“PROTEIN”
OLEH :
MUHAMMAD SALMAN
E1G1 20 038
Puji syukur kite panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kita hidayah dan rahmat-Nya agar senantiasa dekat dengan diri-Nya dalam
keadaan sehat wal’afiat. Serta salam dan shalawat kita kirimkan kepada
Muhammad SAW, dimana nabi yang membawa ummat-Nya dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang dan telah menjadi
suri tauladan bagi ummat-Nya.
Muhammad Salman
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................... ............................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
C. Manfaat Penulisan ..............................................................................................2
D. Tujuan…………………………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi Protein .................................................................................................3
B. Ciri Makromolekul Protein ................................................................................3
C. Komposisi Kimia Protein ...................................................................................5
D. Penggolongan, Struktur dan Denaturasi Protein ................................................5
E. Asam Amino Protein ..........................................................................................9
F. Fungsi Protein ...................................................................................................10
G. Pencernaan dan Metabolisme Protein ............................................................. 11
H. Sumber protein .................................................................................................16
I. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Protein ...................................................... 17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................... ................................19
B. Tinjauan Pustaka........................................................................19
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah protein berasal dari kata Yunani Proteos, yang berarti yang utama
atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia belanda,
Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat
yang paling penting dalam setiap organisme.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada
didalam otot, seperlima didalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluhdidalam
kulit, dan selebihnya didalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim,
berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriksinterseluler dan
sebagainya protein. Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak
sebagai prekursor sebagian besar koenzim,hormon, asam nukleat, dan molekul-
molekul yang esensial untuk kehidupan.
Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi
lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.Protein adalah
salah satu bio-makromolekul yang penting perananya dalam makhluk hidup.
Fungsi dari protein itu sendiri secara garis besar dapat dibagike dalam dua
kelompok besar, yaitu sebagai bahan struktural dan sebagai mesin yang bekerja
pada tingkat molekular
1
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah dari latar belakang diatas yaitu
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Protein
Protein (akar kata Protos dari bahasa Yunani yang berarti “yang
palingutama”) adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon,hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Protein adalah makro molekul poli peptida yang tersusun dari sejumlah L-
asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptide, bobot molekul tinggi.Suatu
molekul protein disusun oleh sejumlah asam amino dengan susunan tertentu dan
bersifat turunan. Rantai polipeptida sebuah molekul protein mempunyai satu
konformasi yang sudah tertentu pada suhu dan pH normal.Konformasi ini disebut
konformasi asli, sangat stabil sehingga memungkinkan protein dapat diisolasi
dalam keadaan konformasi aslinya itu.
3
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein
lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya proteinyang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam system
kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon,sebagai
komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara.Sebagai
salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut(heterotrof).
Semua jenis protein terdiri dari rangkaian dan kombinasi dari 20 asam
amino. Setiap jenis protein mempunyai jumlah dan urutan asam amino yang khas.
Di dalam sel, protein terdapat baik pada membran plasma maupun membran
internal yang menyusun organel sel seperti mitokondria, retikulumendo plasma,
nukleus dan badan golgi dengan fungsi yang berbeda-beda tergantung pada
tempatnya.
Molekul protein lebih kompleks dari pada karbohidrat dan lemak dalai hal
berat molekul dan keaneka ragaman unit-unit asam amino yang membentuknya.
Berat molekul protein bisa mencapai 40 juta. Bandingkan dengan berat glukosa
yang besarnya 180. Ada 20 jenis asam amino yang diketahui terdiri atas 9 asam
amino esensial (asam amino yang tidak dapatdibuat tubuh dan harus didatangkan
dari makanan) dan 11 asam amino nonesensial.
-Protein globular,
Protein Globular berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh.
Protein ini larut dalam air, berdifusi cepat dan bersifat dinamis,mudah berubah
dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam serta mudah mengalami denaturasi.
Contohnya meliputi enzim, hormon dan protein darah, insulin, albumin, globulin
plasma, kasein dan banyak ensim..
5
mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi dan tahan terhadap enzim pencernaan.
Protein ini terdapat dalam unsur-unsur struktur tubuh.
