XI IPA 4
PROTEIN
A. Pengertian
Istilah protein berasal dari bahasa yunani yaitu proteos , yang berarti yang utama atau
yang didahulukan. Kata ini di perkenalkan oleh ahli kimia Belanda, gerardus mulder (18021880). Ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein separohnya ada didalam otot, seperlima
dalam tulang dan tulang rawan, Sepersepuluh dalam kulit dan selebihnya dalam jaringan lain
dan cairan tubuh. Disamping itu, asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai
prekursor, sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekuk esensial
untuk kehidupan.
Protein didefinisikan sebagai senyawa majemuk yang terdiri atas unsur-unsur C, H, O, N, dan
kadang-kadang mengandung pula unsur P dan S. Protein terdiri atas senyawa-senyawa
sederhana yang disebut asam amino. Jenis asam amino amat banyak, namun secara sederhana
dapat dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino non esensial seperti dalam
tabel berikut.
sebanding dengan jumlah asam amino yang diperlukan untuk menutupi kekurangan amino
yang dipakai oleh tubuh.
C. Komposisi Kimia Protein.
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga
beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikat satu sama
lain dalam ikatan peptida. Molekul protein lebih kompleks dari pada karbohidrat dan lemak
dalam hal berat molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya.
Asam amino terdiri atas atom karbon yang terikat pada satu gugus karboksil (COOH), satu gugus amino (-NH2), satu atom hidrogen (-H) dan satu gugus radikal (-R) atau
rantai cabang, sebagaimana tampak pada gambar berikut :
Pada umumnya asam amino yang diisolasi dari protein hididroksilat alfa-asam amino,
yaitu gugus karboksil dan amino terikat pada atom karbon yang sama.
Yang membedakan asam amino satu sama lain adalah rantai cabang atau gugus R
nya.
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lama ribu
hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikat satu
sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen,
oksigen, dan nitrogen; beberapa asam amino disamping itu mengandung unsur-unsur fosfor,
besi, iodium, dan kobalt. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein akan tetapi tidak terdapat
didalam karbohidratdan lemak. Unsur nitrogen merupakan 16% dari berat protein.
Molekul protein lebih kompleks daripada karbohidrat dan lemak dalam hal berat
molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya. Berat molekul
protein bisa mencapai empat puluh juta; bandingkan dengan berat molekul glukosa yang
besarnya 180. Jenis protein sangat banyak, mungkin sampai 1010-1012. Ini dapat
dibayangkan bila diketahui bahwa protein terdiri atas sekian kombinasi berbagai jenis dan
jumlah asam amino.
Beberapa asam amino dianggap asam amino esensial, yang berarti bahwa tubuh kita tidak
dapat membuat mereka. Kita harus mendapatkan asam amino esensial dari makanan yang
kita makan. Asam amino nonesensial adalah asam amino yang tubuh kita dapat mensintesis
terlepas dari apa yang kita makan. Pada manusia ada sepuluh asam amino nonesensial dan
sepuluh esensial. Namun, arginin adalah jenis kasus khusus. Orang dewasa dapat sintesis
arginin, tetapi bayi tidak bisa. Jadi arginin adalah asam amino esensial hanya untuk bayi.
Asam Amino Esensial
Asam Amino
Nonesensial
Arginine
Alanine
Histidine
Asparagine
Isoleucine
Aspartic acid
Leucine
Cysteine
Lysine
Glutamic acid
Methionine
Glutamine
Phenylalanine
Glycine
Threonine
Proline
Tryptophan
Serine
Valine
Tyrosine
Sebagian besar protein yang ditemukan pada hewan mengandung semua asam amino
esensial, sehingga mudah untuk mendapatkan mereka dari makanan Anda jika Anda makan
produk hewani. Jika Anda seorang vegetarian, itu adalah sedikit lebih sulit untuk
mendapatkan semua asam amino yang dibutuhkan tubuh Anda. Hal ini karena protein nabati
sebagian besar hilang sedikit asam amino esensial.
D. Fungsi Protein.
Fungsi protein didalam tubuh sangat erat hubungannya dengan hayat hidup sel.
Selain itu, protein juga berfungsi sebagai zat pertahanan tubuh melawan berbagai mikroba
dan zat toksik lain yang datang dari luar dan masuk kedalam milieu interior tubuh. Protein
juga sebagai zat pengatur proses-proses metabolisme dalam bentuk enzim dan hormon.
Protein sangat berperan penting untuk pertumbuhan manusia dan terdapat dalam
semua makhluk hidup. Jadi tanpa adanya protein tidaklah dapat dibentuk sel makhluk hidup.
Menurut sumber lain yang penulis peroleh, dapat kita lihat fungsi proteinlainnya, antara
lain sebagai berikut :
1. Untuk membangun sel jaringan tubuh seorang bayi yang lahir dengan berat badan 3 kg.
2. Untuk mengganti sel tubuh yang aus atau rusak.
3. Untuk membuat air susu, enzim dan hormon air susu yang diberikan ibu kepada bayinya
dibuat dari makanan ibu itu sendiri.
4. Membuat protein darah, untuk mempertahankan tekanan osmose darah.
5. Untuk menjaga keseimbangan asam basa dari cairan tubuh.
6. Sebagai pemberi kalori.
7. Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan.
