Puji Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Kami juga berterimakasih kepada Ibu Guru bidang studi
Biologi , Ibu Yuniari Pujiastuti,S.Si atas tugas yang telah diberikan kepada kami.
Dalam Tugas ini , kami dari Kelompok 3 membahas mengenai zat makanan yaitu , PROTEIN. Seperti
yang kita ketahui , protein adalah bagian yang penting diperlukan dalam tubuh kita. Dalam makalah
ini , kami akan membahas mengenai pengertian protein , penemuan protein , cara kerja protein
didalam tubuh , kelebihan dan fungsi protein , serta sumber protein.
Kami mengetahui bahwa makalah kami ini tidaklah sempurna , oleh karena itu kami meminta maaf
apabila terdapat kesalahan mengenai isi makalah yang kami bahas maupun kesalahan dalam
pengetikan. Kami juga berharap makalah ini dapat memberikan keuntungan bagi para pembaca ini.
Kelompok 3
ii
1
Daftar Isi
Cover ...................................................................................................................................................... i
iii
2
Pengertian Protein
Setiap sel yang hidup tersusun oleh protein. Protein merupakan bagian yang penting didalam
plasma sel. Selain sebagai komponen pokok , protein juga tersedia sebagai cadangan makanan,
misalnya pada biji – bijian. Pada hewan dan manusia , protein tidak dapat disimpan sebagai
cadangan makanan.
Protein merupakan senyawa polimer organik yang berasal dari monomer asam amino yang
mempunyai ikatan peptida. Istilah protein berasal dari bahasa Yunani “protos” yang memiliki arti
“yang paling utama”.
Protein memiliki peran yang sangat penting pada fungsi dan struktur seluruh sel makhluk hidup.
Hal ini dikarenakan molekul protein memiliki kandungan Karbon , Hidrogen , Oksigen dan
Nitrogen. Kadang – kadang juga ada protein yang mengandung Sulfur dan Fosfor.
Ada analogi antara susunan polisakarida dan susunan protein. Satu molekul polisakarida terdiri
atas monosakarida , sedangkan satu molekul protein terdiri dari beberapa asam amino.
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan
salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob
Berzelius pada tahun 1838.
Beberapa makanan yang dapat menjadi sumber protein adalah: daging, telur, ikan, susu, biji-
bijian, kentang, kacang, dan polong-polongan.
Jenis Kelamin Usia (Tahun) Tinggi Badan (cm) Rata - Rata Protein Per Hari (g)
13-15 150 64
Pria
16-19 160 66
13-15 153 51
Wanita
16-19 162 154
3
Struktur Kimia Protein
Protein adalah suatu senyawa organik yang tersusun oleh unsur – unsur C , H , O , N , dan
kadang – kadang juga mengandung unsur P dan belerang (S) . Komponen dasar dari senyawa
protein adalah asam amino . Dr.Rose membedakan asam amino ke dalam tiga golongan ,
yaitu asam amino esensial , semiesensial , dan asam amino nonesensial.
Secara kimiawi , protein adalah ikatan asam – asam amino yang membentuk rantai panjang .
Ikatan ini disebut Ikatan Peptida ( -CONH-) . Oleh karena protein disusun oleh banyak asam
amino yang membentuk suatu rantai , maka protein disebut juga sebagai polipeptida . Satu
molekul polipeptida disusun oleh 12 sampai 18 macam asam amino yang berikatan memebrntuk
4
sebuah rantai panjang yang tersusun oleh ratusan asam amino. Polipeptida disintesis di salam
ribosom. Setelah disintesis , polipeptida mengalami “pematangan” menjadi protein yang lebih
kompleks.
5
Penemuan Protein
Kata "protein" diciptakan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838. 150 tahun sebelumnya,
telah ada konsep sebuah "substansi hewan" yang sedikit variannya berguna untuk membuat
(berperan dalam membangun) otot, kulit, dan darah. Yang dalam setiap bentuk substansi
awalnya diyakini bersifat lengket. Tapi itu berubah menjadi keras ketika dipanaskan dan menjadi
berbau busuk ketika disimpan di tempat yang lembab dengan kondisi hangat dan akan
menguapkan uap alkali. Hal ini kontras dengan sifat-sifat pati, gula dan tumbuhan yang berubah
menjadi asam ketika disimpan di daerah yang lembab dan hangat.
