METABOLISME PROTEIN
OLEH:
JUSMIARTI
2115302114
Assalamualaikum Wr.Wb
menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR………………………………………………. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………… 1
B. Tujuan………………………………………………...……….. 1
C. Rumusan Masalah………..……………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Metabolisme Protein…………….……….…………………… 3
B. Pencernaan Protein……………......…………………………… 11
C. Pengurai Protein dalam Darah ……..…..……….…………….. 16
D. Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Protein…………….. 17
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
A. Metabolisme Protein
Sekitar 75% dari unsur padat dalam tubuh adalah protein. Semua protein
terdiri dari 20 asam amino yang sama, dan beberapa diantaranya harus
dikonsumsi dalam makanan karena mereka tidak dapat dibentuk secara
endogen (asam amino esensial). Protein diet harus dicerna menjadi asam
amino dan di- dan tripeptida sebelum dapat diabsorpsi. Proses dimulai di
lambung ketika pepsinogen diubah menjadi pepsin pada pH asam. Proses
berlanjut di usus halus dimana pankreas mensekresi tripsin, kemotripsin dan
karboksipeptida. Protease gaster dan pankreas ini menghirolisis protein
menjadi peptida rantai sedang dan kecil. Peptidase di batas usus halus
menghidrolisis peptida rantai sedang dan kecil ini menjadi asam amino dan di-
dan tripeptida bebas. Produk akhir pencernaan ini, terbentuk pada permukaan
enterosit, siap diabsorpsi oleh transporter asam amino natrium-dependen.
Bahkan protein yang paling kecil mengandung lebih dari 20 asam amino
yang terhubung ke rantai peptida, sedangkan kompleks protein memiliki
hingga 100,000 asam amino. Sebagai tambahan, lebih dari satu rantai asam
amino dalam protein dapat terikat ke rantai asam amino lainnya melalui ikatan
hidrogen, ikatan hidrofobik, atau gaya elektrostatik.
Asam amino adalah asam yang cukup kuat dan ada dalam darah terutama
dalam bentuk terionisasi. Setelah makan, konsentrasi asam amino dalam darah
meningkat hanya beberapa miligram, menunjukkan pengambilan jaringan
yang sangat cepat, terutama oleh hati. Masuknya asam amino ke dalam sel
memerlukan mekanisme transpor aktif karena zat ini terlalu besar untuk lewat
secara difusi atau melalui kanal di membran sel. Pada tubulus ginjal
proksimal, asam amino yang masuk ke filtrat glomerular ditranspor aktif
kembali ke dalam darah. Mekanisme transpor ini memiliki nilai maksimal
diatas dimana asam amino muncul di urin. Namun, pada orang normal,
2. Pengertian Protein
Kata protein berasal dari bahasa Yunani proteios yang berarti "barisan
pertama". Kata yang diciptakan oleh Jons J. Barzelius pada tahun 1938
untuk menekankan pentingnya golongan ini. Struktur protein merupakan
sebuah struktur biomolekuler dari suatu molekul protein. Setiap protein,
khususnya polipeptida merupakan suatu polimer yang merupakan urutan
yang terbentuk dari berbagai asam L-α-amino (urutan ini juga disebut
sebagai residu). Perjanjiannya, suatu rantai yang panjangnya kurang dari
40 residu disebut sebagai polipeptida, bukan sebagai protein.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian
terbesar tubuh sesudah air. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut
3. Metabolisme Protein
Protein yang terdapat dalam makanan kita dicernakan dalam lambung
dan usus menjadi asam-asam amino, yang diabsorpsi dan dibawa oleh
darah ke hati. Sebagian asam amino diambil oleh hati, sebgaian lagi
diedarkan ke dalam jaringan-jaringan luar hati. Protein dalam sel-sel tubuh
dibentuk dari asam amino. Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah
yang digunakan untuk biosintesis protei, kelebihan asam amino akan
6. Albumin
Albumin adalah protein plasma yang paling banyak dan terutama
bertanggung jawab untuk mempertahankan tekanan osmotik plasma.
Sebagai tambahan, albumin juga penting sebagai transporter zat yang
terikat plasma, termasuk obat eksogen. Sintesis harian albumin sekitar 10 g
dan waktu paruh dari protein ini dapat mencapai 22 hari. Sehingga,
konsentrasi albumin serum dapat tidak terlihat berkurang pada stadium
awal dari gagal hepar akut. Namun, dalam beberapa jam dari onset
penyakit kritis atau cedera, kadar albumin berkurang hingga 33% karena
perubahan distribusi antara kompartemen intravaskuler dan ekstravaskuler
serta laju sintesis dan degradasi protein. Meskipun fakta menunjukkan
7. Faktor Koagulasi
Hepatosit mensintesis semua faktor koagulasi kecuali faktor von
Willebrand dan faktor VIIIC. Koagulasi dapat terganggu dengan cepat
oleh gagal hati akut, mencerminkan pendeknya waktu paruh plasma dari
banyak komponen yang penting (faktor VII 100 sampai 300 menit).