6
d. Kromoprotein: Protein berpigmen, misalnya asam askorbat oksidase
mengandung Cu.
e. Protein Koenzim: Misalnya NAD+, FMN, FAD dan NADP+.
f. Lipoprotein: Mengandung asam lemak, lesitin.
g. Metaloprotein: Mengandung unsur anorganik (Fe, Co, Mn, Zn, Cu, Mg).
h. Glikoprotein: Gugus prostetik karbohidrat, misalnya musin (pada air liur),
oskomukoid (pada tulang)
i. Nukleoprotein Protein dan asam nukleat berhubungan (berikatan
valensisekunder) misalnya pada jasad renik.
4. Penggolongan protein berdasarkan fungsi biologi
1. Enzim (ribonukease, tripsin)
2. Protein transport (hemoglobin, mioglobin, serum, albumin)
3. Protein nutrien dan penyimpan (gliadin/gandum,
ovalbumin/telur,kasein/susu, feritin/jaringan hewan)
4. Protein kontraktil (aktin dan tubulin)
5. Protein Struktural (kolagen, keratin, fibrion)
6. Protein Pertahanan (antibodi, fibrinogen dan trombin, bisa ular)
7. Protein Pengatur (hormon insulin dan hormon paratiroid)
5. Struktur Protein
Ada 4 struktur protein antara lain:
a. Struktur Primer
Struktur primer adalah rantai polipeptida. Struktur primer proteindi
tentukan oleh ikatan kovalen antara residu asam amino yang berurutanyang
membentuk ikatan peptida. Struktur primer dapat di gambarkan sebagai rumus
bangun yang biasa di tulis untuk senyawa organik.
b. Struktur Sekunder
Struktur sekunder ditentukan oleh bentuk rantai asam amino :lurus,
lipatan, atau gulungan yang mempengaruhi sifat dan kemungkinan jumlah protein
yang dapat dibentuk. Struktur ini terjadi karena ikatan hydrogen antara atom O
7
dari gugus karbonil ( C=O) dengan atom H darigugus amino ( N-H ) dalam satu
rantai peptida, memungkinkan terbentuknya konfirasi spiral yang disebut struktur
helix.
c. Struktur tersier
Struktur tersier ditentukan oleh ikatan tambahan antara gugus R pada asam
- asam amino yang memberi bentuk tiga dimensi sehingga membentuk struktur
kompak dan padat suatu protein.
d. Struktur kuartener
Struktur kuartener adaalah susunan kompleks yang terdiri dari dua rantai
polipeptida atau lebih, yang setiap rantainya bersama dengan struktur primer,
sekunder, tersier membentuk satu molekul protein yang besar dan aktif secara
biologis.
6. Denaturasi Protein
Protein dapat mempertahankan kesesuaian bentuknya asalkan lingkungan
fisik dan kimianya dipertahankan. Jika lingkungan berubah maka, proteindapat
terurai atau mengalami perubahan sifat ( denaturasi ); mereka dapat kehilangan
struktur sekunder, tersier, dan kuarternya sehingga aktivitas biologisnya juga
hilang.
a. Kesesuaian bentuk protein bergantung pada ikatan hidrogen, yang lemah dan
sangat senitif terhadap perubahan PH dan suhu.
b. Paparan singkat pada suhu yang tinggi ( diatas 60 ) atau paparan pada asam
atau basa kuat dalam periode waktu yang lama akan menyebabkan denaturasi
karena ikatan hidrogen ruptur.
c. Sebagian protein dapat dikembalikan kebentuk aslinya, jika terdenaturasi
tanpa harus menjadi insoluble.
d. Perbedaan panas yang besar dapat menyebabkan denaturasi yangmenetap.
Putih telur akan memadat dan menjadi insoluble jika dipanaskan.
- Suhu tubuh yang sangat tinggi dapat menyebabkan koagulasi protein selular.
8
- Jika suhu tubuh naik sampai diatas 41 atau 42 maka akan
mengakibatkan denaturasi protein.
