PROPOSAL
Oleh :
A. Latar Belakang
ini merupakan usia yang rawan karena balita sangat peka terhadap gangguan
pertumbuhan serta bahaya yang menyertainya. Masa balita disebut juga sebagai
(Rahmawati & Utami, 2019). Gizi kurang pada balita, membawa dampak negatif
pada balita sebelum usia lima tahun per 1.000 kehidupan. Jumlah
AKABA di Indonesia pada tahun 2017 sebanyak 32%. Pada Tahun 2017
kesehatan tahun 2017,yaitu persentase gizi kurang sebesar 14% (Kemenkes RI,
2019). Pada tahun 2019 di Indonesia pervalensi gizi kurang pada balita sebanyak
kurang 3,80% (Kemenkes RI, 2019). Pada tahun 2019 menunjukan pervalensi di
Provinsi Sulawesi Tengah dengan masalah gizi kurang pada balita adalah
pada tahun 2018 sebanyak 14,6%,dan pada tahun 2019 pervelensi balita yang
Tengah, 2019). Data balita yang mengalami gizi kurang di wilayah kerja
Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh
setiap orang tua. Perlunya perhatian lebih terhadap tumbuh kembang anak di usia
balita. Di dasarkan fakta bahwa kurang gizi pada masa emas ini bersifat
perkembangan otak anak .Dari data yang di peroleh kasus gizi kurang pada balita
mengalami naik turun setip tahun karena di sebabkan beberapa faktor yaitu,
status gizi pada anak balita di perkotaan adalah tingkat sosial ekonomi,
pendidikan, pekerjaan orang tua dan tinggi badan orang tua, sedangkan di
pekerjaan, tinggi badan orang tua, pemanfaatan Pelayanan kesehatan dan angka
pada pendapatan yang dicapai dibanding dengan sektor pertanian dan sumber
jarak kelahiran.
pada balita”
B. Rumusan Masalah
apa saja yang mempengaruhi angka kejadian gizi kurang pada balita di
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum :
2. Tujuan khusus :
berdasarkan umur.
berdasarkan pendidikan.
berdasarkan pekerjaan.
D. Manfaaat Penelitian
1. Bagi responden
2. Bagi peneliti
Dapat menambah wawasan lebih luas serta memberikan gambaran sedekat
pada balita.
pada balita untuk mencegah angka kejadian gizi kurang pada balita.
TINJAUAN TEORI
a. Pengertian balita
Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau
yang lebih dikenal dengan usia anak di bawah 5 tahun. Masa balita adalah masa
pembentukan dan perkembangan manusia, usia ini merupakan usia yang rawan
karena balita sangat peka terhadap gangguan pertumbuhan serta bahaya yang
menyertainya. Masa balita disebut juga sebagai masa keemasan, dimana terbentuk
Harsiwi, 2017)
a. Pengertian gizi
karbonhidrat, lemak, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Gizi kurang
balita merupakan alat yang valid dan biasa digunakan dalam pelayanan
kesehatan umumnya yaitu, timbangan duduk bagi balita berusia 0-24 bulan
dan timbangan berdiri bagi balita usia 2-5 tahun, metline untuk mengukur
panjang badan balita berusia 0-24 bulan dan alat pengukur tinggi badan bagi
a) Pengetahuan
balita status gizi kurang adalah Rendah yaitu 11 (55%) Tinggi yaitu 9
pengetahuan ibu yang memiliki balita status gizi kurang diwilayah kerja
puskesmas Sail adalah Rendah. Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini
orang lain, dan pengalaman yang didapat. Penelitian ini sejalan dengan
peneliti Ariyani(2011),dimana hasil penelitian di dapatkan sebagian
keluarga. Untuk itu sebaiknya ibu sebaiknya mencari informasi baik dari
b) Perekonomian
balita menderita status gizi kurang adalah Rendah 12 orang (60%), Tinggi
setiap individu.
Selain itu diperoleh pula status sosial ekonomi merupakan faktor resiko
hubungannya dengan daya beli yang dimiliki keluarga tersebut. Dari hasil
yang bergizi seperti tempe, tahu, dan telur sebagai pengganti ikat dan
Oleh karena itu tidak hanya makanan yang mahal yang memiliki
gizi yang baik, menjaga pola hidup sehat juga dapat meningkat kesehatan
keluarga.
c) Jarak Kelahiran
dikonsumsi oleh seorang anak didapat usia < 2 tahun sebanyak 12 orang
karena ibunya sedang hamil lagi atau adiknya yang baru telah lahir,
sehingga ibunya tidak dapat merawatnya secara baik. Anak yang dibawah
usia2 tahun masih sangat memerlukan perawatan ibunya, baik perawatan
makanan maupun perawatan kesehatan dan kasih sayang, jika dalam masa
2 tahun itu ibu sudah hamil lagi,maka bukan saja perhatian ibu terhadap
anak akan menjadi berkurang akan tetapi air susu ibu (ASI) yang masih
produksi ASI berhenti, akan lebih cepat mendorong anak menderita gizi
jarak kelahiran yang yang terlalu rapat dapat menyebabkan terjadinya gizi
kurang pada balita. Untuk tidak terjadinya balita gizi kurang maka orang
anak balita.
C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep yang di gunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
Puskesmas Mapane masih ada ibu balita yang belum mengerti dengan kebutuhan
gizi pada usia balita,dan sistem ekonomi keluarga yang juga masih