Vitamin K (pengambilan bergantung pada garam empedu) diperlukan
untuk modifikasi beberapa faktor pembekuan (prothrombin, antithrombin,
protein S dan protein C) dan dapat berkurang pada keadaan malabsorptif
dan malnutrisi.
B. Pencernaan Protein
Sebagian besar nitogen dalam makanan dikonsumsi dalam bentuk
protein, biasanya berjumlah dari 70-100 g/hari. Protein biasanya terlalu besar
untuk di absorpsi di usus halus. Kecuali pada neonatus yang dapat mengambil
antibodi ibu didalam air susu ibu. Karena itu, protein harus dihidrolisis untuk
menghasilkan di- dan tripeptidase demikian juga kandungan asam amino yang
dapat diserap. Enzim proteolitik yang berperan dalam mendegradasi protein
dihasilkan oleh 3 organ berbeda: lambung, pankreas, dan usus halus.
1. Pencernaan protein oleh sekresi lambung
Pencernaan protein dimulai di lambung, yang mensekresi getah. Larutan-
larutan unik yang mengandung asam hidroklorat dan
ekoenzim,pepsinogen.
a. Asam Hidroklorat: asam terlalu cair (pHnya 2 sampai 3) untuk
menghidrolisis protein. Fungsi asam selain untuk membunuh bakteri
dan mendenaturasi protein, juga membuat bakteri menjadi lebih rentan
terhadap hidrolisis berikutnya oleh protease.
b. Pepsin : asam endopeptidase yang stabil ini disekresi oleh sel serosa
lambung dalam bentuk zimogen yang tidak aktif (proenzim),
pepsinogen. Secara umum zimogen mengandung asam amino
tambahan didalam rangkaiannya, yang mencegah katalisasi zat ini
3. Fiksasi Nitrogen
Fiksasi nitrogen adalah proses molekul nitrogen (N2) di udara diubah
menjadi amonia (NH3) atau senyawa nitrogen yang terkait dalamtanah
atau sistem akuatik.5 Nitrogen atmosfer adalah dinitrogen molekuler ,
molekul yang relatif tidak reaktif secara metabolik tidak berguna bagi
4. Siklus Urea
a. Reaksi didalam Siklus
1) Pembentukan Karbamoil fosfat
2) Pembentukan Sitrulin
3) Sintesis arginosuksinat
4) Pemecahan arginosuksinat
5) Pemecahan arginin menjadi ornitin dan urea
6) Nasib urea
b. Pengaturan siklus urea
N-Asetilglutamat (NAG) merupakan aktivator yang penting untuk
karbomoil fosfat sintease I (CPS I) tahapan yang membatasi laju siklus
urea. N-Asetil glutamat disintesis dari asetil KoA dan glutamat oleh N-
5. Pembentukan Amonia
Amonia dihasilkan oleh semua jaringan selama metabolisme berbagai
senyawa da terutamadibuang melalui pembentukan urea dihati. Walaupun
demikian, kadar amonia didalam darah harus dipertahankan sangat rendah,
karena konsentrasi yang meningkat sedikit saja (hiperamonemia) bersifat
toksik terhadap sistem saraf pusat. Karena itu, harus terdapat mekanisme
metabolisme untuk membuang nitrogen dari jaringan perifer ke hati untuk
kemudian dibuang sebagai urea, sementara pada waktu bersamaan kadar
amonia yang terdapat disirkulasi harus tetap rendah.
a. Sumber ammonia
Asam amino secara kuantitatif merupakan sumber amonia yang
terpenting, karena sebagian besar makanan mengandung banyak
protein dan menyebabkan kelebihan asam amino yang akan menuju ke
hati dan mengalami transdeaminasi: suatu reaksi gabungan
aminotransferase dan glutamat dehidrogenase yang menghasilkan
amonia. Meskipun demikian, sejumlah amonia dapat juga diperoleh
dari sumber lainnya.
b. P engangkutan Amonia di dalam sirkulasi
Meskipun amonia secara konstan dihasilkan dijaringan, kadarnya
didalam darah sangat rendah. Hal ini terjadi karena pembuangan
amonia darah sangat cepat oleh hati, pada kenyataannya sebagian besar
jaringan terutama otot akan melepaskan nitrogen asam amino dalam
bentuk glutamin atau alanin, dan bukan sebagai amonia bebas.
1) Urea
2) Glutamin
A. Kesimpulan
Pencernaan protein menghasilkan asam amino.sebagian besar asam amino
digunakan untuk pembangunan protein tubuh. Bila ada kelebihan atau bila
tidak tersedia cukup karbohidrat dan lemak untuk kebutuhan energi, sebagian
asam amino dipecah melalui jalur yang sama dengan glukosa untuk
menghasilkan energi. Asam amino lain langsung memasuki siklus TCA untuk
menghasilkan energy.
B. Saran
Protein dalam jumlah yang berlebihan dapat diubah menjadi lemak
tubuh dan menyebabkan kegemukkan. Oleh karena itu kita harus pandai-
pandai dalam mengatur asupan zat gizi agar seimbang. Untuk mengeluarkan
ureum memerlukan air agar dapat berada dalam keadaan larut dalam air. Oleh
karena itu, seorang yang banyak makan protein harus minum lebih banyak.