WB
KEPERAWATAN DASAR 1
d. Status sosial ekonomi. Status ekonomi akan memengaruhi jenis dan sejauh
mana praktik higiene dilakukan. Perawat harus sensitif terhadap status ekonomi
klien dan pengaruhnya terhadap kemampuan pemeliharaan higienenya. Jika klien
mengalami masalah ekonomi,dirinya akan sulit berpatisipasi dalam aktivitas
promosi kesehatan seperti higiene dasar.
Jika barang perawatan dasar tidak dapat dibeli oleh klien,carilah alternatifnya.
Pelajari juga apakah penggunaan produk tersebut merupakan bagian kebiasaan
yang dilakukan oleh kelompok sosial klien. Contohnya,tidak semua klien
menggunakan deodoran atau kosmetik.
SUMBER : FUNDAMENTAL OF NURSING (POTTER PERRY) , BUKU 2- EDISI 7
HAL 654
e. Motivasi dan nilai-nilai kesehatan. Kesulitan internal yang memengaruhi
akses praktik higiene adalah ketiadaan motivasi karena kurangnya
pengetahuan. Atasi hal ini dengan memeriksa kebutuhan klien dan
memberikan informasi yang tepat. Berikan materi yang mendiskusikan
kesehatan sesuai dengan perilaku yang ingin dicapai.Penting untuk
mengetahui apakah klien merasa dirinya memiliki resiko. Contohnya, apakah
klien merasa beresiko menderita penyakit gigi,penyakit gigi bersifat serius,dan
apakah menyikat gigi dan menggunakan benang gigi dapat mengurangi resiko
f. Nilai Budaya. Kepercayaan budaya dan nilai pribadi klien akan
memengaruhi perawatan higiene.Contohnya, jaga privasi terutama pada
wanita yang memiliki budaya menghargai kesederhanaan wanita, Jangan
memotong/mencukur rambut tanpa berdiskusi dengan klien atau
keluarganya,dan beberapa budaya (cina,filipina) menghindari kegiatan mandi
selama 7-10 hari setelah melahirkan
SUMBER : FUNDAMENTAL OF NURSING (POTTER PERRY) , BUKU 2- EDISI 7
HAL 654-655
g.Tahap Perkembangan. Kedewasaan seseorang akan memberi pengaruh
tertentu pada kualitas diri orang tersebut/klien, salah satunya adalah
pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan itu penting dalam meningkatkan
status kesehatan individu. Sebagai contoh, agar trerhindar dari penyakit
kulit,kita harus mandi bersih setiap hari.
SUMBER : BUKU KEBUTUHAN DASAR MANUSIA (WAHID IQBAL ,HAL 129
h.Kondisi Fisik. Klien dengan keterbatasan fisik biasanya tidak memiliki energi
dan ketangkasan untuk melakukan higiene. Contohnya, pada klien dengan traksi
atau gips, atau terpasang infus intravena. Penyakit dengan rasa nyeri membatasi
ketangkasan dan ruang gerak. Klien di bawah efek sedasi tidak memiliki
koordinasi mental untuk melakukan perawatan diri.Penyakit kronis
(jantung,kanker) sering melelahkan klien. Genggaman yang melemah akibat
artritis,stroke,atau kelainan otot menghambat klien untuk menggunakan alat
menggunakan sikat gigi,handuk basah, atau sisir
SUMBER : FUNDAMENTAL OF NURSING (POTTER PERRY) , BUKU 2- EDISI 7 HAL 655
KONDISI YANG MEMENGARUHI KEMAMPUAN PASIEN DALAM
MEMPERTAHANKAN KEBERSIHAN DAN PERAWATAN DIRI
1. Gigi dan Mulut :
• Halitosis,bau tidak sedap
• Pendontal desease (gusi yang mudah berdarah dan bengkak)
• Chilosis,bibir pecah-pecah
2. Rambut :
• Kutuan
• Ketombe
• Botak (alopecia)
• Radang pada kulit rambut
SUMBER :KEBUTUHAN DASAR MANUSIA (ELANG MOH.ATHOILAH,ENGKUS
KUSNADI) HAL 151-152
3. Kuku :
• Ingrown nail,kuku tangan yang tidak tumbuh tumbuh dan sakit
pada daerah tersebut
• Paronchya, radang disekitar jaringan kuku
• Bau tidak sedap,reaksi mikroorganisme yang menyebabkan
bau tak sedap
kaki
telinga
Mulut
kulit tangan
dan gigi
perineum
mata rambut
hidung
kuku
Kulit
• Kebersihan kulit sangatlah penting karena kulit merupakan
garis pertahanan tubuh yang pertama dari kuman penyakit.
Umumnya, kulit dibersihkan dengan cara mandi. Ketika mandi,
kita sebaiknya menggunakan jenis sabun yang banyak
mengandung lemak nabati karena dapat mencegah hilangnya
kelembapan pada kulit dan pilihlah sabun yang tidak
menyebabkan iritasi pada kulit.
Pada masa remaja, hygiene pribadi dipengruhi oleh lingkungan. Misalnya remaja wanita mulai tertarik
pada penampilan pribadi dan mulai memakai riasan wajah.
Pada masa dewasa, teman dan kelompok kerja membentuk harapan tentang penampilan pribadi.
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal. 653-554
LANSIA
Personal hygiene harus senantiasa terpenuhi karena merupakan tindakan pencegahan primer yang
spesifik untuk meminimalkan pintu masuk (port de entry) mikroorganisme bakteri yang pada
ahirnya mencegah seseorang terkena penyakit (Kuntoro, 2015). Penerapan personal hygiene juga
harus senantiasa dilakukan oleh seorang lansia (Efendi, 2013).
Lansia di lingkungan manapun harus menjaga kebersihan personal hygiene (Efendi, 2013). Hal ini
dikarenakan lansia mengalami penurunan fungsi dari berbagai organ-organ tubuh akibat
kerusakan sel-sel karena proses menua, sehingga produksi hormon, enzim, dan zat-zat yang
diperlukan untuk kekebalan tubuh menjadi berkurang (Maryam, 2011). Kebutuhan akan personal
hygiene harus menjadi prioritas utama bagi lansia karena dengan personal hygiene yang baik
maka lansia lebih dapat diterima di masyarakat, personal hygiene yang baik juga membuat lansia
memiliki resiko yang rendah untuk mengalami penyakit infeksi (Gateaway, 2013).
Jurnal KeperawatanVolume9 No 2, Hal 44 - 51, September
2017
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
LANSIA
Personal hygiene yang tidak baik akan mempermudah tubuh terserang berbagai penyakit
seperti penyakit kulit, penyakit infeksi, penyakit menular, dan penyakit saluran cerna atau
bahkan menghilangkan fungsi bagian tubuh tertentu (Hidayat, 2012). Personal hygiene
yang kurang baik diimbangi dengan biologis lansia yang mengalami penurunan daya
tahan fisik secara terus menerus, dan menjadikan lansia semakin rentan terhadap penyakit
yang dapat menyebabkan kematian (Maryam, 2011).
Pelupa
Sering mengulang kata-kata
Cepat marah, sulit di atur
Kurang konsentrasi
Mudah terangsang
Kurang koordinasi gerakan
Kesukaran dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari
https://books.google.co.id/books?isbn=9797818225
Di unduh pada tanggal 29 oktober 2017 jam 9:54
Perawatan diri : memadikan pasien demensia
1. Personalisasi mandi sesuai dengan kebiasaan atau tradisi mandi pasien
2. Gunakan pendekatan yang fleksibel dengan menyediakan pilihan dan kontrol atas
waktu dan jenis aktivitas mandi
3. Hindari istilah-istilah mandi jika memungkinkan untuk mengurangi kecemasan
4. Pastikan privasi dan keamanan saat membuka baju dan memandikan
5. Beri lingkungan yang nyaman
6. Berikan alasan untuk mandi
13. Letakan handuk hangat di atas kepala dan bahu saat membersihkan ekstremitas
bawah
14. Lihat pasien sebagai manusia seutuhnya dengan berfokus pada “manusia” daripada
hanya berfokus pada tugas yang dilakukan
15. Tetapkan perawat yang dipercaya dengan sikap ramah
16. Gunakan cara persuasif yang lembut dan bukan paksaan
17. Diskusikan topik-topik yang menarik yang menyenangkan bagi pasien
18. Berikan sentuhan yang lembut
Nursing intervention classification (NIC) edisi
keenam
Gloria M. Bulechek , dkk
Hal 163
lanjutan
19. Tetapkan pengasuh dengan jenis kelamin yang sama jika tersedia
20. Berikan obat nyeri sebelum mandi jika gerakan mandi menyakitkan
21. Lepaskan gigi palsu atau tawarkan sesuatu untuk dimakan untuk mencegah
menggigit selama mandi
22. Gunakan peralatan mandi yang nyaman
23. Berikan sesuatu untuk terus dipegang selama mandi berlangsung.
1. PENGKAJIAN
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. INTERVENSI
4. IMPLEMENTASI
5. EVALUASI
TAHAP 1 : PENGKAJIAN
1. Sebelum memberikan perawatan higiene, kumpulkan data
untuk menentukan area-area yang penting untuk perawatan
higiene.
2. Tidak semua bagian tubuh dikaji sebelum melaksanakan
higiene, tetapi kajilah secara rutin.
Contohnya, saat perawatan mulut, inspeksi juga kondisi gigi &
mukosa mulut. Jika ia memiliki masalah berulang (kulit kering
atau inflamasi mukosa), lakukan pengkajian sebelum melakukan
perawatan.
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.656
TAHAP 1 : PENGKAJIAN
3. Perawatan higiene: kesempatan untuk mengkaji dan
mengidentifikasi temuan untuk masalah kesehatan.
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.664
Pemeriksaan Fisik
Selama pelaksanaan higiene diri kaji status integumen, struktur rongga mulut, mata,
telinga, dan hidung. Dengan inspeksi dan palpasi, cari perubahan integritas dan
fungsi jaringan, serta jenis dan sejauh mana higiene dibutuhkan. Perhatian khusus
diberikan pada karakteristik yang paling dipengaruhi higiene.
Apakah kulit utuh, terutama pada penonjolan tulang? Apakah kulit kering akibat
terlalu sering mandi? Apakah ada kalus kaki yang dapat dikurangi dengan rendaman
air? Apakah ada lapisan di lidah yang perlu disikat? Data ini akan menjadi dasar
untuk menentukan apakah tindakan higiene telah mempertahankan atau
Fundamentals Of Nursing
meningkatkan kondisi klien. Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.658
Penggunaan Alat Bantu Sensorik Oleh Klien
1. Kacamata
Tujuan pemakaian (membaca, jauh, atau keduanya)
Adanya gejala (buram, fotofobia, nyeri kepala, iritasi)
2. Lensa kotak
- Jenis lensa
- Frekuensi dan durasi pemakaian (termasuk saat tidur)
- Adanya gejala (terbakar, berair, merah, iritasi, bengkak, sesitivitas terhadap
cahaya)
- Penggunaan tetes/salep mata
- Penggunaan kartu atau identifikasi kedauratan untuk memberitahu pihak
lain agar melepaskan lensa kontak klien pada saat darurat
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.664
Penggunaan Alat Bantu Sensorik Oleh Klien
3. Mata Palsu
Metode memasukka dan melepaskannya
Metode pembersihan
Adanya gejala (cairan, inflamasi, nyeri orbita)
4. Alat Bantu Dengar
Jenis alat bantu dengar
Metode pembersihan
Kemampuan klien mengubah baterai dan menyesuaikan volume
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.664
Praktik Higiene
Memperlihatkan pilihan klien untuk mengurus diri.
Contohnya, gaya rambut dan merapikan kuku dalam bentuk tertentu. Jika klien
memiliki kecacatan fisik, dibutuhkan perhatian khusus. Contohnya, gunakan teknik
khusus untuk merapikan kuku kaki pada klien diabetes.
Meminta klien untuk membantu atau menunjukkan cara dirinya mengurus diri akan
memberi rasa kemandirian dan menghindari rasa tidak nyaman pada klien.
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.665
Pengaruh Kebudayaan
Latar belakang budaya memengaruhi kebutuhan higiene, baik dari segi praktik, pilihan
serta sensitivitas terhadap ruang pribadi.
Klien membutuhkan rencana perawatan yang kompeten dan sesuai budayanya. Praktik
higiene dipengaruhi budaya dan dapat menjadi sumber konflik di rumah sakit. Kegiatan
mandi, higiene perineal, dan perawatan rambut merupakan hal yang sensitif. Higiene
merupakan masalah pribadi; klien dengan budaya yang berbeda memiliki praktik dan
kebutuhan pengasuhan yang berbeda.
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal. 655, 665
Contoh :
• Kaum China-Amerika menganggap tindakan yang disertai sentuhan dan kontak yang dekat
• Cina, Filipina menghindari kegiatan mandi selama 7-10 hari setelah melahirkan.
• Cina, Jepang, Korea, Hindu menganggap bagian tubuh atas lebih bersih dibandingkan
bagian bawah.
• Pada umat Hindu dan Muslim, tangan kiri digunakan untuk membersihkan sedangkan
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.665
PENGKAJIAN
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.656
TAHAP 2 : DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penetapan disgnosis membutuhkan pemikiran kritis yang mengidenfikasi
masalah kesehatan potensial. Lakukan pengkajian dengan sempurna untuk
memperlihatkan semua karakteristik yang tepat sehingga muncul diagnosis yang
tepat.
2. Klien dengan perubahan aktual (gangguan integritas jaringan) atau risiko (risiko
infeksi) menentukan fokus intervensi keoerawatan. Klien dengan perubahan
aktual membutuhkan perawatan higiene ekstensif daripada sekedar higiene
rutin. Contohnya:
Jika klien mengalami kerusakan kulit, lakukan perawatan lebih seiring untuk menjaga
permukaan kulit tetap kering, bersih, dan menghilangkan faktor seperti kelembapan
atau cairan yang memperburuk kondisi kulit.
Jika klien berisiko menderita masalah, ambil tindakan preventif. Pada kasus risiko
gangguan membran mukosa mulut, jaga agar mukosa tetap terhidrasi baik, kurangi
makanan yang iritatif, dan lakukan pembersihan yang mengurangin inflamasi jaringan.
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.667-668
TAHAP 2 : DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. Mengidentifikasi faktor terkait akan membimbing Anda saat memilih intervensi
keperawatan.
4. Contoh yang berhubungan dengan masalah higiene:
Kepercayaan diri rendah kronis
Defisit pengetahuan tentang praktik higiene
Kelelahan
Gangguan gigi
Gangguan membran mukosa mulut
Gangguan mobilitas fisik
Pemeliharaan kesehatan yang tidak efektif
Perfusi jaringan yang tidak efektif
Risiko gangguan integritas kulit
Risiko iritasi
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.667-668
TAHAP 2 : DIAGNOSA KEPERAWATAN
PROSES DIAGNOSTIK KEPERAWATAN
Defisit Perawatan diri, berhubungan dengan mandi/higiene
Aktifitas Pengkajian Temuan/ Karakteristik Penentu
Amati kemampuan klien mandi sendiri di tempat Klien tidak mampu mencuci bagian tubuh.
tidur atau bak mandi. (pastikan posisi tidak
mengganggu pergerakan).
Kaji kekuatan ekstremitas atas, rentang gerak, dan Rentang gerak ekstremitas atas yang terbatas dan
koordinasi. koordinasi kekuatan yang adekuat.
Tanyakan pada klien tentang tingkat kelelahan Klien mengeluhkan kelelahan dan butuh istirahat
setelah mandi. setelah mandi.
Periksa tanda vital setelah mandi. Pulsasi naik dari 90-110kali per menit tekanan
darah stabil, respirasi dari 16 ke 22 kali per menit.
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.667-668
TAHAP 3 : INTERVENSI (PERENCANAAN)
1. Pada tahap ini, susun informasi dari berbagai sumber. Menggunakan pemikiran
kritis memastikan bahwa rencana perawatan klien mengintergrasikan semua hal
yang diketahui tentang klien dan unsur pemikiran kritis yang penting. Klien dapat
memiliki diagnosis multipel.
2. Pengalaman sebelumnya sangat membantu dalam mengadaptasikan teknik
higiene untuk kebutuhan khusus. Strandar profesional penting untuk
dipertimbangkan saat menyusun rencana perawatan. Standar ini membangun
pedoman berbasis bukti untuk pelayanan.
Contohnya, pedoman perawatan kaki diabetik oleh Diabete Committee of the
American Orthopedic Foot and Ankle Society 2005 mengidentifikasi orang yang
berisiko untuk menderita komplikasi serta pilihan tindakan preventif dan terapinya.
(Pinzur et al., 2005).
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.668
TAHAP 3 : INTERVENSI (PERENCANAAN)
Tujuan dan Hasil
Bentuklah kerjasama dengan klien dan keluarga untuk mengidentifikasi tujuan dan hasil yang
diharapkan dan membangun rencana perawatan yang sesuai diagnosis. Contohnya, tetapkan
tujuan dengan kemampuan perawatan gigi diri klien dan sumber daya dan berfokuslah pada
pemeliharaan atau peningkatan kondisi kulit, mukosa mulut, atau higiene gigi. Tetapkan hasil
yang dapat diukur dan dicapai sesuai keterbatasan klien. Selain itu, bekerjalah dengan klien
untuk memilih tindakan higiene yang terindividualisasi.
Saat memberikan perawatan higiene klien, Anda akan melayani berbagai macam klien dengan
berbagai kemampuan perawatan diri dan kebutuhannya. Contohnya, perawat dengan klien
penderita kelumpuhan akibat stroke menyusun tujuannya, “Kulit klien tetap bebas dari
kerusakan”. Kemudian susun hasil yang diharapkan yang realistik untuk membantu klien
mencapai tujuan ini. Hasil dapat mencakup:
• Kulit klien bersih, kering, dan intak tanpa tanda inflamasi.
• Kulit klien tetap elastis dan terhidrasi baik.
• Kulit klien bebas dari tekanan.
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.669
TAHAP 3 : INTERVENSI (PERENCANAAN)
Menetapkan Prioritas
Kondisi klien memengaruhi rencana tindakan higiene. Klien dengan penyakit serius membuhkan
mandi harian karena sekresi tubuh yang menumpuk. Beberapa klien lansia membutuhkan kunjungan
rumah untuk membantu kegiatan mandi. Klien yang tidak bergerak aktif pada siang hari dan
memiliki kulit yang cenderung kering mungkin hanya membutuhkan mandi sebanyak dua kali sehari.
Rencanakan bantuan yang dibutuhkan bagi klien yang lemah atau memiliki koordinasi buruk.
Contohnya, klien dengan kelumpuhan parsial yang sulit keluar dari bak mandi harus memiliki kursi
bak, pegangan tangan, atau personel tambahan untuk membantu.
Pelayanan Kolaboratif
Perencanaan pelayanan selama masa inap di rumah sakit sangat penting, begitu juga pada saat
pemulangan atau pemindahan ke fasilitas rehabilitasi dan rumah. Saat klien membutuhkan bantuan
karena keterbatasan perawatan diri, keluarga menjadi sumber daya yang berharga. Keluarga sering
membutuhkan bantuan dalam mengadaptasi teknik untuk menyesuaikan keterbatasan klien.
Ketahuilah peralatan dan prosedur yang digunakan di institusi sehingga klien dan keluarga
mengetahui perawatan, memiliki keterampilan yang dibutuhkan, dan dapat mengakses peralatan
yang dibutuhkan.
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.669
PERENCANAAN
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.669
TAHAP 4 : IMPLEMENTASI
1. Penyediaan higiene merupakan bagian dasar dari pelayana klien. Praktik pelayanan
membantu menghilangkan kegelisahan dan membentuk kenyamanan dan
ketenangan saat melakukan tiap tindakan higiene.
2. Membantu dan mempersiapkan klien sehingga mereka mampu melakukan
perawatan higiene sendiri. Meliputi edukasi teknik higienis yang tepat dan
menghubungkan klien dengan sumber daya masyarakat yang dibutuhkan.
TAHAP 5 : EVALUASI
1. Evaluasi higiene dilakukan selama dan setelah tiap keterampilan tertentu. Misalnya, saat
memandikan klien, menginspeksi kulit untuk melihat apakah sekret atau kotoran telah dibersihkan.
Setelah mandi selesai, tanyakan apakah klien merasa nyaman dan rasa rileks meningkat.
2. Saat mengevaluasi tindakan higiene, amati perubahan perilaku klien. Apakah posisi klie menjadi
lebih rileks? Apakah klien bebas dari bau badan? Apakah klien dapat tidur? Apakah ekspresi wajah
klien memperlihatkan rasa nyaman?
3. Biasanya dibutuhkan waktu untuk perawatan higiene agar meningkatkan kondisi klien. Tentukan
apakah kenyamanan klien meningkat dan apakah terapi yang diberikan telah efektif.
4. Selama evaluasi, pertimbangkan tujuan perawatan dan evaluasi apakah hasil yang diharapkan telah
tercapai. Pendekatan berpikir kritis mempertimbangkan semua faktor saat mengevaluasi pelayanan
klien.
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal. 723
TAHAP 5 : EVALUASI
5. Dasar pengetahuan perawat dan pengalamannya merupakan perspektif penting saat menganalisis
data pengkajian klien. Contohnya, observasi kontinu mukosa mulut membantu menentukan
efektifitas praktik higiene mulut. Apakah mukosa yang sebelumnya meradang telah membaik?
Standar evaluasi adalah hasil harapan yang ditetapkan saat menyusun rencana perawatan klien.
Jika hasil tidak tercapai, Anda harus merevisi rencana perawatan. Teruskan pemikiran kritis ini
saat mempertimbangkan semua temuan evaluasi.
6. Aspek akhir dari evaluasi akan menentukan apakah harapan klien tentang higiene telah
terpenuhi. Ajukan pertanyaan berikut: Apakah ada cara lain agar kami dapat lebih baik merawat
Anda? Tindakan apalagi yang Anda rasa penting untuk menjaga kebersihan Anda?
7. Harapan klien merupakan pedoman penting untuk menentukan kepuasannya Anda harus merasa
nyaman dalam membahas kekhawatiran dan harapan klien. Pendekan yang penuh perhatian akan
membantu diskusi masalah ini. Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal. 723-724
EVALUASI
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal. 723