O
L
E
H
KELOMPOK :
1. DAhliani Napitupulu
2. Fatmawati Silitonga
3. Andri Hermawan
4. Claudius Bate’e
Segala puji hanya layak untuk Allah S.W.T Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul ”PROTEIN”. Dalam penyusunannya, penulis
memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis
yang telah memberikan dukungan yang begitu besar. Semua ini bisa memberikan sedikit
kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun
selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah
ini bermanfaat bagi semua pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk, mengetahui tentang protein, struktur
protein, dan manfaat protein bagi tubuh.
1.4. Manfaat
Penulisan makalah diharapkan memberi manfaat bagi pembaca dapat mengetahui tentang
protein, struktur protein, dan manfaat protein bagi tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Apa Itu Protein?
Protein merupakan senyawa terpenting penyusun sel hidup yang terdapat dalam semua
jaringan hidup, baik tumbuhan, hewan, maupun tubuh kita. Protein sangat penting bagi
makhluk hidup, antara lain sebagai sumber energi, menyintesis atau memperbaiki jaringan
yang rusak, alat transport, melindungi kita dari berbagai penyakit, dan sebagai enzim yang
mengkatalis berbagai reaksi metabolisme.
Protein adalah makromolekul yang tersusun dari rantai-rantai panjang asam alfa amino
dengan massa molekul relatif berkisar dari 6000 hingga beberapa juta. Oleh karena itu,
pembahasan akan dimulai dengan komponen penyusun protein, lalu dilanjutkan struktur dan
penggolongan protein, serta uji pengenalan protein.
Protein merupakan polimer dari sekitar 20 asam amino yang dibedakan menjadi asam amino
esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak
dapat disintesis tubuh (harus disuplai dari luar), sedangkan asam amino nonesensial adalah
asam amino yang dapat disintesis dalam tubuh.
Gugus –R pada setiap asam amino berperan dalam menentukan struktur, kelarutan, dan
fungsi biologis protein.
Beberapa contoh asam amino dengan gugus –R polar dan nonpolar diberikan pada tabel
berikut :
Semua asam amino bersifat optis aktif, karena minimal memiliki 1 atom C asimetris yaitu
atom C-α, kecuali glisin.
Telah kita ketahui bahwa gugus karboksil (-COOH) bersifat asam (dapat melepas H+),
sedangkan gugus amino (-NH2) bersifat basa (dapat menyerap H+). Oleh karena itu, molekul
asam amino dapat mengalami reaksi asambasa intramolekul membentuk suatu ion dipolar
yang disebut ion zwitter.
Asam amino bersifat amfoter, bereaksi baik dengan asam maupun basa karena memiliki
gugus asam dan gugus basa. ]ika direaksikan dengan asam, maka asam amino akan menjadi
suatu kation.
Sebaliknya, jika asam amino direaksikan dengan basa, maka asam amino menjadi anion.
Dalam larutan, muatan asam amino ini bergantung pada pH larutan. Ada tiga kemungkinan
yang dapat terjadi. Perhatikan penjelasan berikut ini:
H3N+ -o- COOH Pada kondisi lebih asam/ asam amino bermuatan positif
H3N+ -o- COO- Pada titik isolistrik (TIL), asam amino netral
H2N -o- COO- Pada kondisi larutan lebih basa, asam amino bermuatan negatif
Struktur primer adalah urut-urutan asam amino dalam rantai polipeptida yang menyusun
protein. Protein pertama yang berhasil ditentukan struktur primernya adalah insulin, yaitu
hormon yang berfungsi mengatur kadar gula darah. Struktur primer dari insulin sapi.
Struktur sekunder berkaitan dengan bentuk dari suatu rantai polipeptida. Oleh karena adanya
ikatan hidrogen antara atom hidrogen dari gugus amino dengan atom oksigen dari gugus
karboksil dalam satu rantai, suatu rantai polipeptida menggulung seperti spiral (alfa heliks)
atau seperti lembaran kertas continues form (beta-pleated sheet), atau bentuk triple helix.
Struktur tersier protein merupakan bentuk tiga dimensi dari suatu protein. Bagaikan seutas
mie yang diletakkan di dalam cawan, suatu rantai polipeptida dapat melipat atau menggulung
sehingga mempunyai bentuk tiga dimensi tertentu.
Setiap protein mempunyai bentuk tiga dimensi tertentu. Jadi, semua molekul hemoglobin,
sebagai contoh, mempunyai bentuk tiga dimensi yang sama. Bentuk tiga dimensi protein
sangat berperan dalam menentukan fungsi biologis protein tersebut. Sering kali suatu molekul
organik bukan protein terikat pada rantai polipeptida dalam struktur tersiernya, suatu
polipeptida yang terdiri dari 153 residu asam amino terikat pada satu unit heme.
Sebagian protein hanya mengandung rantai tunggal polipeptida, tetapi yang lain, yang disebut
protein oligomer, terdiri dari dua atau lebih rantai. Sebagai contoh, hemoglobin mempunyai
empat rantai. Masing-masing rantai merupakan satu subunit protein. Susunan subunit-subunit
dalam protein oligomer disebut struktur kuarterner.