8. Untuk pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh.
9. Untuk mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
10. Untuk memelihara netralitas tubuh.
11. Untuk pembentukan antibodi.
12. Untuk mengangkat zat-zat gizi.
13. Sebagai sumber energi.
Oleh karena itu, protein sangat berperan penting dalam tubuh manusia, karena
bila manusia tidak cukup protein, maka mereka akan dapat menderita gizi kurang bahkan gizi
buruk.
E. Sumber protein.
Sumber protein untuk manusia ada 2, yaitu :
1.
Sumber protein hewani.
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun
mutu. Sumber protein hewani dapat berbentuk daging dan alat-alat dalam seperti hati,
pankreas, ginjal, paru, jantung, jeroan, susu, telur dan ikan. Ayam dan jenis burung lain
merupakan sumber protein yang berkualitas baik.
Sumber protein nabati.
Sedangkan protein nabati terdapan dalam biji-bijian, kacang-kacangan dan gandum.
Satu gram protein mampu menghasilkan energi 4,1 kalori.
2.
Disamping itu, mengingat adanya protein sempurna dan tidak sempurna berdasarkan
jumlah dan macam-macam asam amino yang ada dalam makanan, maka untuk menjamin
agar tubuh benar-benar mendapatkan asam amin dalam jumlah dan macam yang cukup,
sebaiknya untuk orang dewasa seperlima dari protein yang diperlukan haruslah protein yang
berasal dari hewan, sedangkan untuk anak-anak sepertiga dari jumlah protein yang mereka
perlukan.
G. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Protein.
1. Kekurangan protein.
Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah.
Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan Kwasiorkor pada anak-anak
dibawah lima tahun (balita). Kekurangan protein sering ditemukan secara bersamaan dengan.
kekurangan energi yang menyebabkan kondisi yang dinamakan Marasmus.
a. Kwashiorkor.
Istilah kwashiorkor pertamakali diperkenalkan oleh Dr. Cecily Williams pada tahun
1933, ketika ia menemukan keadaan ini di Ghana, Afrika. Dimana dalam bahasa Ghana
kwashiorkor artinya penyakit yang diperoleh anak pertama, bila anak kedua sedang ditungu
kelahirannya.
Kwashiorkor lebih banyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun yang sering
terjadi pada anak yang terlambat menyapih, sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang
terutama dalam hal protein. Kwashiorkor dapat terjadi pada konsumsi energi yang cukup atau
lebih.
Gejala :
Pertumbuhan terhambat.
Udema.
Gangguan psikimotor.
b.
Ciri khas dari kwashiorkor yaitu terjadinya edema di perut, kaki dan tangan.
Kehadiran kwashiorkor erat kaitannya dengan albumin serum. Pada kwashiorkor gambaran
klinik anak sangat berbeda. Berat badan tidak terlalu rendah, bahkan dapat tertutup oleh
adanya udema, sehingga penurunan berat badan relatif tidak terlalu jauh, tetapi bila
pengobatan udema menghilang, maka berat badan yang rendah akan mulai menampakkan
diri. Biasanya berat badan tersebut tidak sampai dibawah 60 % dari berat badan standar bagi
umur yang sesuai.
Ciri-ciri :
Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam.
Kulit tampak kering (Xerosis) dan memberi kesan kasar dengan garis-garis permukaan yang
jelas.
Di daerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang menunjukkan hyperpigmentasi
dan kulit dapat mengelupas dalam lembar yang besar, meninggalkan dasar yang licin
berwarna putih mengkilap.
Perut anak membuncit karena pembesaran hati.
Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat perlemkan sel-sel hati.
Marasmus.
Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting/ merusak. Marasmus
umumnya merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama), karena terlambat diberi
makanan tambahan. Hal ini dapat terjadi karena penyapihan mendadak, formula pengganti
ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering terkena infeksi. Marasmus berpengaruh dalam
waktu yang panjang terhadap mental dan fisik yang sukar diperbaiki.
Marasmus adalah penyakit kelaparan dan terdapat banyak di antara kelompok sosial
ekonomi rendah di sebagian besar negara sedang berkembang dan lebih banyak dari
kwashiorkor.
Gejala :
Pertumbuhan terhambat.
Lemak dibawah kulit berkurang.
Otot-otot berkurang dan melemah.
Erat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka, seperti : panjang, lingkar
kepala dan lingkar dada.
Muka seperti orang tua (oldmans face).
Pada penderita marasmus biasanya tidak ada pembesaran hati (hepatomegalia) dan
kadar lemak serta kolesterol didalam darah menurun.
Suhu badan juga lebih rendah dari suhu anak sehat, dan anak tergeletak in-aktif, tidak
ada perhatian bagi keadaan sekitarnya.
2.
Kelebihan Protein.
Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi
proteinnya biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Diet protein tinggi
yang sering dianjurkan untuk menurunkan berat badan kurang beralasan. Kelebihan dapat
menimbulkan masalah lain, terutama pada bayi. Kelebihan asam amino memberatkan ginjal
dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen.
Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak
darah, kenaikan ureum darah, dan demam. Ini dilihat pada bayi yang diberi susu skim atau
formula dengan konsentrasi tinggi, sehingga konsumsi protein mencapai 6 g/kg BB. Batas
yang dianjurkan untuk konsumsi protein adalah dua kali angaka kecukupan gizi (AKG) untuk
protein.