Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KIMIA

PROTEIN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK : 3
NAMA :
1. DWI ELSA MALINDA
2. DWI MAS ARSITA
3. EKA SEFTIANA
4. GILBERT EKLESIA HOT ASI PURBA
5. INTAN JUWIETA
6. LUSIANA DWI KURNIAWATI
7. MUHAMMAD HARIS PANJAITAN
KELAS : XII MIPA A

SMA NEGERI 1 DOLOK MASIHUL


T.A 2022/2023

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah apa
menganuhgerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun makalah kimia ini dengan
baik. Makalah ini berisi tentang “PROTEIN”. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas dari
guru kimia kami, Bapak Nurmin, S.Pd

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa hasil makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
untuk kelompok kami khususnya, dan semua pembaca.

Dolok Masihul, 17 Maret 2023

Penyusun

DAFTAR ISI

I
KATA PENGANTAR......................................................................................................................I
DAFTAR ISI...................................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1 Pengertian Protein....................................................................................................3
2.2 Komposisi Kimia dan Klasifikasi Protein................................................................3
2.3 Penggolongan, Struktur dan Denaturasi Protein......................................................4
2.4 Fungsi Protein..........................................................................................................9
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan............................................................................................................11
3.2 Saran.......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

I
Istilah protein berasal dari kata Yunani Proteos, yang berarti yang
utama atau yangdidahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia
belanda, Gerardus Mulder(1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat
yang paling penting dalam setiap organisme.

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
sesudahair. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam otot,
seperlima didalamtulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya
didalam jaringan laindan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-
zat gizi dan darah, matriksinterseluler dan sebagainya protein. Disamping itu asam
amino yang membentuk proteinbertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim,
hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan.

Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain,
yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan protein ?


2. Bagaimana komposisi kimia dan klasifikasi protein ?
3. Bagaimana penggolongan struktur dan denaturasi protein ?
4. Apa fungsi protein ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui apa pengertian protein


2. Untuk mengetahui apa saja komposisi kimia dan klasifikasi protein
3. Untuk mengetahui penggolongan, struktur dan denaturasi protein
4. Untuk mengetahui fungsi protein

I
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Protein

Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838. Namun yang
memperkenalkan istilah protein adalah Mulder, pada tahun 1830. Protein berasal dari
bahasa Yunani yaitu Protos yang berarti “yang paling utama”. Protein adalah senyawa
organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-
monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul
protein mengandung karrbon, hidrogen, oksigen , nitrogen dan kadang kala sulfur serta
fosfor. Protein terdapat pada semua sel hidup, kira-kira 50% dari berat keringnya dan
berfungsi sebagai pembangun struktur, biokatalis, hormon, sumber energy, penyangga

I
racun, pengatur pH, dan sebagai pembawa sifat turunan dari generasi ke generasi. Protein
berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau sub-unit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk
batang dan sendi sitoskeleton . Protein terlibat dalam system kekebalan (imun) sebagai
anti bodi , sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam
biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi , protein berperan
sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino
tersebut (heterotrof).

2.2 Komposisi Kimia dan Klasifikasi Protein


Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu
hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat
satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur
karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen. Beberapa asam amino di samping itu
mengandung unsur-unsur fosfor, besi, sulfur, iodiom, dan kobalt. Unsur nitrogen adalah
unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi tidak terdapat
didalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan 16% dari berat protein.
Molekul protein lebih kompleks dari pada karbohidrat dan lemak dalam hal berat
molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya. Berat molekul
protein bisa mencapai 40 juta. Bandingkan dengan berat glukosa yang besarnya 180. Ada
dua puluh jenis asam amino yang diketahui sampai sekarang yang terdiri atas sembilan
asam amino esensial (asam amino yang tidak dapat dibuat tubuh dan harus didatangkan
dari makanan) dan sebelas asam amino non-esensial.

 Sumber protein bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang


baik, dalam jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, ikan,
dan kerang. Sumber protein nabati adalah kacang kedelai dan hasilnya, seperti
tempe dan tahu, serta kacang-kacangan lain. Kacang kedelai merupakan sumber
protein nabati yang mempunyai mutu atau nilai biologi tertinggi. Bahan makanan
nabati yang kaya akan protein adalah kacang-kacangan.

2.3 Penggolongan, Struktur dan Denaturasi Protein


A. Penggolongan Protein
..
Berdasarkan strukturnya protein dapat dibagi dalam 2 golongan besar, yaitu golongan
protein sederhana dan protein gabungan. Yang dimaksud dengan protein sederhana ialah

I
protein yang hanya terdiri atas molekul-molekul asam amino. Sedangkan protein gabungan
ialah prote.........in yang terdiri atas protein dan gugus bukan protein, gugus ini disebut gugus
prostetik dan terdiri atas karbohidrat, lipid, asam nukleat. Protein sederhana dapat dibagi
dalam dua bagian menurut bentuk molekulnya yaitu protein fiber dan protein globular.
Protein fiber mempunyai molekul panjang seperti serat atau serabut. Sedangkan protein
globular berbentuk
bulat.

1. Protein Fiber
Molekul protein ini terdiri atas beberapa rantai polipeptida yang memanjang dan
dihubungkan satu dengan yang lain oleh beberapa ikatan silang hingga merupakan bentuk
serat atau serabut yang stabil. Struktur protein fiber telah banyak diteliti dengan
menggunakan analisis difraksi sinar X. ciri khas protein fiber tedapat pada beberapa jenis
protein. Yang termasuk golongan ini adalah antara lain :

a. Konfigurasi alfa helix pada kratin


b. Lembaran berlipat parallel dan anti parallel pada protein sutra alam; dan
c. Helix tripel pada kolagen.

Sifat umum protein fiber ialah tidak larut dalam air dan sukar diuraikan oleh
enzim. Kolagen adalah suatu jenis protein yang terdapat pada jaringan ikat. Kratin adalah
protein yang terdapat dalam bulu domba, sutra alam, rambut, kulit, kuku dan sebagainya.
Struktur kelatin hamper seluruhnya terdiri atas rantai polipeptida yang terdapat dalam
bulu domba, sutra alam, rambut, kulit, kuku dan sebagainya. Struktur kelatin hampir
seluruhnya terdiri atas rantai polipeptida yang berbentuk alfa helix.

2. Protein Globular
Umumnya berbentuk bulat atu elips dan terdiri atas rantai polipeptida yang
berlipat. Protein globular pada umunya mempunyai sifat dapat larut dalam air, dalam
larutan asam atau basa dan dalam etanol. Beberapa jenis protein globular yaitu albumin,
globulin, histon, dan protamin.

3. Protein Gabungan
Protein Gabungan yang dimaksud dengan protein gabungan ialah, protein yang
berikatan dengan senyawa yang bukan protein. Gugus bukan protein ini disebut gugus
prostetik. Ada beberapa jenis protein gabungan antara lain mukoprotein, glikoprotein,
lipoprotein, dan nucleoprotein.

Mukoprotein adalah gabungan antara protein dan karbohidrat dengan kadar lebih dari
4% dihitung sebagai heksosamina. Karbohidrat yang terikat ini berupa polisakarida kompleks

I
yang mengandung N-asetil heksosamina bergabung dengan asam uronat atau monosakarida lain.
Mukoprotein yang mudah larut terdapat pada bagian putih telur, dalam serum daram dan urin
wanita yang sedang hamil.protein initidak mudah terdenaturasi oleh panas atau diendapkan oleh
zat-zat yang biasanya dapat mengendapkan protein, misalnya triklor asam asetat atau asam
pikrat. Glikoprotein adalah juga terdiri atas protein dan karbohidrat, tetapi dengan kadar
hexosamina kurang dari 4%. Lipoprotein adalah gabungan antara protein yang larut dalam air
dengan lipid. Lipoprotein terdapat dalam serum darah, dalam otak dan jaringan syaraf.
Guguslipid yang biasanya terikat pada protein dalam lipoprotein antaralain lesitin dan kolesterol.
Nucleoprotein terdiri atas protein yang bergabung dengan asam nukleat. Asam nukleat ini
terdapat antara lain dalam inti.

B. Struktur Protein

. . Berdasarkan struktur molekulnya protein yang tersusun dari rantai asam amino akan
memiliki berbagai macam struktur khas pada masing-masing protein. Karena protein
disusun oleh asam amino yang berbeda secara kimiawinya, maka suatu protein akan
terangkai melalui ikatan peptida dan bahkan terkadang dihubungkan oleh ikatan sulfida.
Selanjutnya protein bisa mengalami pelipatan-pelipatan membentuk struktur yang
bermacam-macam. Adapun struktur protein meliputi struktur primer, struktur sekunder,
struktur tersier, dan struktur kuartener :

a. Struktur Primer

I
Merupakan struktur yang sederhana dengan urutan-urutan asam amino yang tersusun
secara linear yang mirip seperti tatanan huruf dalam sebuah kata dan tidak terjadi
percabangan rantai. Struktur primer terbentuk melalui ikatan antara gugus α– amino
dengan gugus α–karboksil. Ikatan tersebut dinamakan ikatan peptida atau ikatan
amida (Berg et al., 2006; Lodish et al., 2003). Struktur ini dapat menentukan urutan
suatu asam amino dari suatu polipeptida (Voet & Judith, 2009).

b. Struktur Sekunder

Merupakan kombinasi antara struktur primer yang linear distabilkan oleh ikatan
hidrogen antara gugus =CO dan =NH di sepanjang tulang belakang polipeptida.
Salah satu contoh struktur sekunder adalah α-heliks dan β-pleated. Struktur ini
memiliki segmen-segmen dalam polipeptida yang terlilit atau terlipat secara
berulang.(Campbell et al., 2009; Conn, 2008). Struktur α-heliks terbentuk antara
masing-masing atom oksigen karbonil pada suatu ikatan peptida dengan hidrogen
yang melekat ke gugus amida pada suatu ikatan peptida empat residu asam amino di
sepanjang rantai polipeptida (Murray et al,2009). Pada struktur sekunder β-pleated
terbentuk melalui ikatan hidrogen antaradaerah linear rantai polipeptida.

c. Struktur Tersier

I
Struktur tersier dari suatu protein adalah lapisan yang tumpang tindih di atas pola
struktur sekunder yang terdiri atas pemutar balikan tak beraturan dari ikatan antara
rantai samping (gugus R) berbagai asam amino. Struktur ini merupakan konformasi
tiga dimensi yang mengacu pada hubungan spasial antar struktur sekunder. Struktur
ini distabilkan oleh empat macam ikatan, yakni ikatan hidrogen, ikatan ionik, ikatan
kovalen, dan ikatan hidrofobik. Dalam struktur ini, ikatan hidrofobik sangat penting
bagi protein. Asam amino yang memiliki sifat hidrofobik akan berikatan di bagian
dalam protein globuler yang tidak berikatan dengan air, sementara asam amino yang
bersifat hodrofilik secara umum akan berada di sisi permukaan luar yang berikatan
dengan air di sekelilingnya (Murray et al, 2009; Lehninger et al, 2004).

d. Struktur Kuartener

I
Struktur kuartener adalah gambaran dari pengaturan sub-unit atau promoter protein
dalam ruang. Struktur ini memiliki dua atau lebih dari sub-unit protein dengan
struktur tersier yang akan membentuk protein kompleks yang fungsional. Ikatan yang
berperan dalam struktur ini adalah ikatan nonkovalen, yakni interaksi elektrostatis,
hidrogen, dan hidrofobik. Protein dengan struktur kuarterner sering disebut juga
dengan protein multimerik. Jika protein yang tersusun dari dua sub-unit disebut
dengan protein dimerik dan jika tersusun dari empat sub-unit disebut dengan protein
tetramerik (Lodish et al., 2003; Murray et al, 2009).

C. Denaturasi Protein

....Protein dapat mempertahankan kesesuaian bentuknya asalkan lingkungan


fisik dan kimianya dipertahankan. Jika lingkungan berubah maka, protein dapat terurai
atau mengalami perubahan sifat ( denaturasi ); mereka dapat kehilangan struktur
sekunder, tersier, dan kuarternya sehingga aktivitas biologisnya juga hilang.
1. Kesesuaian bentuk protein bergantung pada ikatan hidrogen, yang lemah dan sangat
senitif terhadap perubahan PH dan suhu.
2. Paparan singkat pada suhu yang tinggi ( diatas 60℃ ) atau paparan pada asam
ataubasa kuat dalam periode waktu yang lama akan menyebabkan
denaturasi karenaikatan hidrogen ruptur. Sebagian protein dapat dikembalikan
kebentuk aslinya, jika terdenaturasi tanpa harus menjadi insoluble.Perbedaan panas
yang besar dapat menyebabkan denaturasi yang menetap. Putih telurakan memadat
dan menjadi insoluble jika dipanaskan.-Suhu tubuh yang sangat tinggi dapat
menyebabkan kogulasi protein selular. Jika suhu tubuh naik sampai diatas 41℃ atau
42℃ maka akan mengakibatkan denaturasi protein.

2.4 Fungsi Protein


Menurut Aminah (2005) yang mengutip dari Marsetyo dan Karta sapoetra fungsi protein
di dalam tubuh yaitu :
1. Protein sebagai Zat Pembangun

I
Maksud zat pembangun di sini adalah bahwa protein itu merupakan bahan
pembentuk berbagai jaringan tubuh baru, dimana proses pembentukan jaringan baru
selalu terjadi di dalam tubuh, antara lain:
2. Pada masa pertumbuhan
Proses ini terjadi mulai dari lahir sampai menjadi dewasa muda. Dalam masaini
proses pembentukan jaringan terjadi secara besar-besaran.
3. Dalam masa hamil
Di dalam tubuh wanita yang sedang hamil terjadi pembentukan jaringan-jaringan
baru dari janin yang sedang dikandungnya. Pembentukan jaringan baru pada waktu hamil
terjadi lebih cepat di pertengahan kehamilan.
4. Penggantian jaringan–jaringan yang rusak dan dirombak
Pada waktu orang sakit keras atau pada berbagai penyakit menahun terlihat orang
menjadi kurus disebabkan banyak jaringannya yang rusak.Waktu latihan-latihan dan olah
raga terjadi pula pembentukan jaringan baru, terutama jaringan xotot.
5. Protein sebagai Zat Pengatur
Protein termasuk pula kedalam golongan zat pengatur, karena protein ikut pula
mengatur berbagai proses tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai
bahan pembentuk zat–zat yang mengatur berbagai proses tubuh.
6. Protein sebagai Pemberi Tenaga
Para peneliti telah menemukan bahwa komposisi protein mengandung unsur karbon,
dengan demikian maka jelas protein dapat berfungsi sebagai sumber energi pula. Dalam
keadaan tersedianya karbohidrat tidak mencukupi, maka untuk menyediakan energi
sejumlah karbon yang terkandung dalam protein akan dimanfaatkan seperlunya sehingga
berlangsung pembakaran dan sejumlah protein lainnya digunakan memenuhi fungsi yang
sebenarnya yaitu untuk pembentukan jaringan. Selain itu, manfaat protein bagi tubuh kita
sangatlah banyak. Protein sangat mempengaruhi proses pertumbuhan tubuh kita. Diantara
manfaat protein tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sebagai enzim. Protein memiliki peranan yang besar untuk mempercepat
reaksi biologis.
2. Sebagai alat pengangkut dan penyimpan. Protein yang terkandung dalam
hemoglobin dapat mengangkut oksigen dalam eritrosit. Protein yang terkandung
dalam mioglobin dapat mengangkut oksigen dalam otot.
3. Untuk penunjang mekanis. Salah satu protein berbentuk serabut yang disebut
kolagen memiliki fungsi untuk menjaga kekuatan dan daya tahan tulang dan
kulit.

I
4. Sebagai pertahanan tubuh atau imunisasi pertahanan tubuh. Protein ini biasa
digunakan dalam bentuk antibodi.
5. Sebagai media perambatan impuls syaraf.
6. Sebagai pengendalian pertumbuhan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini yaitu :

I
1. Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga
beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu
sama lain dalam ikatan peptida.
2. Penggolongan protein berdasarkan bentuknya yaitu: 1) protein globular, 2) protein
serabut (fibrous). Dan struktur protein terdiri : protein primer, protein
sekunder, protein tersier, dan protein kuartener.
3. Fungsi protein antara lain : sebagai biokatalisator (enzim, Sebagai protein
transport, sebagai pengatur pergerakan, sebagai penunjang mekanis, pertahanan tubuh
dalam bentuk antibodi, sebagai media perambatan impuls saraf, sebagai pengendalian
pertumbuhan. Dan pencernaan protein, yaitu dari mulut, lambung, dan usus halus.
Metabolisme protein terdiri dari absorpsi, dan transportasi protein, katabolisme protein,
dan anabolisme protein.

3.2 Saran
Protein merupakan makromolekul yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena itu,
asupan protein yang dikontrol agar seimbang sehingga tubuh tidak akan kekurangan
protein. Namun, dalam mengkonsumsi protein sebaiknya jangan berlebihan karena pada
saat metabolisme, protein berlebih yang tidak digunakan lagi akan terbuang karena tidak
adanya jaringan simpan dalam tubuh, berbeda dengan karbohidrat dan lemak.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/n/9510799?sid=01679042820

https://www.academia.edu/39623623/MAKALAH_PROTEIN

I
https://dokumen.tips/download/link/makalah-biokimia-protein

https://www.avkimia.com/2016/12/susunan-molekul-protein.html?m=1

https://equentinh.wordpress.com/2014/03/03/protein-struktur-protein-penggolongan-protein-
fungsi-protein-asam-amino-esensial-non-esensial/

Anda mungkin juga menyukai