Dua molekul asam amino dapat berpolimerisasi kondensasi dengan melepas molekul H2O
sebagai berikut.
Ikatan yang mengikat dua molekul asam amino itu disebut ikatan peptida, dan senyawa yang
terbentuk disebut dipeptida.
Contoh :
Jika suatu larutan protein, misalnya putih telur dipanaskan secara perlahanlahan sampai kira-
kira 60-70ºC, lambat laun larutan menjadi keruh dan akhirnya mengalami koagulasi. Larutan
tidak dapat larut lagi meskipun didinginkan. Perubahan seperti ini disebut denaturasi protein.
Denaturasi protein adalah perubahan struktur protein yang diakibatkan adanya pemanasan
perlahanlahary perubahan pH yang ekstrim atau pengguncangan yang intensif.
b. Uji Xantoproteat
Uji Xantoproteat adalah uji terhadap protein yang mengandung gugus fenil (inti benzena).
Jika protein mengandung cincin benzena, maka jika dipanaskan dengan asam nitrat pekat
akan terbentuk warna kuning yang kemudian menjadi jingga jika ditetesi larutan NaOH.
c. Uji Belerang
Adanya unsur belerang dalam protein dapat ditunjukkan sebagai berikut. Mula-mula larutan
protein dengan larutan NaOH 6 M dipanaskan, lalu ditambahkan beberapa tetes larutan
timbel asetat. Jika terbentuk endapan hitam (PbS), berarti menunjukkan adanya belerang
dalam protein.
Protein juga memiliki fungsi utama untuk membentuk jaringan pada tubuh dengan
kandungan asam aminonya. Kekurangan protein pada anak-anak dapat menyebabkan
terganggunya pertumbuhan. Selain itu, kekurangan protein juga dapat menyebabkan
terjadinya penyakit seperti misalnya kwashiorkor dan marasmus.
Kwashiorkor biasanya diderita oleh bayi dan anak pada usia enam bulan sampai tiga tahun.
Ciri anak yang terkena penyakit ini diantaranya mengalami pembengkakan pada kaki dan
tangan, memiliki wajah yang sembab dan otot yang kendur, muka seperti bulan, serta rambut
yang kemerahan dan rapuh.
Jika penderita kwashiorkor yang tidak kelihatan kurus, maka pada penderita penyakit
marasmus, biasanya terlihat sangat kurus dan tampak lebih tua dari pada usia sebenarnya.
Penyakit ini terjadi pada anak yang menderita kekurangan kalori dan protein.
Untuk itulah penting bagi Anda dan keluarga untuk tetap memperhatikan asupan gizi setiap
harinya. Protein dapat Anda peroleh pada makanan yang mungkin sehari-harinya Anda
temukan atau bahkan Anda konsumsi.
Beberapa sumber protein diantaranya adalah susu, daging, ikan, telur, jagung, kentang,
tumbuhan yang berbiji. Protein juga terbagi menjadi dua, yakni protein nabati dan hewani.
Keduanya sama pentingnya bagi tubuh.
Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan. Bahan makanan yang mengandung
protein ini diantaranya adalah daging, telur, dan susu hewan. Sedangkan protein nabati adalah
protein yang berasal dari tumbuhan, seperti buah-buahan dan kacang.
Meski protein sangat diperlukan bagi tubuh, namun asupan nutrisi lainnya pun harus tetap
Anda diperhatikan. Pastikan asupan protein Anda sehari-hari tercukupi untuk mendapatkan
manfaat protein yang maksimal.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Protein merupakan senyawa terpenting penyusun sel hidup yang terdapat dalam semua
jaringan hidup, baik tumbuhan, hewan, maupun tubuh kita. Protein adalah makromolekul
yang tersusun dari rantai-rantai panjang asam alfa amino dengan massa molekul relatif
berkisar dari 6000 hingga beberapa juta. Oleh karena itu, pembahasan akan dimulai dengan
komponen penyusun protein, lalu dilanjutkan struktur dan penggolongan protein, serta uji
pengenalan protein.
Kandungan protein dalam tubuh manusia mencapai 1/6 dari berat tubuh manusia. Protein
sangat penting untuk perkembangan setiap sel dalam tubuh dan juga untuk menjaga
kekebalan tubuh.
3.2. Saran
Sebagai salah satu gizi yang sangat dibutuhkan oleh manusia, protein sangat penting di masa
pertumbuhan. Asupan protein yang cukup juga dapat membantu dalam proses penyembuhan
luka, regenerasi sel hingga mengatur kerja hormon dan enzim dalam tubuh.
Meski protein sangat diperlukan bagi tubuh, namun asupan nutrisi lainnya pun harus tetap
Anda diperhatikan. Pastikan asupan protein Anda sehari-hari tercukupi untuk mendapatkan
manfaat protein yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Retnowati, Priscilla. 2009. Seribu Pena Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta. Penerbit
Erlangga.
Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga.