Anda di halaman 1dari 14

PROTEIN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia


Dosen Pengampu: Rini Verary Shanthi, M.Si.

Oleh :
Syaifullah Saleh Mahinh (23060180046)
Nurul Wahyu Septyana (23060180052)
Maulidatun Nisfa (23060180054)
Delia Nur Ifriani (23060180056)

TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
rahmat, hidayah, dan petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai
tugas mata kuliah Pancasila dengan baik. Makalah ini berjudul “Protein”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu


mata kuliah Biokimia yaitu Ibu Rini Verary Shanthi, M.Si. Kami sepenuhnya sadar,
penyusunan makalah ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa arahan dan petunjuk
dari beliau.

Kami berharap penyusunan makalah ini dapat bermanfaat sebagai referensi


atau bahan bacaaan bagi semua pihak yang ingin mempelajari tentang Protein . Kami
sepenuhnya sadar, makalah ini masih jauh dari sempurna dan membutuhkan
perbaikan untuk menjadi lebih baik. Oleh karena itu, kami sangat senang menerima
saran dan kritik dari semua pihak.

Salatiga, 6 April
2020

Penyusun

i
DAFTAR IS

I
KATA PENGANTAR................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................................1

A. Rumusan Masalah.........................................................................................................1

B. Tujuan............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3

A. Definisi Protein..............................................................................................................3

B. Klasifikasi Protein.........................................................................................................3

C. Fungsi Protein................................................................................................................5

D. Metabolisme Protein.....................................................................................................6

E. Kebutuhan protein bagi manusia................................................................................7

BAB III PENUTUP....................................................................................................................9

A. Kesimpulan....................................................................................................................9

B. Saran...............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Istilah protein berasal dari kata Yunani Proteos, yang berarti yang utama atau
yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus
Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat bahwa proyein adalah zat yang paling
penting dalam setiap organisme.

Protein adalah senyawa organik yangt molekulnya sangat besar dan


susunannya sangat kompleks serta merupakan polimer dari alfa asam-asam amino.
Jadi, sebenarnya protein bukan merupakan zat tunggal, serta molekulnya sederhana,
tetapi masih merupakan asam amino. Oleh karena protein tersusun atas asam-asam
amino, maka susunan kimia mengandung unsur-unsur seperti terdapat pada asam-
asam Amino penyusunnya yaitu C, H, O, N dan kadang-kadang mengandung unsur-
unsur lain, seperti misalnya S, P, Fe, atau Mg.

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam
otot, seperlima didalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan
selebihnya didalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon,
pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks interseluler dan sebagainya protein.
Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor
sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial
untuk kehidupan.

Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain,
yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Protein adalah salah
satu bio-makromolekul yang penting perannya dalam makhluk hidup. Fungsi dari
protein itu sendiri secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu
sebagai bahan struktural dan sebagai mesin yang bekerja pada tingkat molekular.

1
A. Rumusan Masalah
Adapun masalah dari latar belakang diatas yaitu:
1. Apa definisi protein?
2. Apa klasifikasi protein?
3. Apa fungsi protein?
4. Jelaskan metabolisme protein?
5. Jelaskan kebutuhan kebutuhan protein pada manusia?
6. Jelaskan sumber-sumber protein?
B. Tujuan
1. Dapat mengetahui definisi protein.
2. Dapat mengetahui klasifikasi protein.
3. Dapat mengetahui fungsi protein.
4. Dapat mengetahui metabolisme protein.
5. Dapat mengetahui kebutuhan protein pada manusia.
6. Dapat mengetahui sumber-sumber protein.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Protein
Istilah protein diperkenalkan pada tahun 1830-an oleh pakar kimia Belanda
bernama Mulder, yang merupakan salah satu dari orang-orang pertama yang
mempelajari kimia dalam protein secara sistematik. Ia secara tepat menyimpulkan
peranan inti dari protein dalam sistem hidup dengan menurunkan nama dari
bahasa Yunani proteios, yang berarti “bertingkat pertama”. Protein merupakan
makromolekul yang menyusun lebih dari separuh bagian dari sel. Protein
menentukan ukuran dan struktur sel, komponen utama dari sistem komunikasi
antar sel serta sebagai katalis berbagai reaksi biokimia di dalam sel. Karena itulah
sebagian besar aktivitas penelitian biokimia tertuju pada protein khususnya
hormon, antibodi dan enzim.Semua jenis protein terdiri dari rangkaian dan
kombinasi dari 20 asam amino.
Setiap jenis protein mempunyai jumlah dan urutan asam amino yang khas. Di
dalam sel, protein terdapat baik pada membran plasma maupun membran internal
yang menyusun organel sel seperti mitokondria, retikulum endoplasma, nukleus
dan badan golgi denganfungsi yang berbeda-beda tergantung pada tempatnya.
Protein-proteinyang terlibat dalam reaksi biokimia sebagian besar berupa enzim.
banyak terdapat di dalam sitoplasma dan sebagian terdapat pada kompartemen
dari organel sel.
Protein merupakan kelompok biomakromolekul yang sangat heterogen. Ketika
berada di luar makhluk hidup atau sel, protein sangat tidak stabil. Protein
merupakan komponen utama bagi semua benda hidup termasuk mikroorganisme,
hewan dan tumbuhan. Protein merupakan rantaian gabungan 22 jenis asam amino.
Protein ini memainkan berbagai peranan dalam benda hidup dan
bertanggungjawab untuk fungsi dan ciri-ciri benda hidup. Keistimewaan lain dari
protein ini adalah strukturnya yang mengandung N (15,30-18%), C (52,40%), H
(6,90-7,30%), O (21-23,50%), S (0,8-2%), disamping C, H, O (seperti juga
karbohidrat dan lemak), dan S kadang-kadang P, Fe dan Cu (sebagai senyawa
kompleks dengan protein). Dengan demikian maka salah satu cara terpenting yang
cukup spesifik untuk menentukan jumlah protein secara kuantitatif adalah dengan
penentuan kandungan N yang ada dalam bahan makanan atau bahan lain.

B. Klasifikasi Protein
Klasifikasi protein pada biokumia didasarkan atas fungsi biologinya
1. Enzim

3
Merupakan golongan protein yang terbesar dan paling penting. Kira-kira
seribu macam enzim telah diketahui, yang masing-masing berfungsi sebagai
katalisator reaksi kimia dalam jasad hidup. pada jasad hidup yang berbeda
terdapat macam jenis enzim yang berbeda pula. Molekul enzim biasanya
berbentuk bulat (globular), sebagian terdiri atas satu rantai polipeptida dan
sebagian lain terdiri lebih dari satu polipeptida. Contoh enzim: ribonuklease,
suatu enzim yang mengkatalisa hidrolisa RNA (asam poliribonukleat);
sitokrom, berperan dalam proses pemindahan electron; tripsin; katalisator
pemutus ikatan peptida tertentu dalam polipeptida.

2. Protein Pembangun

Protein pembangun berfungsi sebagai unsure pembentuk struktur.

Beberapa contoh misalnya: protein pembukus virus, merupakan selubung pada


kromosom; glikoprotein, merupakan penunjang struktur dinding sel; struktur
membrane, merupakan protein komponen membrane sel; α-Keratin, terdapat
dalam kulit, bulu ayam, dan kuku; sklerotin, terdapat dalam rangka luar
insekta; fibroin, terdapat dalam kokon ulat sutra; kolagen, merupakan serabut
dalam jaringan penyambung; elastin, terdapat pada jaringan penyambung yang
elastis (ikat sendi); mukroprotein, terdapat dalam sekresi mukosa (lendir).

3. Protein Kontraktil

Protein kontraktil merupakan golongan protein yang berperan dalam proses


gerak. Sebagai contoh misalnya; miosin, merupakan unsure filamen tak
bergerak dalam myofibril; dinei, terdapat dalam rambut getar dan flagel (bulu
cambuk).

4
4. Protein Pengankut

Protein pengangkut mempunyai kemampuan mengikat molekul tertentu dan


melakukan pengangkutan berbagai macam zat melalui aliran darah. Sebagai
contoh misalnya: hemoglobin, terdiri atas gugus senyawa heme yang
mengandung besi terikat pada protein globin, berfungsi sebagai alat
pengangkut oksigen dalam darah vertebrata; hemosianin, befungsi sebagai alat
pengangkut oksigen dalam darah beberapa macam invertebrate; mioglobin,
sebagai alat pengangkut oksigen dalam jaringan otot; serum albumin, sebagai
alat pengangkut asam lemak dalam darah; β-lipoprotein, sebagai alat
pengangkut lipid dalam darah; seruloplasmin, sebagai alat pengangkut ion
tembaga dalam darah.

5. Protein Hormon

Seperti enzim, hormone juga termasuk protein yang aktif. Sebagai contoh
misalnya: insulin, berfungsi mengatur metabolisme glukosa, hormone
adrenokortikotrop, berperan pengatur sintesis kortikosteroid; hormone
pertumbuhan, berperan menstimulasi pertumbuhan tulang.

6. Protein Bersifat Racun

5
Beberapa protein yang bersifat racun terhadap hewan kelas tinggi yaitu
misalnya: racun dari Clostridium botulimum, menyebabkan keracunan bahan
makanan; racun ular, suatu protein enzim yang dapat menyebabkan
terhidrolisisnya fosfogliserida yang terdapat dalam membrane sel; risin,
protein racun dari beras.

7. Protein Pelindung

Golongan protein pelindung umumnya terdapat dalam darah vertebrata.


Sebagai contoh misalnya: antibody merupakan protein yang hanya dibentuk
jika ada antigen dan dengan antigen yang merupakan protein asing, dapat
membentuk senyawa kompleks; fibrinogen, merupakan sumber pembentuk
fibrin dalam proses pembekuan darah; trombin, merupakan komponen dalam
mekanisme pembekuan darah.

8. Protein Cadangan

Protein cadangan disimpan untuk berbagai proses metabolisme dalam tubuh.


Sebagai contoh, misalnya: ovalbumin, merupakan protein yang terdapat dalam
putih telur; kasein, merupakan protein dalam biji jagung.

C. Fungsi Protein

1. Protein merupakan enzim atau subunit enzim, misal ribonuklease, tripsin.


2. Protein berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, misal protein yang
membentuk batang dan sendisitoskeleton.

6
3. Protein juga terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, misal
Trombin.
4. Protein sebagai sistem pengendali dalam bentuk hormon, misal insulin,
hormontumbuh (auksin).
5. Protein sebagai komponen penyimpanan/ nutrient, misal kasein(susu),
ovalgumin (telur), gliadin (gandum) dan transportasi hara di tumbuhan
6. Protein sebagai salah satu sumber gizi dan berperan sebagai sumber asam
amino bagiorganismeyang tidak mampu membentuk asam amino tersebut
(heterotrof).
7. Pada organism lain, protein memiliki fungsi lain seperti ; Monelin; pada suatu
tanaman di Afrika yang mempunyai rasa yang amat manis ataupun protein anti
beku pada ikan. Sebagian besar kimia kehidupan adalah senyawa organik
polifungsional. Gugus fungsional tersebut biasanya mempunyai interaksi agak
kuat, seperti gugus yang ada padakarbohidat dan antara gugus amino dengan
karboksil pada asam amino. Protein yang merupakan komponen tak berair di
dalam sel dan begitu banyak dijumpai didalam makhluk hidup mempunyai
fungsi yang sangat mengagumkan. Protein berdasarkan bentuk, dibedakan
menjadi 2 macam yaitu protein serabut dan globular. Protein apabila
dihidrolisis dengan asam atau basa akan menjadi asam amino. Hal ini
membuktikan bahwa molekul penyusun protein adalah asam amino.

