Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KAJIAN MAKALAH

BIOLOGI SEL

(STRUKTUR DAN FUNGSI PROTEIN)

KELOMPOK 9

1. Muhammad Awaluddin 11194762210747


2. Salwa Nur Ilahiya 11194762210759
3. Inda Yanti 11194762210739

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji dan syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas
nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas kajian makalah yang berjudul “STRUKTUR DAN
FUNGSI PROTEIN” tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman dan bapak ibu
dosen yang telah mendukung kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan tepat waktu.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. Kami berharap juga pengetahuan ini dapat bermanfaat dan dapat diaplikasikan
kedepannya.

Kami menyelesaikan makalah ini dalam bentuk bahasa yang sederhana sehingga mudah
dipahami oleh para pembaca. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca.

Banjarmasin, 28 Desember 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan.................................................................................................. 1
BAB II KAJIAN TEORITIS............................................................................ 2

A. Teori...................................................................................................... 2
B. Analisis Kajian......................................................................................
BAB III PEMBAHASAN................................................................................. 7

BAB IV KESIMPULAN.................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 9
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Protein meupakan satu dari tiga jenis zat gizi makro yang dibutuhkan tubuh. Zat gizi ini
terdiri dari beberapa unsur kimia seperti karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N).
unsur lain seperti fosfor dan sulfur juga ikut andil dalam proses pembentukan protein.

Protein memegang peranan penting dalam hampir semua proses biologi. Protein
merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia. Oleh karena sel itu
merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai
zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh.

Protein merupakan suatu polipeptida yang memiliki struktur primer, sekunder, tersier dan
kuarter. Struktur protein bervariasi dalam hal ukuran, dari puluhan hingga ribuan residu. Protein
diklasifikasikan berdasarkan ukuran fisik mereka sebagai nanopartikel (1-100 nm). Sebuah
protein dapat mengalami perubahan struktural reversibel dalam menjalankan fungsi biologisnya.
Struktur alternatif protein yang sama disebut sebagai konformasi.

Tujuan

1. Untuk Mengetahui dan Memahami Struktur Protein


2. Untuk Mengetahui dan Memahami Fungsi Protein

1
BAB II

KAJIAN TEORITIS

Teori

Protein merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan untuk menjaga metabolisme dan
kesehatan tubuh secara menyeluruh. Protein bisa di dapatkan dari sumber hewani atau nabati.
Saat mengonsumsi hidangan yang mengandung protein, sistem pencernaan akan memecahnya
menjadi asam amino. Jenis asam tersebut nantinya akan tersebar ke seluruh tubuh yang berfungsi
sebagai sumber energi, membentuk hormon dan enzim, juga mendukung imunitas tubuh.

Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam
fungsi struktural atau mekanis,seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi
sitoskeleton.

Analisis Kajian

Struktur Protein

Protein yang tersusun dari rantai asam amino akan memiliki berbagai macam struktur
yang khas pada masing-masing protein. Karena protein disusun oleh asam amino yang berbeda
secara kimiawinya, maka suatu protein akan terangkai melalui ikatan peptide dan bahkan
terkadang dihubungkan oleh ikatan sulfida. Selanjutnya protein bisa mengalami pelipatan-
pelipatan membentuk struktur yang bermacam-macam. Ada 4 tingkat struktur protein yaitu
struktur primer, struktur sekunder, struktur tersier dan struktur kuartener.

1. Struktur Primer
Pada tahun 1953, Frederick Sanger menentukan urutan asam amino insulin, suatu
hormone protein. Hal ini merupakan peristiwa penting karena pertama kali
memperlihatkan dengan tegas bahwa protein mempunyai urutan asam amino yang
tertentu yang tepat. Urutan asam amino inilah yang kemudian dikenal sebagai struktur
primer.

2
Struktur Primer merupakan struktur yang sederhana dengan urutan-urutan asam
amino yang tersusun secara linear yang mirip seperti tatanan huruf dalam sebuah kata dan
tidak terjadi percabangan rantai.
Struktur primer protein mengacu pada urutan asam amino linier dari
rantai polipeptida. Struktur primer disebabkan oleh ikatan kovalen atau peptida, yang
dibuat selama proses biosintesis protein atau disebut dengan proses translasi. Kedua
ujung rantai polipeptida yang disebut sebagai ujung karboksil (C-terminal) dan ujung
amino (N-terminal) berdasarkan sifat dari gugus bebas. Perhitungan residu selalu
dimulai pada akhir N-terminal (gugus amino, -NH2), yang merupakan akhir dimana
gugus amino tidak terlibat dalam ikatan peptida. Struktur primer protein ditentukan oleh
gen yang berhubungan dengan protein. Sebuah urutan tertentu dari nukleotida dalam
DNA ditranskripsi menjadi mRNA, yang dibaca oleh ribosom dalam proses yang disebut
translasi. Urutan protein dapat ditentukan dengan metode seperti degradasi Edman.

2. Struktur Sekunder
Struktur sekunder merupakan kombinasi antara struktur primer yang linear
distabilkan oleh ikatan hidrogen antara gugus =CO dan =NH di sepanjang tulang
belakang polipeptida. Salah satu contoh struktur sekunder adalah α-heliks dan β- pleated.
Struktur
 ini memikiki segmen-segmen dalam polipeptida yang terlilit atau terlipat secara
berulang. (Campbell et al., 2009; Conn,2008).
Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan berulang dari rangka
protein. Dua pola terbanyak adalah alpha helix dan beta sheet. Struktur sekunder protein
adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang
distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah
sebagai berikut :
 alpha helix (α-helix, “puntiran-alfa”), berupa pilinan rantai asam-asam amino
berbentuk seperti spiral
 beta-sheet (β-sheet, “lempeng- beta”), berupa lembaran-lembaran lebar yang
tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan
hidrogen atau ikatan tiol (S-H)

3
 beta-turn, (β-turn, “lekukan-beta”), dan gamma-turn, (γ-turn,“lekukan-gamma”)

3. Struktur Tersier
Struktur tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai polipeptida
sehingga membentuk struktur 3 dimensi tertentu. Sebagai contoh, struktur tersier enzim
sering padat, berbentuk globuler. Struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka
ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa
molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer
yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
Lipatan tersebut dikendalikan oleh interaksi hidrofobik, tapi struktur tersebut
dapat stabil hanya bila bagian-bagian protein terkunci pada tempatnya oleh interaksi
tersier yang spesifik, seperti jembatan garam, ikatan hidrogen , dan kemasan ketat rantai
samping dan ikatan disulfida.
Struktur tersier dari suatu protein adalah lapisan yang tumpang tindih di atas pola
struktur sekunder yang terdiri atas pemutarbalikan tak beraturan dari ikatan antara rantai
samping (gugus R) berbagai asam amino. Struktur ini merupakan konformasi tiga
dimensi yang mengacu pada hubungan spasial antar struktur sekunder. Struktur ini
distabilkan oleh empat macam ikatan, yakni ikatan hidrogen,ikatan ionik, ikatan kovalen,
dan ikatan hidrofobik. Dalam struktur ini, ikatan hidrofobik sangat penting bagi protein.
Asam amino yang memiliki sifat hidrofobikakan berikatan di bagian dalam protein
globuler yang tidak berikatan dengan air, sementara asam amino yang bersifat hodrofilik
secara umum akan berada di sisi permukaan luar yang berikatan dengan air di
sekelilingnya (Murray et al, 2009; Lehninger et al, 2004). 

4. Struktur Kuartener
Struktur Kuartener adalah gambaran dari pengaturan sub-unit atau promoter
protein dalam ruang. Struktur ini memiliki dua atau lebih dari sub-unit protein dengan
struktur tersier yang akan membentuk protein kompleks yang fungsional. ikatan yang
berperan dalam struktur ini adalah ikatan non-kovalen, yakni interaksi elektrostatis,
hidrogen,dan hidrofobik. Protein dengan struktur kuarterner sering disebut juga dengan
protein multimerik. Jika protein yang tersusun dari dua sub-unit disebut dengan protein

4
dimerik dan jika tersusun dari empat sub-unit disebut dengan protein tetramerik (Lodish
et al., 2003; Murray et al, 2009).

Fungsi Protein

Fungsi protein sangat penting untuk tubuh manusia setidaknya ada beberapa fungsi utama
dari protein untuk manusia yang menopang kehidupan. Berikut adalah fungsinya bagi tubuh
manusia yang sangat vital untuk menunjang segala sendi kehidupan tubuh.

