Anda di halaman 1dari 8

Prinsip Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan dan Perawatan Diri

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi praktik higiene menurut Potter Perry 2005
adalah:

1. Citra tubuh.

 Penampilan umum dapat menggambarkan pentingnya higiene pada orang tersebut. Citra
tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya.
 Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan higiene.
 Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya
dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan
dirinya.
 Klien yang kelihatan tidak rapi atau tidak tertarik pada higiene membutuhkan pendidikan
tentang pentingnya higiene. 

 2. Praktik sosial

 Kelompok-kelompok sosial wadah seseorang berhubungan dapat mempengaruhi praktik


higiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, anak-anak mendapatkan praktik higiene dari
orangtua mereka.
 Kebiasaan keluarga, jumlah orang di rumah, dan ketersediaan air panas danatau air
mengalir hanya merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi perawatan kebersihan.
Selanjutnya dalam kehidupan, teman-teman dan kelompok kerja membentuk harapan
orang mengenai penampilan pribadi mereka dan perawatan yang dilakukan dalam
mempertahankan higiene yang adekuat.
 Praktik higiene lansia dapat berubah dikarenakan situasi kehidupan

3. Status sosio ekonomi

 Personal higiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
 Dalam lingkungan rumah ada kebutuhan untuk menambah alat-alat yang membantu
klien dalam memelihara higiene dalam keadaan yang aman.

4. Pengetahuan

 Pengetahuan tentang pentingnya higiene dan implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi


praktik higiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup. Seseorang
juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan diri. Seringkali, pembelajaran
tentang penyakit atau kondisi mendorong seseorang untuk meningkatkan higiene.
Misalnya, ketika klien diabetes sadar akan efek diabetes pada sirkulasi di kaki, mereka
jadi lebih menyukai belajar teknik perawatan kaki yang tepat. Pengetahuan personal
hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan.

5. Variabel budaya.

 Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan higienis.


Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik perawatan diri yang
berbeda.
 Di Amerika Utara, misalnya banyak orang menggunakan shower sehari-hari atau bak
mandi. Di Asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan. Di negara Eropa,
bagaimanapun, hal ini biasa untuk mandi secara penuh hanya sekali dalam seminggu. Di
sebagian masyarakat indonesia jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan.

6. Pilihan pribadi

 Setiap orang memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi,
bercukur dan melakukan perawatan rambut.
 Klien memilih produk yang berbeda misalnya, sabun, sampo, deodoran, dan pasta gigi
menurut pilihan dan kebutuhan pribadi. Klien juga memiliki pilihan mengenai
bagaimana melakukan higiene.
 Misalnya, seorang pria menyukai untuk bercukur sebelum mandi, padahal yang lalinnya
bercukur setelah mandi.

7. Kondisi fisik

 Orang yang berada pada suatu kondisi menderita penyakit tertentu atau yang menjalani
operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan higiene
pribadi.
 Kondisi jantung, neurologis, paru-paru, dan metabolik yang serius dapat melemahkan
atau menjadikan klien tidak mampu dan memerlukan perawat untuk melakukan
perawatan higienis total.

Tipe perawatan hygiene

1. Berdasarkan waktu pelaksanaan


 Perawatan dini hari
 Perawatan diri yang dilaksanakan pada waktu bangun dari tidur, untuk melakukan
tindakan seperti persiapan dalam pengambilan bahan pemeriksaan (urine atau
feses), memberikan pertolongan, mempersiapkan pasien untuk melakukan sarapan
dengan melakukan tindakan perawatan diri seperti mencuci muka dan tangan,
serta menjaga kebersihan mulut
 Perawatan pagi hari
 Perawatan yang dilakukan setelah melakukan sarapan dengan melakukan
perawatan diri seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan
eliminasi (buang air kecil dan besar) mandi atau mencuci rambut, melakukan
perawatan kulit, melakukan pijatan pada punggung, membersihkan mulut, kuku,
dan rambut, serta merapihkan tempat tidur pasien
 Perawatan siang hari
 Perawatan diri yang dilakukan setelah melakukan berbagai tindakan pengobatan
atau pemeriksaan dan setelah makan siang. Berbagai tindakan perawatan diri yang
dapat dilakukan antara lain :
 Mencuci muka dan tangan
 Membersihkan mulut
 Merapihkan tempat tidur
 Melakukan pemeliharaan kebersihan lingkungan kesehatan pasien
 Perawatan menjelang tidur
 Perawatan diri yang dilakukan pada saat menjelang tidur agar pasien dapat tidur
atau beristirahat dengan tenang. Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan antara
lain:
 Pemenuhan kebutuhan eliminasi (buang air besar dan kecil)
 Mencuci tangan dan mulut
 Membersihkan mulut
 Serta memijat daerah punggung

