Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KIMIA

“PROTEIN”

OLEH :
MUHAMMAD SALMAN
E1G1 20 038

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kite panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kita hidayah dan rahmat-Nya agar senantiasa dekat dengan diri-Nya dalam
keadaan sehat wal’afiat. Serta salam dan shalawat kita kirimkan kepada
Muhammad SAW, dimana nabi yang membawa ummat-Nya dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang dan telah menjadi
suri tauladan bagi ummat-Nya.

Dalam makalah ini penulis akan membahas masalah mengenai ”Protein“


karena protein merupakan makromolekul yang sangat penting bagi mahkluk
hidupsehingga penting untuk kita mengetahui apa itu protein dan apa fungsinya
sehingga dikatakan penting untuk mahkluk hidup khususnya manusia.

Penulis sangat mengharapkan agar pembaca dapat menambah wawasandan


ilmu pengetahuan setelah membaca makalah ini. Saran dan kritik yang
membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata
tiada gading yang tak retak, begitu juga dengan manusia sendiri.

Bombana, 20. Desember. 2020


Penulis:

Muhammad Salman

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................... ............................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
C. Manfaat Penulisan ..............................................................................................2
D. Tujuan…………………………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi Protein .................................................................................................3
B. Ciri Makromolekul Protein ................................................................................3
C. Komposisi Kimia Protein ...................................................................................5
D. Penggolongan, Struktur dan Denaturasi Protein ................................................5
E. Asam Amino Protein ..........................................................................................9
F. Fungsi Protein ...................................................................................................10
G. Pencernaan dan Metabolisme Protein ............................................................. 11
H. Sumber protein .................................................................................................16
I. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Protein ...................................................... 17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................... ................................19
B. Tinjauan Pustaka........................................................................19
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah protein berasal dari kata Yunani Proteos, yang berarti yang utama
atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia belanda,
Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat
yang paling penting dalam setiap organisme.

Protein adalah senywa organik yang molekulnya sangat besar dan


susunannya sangat kompleks serta merupakan polimer dari alfa asam-asam amino.
Jadi, sebenarnya protein bukan merupakan zat tunggal, sertamolekulnya
sederhana, tetapi masih merupakan asam amino. Oleh karena protein tersusun
atas asam-asam amino, maka susunan kimia mengandung unsur-unsur seperti
terdapat pada asam-asam amino penyusunnya yaitu C, H,O, N dan kadang-kadang
mengandung unsur-unsur lain, seperti misalnya S, P,Fe, atau Mg.

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada
didalam otot, seperlima didalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluhdidalam
kulit, dan selebihnya didalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim,
berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriksinterseluler dan
sebagainya protein. Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak
sebagai prekursor sebagian besar koenzim,hormon, asam nukleat, dan molekul-
molekul yang esensial untuk kehidupan.

Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi
lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.Protein adalah
salah satu bio-makromolekul yang penting perananya dalam makhluk hidup.
Fungsi dari protein itu sendiri secara garis besar dapat dibagike dalam dua
kelompok besar, yaitu sebagai bahan struktural dan sebagai mesin yang bekerja
pada tingkat molekular

1
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah dari latar belakang diatas yaitu

1. Apa defenisi protein ?


2. Apa ciri molekul protein ?
3. Jelaskan Komposisi kimia ?
4. Jelaskan penggolongan, struktur dan denaturasi protein ?
5. Jelaskan asam amino protein ?
6. Jelaskan fungsi protein ?
7. Jelaskan pencernaan dan metabolisme protein ?
8. Jelaskan sumber-sumber protein?
9. Jelaskan akibat kekurangan dan kelebihan protein ?
C. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu agar mahasiswa:

1. Dapat mengetahui defenisi protein.


2. Dapat mengetahui ciri molekul protein.
3. Dapat mengetahui Komposisi kimia.
4. Dapat mengetahui Penggolongan, struktur dan denaturasi protein.
5. Dapat mengetahui Asam amino protein.
6. Dapat mengetahui Fungsi protein.
7. Dapat mengetahui Pencernaan dan metabolisme protein.
8. Dapat mengetahui Sumber protein.
9. Dapat mengetahui Akibat kekurangan dan kelebihan protein.
D. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui tentang protein


2. Untuk mengetahui tentang klasifikasi protein
3. Untuk mengetahui tentang penggolongan asam amino
4. Untuk mengetahui tentang akibat dari kelebihan dan kekurangan protein

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Protein
Protein (akar kata Protos dari bahasa Yunani yang berarti “yang
palingutama”) adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon,hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis


proteinlain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya
proteinyang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam
system kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon,
sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara.
Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino
bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut(heterotrof).