Pada 1728, ilmuwan Italia Jacopo Beccari mengumumkan bahwa ia telah menemukan adanya
bahan dengan semua karakteristik dari "substansi hewan" dalam tepung terigu putih. Ketika ia
membasahi tepung untuk membuat bola adonan, kemudian dicuci dan meremasnya di dalam air,
hasilnya, partikel-partikel halus tepung putih tercuci. Yang tersisa adalah pelet lengket gluten,
yang asal-usulnya tidak diketahui, yang mungkin berasal dari hewan di alam. Beccari
menyimpulkan bahwa kehadiran bagian ini yang merupakan "substansi hewan" membuat
gandum bergizi. Tepung terigu, secara keseluruhan, tidak menunjukkan sifat-sifat hewan karena
jumlah yang lebih besar dari pati yang menyebabkan reaksi gluten tersebut.
Kemudian pada abad kedelapan belas, dengan pengembangan ilmu kimia baru, penemuan
unsur-unsur baru, dan amonia, yang merupakan "alkali stabil" telah ditunjukkan untuk menjadi
suatu senyawa nitrogen dan hidrogen. Gluten juga diteliti mengandung nitrogen, yang sama
dengan jaringan hewan, sedangkan pati, lemak, dan gula tidak.
Pada awalnya ia berpikir bahwa proses pencernaan dan nutrisi hewan harus terdiri dari kombinasi
dari nutrisi dalam makanan nabati yang mengandung nitrogen. Secara khusus, tampak bahwa
teori ini mungkin dapat menjelaskan proses pencernaan yang lambat dan perut sebagai tempat
penyimpanan yang besar pada hewan pemamah biak. Namun, pekerjaan lebih lanjut di Prancis
membuat gagasan ini tidak dapat dibenarkan.
Pertama, François Magendie melaporkan pada 1816 bahwa anjing gagal bertahan hidup selama
lebih dari beberapa minggu dengan makanan seperti lemak dan gula yang tidak mengandung
nitrogen. Kemudian, di tahun 1830-an, Jean Boussingault menunjukkan bahwa adanya nitrogen
dalam jerami dan kentang yang dimakan oleh seekor sapi cukup untuk menyeimbangkan jumlah
nitrogen dalam susu yang dikeluarkan bersama dengan pengeluaran nitrogen sehari-harinya.
Maka dari itu, nitrogen tidak dapat dipastikan hanya terdapat pada hewan. Tetapi karena
pentingnya nitrogen dalam gizi, Boussingault menyimpulkan bahwa makanan yang berasal dari
tumbuhan harus dinilai dalam hal kadar nitrogen relatif mereka. Dengan demikian, ia percaya
bahwa kacang kering, mengandung sekitar dua kali kandungan nitrogen biji-bijian, dan pastinya 2
kali lipat dari nilai gizinya.
Pada saat itu, pekerjaan lebih lanjut pada komposisi tumbuhan telah menunjukkan bahwa
meskipun mereka semua yang mengandung senyawa nitrogen, sebagian besar dari mereka, tidak
6
seperti gluten gandum, yang larut dalam air, yang juga dapat dipicu oleh panas atau asam. Pada
1838, Gerritt Mulder, seorang dokter Belanda dan juga peneliti di bidang kimia , menggagaskan
sebuah pernyataan bahwa semua "zat hewan" yang dia telah diteliti memiliki rumus dasar yang
sama, yaitu 40 atom karbon, 62 hidrogen, 10 nitrogen dan 12 oksigen, yang dapat dinyatakan
lebih sederhana sebagai C40H62N10O12. Perbedaan sifat-sifatnya hanya disebabkan oleh jumlah
atom sulfur dan/atau fosfor yang berbeda di antara macam-macam “zat hewan” tersebut. Dia
mengirim makalahnya ke orang yang berpangaruh dalam ilmu kimia di Swedia, Jacob Berzelius,
yang yang telah meneliti dan menjawab bahwa ini adalah penemuan yang paling penting dari
"substansi fundamental atau utama dari gizi hewan" dan bahwa zat ini patut disebut "protein"
yang berasal dari kata Proteus (dewa Yunani), protos yang berarti paling utama.
Emil Fisher (1852-1919), seorang ahli kimia yang berkebangsaan Jerman , pada tahun 1902
menemukan bahwa protein adalah senyawa majemuk yang dapat dirombak menjadi molekul
molekul yang lebih sederhana yang disebut asam amino. Sebaliknya , asam amino yang terdapat
dalam tubuh dapat disusun kembali menjadi senyawa protein.
Peneitian penting tentang protein selanjutnya dibuat oleh James B. Sumner pada tahun 1926
dengan menunjukkan bahwa enzim dapat diisolasi dan dikristalisasi.
Pada tahun 1955 Sir Frederick Sanger menentukan urutan asam amino lengkap bahwa protein
pertama - insulin. Ini adalah yang pertama membuktikan bahwa semua protein memiliki struktur
tertentu.
Pada tahun 1958 struktur 3 dimensi hemoglobin dan mioglobin diselesaikan oleh Max Perutz
dan Sir John Cowdery Kendrew, berturutan. Struktur ini dipecahkan dengan analisis difraksi
sinar-X.
7
Metabolisme Protein
Selama proses pencernaan , protein yang terkandung dalam makanan akan dipecah menjadi asam
– asam amino supaya dapat diangkut ke seluruh tubuh. Ada sekitar 20 macam asam amino yang
diperlukan untuk menyusun protein. Dari asam amino yang dibutuhkan tersebut , ada 8 asam
amino yang harus didatangkan dari luar tubuh menjadi makanan yang kita makan. Kedelapan
asam amino ini disebut asam amino esensial , yang kini isoleusin , leusin , lisin , metionin ,
fenilalanin , treonin , triptofan dan valin. Asam amino lainnya yang dapat dibuat sendiri oleh
tubuh di sebut asam amino non – esensial.
Protein diserap tubuh dalam bentuk asam amino. Asam amino tersebut merupakan hasil
pembongkaran protein oleh enzim tertentu. Penyerapan asam amino terjadi di dalam usus halus
dan berlangsung secara osmosis. Selain itu terdapat pula protein yang masuk ke dalam usus
melalui pinositosis atau fagositosis.
Jumlah protein yang dibutuhkan oleh manusia dalam berbagai umur adalah sebagai
berikut :
Data tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan bayi terhadap protein lebih besar daripada
orang dewasa. Kelebihan protein tidak dapat disimpan di dalam tubuh. Kelebihan protein akan
dirombak di dalam sel-sel hati menjadi senyawa yang mengandung unsur N, seperti NH3
(ammonia) dan NH4OH (ammonium hidroksida), dan senyawa yang tidak mengandung unsur N.
Senyawa yang mengandung unsur N akan disintesis menjadi urea, sedangkan senyawa yang tidak
mengandung unsur N akan mengalami sintesis ulang (resintesis) menjadi bahan baku karbohidrat
dan lemak sehingga dapat dioksidasi di dalam tubuh. Secara sederhana, proses pembentukan urea
dapat dilihat seperti skema berikut:
Proses pembentukan urea tersebut berlangsung di dalam hati, karena hanya sel-sel hati
yang dapat menghasilkan enzim arginase. Urea yang telah terbentuk akan diangkat bersama zat-
zat sisa lainnya menuju ginjal untuk selanjutnya dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urin.
Jika jumlah nitrogen yang terkandung di dalam urin sama dengan jumlah nitrogen yang
terkandung dalam protein makanan yang kita makan, dikatakan bahwa orang yang bersangkutan
8
berada dalam keseimbangan nitrogen . Pada kondisi normal , jika protein yang kita makan
berlebih , kelebihan asam amino akan mengambil deaminasi , sehingga ekskresi urea juga akan
meningkat. Hal itu merupakan mekanisme untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen.
Keseimbangan nitrogen dapat menjadi negatif apabila pengeluaran urea lebih besar daripada
pemasukan protein , dan dapat menjadi positif apabila pengeluaran urea lebih kecil dari
pemasukan protein. Faktor penyebab keseimbangan nitrogen negatif adalah kekurangan hormon
insulin , kwashiorkor , dan peningkatan sekresi hormon katabolik dari korteks adrenal. Faktor
penyebab keseimbangan nitrogen positi adalah masa pertumbuhan , masa penyembuhan dari
penyakit , dan pemberian hormon testeosteron.
9
Sumber Protein
Kebutuhan tubuh manusia terhadap asam amino esensial dapat dipenuhi dari protein yang
terkandung di dalam makanan yang dimakan. Protein yang terkandung di dalam tubuh hewan
disebut protein hewani dan yang terkandung didalam bagian tumbuhan disebut protein nabati
. Bahan – Bahan makanan yang mengandung protein nabati adalah biji kacang – kacangan ,
gandum , kelapa , dan beberapa jenis sayuran seperti daun melinjo.
seperti daging susu, telur, dan ikan. Protein ini mempunyai bentuk
susunan asam amino-nya lebih komplit, dan nilai cerna relatif lebih
baik daripada protein nabati. Protein ini sangat sangat penting artinya
10
lysine, nasi kekurangan lysine dan thrionine, jagung kekurangan
2. Berdasarkan macam asam amino yang menyusun polipeptida , protein dapat digolongkan
menjadi 3 , yaitu protein sempurna , protein kurang sempurna , dan protein tidak
sempurna.
Protein Sempurna
Protein sempurna adalah protein yang mengandung asam – asam amino esensial lengkap
, baik macam maupun jumlahnya. Contohnya kasein pada susu dan albumin pada putih
telur. Pada umumnya protein hewani adalah protein sempurna.
11
Fungsi Protein
Kelebihan protein tidak dapat disimpan dalam tubuh. Protein dan senyawa yang mengandung N
akan dikeluarkan (diekskresi) melalui ginjal. Fungsi utama proteind alam tubuh adalah sebagai zat
pembangun , pembentuk sel yang baru ( pada reproduksi dan pertumbuhan) dan pengganti sel
sel yang rusak. Selain itu protein juga bermanfaat untuk pembentukan senyawa lain (lemak ,
antibodi , karbohidrat , enzim , dan hormon) , menjaga keseimbangan asam dan basa , serta
mempertahankan viskositas (kekentalan) darah.
Protein pembangun tubuh disebut protein struktural , misalnya sebagai enzim , antibodi , dan
hormon. Protein yang berfungsi sebagai enzim , antibodi , atau hormon dikenal sebagai protein
fungsional.
Protein struktural pada umumnya bersenyawa dengan zat lain di dalam tubuh makhluk hidup.
Contoh protein struktural antara lain nukleoprotein yang terdapat di dalam inti sel dan
lipoprotein yang terdapat di dalam mebran sel. Ada juga protein yang tidak bersenyawa dengan
komponen struktur tubuh, tetapi terdapat sebagai cadangan zat di dalam sel – sel makhluk hidup.
Contoh proterin seperti ini adalah protein pada sel telur ayam , burung , kura – kura , dan penyu.
Semua jenis protein yang kita makan akan dicerna di dalam saluran pencernaan menjadi zat yang
siap serap di usus halus , yaitu berupa asam amino – asam amino. Asam amino – asam amino
yang dihasilkan dari proses pencernaan makanan berperan sangat penting didalam tubuh untuk :
- Sintesis protein , yang digunakan untuk menyusun sel –sel baru untuk pertumbuhan dan
memperbaiki sel – sel tubuh yang rusak
- Sintersis protein , yang sdigunakan untuk bahan baku enzim dan hormon
- Sintesis asam – asam amino nonesensial melalui proses transaminasi. Transaminasi
adalah proses sintesis asam amino dari asam amino yang lain.
- Sintesis protein , yang digunakan untuk membentuk antibodi , yaitu protein yang berguna
melawan zat – zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
- Menghasilkan energi , jika zat makanan penghasil energi utama (karbohidrat dan lemak )
tidak mencukupi.
12
Kata Penutup
13