1. Pembentukan otot dan sel-sel di dalam tubuh


Fungsi utama protein adalah untuk pembentukan otot dan sel-sel di dalam tubuh.
Banyak atlit binaraga yang menjadikan protein sebagai menu utama makanan mereka.
Karena protein dapat membuat otot tetap tumbuh kembang. Apabila otot yang terbentuk
tetap terpiara dengan baik, maka ia akan membantu tubuh memaksimalkan pembakaran
lemak sehingga berat badan tetap seimbang.
2. Membentuk hormon dan enzim
Sel mengandung enzim yang berfungsi menimbulkan reaksi biokimia dalam
tubuh. Enzim akan bereaksi ketika terjadi kontraksi otot, pencernaan makanan, dan
penghancuran racun. Enzim tersebut terbentuk karena adanya protein. Selain itu, protein
juga bertugas membentuk hormon tubuh. Hormon berfungsi mengirimkan sinyal
sekaligus mengatur proses biologis antara jaringan, organ, dan sel.
3. Membangun dan memperbaiki jaringan tubuh
Protein berperan penting dalam memperbaiki sel tubuh yang rusak. Protein juga
berfungsi memelihara sel yang terdapat di seluruh tubuh agar bisa berfungsi secara
optimal. Biasanya, jumlah protein yang diperlukan untuk memperbaiki dan membangun
sel tubuh akan stabil setiap harinya.
4. Alat pengangkut dan alat penyimpanan
Banyak molekul dengan berat molekul serta beberapa ion dapat diangkut atau
dipindahkan oleh protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin mengangkut oksigen
dalam eritosit, sedang mioglobin mengangkut oksigen dalam otot. Ion besi diangkut
dalam plasma darah oleh transferin dan disimpan dalam hati sebagai kompleks dengan
ferritin, suatu protein yang berbeda dengan transferin.

5
5. Penunjang mekanis
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen, suatu
protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut.

6. Membentuk antibodi
Fungsi protein yang tidak kalah pentingnya yaitu membantu pembentukan
immunoglobulin atau antibodi. Immunoglobulin memiliki peranan sebagai pelindung
tubuh dari serangan virus atau bakteri. Ketika tubuh menghasilkan antibodi terhadap
virus atau bakteri, sel-sel imun akan kembali memproduksi antibodi untuk melawannya.
Jadi, ketika virus atau bakteri yang sama menyerang kembali. Tubuh mampu
melawannya dengan cepat.
7. Media perambatan implus syaraf
Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor; misalnya
rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor/penerima warna atau cahaya pada
sel-sel mata.
8. Pengendalian pertumbuhan
Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat mempengruhi
fungsi-fungsi bagian DNA yang mengatur sifat dan karakter bahan.
9. Protein kontraktil
Protein jenis ini berfungsi untuk gerakan pada tubuh manusia, contoh dari protein
ini adalah aktin dan myosin, protein ini memiliki fungsi dan berperan dalam kontraksi
otot dan gerakan tubuh. Protein juga sering disebutkan sebagai salah satu dalam program
diet sehat tanpa obat yang aman dan alami.
10. Menyeimbangkan produksi hormon
Salah satu bahan untuk memproduksi hormon adalah protein. Fungsi protein
disini adalah menunjang proses sekresi, dan membantu pelepasan hormon pada tubuh,
termasuk hormon testeosterone serta hormon pertumbuhan.

6
BAB III

PEMBAHASAN

Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam
bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara.
Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme
yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

Protein bervariasi dalam struktur serta fungsi. Struktur protein merupakan sebuah struktur
biomolekuler dari suatu molekul protein, protein merupakan suatu polipeptida yang memiliki
struktur primer, sekunder, tersier, dan kuartener. Protein adalah molekul yang sangat penting
dalam sel yang berada pada tubuh, protein dibutuhkan hampir di semua sel tubuh manusia.
Setiap protein dalam tubuh memiliki fungsi tertentu.

7
BAB IV

KESIMPULAN

Protein merupakan satu dari tiga jenis zat gizi makro yang dibutuhkan tubuh, salah satu
zat gizi yang diperlukan untuk menjaga metabolisme dan kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Protein memegang peranan penting dalam hampir semua proses biologi juga dalam struktur dan
fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Protein memiliki struktur, antara lain: struktur primer, struktur sekunder, struktur tersier,
dan struktur kuartener. Protein juga memiliki beberapa fungsi, antara lain: pembentukan otot dan
sel dalam tubuh, membentuk hormon dan enzim, membangun dan memperbaiki jaringan tubuh,
alat pengangkut dan alat penyimpanan, penunjang mekanis, membentuk antibodi, media
perambatan implus syaraf, pengendalian pertumbuhan, protein kontraktil, dan menyeimbangkan
produksi hormon.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai