Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH METABOLISME ENERGI DAN GIZI MAKRO

METABOLISMEE PROTEIN

DISUSUN OLEH:
ZAHWA HIDAYAT
2120272110

DOSEN PENGAMPU
Risya Ahriyasna, S. Gz, M. Gz

UNIVERSITAS PERINTIS INNDONESIA


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji serta Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah, SWT. Yang telah melimpa
hkan rahmat dan hidayah-Nya dan dengan seizin serta pertolongan-Nya sehingga makalah ini
dapat diselesaikan.

Makalah ini berjudul tentang “METABOLISME PROTEIN” dimana dimaksud


untuk membantu dalam proses pembelajaran khususnya dalam perkuliahan biokimia ini dan d
apat di jadikan referensi untuk lebih mngembangkan cakrawala berpikir.

Dalam penyusunan makalah ini Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari ke
sempurnaan, oleh karena itu kritikan maupun sumbang saran yang sifatnya membangun isi pe
mbahasan makalah ini sangat penulis harapkan demi perbaikan-perbaikan selanjutnya.Akhirn
ya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi
para mahasiswa.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB l
PENDAHULUAN
BAB ll
PEMBAHASAN
2.1 metabolisme protein
2.2 reaksi metabolisme asam amino
2.3 proses metabolisme protein
BAB lll
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Protein adalah senyawa organik yang molekulnya sangat besar dan susunannya sangat kompl
eks serta merupakan polimer dari alfa asam-asam amino. Jadi, sebenarnya protein bukan mer
upakan zat tunggal, serta molekulnya sederhana, tetapi masih merupakan asam amino. Oleh k
arena protein tersusun atas asam-asam amino, maka susunan kimia mengandung unsur-unsur
seperti terdapat pada asam-asam amino penyusunnya yaitu C, H, O, N dan kadang-kadang me
ngandung unsur-unsur lain, seperti misalnya S, P, Fe, atau Mg.

Dalam kehidupan protein memegang peranan yang penting pula. Proses kimia dalam tubuh d
apat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai bio
katalis. Disamping itu hemoglobin dalam butir-butir darah merah atau eritrosit yang berfungsi
sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh bagian tubuh, adalah salah satu jenis pr
otein. Disamping digunakan untuk pembentukan sel-sel tubuh, protein juga dapat digunakan s
ebagai sumber energi apabila tubuh kita kekurangan karbohidrat dan lemak. Protein mempun
yai molekul besar dengan bobot molekul bervariasi antara 5000 sampai jutaan. Ada 20 jenis a
sam amino yang terdapat dalam molekul protein. Asam-asam amino ini terikat satu dengan ya
ng lain oleh ikatan peptide.protein mudah dipengaruhi oleh suhu tinggi, PH, dan pelarut orga
nic.

Protein adalah salah satu bio-makromolekul yang penting perananya dalam makhluk hidup. F
ungsi dari protein itu sendiri secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar, ya
itu sebagai bahan struktural dan sebagai mesin yang bekerja pada tingkat molekular. Apabila
tulang dan kitin adalah beton, maka protein struktural adalah dinding batu-batanya. Beberapa
protein struktural, fibrous protein, berfungsi sebagai pelindung, sebagai contoh a dan b-kerati
n yang terdapat pada kulit, rambut, dan kuku. Sedangkan protein struktural lain ada juga yang
berfungsi sebagai perekat, seperti kolagen.

Protein dapat memerankan fungsi sebagai bahan structural karena seperti halnya polimer lain,
protein memiliki rantai yang panjang dan juga dapat mengalami cross-linking dan lain-lain. S
elain itu protein juga dapat berperan sebagai biokatalis untuk reaksi-reaksi kimia dalam siste
m makhluk hidup. Makromolekul ini mengendalikan jalur dan waktu metabolisme yang kom
pleks untuk menjaga kelangsungan hidup suatu organisma. Suatu sistem metabolisme akan te
rganggu apabila biokatalis yang berperan di dalamnya mengalami kerusakan.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi metabolisme protein ?


2. Apa yang di maksud dengan reaksi metabolisme asam amino ?
3. Apa proses metabolisme protein dalam tubuh ?

1.3 Tujuan yang ingin dicapai

1. Mengetahui definisi metabolisme protein


2. Memahami apa reaksi metabolisme asam amino
3. Mengetahui proses metabolisme protein dalam tubuh
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Metabolisme Protein

Metabolisme protein adalah deskripsi dari proses fisik dan kimia yang menyebabkan baik pe
mbentukan atau sintesis, asam amino menjadi protein dan pemecahan, atau katabolisme, prot
ein menjadi asam amino. Asam amino yang beredar melalui darah dan masuk ke jaringan tub
uh, di mana mereka disintesis kembali menjadi protein. Keseimbangan antara sintesis protein
dan katabolisme adalah penting untuk mempertahankan fungsi sel yang normal. Jaringan luna
k membutuhkan asam amino untuk memproduksi jenis protein yang dibutuhkan untuk pemeli
haraan proses kehidupan. Sintesis asam amino diperlukan untuk membentuk senyawa penting
lainnya dalam tubuh, seperti histamin, neurotransmitter, dan komponennukleotida. Setiap asa
m amino yang tersisa setelah sintesis baik disimpan sebagai lemak atau dikonversi menjadi e
nergi.