2. Berdasarkan tempat

 Perawatan diri pada kulit


Perawatan pada kulit ini dilakukan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya luka
dekubitus akibat tekanan yang lama dan tidak hilang.
Fungsi kulit adalah
 Persiapan alat dan bahan
Baskom cuci
Sabun
Air
Agen pembersih
Balutan
Pe;indung kulit
Plester
Sarung tangan
 Prosedur Kerja
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
Tutup pintu ruangan
Atur posisi pasien
Kaji luka/kulit tertekan dengan memerhatikan warna, kelengkapan,
penampilan sekitar kulit, ukur diameter kulit, dan ukur kedalaman.
Cuci kulit sekitar luka dengan air hangat atau sabun cuci secara
menyeluruh dengan air
Secara menyeluruh dan perlahan, keringkan kulit yang disertai dengan
pijatan
Secara menyeluruh, bersihkan luka dengan cairan normal atau laruan
pembersih. Gunakan semprit irigasi luka pada luka yang dalam
Setelah selesaim berikan obat atau agen topikal
Catat hasil
Cuci tangan

 Perawatan pada kaki dan kuku


Tujuan dari perawatan ini adalahh menjaga kebersihan kuku dan mencegah
timbulnya luka atau infeksi akibat garukan dari kuku.
A. KUKU
 Alat dan bahan
Alat potong kuku
Handuk
Baskom berisi air hangat
Bengkok
Sabun
Kapas
Sikat kuku
 Prosedur Kerja
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
Cuci tangan
Atur posisi pasien dengan posisi duduk atau tidur
Tentukan kuku yang akan dipotong
Rendamkan kuku dengan air hangat kurang lebih 2 menit. Lakukan
penyikatan dengan beri sabun bila kotor
Keringkan dengan handuk
Letakkan tangan diatas bengkok dan lakukan pemotongan kuku
Cuci tangan
B. KAKI
 Prosedur kerja
Menanggalkan pakaian bawah dan memasukkannya kedalam ember
tempat pakaian kotor
Dimulai dari kaki pasien yang terjauh
Lutut ditekuk, handuk dibentangkan di bawah kaki
Kaki sampai kepangkal paha dibasahi, disabuni, dibilas, selanjutnya
dikeringkan, demikian juga dengan kaki yang satu lagi

 Perawatan diri pada mulut dan gigi


Tujuan dari perawatan ini adalah mencegah infeksi pada mulut akibat kerusakan
pada daerah gigi dan mulut, membantu menambah nafsu makan, serta menjaga
kebersihan gigi dan mulut.
 Persiapan alat dan bahan
Handuk dan kain pengalas
Gelas kumur berisi air mask/NaCl dan obat kumur
Boraks gliserin
Spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain kasa
Bengkok
Kain kasa
Pinset
Sikat gigi dan pasta gigi
 Prosedur kerja
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
Cuci tangan
Atur posisi pasien
Pasang handuk dibawah dagu dan pipi pasien
Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang berisi air dan NaCl
Anjurkan pasien untuk membuka mulut. Lakukan dengan sudip lidah bila
pasien tidak sadar
Lakukan pembersihan dimulai dari dinding rongga mulut, gusi, gigi, lidah,
bibir. Bila sudah kotor, letakkan di bengkok.
Lakukan hingga bersih. Setelah itu oleskan boraks gliserin
Untuk perawatan gigi, lakukan penyikatan dengan gerakan naik turun dan
bilas lalu keringkan
Cuci tangan

 Perawatan diri pada rambut


Tujuan dari perawatan ini adalah membersihkan kuman yang ada pada kulit
kepala, menambah rasa nyaman, membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit,
serta memperlancar sistem peredaran darah di bawah kulit.
 Persiapan alat dan bahan
Handuk secukupnya
Perlak atau pengalas
Baskom berisi air hangat
Sampo atau sabun dalam tempatnya
Kasa dan kapas
Sisir
Bengkok
Gayung
Ember kosong
 Prosedur kerja
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
Cuci tangan
Tutup jendela atau pasang sampiran
Atur posisi pasien dengan posisi duduk atau berbaring
Letakkan baskom di bawah tempat tidur, tepat di bawah kepala pasien
Pasang perlak atau pengalas dibawah kepala dan disambungkan ke arah
bagian baskom dengan pinggir di gulung
Tutup telinga dengan kapas
Tutup dada sampai ke leher dengan handuk
Kemudian sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air hangat.
Selanjutnya, gunakan sampo dan bilass dengan air hangat sambil dipijat
Setelah selesai, keringkan
Cuci tangan

 Perawatan diri pada mata


 Persiapan alat
Kapas
Air/normal saline
 Prosedur kerja
Jelaskan prosedur kepada klien
Cuci tangan
Gunakan air atau normal saline dan kapas atau waslap/kompres untuk
membersihkan mata
Posisikan klien tidak miring ke salah satu sisi mata
Basahi kapas dengan larutan yang telah dipilih dan usapkan sekali sambil
menggerakkan kapas dari canthus (sudut mata) bagian dalam ke canthus
bagian luar
Buang kapas yang telah dipakai. Teruskan teknik ini gunakan 1 kapass
untuk 1 kali sampai mata menjadi bersih
Minta klien untuk ganti posisi dan bersihkan mata yang satunya dengan
teknik yang sama
Bereskan peralatan
Cuci tangan

 Perawatan diri pada Telinga


 Persiapan alat dan bahan
Handuk kecil yang lembut
Baskom berisi air hangat
 Prosedur kerja
Jelaskan prosedur pada klien
Cuci tangan
Menutup pintu atau tarik tirai di sekitar tempat tidur
Siapkan dan atur peralatan pada tempat yang sangat mudah dijangkau
Bantu klien pada posisi duduk atau memposisikan kepala klien pada posisi
yang nyaman
Hadapkan telinga klien ke arah perawat
Gosok telinga klien dengan handuk yang sudah dibasahi
Arah penggosokannya adalah pada bagian belakang telinga gosok dari
bawah ke atas, pada bagian dalam gosok bagian lekukan dari dalam ke
luar
Keringkan dengan handuk kering
Lakukan hal yang sasma pada telinga yang satunya
Lakukan pemeriksaan seksama pada kanal telinga. Dengan menarik daun
telinga ke arah lateral atas
Jika ada kotoran, dibuang dengan irigasi yang lembut pada telinga itu.
Arus air harus diarahkan ke arah sisi saluran untuk mencegah luka pada
gendang telinga
Bereskan peralatan
Cuci tangan

 Perawatan diri pada hidung


 Persiapan alat dan bahan
Kapas atau tisu
Cotton bud (bila perlu)
Minyak biji kapas
 Prosedur kerja
Jelaskan prosedur pada klien
Cuci tangan
Menutup pintu atau tarik tirai di sekitar tempat tidur
Siapkan dan atur peralatan pada tempat yang mudah di jangkau
Bantu klien pada posisi duduk atau memposisikan kepala klien pada posisi
yang nyaman
Letakkan tisu di bawah hidung tetapi jangan sampai menutupi lubang
hidung
Instruksikan klien untuk meniupkan udara dari dalam hidung dengan
lembut. Kedua lubang hidung harus terbuka saat melakukan peniupan ini
Ganti tisu yang baru jika sudah terlalu kotor. Buang tisu yang kotor pada
tempatnya
Lakukan lagi sampai dirasa bersih
Gunakan tisu baru untuk membersihkan sisa kotoran yang tertinggal di
ujung lubang hidung dan sekitarnya. Gunakan cotton bud jika ada kotoran
yang tertinggal di bagian dalam
Jika bagian luar hidung mengeras, gunakan minyak biji kapas atau mineral
untuk mengusapnya
Jika klien menggunakan selang makan atau suksion, maka perawat harus
mengganti plester yang mengikat selang minimal sekali sehari. Perawat
harus selalu membereskan daerah sekitar selang dengan teliti
Bersihkan daerah sekitar hidung dan bibir dengan menggunakan handuk
kecil yang telah dibasahi
Kembalikan posisi klien seperti semula
Bereskan peralatan, cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai