang, yaitu pada usia 12 sampai 59 bulan.

Masa ini merupakan masa yang penting terhadap perkembangan kepandaian

dan pertumbuhan intelektual. Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan,

pada masa ini ditandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang

sangat pesat. Kehidupan anak, usia dibawah lima tahun merupakan bagian

yang sangat penting. Usia tersebut merupakan landasan yang membentuk

masa depan kesehatan, kebahagiaan, pertumbuhan, perkembangan, dan hasil

pembelajaran anak di sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan secara


umum. Kesehatan bayi dan balita harus dipantau untuk memastikan kesehatan

mereka selalu dalam kondisi optimal. Untuk itu dipakai indikator-indikator

yang bisa menjadi ukuran keberhasilan upaya peningkatan kesehatan bayi dan

balita, salah satu diantaranya adalah pelayanan kesehatan anak balita. Adapun

batasan anak balita adalah setiap anak yang berada pada kisaran umur 12-59

bulan. Pelayanan kesehatan pada anak balita yang dilakukan oleh tenaga

kesehatan meliputi : 1) Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal delapan

kali setahun (penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan minimal

delapan kali dalam setahun). 2) Pemberian vitamin A dua kali dalam setahun

yakni setiap bulan Februari dan Agustus 3) Stimulasi Deteksi dan Intervensi

Dini Tumbuh Kembang balita minimal dua kali dalam setahun. 4) Pelayanan

Anak Balita Sakit sesuai standar menggunakan Manajemen Terpadu Balita

Sakit (MTBS).

Capaian Indikator pelayanan kesehatan balita di Jawa Barat tahun 2020

sebesar 85,2% mengalami kenaikan 2,2 point dari tahun 2019 yaitu 83 %.

Berdasarkan data kabupaten/kota, cakupan tertinggi lebih dari 100 % berada

pada Kabupaten Tasikmalaya (123,1 %), Kota Sukabumi (120,8 %), Kota

Banjar (113,5%), Kota Cirebon (112,3%), Kabupaten Bandung (112,0%),

Kabupaten Subang (111,3 %), Kabupaten Majalengka (105,1%) dan

Kabupaten Cirebon (105,1%).

Dari uraian diatas maka terlihat Capaian Indikator pelayanan kesehatan

balita di Jawa Barat, Kabupaten Bogor termasuk yang terendah . Oleh karena
itu peneliti tertarik untuk meneliti “Pengaruh Sumber Informasi,

Ketersediaan Fasilitas, Peran Dan Sikap Bidan Terhadap Motivasi Ibu

Dalam Pemantauan Tumbuh Kembang Balita Di Puskesmas Gunung

Sindur”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

“Adakah Pengaruh Sumber Informasi, Ketersediaan Fasilitas, Peran Bidan

Dan Sikap Bidan Terhadap Motivasi Ibu Dalam Pemantauan Tumbuh

Kembang Balita Di Puskesmas Gunung Sindur”?.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mempelajari Adakah Pengaruh Sumber Informasi,

Ketersediaan Fasilitas, Peran Bidan Dan Sikap Terhadap Motivasi Ibu

Dalam Pemantauan Tumbuh Kembang Balita Di Puskesmas Gunung

Sindur Tahun 2023

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya distribusi frekuensi Motivasi Ibu Dalam Pemantauan

Tumbuh Kembang Balita Di Puskesmas Gunung Sindur Tahun 2023.

b. Diketahuinya distribusi frekuensi sumber informasi terhadap Motivasi

Ibu Dalam Pemantauan Tumbuh Kembang Balita Di Puskesmas

Gunung Sindur Tahun 2023.

c. Diketahuinya Pengaruh kesediaan fasilitas terhadap Motivasi Ibu

Dalam Pemantauan Tumbuh Kembang Balita Di Puskesmas Gunung

Sindur Tahun 2023.


d. Diketahuinya Pengaruh Peran Bidan Dan Sikap Terhadap Motivasi Ibu

Dalam Pemantauan Tumbuh Kembang Balita Di Puskesmas Gunung

Sindur tahun 2023.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Akademik STIKES Abdi Nusantara Jakarta

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa jurusan

kebidanan tentang Adakah Pengaruh Sumber Informasi, Ketersediaan

Fasilitas, Peran Bidan Dan Sikap Terhadap Motivasi Ibu Dalam

Pemantauan Tumbuh Kembang Balita.

2. Bagi Puskesmas

Dapat dijadikan bahan masukan bagi puskesmas untuk menyediakan

Sumber Informasi, Ketersediaan Fasilitas, meningkatkan Peran Dan Sikap

bidan agar ibu termotivasi untuk memantau Tumbuh Balitanya.

3. Bagi Ibu Yang Mempunyai Balita

Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan agar ibu yang mempunyai

Balita Trmotivasi untuk Memantau tumbuh Kembang Balitanya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Teori
BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

Variabel Indevenden Variabel Dependen

Sumber
Informasi

Kesediaan Pengaruh Tumbuh


Fasilitas Kembang Balita

Peran Dan Sikap

Bidan

Bagan 1
Kerangka Konsep Penelitian

B. Definisi Operasional

Tabel 2
Definisi Operasional

Definisi Cara Skala


Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur Ukur
Pemanfaatan Pemanfaatan Lembar Kuesioner 0: Tidak Nominal
buku KIA ibu hamil dalam Kuesioner memanfaatkan jika
menggunakan jawaban ≤ median
buku KIA 1: memanfaatkan jika
sebagai sumber jawaban ¿median
informasi dan
pedoman untuk
menjaga
kesehatan
Pengetahuan Pemahaman ibu Lembar Kuesioner 0: Kurang Jika Ordinal
hamil mengenai Kuesioner jumlah jawaban
pemanfaatanbu
ku KIA yang benar <56%
1: Cukup jika
jawaban yang
benar 56%-75%
2: baik jika jumlah
jawaban yang
benar > 75%

A. Hipotesis

Ho : Tidak ada Pengaruh Sumber Informasi, Ketersediaan Fasilitas, Peran

Dan Sikap Bidan Terhadap Motivasi Ibu Dalam Pemantauan Tumbuh

Kembang Balita Di Puskesmas Gunung Sindur 2023.

Ha : Ada Pengaruh Sumber Informasi, Ketersediaan Fasilitas, Peran Dan

Sikap Bidan Terhadap Motivasi Ibu Dalam Pemantauan Tumbuh

Kembang Balita Di Puskesmas Gunung Sindur 2023.


BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini tentang Pengaruh Sumber Informasi,

Ketersediaan Fasilitas, Peran Dan Sikap Bidan Terhadap Motivasi Ibu Dalam

Pemantauan Tumbuh Kembang Balita Di Puskesmas Gunung Sindur Tahun

2023.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan

desain cross sectional dimana penelitian ini digunakan untuk meneliti

Pengaruh Sumber Informasi, Ketersediaan Fasilitas, Peran Dan Sikap Bidan

Terhadap Motivasi Ibu Dalam Pemantauan Tumbuh Kembang Balita Di

Puskesmas Gunung Sindur Tahun 2023 dengan melakukan pengukuran

variabel bersama-sama dalam kurun waku bersamaan. Menurut Notoatmodjo

(2010) penelitian cross-sectional adalah penelitian dimana data dikumpulkan

hanya sekali (yang dilakukan selama periode hari, minggu, atau bulan) untuk

menjawab pertanyaan penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu kali.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki

balita diwilayah kerja Puskesmas Gunung Sindur.


2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accedental

sampling yaitu pengambilan sampel secara kebetulan di jumpai pada saat

penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Sindur.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan

menggunakan kuesioner yang ditunjukkan kepada Ibu Pengaruh Sumber

Informasi, Ketersediaan Fasilitas, Peran Dan Sikap Bidan Terhadap Motivasi

Ibu Dalam Pemantauan Tumbuh Kembang Balita Di Puskesmas Gunung

Sindur Tahun 2023.

E. Teknik Analisis Data

1. Analisis Univariat

Untuk mendapatkan gambaran tentang variabel independen dan variabel.

2. Analisis Bivariat

Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui adakah pengaruh antara

variabel independen dan variabel dependen di Wilayah Kerja Puskesmas

Gunung Sindur dengan menggunakan uji statistik Chi-square ( x 2), α=0,05

untuk mengetahui kaitan hubungannya di gunakan uji statistik Continency

Coefficient (C).
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai