Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BIOLOGI

“METABOLISME PROTEIN”

Disusun oleh :

Nama : Fedricko Anggola

Kelas : 12 MIPA 4

Semester : II (dua)
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih

karunia-Nya sehingga makalah ini dapat Penulis selesaikan untuk tugas penambahan nilai

yang berjudul “METABOLISME PROTEIN” tepat pada waktunya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu

memotivasi dan memberi masukan-masukan yang bermanfaat sehingga Penulis dapat

membuat makalah ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu Penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca khususnya serta rekan-rekan mahasiswa

pada umumnya.

Makalah ini secara keseluruhan berasal dari beberapa literatur. Makalah ini

menjelaskan tentang pengertian, fungsi, sumber dari Protein dan Asam Amino. Dan

metabolismenya dan pengaruhnya didalam darah.

Tiada gading yang tak retak. Penulis menyadari sebagai manusia biasa, tentunya

makalah ini belumlah sempurna. Untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk

pembaca khususnya serta rekan-rekan mahasiswa pada umumnya.

Fedricko Anggola | “Metabolisme Protein” Hal 2


DAFTAR ISI

Halaman Depan ............................................................................................................... 1

Kata Pengantar ....................................................................................................................... 2

Daftar Isi ........................................................................................................................... 3

Bab I Pendahuluan

I.1. Latar Belakang ....................................................................................... 4

I.2. Perumusan Masalah ....................................................................................... 4

I.3 Tujuan Penulisan .................................................................................... 4-5

Bab II Pembahasan

II.1. Pengertian Protein dan Asam Amino ............................................................ 6-8

II.2. Pengertian Metabolisme ........................................................................ 8-9

II.3. Proses Metabolisme Protein dan Asam Amino .................................. 9-11

II.4 Pengeruraian Protein di dalam Tubuh ............................................ 11-12

II.5 Asam Amino didalam Darah ............................................................. 12

II.6 Kelainan Metabolisme Protein ........................................................ 12-13

Bab III Penutup

III Kesimpulan ................................................................................................. 14

Daftar Pustaka ............................................................................................................. 15

Fedricko Anggola | “Metabolisme Protein” Hal 3


BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos yang berati “yang paling utama”.
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer Asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul Protein mengandung karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N)
dan kadang kala sulfur (S) serta fosfor (P). Protein berfungsi sebagai zat utama pembentuk
dan pertumbuhan tubuh. Sebagai zat utama pembentuk maksudnya Protein merupakan zat
utama pembentuk sel-sel tubuh dan digunakan sebagai sumber energi jika berkurang
karbohidrat dan lemak di dalam tubuh. Kebanyakan Protein merupakan enzim atau subunit
enzim.

Asam amino merupakan unit pembangun Protein yang dihubungkan melalui ikatan
peptida pada setiap ujungnya. Protein tersusun dari atom C, H, O, dan N, serta kadang-
kadang P dan S. Dari keseluruhan Asam amino yang terdapat di alam hanya 20 Asam amino
yang yang biasa dijumpai pada protein. Tidak semua Asam amino terdapat di dalam molekul
Protein, karena memiliki tugas lain. Sama halnya dengan proses metabolisme pada komponen
lain, pada metabolisme Protein dan Asam amino juga terjadi anabolisme dan katabolisme
yang juga membutuhkan peranan enzim. Sehingga kita harus tahu bagaimana proses
metabolisme dari Protein dan Asam amino. Maka dari itu Penulis menyusun makalah ini
yang di dalamnya Penulis berusaha memaparkan dan menjelaskan secara rinci, bagaimana
proses metabolisme Protein dan Asam amino. Sehingga para pembaca dapat memahami
secara jelas proses metabolisme Protein dan Asam amino.

I.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang Penulis angkat untuk di bahas pada makalah Penulis
ini adalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian, fungsi dan sumber Protein dan Asam amino ?


2. Apa pengertian metabolisme ?
3. Bagaimana proses metabolisme Protein dan Asam amino ?
4. Bagaimana penguraian Protein dalam tubuh ?
5. Bagaimana keadaan Asam amino dalam darah ?

I.3. Tujuan Penulisan

Fedricko Anggola | “Metabolisme Protein” Hal 4


Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan makalah Penulis ini antara lain
sebagai berikut :

1. Untuk menjelaskan pengertian, fungsi dan sumber Protein dan Asam amino.
2. Untuk menjelaskan pengertian metabolisme.
3. Untuk menjelaskan bagaimana proses metabolisme Protein dan Asam amino.
4. Untuk mengetahui bagaimana penguraian Protein dalam tubuh ?
5. Untuk mengetahui bagaimana keadaan Asam amino dalam darah ?

Fedricko Anggola | “Metabolisme Protein” Hal 5


BAB II

PEMBAHASAN

II.1. Pengertian Protein dan Asam amino


II.1.1.      Protein

Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia. Protein
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur
serta fosfor. Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid,
dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein
merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan
oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838. Sumber Protein; makanan yang mengandung
protein atau merupakan sumber protein antara lain sebagai berikut :

- Daging
- Ikan
- Telur
- Susu, dan produk sejenis Quark
- Tumbuhan berbji
- Suku polong-polongan
- Kentang

Keuntungan Protein; protein memiliki peran yang penting bagi tubuh manusia antara
lain sebagai berikut :

- Sumber energi
- Pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan
- Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
- Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel

Tabel Fungsi dari protein secara terperinci adalah sebagai berikut :

Fungsi Jenis Contoh

Katalitik Enzim Katalase pepsin

Struktural Protein struktural Kolagen, elastin, keratin

Motil (mekanik) Protein kontraktil Aktin, Myosin

Penyimpanan Protein angkutan Kasein (susu), ovalbumin (telur),

Fedricko Anggola | “Metabolisme Protein” Hal 6


feritin (penyimpan besi)

Albumin serum (asam lemak)


Pengangkutan Protein angkutan
hemoglobin (oksigen)

Protein hormon Insulin


Pengatur
enzim pengatur Fosfofruktokinasa

Antibodi
Imun globulin
Perlindungan Protein
Trombin, fibrinogen
penggumpal

Toksin bisa ular, toksin bakteri


Tanggap toksik Protein toksin
(bortulisme, difteri)

Protein menyusun ¾ zat padat tubuh yaitu otot, enzim, protein plasma, antibodi,
hormon. Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptide. Banyak protein
terdiri ikatan komplek dengan fibril → protein fibrosa. Macam protein fibrosa: kolagen
(tendon, kartilago, tulang); elastin (arteri); keratin (rambut, kuku); dan aktin-miosin. Macam
protein yaitu :

- Peptide: 2 – 10 asam amino


- Polipeptide: 10 – 100 asam amino
- Protein: > 100 asam amino
- Antara asam amino saling berikatan dengan ikatan peptide
- Glikoprotein: gabungan glukose dengan protein
- Lipoprotein: gabungan lipid dan protein.

Rantai polipeptida melipat sedemikian rupa memben-tuk suatu struktur yang khas
(konformasi) di dalam protein. Konformasi tersebut merupakan bentuk tiga dimensi suatu
protein yang membentuk struktur protein. Terdapat empat struktur pada protein: struktur pri-
mer, sekunder, tersier, dan ada yang berbentuk quar-terner. Struktur protein primer adalah
suatu urutan linier asam amino yang bergabung melalui ikatan peptida. Struktur sekunder dari
suatu protein meliputi suatu pelipatan pada rantai polipeptida. Secara umum ada dua bentuk
umum dari struktur sekunder yaitu α-helix dan β-pleated sheet (konformasi β). Bentuk α-
helix adalah silindris, terjadi karena adanya ikatan hidrogen yang parallel sepanjang sumbu
helixnya. Pada tipe konformasi β, ikatan hidrogen terbentuk diantara rantai polipeptida yang
berdekatan atau berdampingan secara parallel atau anti parallel. Struktur tersier protein
adalah bentuk atau susunan tiga dimensi dari semua asam amino di dalam polipeptida.
Bentuk protein secara alamiah atau bentuk protein aktif berada dalam bentuk struktur tersier
yang ditentukan oleh banyak ikatan non kovalen. Jika suatu protein terdiri dari dua atau lebih

Fedricko Anggola | “Metabolisme Protein” Hal 7


polipeptida dinamakan struktur quarterner. Hemoglobin pada sel darah merah manusia terdiri
atas 4 rantai polipeptida maka dinama-kan sebagai struktur quarterner. Masing-masing
subunit poli-peptida dapat dihubungkan dengan ikatan kovalen (misalnya ikatan disulfide)
atau ikatan non kovalen (interaksi elektro-statik, ikatan hidrogen, atau interaksi hidrofobik).

Kebanyakan protein merupakan enzim  atau subunit enzim. Suatu protein merupakan
untaian dari asam amino yang saling berikatan melalui suatu ikatan peptida. Ikatan peptida
merupakan suatu ikatan kovalen antara gugus α-amino dari suatu asam amino dengan gugus
α-karboksilat dari asam amino lainnya. Ketika dua asam amino bergabung dengan satu ikatan
peptida maka dinamakan dipeptida. Penambahan sejumlah asam amino menghasilkan rantai
yang panjang dari gabungan asam-asam amino yang dinamakan oligopeptida (mengandung
sampai 25 residu asam amino) dan polipeptida (mengandung > 25 residu asam amino).

II.1.2.      Asam Amino

Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Berdasarkan
biosintesis Asam amino tebagi dua jenis Asam amino yaitu :

- Essential : Histidin, Isoleusin, Leusin, Lysin, Metionin, Fenilalanin, Treonin,


Triftofan, Valin.
- Nonessential : Alanin, Arginin, Asparagin, Asam aspartat, Cysteine, Asam glutamat,
Glutamine, Glycine, Proline, Serine, Tyrosine, Hydroxylysine, Hydroxyproline.

Asam amino essential adalah asam amino yang tidak dapat di sintesis oleh tubuh dan
berasal dari makanan yang kita makan. Sedangkan asam amino non essential adalah asam
amino yang dapat disintesis oleh tubuh dan yang berasal dari tubuh.

Sumber asam amino :

- Protein dalam makanan


- Proses synthesa asam amino nonessential (transaminasi terhadap metabolite)
- Degradasi protein tubuh.

Kegunaan asam amino :

- Membentuk protein yang dibutuhkan


- Membentuk glukosa
- Membentuk badan-badan keton, dll
- Menghasilkan energy
- Membentuk molekul nonprotein (derivat asam amino).

II.2. Pengertian Metabolisme

Fedricko Anggola | “Metabolisme Protein” Hal 8


            Matabolisme adalah segala
proses kimia yang terjadi di dalam
tubuh makhluk hidup. Proses
metabolisme terbagi menjadi dua
yaitu Anabolisme dan Katabolisme.
Anabolisme adalah proses sintesis
molekul kimia kecil menjadi besar
yang membutuhkan energi (ATP),
katabolisme adalah proses
penguraian molekul besar menjadi
molekul kecil yang melepaskan
energi (ATP).

2.3. Proses Metabolisme Protein dan


Asam amino

Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di mulut sampai di usus
halus, dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Yaitu sebagian besar zat makanan
yang mengandung protein dipecahkan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil terlebih
dahulu sebelum diabsorpsi dari saluran pencernaan. Protein diabsorpsi di usus halus dalam
bentuk asam amino → masuk darah. Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk
disimpan. Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan

Fedricko Anggola | “Metabolisme Protein” Hal 9


enzim). Hati merupakan jaringan utama untuk menyimpan dan mengolah protein  Perubahan
kimia dalam proses pencernaan dilakukan dengan bantuan enzim-enzim saluran pencernaan
yang

mengkatalisis hidrolisis protein menjadi asam amino.

Protein dalam makanan dicerna dalam lambung dan usus di katabolisme menjadi
asam amino yang diabsorbsi dan dibawa oleh darah. Asam amino dalam darah di bawa ke
hati menjadi asam amino dalam hati (ekstra sel), kemudian asam amino tersebut ada yang di
simpan dalam hati (intra sel) dan sebagian dibawa oleh darah ke jaringan-jaringan tubuh.
Asam amino yang dibawa ke hati dikatakan ekstra sel karena sebagian asam amino dalam
hati ini kemudian akan dibawa sebagian keluar dari sel atau menuju ke seluruh jaringan tubuh
yang membutuhkan. Setelah masuk ke jaringan-jaringan tubuh asam amino ini akan masuk
ke sel-sel tubuh (asam amino dalam sel). Dan sebagiannya lagi tetap didalam hati (intra sel)
sebagai cadangan protein dalam tubuh, bila tubuh kekurangan protein maka asam amino ini
diubah menjadi protein dan sebaliknya jika tubuh membutuhkan asam amino dari dalam
tubuh maka protein di rombak kembali menjadi asam amino. Dan asam amino ini juga
berfungsi membentuk senyawa N lain yang berfungsi untuk pembentukan sel-sel tubuh,
senyawa nitrogen ini merupakan bagian utama dari semu protein, enzim, dan proses
metabolik yang disertakan pada sintesa dan perpindahan energi.

Keseimbangan nitrogen tubuh dikatakan positif bila n masuk tubuh > n yg keluar dari
tubuh berarti sintesis protein > katabolismenya, terjadi misalnya pada masa penyembuhan,
masa pertumbuhan, masa hamil keseimbangan nitrogen yg negatif berarti katabolisme protein
> sintesisnya, terjadi misalnya pada waktu kelaparan, sakit keseimbangan nitrogen yg
setimbang terdapat pada orang dewasa normal dan sehat. Bila ada kelebihan asam amino dari
jumlah yang digunakan maka asam amino diubah menjadi asam keto. Proses perubahan
tersebut terjadi dalam siklus asam sitrat. Atau diubah mejadi urea. Berikut proses perubahan
asam amino menjadi asam keto dalam siklus sitrat. Asam amino yang dibuat dalam hati atau
dihasilkan dari proses katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan
untuk digunakan. Proses anabolisme dan katabolisme terjadi dalam hati dan jaringan. Asam
amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber yaitu:

Fedricko Anggola | “Metabolisme Protein” Hal 10


- Absorbsi melalui dinding usus
- Hasil katabolisme protein dalam sel
- Hasil anabolisme asam amino dalam sel

II.4. Penguraian Protein dalam Tubuh

Manusia melakukan pergantian protein tubuh sebanyak 1-2 % dari total protein tubuh,
khususnya protein otot. Dari total asam amino yang dihasilkan  melalui proses tersebut
sebanyak 75-80% digunakan kembali untuk sintesis  protein baru, sedangkan 20-25% sisanya
akan membentuk Urea. Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi
asam amino untuk dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak. Pemecahan protein
jadi asam amino terjadi di hati dengan proses; deaminasi atau transaminasi.

Deaminasi; proses pembuangan gugus amino dari asam amino dalam bentuk urea.
Transaminasi; proses perubahan asam amino menjadi asam keto. Deaminasi maupun
transaminasi merupakan proses perubahan protein → zat yang dapat masuk kedalam siklus
Krebs. Pemecahan protein dalam tubuh yaitu sebagai berikut :

- Transaminasi; alanin + alfa-ketoglutarat → piruvat + glutamat


- Diaminasi; asam amino + NAD+ → asam keto + NH3.

Amonia (NH3) merupakan racun bagi tubuh yang dapat meracuni otak sehingga
menjadi coma, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal, sehingga harus diubah dahulu jadi urea
(di hati), agar dapat dibuang oleh ginjal. Namun jika hati ada kelainan (sakit) maka proses
perubahan NH3 menjadi urea terganggu dan akan menimbulkan penumpukan NH3 dalam
darah yang disebut uremia. Berikut siklus urea untuk pengeluaran NH3 dari dalam tubuh.

Asam amino yang berlebih akan diuraikan dan tidak disimpan. Untuk
mempertahankan kesehatan, seorang dewasa membutuhkan 30-60 gram protein setiap hari.
Mutu protein ditentukan dari kelengkapan asam aminonya, jika ada asam amino yang
terserap melalui proses pencernaan dan penyerapan namun asam amino tersebut tidak
dibutuhkan di dalam tubuh maka asam amino yang bersangkutan akan segera diuraikan
menjadi urea. Karena itu kelebihan   konsumsi protein (asam amino) yang berlebih tidak akan
memberikan manfaat  apapun. Dalam tubuh protein mengalami perubahan tertentu dengan
kecepatan yang berbeda untuk tiap protein karene untuk tiap protein memiliki panjang dan
urutan asam amino yang berbeda. Ada tiga kemungkinan mekanisme pengubahan protein
yaitu :

- Sel mati, komponennya mengalami proses katabolisme dan dibentuk sel baru.
- Masing-masing protein mengalami proses katabolisme dan terjadi sintesis protein
baru, tanpa ada sel mati.
- Protein dikeluarkan dari dalam sel, kemudian diganti dengan sintesis protein baru.

Fedricko Anggola | “Metabolisme Protein” Hal 11


Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan
digunakan untuk memproduksi senyawa Nitrogen yang lain, untuk mengganti N yang telah
dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea. Adapun enzim yang berperan dalam penguraian
protein adalah : Enzim Protease intrasel  berperan dalam menghidrolisis ikatan peptida
internal protein sehingga terjadi pelepasan peptida yang kemudian akan diuraikan  menjadi 
asam  amino  bebas oleh enzim peptidase. Enzim-enzim lain yang bertugas  menguraikan
asam amino menjadi unit-unit asam amino adalah enzim endopeptidase, aminopeptidase dan
karboksipeptidase

II.5. Asam Amino dalam Darah

Banyaknya asam amino dalam darah tergantung pada keseimbangan antara


pembentukan asam amino dan pengunaannya. Pada proses pencernaan makanan, protein
diubah menjadi asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim yang bersangkutan.
Enzim-enzim tersebut adalah pepsin, tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase, amino
peptidase, dipeptidase, dan tripeptidase. Dalam keadaan puasa (asam amino) dalam darah
biasanya sekitar 3,5 – 5 mg / 100 ml darah. Dan akan meningkat segera setelah buka puasa
sekitar 5-10 mg/ 100 ml darah. Kemudian turun kembali setelah 4-6 jam. Jumlah (asam
amino) dalam jaringan kira-kira 5-10 kali lebih besar daripada dalam darah.

II.6. Kelainan Metabolisme Protein

Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang
diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya. Gangguan metabolisme
protein menyebabkan ketidakseimbangan zat-zat dalam tubuh. Protein merupakan sumber
energi bagi tubuh. Salah satu penyakit akibat gangguan metabolisme protein dijelaskan
dengan ditemukannya penyakit yang terjadi karena kekurangan protein. Kekurangan protein
hampir selalu disertai dengan kekurangan energi. Hubungan antara kekurangan protein dan
energi dapat tejadi karena protein merupakan salah satu sumber utama pengahasil energi. Jika
dalam makanan yang kita makan kurang mengandung kurang mengandung energi maka
tubuh akan mengambil protein lebih banyak untuk menjadi energi. Ini berarti protein dalam
tubuh akan semakin berkurang. Penyakit yang terjadi karena kekurangan energy dan protein
ini biasa disebut dengan penyakit Kurang Energi Protein (KEP).

Penyakit ini ditemukan pada anak-anak atau ibu hamil. Penyakit KEP ini juga dapat
menyerang rang dewasa. Misalnya pada orang yang mengalami kelaparan dalam waktu yang
lama atau menderita penyakit kronis. Namun pada umumnya penyakit terjadi pada anak-anak
antara usia 2-5 tahun, ketika mereka berhenti minum ASI dan menerima makanan tambahan.
Yang kurang mengandung protein atau tidak sama sekali. Ketika penyakit KEP ini
menyerang seorang anak, maka akan mucul gejala-gejala seperti kekurangan energi
(Marasmus ) dan kekurangan protein (Kwashiorkor).

Fedricko Anggola | “Metabolisme Protein” Hal 12


Pada penderita Marasmus pertumbuhan penderita/anak yaitu berat badan dan tinggi
badan terganggu, penderita sangat kurus, adanya perbesaran hati, kulit tampak keriput, pada
bagian muka terdapat kulit yang berlipat-lipat sehingga muka anak seperti muka orang tua
yang sudah keriput, mudah terserang diare, infeksi saluran pernapasan dan batuk rejan. Pada
penderita Kwashiorkor ciri-ciri yang terjadi adalah adanya gangguan pada pertumbuhan berat
badan dan tinggi badan, lemah, kurus, apatis, kulit tampak kering, rambut tipis atau jarang,
kehilangan nafsu makan, diare, adanya perbesaran pada hati, dan anemia.

Defisiensi protein terjadi pada pemasukan protein kurang → kekurangan kalori, asam
amino, mineral, dan faktor lipotropik. Akibatnya :

- Pertumbuhan tubuh
- Pemeliharaan jaringan tubuh
- Pembentukkan zat anti dan serum protein akan terganggu.
- Penderita mudah terserang penyakit infeksi, perjalanan infeksi berat, luka sukar
sembuh dan mudah terserang penyakit hati akibat kekurangan faktor lipotropik.

Ada lagi 2 penyakit akibat gangguan metabolism protein yaitu

a. Hipoproteinemia. Disebabkan karena beberapa hal tersebut :


- Exkresi protein darah berlebihan melalui air kemih
- Pembentukan albumin terganggu spt pada penyakit hati
- Absorpsi albumin berkurang akibat kelaparan atau penyakit usus, juga pada
penyakit ginjal
b. Hipo dan Agammaglubulinemia Ada 3 jenis :
i. Hipoagammaglobulinemia kongenital
- Penyakit herediter, terutama anak laki-laki antara 9 – 12 thn
- Mudah terserang infeksi. Kematian sering terjadi akibat infeksi
- Plasma darah tidak mengandung gamma protein
- Dapat terjadi penyakit hipersensitivas (ex: penyakit artritis) karena tubuh
tidak dapat membentuk Ig.
ii. Hipo (a) gammaglobulinemia didapat Pada pria dan wanita pada semua usia
ditandai dengan:
- Penderita mudah terkena infeksi
- Terjadi hiperplasi konpensatorik sel retikulum → mengakibatkan
limfadenopathi dan splenomegali
iii. Hipoagammaglobulinemia sementara
- Hanya ditemukan pada bayi
- Merupakan peralihan pada waktu gamma globulin yang didapat dari ibu
habis dan anak harus membentuk gamma globulin sendiri.

Penyakit karena kelebihan metabolisme protein tidak ditemukan secara langsung tapi
kelbihan produksi protein dapat disebabkan karena gangguan kerja insulin. Seperti misalnya
diabetes mellitus, dan diabetes insipidus.

Fedricko Anggola | “Metabolisme Protein” Hal 13


Fedricko Anggola | “Metabolisme Protein” Hal 14
BAB III

PENUTUP

III.1. Kesimpulan

Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia. Protein
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Fungsi dari protein adalah sebagai zat utama pembentuk dan pertumbuhan tubuh, sedangkan
asam amino sebagai komponen protein. Proses metabolisme protein dimulai dari proses
pencernaan di mulut sampai di usus halus, dilanjutkan dengan proses metabolisme asam
amino. Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino → masuk darah. Dalam
darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan. Didalam sel asam amino disimpan
dalam bentuk protein (dengan menggunakan enzim). Semua proses tersebut dibantu oleh
enzim.

Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam amino, yang
terbagi menjadi dua proses; deaminasi atau transaminasi. Deaminasi; proses pembuangan
gugus amino dari asam amino dalam bentuk urea. Transaminasi; proses perubahan asam
amino menjadi asam keto. Banyaknya atau keadaan asam amino dalam darah tergantung pada
keseimbangan antara pembentukan asam amino dan pengunaannya. Jika asam amino yang
dibentuk banyak maka  asam amino yang terdapat dalam darah juga banyak. Penyakit yang
ditimbulkan karena gangguan metabolisme protein adalah penyakit kurang energy dan
protein, Hipoproteinemia, Hipo dan Agammaglubulinemia, diabetes mellitus dan diabetes
insipidus.

Fedricko Anggola | “Metabolisme Protein” Hal 15


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012, Makalah Metabolisme, diakses pada Kamis 5 Juni 2014 pukul 18.00
WIT, muliadi-haneda.blogspot.com

Fedricko Anggola | “Metabolisme Protein” Hal 16

Anda mungkin juga menyukai