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida,


lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain
itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam
biokimia. Protein ditemukan oleh JÃ’ns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
B. Ciri Makromolekul Protein

Protein adalah makro molekul poli peptida yang tersusun dari sejumlah L-
asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptide, bobot molekul tinggi.Suatu
molekul protein disusun oleh sejumlah asam amino dengan susunan tertentu dan
bersifat turunan. Rantai polipeptida sebuah molekul protein mempunyai satu
konformasi yang sudah tertentu pada suhu dan pH normal.Konformasi ini disebut
konformasi asli, sangat stabil sehingga memungkinkan protein dapat diisolasi
dalam keadaan konformasi aslinya itu.

3
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein
lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya proteinyang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam system
kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon,sebagai
komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara.Sebagai
salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut(heterotrof).
Semua jenis protein terdiri dari rangkaian dan kombinasi dari 20 asam
amino. Setiap jenis protein mempunyai jumlah dan urutan asam amino yang khas.
Di dalam sel, protein terdapat baik pada membran plasma maupun membran
internal yang menyusun organel sel seperti mitokondria, retikulumendo plasma,
nukleus dan badan golgi dengan fungsi yang berbeda-beda tergantung pada
tempatnya.

1. Berat molekulnya besar, ribuan sampai jutaan, sehingga merupakan suatu


makromolekul
2. Susunan kimia yang khas, Setiap protein individual merupakan senyawa murni
1. Umumnya terdiri atas 20 macam asam amino. Asam amino berikatan (secara
kovalen) satu dengan yang lain dalam variasi urutan yang bermacam macam,
membentuk suatu rantai polipeptida. Ikatan peptide merupakan ikatan antara
gugus α
2. karboksil dari asam amino yang satu dengan gugus α-amino dari asam amino
yang lainnya.
3. Terdapatnya ikatan kimia lain, yang menyebabkan terbentuknya lengkungan-
lengkungan rantai polipeptida menjadi struktur tiga dimensi protein.
Sebagai contoh misalnya ikatan hidrogen, ikatan hidrofob (ikatanapolar),
ikatan ion atau elektrostatik dan ikatan Van Der Waals.
4. Strukturnya tidak stabil terhadap beberapa faktor seperti ph, radiasi,
temperatur, medium pelarut organik, dan deterjen.
5. Umumya reaktif dan sangat spesifik, disebabkan terdapatnya gugus samping
yang reaktif dan susunan khas struktur makro molekulnya.
4
C. Komposisi Kimia Protein
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima
ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino
yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-
unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen. Beberapa asam amino disamping
itu mengandung unsur-unsur fosfor, besi, sulfur, iodiom, dan kobalt.Unsur
nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat didalam semua protein akan
tetapi tidak terdapat didalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan
16% dari berat protein.

Molekul protein lebih kompleks dari pada karbohidrat dan lemak dalai hal
berat molekul dan keaneka ragaman unit-unit asam amino yang membentuknya.
Berat molekul protein bisa mencapai 40 juta. Bandingkan dengan berat glukosa
yang besarnya 180. Ada 20 jenis asam amino yang diketahui terdiri atas 9 asam
amino esensial (asam amino yang tidak dapatdibuat tubuh dan harus didatangkan
dari makanan) dan 11 asam amino nonesensial.

D. Penggolongan, Struktur dan Denaturasi Protein


1. Penggolongan Protein Berdasarkan Bentuk dan sifat fisik
Berdasarkan bentuknya protein dibedakan atas :

-Protein globular,
Protein Globular berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh.
Protein ini larut dalam air, berdifusi cepat dan bersifat dinamis,mudah berubah
dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam serta mudah mengalami denaturasi.
Contohnya meliputi enzim, hormon dan protein darah, insulin, albumin, globulin
plasma, kasein dan banyak ensim..

- Protein serabut (fibrous),


Terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral yang terjalin satu
sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku. Protein fibrous mempunyai
bentuk molekul panjang seperti serat atau serabut, tidak larut dalam air.

5
mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi dan tahan terhadap enzim pencernaan.
Protein ini terdapat dalam unsur-unsur struktur tubuh.

Contohnya meliputi kolagen, miosin, fibrin, gluten, elastin dan keratin


pada rambut, kuku, dan kulit.

2. Penggolongan protein berdasarkan kelarutannya


 -Albumin : Larut dalam air dan larutan garam. Tidak mempunyai asam
amino khusus, misalnya albumin telur dan albumin serum.
 Globulin : Sedikit larut dalam air tetapi larut dalam larutan garam.Tidak
mempunyai asam amino Khusus misalnya,Glutenin (gandum), orizenin
(padi).
 Prolamin : Larut dalam 70 – 80 % etanol tetapi tidak larut dlm airdan
etanol absolut. Kaya akan arginin, misalnya Gliadin/gandum, zein/jagung.
 Histon : Larut dalam larutan garam, tidak larut air. Bersifat basa,cenderung
berikatan dengan asam nukleat di dalam sel.Globin bereaksi dengan heme
(senyawa asam menjadi hemoglobin). Misalnya globulin serum dan
globulintelur.
 Skleroprotein : Tidak larut dalam air atau larutan garam. Kaya akanglisine,
alanine dan pro.
 Protamin : Larut dalam air dan tidak terkoagulasi oleh panas.

Contoh Salmin dalam ikan salmon.

3. Penggolongan protein berdasarkan kandungan senyawa bukan


hanyaprotein
a. Fosfo protein: Protein yang mengandung fosfor, misalnya kasein pada
susu, vitelin pada kuning telur.
b. Kromo protein: Protein berpigmen, misalnya asam askorbat oksidase meng
andung Cu.
c. Fosfo protein: Protein yang mengandung fosfor, misalnya kasein pada
susu, vitelin pada kuning telur.

6
d. Kromoprotein: Protein berpigmen, misalnya asam askorbat oksidase
mengandung Cu.
e. Protein Koenzim: Misalnya NAD+, FMN, FAD dan NADP+.
f. Lipoprotein: Mengandung asam lemak, lesitin.
g. Metaloprotein: Mengandung unsur anorganik (Fe, Co, Mn, Zn, Cu, Mg).
h. Glikoprotein: Gugus prostetik karbohidrat, misalnya musin (pada air liur),
oskomukoid (pada tulang)
i. Nukleoprotein Protein dan asam nukleat berhubungan (berikatan
valensisekunder) misalnya pada jasad renik.
4. Penggolongan protein berdasarkan fungsi biologi
1. Enzim (ribonukease, tripsin)
2. Protein transport (hemoglobin, mioglobin, serum, albumin)
3. Protein nutrien dan penyimpan (gliadin/gandum,
ovalbumin/telur,kasein/susu, feritin/jaringan hewan)
4. Protein kontraktil (aktin dan tubulin)
5. Protein Struktural (kolagen, keratin, fibrion)
6. Protein Pertahanan (antibodi, fibrinogen dan trombin, bisa ular)
7. Protein Pengatur (hormon insulin dan hormon paratiroid)
5. Struktur Protein
Ada 4 struktur protein antara lain:
a. Struktur Primer
Struktur primer adalah rantai polipeptida. Struktur primer proteindi
tentukan oleh ikatan kovalen antara residu asam amino yang berurutanyang
membentuk ikatan peptida. Struktur primer dapat di gambarkan sebagai rumus
bangun yang biasa di tulis untuk senyawa organik.

b. Struktur Sekunder
Struktur sekunder ditentukan oleh bentuk rantai asam amino :lurus,
lipatan, atau gulungan yang mempengaruhi sifat dan kemungkinan jumlah protein
yang dapat dibentuk. Struktur ini terjadi karena ikatan hydrogen antara atom O

7
dari gugus karbonil ( C=O) dengan atom H darigugus amino ( N-H ) dalam satu
rantai peptida, memungkinkan terbentuknya konfirasi spiral yang disebut struktur
helix.

c. Struktur tersier
Struktur tersier ditentukan oleh ikatan tambahan antara gugus R pada asam
- asam amino yang memberi bentuk tiga dimensi sehingga membentuk struktur
kompak dan padat suatu protein.

d. Struktur kuartener
Struktur kuartener adaalah susunan kompleks yang terdiri dari dua rantai
polipeptida atau lebih, yang setiap rantainya bersama dengan struktur primer,
sekunder, tersier membentuk satu molekul protein yang besar dan aktif secara
biologis.

6. Denaturasi Protein
Protein dapat mempertahankan kesesuaian bentuknya asalkan lingkungan
fisik dan kimianya dipertahankan. Jika lingkungan berubah maka, proteindapat
terurai atau mengalami perubahan sifat ( denaturasi ); mereka dapat kehilangan
struktur sekunder, tersier, dan kuarternya sehingga aktivitas biologisnya juga
hilang.

a. Kesesuaian bentuk protein bergantung pada ikatan hidrogen, yang lemah dan
sangat senitif terhadap perubahan PH dan suhu.
b. Paparan singkat pada suhu yang tinggi ( diatas 60 ) atau paparan pada asam
atau basa kuat dalam periode waktu yang lama akan menyebabkan denaturasi
karena ikatan hidrogen ruptur.
c. Sebagian protein dapat dikembalikan kebentuk aslinya, jika terdenaturasi
tanpa harus menjadi insoluble.
d. Perbedaan panas yang besar dapat menyebabkan denaturasi yangmenetap.
Putih telur akan memadat dan menjadi insoluble jika dipanaskan.
- Suhu tubuh yang sangat tinggi dapat menyebabkan koagulasi protein selular.

8
- Jika suhu tubuh naik sampai diatas 41 atau 42 maka akan
mengakibatkan denaturasi protein.

E. Asam Amino Protein


Asam amino terdiri atas atom karbon yang terikat pada suatu gugus
karboksil ( - COOH ) satu gugus amino ( - NH2 ), satu atom hidrogen ( - H ) dan
satu gugus radikal ( - R ), atau rantai cabang. Sebagaimana tampak pada gambar
struktur asam amino dibawah ini ;

a. Klasifikasi Asam Amino


1) Asam amino mengandung sedikitnya satu gugus asam Karboksil (-COOH)
dan sedikitnya satu gugus amino (-NH2) Kedua gugus tersebut tersebut terikat
pada atom karbon yang sama. Setiap asam amino mempunyai anak rantai
yang disebut sebagai satu gugus R.
a. Asam-asam amino memiliki perbedaan dalam gugus R-nya yang memberi
ciri khas dan mempengaruhi sifat protein tempat asam amino tersebut
bergabung.
b. Gugus R nonpolar menyebabkan asam amino relatif tidak larutdalam air.
Gugus R yang polar atau bermuatan listrik menyebabkan asam amino larut
dalam air.
2) Asam-asam amino bergabung untuk membentuk protein melalui reaksi
kondensasi (dehidrasi) antara gugus karboksil dari salah satu asam amino dan
gugus amino dari asam amino lain.

b. Klasifikasi Asam Amino Menurut Esensial dan Tidak Esensial


Dr. William Rose, (1917) seorang peonir dalam penelitian protein dengan
menggunakan berbagai campuran asam amino dan meneliti pengaruhnya
pertumbuhan tikus percobaan dan manusia. membagi asam amino dalam dua

9
golongan, yaitu asam amino esensial dan tidak esensial.dalam penelitiannya
ternyata ada 10 macam asam amino yang dibutuhkan binatang ( tikus ) untuk
pertumbuhan yang tidak dapat disintesis tubuh ,asam amino ini dinamakan asam
amino esensial. Asam amino lain dinamakan asam amino tidak esensial. Asam
amino tidak esensial juga penting untuk pembentukan protein tubuh, tetapi asam
amino ini bila tidak Terdapat dalam tubuh dapat disintesis tubuh dalam jumlah
yang diperlukan.Ternyata ada sembilan jenis asam amino esensial untuk manusia
yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh.kesembilan
asam amino ini tidak dapat disintesis tubuh, yang berarti harusada dalam makanan
sehari-hari.

Bila tubuh mengandung cukup nitrogen, tubuh mampu mensintesis sebelas


jenis asam amino lain, yaitu asam amino tidak esensial yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Nitrogen ini dapat berasal dari
asam amino tidak esensial dan asam amino esensial yang berlebihan. Sudah tentu
ke 20 asam amino tersebut diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan dan
pemeliharaan kesehatan tubuh

F. Fungsi Protein
1. Sebagai biokatalisator (enzim). Protein yang paling bervariasi dan
mempunyai ke khususan tinggi adalah protein yang mempunyai aktivitas
katalis, yakni enzim. Hampir semua reaksi kimia biomolekul organic
didalam sel dikatalis oleh enzim. Lebih dari 2000 jenis enzim , masing-
masing dapat mengkatalisa reaksi kimia yang berbeda, telah ditemukan
dalam berbagai bentuk kehidupan.
2. Sebagai protein transport contohnya hemoglobin mengangkut oksigen
dalam eritrosit, mioglobin mengangkut oksigen dalam otot. Ion besi
diangkut dalam plasma darah oleh transferin dan disimpan dalam hati
sebagai kompleks dengan feritin.
3. Protein transport didalam plasma darah mengikat dan membawa molekul
atau ion spesifik dari satu organ ke organ lain. Hemoglobin pada sel darah
merah mengikat oksigen ketika darah melalui paru-paru, dan membawa
10
oksigen ke jaringan periferi. Plasma darah mengandung lipo protein. Yang
membawa lipid dari hati ke organ lain. Protein transport lain terdapat
didalam membran sel dan menyesuaikan strukturnya untuk mengikat dan
membawa glukosa, asam amino dan nutrien lain melalui membran menuju
kedalam sel.
4. Sebagai pengatur pergerakan. Protein merupakan komponen tulang
disebabkan adanya kolagen. Pada persendian ada elastin. Pada kuku, bulu
rambut ada protein keratin.utama daging.Gerakan otot terjadi karena ada
dua molekul (aktin dan miosin) protein yang saling bergeseran.
5. Sebagai penunjang mekanis. Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan
6. Pertahanan tubuh dalam bentuk anti bodi. Suatu protein khusus yang
mengikat benda asing yang masuk kedalam tubuh seperti virus, bakteri dan
lain lain.
7. Sebagai media perambatan impuls saraf. Protein ini biasanya berbentuk
reseptor misalnya rodopsin suatu protein yang bertindak sebagai reseptor
atau penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata.
8. Protein Nutrien dan Penyimpan. Biji berbagai tumbuhan menyimpan protein
nutrien yang dibutuhkan untuk pertumbuhan embrio tanaman, terutama
protein biji dari gandum, jagung dan beras.
9. Protein Pengatur. Beberapa protein membantu mengatur aktivitas
seluleratau fisiologi. Terdapat sejumlah hormon, seperti insulin, yang
mengatur metabolisme gula dan kekurangannya, hormon pertumbuhan dari
pituitary dan hormon paratiroid, yang mengatur transport Ca++ dan fosfat
juga

G. Pencernaan dan Metabolisme Protein


1. Pencernaan Protein
Sebagian besar protein dicernakan menjadi asam amino, selebihnya
menjadi tripeptida dan dipeptida.
- Lambung

11
Pencernaan atau hidrolisis protein dimulai didalam lambung.Asam klorida
lambung membuka gulungan protein (proses denaturasi), sehingga enzim
pecernaan dapat memecah ikatan peptida. Asam klorida mengubah enzim
pepsinogen tidak aktif yang dikeluarkan oleh mukosa lambung menjadi
bentuk aktif pepsin.Karena makanan hanya sebentar tinggal di lambung,
pencernaan protein hanya terjadi hingga dibentuknya campuran polipeptia,
proteose dan pepton.
- Usus halus
Pencernaan protein dilanjutkan didalam usus halus yang berasal campuran
enzim proteose. Pankreas mengeluarkan cairan yang bersifat sedikit basa
dan mengandung berbagai precursor protease seperti tripsinogen, kemotri
psinogen, prokarbobsi peptidase, dan proelastase. Enzim-enzim ini meng
hidrolisis ikatan peptida tertentu. Sentuhan kimus terhadapmukosa usus
halus mengrangsang dikeluarkannya enzim enterokinase yang mengubah
tripsinogen tidak aktif yang berasaldari pankreas menjadi Tripsin aktif.
Perubahan ini juga dilakukan oleh Tripsin sendiri secara oto-katalitik
disamping itu Tripsin dapat mengaktifkan enzim-enzim proteolitik lain
berasal dari pankreas. Kimotripsinogen diubah menjadi beberapa jenis
kimotripsin aktif; prokarboksi peptidase dan proelastase diubah menjadi
karboksipeptidase dan elastase aktif. Enzim-enzim pankreas inimemecah
protein dari polipeptida menjadi peptida lebih pendek,yaitu tripeptida,
dipeptida, dan sebagian menjadi asam amino.Mukosa usus halus juga
mengeluarkan enzim-enzim proteose yang menghidrolisis ikatan peptida.
Sebagian enzim mukosa usus halusini bekerja di dalam sel.

Hasil pencernaan terjadi setelah memasuki sel-sel mukosa atau


pada saat diangkut pada dinding epitel. Mukosa usus halus mengeluarkan
enzim amino peptidase yang memecah polipeptida menjadi asam amino
bebas. Enzim ini membutuhkan mineral Mn++ dan Mg++ untuk
pekerjaannya. Mukosa usus halus juga mengandung enzim dipeptidase

12
yang memecah dipeptida tertentudan membutuhkan mineral Co++ dan Mn++
untuk pekerjaannya.

- Ringkasan pencernaan protein

2. Metabolisme Proteina. Absorpsi dan Transportasi


Hasil akhir pencernaan protein terutama berupa asam aminodan ini segera
diabsorpsi dalam waktu lima belas menit setelah makan. Absorpsi terutama terjadi
dalam usus halus berupa empat sistem absorpsi aktif yang membutuhkan energi.
Asam amino yang diabsorpsi memasuki sirkulasi darah melalui vena porta dan
dibawake hati. Sebagian asam amino digunakan oleh hati, dan sebagian lagi
melalui sirkulasi darah di bawa ke sel-sel jaringan. Kadang-kadang protein
yang belum dicerna dapat memasuki mukosa usus halus dan muncul dalam darah.

13
Hal ini sering terjadi pada protein susu dan protein telur yang dapat
menimbulkan gejala alergi (immune logical sensitive protein ).

Sebagian besar asam amino telah diabsorpsi pada saat asam amino sampai
di ujung usus halus. Hanya 1% protein yang dimakan ditemukan dalam feses.
Protein endogen yang berasal sekresi salurancerna dan sel-sel yang rusak juga
dicerna dan diabsorpsi.

b. Katabolisme protein
Katabolisme protein (penguraian asam amino untuk energy berlangsung di
hati. Jika sel telah mendapatkan protein yang mencukupi kebutuhannya. Setiap
asam amino tambahan akan dipakai sebagai energi atau disimpan sebagai lemak.
1. Deaminasi Asam Amino
Deaminasi asam amino merupakan langkah pertama,melibatkan pelepasan
satu hidrogen dan satu gugus amino sehingga membentuk amonia (NH3). Amonia
yang bersifat racunakan masuk ke peredaran darah dan dibawa ke hati. Hati akan
mengubah amonia menjadi ureum yang sifat racunnya lebih rendah, dan
mengembalikannya ke peredaran darah. Ureum dikeluarkan dari tubuh melalui
ginjal dan urine. Ureum diproduksi dari asam amino bebas didalam tubuh yang
tidak digunakan dan dari pemecahan protein jaringan tubuh.

2. Osidasi asam amino terdeaminasi


Bagian asam amino nonitrogen yang tersisa disebut produk asam keto
yang teroksidasi menjadi energi melalui siklus asam nitrat. Beberapa jenis asam
keto dapat diubah menjadi glukosa (glukoneogenesis) atau lemak (lipogenesis)
dan disimpan didalam tubuh.

Karbohidrat dan lemak adalah “ cadangan protein “ dandipakai tubuh


sebagai pengganti protein untuk energi. Satkelaparan, tubuh menggunakan
karbohidrat dan lemak baru kemudian memulai mengkatabolis protein.

c. Anabolisme protein
1. Sintesis protein
Sintesis protein dari asam amino berlangsung disebagian sel tubuh. Asam
amino bergabung dengan ikatan peptida pada rangkaian tertentu yang ditentukan
berdasarkan pengaturan gen.Sintesis protein meliputi pembentukan rantai panjang
asam amino yang dinamakan rantai peptida. Ikatan kimia yang mengaitkandua

14
asam amino satu sama lain dinamakan ikatan peptida. Ikatan ini terjadi karena
satu hidrogen (H) dari gugus amino suatu asam amino bersatu dengan hidroksil
(OH) dari gugus asam karboksil asam amino lain. Proses ini menghasilkan satu
molekul air,sedangkan CO dan NH yang tersisa akan membentuk ikatan peptida.
sebaliknya, ikatan peptida ini dapat dipecah menjadi asam amino oleh asam atau
enzim pencernaan dengan penambahan satu molekul air, proses ini dinamakan
hidrolisis.

Dari makanan kita memperoleh Protein. Di system pencernaan protein


akan diuraikan menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari
asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia
memerlukan 9 asam amino. Artinya kesembilan asam amino ini tidak dapat
disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino dapat
disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh.Keseluruhan berjumlah 21 asam
amino. Setelah penyerapan diusus maka akan diberikan ke darah. Darah
membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak
esensiildapat disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan DNA transkripsi.Kemudian
karena hasil transkripsi di proses lebih lanjut diribosom atau retikulum
endoplasma, disebut sebagai translasi.

Protein digabungkan dari asam amino menggunakan informasi dalam gen.


Setiap protein memiliki urutan asam aminounik yang ditetapkan oleh nukleotida.
Dengan kode genetika maka kumpulan tiga set nukleotida yang disebut kodon dan
setiapkombinasi tiga nukleotida membentuk asam amino, misalnyaAUG (adenine
– urasil – guanin) adalah kode untuk methionine.

Karena DNA berisi empat nukleotida, total jumlah kemungkinan kodon


adalah 64. Oleh karena itu, ada beberapakelebihan dalam kode genetik, dan
beberapa asam amino dapat ditentukan oleh lebih dari satu codon. Kode gen DNA
yang pertama di transkripsi menjadi pra – messenger RNA (mRNA)oleh enzim
seperti RNA polymerase. Sebagian besar organisme maka proses pra-mRNA
(juga dikenal sebagai dasar transkrip)menggunakan berbagai bentuk pasca

15
transcriptional modifikasi untuk membentuk mRNA matang, yang kemudian
digunakan sebagai template untuk sintesis protein oleh ribosome. Dalam
prokariotik mRNA yang dibuat bisa digunakan segera, atau diikatoleh ribosome
dan setelah dipindahkan dari inti sel. Sebaliknya,eukariotik membuat mRNA di
inti sel kemudian memindahkan ke sitoplasma, dimana sintesis protein yang
kemudian terjadi. Laju sintesis protein yang lebih tinggi dapat terjadi di
prokaryotes maupun eukariotik yang dapat mencapai hingga 20 asam amino per
detik.
Proses yang sintesis protein dari mRNA template dikenal sebagai translasi
/terjemahan. mRNA yang diambil ke ribosome kemudian membaca tiga
nukleotida dan mencocokan kodon dengan pasangan anti kodonnya yang terletak
pada RNA transfer yang membawa asam amino sesuai dengan kode kodon. Enzim
amino acyl tRNA synthetase menyusun molekul tRNA dengan asam amino yang
benar. Polipeptida berkembang yang sering disebut rantai peptida. Protein selalu
dibiosintesiskan dari N-terminal ke C-terminal.

Ukuran panjang sintesis protein dapat diukur dengan melihat jumlah asam
amino yang berisi dengan total massamolekul, yang biasanya dilaporkan dalam
unit daltons (identikdengan unit massa atom), atau turunan unit kilo dalton
(kDa).Yeast protein rata-rata panjangnya adalah 466 asam amino dan 53kDa di
massa. Protein terbesar adalah titins, komponen dari ototsarkomer, dengan massa
molekular hampir 3.000 kDa, dan total panjang hampir 27.000 asam amino.

H. Sumber protein
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam
jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerang.Sumbr
protein nabati adalah kacang kedelai dan hasilnya, seperti tempe dantahu, serta
kacang-kacangan lain. Kacang kedelai merupakan sumber protein nabati yang
mempunyai mutu atau nilai biologi tertinggi. Bahan makanan nabati yang kaya
akan protein adalah kacang-kacangan. Sumber protein untuk manusia ada 2, yaitu
:

16
1. Sumber protein hewani.
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam
jumlah maupun mutu. Sumber protein hewani dapat berbentuk daging dan alat-
alat dalam seperti hati, pankreas, ginjal, paru, jantung, jeroan, susu, telur dan
ikan. Ayam dan jenis burung lain merupakan sumber protein yang berkualitas
baik.

2. Sumber protein nabati.


Sedangkan protein nabati terdapan dalam biji-bijian, kacang-kacangan
dan gandum. Satu gram protein mampu menghasilkan energi 4,1 kalori.
I. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Protein
1. Akibat Kekurangan Protein
- Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
- Yang paling buruk ada yang disebut Kwasiorkor, penyakit kekurangan
protein. Biasanya pada anak-anak kecil penderitanya, dapat dilihat dariyang
namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh
darah sehingga menimbulkan odema terutama pada perut, kakidan tangan.
Gejalanya adalah pertumbuhan terhambat otot-otot berkurang dan melemah,
edema, muka bulat seperti bulan dan gangguan psikomotor,anak apatis, tidak
ada nafsu makan tidak gembira dan suka merengek.Kulit mengalami
depigmentasi, kering, bersisik, pecah-pecah, dan dermatosis. Luka sukar
sembuh, rambut mengalami depigmentasi menjadi lurus , kusam, halus, dan
mudah rontok, hati membesar dan berlemak dansering disertai anemia.
- Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berakibat
kematian. Meramus pada umumnya merupakan penyakit pada bayi (dua
belas bulan pertama). Meramus adalah penyakit kelaparan, gejalanya adalah
pertumbuhan terhambat, lemak dibawah kulit berkurang, serta otot-otot
berkurang dan melemah. Tidak ada edema tetapi, kadang-kadang terjadi
perubahan pada kulit, rambut dan pembesaran hati. Sering terjadi
gastroenteritis yang diikuti oleh dehidrasi, infeksi saluran pernapasan,

17
tuberkolosis, cacingan berat dan penyakit kronis lain. Meramus sering
mengalami defisiensi vitamin D dan vitamin A.

2. Akibat Kelebihan protein


Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang
tinggi protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas.
Kelebihan protein dapat menimbulkan masalah lain terutama pada bayi.
Kelebihan asam amino akan memberatkan ginjal dan hati yang harus
memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen. Kelebihan proteinakan
menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah,kenaikan
ureum darah, dan demam,

Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang


tinggi proteinnya biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebab kanobesitas.
Diet protein tinggi yang sering dianjurkan untuk menurunkan berat badan
kurang beralasan. Kelebihan dapat menimbulkan masalah lain, terutama pada
bayi. Kelebihan asam amino memberatkan ginjal dan hati yang harus
memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen.

Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare,kenaikan


amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam. Ini dilihat pada bayi yang
diberi susu skim atau formula dengan konsentrasi tinggi,sehingga konsumsi
protein mencapai 6 g/kg BB. Batas yang dianjurkan untuk konsumsi protein
adalah dua kali angaka kecukupan gizi (AKG) untuk protein.

18
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu:

 protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima
ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam
aminoyang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida.
 Penggolongan protein berdasarkan bentuknya yaitu
1) protein globular,
2) protein serabut (fibrous).
Dan struktur protein terdiri ; protein primer, protein sekunder, protein
tersier, dan protein kuartener.
 Fungsi protein antara lain ; Sebagai biokatalisator (enzim, Sebagai protein
transport, Sebagai pengatur pergerakan, Sebagai penunjang mekanis,
Pertahanan tubuh dalam bentuk antibodi, Sebagai media perambatan
impulssaraf, Sebagai pengendalian pertumbuhan. Dan pencernaan protein,
yaitu darimulut, lambung, dan usus halus. Metabolisme protein terdiri dari
absorpsi dantransportasi protein, katabolisme protein, dan anabolisme protein.
 Kekurangan protein menyebabkan ; Kerontokan rambut (Rambut terdiri
dari97-100% dari Protein -Keratin), Kwasiorkor, Hipotonus, gangguan
pertumbuhan, hati lemak, marasmus dan berkibat kematian. Dan kelebihan
protein menyebabkan ; akan memberatkan ginjal dan hati yang harus memeta
bolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen. Kelebihan protein akan
menimbulkan asidosis, obesitas, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah,
kenaikan ureum darah, dan demam.

B. Tinjauan pustaka

Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien. Tidak seperti


bahan makronutrien lainnya (karbohidrat, lemak), protein ini berperan lebih
penting dalam pembentukan biomolekul daripada sumber energi. Namun
demikian apabila organisme sedang kekurangan energi, maka protein ini dapat
juga di pakai sebagai sumber energi. Keistimewaan lain dari protein adalah
strukturnya yang selain mengandung N, C, H, O, kadang mengandung S, P, dan
Fe (Sudarmadji, 1989).

Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh,
karena zat ini disamping berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur, Protein
adalah sumber asam- asam amino yang mengandung unsur C, H, O dan N yang

19
tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Molekul protein mengandung pula
posfor, belerang dan ada jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi
dan tembaga (Budianto, A.K, 2009).

Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima
ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai asam amino, yang
terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino yang terdiri atas unsur-
unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen ; beberapa asam amino disamping
itu mengandung unsur-unsur fosfor, besi, iodium, dan cobalt. Unsur nitrogen
adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi
tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan 16%
dari berat protein. Molekul protein lebih kompleks daripada karbohidrat dan
lemak dalam hal berat molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang
membentuknya (Almatsier. S, 1989)

20
DAFTAR PUSTAKA

Sloane, Ethel. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran (EGC), 2003.

Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2009.

Murray, Robert K. Daryl K. Granner. Victor W. Radwell. Biokimia Harper Edisi


27.Jakarta: Penerbit Buku Kedokeran (EGC), 2009

21

Anda mungkin juga menyukai