DISUSUN OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada kita bersama. Berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami penulis
dapat menyelsaikan tugas Mata Kuliah Kimia Organik yaitu “Protein”. Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Kimia Organik.
Kepada dosen pengampu, penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan yang
telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya. Kepada orang tua penulis juga mengucapkan terima kasih karena telah
memberikan support yang luar biasa, dan juga tidak lupa pula penulis ucapkan terima
kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini dan upaya
dalam peminjaman buku sumber sebagai referensi penulis.
Penulis menyadari, tugas ini masih terdapat kekurangan baik isi maupun teknik
penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca untuk penulis yang dapat
membangun demi sempurnanya tugas pada mata kuliah Kimia Organik ini untuk dimasa
yang akan datang sangat diperlukan. Harapan penulis, semoga tugas ini mendapat
sambutan yang baik dari dosen pengampu. Bagi penulis sendiri pun, semoga tugas ini
dapat menambah wawasan serta manfaat untuk penulis dan orang banyak.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................. 2
Daftar Isi...................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 4
1.3 Tujuan ……..................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Komposisi Kimia dan Klasifikasi Protein ....................................... 5
2.2 Penggolongan, Struktur dan Denaturasi Protein.............................. 5
BAB III PENUTUP .................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 11
3.2 Saran ................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia belanda, Gerardus Mulder (1802-
1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap
organisme. Istilah protein berasal dari kata Yunani Proteos, yang berarti yang utama atau
yang didahulukan. Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian
terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada
didalam otot, seperlima didalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan
selebihnya didalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon,
pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks interseluler dan sebagainya protein. Disamping
itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagian besar
koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah
maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerang. Sumber protein
nabati adalah kacang kedelai dan hasilnya, seperti tempe dan tahu, serta kacang-
kacangan lain. Kacang kedelai merupakan sumber protein nabati yang mempunyai
mutu atau nilai biologi tertinggi. Bahan makanan nabati yang kaya akan protein
adalah kacang-kacangan.
- Protein globular,
Protein Globular berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh. Protein
ini larut dalam air, berdifusi cepat dan bersifat dinamis, mudah berubah dibawah
5
pengaruh suhu, konsentrasi garam serta mudah mengalami denaturasi. Contohnya
meliputi enzim, hormon dan protein darah.
Terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral yang terjalin satu sama
lain sehingga menyerupai batang yang kaku. Protein fibrous mempunyai bentuk
molekul panjang seperti serat atau serabut, tidak larut dalam air. mempunyai kekuatan
mekanis yang tinggi dan tahan terhadap enzim pencernaan. Protein ini terdapat dalam
unsur-unsur struktur tubuh. Contohnya meliputi kolagen ; miosin ; fibrin ; dan karatin
pada rambut, kuku, dan kulit.
b. Struktur Protein
1. Struktur Primer
Pada tahun 1953, Frederick Sanger menentukan urutan asam amino insulin, suatu
hormon protein. Hal ini merupakan peristiwa penting karena pertama kali
memperlihatkan dengan tegas bahwa protein mempunyai urutan asam amino yang
tertentu yang tepat. Urutan asam amino inilah yang kemudian dikenal sebagai struktur
primer. Selain itu juga diperlihatkan bahwa insulin terdiri dari hanya asam amino L yang
saling berhubungan melalui ikatan peptida antara gugus amino- α dan gugus karboksil- α
prestasi ini merangsang peneliti lain untuk mempelajari urutan asam amino berbagai
protein. Saat ini telah diketahui urutan asam amino yang lengkap lebih dari 10.000
protein. Fakta yang menyolok menyatakan bahwa tiap protein mempunyai urutan asam
amino yang khas dengan urutan yang sangat tepat.
Pada protein, gugus karboksil- α asam amino terikat pada gugus amino-asam amino
lain dengan ikatan peptida (disebut juga ikatan amida). Pada pembentukan suatu
6
dipeptida dari dua asam amino terjadi pengeluaran satu molekul air yang dapat dilihat
pada Gambar 2.5. Keseimbangan reaksi ini adalah ke arah hidrolisis tidak pada sintesis.
Oleh sebab itu, biosintesis ikatan peptida memerlukan energi bebas, sebaliknya hidrolisis
ikatan peptida secara termodinamika bersifat eksergonik.
Banyak asam amino yang berikatan melalui ikatan peptida membentuk rantai polipeptida
yang tidak bercabang (Gambar 2.7). Satu unit asam amino dalam rantai polipeptida disebut
residu. Rantai polipeptida mempunyai arah sebab unit penyusun mempunyai ujung yang
berbeda, yaitu gugus amino- α dan gugus karboksil- α . Berdasarkan kesepakatan, ujung
amino diletakkan pada awal rantai polipeptida; berarti urutan asam amino dalam rantai
polipeptida ditulis dengan diawali oleh residu aminoterminal. Pada suatu tripeptida Ala-Gly-
Trp (AGW), alanin merupakan residu aminoterminal dan Triptofan merupakan residu
karboksil-terminal. Harus diperhatikan bahwa Trp-Gly-Ala (WGA) merupakan tripeptida
yang berbeda.
Rantai polipeptida terdiri dari bagian yang berulang secara beraturan yang disebut
rantai utama, dan bagian yang bervariabel yang membentuk rantai samping (). Rantai utama
kadang-kadang disebut tulang punggung. Kebanyakan rantai polipeptida di alam
mengandung antara 50 sampai 2000 residu asam amino. Berat molekul rata-rata residu asam
amino adalah 110, berarti berat molekul rantai polipeptida adalah antara 5.500 dan 220.000.
Massa protein dapat juga dinyatakan dalam dalton; satu dalton sama dengan satu unit massa
atom. Suatu protein dengan berat molekul 50.000 mempunyai massa 50 kd (kilodalton).
7
Gambar 2.8. Rantai polipeptida dibentuk dari rantai utama yang berulang-ulang secara teratur
(tulang punggung) dan rantai samping tertentu (R1, R2, R3 yang berwarna kuning).
8
Heliks-α merupakan struktur berbentuk batang. Rantai polipeptida utama yang
bergelung membentuk bagian dalam batang dan rantai samping mengarah ke luar dari
heliks.
3. Struktur Tersier
Struktur tersier menggambarkan pengaturan ruang residu asam amino yang berjauhan
dalam urutan linier dan pola ikatan-ikatan disulfida. Perbedaan antara struktur sekunder
dan tersier tidaklah terlalu jelas (lihat Gambar 2.15). Kolagen memperlihatkan tipe
khusus suatu heliks dan merupakan protein yang paling banyak ditemukan pada mamalia.
Kolagen merupakan komponen serat utama dalam kulit, tulang, tendon, tulang rawan dan
gigi. Protein ekstrasel ini mengandung tiga rantai polipeptida berbentuk heliks, yang
masing-masing sepanjang hampir 1000 residu. Urutan asam amino dalam kolagen sangat
beraturan: tiap residu ketiga hampir selalu glisin. Dibanding dengan protein lain
kandungan prolin dalam kolagen juga tinggi. Selanjutnya, kolagen mengandung 4-
hidroksiprolin yang jarang ditemukan dalam protein lain. Urutan glisin-prolin-
hidroksiprolin (Gly-Pro-Hyp) sering kali dijumpai.
4. Struktur Kuartener
Struktur kuartener adaalah susunan kompleks yang terdiri dari dua rantai polipeptida
atau lebih, yang setiap rantainya bersama dengan struktur primer, sekunder, tersier
membentuk satu molekul protein yang besar dan aktif secara biologis.
9
1
c. Denaturasi Protein
1) Kesesuaian bentuk protein bergantung pada ikatan hidrogen, yang lemah dan sangat
senitif terhadap perubahan PH dan suhu.
2) Paparan singkat pada suhu yang tinggi ( diatas 60oC ) atau paparan pada asam atau basa
kuat dalam periode waktu yang lama akan menyebabkan denaturasi karena ikatan
hidrogen ruptur.
- Suhu tubuh yang sangat tinggi dapat menyebabkan koagulasi protein selular.
- Jika suhu tubuh naik sampai diatas 41 oC atau 42oC maka akan mengakibatkan
denaturasi protein.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga
beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama
lain dalam ikatan peptida.
Penggolongan protein berdasarkan bentuknya yaitu 1) protein globular, 2) protein
serabut (fibrous). Dan struktur protein terdiri ; protein primer, protein sekunder, protein
tersier, dan protein kuartener.
3.2 Saran
Sebaiknya dalam mengkonsumsi makanan tidak hanya yang mengandung protein saja
tapi juga unsur yang lain harus dipenuhi agar dapat seimbang sehingga tidak menimbulkan
kerugian bagi tubuh.
11
DAFTAR PUSTAKA
Lubert, Styer. (2000). Biokomia. Vol I. Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
http://www.biosci.uga.edu/ahnanac/bio_103/notes/may_15.htm.
http.www.cellsalive.com/cells
Ralph Nossal & Harold Leccar. (1991). Mollecular & Cell Biophysics. Canada. Addison-
Wesley Publishing Company
William Hughes. (1979). Aspect of Biophysics. Canada. John & Sons, Inc.
12