D. Metabolisme Protein
a. Absorpsi dan Transportasi
Hasil akhir pencernaan protein terutama berupa asam amino dan ini
segera diabsorbsi dalam eaktu lima belas menit setelah makan. Absorbsi
terutama terjadi dalam usus halus berupa empat sistem absorbsi aktif yang
membutuhkan energi. Asam amino yang diabsorbsi memasuki sirkulasi darah
melalui ven porta dan dibawa ke hati. Sebhagian asam amino digunakan oleh
hati, dan sebagian lagi melalui sirkulasi darah di bawa ke sel-sel jaringan.
Kadang-kadang protein yang belum dicerna dapat memasuki mukosa usus
halus dan muncul dalam darah. Hal ini sering terjadi pada protein susu dan
protein telur yang dapat menimbulkan gejala alergi(immunological sensitive
protein).
Sebagian besar asam amino telah diabsorbsi pada saat asam amino
sampai di ujung usus halus. Hanya 1% protein yang dimakan ditemukan dalam
feses. Protein endogen yang berasal sekresi saluran cerna dan sel-sel yang
rusak juga dicerna dan diabsorbsi.

b. Katabolisme Protein
Katabolisme protein (penguraian asam amino untuk energi) berlangsung di
hati. Jika sel telah mendapatkan protein yang mencukupi kebutuhannya. Setiap
asam amino tambahan akan dipakai sebagai energi atau disimpan sebagai
lemak.
1) Deaminasi asam amino
Deaminasi asam amino merupakan langkah pertama melibatkan pelepasan
satu hidrogen dan satu gugus amino sehingga membentuk amonia (NH 3).
Amonia yang bersifat racun akan masuk ke peredaran darah dan dibawa ke
hati. Hati akan mengubah amonia menjadi ureun yang sifat racunnya lebih
rendah, dan mengembalikannya ke peredaran darah. Ureum dikeluarkan

7
dari tubuh melalui ginjal atau urine. Ureum diproduksi dari asam amino
bebas didalam tubuh yang tidak digunakan dan dari pemecahan protein
jaringan tubuh.
2) Osidasi asam amino terdesminasi
Bagian asam amino nopnitrogen yang tersisa disebut produk asam keto
yang teroksidasi menjadi energi melalui siklus asam nitrat. Beberapa jenis
asam keto dapat diubah menjadi glukosa (glukoneogenesis) atau lemak
(lipogenesis) dan disimpan didalam tubuh.
Karbohidrat dan lemak adalah cadangan protein dan dipakai tubuh
sebagai pengganti protein untuk energi. Saat kelaparan, tubuh
menggunakan karbohidrat dan lemak baru kemudian melalui
mengkatabolis protein.

c. Anabolisme protein
Sintesis protein dari asam amino berlangsung disebagian sel tubuh.
Asam amino bergabung dengan ikatan peptida pada rangkaian tertentu yang
ditentukan berdasarkan pengaturan gen. Sintesis protein meliputi pembentukan
rantai panjang asam amino yang dinamakan rantai peptida. Ikatan kimia yang
mengaitkan dua asam amino satu sama lain dinamakan ikatan peptida. Ikatan
ini terjadi karena satu hidrogen (H) dari gugus amino satu asam amino bersatu
dengan hidroksil (OH) dari gugus asam karboksil asam amino lain. Proses ini
menghasilkan satu molekul air. Sedangkan CO dan NH yang tersisa akan
membentuk ikatan peptida. Sebaliknya, ikatan peptida ini dapat dipecah
menjadi asam amino oleh asam atau enzim pencernaan dengan penambahan
satu molekul air, proses ini dinamakan hidrolisis.

E. Kebutuhan protein bagi manusia


Kebutuhan protein bagi manusia dapat ditentukan dengan cara menghitung
jumlah protein yang diganti daloam tubuh. Ini bisa dilakukan dengan menghitung
jumlah unsur nitrogen (zat lemas) yang ada dalam protein makanan dan
menghitung pula jumlah unsur nitrogen yang dikeluarkan tubuh melalui air seni
dan peses. Penggunaan protein dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga
dalam prakteknya jumlah protein itu belum dapat memenuhi kebutuhan. Sebabnya
antara lain:
1)kadar protein 18,75 gram itu dalam tubuh akan menyebabkan beberapa reaksi
kimia yang tidak bisa berlangsung dengan baik.
2)kecernaan protein itu sendiri. Tidak semua bahan makanan yang mengandung
serat-serat proteinnya bisa diambil tubuh. Karena adanya serat-serat ini, enzim-
enzim tidak bisa masuk untuk memecah protein.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka ditetapkan bahwa kebutuhan protein
bagi seorang dewasa adalah 1 gram untuk tiap satu kilogram berat badannya.
Disamping itu, mengingat adanya protein sempurna dan tidak sempurna
berdasarkan jumlah dan macam-macfam asam amino yang ada dalam makanan,
maka untuk menjamin agar tubuh benar-benar mendapatkan asam amino dalam
jumlah dan macam yang cukup, sebaiknya untuk orang dewasa seperlima dari
protein yang diperlukan haruslah protein yang berasal dari hewan, sedangkan
untuk anak-anak sepertiga dari jumlah protein yang merek perlukan.

8
F. Sumber ptotein
Bahan makan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah
maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, ikan dan kerang. Sumber
ptotein nabati adalah kacang kedelai dan hasilnya, seperti tempe dan tahu, serta
kacang-kacangan lain. Kacang kedelai merupakan sumber protein nabati yang
mempunyai mutu atau nilai biologis tertinggi. Bahan makanan nabati yang kaya
akan protein adalah kacang-kacangan. Sumber protein untuk manusia ada 2, yaitu:
1) Sumber protein hewani
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah
maupun mutu. Sumber protein hewani dapat berbentuk daging dan alat-alat
dalam seperti hati, pangkreas, ginjal, paru, jantung, jeroan, susu, telur dan
ikan. Ayam dan jenis burung lain merupakan sumber protein yang berkualitas
baik.
2) Sumber protein nabati
Sedangkan protein nabati terdapat dalam biji-bijian, kacang-kacangan dan
gandum. Satu gram protein mampu menghasilkan energi 4,1 kalori.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Protein merupakan makromolekul yang menyusun lebih dari separuh bagian dari
sel. Protein menentukan ukuran dan struktur sel, komponen utama dari sistem
komunikasi antar sel serta sebagai katalis berbagai reaksi biokimia di dalam sel.
Karena itulah sebagian besar aktivitas penelitian biokimia tertuju pada protein
khususnya hormon, antibodi dan enzim.Semua jenis protein terdiri dari rangkaian
dan kombinasi dari 20 asam amino.
 Klasifikasi protein pada biokumia didasarkan atas fungsi biologinya yait: Enzim,
Protein Pembangun, Protein Kontraktil, Protein Pengangkut, Protein Hormon,
Protein Bersifat Racun, Protein Pelindung, Protein Cadangan.
 Fungsi Protein yaitu, antara lain:
1. Protein merupakan enzim atau subunit enzim, misal ribonuklease, tripsin.
2. Protein berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, misal protein yang
membentuk batang dan sendisitoskeleton.
3. Protein juga terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, misal
Trombin.
4. Protein sebagai sistem pengendali dalam bentuk hormon, misal insulin,
hormontumbuh (auksin).

B. Saran
Sebaiknya dalam mengkonsumsi makanan tidak hanya yang mengandung protein saja
tapi juga unsur yang lain harus dipenuhi agar dapat seimbang sehingga tidak
menimbulkan kerugian bagi tubuh.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sudarmaji, S, dkk. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertania Penerbit Liberty:
Yogyakarta.
Page, D.S. 1997. Prinsip-prinsip Biokimia. Erlangga: Jakarta.
Anna, poedjiadi, 1994, Dasar-dasar biokimia, Jakarta: UI-Press.
Estien Yazid, Lisda Nursati, Penuntun Praktikum Biokimia, CV Andi Offset, Yogyakarta,
2006
Wijayanti, Novita. 2017. Fisiologi Manusia & Metabolisme Zat Gizi.Malang: Universitas
Brawijaya Press (UB Press).

11

Anda mungkin juga menyukai