Anda di halaman 1dari 41

PERSONAL

HIGIENE
1. Putri irayani
2. Zihan Evrianti S.
3. Dina Krismayanti
4. Niken Dwi P.
Definisi

Higiene  Ilmu kesehatan sebagai


cara perawatan-diri manusia untuk
memelihara kesehatannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
praktek Higiene
• Citra tubuh
• Praktik sosial
• Status sosioekonomi
• Pengetahuan
• Variabel kebudayaan
• Pilihan pribadi
• Kondisi fisik
Tipe Perawatan Higienis

Tipe perawatan higienis secara umum:


• Perawatan pagi hari
• Perawatan pagi atau sarapan
• Perawatan siang hari
• Perawatan malam hari atau sebelum tidur
Personal Hygiene :

• Memandikan pasien
• Perawatan rambut
• Menggosok gigi pasien
• Oral Hygiene
• Perawatan kuku
• Vulva/penis hygiene
Proses Keperawatan &
Perawatan Kulit
I. Pengkajian
Terpusat pada penentuan toleransi klien terhadap prosedur
higienis.
a. Pengkajian fisik kulit
Mengkaji seluruh permukaan tubuh klien  inspeksi dan
palpasi.
Menentukan kondisi kulit  observasi warna, tekstur,
turgor, temperatur, dan hidrasi kulit.
Mengkaji masalah kulit yang dipengaruhi cara-cara
higienis.
Mencatat kondisi lesi.
b. Perubahan perkembangan
Proses Keperawatan &
Perawatan Kulit
c. Kemampuan perawatan diri
d. Resiko kerusakan kulit
Imobilisasi
Penurunan sensasi
Perubahan nutrisi dan hidrasi
Sekresi dan ekskresi pada kulit
Insufisiensi vaskular
Peralatan eksternal
Proses Keperawatan &
Perawatan Kulit
II. Diagnosa keperawatan
Peninjauan ulang semua data yang terkumpul
Mempertimbangkan perawatan klien sebelumnya
Peninjauan ulang pengetahuan kondisi awal yang ada
Pengelompokkan batasan karakteristik
Diagnosa keperawatan khusus masalah kesehatan
klien yang aktual dan potensial
Seleksi akurat dalam diagnosa keperawatan.
Proses Keperawatan &
Perawatan Kulit

III. Perencanaan
Metode perawatan kulit yang diberikan
Tujuan yang diharapkan untuk meningkatkan kondisi
kulit
Beragam tindakan asuhan keperawatan
Interaksi perawat selama higiene  penkes,
pemberian dukungan emosional, klarifikasi nilai,
bantuan pelatihan rentang gerak
Proses Keperawatan &
Perawatan Kulit
IV. Implementasi
a. Memandikan klien
Memberikan privasi
Memelihara keamanan
Memelihara kehangatan
Meningkatkan kebebasan klien
sebanyak mungkin selama aktivitas
mandi.
Proses Keperawatan &
Perawatan Kulit
b. Perawatan perineum
Proses mandi lengkap
Sikap profesional perawat 
menghargai klien, mengurangi rasa
malu klien, dan membuat klien tentram.
Klien yang paling beresiko kerusakan
pada daerah perineum  klien yang
inkontinensia urine atau fekal, balutan
operasi rektal dan perineum, dan
kateter yang tetap.
Proses Keperawatan &
Perawatan Kulit
V. Evaluasi
Evaluasi keberhasilan intervensi
Persiapan perubahan rencana jika hasil tidak dicapai
Evaluasi pencapaian dari hasil yang diharapkan
Evaluasi melibatkan tindakan pemeriksaan fisik,
pertanyaan yang mengukur pengetahuan klien tentang
teknik higiene.
Proses Keperawatan &
Perawatan Kaki dan Kuku
Tujuan perawatan kaki dan kuku adalah pasien akan
memiliki kulit utuh dan permukaan kulit yang lembut, pasien
merasa nyaman dan bersih, pasien akan memahami dan melakukan
metode perawatan kaki dan kuku dengan benar.

I.Pengkajian
a. Pengkajian fisik
b. Faktor perkembangan
c. Alas kaki
d. Pengetahuan tentang praktik perawatan kaki dan kuku
Proses Keperawatan &
Perawatan Kaki dan Kuku

II. Diagnosa keperawatan


Pernyataan batasan karakteristik atas pengkajian
kondisi kaki
Asuhan keperawatan suportif atau preventif
Identifikasi yang akurat
Pemilihan intervensi keperawatan yang tepat.
Proses Keperawatan &
Perawatan Kaki dan Kuku
III. Perencanaan
Perencanaan yang matang untuk pertimbangan tujuan:
Klien akan memiliki kulit utuh dan permukaan kulit
yang lembut
Klien akan mencapai rasa nyaman dan bersih
Klien akan berjalan dan menanggung berat badan
dengan normal
Klien akan memahami dan melakukan metode
perawatan kaki dan kuku dengan benar.
Proses Keperawatan &
Perawatan Kaki dan Kuku
IV. Implementasi
Nyeri yang berhubungan dengan pembentukan kalus,
kuku jari kaki yang tumbuh kedalam
Hambatan mobilisasi fisik yang berhubungan dengan
gangguan visual dan perubahan koordinasi tangan
Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan
kerusakan perfusi arteri, praktek pemotongan kuku
yang tidak tepat, friksi dari sepatu, cedera pada kuku
Resiko kerusakan integritas kulit yang berhubungan
dengan kerusakan perfusi arteri dan alas kaki yang
tidak pas
Proses Keperawatan &
Perawatan Kaki dan Kuku
Resiko infeksi yang berhubungan dengan kulit yang
rusak atau trauma
Defisit pengetahuan perawatan kaki dan kuku yang
berhubungan dengan misinterpretasi informasi dan
kurang terpaparnya informasi.
V. Evaluasi
Respon klien terhadap perawatan kaki dan kuku
selama beberapa hari atau minggu
Keberhasilan intervensi terhadap hasil yang diharapkan
Praktek perawatan kaki dan kuku yang dilakukan klien
secara pribadi.
Proses Keperawatan &
Perawatan Higiene Mulut
I. Pengkajian
a. Pengkajian fisik
b. Perubahan perkembangan
c. Pilihan dan praktek higienis
d. Pengkajian faktor-faktor resiko untuk masalah higiene mulut
II. Diagnosa keperawatan
Pengkajian rongga mulut untuk menunjukkan perubahan
aktual atau potensial dalam integritas struktur mulut
Diagnosis keperawatan yang berhubungan dengan
perefleksian masalah atau komplikasi akibat perubahan
rongga mulut
Proses Keperawatan &
Perawatan Higiene Mulut
Penyeleksian faktor-faktor penyebab masalah klien
Perubahan mukosa mulut akibat pemaparan radiasi.
III. Perencanaan
Menyusun rencana keperawatan untuk klien
Perencanaan yang mempertimbangkan pilihan, status
emosional, sumber daya ekonomi, dan kemampuan
fisik klien.
Proses Keperawatan &
Perawatan Higiene Mulut
IV. Implementasi
a) Higiene mulut
b) Diet
c) Gosok gigi
d) Higiene mulut khusus
e) Penggunaan fluorida
f) Flossing
g) Perawatan gigi palsu
Proses Keperawatan &
Perawatan Higiene Mulut
V. Evaluasi
Pemahaman hasil higiene mulut akan terlihat dalam
beberapa hari
Evaluasi keberhasilan intervensi dalam memelihara
integritas mukosa atau mencegah cedera mukosa
Antisipasi kebutuhan perubahan intervensi selama
evaluasi
Proses Keperawatan &
Perawatan Higiene Rambut
I. Pengkajian
a. Pengkajian fisik
b. Perubahan perkembangan
c. Kemampuan perawatan diri
d. Praktik keperawatan rambut
II. Diagnosa keperawatan
Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan kutu pada daerah
kulit kepala
Resiko gangguan konsep diri (body image) berhubungan
dengan kehilangan rambut (misal akibat kemoterapi)
Proses Keperawatan &
Perawatan Higiene Rambut
III. Perencanaan
Mencegah infeksi kepala dengan cara perawatan
rambut seperti mencuci, menyisir, atau mencukur
rambut
Meningkatkan konsep diri (body image) dengan cara
memberikan motivasi terhadap kemampuan
pertumbuhan rambut
Proses Keperawatan &
Perawatan Higiene Rambut
IV. Implementasi
a) Penyikatan atau penyisiran
b) Bersampo
c) Pencukuran
d) Perawatan kumis & jenggot
V. Evaluasi
Evaluasi berdasarkan hasil yang diharapkan
Perawat menggunakan ukuran evaluatif untuk
menentukan keberhasilan intervensi perawatan.
TEKNIK DAN PROSEDUR
MEMANDIKAN PASIEN
Alat dan Bahan :
1. Baskom mandi du buah,masing masing berisi air
dingin dan hangat.
2. Pakaian pengganti
3. Kain penutup
4. Handuk,sarung tangan pengusap badan
5. Tempat untuk pakaian kotor
6. Sampiran
7.Sabun
Prosedur Kerja

1. Jelaskan prosedur pada pasien


2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien
4. Lakukan tindakan memandikan pasien yang di awali
dengan membentangkan handuk di bawah
kepala ,kemudian bersihkan muka ,telinga ,dan leher
dengan sarung tangan pengusap.Keringkan dengan
handuk.
5. Kain penutup di turunkan ,kedua tangan pasin di angkat
dan di pindahkan handuk di atas  dada pasien ,lalu
bentangkan.Kemudian ,kembalikan kedua tangan ke
posisi awal di atas handuk,lalu basahi kedua tangan
dengan air bersih.Lalu keringkan dengan handuk.
6. Kedua tangan di angkat,handuk di pindahkan di sisi
pasien,bersihkan daerah dada dan perut,lalu keringkan dengan
handuk.
7. Miringkan pasien ke kiri,handuk di bentangkan di bawah
punggung sampai glutea dan basahi punggung hingga glutea,lalu
keringkan dengan handuk. Selanjutnya,miringkan pasien ke
kanan dan lakukan hal yang sama. Kemudian,kembalikan pasien
pada posisi telentang dan pasangkan pakaian dengan rapi.
8. Letakkan handuk di bawah lutut lalu bersihakan kaki.Kaki yang
paling jauh di dahulukan dan di keringkan dengan handuk
9. Ambil handuk dan letakkan di bawah glutea.Pakaian bawah
perut di buka ,lalu bersihakan daerah lipatan paha dan
genetalia.Setelah selesai ,pasanag kembali pakaian dengan
rapai
10. Cuci tangan.
TEKNIK DAN PROSEDUR
PERAWATAN KAKI & KUKU
Alat dan bahan :
1.  Alat pemotong kuku
2.  Handuk
3.  Baskom berisi air hangat
4.  Bengkok/nierbekken
5.  Sabun
6.  Kapas
7.  Sikat kuku
Prosedur Kerja

1. Jelaskan prosedur pada pasien


2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien dengan duduk atau tidur
4. Tentukan kuku yang akan di potong
5. Rendamlah kuku dengan air hangat kurang
lebih 2 menit dan lakukan sikat dengan beri
sabun bila kotor.
6. Keringkan dengan handuk
7. Letakkan tangan di atas bengkok /nierbekken
dan lakukan pemotongan kuku
8.  Cuci tangan
TEKNIK DAN PROSEDUR
PERAWATAN GIGI DAN MULUT
Alat dan Bahan :
1) Air segar
2) Spatel lidah dengan bantalan atau spons
3) Handuk wajah, handuk kertas
4) Kom kecil
5) Bengkok
6) Gelas dengan air dingin
7) Spuit ber-bulb kecil
8) Kateter pengisap dihubungkan dengan alat pengisap
9) Sarung tangan sekali pakai
10) Pinset
11) Depper
Prosedur Kerja
11)    Bersihkan mulut pasien menggunakan spatel lidah yang dibasahi
dengan air segar. Isap sesuai kebutuhan selama pembersihan.
Bersihkan permukaan penguyah dan permukaan dalam pertama.
Bersihkan atap mulut dan bagian dalam pipi dan bibir. Gosok lidah
tetapi hindari menyebabkan reflex muntah bila ada. Basahi aplikator
bersih dengan air dan gosok mulut untuk mencuci. Ulangi sesuai
kebutuhan.
12)    Isap sekresi bila terakumulasi.
13)    Jelaskan kepada keluarga bahwa tindakan telah selesai.
14)    Lepaskan sarung tangan.
15)    Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman.
16)    Bersihkan peralatan dan kembalikan pada tempatnya.
17)    Dokumentasikan prosedur dan keadaan pasien
18)    Periksa kembali bila diperlukan.
TEKNIK DAN PROSEDUR KERAMAS
Prosedur Kerja

1. Bawa alat kedekat pasien


2. Cuci tangan
3. Pakai sarung tangan
4. Pakai celemek
5. Atur posisi tidur pasien senyaman mungkin dengan kepala dekat disisi
tempat tidur
6. Pasang perlak dan handuk dibawah tempat tidur klien
7. Letakkan ember yang dialasi kain pel, dibawah kepala klien
8. Pasang handuk dan perlak dibawah tempat tidur klien
9. Pasang talang karet dan arahkan ke ember yang kosong
10. Tutup lubang telinga luar dengan kapas dan tutup mata klien dengan kasa
11. Tutup dada dengan handuk sampai ke leher
12. Sisir rambut kemudian siram dengan air hangat dengan menggunakan
gayung
13. Gosok pangkal rambut dengan kain kas yang telah diberi shampoo
kemudian urut dengan ujung jari. Kasa kotor dibuang ke bengkok.
14. Bilas rambut sampai bersih kemudian keringkan.
15. Angkat tutup mata dan telinga
16. Angkat talang, masukkan kedalam ember dan letakkan
handuk kedalam baki
17. Kembalikan pasien dalam posisi semula dengan cara
mengangkat kepala dan alasnya serta meletakkannya diatas
bantal
18. Keringkan rambut klien dengan menggunakan handuk
kemudian disisir sampai rapi
19. Rapikan klien
20. Lepas sarung tangan dan masukkan ke dalam bengkok 
21. Lepaskan celemek dan masukkan ke dalam ember kosong
22. Bereskan dan bersihkan alat
23. Kembalikan alat ke tempat semula
24. Cuci tangan
Teknik dan Prosedur Mengganti
Linen
Alat dan Bahan :
• Laken
• Perlak bila perlu
• Steek laken
• Boven laken
• Sarung bantal
• Selimut
• Tempat untuk pakaian kotor
• Ember berisi desinfektan
• Ember berisiair bersih
• Lap kerja 3 potong
Prosedur Kerja

1. Memberitahu pasien
2. Mencuci tangan
3. Mengangkat selimut lalu dimasukkan kedalam pakaian kotor
4. Memiringkan pasien. Bila pasien tidak dapat miring sendiri,
dibantu oleh  soerang perawat lagi yang memegang bahu dan paha
pasien dari sisi lain
5. Menempatkan bantal dibawah kepala pasien
6. Melepaskan alat - alat linen dari bawah Kasur dimana perawat
berdiri
7. Menggulung steek laken sampai ke punggung pasien
8. Membersihkan perlak dengan lap yang dicelupkan kedalam larutan
desinfektan, kemudian dibersihkan, lalu dibersihkan  dengan air
bersih, dikeringkan dan ditutup sampai ke punggung pasien ( bila
perlu perlak diganti ).
9. Menggulung laken sampai ke punggung pasien
10. Membersihkan kerangka tempat tidur di sisi perawat berdiri
11. Membentangkan laken bersih memanjang dengan lipatan tengahnya
tepat pada bagian tengah tempat tidur, menyisipkan laken bagian
kepala dan kaki ke bawah Kasur, kemudian membuat sudut dan
menyisipkan bagian sisi ke bawah Kasur.
12. Membentangkan kembali perlak yang ditutupkan pada punggung
pasien
13. Memasang steek laken bersih dan bersama dengan perlak di sisipkan
kebawah Kasur, caramembentangkannyasamaseperti memasanglaken.
14. Menelentangkan pasien, kemudian dimiringkan ke sisi lain
15. Perawat pindah di sisi lain dengan membawa alat - alat pembersihan
16. Melepaskan alat tenun dari bawah Kasur
17. Mengangkat steek laken kotor ke tempat pakaian kotor
18. Membersihkan perlak dengan cara yang sama seperti cara di atas,
kemudian di tutupkan pada punggung pasien
19. Mengangkat laken kotor, kemudian dimasukkan ke dalam pakaian
kotor
20.Membersihkan kerangka tempat tidur dengan cara yang sama seperti
di atas
21. Menarik laken bersih pada punggung pasien lalu
dientangkan hingga rata
22. Menelentangkan pasien
23. Mengangkat bantal, diratakan kapuknya dan diganti
sarungnya dengan yang bersih, lalu diletakkan kembali
dibawah kepala pasien.
24. Menggantiboven laken yang kotor dengan
yangbersih,caranya sepertimemasangselimut mandi
25. Memasang selimut, menyisipkan boven laken dan selimut
bagian kaki ke bawah Kasur
26. Merapikan pasien
27. Memebereskan alat - alat tenun dan dikembalikan ke
tempatnya masing - masing
TEKNIK DAN PROSEDUR
MENCUCI TANGAN

Alat dan Bahan :


• Air Mengalir
• Lap
• Sabun
Prosedur Kerja

1. Basahi kedua tangan dengan


2. Tuangkan sabun cair cuci tangan secukupnya di telapak tangan
3. Gosok kedua telapak tangan untuk menghasilkan buih sambil mencuci
telapak tangan.
4. Secara bergantian, gunakan satu telapak tangan untuk mencuci
punggung tangan yang lain dengan buih sabun.
5. Gunakan jari-jari satu tangan untuk membersihkan sela jari-jari
tangan yang lain hingga ke pangkalnya.
6. Bersihkan bagian dalam kuku dan sekitar kutikula (pangkal sisi atas
kuku) dengan sikat khusus kuku atau sikat gigi bersih yang bulu-bulu
lembutnya masih tegak. Dalam kondisi darurat, Anda bisa
memanfaatkan kuku jari-jari yang lain.
7. Bilas tangan di bawah air mengalir, lalu keringkan dengan handuk
bersih. Celana dan kaus bukanlah pengering tangan yang dianjurkan.

Anda mungkin juga menyukai