Anda di halaman 1dari 30

Nutrisi

A. Prinsip-Prinsip Nutrisi
1. Karbohidrat
Karbohidrat Merupakan senyawa yang tersusun oleh karbon, hidrogen dan oksigen dan terdiri
atas 2 jenis dasar: menjadi karbohidrat sederhana (gula) dan karbohidrat kompleks (tepung dan
serat).
a. Gula : Gula bentuk paling sederhana dari semua karbohidrat, dapat larut dalam air dan
diproduksi secara alami oleh tumbuhan dan hewan. gula dapat berupa Monosakarida molekul
tunggal atau Disakarida molekul ganda. Dari ketiga Monosakarida laktosa Fruktosa dan
galaktosa, Glukosa adalah yang paling melimpah sampai saat ini sebagian besar gula dihasilkan
secara alami oleh tumbuhan, terutama buah buahan, gula tebu,Dan gula Bi. Namun Laktosa,
perpaduan glukosa dan galaktosa, dijumpai dalam susu. Gula yang diproses atau di olah
misalkan gula dapur, sirup kentang, sirup jagung adalah gula yang di suling dan dipekatkan dari
sumber sumber alaminya. Gula olahan ditambahkan ke makanan seperti minuman ringan, kue,
permen, eskrim dan lain lain.
b. Tepung. Tepung adalah bentuk karbohidrat yang tidak manis dan tidak dapat dilarutkan. Tepung
adalah Polisakarida yaitu terdiri dari ber lusin, kadang kala beratus ratus, sampai Bercabang
molekul glukosa. Seperti gula, hampir semua tepung dapat secara alami dalam tanaman, seperti
butir padi, kacang Kacangan, dan  kentang.Tepung diproses dengan cara misalnya dalam
membuat makanan seperti Sareal roti tepung dan puding.
c. Serat. Serat adalah sebuah karbohidrat kompleks yang didapat dari tanaman, tidak dapat dicerna
oleh manusia tetapi memasok bagian kasar, atau serat, ke makanan. Serat ini memuaskan nafsu
makan dan membantu saluran cerna untuk berfungsi secara efektif dan untuk Mengeliminasi
produk sisa . Dan pada kulit, Bibit, Dan daging buahDari banyak sayuran dan buah.

Sumber alami karbohidrat juga mau masuk zat gizi penting, seperti prote in vitamin dan mineral
yang tidak dijumpai dalam makanan olahan. Oleh karena itu, penting agar asupan karbohidrat juga
terdiri atas makanan alami. Makanan karbohidrat olahan mengandung zat gizi yang relatif rendah
jika dikaitkan dengan besarnya jumlah kalori yang Di kandung oleh karena itu seringkali disebut
“Kalori kosong”. Minuman ber alkohol juga dapat mengandung karbohidrat dalam jumlah bermakna
yang merupakan sumber lain dari kalori kosong.

2. Protein
Protein merupakan sumber energi (4 kkal/g) Dan berfungsi sebagai sintesis membangun
jaringan tubuh dalam pertumbuhan, pertahanan, dan perbaikan. Kolagen, hormon, enzim, sel imun,
DNA Dan RNA , semuanya tersusun dari protein. Pembentukan darah, regulasi cairan, dan
keseimbangan asam basa membutuhkan protein. Protein ini membawa nutrisi dan banyak obat
dalam darah.
Bentuk protein yang paling sederhana adalah asam amino. Tubuh tidak dapat menyintesis
asam amino yang dapat dicerna. Contoh asam Amino yang di sintetis oleh tubuh adalah alanin,
asparagin, dan asam glutamat. Asam amino dapat dihubungkan bersama sama. Albumin dan insuliin
adalah protein, karena mereka hanya terdiri atas asam amino dan turunannya. Kombinasi protein
sederhana dengan substansi non protein menghasilkan protein kompleks, seperti Lipoprotein, yang
dibentuk melalui kombinasi Lipid dan protein sederhana.
Protein kompleks, yang disebut juga protein berkualitas tinggi, terdiri atas asam amino
esensial dalam jumlah yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan mempertahankan
keseimbangan nitrogen. Contoh makanan yang terdiri atas protein lengkap adalah ikan, ayam,
kedelai, kalkun, dan keju. Tujuan utama mengonsumsi protein bukanlah untuk memenuhi kebutuhan
energi, tetapi untuk kelangsungan keseimbangan nitrogen positif. Protein yang tidak lengkap tidak
memiliki satu atau lebih dari sembilan asam amino yang tidak dapat dikeluarkan, yang meliputi
Sereal, Polong-polongan seperti buncis dan kacang Polong, serta sayur sayuran. Protein pelangkap
adalah sepasang protein yang tidak lengkap yang saat dikombinasikan memberikan sejumlah prote
in yang didapatkan dari sumber protein lengkap.
Keseimbangan nitrogen didapat saat asupan dan masukan protein seimbang. Saat asupan
nitrogen lebih besar daripada keluaran, tubuh memiliki keseimbangan nitrogen positif.
Keseimbangan nitrogen positif dibutuhkan untuk pertumbuhan, ke hamilan normal,
mempertahankan masa otot dan organ vital, serta penyembuhan luka. Tubuh menggunakan
cadangan nitrogen untuk membangun, memperbaiki, dan menggantikan jaringan tubuh.
Kesetimbangan nitrogen negatif terjadi saat tubuh kehilangan lebih banyak nitrogen dari pada
peningkatan berat badan, misalnya, karena adanya infeksi, sepsis, dan luka bakar, demam,
kelaparan, dan terauma. Nutrisi selama periode ini harus mengandung zat gizi yang dapat
memberikan keseimbangan positif pada Seorang untuk proses penyembuhan.
Protein memberikan energi tetapi karena peran penting protein dalam pertumbuhan,
pertahanan, dan perbaikan maka dia diperlukan untuk memberikan kilokalori yang adekuat dari
sumber bukan protein. Saat Persediaan karbohidrat cukup untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh,
maka protein disimpan sebagai sumber energi cadangan.

Asam Amino non enensial:

a. Asam Amino enensial merupakan asam Amino yang dibuat dalam tubuh.
b. Tubuh mengambil asam Amino yang berasal dari diet atau makanan dan Merekonstruksi Menjadi
sesuatu yang baru dari unsur unsur dasarnya karbohidrat dan nitrogen.
c. Asam Amino nonesensial meliputi glycine, alanine, asam aspartic, asam glutanik, prolinr,
hydroxproline, cystine, dan serine.

Terdapat juga protein tidak komplet: 

a. Yaitu protein yang kekurangan satu asam Amino Esensial atau lebih dan biasanya berasal dari
sayur sayuran.
b. Kondisi protein yang tidak komplet ini bisa diatasi agar menjadi komplet dengan mencampurkan
protein tanaman tanaman, agar tercapai rasio asam Amino menjadi seimbang.
c. Misalnya, mencampurkan atau menggabungkan jagung dan kacang Kacangan, gabungan Ini
disebut protein komplementer. 
d. Cara lain dengan mengkonsumsi prote in yang berasal dari hewan, seperti keju, tuna, sereal
dengan susu.

3. Lipid atau Lemak


Lipid atau lemak adalah zat gizi yang paling tinggi kalori, memberikan 9 kkal/g. Lemak
tersusun atas Trigliserida dan asam lemak. Trigliserida bersirkulasi dalam darah dan terbuat dari tiga
asam lemak yang berikatan dengan Gliserol. Asam lemak disusun oleh rantai karbon dan hidrogen
dalam satu kelompok asam pada ujung rantai dan kelompok metil di ujung yang lainnya. Asam
lemak dapat berbentuk asam lemak jenuh, di mana masing masing karbon dalam rantainya memiliki
dua Atom hidrogen yang saling berikatan. Atau asam lemak tak jenuh, yang jumlahnya atom
hidrogen yang saling ber ikatannya tidak sama, dan atom karbon berikatan dengan masing masing
rantai ganda. Berbagai jenis asam lemak sangat penting untuk kesehatan, kejadian penyakit, dan
ditunjukkan dalam petunjuk diet.
Asam lemak diklasifikasikan sebagai asam lemak Esensial dan non Esensial. asam Iinoleat
dan asam lemak tak jenuh adalah asam lemak penting dalam tubuh manusia. Asam Iinoleat dan
asam araknoit (dan asam lemak tak jenuh) penting untuk proses metabolisme tetapi dihasilkan oleh
tubuh saat asam Linoleat tersedia .Defisiensi terjadi saat asupan lemak jatuh di bawah 10% dari
kebutuhan harian. Sebagian besar lemak binatang memiliki jumlah asam lemak jenuh yang tinggi,
sedangkan lemak nabati memiliki jumlah asam lemak tak jenuh yang lebih tinggi dan asam lemak
tak jenuh ganda.

4. Air
Air adalah komponen tubuh yang sangat penting karena fungsi sel bergantung pada
lingkungan air. Air membentuk 60 sampai 70% berat Tubuh total. Persentase air dalam tubuh lebih
besar untuk orang yang kurus daripada orang yang obesitas karena otot terdiri atas lebih banyak air
dari pada jaringan yang lain, kecuali darah. Bayi memiliki persentase total air yang paling besar
dalam tubuh, dan lansia memiliki presentasi total air yang paling sedikit. Saat kehilangan air seorang
tidak mampu bertahan hidup lebih dari beberapa hari.
Individu memenuhi cairan yang dibutuhkan dengan minum air dan makan makanan yang
tinggi air, seperti buah buahan, dan sayur sayuran segar. Air juga diproduksi selama proses
pencernaan saat makanan  Di oksidasi. Pada individu yang sehat, asupan cairan dari berbagai
sumber sama dengan Keluaran cairan melalui Eliminasi, respirasi, dan keringat. Seorang yang sakit
memiliki kebutuhan cairan yang meningkat misalnya demam atau kehilangan dari Gastro intestinal.
Sebaliknya seorang yang sakit juga mengalami penurunan kemampuan untuk mengekskresikan
cairan Misalnya disertai penyakit kardiopulmonal atau penyakit ginjal, yang sering menyebabkan
dibutuhkannya restriksi cairan. 

5. Vitamin
Vitamin adalah substansi organik yang jumlahnya sedikit dalam makanan yang penting untuk
metabolisme normal. Vitamin adalah zat kimia yang dibutuhkan sebagai katalis dalam reaksi
biokimiawi.Saat kebutuhan akan vitamin tertentu cukup untuk memenuhi kebutuhan katalis,
Persediaan vitamin yang lain bertindak sebagai zat kimia bebas dan sering menjadi zat toksin bagi
tubuh. Vitamin tertentu juga memiliki peran sebagai radikal bebas,yang menyebabkan kerusakan
oksidatif pada sel dan jaringan tubuh. Peneliti berpendapat bahwa kerusakan oksidatif meningkatkan
resiko seseorang mengalami berbagai jenis kanker. Vitamin ini meliputi beta karoten dan vitamin A,
C, dan E (nix,2005).
Tubuh kita mampu menyintesis vitamin dengan jumlah yang cukup dan bergantung pada
asupan dia. Isi vitamin biasanya lebih tinggi pada makanan segar yang digunakan dengan cepat
setelah paparan minimal pada panas, udara dan air. Vitamin diklasifikasikan sebagai vitamin larut
air dan larut lemak.
Vitamin larut lemak. Vitamin larut lemak( A, D, E, dan K ) Disimpan dalam kompartemen
lemak dalam tubuh. Kecuali vitamin D, semua vitamin didapatkan dari asupan diet. hipervitaminosis
Vitamin larut lemak terjadi karena dosa suplemen makanan sangat besar disengaja atau tidak
disengaja, kelebihan makanan yang diperkuat, serta asupan minyak ikan yang besar.
Vitamin larut air. Vitamin larut air adalah vitamin C dan B kompleks yaitu vitamin delapan.
Tubuh tidak menyimpan vitamin larut air, sehingga vitamin ini harus disediakan dalam asupan
makanan harian. Vitamin larut air di Absorpsi dengan mudah dari saluran Gastro intestinal
meskipun vitamin larut air tidak disimpan, tetapi toksisitas dapat juga terjadi.

Vitamin B kompleks terdiri dari:

a. B1 thiamin
b. B2 Riboflavin
c. B3 niacin atau nikotinik acid
d. B6 pyridoxine 
e. B9 Folic acid atau asam Folat
f. B 12 cobalamin
g. Pantothenic acid 
h. Biotin

6. Mineral
Mineral adalah elemen Anorganik yang penting untuk tubuh sebagai katalis dalam reaksi
biokimia. Mineral diklasifikasikan sebagai makromineral saat kebutuhan harian nya 100 mg atau
lebih sebagai mikro mineral atau elemen mikro saat kebutuhan harian nya kurang dari 100 mg
selenium adalah LMN mikro yang juga memiliki sifat antioksidan. Silikon, vanadium,, timah,
kadmium, Arsenic, aluminium, dan barium memiliki peran yang tidak teridentifikasi dalam nutrisi.
Arsenik, alumunium, dan kan minum memiliki efek toksik.

B. Pencernaan
Sistem Pencernaan adalah sistem yang berperan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi yang
diperlukan.Sistem pencernaan tersusun atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan berperan sebagai alat untuk menerima, mengunyah, menghantarkan, menyimpan, mencerna,
menyerap(absorpsi), dan mengeliminasi makanan.

Sistem pencernaan makanan memiliki peran sebagai berikut:

a) Menghancurkan makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.


b) Menyerap sari-sari makanan oleh selaput lendir usus.
c) Mengeluarkan sisa-sisa makanan melalui dubur.

Organ- organ pencernaan terdiri dari:

a) Mulut
b) Faring atau tekak dan Esofagus atau kerongkongan
c) Lambung
d) Usus halus
e) Usus besar
f) Hati

Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan. Proses tersebut di
mulai dari rongga mulut. Di dalam rongga mulut makanan dipotong-potong oleh gigi seri dan dikunyah
oleh gigi geraham , sehingga makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Walaupun zat makanan
telah dilumatkan atau dihancurkan dalam rongga mulut tetapi belum dapat diserap oleh dinding usus
halus. Karena itu, makanan harus diubah menjadi sari makanan yang mudah larut. Dalam proses ini
dibutuhkan beberapa enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh kelenjar pencernaan.Waktu pencernaan,
makanan tersebut diproses menjadi sari makanan yang diserap oleh jonjot usus dan sisa makanan
dikeluarkan melalui poros usus. Sari makanan hanya dapat diserap dan diangkut oleh darah dan getah
bening bila larut di dalamnya, kemudian makanan tersebut didistribusikan ke bagian tubuh yang
membutuhkannya.Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam
seperti berikut.

a) Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di
lambung.
b) Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan
mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.

Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses
pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan.

1. Mulut
Makanan yang masuk ke mulut akan dicerna.Makanan akan di potong,digerus,dibasahi
dengan air liur,dan selanjutnya didorong masuk ke esofagus (kerongkongan) oleh lidah.Air liur
dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar ludah,yaitu masing-masing sepasang kelenjar dibawah lidah
(glandula sublingualis),kelenjar di bawah telinga (glandula parotis),dan kelenjar dibawah rahang
bawah (glandula submandibularis).Kelenjar ludah berperan menghasilkan air ludah. Air ludah
tersusun atas cairan encer (serous) dan lendir. Air ludah mengandung enzim amilase (ptyalin) yang
berperan mengubah pati (amilum) menjadi sakarida sederhana.
Pengaturan pengeluaran air ludah melibatkan 2 macam saraf yaitu:
a. Saraf parasimpatik yakni merangsang pengeluaran air liur oleh kelenjar ludah.
b. Saraf simpatik yakni menghambat pengeluaran air liur oleh kelenjar ludah.

Pada mulut,selain terjadi pencernaan secara mekanik juga terjadi pencernaan secara
kimiawi,yaitu dengan bercampurnya makanan yang telah terkunyah dengan air liur yang
mengandung enzim ptialin.Enzim ini berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.
2. Faring dan Esofagus
Di ujung faring terdapat saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Di pangkal saluran
pernapsan terdapat epiglotis yang akan menutup lubang saluran pernapasan pada saat menalan
makanan sehingga makanan tidak masuk ke dalam saluran tersebut. Dinding faring tersusun atas tiga
lapisan, yaitu lapisan mukosa, lapisan fibrosa, dan lapisanan berotot. Lapisan mukosa yang terletak
paling dalam, bersambung dengan lapisan dalam hidung, mulut, dan saluran Eustakhius. Lapisan
dalam pada bagian atas faring adalah epitelium saluran pernapasan dan bersambung dengan
epitelium hidung. Bagian bawah faring yang bersambing dengan mulut dilapisi epitelium
berlapis.Lapisan fibrosanya terletak antara lapisan mukosa dan lapisan berotot. Otot utama pada
faring adalah otot konstriktor, yang berkontraksi sewaktu makanan masuk ke faring dan
mendorongnya ke dalam esofagus.
Esofagus berfungsi sebagai saluran penghubung antar rongga mulut dan lambung.Dinding
esofagus dilapisi oleh jaringan epitel berlapis pipih.Sepertiga bagian dari esofagus terdiri atas otot
lurik,sedangkan dua pertiganya terdiri atas otot polos.Di dalam kerongkongan,makanan didorong ke
arah lambung dengan gerak peristaltik,yaitu gerak memijit dan mendorong ke satu arah.Selain itu,di
kerongkongan makanan juga dibungkus oleh cairan yang disebut mukus.Mukus berfungsi seperti
pelumas yang melicinkan saluran kerongkongan. Esofagus berdinding empat lapis. Di sebelah luar
terdiri atas lapisan jaringan ikat yang renggang, sebuah lapisan otot yang terdiri atas dua lapis serabut
otot, yang satu berjalan longitudinal dan yang lain sirkular, sebuah lapisan submukosa, dan di paling
dalam terdapat selaput lendir (mukosa).

3. Lambung
Lambung merupakan kantung yang terletak di dalam rongga perut sebelah kiri atas.Dinding
lambung bagian dalam dilapisi oleh mukus atau lendir untuk melindunginya dari asam lambung.Di
dalam lambung,makanan dari kerongkongan dicampur dengan getah lambung yang mengandung :
a. Renin : berfungsi mengubah susu menjadi kasein.
b. Pepsinogen : dikatifkan menjadi pepsin oleh HCL,pepsin berfungsi mengubah protein
menjadi pepton.
c. Asam Klorida (HCL) : berfungsi membunuh kuman yang masuk bersama makanan,mambnatu
melunakkan makanan yang keras,dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.

Lambung terdiri atas tiga bagian,yaitu :

a. Kardia ( bagian atas ) : daerah pintu masuk makanan,berdekatan dengan hati,dan berhubungan
langsung dengan kerongkongan.
b. Fundus ( bagian tengah ) : bentuknya membulat.
c. Pilorus ( bagian bawah ) : berhubungan langsung dengan usus dua belas jari.

Lambung memiliki dua otot melingkar,yaitu otot lingkar (sfingter) kardia dan otot lingkar
pilorus.Otot lingkar kardia terdapat di daerah kardia dan berfungsi untuk mencegah makanan dari
lambung kembali lagi ke esofagus.Otot lingkar pilorus terdapat di bagian pilorus dan hanya terbuka
apabila makanan telah tercerna di lambung.Dinding-dinding lambung tersusun dari tiga lapis
otot,yaitu otot memanjang (bagian luar),otot melingkar (bagian tengah),dan otot miring (bagaian
dalam).Otot-otot lambung bergerak secara peristaltik mengaduk dan mencampur makanan dengan
getah lambung.Hasilnya,makanan menjadi berbentuk bubur dan bubur ini disebut kimus.Kimus
bersuasana asam karena mengandung HCL.

4. Usus Halus
Berbentuk seperti tabung dan tersusun atas vili-vili,otot melingkar,otot membujur,lapisan
mukosa,dan epitelium.Usus halus dibagi tiga,yaitu usus dua belas jari (duodenum),usus kosong
(jejunum),dan usus penyerapan (ileum).Usus dua belas jari merupakan muara pertemuan antara dua
saluran yang berasal dari kelenjar pankreas dan kantung empedu.Kantung empedu terletak menempel
pada hati.Hati menghasilkan getah lambung yang disimpan di dalam kantung empedu.Getah empedu
ini akan mengemulsi lemak dan menetralkan asam.
Kelenjar pankreas terletak di dekat usus dua belas jari dan menghasilkan beberapa enzim sebagai
berikut :
a. Amilase pankreas (amilopsin) yang mengubah amilum menjadi maltosa.
b. Tripsinogen yang diaktifkan oleh enterokinase menjadi tripsin; tripsin berfungsi mengubah
protein menjadi pepton.
c. Lipase Pankreas (steapsin) yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

Suasana kimus yang asam merangsang usus dua belas jari untuk mengeluarkan hormon
kolesistokinin dan sekretin.Kolesistokinin akan merangsang kelenjar empedu untuk mengeluarkan
empedu.Kolesistokinin dan sekretin akan berkerja sama merangsang pankreas untuk mengeluarkan
getah pankreas.Dinding usus halus banyak mengandung kelenjar mukosa halus.Kelenjar ini
meghasilkan getah usus halus yang mengandung :

a. Sukrase yang mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.


b. Maltase yang mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
c. Laktase yang mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
d. Erepsinogen yang diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin.Erepsin berfungsi mengubah
pepton menjadi asam amino.

Pada usus penyerapan (ileum),zat makanan diserap oleh vili-vili usus untuk diedarkan ke
seluruh bagian tubuh.Di dalam dinding usus penyerapan terdapat pembuluh darah dan pembuluh kil
(pembuluh getah bening). Asam lemak dan gliserol diedarkan melalui pembukuh getah bening,
sedangkan asam amino, glukosa, vitamin, dan mineral diedarkan melalui pembuluh darah.

Struktur Usus Halus

Dinding usus halus terdiri atas keempat lapisan yang sama dengan lambung.

a. Dinding lapisan luar, adalah membran serosa, yaitu peritoneum yang membalut usus dengan erat.
b. Dinding lapisan berotot, terdiri atas dua lapis serabut saja; lapisan luar terdiri atas serabut
longitudinal, dan lapisan tebal terdiri atas selaput sirkular. Di antara kedua lapisan serabut berotot
ini terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe, dan pleksus saraf.
c. Dinding submucosa, terdapat antara otot sirkular dan lapisan yang terdalam yang merupakan
perbatasannya. Dinding submucosa ini terdiri atas jaringan aerolar dan berisi banyak pembuluh
darah, saluran limfe, kelenjar, dan pleksus saraf yang disebut pleksus Meissner. Di dalam
duodenum terdapat beberapa kelenjar khas yang dikenal sebagai kelenjar Brunner. Kelenjar-
kelenjar ini adalah jenis kelenjar tandan yang mengeluarkan sekret cairan kental alkali yang
bekerja untuk melindungi lapisan duodenum dari pengaruh isi lambung yang asam.Dinding
submucosa dan mukosa dipisahkan selapis otot dasar yang disebut mukosa muskularis. Serabut-
serabut berasal dari sini naik ke vili dan dengan berkontraksi membantu mengosongkan semua
lacteal.
d. Dinding mukosa dalam yang menyelaputi sebelah dalamnya disusun berupa kerutan tetap seperti
jala, yang disebut valvulae koniventes, yang memberi kesan anyaman halus. Lipatan ini
menambah luasnya permukaan sekresi dan absorpsi. Dengan ini juga dihalangi agar isinya tidak
terlalu cepat berjalan melalui usus, dengan demikan memberi kesempatan lebih lama pada getah
pencerna untuk bekerja atas makanan. Lapisan mukosa ini berisi banyak lipatan Lieberkuhn yang
bermuara di atas permukaan di tengah-tengah vili. Lipatan Lieberkuhn ini berupa kelenjar
sederhana yang diselaputi epitelium silinder. Epitelium ini bersambung dengan yang menutupi
vili. Di dalam dinding mukosa, terdapat berbagai ragam sel, termasuk banyak leukosit. Disana-
sini terdapat beberapa nodula jaringan limfe, yang disebut kelenjar soliter. Di dalam ilium
terdapat kelompok-kelompok nodula itu. Kelompok nodula itu membentuk tumpukan kelenjar
Peyer dan dapat berisi 20-30 kelenjar soliter yang panjangnya 1 cm sampai beberapa cm.
Kelenjar-kelenjar ini mempunyai fungsi melindungi dan merupakan tempat peradangan pada
demam usus (tifoid).

Fungsi Usus Halus

Fungsi usus halus yaitu mencerna dan mengabsorpsi kimus dari lambung. Isi duodenum ialah
alkali. Isinya yang cair (kimus) dijalankan oleh serangkaian gerakan peristaltik yang cepat. Setiap
gerakan lamanya satu sekon dan antara dua gerakan ada istirahat beberapa sekon. Terdapat juga dua
jenis gerakan lain seperti berikut:

Gerakan segmental ialah gerakan yang memisahkan beberapa segmen usus karena diikat
gerakan konstriksi serabut sirkuler. Hal ini memingkinkan isi yang cair ini sementara bersentuhan
dengan dinding dinding usus untuk digesti dan absorpsi. Kemudian segmen yang berisi itu hilang
untuk timbul lebih jauh lagi dalam usus tadi.

Gerakan pendulum atau ayunan menyebabkan isi usus bercampur. Dua cairan masuk
duodenum melalui saluran-salurannya, yaitu empedu melalui hati dan getah pankreas dari pankreas.

5. Usus Besar (Kolon)


Makanan yang tidak diserap atau tidak sempat diserap akan mengalami pembusukan oleh
bakteri, misalnya Escherichia coli, Enterobacter aerogenes, Clostridium perfringens, dan
Lactobacillus bifidus di dalam usus besar. Di usus besar juga terjadi penyerapan air. Usus besar
dapat dibagi menjadi enam segmen, yaitu usus buntu (sekum), usus besar naik (kolon asendens),
usus besar mendatar (kolon tranversum), usus besar tutun (kolon desendens), kolon sigmoid, dan
poros usus (rektum). Di ujung bawah usus buntu terdapar umbai cacing (apendiks). Dari usus besar,
sisa-sisa makanan masuk ke rektum, kemudian dikeluarkan melalui anus.
Fungsi usus besar (kolon)
a. Sebagai absorpsi air, garam, dan glukosa.
b. Sebagai sekresi musin oleh kelenjar dalam
c. Sebagai penyiapan selulosa yang berupa karbohidrat di dalam tumbuhan, buah, sayur, dan
penyiapan sisa protein yang belum dicerna oleh kerja bakteri guna ekskresi.
d. Sebagai defeksi (pembuangan air besar).

6. Hati
Hati adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh,
yang terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen
sebelah kanan di bawah diafragma. Hati secara luas
dilindungi oleh iga-iga.Hati terbagi dalam dua bagian
utama, kanan dan kiri permukaan atas berbentuk cembung dan terletak di bawah diafragma;
permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan, fisura transversus. Permukaannya dilintasi
berbagai pembuluh darah yang masuk-keluar hati. Fisura longitudinal memisahkan belahan kanan
dan kiri di permukaan bawah, sedangkan ligament falsiformis melakukan hal yang sama di
permukaan atas hati. Selanjutnya hati dibagi-bagi dalam empat belahan (kanan, kiri, kaudata, dan
kaudrata). Dan setiap belahan atau lobus terdiri atas lobulus. Lobulus ini berbentuk polyhedral
(segibanyak) dan terdiri atas sel hati berbentuk kubus, dan cabang-cabang pembuluh darah diikat
bersama oleh jaringan hati. Hati mempunyai dua jenis persediaan darah, yaitu yang dating melalui
arteri hepatica dan yang melalui vena porta.

Pembuluh darah pada hati diantaranya:

a. Arteri hepatica, yang keluar dari aorta dan memberikan seperlima darahnya kepada hati; darah ini
mempunyai kejenuhan oksigen 95 sampai 100 persen.
b. Vena porta yang terbantuk dari vena lienalis dan vena mesenterika superior, menghantarkan
empat perlima darahnya ke hati; darah ini mempunyai kejenuhan oksigen hanya 70 persen sebab
beberapa oksigen telah diambil limpa dan usus. Darah vena porta ini membawa kepada hati zat
makanan yang telah diabsorpsi mukosa usus halus.
c. Vena hepatica, mengembalikan darah dari hati ke vena kava inferior. Di dalam vena hepatica
tidak terdapat katup.
d. Saluran empedu yang terbentuk dari penyatuan kapiler-kapiler empedu yang mengumpulkan
empedu dari sel hati.

Fungsi hati bersangkutan dengan metabolisme tubuh, khususnya mengenai pengaruhnya atas
makanan dan darah. Hati merupakan pabrik kimia terbesar dalam tubuh, dalam hal menjadi
“perantara metabolisme”, artinya hati mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan yang
disimpan di suatu tempat di dalam tubuh, guna dibuat sesuai pemakaiannya di dalam jaringan.Hati
juga mengubah zat buangan dan bahan racun agar mudah untuk ekskresi ke dalam empedu dan urine.

a. Fungsi glikogenik
Karena dirangsang kerja suatu enzim, sel hati menghasilkan glikogen (yaitu zat tepung hewani)
dari konsentrasi glukosa yang diambil dari makanan hidrat karbon. Zat ini disimpan sementara
oleh sel hati dan diubah kembali menjadi glukosa oleh kerja enzim bila diperlukan jaringan
tubuh. Karena fungsi ini, hati membantu supaya kadar gula yang normal dalam darah, yaitu 80
sampai 100 mg glukosa setiap 100 ccm darah, dapat dipertahankan. Akan tetapi, fungsi ini
dikendalikan sekresi dari pankreas, yaitu insulin. Hati juga dapat mengubah asam amino menjadi
glukosa.
b. Sekresi empedu
Beberapa unsur susunan empedu, misalnya garam empedu, dibuat dalam hati; unsur lain,
misalnya pigmen empedu, dibentuk di dalam system retikulo-endotelium dan dialirkan ke dalam
empedu oleh hati.
c. Pembentukan ureum
Hati menerima asam amino yang telah diabsorpsi darah. Di dalam hati terjadi deaminasi oleh sel;
artinya nitrogen dipisahkan dari bagian asam amino, dan ammonia diubah menjadi ureum. Ureum
dapat dikeluaran dari darah oleh ginjal dan diekskresikan ke dalam urine.
d. Kerja atas lemak
Hati menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir menjadi hasil akhir asam karbonat dan air.
Garam empedu yang dihasilkan hati adalah penting untuk pencernaan dan absorpsi lemak.
Kekurangan garam empedu mengurangi absorpsi lemak dan arena itu dapat berjalan tanpa
perubahan masuk feses seperti yang terjadi pada beberapa gangguan pencernaan pada anak-anak
kecil, pada penyakit seliak, seriawan tropic, dan gangguan tertentu pada pankreas.
e. Hati juga bersangkutan dengan isi normal darah:
1) Hati membentuk sel darah merah pada masa hidup janin
2) Hati sebagian berperan dalam penghancuran sel darah merah
3) Menyimpan hematin yang diperlukan untuk penyempurnaan sel darah merah baru
4) Membuat sebagian besar dari protein plasma
5) Membersihkan bilirubin dari darah
6) Berkenaan dengan penghasilan protombin dan fibrinogen yang perlu untuk penggumpalan
darah
f. Penyimpanan dan penyebaran berbagai bahan, termasuk glikogen, lemak, vitamin, dan besi.
Vitamin A dan D yang dapat larut dalam lemak disimpan di dalam hati, maka itulah mengapa
minyak hati merupakan sumber vitamin yang begitu baik.
g. Pertahanan suhu tubuh
Hati membantu mempertahankan suhu tubuh sebab luasnya organ itu dan banyaknya kegiatan
metabolik yang berlangsung mengakibatkan darah yang mengalir melalui organ itu naik suhunya.
h. Kerja melindungi dari hati juga disebut sebagai detoksikasi (mengamankan racun). Beberapa obat
tidur dan alcohol dapat dimusnahkan sama sekali oleh hati; tetapi peracunan dengan dosis besar
obat bius dapat merusak sel hati. Demikian pula halnya dengan beberapa bahan kimia yang
digunakan dalam industry, seperti tetraklorida, mengakibatkan kerusakan, maka diadakan
pengawasan ketat atas pengaruh preparat kimia dan obat bius yang dijual di pasaran, mengingat
akibatnya atas hati.

C. Absorpsi
Absorpsi, usus halus adalah bagian untuk absorpsi zat gizi yang paling utama. Usus halus dilindungi
oleh proyeksi yang berbentuk jari-jari disebut vili. Vili meningkatkan luas area permukaan yang baik
untuk absorpsi. Tubuh mengabsorpsi zat nutrisi melalui difusi pasif, osmosis, transpor aktif, dan
pinositosis.

Mekanisme absorpsi zat gizi oleh usus:

MEKANISME DEFINISI
Transport aktif Proses bergntung energy dengan jalan dimana partikel bergerak dari area
yang berkonsentrasi lebih kecil. “pembawa” khusus dibutuhkan untuk
menggerakkan partikel melalui membrane sel.
Difusi pasif Tekanan yang mendorong partikel bergerak keluar dari area yang
berkonsentrasi lebih besar ke area yang berkonsentrasi lebih kecil. Partikel
tidak membutuhkann “pembawa” khusus untuk menggerakkan partikel ke
luar ke seluruh arah.
Osmosis Pergerakkan air melalui membrane yang memisahkan laruan dengan
konsentrasi pada kedua sisi membrane.
Pinositosis Menelan molekul besar zat gizi melalui sel yang mengabsorpsi saat molekul
melekat pada membrane sel pengabsorpsi.

Sebagian besar air diabsorpsi dalam usus. Kira-kira 8,5 L asupan diatur dalam traktus
gastrointestinal setiap harinya. Usus halus mereabsorpsi 9,5 L air dan kolon mengabsorpsi kurang
lebih 0,4 L. sisanya 0,1 L dieliminasi fekal. Di dalam kolon, elektrolit dan mineral diabsorpsi, dan
bakteri menyintesis vitamin K dan vitamin B kompleks pada akhirnya, fekal dibentuk untuk proses
eliminasi.

Metabolisme merujuk pada semua reaksi biokimia diantara sel tubuh. Proses metabolisme
adalah proses anabolisme (membangun) atau katabolisme (pemecahan).

Zat gizi yang diabsorpsi dalam usus, meliputi air, dan ditransportasi melalui system sirkulasi
ke jaringan tubuh. Melalui perubahan kimiawi metabolisme, tubuh mengubah zat gizi menjadi
substansi yang dibutuhkan. Karbohidrat, protein, dan lemak dimetabolisme untuk menghasilkan
energy kimiawi dan untuk mempertahankan keseimbangan antara anabolisme dan katabolisme.
Untuk melengkapi kerja tubuh, energy kimiawi yang diproduksi melalui metabolisme diubh ke
bentuk energy melalui jaringan yang berbeda. Kontraksi otot melibatakan energy elektrik, dan
mekanisme produksi panas melibatkan energy panas.

1. Karbohidrat
a. Metabolisme
Metabolisme karbohidrat merupakan sumber utama energi tubuh. Setelah tubuh memecah
karbohidrat menjadi glukosa, beberapa glukosa terus beredar didalam darah untuk
mempertahankan kadar glukosa darah dan untuk menyediakan sumber energi yang siap pakai.
Sisanya digunakan sebagai energi atau disimpan.
b. Penyimpanan dan Pengubahan
Karbohidrat disimpan sebagai glikogen atau sebagai lemak. Glikogen merupakan polimer
(senyawa molekul) glukosa yang besar. Proses pembentukan glukosa disebut glikogenesis.
Semua sel tubuh mampu menyimpan glikogen; namun, sebagian besar disimpan dihati dan otot
rangka, tempat yang siap mengembalikan glikogen menjadi glukosa. Glukosa yang tidak dapat
disimpan sebagai glikogen diubah menjadi lemak.

2. Protein
a. Metabolisme
Metabolisme protein terdiri dari tiga aktivitas : anabolisme ( pembentukan jaringan), katabolisme
(pemecahan jaringan), dan keseimbangan nitrogen.
1) Anabolisme : semua sel tubuh mensintesis protein dari asam amino. Tipe protein yang
dibentuk bergantung pada karakteristik sel dan dikontrol oleh gennya.
2) Katabolisme : karena sebuah sel hanya dapat menumpuk sejumlah kecil protein, kelebihan
asam amino diurai menjadi energi atau diubah menjadi lemak. Penguraian protein terjadi
terutama didalam hati.
3) Keseimbangan nitrogen : karena nitrogen merupakan elemen yang membedakan protein dari
lipid dan karbohidrat, keseimbangan nitrogen mencerminkan status protein didalam tubuh.
Keseimbangan nitrogen merupakan perbandingan tingkat anabolisme dan katabolisme
protein; yang merupakan hasil bersih dari asupan dan haluaran nitrogen. Apabila asupan
nitrogen sebanding dengan keluarannya, terjadi keadaan keseimbangan nitrogen.
b. Penyimpanan
Hasil akhir dari metabolisme protein yan terutama adalah asam amino. Asam amino yang
diabsorpsi memasuki sirkulasi darah melalui vena porta dan dibawa ke hati. Sebagian asam
amino digunakan oleh hati, dan sebgian lain melalui sirkulasi darah dibawa ke sel-sel jaringan.

3. Lemak
a. Metabolisme
Pencernaan lemak pertama terjadi di dalam duodenum. Di duodenum, lemak diemulsi
menjadi butiran-butiran yang lebih kecil oleh garam empedu. Setelah itu, butiran lemak ini akan
diubah menjadi asam lemak dan gliserol oleh lipase yang dihasilkan oleh pankreas.
Gliserol kemudian dibawa ke hati dan diubah menjadi glikogen. Proses selanjutnya sama
dengan proses metabolisme karbohidrat.
Asam lemak dipecah menjadi aseril ko-enzim. Gugus ini kemudian dikondensasi menjadi
asam-asetat, yang selanjutnya masuk ke dalam siklus krebs sebagai asam oksalo-asetat. Dari
siklus krebs ini dapat dihasilkan energi dalam bentuk ATP.
b. Penyimpanan
Lemak akan dikembalikan ke aliran darah. Lemak yang masuk kedalam hati akan diubah menjadi
VLDL yang tidak baik bagi tubuh. Sementara jika lemak diedarkan ke sel-sel otot maka lemak
akan dioksidasi untuk menghasilkan energi melalui respirasi didalam mitokondria. Kelebihan
lemak akan disimpan di jaringan hipodermis. Sel-sel adiposit merupakan sel penyimpanan lemak
didalam tubuh pada jaringan hipodermis. Lemak akan disimpan di jaringan tersebut dalam
bentuk vakuola.

D. Eliminasi
1. Definisi Eliminasi
Eliminasi merupakan proses pembuangan sisa-sisa metabolisme tubuh baik berupa urine maupun
feses. Menurut kamus bahasa Indonesia, eliminasi adalah pengeluaran, penghilangan,penyingkiran,
penyisihan.Dalam bidang kesehatan, Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh
baik berupa urin atau feses.
2. Macam-Macam Kebutuhan Eliminasi
a. Defekasi
Defekasi adalah proses pembuangan atau pengeluaran sisa metabolisme berupa feses dan flatus
yang berasal dari saluran pencernaan melalui anus. Dalam proses defekasi terjadi dua macam
reflex berikut :
1) Refleks defekasi intrinsik
Refleks ini berawal dari feses yang masuk ke rectum sehingga terjadi distensi rectum, yang
kemudian menyebabkan rangsangan pada flekus mesentrikus dan terjadilah gerakan
peristaltik. Setelah feses sampai di anus, secara sistematis sfingter interna relaksasi, maka
terjadilah defekasi.
2) Refleks defekasi parasimpatis
Feses yang masuk ke rektum akan merangsang saraf rektum yang kemudian diteruskan
spinal cord. Dari spinal cord kemudian dikembalikan ke kolon desenden, sigmoid, dan
rektum yang menyebabkan intensifnya peristaltik, relaksasi sfingter internal, maka terjadilah
defekasi.

b. Miksi
Miksi adalah proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi. Miksi ini sering
disebut buang air kecil. Refleks berkemih dimulai ketika terjadi pengisian kandung kemih. Jika
ada 30-50 ml urine, maka terjadi peningkatan tekanan pada dinding kandung kemih. Makin
banyak urine yang terkumpul, makin besar juga tekanannya. Peningkatan tekanan akan
menimbulkan refleks peregangan oleh reseptor regang sensorik pada dinding kandung kemih
kemudian dihantarkan ke medulla spinalis segmen sakralis melalui nervus pelvikus dan
kemudian secara refleks kembali lagi ke kandung kemih untuk menstimulasi otot detrusor untuk
berkontraksi. Siklus ini terus berulang sampai kandung kemih mencapai kontraksi yang kuat,
kemudian refleks akan melemah dan menghilang sehingga refleks berkemih berhenti. Hal ini
menyebabkan kandung kemih berelaksasi. Sementara itu jika terjadi kontraksi yang kuat, maka
akan menstimulasi nervus pudendal ke sfingter eksternus untuk menghambatnya. Jika
penghambatan sinyal kontriktor volunter ke sfingter eksterna di otak kuat, maka terjadilah proses
berkemih.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi


a. Faktor defekasi
1) Usia
Pada usia bayi kontrol defekasi belum berkembang, sedangkan pada usia lanjut kontrol
defekasi menurun.
2) Diet
Makanan berserat akan mempercepat produksi feses, banyaknya makanan yang masuk ke
dalam tubuh juga memengaruhi proses defekasi.
3) Intake cairan
Intake cairan yang kurang akan menyebabkan feses menjadi lebih keras, disebabkan oleh
absorpsi cairan yang meningkat.
4) Aktivitas
Tonus otot abdomen, pelvis, dan diafragma akan sangat membantu proses defekasi. Gerakan
peristaltik akan memudahkan bahan feses bergerak sepanjang kolon.
5) Fisiologis
Keadaan cemas, takut, dan marah akan meningkatkan peristaltik.

6) Pengobatan
Beberapa jenis obat-obatan dapat menyebabkan diara dan kontipasi.
7) Gaya hidup
Kebiasaan menahan buang air besar
8) Prosedur diagnostik
Klien yang akan dilakukan prosedur diagnostic biasanya dipuasakan atau dilakukan klisma
dahulu agar tidak dapat buang air besar kecuali setelah makan.
9) Penyakit
Beberapa penyakit pencernaan dapat menimbulkan diare dan konstipasi
10) Anestesi dan pembedahan
Anestesi umum dapat menghalangi impuls saraf parasimpatis, sehingga kadang-kadang dapat
menyebabkan ileus usus. Kondisi ini dapat berlangsung selama 24-48 jam.
11) Nyeri
Pengalaman nyeri pada saat buang air besar seperti adanya hemoroid, fraktur ospubis,
episiotomi akan mengurangi keinginan untuk buang air besar.
12) Kerusakan sensorik dan motorik
Kerusakan spinal cord dan injuri kepala akan menimbulkan penurunan stimulus sensorik
untuk defekasi.

b. Faktor eliminasi urine


1) Pertumbuhan dan perkembangan
Usia dan berat badan dapat memengaruhi jumlah pengeluaran urine. Pada usia lanjut, volume
kandung kemih berkurang, demikian juga wanita hamil sehingga frekuensi juga akan lebih
sering.
2) Psikologis
Pada keadaan cemas dan stress akan meningkatkan stimulasi berkemih.
3) Kebiasaan seseorang
Misalnya seseorang hanya bias berkemih di toilet, sehingga ia tidak dapat berkemih dengan
menggunakan pot urine.

4) Tonus otot
Eliminasi urine membuthkan tonus otot kandung kemih, otot abdomen, dan pelvis untuk
berkontraksi. Jika ada gangguan tonus, otot dorongan untuk berkemih juga kurang.
5) Intake cairan dan makanan
Alcohol menghambat ADH untuk meningkatkan pembuangan urine. Kopi, the, coklat, dan
kola yang mengandung kafein dapat meningkatkan pembuangan dan eksresi urine.
6) Kondisi penyakit
Pada pasien yang demam akan terjadi penurunan produksi urine karena banyak cairan yang
dikeluarkan melalui kulit. Peradangan dan iritasi organ kemih menimbulkan retensi urine.
7) Pembedahan
Penggunaan anestesi menurunkan filtrasi glomerulus sehimgga produksi urine akan
menurun.
8) Pengobatan
Penggunaan diuretic meningkatkan output urine, antikolinergik dan antihipertensi
menimbulkan retensi urine.
9) Pemeriksaan diagnostik
Pielogram intravena dimana pasien dibatasi intake sebelum prosedur untuk mengurangi
output urine. Sitoskopi dapat menimbulkan edema local pada uretra dan spasme pada
sfingter kandung kemih sehingga dapat menimblkan urine.

E. Nustrisi dan Peningkatan Makanan


1. Piramida Panduan Makanan
Piramida panduan makanan adalah alat bantu berbentuk grafik yang dibuat oleh USDA
sebagai sebuah panduan dalam membuat pilihan makanan setiap hari. Piramida menggabungkan
panduan diet dan panduan empat makanan dasar yang lama. Piramida makanan merupakan salah satu
panduan nutrisi yang dapat digunakan untuk merencanakan pola makan sehat Anda, melalui jenis
dan ukuran porsi makanan sehat dalam bentuk piramida.
Piramida mengganjurkan orang untuk mengonsumsi beragam makanan guna mendapatkan
zat gizi yang mereka butuhkan. Piramida membagi makanan dalam lima kelompok, setiap kelompok
kaya akan zat gizi tertentu. Kelompok ditunjukan dengan ukuran balok yang berbeda; makanan yang
dibutuhkan dalam jumlah besar (yaitu, kelompok roti, sereal, nasi, dan pasta) ditunjukan dengan
balok yang lebih besar. Selain itu, setiap balok ada jumlah penyajian setiap hari yang
direkomendasikan .setiap balok ini tidak disajikan dalam jumlah minimal, tetapi dalam suatu kisaran
untuk memenuhi kebutuhan zat gizi setiap orang. Jumlah dan penyajian tertera dalam setiap
kelompok di tabel panduan makanan harian.

Berikut tingkatan piramida makanan serta ukuran porsi dari masing-masing kelompok
makanan :

1. Tingkat 1
Berada di tingkat paling dasar piramida, terdiri dari jenis makanan yang berasal dari biji-bijian
(serealia) dan paling banyak dikonsumsi setiap harinya seperti roti, sereal, nasi, dan pasta. Untuk
jenis makanan ini, porsi yang direkomendasikan sebesar 6 - 11 porsi sehari. Takaran 1 porsi
setara dengan: 1 potong roti atau 1/3 cangkir nasi.
2. Tingkat 2
Terdiri dari makanan yang berasal dari tanaman, sayuran, dan buah-buahan yang sangat
dibutuhkan tubuh untuk mendapatkan asupan vitamin, mineral, dan serat.
Pada kelompok buah, Dapat dikonsumsi 2-4 porsi dalam satu hari, di mana 1 porsi buah setara
dengan 1 buah berukuran sedang, 3/4 gelas jus buah, atau 1/4 cangkir buah kering. Sedangkan
untuk sayuran, porsi yang direkomendasikan sebesar 3-5 porsi. 1 porsi sayuran setara dengan 1
cangkir sayur mentah seperti wortel, brokoli, selada atau bayam, 1/2 cangkir sayuran yang
dimasak, atau 3/4 cangkir jus sayuran.
3. Tingkat 3
Pada tingkat ketiga piramida terdiri dari dua kelompok makanan yang kebanyakan berasal
dari hewan seperti susu, yoghurt, keju, daging, unggas, ikan, telur, dan kacang-kacangan. Jenis
makanan pada tingkat ini penting untuk memperoleh protein, kalsium, besi dan seng bagi tubuh.
Untuk jenis makanan di tingkat ini, direkomendasikan 2-3 porsi dalam sehari. Untuk
penyajian makanan olahan susu, 1 porsi setara dengan: 1 cangkir susu, atau 1,5 ons keju olahan.
Satu porsi daging setara dengan 3 ons daging sapi, ayam, ikan, dan jenis daging lain. Selain
daging, makanan pada tingkat ini juga dapat diganti. Satu ons daging dapat digantikan dengan 1/2
cangkir kacang polong kalengan, 1 butir telur, 3/4 cangkir kacang-kacangan, atau 2 sendok
makan selai kacang.
Cara mudah mengukur porsi daging adalah untuk 3 ons daging ukurannya sama dengan
setumpuk kartu atau seukuran telapak tangan wanita.
4. Tingkat 4
Berada di bagian paling atas atau ujung piramida kecil, terdiri dari lemak, minyak, dan gula.
Jenis makanan tersebut meliputi salad dressing, krim, mentega, margarin, gula, permen, minuman
ringan dan makanan penutup yang rasanya manis.
Jenis makanan pada tingkat ini hanya mengandung sedikit kalori dan nutrisi, sehingga perlu
dibatasi penggunannya. Makanan yang mengandung kadar gula atau garam tinggi tidak baik
untuk kesehatan begitu pula dengan minyak. Jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan
berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung dan stroke.
Satu porsi lemak setara dengan 1 sendok teh minyak, 1 sendok makan mayones atau salad
dressing, atau 1 irisan bacon. Sementara 1 porsi manakan manis, setara dengan 1 donat polos,
atau 1 sendok teh gula atau madu.

Menggunakan dan mengikuti pedoman ini tidak menjamin seseorang akan mengonsumsi
semua zat gizi esensial dalam jumlah yang dibutuhkan. Misalnya, seseorang yang memilih buah dan
sayuran yang dimasak dan berserat rendah mungkin memiliki asupan diet serat yang tidak
mencukupi walaupun jumlah yang direkomendasikan telah dimakan. Namun, panduan makan
mudah diikuti, dan orang yang memakan beragam makanan dari setiap kelompok dalam jumlah yang
dianjurkan, cenderung mendekati zat gizi yang dianjurkan. Piramida panduan makanan tidak
membahas asuap cairan atau memberikan panduan makanan kombinasi (seperti cabai/cabe, yang
mengandung daging, biji, dan sayuran) atau mengenai makanan siap saji (seperti hamburger, milk
shake, dan pizza), yang merupakan bagian besar dalam diet orang Amerika Utara.

Terdapat banyak variasi piramida makanan standar. Contohnya meliputi piramida untuk anak
kecil dan piramida untuk lansia. Terdapat piramida atau bentuk diagram lain untuk paduan makanan
di banyak Negara.

Piramida Paduan Makanan untuk Anak Kecil


Piramida Paduan Makanan untuk lansia lebih dari 70 tahun

Diet Vegetarian

Manusia bisa menjadi vegetarian karena alasan ekonomi, kesehatan, keragaman, etik, atau
ekologi. Terdapat dua diet vegetarian dasar: mereka yang hanya mengonsumsi makanan nabati
(vegan) dan mereka yang mengonsumsi telur, susu, atau produk susu. Beberapa orang memakan
unggas dan ikan, tetapi tidak daging sapi, domba, atau babi: yang lainnya hanya memakan buah
segar, jus, dan kacang-kacangan; dan yang lain tetap memakan makanan nabati dan produk susu
tetapi tidak telur.

Diet vegetarian dapat memenuhi kebutuhan nutrisi jika diet tersebut mencakup beragam
makanan dan jika diberikan suplemen protein dan vitamin serta mineral yang tepat. Karena protein
yang ditemukan pada makanan nabati adalah protein inkomplet, vegetarian harus memakan makanan
pelengkap yang berprotein untuk mendapatkan semua asam amino esensial. Protein nabati dapat
didapat dengan mengkombinasikannya dengan protein nabati yang lain. Kombinasi menghasilkan
protein komplet. Mengkonsumsi protein komplet penting khususnya untuk anak yang sedang tumbuh
dan wanita menyusui, yang kebutuhan proteinnya tinggi. Secara umum polong-polongan memiliki
hubungan pelengkap dengan padi-padian, kacang, dan biji-bijian. Makanan pelengkap harus dimakan
pada waktu makan yang sama. Diet seperti diet frutarian tidak memberikan kecukupan jumlah zat
gizi esensial dan tidak direkomendasikan untuk waktu yang lama.
Makanan yang berasal dari hewan adalah sumber terbaik vitamin B12. Oleh karena itu,
vegan perlu mendapatkan vitamin ini darisumber lain: ragi pembuatan bir, makanan yang diperkaya
B12, atau suplemen vitamin. Karena zat besi dari sumber nabati tidak diserap secara efesien seperti
halnya zat besi dari daging, vegan harus memakan makanan kaya zat besi (mis., sayuran berdaun
hijau, padi-padian utuh, kismis, dan sirup gula (dari tebu)) dan makanan yang diperkaya zat besi.
Mereka harus memakan makanan yang kaya akan vitamin C pada setiap kali makan untuk
meningkatkan penyerapan zat besi. Definisi kalsium dapat dicegah dengan memasukan susu kedelai
dan tahu yang diperkaya dengan kalsium dan sayuran berwarna hijau ke dalam diet.

2. Kebutuhan yang Dianjurkan Setiap Hari

Kelompok Makanan dan Makanan dan Ukuran


Zat Gizi Utama
Penyajian Penyajian

Roti, Sereal, Beras, dan Pasta


6 sampai 11 penyajian, 1 penyajian = 1 lembar roti, 1 Karbohidrat kompleks,
termasuk beberapa produk ons sereal siap makan, atau ½ tiamin, niasin, zat besi,
gandum utuh dan yang cangkir sereal yang dimasak, beberapa protein, serat.
diperkaya. Batasi lemak dan bubur jagung, spageti,
gula (misalnya kue kering makaroni, mie, popcorn,
dan biskuit). tortilla, atau nasi.
Kelompok Sayuran
3 sampai 5 penyajian, 1 penyajian = 1 cangir sayuran Karbohidrat, vitamin C,
termasuk berdaun segar, ½ cangkir vitamin A, zat besi, folasin,
sayuran segar, beku, atau kalsium, serat.
sayuran kaleng lainnya, dan ¼
cangkir sayuran kering.

1 sampai 2 penyajian sumber Brokoli, lada hijau, asparagus,


makanan vitamin C kol, kembang kol, kentang,
bayam, tomat.

1 sumber vitamin A yang Brokoli, wortel, lobak, bayam,


baik minimal setiap dua hari kangkung, labu, ubi.
sekali
(Sering pilih sayur berwarna
hijau tua dan jingga).

Kelompok Buah-Buahan
2 sampai 4 penyajian, 1 penyajian = 1 apel sedang, Vitamin A dan C, kalium,
termasuk pisang, atau jeruk, ½ cangkir folasin, serat.
buah segar, buah yang
dimasak, atau buah kalengan,
¾ cangkir jus buah, ¼ cangkir
buah kering.

1 sampai 2 sumber vitamin C Jeruk atau jus jeruk, belewah,


yang baik strawberry segar.

Sumber vitamin A yang baik. Aprikot, belewah.


(Sering pilih buah jeruk)
Daging, Unggas, Ikan,
Buncis, Telur, dan Kacang
2 sampai 3 penyajian. 1 penyajian = 1 telur, ½ Protein, vitamin B, zat besi,
cangkir polong-polongan yang zink, niasin, lemak (dlam
telah dimasak, 3 ons tahu, ¾ daging, kacang, dan biji-
cangkir kacang atau biji-bijian, bijian).
2 sampai 3 ons daging sapi
tanpa lemak, daging domba,
lembu, unggas, atau ikan
(tanpa tulang)
(Pilih daging tanpa lemak,
ungags tanpa kulit, batasi
kuning telur, tetapi bukan
putih telur)

Susu, Yogurt, dan Keju


Penyajian: 1 penyajian = 1 cangkir (8 ons) Protein, lemak, vitamin A
Anak-anak kurang dari 9 susu atau yogurt, ½ ons keju dan D, riboflavin, B12,
tahun: 2 sampai 3 kali alami, 2 ons makanan keju kalsium, fosfor.
Anak-anak berusia 9-12 olahan, 2 cangkir keju lembut,
tahun: 3 atau lebih 1 cangkir puding, 1, 2, atau 3
Remaja: 4 atau lebih cangkir es krim (Penyajian
Dewasa: 2 atau lebih didasari oleh kandungan
Ibu Hamil: 3 atau lebih kalsium)
Ibu Menyusui: 4 atau lebih

(Pilih susu skim (rendah


lemak). Batasi keju tinggi
lemak dan es krim)

Lemak, Minyak, dan


Pemanis Mentega, minyak salad, Lemak, karbohidrat (sangat
Gunakan dengan jarang. margarin, lemak babi, gula tinggi kalori)
meja, gula coklat, gula tepung,
madu, sirup kental, sirup
mapel, sirup jagung, selai, jeli,
kola, dan minuman ringan.

3. Pedoman Diet Lain


Beragam panduan makanan harian telah disusun untuk membantu individu sehat memenuhi
kebutuhan zat gizi esensial setiap hari dan untuk memfasilitasi perencanaan makanan. Perencanaan
kelompok makanan menekankan jenis dan kelompok makanan umum dibandingkan makanan
khusus, karena makanan tersebut memiliki komposisi yang sama dan sering kali memiliki nilai gizi
yang sama. Misalnya, semua padi-padian, baik tepung atau gandum, adalah sumber karbohidrat, zat
besi, dan vitamin B tiamin yang penting. Panduan makanan harian yang saat ini digunakan
mencakup Dietary Guidelines for Americans, Food Guide Pyramid, dan Canada’s Food Guide to
Healthy Eating.
Panduan Diet untuk Rakyat Amerika. Panduan ini diterbitkan oleh Departemen pertanian
Amerika Serikat (USDA, 2000) dan revisi tahun 2000 berisi rekomendasi pilihan makanan guna
membantu mempromosikan kesehatan dan mencegah penyakit tertentu. Poin penting dalam panduan
diet adalah sebagai berikut:
a. Memakan beragam makanan.
b. Mengimbangi makanan dengan aktivitas fisik.
c. Memakan banyak produk gandum, sayur, dan buah-buahan.
d. Memakan diet rendah lemak, lemak jenuh, dan kolesterol.
e. Mengonsumsi gula dalam jumlah sedang
f. Mengonsumsi garam dan natrium dalam jumlah sedang.
g. Apabila Anda meminum alkohol, minum dalam jumlah sedang.

Rekomendasi diet ini ditujukan untuk membantu mencapai tujuan nutrisi yang tertera dalam
Healthy People 2010. Dalam laporan tersebut, kepala jawatan kesehatan Amerika Serikat
mengidentifikasi 25 sasaran nutrisi yang spesifik, seperti berikut (U.S Departement of Health and
Human Services, 2000):

a. Mengurangi insidensi berat badan berlebih ada orang dewasa (target = 15%) dan anak-anak =
5%)
b. Mengurangi retardasi pertumbuhan di antara anak dari keluarga berpenghasilan rendah yang
berusia 5 tahun atau kurang smpai kurang dari 5%.
c. Meningkatkan proporsi individu berusia 2 tahun atau lebih yang mengonsumsi tidak lebih dari
30% kalori dari lemak total sampai 75%.
d. Meningkatkan prporsi individu berusia 2 tahun atau lebih yang mengonsumsi tidak lebih dari
2400 mg natrium setiap hari sampai 65%.

Mengurangi Lemak dalam Diet

a. Masak daging dengan memanggang, membakar, merebus, atau menaruhnya dalam microwave
daripada menggoreng.
b. Ganti dengan popcorn atau kue kering asin untuk kudapan seperti keripik kentang, keju, keripik
jagung, dan kacang.
c. Baca label. Beberapa biskuit misalnya tinggi lemak, sedang yang lain tidak.
d. Batasi makanan penutup yang tinggi lemak seperti permen, es krim, kue bolu, dan biskuit.
e. Ganti dengan permen keras untuk coklat batangan.
f. Gunakan susu skim atau susu rendah lemak sebagai pengganti susu murni, untuk minuman serta
untuk resep makanan.
g. Gunakan lebih sedikit mentega atau margarin pada roti.
h. Buang lemak dari daging dan buang kulit ayam sebelum dimasak.
i. Makan lebih sedikit daging, makan lebih banyak ikan.
j. Gunakan lebih sedikit saus, atau gunakan saus rendah lemak pada salad.
k. Makan sumber protein nabati.

4. Pola Makanan Alternatif


Lama sebelum FDA merekomendasikan kewajiban dan petunjuk, banyak orang yang
mengikuti pola asupan makanan yang khusus berdasarkan agama, latar belakang budaya, etnis,
kepercayaan kesehatan, kesenangan personal, atau kekhawatiran untuk menggunakan tanah yang
efesien untuk memproduksi makanan. Diet khusus tidak diperlukan melebihi atau kurang dari zat
gizi berdasarkan piramida makanan atau petunjuk nutrisi lainnya, karena nutrisi yang baik
bergantung pada keseimbangan semua asupan nutrisi yang dibutuhkan. Perawat merawat klien yang
memiliki variasi pola asupan makanan.
Diet vegetarian. Pola diet alternatif yang umum adalah diet vegetarian. Vegetarianisme
adalah konsumsi makanan yang terutama terdiri atas makanan tumbuh-tumbuhan. Beberapa
vegetarian adalah ovolaktovegetarian (meminum susu tapi menghindari telur), atau vegan
(mengkonsumsi hanya makanan tanaman). Vegan, makrobatik Zen (makanan terutama beras coklat,
biji-bijian lainnya, dan teh herbal) atau frutarian (hanaya makan buah, kacang-kacangan, madu, dan
minyak zaitun) adalah diet yang rendah zat gizi dan sering menyebabkan malnutrisi. Pengetahuan
yang berhubungan dengan penggunaan protein lengkap dan tidak lengkap diperlukan. Anak-anak
yang mengikitui diet vegetarian berisiko mengalami defisiensi protein dan vitamin seperti viamin
B12.
F. Konsep dan Prosedur Pemberian Nutrisi
1. Pemberian Nutrisi Melalui Oral
a. Pengertian
Pemberian Nutrisi Melalui Oral merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien
yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara membantu
memberikan nutrisi melalui oral (mulut).
b. Tujuan
1) Memenuhi kebutuhan pasien akan nutrisi, cairan dan elektrolit
2) Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dan membangkitkan selera makan pada pasien.
c. Indikasi
1) Pada pasien yang belum/tidak dapat makan sendiri
2) Pada pasien yang dapat makan sendiri namun masih memerlukan bantuan.
d. Prinsip
1) Perawat cuci tangan sebelum dan sesudah menolong
2) Sebelum makan diberikan, periksa dahulu apakah makanan sesuai dengan nama pasien,
macam diitnya yang sesuai dengan program pengobatan
3) Ciptakan suasana yang menyenangkan, misalnya hindari pemberian pispot pada jam makan
4) Cara menghidangkan harus menarik dan bervariasi
5) Pasien yang sudah dapat makan sendiri dibantu seperlunya saja
6) Pasien yang belum/tidak dapat makan sendiri dibantu sepenuhnya
7) Klien dengan diit khusus, diusahakan agar makanan dapat dihabiskan sesuai porsi
8) Perhatikan hal-hal tentang cara makan, selera, habis/tidaknya porsi makanan, reaksi klien
setelah makan dan hasilnya dicatat dalam lembar catatan perawat
5. Periapkan Alat :

a. Piring h. Tempat cuci tangan


b. Sendok i. Pipet jika perlu
c. Garpu j. Pisau jika perlu
d. Gelas dengan penutupnya k. Obat
e. Serbet l. Makanan dengan porsi dan menu
f. Mangkok cuci tangan sesuai program
g. Pengalas m. Meja untuk klien

6. Prosedur Kerja
a. Alat-alat didekatkan di tempat tidur klien
b. Jelaskan prosedur yang dilaksanakan
c. Cuci tangan sebelum memulai tindakan
d. Atur posisi pasien (pasien mencoba) dengan posisi semi flower setengah duduk sesuai kondisi
pasien
e. Pasang pengalas serbet dibawah dagu
f. Minta pasien untuk memulai makan dengan berdoa terlebih dahulu sesuai dengan keyakinan
g. Tanyakan lauk pauk apa yang boleh dicampur dengan nasi
h. Bantu aktivitas pasien dengan cara menyuapkan makanan sedikit demi sedikit dan berikan
minuman setelah makan
i. Selesai makan, bersihkan mulut dan sekitarnya serta rapihkan
j. Setelah makan dan minum dianjurkan pasien untuk duduk sejenak sebelum kembali berbaring
k. Rapihkan alat dan kembali ketempatnya
l. Catat macam dan jumlah makanan yang dimakan pasien dalam lembar catatan perawat
m. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

2. Pemberian Nutrisi Melalui Parenteral


a. Pengertian
Pemberian nutrisi melalui parenteral dilakukan pada pasien yang tidak dapat menerima makan
melalui oral atau pipa nasogastrik. Nutrisi ini diberikan berupa cairan infus yang dimasukan
kedalam tubuh melaui vena, baik secara sntral (untuk nutrisi parenteral total) maupun vena
perifer (untuk nutrisi parenteral parsial).
b. Tujuan
Untuk mempertahankan kebutuhan nutrisi
c. Metode Pemberian
1) Nutrisi Parenteral Parsial, pemberian sebagian kebutuhan nutrisi melalui intarvena. Sebagian
kebutuhan nutrisi harian pasien masih dapat dipenuhi melalui enternal. Cairan yang biasanya
digunakan dalam bentuk dekstrosa atau cairan asam amino.
2) Nutrisi Parenteral Total, pemberian nutrisi melalui jalur intarvena ketika kebutuhan nutrisi
sepenuhnya harus dipenuhi melalui cairan infus. Cairan yang dapat digunakan adalah cairan
yang mengandung karbohidrat, seperti triofusin E1000, cairan yang mengandung asam
amino, seperti Pan Amin G, dan cairan yang mengandung lemak, seperti intralipid.
3) Lokasi pemberian nutisi secara parenteral melalui venasentral dapat melalui vena antikubital
pada vena basilica sefalika, vena subklavia, vena jagularis interna dan eksterna, dan vena
fermoralis. Nutrisi parenteral melalui perifer dapat dilakukan pada sebagian daerah tengah
kaki.
d. Prosedur Pemberian Nutrisi Parenteral
1) Jelaskan dulu prosedur kepada pasien atau klien yang akan dilakukan
2) Jangan lupa cuci tangan sebelum prosedur dilakukan
3) Gunakan cara asepsis dalam keperawatan dalam perawatan kateter
4) Ganti balutan tiap 24-28 jam
5) Ganti set infus maksimal 2x24 jam
6) Ganti posisi pemasangan infus maksimal 3x24 jam (perifer)
7) Perhatikan tanda flebitis, inflamasi, dan thrombosis
8) Jangan gunakan untuk pengambilan sampel darah dan pemberian obat
9) Lakukan pemantuan selama pemberian nutrisi parenteral antara lain :
a) Pemberian laboratorium seperti BUN, kreatinin, gula darah, elektrolit, faal hepar
b) Timbang berat badan pasien
c) Periksa reduksi urine
d) Observasi jumlah cairan yang masuk dan keluar
e) Cairan jangan digunakan lebih dari 24 jam
f) Pemberian asam amino harus bersamaan dengan karbohidrat dengan harapan kalori yang
dibutuhkan akan dipenuhi karbohidrat
10) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

3. Pemberian Nutrisi Melalui Enternal


a. Pengertian
Pemberian nutrisi melalui selang NGT (pipa penduga/lambung) merupakan tindakan
keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara
oral atau tidak mampu menelan dengan cara memberi makan melalui pipa lambung penduga.
b. Tujuan
Untuk memperbaiki/mempertahankan status nutrisi pasien
c. Prinsip
1) Beberapa makanan yang dapat diberikan antara lain : makanan cair, makanan yang diblender
halus, dan formula khusus makanan enternal.
2) Tunda pemberian makanan sampai 1 jam apabila residu lebih dari 50 cc.( apabila setelah 1
jam jumlah residu masih tetap ada, maka laporkan ke dokter yang merawatnya untuk
program selanjutnya)
3) Hindari mendorong makanan untuk mencegah iritasi lambung (dalam hal ini, kecepatan yang
direkomendasikan adalah pemberian makanan dengan keinggian lebih kurang 45 cm dari
abdomen.
4) Perhatikan interaksi obat dengan maknanan, terutama dengan susu,apabila terdapat
pemberian obat per oral.
d. Persiapkan Alat
1) Pipa penduga dalam tempatnya
2) Corong
3) Spuit 20 cc
4) Pengalas
5) Bengkok
6) Plaster, gunting
7) Makanan dalam bentuk cair
8) Air matang
9) Obat
10) Stetoskop
11) Klem
12) Vaselin

e. Prosedur Kerja
1) Cuci tangan sebelum memulai tindakan
2) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien
3) Atur posisi pasien dengan posisi semi-flower
4) Bersihkan daerah hidung
5) Pasang pengalas di bagian dada
6) Letakkan bengkok di dekat pasien
7) Tentukan letak pipa penduga dengan cara mengukur panjang pipa dari epigastrum sampai
hidung, kemudian dibengkokkan ke telinga dan beri tanda batasnya
8) Berikan vaselin atau pelicin pada ujung pipa dan klem pangkal pipa tersebut
9) Masukkan pipa melaui hidung secara perlahan-lahan sambil menganjurkan pasien untuk
menelannya
10) Pastikan bahwa pipa sudah masuk ke lambung dengan cara sebagai berikut : masukan udara
dengan spuit melalui pipa penduga dan dengarkan dengan stetoskop. Jika di bagian lambung
terdengar bunyi, berarti pipa sudah masuk ke dalam lambung. Setelah itu, keluarkan udara
yang ada di dalam sebanyak jumlah yang dimasukkan
11) Lakukan tindakan pemberian maknanan dengan cara pertama-tama pasanglah corong atau
spuit pada pangkal pipa
12) Tuangkan air matang sekitar 15 cc melalui bagian pinggir corong
13) Masukkan makanan dalam bentuk cair. Lalu, masukan obat-obtaan dan beri pasien minuman.
Setelah selesai, klem kembali pipa penduga
14) Catat hasil atau respon pasien selama pemberian makan
15) Cuci tangan setelah melakukan tindakan

Anda mungkin juga menyukai