9
golongan, yaitu asam amino esensial dan tidak esensial.dalam penelitiannya
ternyata ada 10 macam asam amino yang dibutuhkan binatang ( tikus ) untuk
pertumbuhan yang tidak dapat disintesis tubuh ,asam amino ini dinamakan asam
amino esensial. Asam amino lain dinamakan asam amino tidak esensial. Asam
amino tidak esensial juga penting untuk pembentukan protein tubuh, tetapi asam
amino ini bila tidak Terdapat dalam tubuh dapat disintesis tubuh dalam jumlah
yang diperlukan.Ternyata ada sembilan jenis asam amino esensial untuk manusia
yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh.kesembilan
asam amino ini tidak dapat disintesis tubuh, yang berarti harusada dalam makanan
sehari-hari.
F. Fungsi Protein
1. Sebagai biokatalisator (enzim). Protein yang paling bervariasi dan
mempunyai ke khususan tinggi adalah protein yang mempunyai aktivitas
katalis, yakni enzim. Hampir semua reaksi kimia biomolekul organic
didalam sel dikatalis oleh enzim. Lebih dari 2000 jenis enzim , masing-
masing dapat mengkatalisa reaksi kimia yang berbeda, telah ditemukan
dalam berbagai bentuk kehidupan.
2. Sebagai protein transport contohnya hemoglobin mengangkut oksigen
dalam eritrosit, mioglobin mengangkut oksigen dalam otot. Ion besi
diangkut dalam plasma darah oleh transferin dan disimpan dalam hati
sebagai kompleks dengan feritin.
3. Protein transport didalam plasma darah mengikat dan membawa molekul
atau ion spesifik dari satu organ ke organ lain. Hemoglobin pada sel darah
merah mengikat oksigen ketika darah melalui paru-paru, dan membawa
10
oksigen ke jaringan periferi. Plasma darah mengandung lipo protein. Yang
membawa lipid dari hati ke organ lain. Protein transport lain terdapat
didalam membran sel dan menyesuaikan strukturnya untuk mengikat dan
membawa glukosa, asam amino dan nutrien lain melalui membran menuju
kedalam sel.
4. Sebagai pengatur pergerakan. Protein merupakan komponen tulang
disebabkan adanya kolagen. Pada persendian ada elastin. Pada kuku, bulu
rambut ada protein keratin.utama daging.Gerakan otot terjadi karena ada
dua molekul (aktin dan miosin) protein yang saling bergeseran.
5. Sebagai penunjang mekanis. Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan
6. Pertahanan tubuh dalam bentuk anti bodi. Suatu protein khusus yang
mengikat benda asing yang masuk kedalam tubuh seperti virus, bakteri dan
lain lain.
7. Sebagai media perambatan impuls saraf. Protein ini biasanya berbentuk
reseptor misalnya rodopsin suatu protein yang bertindak sebagai reseptor
atau penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata.
8. Protein Nutrien dan Penyimpan. Biji berbagai tumbuhan menyimpan protein
nutrien yang dibutuhkan untuk pertumbuhan embrio tanaman, terutama
protein biji dari gandum, jagung dan beras.
9. Protein Pengatur. Beberapa protein membantu mengatur aktivitas
seluleratau fisiologi. Terdapat sejumlah hormon, seperti insulin, yang
mengatur metabolisme gula dan kekurangannya, hormon pertumbuhan dari
pituitary dan hormon paratiroid, yang mengatur transport Ca++ dan fosfat
juga
11
Pencernaan atau hidrolisis protein dimulai didalam lambung.Asam klorida
lambung membuka gulungan protein (proses denaturasi), sehingga enzim
pecernaan dapat memecah ikatan peptida. Asam klorida mengubah enzim
pepsinogen tidak aktif yang dikeluarkan oleh mukosa lambung menjadi
bentuk aktif pepsin.Karena makanan hanya sebentar tinggal di lambung,
pencernaan protein hanya terjadi hingga dibentuknya campuran polipeptia,
proteose dan pepton.
- Usus halus
Pencernaan protein dilanjutkan didalam usus halus yang berasal campuran
enzim proteose. Pankreas mengeluarkan cairan yang bersifat sedikit basa
dan mengandung berbagai precursor protease seperti tripsinogen, kemotri
psinogen, prokarbobsi peptidase, dan proelastase. Enzim-enzim ini meng
hidrolisis ikatan peptida tertentu. Sentuhan kimus terhadapmukosa usus
halus mengrangsang dikeluarkannya enzim enterokinase yang mengubah
tripsinogen tidak aktif yang berasaldari pankreas menjadi Tripsin aktif.