Asam amino dapat diklasifikasikan sebagai esensial dan non-esensial. Asam amino esensial ti
dak dapat dibuat oleh tubuh tetapi sangat penting untuk metabolisme protein. Asam amino ini
harus diperoleh dari makanan. Asam amino non-esensial yang diperlukan untuk fungsi sel no
rmal dan dapat disintesis dari asam amino lain dalam tubuh. Setelah asam amino yang tepat d
iperoleh, mereka bergabung untuk memberikan protein jaringan sehingga tubuh dapat mengg
unakannya.

Hati adalah pusat untuk memecah protein yang dibutuhkan dan mengirimkan asam amino yan
g dibutuhkan ke dalam darah. Ini terus memantau dan merespon kebutuhan protein tubuh. Ha
ti juga bertanggung jawab untuk memproses dan mengeluarkan kotoran produk limbah yang
dihasilkan sebagai produk sampingan dari metabolisme protein.

Beberapa orang merasa bahwa mengkonsumsi makanan yang tinggi protein akan membantu
mereka menurunkan berat badan lebih cepat dan mempertahankan massa otot. Yang benar ad
alah bahwa kebanyakan orang mengkonsumsi terlalu banyak protein akan menempatkan kete
gangan yang tak perlu pada tubuh dengan berbuat demikian. Tubuh akan merubah lemak berl
ebih menjadi protein, seperti halnya dengan karbohidrat dan lemak dari makanan. Kelebihan
protein dalam makanan juga akan menyebabkan metabolisme protein lebih banyak terjadi, ya
ng menghasilkan produk-produk limbah yang harus dibuang.

Karena protein dicerna dipecah dan disusun ulang terlalu lama untuk digunakan dalam berbag
ai bagian tubuh, makan makanan yang mengandung asam amino tertentu tidak berarti bahwa
tubuh akan menggunakan asam amino dalam bentuk individual itu. Sebagai contoh, beberapa
orang berusaha untuk melengkapi dengan jenis tertentu protein berharap untuk mendapatkan
keuntungan dari efek kesehatan mereka. Ini tidak bekerja sebagaimana mestinya karena tubuh
mengontrol metabolisme protein dengan memecah protein dan memasang kembali mereka de
ngan asam amino lainnya untuk memenuhi kebutuhan tubuh terbaik.
2.2 Reaksi Metabolisme Asam Amino

Tahap awal pembentukan metabolisme asam amino, melibatkan pelepasan gugus amino,
kemudian baru perubahan kerangka karbon pada molekul asam amino. Dua proses utama pel
epasan gugus amino yaitu, transaminasi dan deaminasi.

Transaminasi

Transaminasi ialah proses katabolisme asam amino yang melibatkan pemindahan gugus a
mino dari satu asam amino kepada asam amino lain. Dalam reaksi transaminasi ini gugus ami
no dari suatu asam amino dipindahkan kepada salah satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam p
iruvat, a ketoglutarat atau oksaloasetat, sehingga senyawa keto ini diubah menjadi asam amin
o, sedangkan asam amino semula diubah menjadi asam keto. Pada reaksi ini tidak ada gugu
s amino yang hilang, karena gugus amino yang dilepaskan oleh asam amino diterima oleh asa
m keto. Alanin transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap asam pir
uvat-alanin. Glutamat transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap gl
utamat-ketoglutarat sebagai satu pasang substrak .

Reaksi transaminasi terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan sitoplasma. Semua
enzim transaminase tersebut dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai koenzim. Telah diterangka
n bahwa piridoksalfosfat tidak hanya merupakan koenzim pada reaksi transaminasi, tetapi jug
a pada reaksi-reaksi metabolisme yang lain.

Deaminasi Oksidatif

Asam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah menjadi asam glutamat. Dalam beb
erapa sel misalnya dalam bakteri, asam glutamat dapat mengalami proses deaminasi oksidatif
yang menggunakan glutamat dehidrogenase sebagai katalis.

Asam glutamat + NAD + a ketoglutarat + NH4+ + NADH + H+

Dalam proses ini asam glutamat melepaskan gugus amino dalam bentuk NH4+. Selain N
AD+ glutamat dehidrogenase dapat pula menggunakan NADP+ sebagai aseptor elektron. Ole
h karena asam glutamat merupakan hasil akhir proses transaminasi, maka glutamat dehidroge
nase merupakan enzim yang penting dalam metabolisme asam amino oksidase dan D-asam o
ksidase.

