“BIOKIMIA”
Kelas A
Tadris Biologi
Tahun 2021
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini. Penyusuna makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas
kajian Mata kuliah Biokimia tentang Protein dan Asam Amino. Berkaitan dengan
hal tersebut penyusuna makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan bagi pembaca maupun kami sebagai penyusun. Dalam
menyelesaikan makalah ini kami telah mendapatkan bantuan dan motivasi dari
berbagai pihak. Oleh karena itu kami ingin menyampaikan terima kasih kepada :
Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidaya–Nya kami dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Bapak Nasrul
Hakim, M. Pdselaku dosen mata kuliah Biokimia yang telah memberikan tugas
yang berkaitan dengan makalah ini sehingga bertambah pengetahuan kami dalam
penulisan makalah ini. Teman-teman kami yang telah memberikan semangat dan
dukungan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Pihak-pihak yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang turut membantu penyusunan makalah
ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
kekurangan baik penyusunan maupun penulisan. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki kesalahan
dimasa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................6
A. Definisi Protein..............................................................................................6
B. Sumber Protein ..............................................................................................7
C. Jenis – Jenis Protein.......................................................................................8
D. Peran dan Fungsi Protein...............................................................................8
E. Penggolongan Protein....................................................................................9
F. Nilai Gizi Protein...........................................................................................11
G. Kekurangan dan Kelebihan Protein...............................................................12
H. Denaturasi Protein..........................................................................................16
I. Definisi Asam Amino....................................................................................18
J. Sifat Asam Amino..........................................................................................18
K. Klasifikasi Asam Amino................................................................................18
L. Fungsi Asam Amino......................................................................................19
M. Analisis Protein Dengan Metode Biuret........................................................20
A. Kesimpulan....................................................................................................22
B. Saran...............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................23
BAB 1
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
“Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu sebagai
rezeki yang halal dan baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman
kepada-Nya”.
B. Rumusan Masalah
4
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah yang
timbul sebagai berikut :
1. Asam Amino.
2. Protein, struktur kovalen dan fungsi protein.
3. Protein serat.
4. Uji kuantitatif protein dengan metode Biuret, penentuan komposisi
asam amino.
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Protein
Kata protein berasal dari protos atau proteos yang berarti pertama atau
utama. Protein adalah polimer yang tersusun dari asam amino. Protein merupakan
komponen penting atau komponen utama sel hewan dan manusia. Oleh karena sel
adalah penyusun tubuh kita, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi
sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh protein, separuhnya ada di dalam otot,
seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan
selebihnya didalam jaringan lain, dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai
hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks intra seluler dan sebagainya
adalah protein. Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak
sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-
molekul yang essensial untuk kehidupan.
Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantika oleh zat gizi
lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Protein yang
dibentuk dengan hanya menggunakan satu polipeptida dinamakan sebagai protein
monomerik dan yang dibentuk oleh beberapa polipeptida contohnya hemoglobin
pula dikenali sebagai protein multimerik. Kebanyakan protein merupakan enzim
atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau
mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali
dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga
dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai
sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino
tersebut (heterotrof).
6
Protein ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius pada tahun 1838. Biosintesis
protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA
ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang
dilakukan ribosoma. Sampai tahap ini, protein masih “mentah”, hanya tersusun
dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah
protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.
B. Sumber Protein
Protein dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari dapat berasal dari
hewani maupun nabati. Protein yang berasal dari hewani seperti daging, ikan,
ayam, telur, susu, dan lain-lain disebut protein hewani, sedangkan protein yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, tempe, dan tahu disebut
protein nabati. Protein lengkap yang mengandung semua jenis asam amino
esensial, ditemukan dalam daging, ikan, unggas, keju, telur, susu, produk sejenis
Quark, tumbuhan berbiji, suku polongpolongan, dan kentang. Protein tidak
lengkap ditemukan dalam sayuran, padi-padian, dan polong-polongan.Secara
umum kualitas protein tergantung pada dua karakteristik berikut:
7
setiap asam amino dalam jumlah yang mencukupi untuk membentuk asam
amino lain yang dibutuhkan.
Kolagen adalah protein yang paling banyak terdapat dalam tubuh mamalia
(25%), komponen utama jaringan kulit dan jaringan penghubung. Selain kolagen,
protein struktural lain adalah keratin (rambut, bulu, kuku) yang merupakan
komponen penting pada sitoskeleton yaitu pada filamen intermediat.
8
Tidak semua hormon merupakan senyawa protein atau peptida, ada yang
merupakan senyawa steroid, amina atau peptida. Hormon yang disekresi oleh
hipotalamus, hipofisis dan pankreas semuanya merupakan hormon peptida.
Insulin adalah salah satu contoh hormon peptida, dengan massa molekul sekitar
6000 Dalton.
d. Protein Transporter
e. Protein gerak
Kontraksi otot dan motilitas sel melibatkan interaksi antara protein gerak
sel yaitu aktin (filamen aktin, hasil polimerisasi dari sub unit yang disebut G-aktin
) dan miosin (protein gerak terbesar dan panjangnya 150 nm).
E. Penggolongan Protein.
1. Berdasarkan struktur molekulnya
a) Struktur primer (struktur utama)
9
b) Struktur sekunder
c) Struktur Kuartener
Struktur kuartener terbentuk dari beberapa bentuk tersier atau multi sub
unit. Interaksi intermolekul antar subunit protein ini membentuk struktur
keempat/kuartener. Protein yang tersusun oleh satu rantai polipeptida dan juga ada
yang tersusun oleh lebih dari satu rantai polipeptida ( protein oligomerik).
Struktur kuarterner menggambarkan hubungan antar tiap rantai polipeptida yang
membentuk suatu molekul peptida oligomerik
d) Struktur Tersier
Terdiri dari polipeptida yang bergabung satu sama lain (berlipat rapat)
membentuk bulat padat. Misalnya enzim, albumin, globulin, protamin. Protein ini
larut dalam air, asam, basa, dan etanol.
Terdiri dari peptida berantai panjang dan berupa serat-serat yang tersusun
memanjang, dan memberikan peran struktural atau pelindung. Misalnya fibroin
10
pada sutera dan keratin pada rambut dan bulu domba. Protein ini tidak larut dalam
air, asam, basa, maupun etanol.
Nilai gizi protein dapat diartikan sebagai kemampuan suatu protein untuk
dapat dimanfaatkan oleh tubuh sebagai sumber nitrogen untuk sintesis protein
11
tubuh. Terdapat bermacam-macam cara atau metode evaluasi nilai gizi protein,
tetapi pada garis besarnya dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitumetode in
vitro(secara kimia, enzimatis atau mikrobiologis) dan in vivo(secara biologis
menggunakan hewan percobaan, termasuk manusia).
a) Kekurangan Protein
12
Gangguan gizi ini sering terjadi pada anak-anak di bawah 5 tahun (balita), ibu
yang sedang mengandung atau menyusui.Ada tiga tipe KEP, yaitu marasmus dan
kwarsiorkor. Masing-masing tipe tersebut memiliki gejala yang khas baik secara
klinis maupun biokimia.
KEP dan status gizi yang buruk dapat menyebabkan penderita rentan
terkenapenyakit, seperti batuk. Batuk yang tidak kunjung sembuh merupakan
salah satu gejala yang ada pada penyakit TBC. Penyakit Tuberkulosis dapat
mengenai orang dewasa atau akibat Mycobacterium tuberculosis yang terjadi
akibat adanya riwayat kontak pada penderita TBC sebelumnya. Penyakit TBC
dapat disembuhkan dengan obat anti tuberkulosis yang dosisnya diberikan sesuai
umur dan berat badan anak.Ada 2 tipe KEP yaitu meliputi :
1. Maramus
Marasmus adalah kekurangan asupan energi atau kalori dari semua bentuk
makronutrien, yang mencakup karbohidrat, lemak, dan protein.anak yang
mengalami Maramus mengalami gejala atau tanda lainnya,seperti
Pertumbuhan terhambat
Diare kronis
2. Kwashiorkor
13
tubuh. Pembengkakan tersebut dapat muncul di seluruh bagian tubuh, tetapi
umumnya di kaki.anak yang mengalami kwashiorkor juga mengalami gejala atau
tanda lainnya,seperti :
Rambut yang kering, jarang, dan rapuh, bahkan dapat berubah warna
menjadi putih atau kuning kemerahan seperti rambut jagung
Lebih rewel
Perut membesar
Diare
14
b) Kelebihan Protein
1. Osteoporosis
Mudah mengalami patah tulang, walau hanya karena benturan yang ringan
Nyeri punggung, biasanya disebabkan oleh patah tulang belakang
Postur badan membungkuk
Tinggi badan berkurang
sesak napas,
15
mual dan muntah,
kelelahan,
H. Denaturasi Protein
2. Pengendapan protein
16
1. Denaturasi panas pada inhibitor tripsin dalam legume dapat meningkatkan
tingkat ketercernaan dan ketersediaan biologis protein legum.
Beberpa protein (kulit dan dinding dalam saluran penceraan) sangat tahan
terhadap denaturasi, sedangkan proteinprotein lain sangat peka. Denaturasi dapat
bersifat reversible jika suatu protein hanya dikenai kondisi denaturasi yang
lembut, seperti sedikit perubahan pH. Jika protein ini dikembalikan ke lingkungan
awalnya, protein ini dapat memperoleh kembali struktur lebih tingginya yang
alamiah dalam suatu proses yang disebut renaturasi. Sayang renaturasi umunya
sangat lambat atau tak terjadi sama sekali. Adapun ciri khas dari denaturasi yaitu:
4. Ion logam berat, bereaksi dengan ikatan disulfida dan asam amino asam
17
A. Definisi Asam Amino
Asam amino adalah unit dasar dari struktur protein. Semua asam amino
sekurang kurangnya mempunyai satu gugus asam karboksil (-COOH) satu gugus
amino (-NH2) pada posisi alfa dari rantai karbon yang asimetris, sehingga dapat
terjadi beberapa isomer. Dengan adanya dua gugusan tersebut, asam amino dapat
bertindak sebagai buffer yang berfungsi menahan perubahan pH.
Sifat amfoter ini tampak pada asam amino yang hanya mengikat satu
gugus -COOH dan satu gugus -NH2. Adapun asam amino yang mengikat lebih
dari satu gugus -COOH dan hanya satu gugus -NH2, akan lebih bersifat asam
2. Ion Zwitter
Pada asam amino, ada gugus yang dapat melepaskan ion H+ dan ada
gugus yang dapat menerima ion H+. Akibatnya, terbentuk molekul yang memiliki
dua jenis muatan, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Molekul seperti ini,
dikenal sebagai ion zwitter atau kadang-kadang disebut juga sebagai ion dipolar.
3. Optis Aktif
Semua asam amino kecuali glisin, memiliki atom C asimetris atau atom C
kiral, yaitu atom C yang mengikat empat gugus yang berbeda (gugus -H, -COOH,
-NH2, dan -R). Oleh karena itu, semua asam amino (kecuali glisin) bersifat optis
aktif. Artinya, senyawa tersebut dapat memutar bidang polarisasi cahaya.
18
c. Kelompok asam amino monoamino-dikarboksilat : asam aspartat dan asam
glutamat.
d. Kelompok asam amino dasar : lisin, arginin, hidroksiprolin, dan histidin.
e. Kelompok asam amino aromatik : fenilalanin dan treonin
f. Kelompok asam amino heterosiklik : triptofan, prolin, dan hidroksiprolin.
19
f) Kelompok asam amino heterosiklik : triptofan, prolin, dan
hidroksiprolin
F. Metode Biuret
Reagen biuret :
• 0,3 g CuSO4
Persiapan Sampel :
20
Timbang ekstrak. Ekstrak dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian
tambahkan air sampai volume total 1 ml.
Warna yang terbentuk berbeda pada protein yang berbeda (ex. Gelatin
memberi warna pinkish purple.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul besar yang
terdiri dari asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen
dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam
pembentukan struktur, fungsi, regulasi sel-sel makhluk hidup dan virus.
Protein juga bekerja sebagai neurotransmiter dan pembawa oksigen dalam
darah (hemoglobin). Protein juga berguna sebagai sumber energi tubuh.
Asam amino adalah unit dasar dari struktur protein. Semua asam amino
sekurang kurangnya mempunyai satu gugus asam karboksil (-COOH) satu
gugus amino (-NH2) pada posisi alfa dari rantai karbon yang asimetris,
sehingga dapat terjadi beberapa isomer. Dengan adanya dua gugusan
tersebut, asam amino dapat bertindak sebagai buffer yang berfungsi
menahan perubahan pH.
B. Saran
Penulis menyadari jika dalam penyajian tulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, sehingga mengharapkan kepada pembaca agar dapat
memberikan kritik dan saran kedepanya. Demikian pembahasan materi
tentang Asam Amino dan Protein, Semoga bagi pembaca dapat menambah
wawasan dan pengetahuan yang baru.
22
DAFTAR PUSTAKA
Al-quran karim
23