Perubahan ini juga dilakukan oleh Tripsin sendiri secara oto-katalitik
disamping itu Tripsin dapat mengaktifkan enzim-enzim proteolitik lain
berasal dari pankreas. Kimotripsinogen diubah menjadi beberapa jenis
kimotripsin aktif; prokarboksi peptidase dan proelastase diubah menjadi
karboksipeptidase dan elastase aktif. Enzim-enzim pankreas inimemecah
protein dari polipeptida menjadi peptida lebih pendek,yaitu tripeptida,
dipeptida, dan sebagian menjadi asam amino.Mukosa usus halus juga
mengeluarkan enzim-enzim proteose yang menghidrolisis ikatan peptida.
Sebagian enzim mukosa usus halusini bekerja di dalam sel.
12
yang memecah dipeptida tertentudan membutuhkan mineral Co++ dan Mn++
untuk pekerjaannya.
13
Hal ini sering terjadi pada protein susu dan protein telur yang dapat
menimbulkan gejala alergi (immune logical sensitive protein ).
Sebagian besar asam amino telah diabsorpsi pada saat asam amino sampai
di ujung usus halus. Hanya 1% protein yang dimakan ditemukan dalam feses.
Protein endogen yang berasal sekresi salurancerna dan sel-sel yang rusak juga
dicerna dan diabsorpsi.
b. Katabolisme protein
Katabolisme protein (penguraian asam amino untuk energy berlangsung di
hati. Jika sel telah mendapatkan protein yang mencukupi kebutuhannya. Setiap
asam amino tambahan akan dipakai sebagai energi atau disimpan sebagai lemak.
1. Deaminasi Asam Amino
Deaminasi asam amino merupakan langkah pertama,melibatkan pelepasan
satu hidrogen dan satu gugus amino sehingga membentuk amonia (NH3). Amonia
yang bersifat racunakan masuk ke peredaran darah dan dibawa ke hati. Hati akan
mengubah amonia menjadi ureum yang sifat racunnya lebih rendah, dan
mengembalikannya ke peredaran darah. Ureum dikeluarkan dari tubuh melalui
ginjal dan urine. Ureum diproduksi dari asam amino bebas didalam tubuh yang
tidak digunakan dan dari pemecahan protein jaringan tubuh.
c. Anabolisme protein
1. Sintesis protein
Sintesis protein dari asam amino berlangsung disebagian sel tubuh. Asam
amino bergabung dengan ikatan peptida pada rangkaian tertentu yang ditentukan
berdasarkan pengaturan gen.Sintesis protein meliputi pembentukan rantai panjang
asam amino yang dinamakan rantai peptida. Ikatan kimia yang mengaitkandua
14
asam amino satu sama lain dinamakan ikatan peptida. Ikatan ini terjadi karena
satu hidrogen (H) dari gugus amino suatu asam amino bersatu dengan hidroksil
(OH) dari gugus asam karboksil asam amino lain. Proses ini menghasilkan satu
molekul air,sedangkan CO dan NH yang tersisa akan membentuk ikatan peptida.
sebaliknya, ikatan peptida ini dapat dipecah menjadi asam amino oleh asam atau
enzim pencernaan dengan penambahan satu molekul air, proses ini dinamakan
hidrolisis.
15
transcriptional modifikasi untuk membentuk mRNA matang, yang kemudian
digunakan sebagai template untuk sintesis protein oleh ribosome. Dalam
prokariotik mRNA yang dibuat bisa digunakan segera, atau diikatoleh ribosome
dan setelah dipindahkan dari inti sel. Sebaliknya,eukariotik membuat mRNA di
inti sel kemudian memindahkan ke sitoplasma, dimana sintesis protein yang
kemudian terjadi. Laju sintesis protein yang lebih tinggi dapat terjadi di
prokaryotes maupun eukariotik yang dapat mencapai hingga 20 asam amino per
detik.
Proses yang sintesis protein dari mRNA template dikenal sebagai translasi
/terjemahan. mRNA yang diambil ke ribosome kemudian membaca tiga
nukleotida dan mencocokan kodon dengan pasangan anti kodonnya yang terletak
pada RNA transfer yang membawa asam amino sesuai dengan kode kodon. Enzim
amino acyl tRNA synthetase menyusun molekul tRNA dengan asam amino yang
benar. Polipeptida berkembang yang sering disebut rantai peptida. Protein selalu
dibiosintesiskan dari N-terminal ke C-terminal.
Ukuran panjang sintesis protein dapat diukur dengan melihat jumlah asam
amino yang berisi dengan total massamolekul, yang biasanya dilaporkan dalam
unit daltons (identikdengan unit massa atom), atau turunan unit kilo dalton
(kDa).Yeast protein rata-rata panjangnya adalah 466 asam amino dan 53kDa di
massa. Protein terbesar adalah titins, komponen dari ototsarkomer, dengan massa
molekular hampir 3.000 kDa, dan total panjang hampir 27.000 asam amino.
H. Sumber protein
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam
jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerang.Sumbr
protein nabati adalah kacang kedelai dan hasilnya, seperti tempe dantahu, serta
kacang-kacangan lain. Kacang kedelai merupakan sumber protein nabati yang
mempunyai mutu atau nilai biologi tertinggi. Bahan makanan nabati yang kaya
akan protein adalah kacang-kacangan. Sumber protein untuk manusia ada 2, yaitu
:
16
1. Sumber protein hewani.
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam
jumlah maupun mutu. Sumber protein hewani dapat berbentuk daging dan alat-
alat dalam seperti hati, pankreas, ginjal, paru, jantung, jeroan, susu, telur dan
ikan. Ayam dan jenis burung lain merupakan sumber protein yang berkualitas
baik.
17
tuberkolosis, cacingan berat dan penyakit kronis lain. Meramus sering
mengalami defisiensi vitamin D dan vitamin A.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu:
protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima
ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam
aminoyang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida.
Penggolongan protein berdasarkan bentuknya yaitu
1) protein globular,
2) protein serabut (fibrous).
Dan struktur protein terdiri ; protein primer, protein sekunder, protein
tersier, dan protein kuartener.
Fungsi protein antara lain ; Sebagai biokatalisator (enzim, Sebagai protein
transport, Sebagai pengatur pergerakan, Sebagai penunjang mekanis,
Pertahanan tubuh dalam bentuk antibodi, Sebagai media perambatan
impulssaraf, Sebagai pengendalian pertumbuhan. Dan pencernaan protein,
yaitu darimulut, lambung, dan usus halus. Metabolisme protein terdiri dari
absorpsi dantransportasi protein, katabolisme protein, dan anabolisme protein.
Kekurangan protein menyebabkan ; Kerontokan rambut (Rambut terdiri
dari97-100% dari Protein -Keratin), Kwasiorkor, Hipotonus, gangguan
pertumbuhan, hati lemak, marasmus dan berkibat kematian. Dan kelebihan
protein menyebabkan ; akan memberatkan ginjal dan hati yang harus memeta
bolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen. Kelebihan protein akan
menimbulkan asidosis, obesitas, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah,
kenaikan ureum darah, dan demam.
B. Tinjauan pustaka
Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh,
karena zat ini disamping berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur, Protein
adalah sumber asam- asam amino yang mengandung unsur C, H, O dan N yang
19
tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Molekul protein mengandung pula
posfor, belerang dan ada jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi
dan tembaga (Budianto, A.K, 2009).
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima
ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai asam amino, yang
terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino yang terdiri atas unsur-
unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen ; beberapa asam amino disamping
itu mengandung unsur-unsur fosfor, besi, iodium, dan cobalt. Unsur nitrogen
adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi
tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan 16%
dari berat protein. Molekul protein lebih kompleks daripada karbohidrat dan
lemak dalam hal berat molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang
membentuknya (Almatsier. S, 1989)
20
DAFTAR PUSTAKA
Sloane, Ethel. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran (EGC), 2003.
Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2009.
21