2.3 Proses Metabolisme Protein

Protein merupakan senyawa organik yang cukup kompleks dengan bibit molekul yang cukup
tinggi. Ia merupakan polimer dari sejumlah monomer asam amino yang dilekatkan oleh ikata
n bernama peptide. Jika diurai, protein ini sendiri terdiri atas karbon, oksigen, nitrogen, hydro
gen dan sebagian pula mengandung fosfor dan juga sulfur. Protein meupakan salah satu senya
wa yang sangat penting bagi manusia. Ia memiliki peranan yang signifikan terhadap tumbuh
kembang serta pemeliharaan keseimbangan tubuh. Untuk menjalankan fungsi tesebut, tubuh a
kan menjalankan serangkaian proses untuk memaksimalkan penyerapan. Proses tersebut dike
nal dengan istilah metabolisme protein.Istilah metabolisme sendiri diartikan sebagai semua je
nis rekasi kimiawi yang berlangsung di dalam tubuh organisme termasuk yang ada di tingkat
seluler. Metabiolisme ini juga mencakup senyawa protein di dalamnya.
Lintasan Metabolisme Protein

Umumnya, terdapat dua arah lintasan dari proses metabolisme protein di dalam tubuh, yakni:

1. Katabolisme atau rekasi yang di dalamnya melibatkan proses mengurai sejumlah mole
kul organik dalam rangka memperoleh energi.
2. Anabolisme, adalah rekasi yan merangkau sejumlah senyawa organik dari molekul ter
tentu agar lebih mudah diserap oleh tubuh.

Proses metabolisme protein di dalam tubuh akan menghasilkan asam amino. Pembingkaran s
enyawa protein ini menjadi asam amino membutuhkan bantuan enzim jenis protease dan juga
air agar proses hidrolisis protein terjadi di setiap ikatan peptida. Kegiatan hidrolisis ini juga te
rjadi apabila senyawa protein diberi asam, basa dan juga dipanaskan. Asam amino yang dihas
ilkan dari metabolisme ini cukup penting bagi tubuh. Ia dibagi ke dalam dua jenis yakni asam
amino esensial dan juga asam amino non-esensial.

1. Yang dimaksud dengan asam amino esensial (dikenal juga dengan istilah asam amino
utama) merupakan jenis asam amino yang sangat diperlukan oleh tubuh dan mutlak di
datangkan dari luar tubuh sebab tubuh kita tidak mampu disintesis. Asam amino esens
ial ini hanya bisa disintesis oleh sel tumbuhan. Adapun contoh dari asm amino ini ant
ara lain triptofan, treonin, arginin, histidin, iseleusin, leusin, lisin, dan juga metionin.
2. Yang dimaksud dengan asam amino non-esensial adalah jenis asam amino yang mam
pu disintesis oleh tubuh kita. Adapun contoh asam amino jenis yang ini adalah alanin,
prolin, tirosin, dan glisin.

Setelah dipecah menjadi asam amino yang lebih sederhana dalam serangkaian proses metabo
lisme protein, maka tubuh tidak serta merta menyerapnya. Biasanya absorpsinya akan berlan
gsung dalam kurun waktu 2 sampai 3 jam. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa hanya
sebagian kecil asam amino yang diabsorbsi. Meski demikian, tak pernah ditemukan seseoran
g yang kelebihan protein di dalam tubuhnya. Mengapa? Sebab saat asam amino telah memasu
ki darah, jumlah yang berlebihan akan segera ditransportasikan ke seluruh sel-sel di dalam tu
buh dalam kurun waktu 5 sampai 10 menit.

BAB III
PENUTUP
1.1Kesimpulan

Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia. Protein adalah sen
yawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-mo
nomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Fungsi dari prote
in adalah sebagai zat utama pembentuk dan pertumbuhan tubuh, sedangkan asam amino seba
gai komponen protein. Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di mulut s
ampai di usus halus, dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Protein diabsorpsi
di usus halus dalam bentuk asam amino → masuk darah. Dalam darah asam amino disebar ke
seluruh sel untuk disimpan. Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk protein (dengan
menggunakan enzim). Semua proses tersebut dibantu oleh enzim.

Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam amino, yang terbagi
menjadi dua proses; deaminasi atau transaminasi. Deaminasi; proses pembuangan gugus ami
no dari asam amino dalam bentuk urea. Transaminasi; proses perubahan asam amino menjadi
asam keto. Banyaknya atau keadaan asam amino dalam darah tergantung pada keseimbangan
antara pembentukan asam amino dan pengunaannya. Jika asam amino yang dibentuk banyak
maka asam amino yang terdapat dalam darah juga banyak. Penyakit yang ditimbulkan karena
gangguan metabolisme protein adalah penyakit kurang energy dan protein, Hipoproteinemia,
Hipo dan Agammaglubulinemia, diabetes mellitus dan diabetes insipidus.

DAFTAR PUSTAKA

Brown KM, Arthur JR: Selenium, selenoprotein dan manusia


kesehatan: ulasan. Nutrisi Kesehatan Masyarakat 2001;4:593.

Combs GF, Gray WP: Agen kemopreventif—selenium. Farmacol Ada 1998;79:179.

Mercer LP, Dodds SJ, Smith DI: Dispensable, sangat diperlukan, dan

rasio asam amino yang sangat diperlukan dalam makanan. Di:

Penyerapan dan Pemanfaatan Asam Amino.Friedman M

(editor). CRC Pers, 1989

Anda mungkin juga menyukai