Anda di halaman 1dari 69

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB

KEPERAWATAN DASAR 1

HENI LESTARI AFIFAH JIHAN RAMADHAN ERINA NURBAITI


1710711011 1710711014 1710711020
FAKTOR YANG MEMENGARUHI PRAKTEK
KEBERSIHAN DIRI
a. Nilai-nilai Sosial. Kelompok sosial memengaruhi pilihan higiene.Selama masa
kanak-kanak,kebiasaan keluarga memengaruhi higiene,misalnya frekuensi
mandi,waktu mandi,dan jenis higiene mulut.Pada masa remaja higiene pribadi
dipengaruhi oleh teman. Remaja wanita misalnya menjadi tertarik pada
penampilan pribadi dan mulai memakai riasan wajah.
b.Pilihan Pribadi. Tiap klien memiliki keinginan sendiri dalam menentukan waktu
bercukur,mandi,dan mengurus rambut. Pemilihan produk didasarkan pada selera
pribadi,kebutuhan dan dana. Pengetahuan tentang pilihan klien akan membantu
perawatan yang terindividualisasi. Selain itu, bantu klien untuk membangun
praktik higiene baru jika ada penyakit.Contohnya,perawat mengajarkan
perawatan higiene kaki pada klien penderita diabetes.
SUMBER : FUNDAMENTAL OF NURSING (POTTER PERRY) , BUKU 2- EDISI 7
HAL 653-654
c. Citra Tubuh. Citra tubuh adalah konsep subjek seseorang tentang
tubuhnya,termasuk penampilan,struktur dan fungsi fisik. Misalnya, saat klien
menjalani operasi,menderita penyakit,atau perubahan status fungsional, citra
tubuh akan berubah dramatis. Untuk hal ini,berusahalan untuk meningkatkan
kenyamanan dan penampilan higiene klien.

d. Status sosial ekonomi. Status ekonomi akan memengaruhi jenis dan sejauh
mana praktik higiene dilakukan. Perawat harus sensitif terhadap status ekonomi
klien dan pengaruhnya terhadap kemampuan pemeliharaan higienenya. Jika klien
mengalami masalah ekonomi,dirinya akan sulit berpatisipasi dalam aktivitas
promosi kesehatan seperti higiene dasar.
Jika barang perawatan dasar tidak dapat dibeli oleh klien,carilah alternatifnya.
Pelajari juga apakah penggunaan produk tersebut merupakan bagian kebiasaan
yang dilakukan oleh kelompok sosial klien. Contohnya,tidak semua klien
menggunakan deodoran atau kosmetik.
SUMBER : FUNDAMENTAL OF NURSING (POTTER PERRY) , BUKU 2- EDISI 7
HAL 654
e. Motivasi dan nilai-nilai kesehatan. Kesulitan internal yang memengaruhi
akses praktik higiene adalah ketiadaan motivasi karena kurangnya
pengetahuan. Atasi hal ini dengan memeriksa kebutuhan klien dan
memberikan informasi yang tepat. Berikan materi yang mendiskusikan
kesehatan sesuai dengan perilaku yang ingin dicapai.Penting untuk
mengetahui apakah klien merasa dirinya memiliki resiko. Contohnya, apakah
klien merasa beresiko menderita penyakit gigi,penyakit gigi bersifat serius,dan
apakah menyikat gigi dan menggunakan benang gigi dapat mengurangi resiko
f. Nilai Budaya. Kepercayaan budaya dan nilai pribadi klien akan
memengaruhi perawatan higiene.Contohnya, jaga privasi terutama pada
wanita yang memiliki budaya menghargai kesederhanaan wanita, Jangan
memotong/mencukur rambut tanpa berdiskusi dengan klien atau
keluarganya,dan beberapa budaya (cina,filipina) menghindari kegiatan mandi
selama 7-10 hari setelah melahirkan
SUMBER : FUNDAMENTAL OF NURSING (POTTER PERRY) , BUKU 2- EDISI 7
HAL 654-655
g.Tahap Perkembangan. Kedewasaan seseorang akan memberi pengaruh
tertentu pada kualitas diri orang tersebut/klien, salah satunya adalah
pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan itu penting dalam meningkatkan
status kesehatan individu. Sebagai contoh, agar trerhindar dari penyakit
kulit,kita harus mandi bersih setiap hari.
SUMBER : BUKU KEBUTUHAN DASAR MANUSIA (WAHID IQBAL ,HAL 129

h.Kondisi Fisik. Klien dengan keterbatasan fisik biasanya tidak memiliki energi
dan ketangkasan untuk melakukan higiene. Contohnya, pada klien dengan traksi
atau gips, atau terpasang infus intravena. Penyakit dengan rasa nyeri membatasi
ketangkasan dan ruang gerak. Klien di bawah efek sedasi tidak memiliki
koordinasi mental untuk melakukan perawatan diri.Penyakit kronis
(jantung,kanker) sering melelahkan klien. Genggaman yang melemah akibat
artritis,stroke,atau kelainan otot menghambat klien untuk menggunakan alat
menggunakan sikat gigi,handuk basah, atau sisir
SUMBER : FUNDAMENTAL OF NURSING (POTTER PERRY) , BUKU 2- EDISI 7 HAL 655
KONDISI YANG MEMENGARUHI KEMAMPUAN PASIEN DALAM
MEMPERTAHANKAN KEBERSIHAN DAN PERAWATAN DIRI
1. Gigi dan Mulut :
• Halitosis,bau tidak sedap
• Pendontal desease (gusi yang mudah berdarah dan bengkak)
• Chilosis,bibir pecah-pecah
2. Rambut :
• Kutuan
• Ketombe
• Botak (alopecia)
• Radang pada kulit rambut
SUMBER :KEBUTUHAN DASAR MANUSIA (ELANG MOH.ATHOILAH,ENGKUS
KUSNADI) HAL 151-152
3. Kuku :
• Ingrown nail,kuku tangan yang tidak tumbuh tumbuh dan sakit
pada daerah tersebut
• Paronchya, radang disekitar jaringan kuku
• Bau tidak sedap,reaksi mikroorganisme yang menyebabkan
bau tak sedap

SUMBER :KEBUTUHAN DASAR MANUSIA (ELANG MOH.ATHOILAH,ENGKUS


KUSNADI) HAL 153
Perawatan kebersihan diri

kaki
telinga
Mulut
kulit tangan
dan gigi
perineum
mata rambut
hidung
kuku
Kulit
• Kebersihan kulit sangatlah penting karena kulit merupakan
garis pertahanan tubuh yang pertama dari kuman penyakit.
Umumnya, kulit dibersihkan dengan cara mandi. Ketika mandi,
kita sebaiknya menggunakan jenis sabun yang banyak
mengandung lemak nabati karena dapat mencegah hilangnya
kelembapan pada kulit dan pilihlah sabun yang tidak
menyebabkan iritasi pada kulit.

Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia hal: 130


Wahit Iqbal Mubarak, SKM
Ns. Nurul Chayatin, S.Kep
Cara perawatan kulit adalah sbb :
1. Biasakan mandi minimal dua kali sehari atau setelah beraktivitas.
2. Gunakan sabun yang tidak bersifat iritatif.
3. Sabuni seluruh tubuh, terutama area lipatan kulit seperti sela-sela jari,
ketiak, belakang telinga, dll.
4. Jangan gunakan sabun mandi untuk wajah
5. Segera keringkan tubuh dengan handuk yang bersih dan lembut mulai
dari wajah, tangan, badan, hingga kaki.

Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia hal: 130


Wahit Iqbal Mubarak, SKM
Ns. Nurul Chayatin, S.Kep
Tangan
Membersihkan tangan biasanya dengan cara cuci tangan. Cuci tangan perlu
dilakukan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas. Bagi perawat, cuci tangan
perlu dilakukan saat :
1. Sebelum melakukan tugas, melakukan prosedur, dan sebelum merawat pasien
2. Di antara prosedur , segera setelah kontak dengan pasien
3. Sesudah :
a. Kontak dengan cairan tubuh pasien
b. Memegang benda tekontaminasi
c. Merawat pasien isolasi
d. Selesai menjalankan tugas
Keterampilan keperawatan dasar
Maria susiati
Hal : 2
cara mencuci tangan :
1. Lepaskan benda-benda atau perhiasan yang ada di tangan
2. Atur posisi berdiri terhadap kran air agar diperoleh posisi yang nyaman
3. Buka kran, atur temperatur air
4. Basahi tangan dengan air mengalir
5. Tuangkan sabun cair ke telapak tangan. Gunakan siku ketika menekan botol
sabun
6. Lakukan gerakan tangan, mulai meratakan sabun dengan kedua telapak tangan
7. Kedua punggung telapak tangan saling bertumpuk, bergantian, untuk
membersihkan punggung tangan dan sela-sela jari

Keterampilan keperawatan dasar


Maria susiati
Hal : 4-5
lanjutan

8. Bersihkan ujung kuku secara bergantian pada telapak tangan


9. Bersihkan kuku dan daerah sekitarnya dengan menekuk jari-jari tangan
kemudian merapatkannya
10. Bersihkan ibu jari jari bergantian
11. Bersihkan pergelangan tangan dengan gerakan memutar
12. Bersihkan lengan dengan arah menghadap keatas dengan air mengalir sampai
bersih
13. Tutup kran air menggunakan siku
14. Keringkan tangan dengan hand towel.

Keterampilan keperawatan dasar


Maria susiati
Hal .5-6
Kaki
Cara merawat kaki anatar lain :
1. Cuci kaki setiap hari dan keringkan dengan baik terutama pada sela-sela jari
kaki
2. Saat mencuci kaki, periksa adanya luka, retak atau pembengkakan pada kulit
kaki
3. Untuk mencegah luka bakar, periksa suhu air sebelum merendam kaki
4. Gunakan lotion untuk melembabkan kulit kaki
5. Gunakan deodoran khusus dan bedak kaki yang dapat menyerap kelembaban
kaki untuk mencegah bau tak sedap pada kaki.

Buku Fundamental Keperawatan Vol.2


Kozier-Erb-Berman-Synder
Hal 122
lanjutan

6. Kikir kuku searah melewati ujung kuku.


7. Ganti kaus kaki dan sepatu sehari sekali
8. Jangan menggunakan kaus kaki yang berlubang krena dapat menyebabkan
area penekanan
9. Pakai sepatu yang pas di kaki yang tidak terlalu menekan kaki / menyebabkan
gesekan karena gesekan dapat menyebabkan kapalan pada kaki
10. Jangan berjalan dengan bertelanjang kaki, karena cedera/ infeksi mungkin
kan terjadi
11. Lakukan latihan kaki beberapa kali sehari untuk meningkatkan sirkulasi.
Angkat kaki ke atas ke bawah dan gerakan melingkar
12. Jangan memakai pakaian yang ketat seperti stoking setinggi lutut dan hindari
duduk dengan menyilangkan kaki di atas kaki karena dapat menurunkan sirkulasi
13. Saat kaki terasa dingin, gunakan selimut dan kaus kaki tebal.
14. Cuci setiap luka yang terdapat pada kaki secara keseluruhan, oleskan
antiseptik ringan sesuai indikasi dokter
15. Beri tahu dokter jika mengalami nyeri, kudis, atau adanya perubahan suhu,
warna, dan sensasi pada kaki.
Kuku
Kuku merupakan pelengkap kulit. Kuku terdiri atas jaringan epitel.
Badan kuku adalah bagian yang tampak di sebelah luar, sedangkan
akarny terletak di dalam lekuk kuku tempat kuku umbuh dan
mendapat makanan. Kuku yang sehat berwarna merah muda.

Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia hal: 130


Wahit Iqbal Mubarak, SKM
Ns. Nurul Chayatin, S.Kep
• Cara-cara dalam merawat kuku antara lain :
• 1. Kuku jari tangan dapat dipotong dengan menggunakan pengikir. Memotongnya
dalam bentuk oval atau mengikuti bentuk jari. Sedangkan kuku jari kaki dipotong
dalam bentuk lurus.
• 2. Jangan memotong kuku terlalu pendek karena bisa melukai selaput kulit dan kulit
di sekitar kuku.
• 3. Jangan membersihkan kotoran di balik kuku dengan benda tajam karena akan
merusak jaringan dibawah kuku.
• 4. Potong kuku seminggu sekali atau sesuai kebutuhan.
• 5. Khusus untuk jari kaki, sebaiknya kuku dipotong segera setelah mandi atau
direndam dengan air hangat terlebih dahulu.
• 6. Jangan menggigiti kuku karena akan merusak bagian kuku.
• Penggunaan cat kuku dapat menyebabkan kuku tidak bernapas sehingga berwarna
kekuningan dan mudah rapuh.
Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia hal: 130-131
Wahit Iqbal Mubarak, SKM
Ns. Nurul Chayatin, S.Kep
Rambut
• Rambut merupkan struktur kulit. Rambut yang sehat akan terlihat
mengkilap, tidak berminyak, tidak kering, dan tidak mudah patah.
Beberapa hal yang dapat mengganggu pertumbuhan rambut adalah panas
dan kondisi malnutrisi. Bila rambut kotor dan tidak dibersigkan lama-
kelamaan akan menjadi sarang kutu kepala, terkena ketombe dan lebih
mudah rontok/patah. Umumnya, rambut yang pendek lebih mudah
perawatannya dibanding rambut yang panjang.

Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia hal: 131


Wahit Iqbal Mubarak, SKM
Ns. Nurul Chayatin, S.Kep
Cara-cara merawat rambut antara lain :
a. Cuci rambut 1—2 kali seminggu (atau sesuai kebutuhan) dengan memakai
sampo yang cocok.
b. Pangkas rambut agar terlihat rapi.
c. Gunakan sisir yang bergigi besar untuk merapikan rambut keriting dan olesi
rambut dengan minyak rambut yang mengandung nutrisi.
d. Jangan gunakan sisir bergigi tajam karena bisa melukai kulit kepala.
e. Pijat-pijat kulit kepala saat mencuci rambut agar merangsang pertumbuhan
rambut.

Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia hal: 131


Wahit Iqbal Mubarak, SKM
Ns. Nurul Chayatin, S.Kep
Gigi dan Mulut
Mulut merupakan bagian pertama dari sistem pencernaan yang di dalamnya
terdapat gigi dan lidah serta saliva yang penting untuk membersihkan
mulut secara mekanis karena mengandung Ig A yang dapat membunuh
bakteri yang masuk bersama makanan. Mulut merupakan rongga yang
tidak bersih dan penuh dengan bakteri, karenanya harus selalu dibersihkan.
Perawatan gigi dan mulut pada balita dapat menentukan kesehatan gigi dan
mulut mereka pada tingkatan usia selanjutnya.

Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia hal: 131


Wahit Iqbal Mubarak, SKM
Ns. Nurul Chayatin, S.Kep
•   merawat gigi dan mulut antara lain :
Cara
1. Tidak makan makanan yang terlalu manis dan asam
2. Tidak menggunakan gigi untuk menggigit atau mencongkel benda keras misalnya
membuka tutup botol
3. Menghindari kecelakaan seperti jatuh yang dapat menyebabkan gigi terbentur /
patah.
4. Menyikat gigi sesudah makan dan sebelum tidur
5. Memakai sikat gigi yang berbulu banyak, halus, dan kecil sehingga dapat
menjangkau bagian dalam gigi
6. Meletakan sikat pada sudut 45 di pertemuan antara gigi dan gusi lalu sikat
menghadap ke arah yang sama dengan gusi
7. Menyikat gigi dari atas ke bawah dan seterusnya
8. Memeriksakan gigi secara teratur setiap enam bulan.
Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia hal: 131-132
Wahit Iqbal Mubarak, SKM
Ns. Nurul Chayatin, S.Kep
Mata
Tujuan menjaga kebersihan mata adalah untuk mempertahankan kesehatan
mata dan mencegah infeksi. Mata yang sehat akan tampak jernih dan bersih
dari kotoran. Kotoran mata dapat menempel pada bulu mata dan sudut mata

Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia hal: 132


Wahit Iqbal Mubarak, SKM
Ns. Nurul Chayatin, S.Kep
Cara merawat mata antara lain :
a. Usaplah kotoran mata dari sudut mata bagian dalam ke sudut mata
bagian luar
b. Saat mengusap mata gunakanlah kain yang paling bersih dan lembut
c. Lindungi mata dari kemasukan debu dan kotoran
d. Bila menggunakan kacamata, hendaklah selalu dipakai
e. Bila mata sakit segera periksakan ke dokter.

Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia hal: 132


Wahit Iqbal Mubarak, SKM
Ns. Nurul Chayatin, S.Kep
Hidung
Cara merawat hidung antara lain :
a. Jaga agar lubang hidung tidak kemasukan air atau benda kecil.
b. Jangan biarkan benda kecil masuk kedalam hidung, sebab nantinya dapat terhisap
dan menyumbat jalannya pernapasan serta menyebabkan luka pada membran mukosa
c. Sewaktu mengeluarkan debu dari lubang hidung, hembuskan secara perlahan dengan
membiarkan kedua lubang hidung tetap terbuka
d. Jangan mengeluarkan kotoran dari lubang hidung dengan menggunakan jari karena
dapat mengiritasi mukosa hidung.

Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia hal: 132


Wahit Iqbal Mubarak, SKM
Ns. Nurul Chayatin, S.Kep
Telinga
Cara merawat telinga antara lain :
a. Bila ada kotoran yang menyumbat telinga, keluarkan secara pelan denga
menggunakan penyedot telinga
b. Bila menggunakan air yang disemprotkan, lakukan dengan hati-hati agar tidak
menimbulkan kerusakan pada telinga akibat tekanan air yang berlebihan
c. Aliran air yang masuk hendaklah diarahkan ke saluran telinga dan bukaan langsung
ke gendang telinga
d. Jangan menggunakan jari atau cotton bud ketika membersihkan kotoran karena akan
mendorong kotoran menjadi lebih dalam
e. Jangan menggunakan peniti atau jepit rambut untuk membersihkan kotoran telinga
karena dapat menusuk gendang telinga.
Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia hal: 132
Wahit Iqbal Mubarak, SKM
Ns. Nurul Chayatin, S.Kep
Perineum
Tujuannya untuk mencegah dan mengontrol infeksi pada alat reproduksi wanita dan
pria. Cara perawatan perineum antara lain :
a. Bersihkan area perineum secara teratur yaitu dilakukan dengan membersihkan area
genitalia eksterna dua kali sehari pada saat mandi atau setelah buang air kecil dan buang
air besar.
b. Jaga agar area perineum tetap kering
c. Pada wanita, jika sedang menstruasi gunakan pembalut yang sesuai dan nyaman
d. Bersihkan secara perlahan dan hati-hati.

Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia hal: 132-133


Wahit Iqbal Mubarak, SKM
Ns. Nurul Chayatin, S.Kep
NIC edisi 6 hal 383
PERBEDAAN PRAKTIK
KEBERSIHAN & PERAWATAN DIRI
PADA ORANG MUDA & LANSIA
Orang muda

Kelompok sosial mempengaruhi bagaimana pasien dalam pelaksanaan praktik personal hygiene.


Termasuk produk dan frekuensi perawatan pribadi.
Selama masa kanak-kanak, kebiasaan keluarga mempengaruhi hygiene, misalnya frekuensi mandi, waktu
mandi dan jenis hygiene mulut. Menurut Wartonah, 2004, pada anak-anak selalu dimanja dalam
kebersihan diri, maka kemungkinan akan
terjadi perubahan pola Personal Hygiene.

Pada masa remaja, hygiene pribadi dipengruhi oleh lingkungan. Misalnya remaja wanita mulai tertarik
pada penampilan pribadi dan mulai memakai riasan wajah.

Pada masa dewasa, teman dan kelompok kerja membentuk harapan tentang penampilan pribadi.

Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal. 653-554
LANSIA
Personal hygiene harus senantiasa terpenuhi karena merupakan tindakan pencegahan primer yang
spesifik untuk meminimalkan pintu masuk (port de entry) mikroorganisme bakteri yang pada
ahirnya mencegah seseorang terkena penyakit (Kuntoro, 2015). Penerapan personal hygiene juga
harus senantiasa dilakukan oleh seorang lansia (Efendi, 2013).
Lansia di lingkungan manapun harus menjaga kebersihan personal hygiene (Efendi, 2013). Hal ini
dikarenakan lansia mengalami penurunan fungsi dari berbagai organ-organ tubuh akibat
kerusakan sel-sel karena proses menua, sehingga produksi hormon, enzim, dan zat-zat yang
diperlukan untuk kekebalan tubuh menjadi berkurang (Maryam, 2011). Kebutuhan akan personal
hygiene harus menjadi prioritas utama bagi lansia karena dengan personal hygiene yang baik
maka lansia lebih dapat diterima di masyarakat, personal hygiene yang baik juga membuat lansia
memiliki resiko yang rendah untuk mengalami penyakit infeksi (Gateaway, 2013).
Jurnal KeperawatanVolume9 No 2, Hal 44 - 51, September
2017
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
LANSIA
Personal hygiene yang tidak baik akan mempermudah tubuh terserang berbagai penyakit
seperti penyakit kulit, penyakit infeksi, penyakit menular, dan penyakit saluran cerna atau
bahkan menghilangkan fungsi bagian tubuh tertentu (Hidayat, 2012). Personal hygiene
yang kurang baik diimbangi dengan biologis lansia yang mengalami penurunan daya
tahan fisik secara terus menerus, dan menjadikan lansia semakin rentan terhadap penyakit
yang dapat menyebabkan kematian (Maryam, 2011).

Jurnal KeperawatanVolume9 No 2, Hal 44 - 51, September


2017
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
TINDAKAN YANG DILAKUKAN UNTUK MEMPERTAHANKAN
KENYAMANAN PASIEN SAAT PERAWATAN KEBERSIHAN DIRI
Perawatan diri berdasarkan waktu pelaksanaan dibagi menjadi empat,yaitu :
1.Perawatan dini hari. Merupakan perawatan diri yang dilakukan pada
waktu bangun tidur, untuk melakukan tidakan seperti persiapan dalam
pengambilan bahan pemeriksaan (urine atau fases), memberikan
pertolongan, mempersiapkan pasien untuk melakukan makan pagi dengan
melakukan tindakan perawatan diri seperti mencuci muka dan tangan, serta
menjaga kebersihan mulut.
2.Perawatan pagi hari. Perawatan yang dilakukan setelah melakukan makan
pagi dengan melakukan perawatan diri seperti melakukan pertolongan
dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi (baung air besar dan kecil), mandi
atau mencuci rambut, melakukan perawatan kulit,melakukan pijatan pada
punggung,membersihkan mulut, kuku, serta merapikan tempat tidur pasien.
SUMBER : E-BOOK KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK EDISI 2 – HAL
84
3. Perawatan siang hari. Perawatan diri yang dilakukan setelah melakukan
berbagai tindakan pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan siang.
Berbagai tindakan perawatan diri yang dapat dilakukan antara lain,
mencuci muka dan tangan, membersihkan mulut, merapikan tempat tidur,
serta melakukan pemeliharaan kebersihan lingkungan kesehatan pasien.
4. Perawatan menjelang tidur. Perawatan diri yang dilakukan pada saat
menjelang tidur agar pasien dapat tidur atau beristirahat dengan tenang.
Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan antara lain, pemenuhan kebutuhan
eliminasi (buang air besar dan kecil), mencuci tangan dan muka,
membersihkan mulut, serta memijat daerah punggung.

SUMBER : E-BOOK KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK EDISI 2 – HAL


84
Perawatan kebersihan diri pada perubahan
fungsi kognitif
Fungsi kognitif adalah kemampuan mental yang terdiri dari atensi,
kemampuan berbahasa, daya ingat, kemampuan visuospasial,
kemampuan membuat konsep dan intelegensi. (Kaplan, 1997;
American Psychology Assosiation, 2007).

Penurunan fungsi kognitif biasanya terjadi pada lansia. Pada


beberapa individu, penurunan fungsi kognitif dapat berlanjut
sehingga menyebabkan demensia.

Buku ajar keperawatan gerontik


Shofia rhosma dewi, S.Kep.Ners
Hal. 42
demensia

Demensia merupakan kumpulan gejala (sindrom) yang meliputi


penurunan daya ingat atau memori, disertai penurunan kemampuan
paling sedikit dua dari domain intelektual seperti keterampilan
verbal, kemampuan kalkulasi, kontrol motorik, dan sebagainya.
Demensia
Tanda dan gejala demensia

Pelupa
Sering mengulang kata-kata
Cepat marah, sulit di atur

Kehilangan daya ingat


Kesulitan dalam belajar hal baru
Kesulitan dalam mengingat informasi baru
https://books.google.co.id/books?isbn=9797818225
Di unduh pada tanggal 29 oktober 2017 jam 9:54
lanjutan

Kurang konsentrasi

Kurang kebersihan diri

Rentan terhadap kecelakaan jatuh

Mudah terangsang
Kurang koordinasi gerakan
Kesukaran dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari
https://books.google.co.id/books?isbn=9797818225
Di unduh pada tanggal 29 oktober 2017 jam 9:54
Perawatan diri : memadikan pasien demensia
1. Personalisasi mandi sesuai dengan kebiasaan atau tradisi mandi pasien
2. Gunakan pendekatan yang fleksibel dengan menyediakan pilihan dan kontrol atas
waktu dan jenis aktivitas mandi
3. Hindari istilah-istilah mandi jika memungkinkan untuk mengurangi kecemasan
4. Pastikan privasi dan keamanan saat membuka baju dan memandikan
5. Beri lingkungan yang nyaman
6. Berikan alasan untuk mandi

Nursing intervention classification (NIC) edisi


keenam
Gloria M. Bulechek , dkk
Hal 163
lanjutan

7. Bimbing untuk mandi secara perlahan-lahan dengan terlebih dahulu membiarkan


tetesan air di tangan
8. Berikan waktu untuk melakukan perawatan dengan cara yang tidak terburu-buru
9. Buka pakaian pasien secara bertahap di kamar mandi sambil membahas sesuatu
yang menarik selain mandi
10.Gunakan peralatan mandi yang tidak asing untuk meningkatkan relaksasi
11.Pastikan air memiliki suhu yang sesuai
12.Kurangi perasaan dingin dengan menyediakan handuk hangat, mencuci wajah
dan rambut saat terakhir, atau mencuci kaki Nursing
terlebihintervention
dahulu classification (NIC) edisi
keenam
Gloria M. Bulechek , dkk
Hal 163
lanjutan

13. Letakan handuk hangat di atas kepala dan bahu saat membersihkan ekstremitas
bawah
14. Lihat pasien sebagai manusia seutuhnya dengan berfokus pada “manusia” daripada
hanya berfokus pada tugas yang dilakukan
15. Tetapkan perawat yang dipercaya dengan sikap ramah
16. Gunakan cara persuasif yang lembut dan bukan paksaan
17. Diskusikan topik-topik yang menarik yang menyenangkan bagi pasien
18. Berikan sentuhan yang lembut
Nursing intervention classification (NIC) edisi
keenam
Gloria M. Bulechek , dkk
Hal 163
lanjutan

19. Tetapkan pengasuh dengan jenis kelamin yang sama jika tersedia
20. Berikan obat nyeri sebelum mandi jika gerakan mandi menyakitkan
21. Lepaskan gigi palsu atau tawarkan sesuatu untuk dimakan untuk mencegah
menggigit selama mandi
22. Gunakan peralatan mandi yang nyaman
23. Berikan sesuatu untuk terus dipegang selama mandi berlangsung.

Nursing intervention classification (NIC) edisi


keenam
Gloria M. Bulechek , dkk
Hal 163
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
GANGGUAN KEBERSIHAN DIRI

1. PENGKAJIAN
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. INTERVENSI
4. IMPLEMENTASI
5. EVALUASI
TAHAP 1 : PENGKAJIAN
1. Sebelum memberikan perawatan higiene, kumpulkan data
untuk menentukan area-area yang penting untuk perawatan
higiene.
2. Tidak semua bagian tubuh dikaji sebelum melaksanakan
higiene, tetapi kajilah secara rutin.
Contohnya, saat perawatan mulut, inspeksi juga kondisi gigi &
mukosa mulut. Jika ia memiliki masalah berulang (kulit kering
atau inflamasi mukosa), lakukan pengkajian sebelum melakukan
perawatan.

Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.656
TAHAP 1 : PENGKAJIAN
3. Perawatan higiene: kesempatan untuk mengkaji dan
mengidentifikasi temuan untuk masalah kesehatan.

PERTANYAAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN


Masalah yang berhubungan dengan higiene
• Apakah Anda melihat adanya perubahan kulit/iritasi ?
• Apakah ada perubahan kebutuhan perawatan mulut?
• Apakah Anda merasakan berkurangnya kemampuan Anda dalam melakukan tindakan
higiene ?
• Apakah Anda membutuhkan bantuan dalam tindakan higiene?
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.656
PERTANYAAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Perubahan Fisik Selama Higiene
• Apakah aktivitas higiene menimbulkan gejala seperti sesak napas, nyeri, atau kelelahan?
• Jika Anda merasa lelah atau tidak nyaman selama higiene, apa yang dapat kami lakukan untuk
meminimalkan gejala ini?
• Aspek higiene apakah yang memperburuk rasa tidak nyaman yang Anda rasakan?
Bantuan Higiene
• Apakah Anda membutuhkan orang dengan gender yang sama atau keluarga Anda untuk membantu
perawatan higiene?
• Aspek higiene pribadi apakah yang menurut Anda harus dilaksanakan?
• Bagaimana saya dapat membantu perawatan higiene Anda agar lebih mudah?
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.656
 Kemampuan Dalam Merawat Diri

Kondisi klien terus berubah sehingga dibutuhkan pemikiran kritis


yang kontinu. Selama pemeriksaan, pertimbangkan semua unsur
yang merujuk ke diagnosis keperawatan. Penggunaan sikap
pemikiran kritis seperti rasa ingin tahu, renfah hati sangat penting
untuk merancang rencana perawatan yang sesuai dengan
kebutuhan klien.

Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.664
 Pemeriksaan Fisik
Selama pelaksanaan higiene diri kaji status integumen, struktur rongga mulut, mata,
telinga, dan hidung. Dengan inspeksi dan palpasi, cari perubahan integritas dan
fungsi jaringan, serta jenis dan sejauh mana higiene dibutuhkan. Perhatian khusus
diberikan pada karakteristik yang paling dipengaruhi higiene.
Apakah kulit utuh, terutama pada penonjolan tulang? Apakah kulit kering akibat
terlalu sering mandi? Apakah ada kalus kaki yang dapat dikurangi dengan rendaman
air? Apakah ada lapisan di lidah yang perlu disikat? Data ini akan menjadi dasar
untuk menentukan apakah tindakan higiene telah mempertahankan atau
Fundamentals Of Nursing
meningkatkan kondisi klien. Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.658
 Penggunaan Alat Bantu Sensorik Oleh Klien
1. Kacamata
Tujuan pemakaian (membaca, jauh, atau keduanya)
Adanya gejala (buram, fotofobia, nyeri kepala, iritasi)
2. Lensa kotak
- Jenis lensa
- Frekuensi dan durasi pemakaian (termasuk saat tidur)
- Adanya gejala (terbakar, berair, merah, iritasi, bengkak, sesitivitas terhadap
cahaya)
- Penggunaan tetes/salep mata
- Penggunaan kartu atau identifikasi kedauratan untuk memberitahu pihak
lain agar melepaskan lensa kontak klien pada saat darurat
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.664
 Penggunaan Alat Bantu Sensorik Oleh Klien
3. Mata Palsu
 Metode memasukka dan melepaskannya
 Metode pembersihan
 Adanya gejala (cairan, inflamasi, nyeri orbita)
4. Alat Bantu Dengar
 Jenis alat bantu dengar
 Metode pembersihan
 Kemampuan klien mengubah baterai dan menyesuaikan volume

Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.664
 Praktik Higiene
Memperlihatkan pilihan klien untuk mengurus diri.
Contohnya, gaya rambut dan merapikan kuku dalam bentuk tertentu. Jika klien
memiliki kecacatan fisik, dibutuhkan perhatian khusus. Contohnya, gunakan teknik
khusus untuk merapikan kuku kaki pada klien diabetes.
Meminta klien untuk membantu atau menunjukkan cara dirinya mengurus diri akan
memberi rasa kemandirian dan menghindari rasa tidak nyaman pada klien.

Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.665
 Pengaruh Kebudayaan
Latar belakang budaya memengaruhi kebutuhan higiene, baik dari segi praktik, pilihan
serta sensitivitas terhadap ruang pribadi.
Klien membutuhkan rencana perawatan yang kompeten dan sesuai budayanya. Praktik
higiene dipengaruhi budaya dan dapat menjadi sumber konflik di rumah sakit. Kegiatan
mandi, higiene perineal, dan perawatan rambut merupakan hal yang sensitif. Higiene
merupakan masalah pribadi; klien dengan budaya yang berbeda memiliki praktik dan
kebutuhan pengasuhan yang berbeda.

Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal. 655, 665
Contoh :
• Kaum China-Amerika menganggap tindakan yang disertai sentuhan dan kontak yang dekat

sebagai hal yang tidak sopan.

• Vietnam-Amerika merasa tidak nyaman saat punggungnya dibersihkan.

• Cina, Filipina menghindari kegiatan mandi selama 7-10 hari setelah melahirkan.

• Cina, Jepang, Korea, Hindu menganggap bagian tubuh atas lebih bersih dibandingkan

bagian bawah.

• Pada umat Hindu dan Muslim, tangan kiri digunakan untuk membersihkan sedangkan

tangan kanan digunakan untuk makan dan berdoa.


Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.655, 665
Implikasi terhadap Praktik
• Jaga privasi, terutama pada wanita yang memiliki budaya menghargai kesederhanaan
wanita.
• Sediakan perawat yang sensitif terhadap masalah gender pada sesuai kebutuhan atau
permintaan.
- Pada beberapa budaya, sentuhan antar-pria dan wanita merupakan tabu.
- Jika perawat yang sensitif terhadap masalah gender tidak tersedia, minta bantuan
keluarga.
• Menanyakan klien tentang hal yang klien inginkan dan boleh atau tidak boleh
dilakukan, dengan itu membuat klien merasa nyama dengan tindakan yang
dilakukan.
• Jangan memotong/mencukur rambut tanpa berdiskusi dengan klien atau keluarganya.
• Berikan alasan yang membuat klien menerima intervensi Anda.
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal. 655, 665
Risiko Masalah Higiene
Risiko ini timbul akibat efek samping obat, kurangnya pengetahuan, ketidakmampuan
melakukan higiene, atau kondisi fisik yang berpotensi mencederai integumen atau struktur
lain. Contohnya, klien dengan imobilisasi dan demam membutuhkan frekuensi mandi yang
lebih sering untuk meminimalkan keringat, dan penggantian posisi untuk menghindari
kerusakan kulit.
Antisipasi adanya predisposisi risiko pada klien dan lakukan pengkajian lengkap.
Contohnya, klien dengan kemoterapi kanker berisiko kehilangan flora normal mulut yang
akan menimbulkan bakteri oportunistik. Jika klien diaforesis, perhatikan area payudara
wanita dan area perineum untuk memeriksa adanya kelembapan dan iritasi kulit.
Antisipasi masalah yang ditimbulkan oleh risiko ini untuk memberikan pencegahan.
Pengkajian mencakup tinjauan riwayat medis dan operasi, obat, dan faktor risiko spesifik
yang mungkin dimiliki klien.

Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.665
PENGKAJIAN

• Perhatikan kondisi fisik dan integritas integumen, rongga mulut,


dan organ sensorik.
• Gali faktor perkembangan yang memengaruhi kebutuhan higiene
klien.
• Amati kemampuan perawatan diri dan praktik higiene klien.
• Tentukan pilihan budaya klien.

Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.656
TAHAP 2 : DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penetapan disgnosis membutuhkan pemikiran kritis yang mengidenfikasi
masalah kesehatan potensial. Lakukan pengkajian dengan sempurna untuk
memperlihatkan semua karakteristik yang tepat sehingga muncul diagnosis yang
tepat.
2. Klien dengan perubahan aktual (gangguan integritas jaringan) atau risiko (risiko
infeksi) menentukan fokus intervensi keoerawatan. Klien dengan perubahan
aktual membutuhkan perawatan higiene ekstensif daripada sekedar higiene
rutin. Contohnya:
 Jika klien mengalami kerusakan kulit, lakukan perawatan lebih seiring untuk menjaga
permukaan kulit tetap kering, bersih, dan menghilangkan faktor seperti kelembapan
atau cairan yang memperburuk kondisi kulit.
 Jika klien berisiko menderita masalah, ambil tindakan preventif. Pada kasus risiko
gangguan membran mukosa mulut, jaga agar mukosa tetap terhidrasi baik, kurangi
makanan yang iritatif, dan lakukan pembersihan yang mengurangin inflamasi jaringan.
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.667-668
TAHAP 2 : DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. Mengidentifikasi faktor terkait akan membimbing Anda saat memilih intervensi
keperawatan.
4. Contoh yang berhubungan dengan masalah higiene:
 Kepercayaan diri rendah kronis
 Defisit pengetahuan tentang praktik higiene
 Kelelahan
 Gangguan gigi
 Gangguan membran mukosa mulut
 Gangguan mobilitas fisik
 Pemeliharaan kesehatan yang tidak efektif
 Perfusi jaringan yang tidak efektif
 Risiko gangguan integritas kulit
 Risiko iritasi
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.667-668
TAHAP 2 : DIAGNOSA KEPERAWATAN
PROSES DIAGNOSTIK KEPERAWATAN
Defisit Perawatan diri, berhubungan dengan mandi/higiene
Aktifitas Pengkajian Temuan/ Karakteristik Penentu
Amati kemampuan klien mandi sendiri di tempat Klien tidak mampu mencuci bagian tubuh.
tidur atau bak mandi. (pastikan posisi tidak
mengganggu pergerakan).

Kaji kekuatan ekstremitas atas, rentang gerak, dan Rentang gerak ekstremitas atas yang terbatas dan
koordinasi. koordinasi kekuatan yang adekuat.

Tanyakan pada klien tentang tingkat kelelahan Klien mengeluhkan kelelahan dan butuh istirahat
setelah mandi. setelah mandi.

Periksa tanda vital setelah mandi. Pulsasi naik dari 90-110kali per menit tekanan
darah stabil, respirasi dari 16 ke 22 kali per menit.

Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.667-668
TAHAP 3 : INTERVENSI (PERENCANAAN)
1. Pada tahap ini, susun informasi dari berbagai sumber. Menggunakan pemikiran
kritis memastikan bahwa rencana perawatan klien mengintergrasikan semua hal
yang diketahui tentang klien dan unsur pemikiran kritis yang penting. Klien dapat
memiliki diagnosis multipel.
2. Pengalaman sebelumnya sangat membantu dalam mengadaptasikan teknik
higiene untuk kebutuhan khusus. Strandar profesional penting untuk
dipertimbangkan saat menyusun rencana perawatan. Standar ini membangun
pedoman berbasis bukti untuk pelayanan.
Contohnya, pedoman perawatan kaki diabetik oleh Diabete Committee of the
American Orthopedic Foot and Ankle Society 2005 mengidentifikasi orang yang
berisiko untuk menderita komplikasi serta pilihan tindakan preventif dan terapinya.
(Pinzur et al., 2005).

Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.668
TAHAP 3 : INTERVENSI (PERENCANAAN)
Tujuan dan Hasil
Bentuklah kerjasama dengan klien dan keluarga untuk mengidentifikasi tujuan dan hasil yang
diharapkan dan membangun rencana perawatan yang sesuai diagnosis. Contohnya, tetapkan
tujuan dengan kemampuan perawatan gigi diri klien dan sumber daya dan berfokuslah pada
pemeliharaan atau peningkatan kondisi kulit, mukosa mulut, atau higiene gigi. Tetapkan hasil
yang dapat diukur dan dicapai sesuai keterbatasan klien. Selain itu, bekerjalah dengan klien
untuk memilih tindakan higiene yang terindividualisasi.
Saat memberikan perawatan higiene klien, Anda akan melayani berbagai macam klien dengan
berbagai kemampuan perawatan diri dan kebutuhannya. Contohnya, perawat dengan klien
penderita kelumpuhan akibat stroke menyusun tujuannya, “Kulit klien tetap bebas dari
kerusakan”. Kemudian susun hasil yang diharapkan yang realistik untuk membantu klien
mencapai tujuan ini. Hasil dapat mencakup:
• Kulit klien bersih, kering, dan intak tanpa tanda inflamasi.
• Kulit klien tetap elastis dan terhidrasi baik.
• Kulit klien bebas dari tekanan.
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.669
TAHAP 3 : INTERVENSI (PERENCANAAN)
Menetapkan Prioritas
Kondisi klien memengaruhi rencana tindakan higiene. Klien dengan penyakit serius membuhkan
mandi harian karena sekresi tubuh yang menumpuk. Beberapa klien lansia membutuhkan kunjungan
rumah untuk membantu kegiatan mandi. Klien yang tidak bergerak aktif pada siang hari dan
memiliki kulit yang cenderung kering mungkin hanya membutuhkan mandi sebanyak dua kali sehari.
Rencanakan bantuan yang dibutuhkan bagi klien yang lemah atau memiliki koordinasi buruk.
Contohnya, klien dengan kelumpuhan parsial yang sulit keluar dari bak mandi harus memiliki kursi
bak, pegangan tangan, atau personel tambahan untuk membantu.

Pelayanan Kolaboratif
Perencanaan pelayanan selama masa inap di rumah sakit sangat penting, begitu juga pada saat
pemulangan atau pemindahan ke fasilitas rehabilitasi dan rumah. Saat klien membutuhkan bantuan
karena keterbatasan perawatan diri, keluarga menjadi sumber daya yang berharga. Keluarga sering
membutuhkan bantuan dalam mengadaptasi teknik untuk menyesuaikan keterbatasan klien.
Ketahuilah peralatan dan prosedur yang digunakan di institusi sehingga klien dan keluarga
mengetahui perawatan, memiliki keterampilan yang dibutuhkan, dan dapat mengakses peralatan
yang dibutuhkan.
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.669
PERENCANAAN

• Libatkan klien dan keluarga dalam perencanaan dan adaptasi


pendekatan, serta instruksi higiene.
• Ketahui sumber daya masyarakat yang tersedia bagi kebutuhan klien.
• pertimbangkan tindakan perawatan lainnya saat memilih waktu
terbaik untuk melakukan perawatan higiene.

Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal.669
TAHAP 4 : IMPLEMENTASI
1. Penyediaan higiene merupakan bagian dasar dari pelayana klien. Praktik pelayanan
membantu menghilangkan kegelisahan dan membentuk kenyamanan dan
ketenangan saat melakukan tiap tindakan higiene.
2. Membantu dan mempersiapkan klien sehingga mereka mampu melakukan
perawatan higiene sendiri. Meliputi edukasi teknik higienis yang tepat dan
menghubungkan klien dengan sumber daya masyarakat yang dibutuhkan.
TAHAP 5 : EVALUASI
1. Evaluasi higiene dilakukan selama dan setelah tiap keterampilan tertentu. Misalnya, saat
memandikan klien, menginspeksi kulit untuk melihat apakah sekret atau kotoran telah dibersihkan.
Setelah mandi selesai, tanyakan apakah klien merasa nyaman dan rasa rileks meningkat.
2. Saat mengevaluasi tindakan higiene, amati perubahan perilaku klien. Apakah posisi klie menjadi
lebih rileks? Apakah klien bebas dari bau badan? Apakah klien dapat tidur? Apakah ekspresi wajah
klien memperlihatkan rasa nyaman?
3. Biasanya dibutuhkan waktu untuk perawatan higiene agar meningkatkan kondisi klien. Tentukan
apakah kenyamanan klien meningkat dan apakah terapi yang diberikan telah efektif.
4. Selama evaluasi, pertimbangkan tujuan perawatan dan evaluasi apakah hasil yang diharapkan telah
tercapai. Pendekatan berpikir kritis mempertimbangkan semua faktor saat mengevaluasi pelayanan
klien.
Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal. 723
TAHAP 5 : EVALUASI
5. Dasar pengetahuan perawat dan pengalamannya merupakan perspektif penting saat menganalisis
data pengkajian klien. Contohnya, observasi kontinu mukosa mulut membantu menentukan
efektifitas praktik higiene mulut. Apakah mukosa yang sebelumnya meradang telah membaik?
Standar evaluasi adalah hasil harapan yang ditetapkan saat menyusun rencana perawatan klien.
Jika hasil tidak tercapai, Anda harus merevisi rencana perawatan. Teruskan pemikiran kritis ini
saat mempertimbangkan semua temuan evaluasi.
6. Aspek akhir dari evaluasi akan menentukan apakah harapan klien tentang higiene telah
terpenuhi. Ajukan pertanyaan berikut: Apakah ada cara lain agar kami dapat lebih baik merawat
Anda? Tindakan apalagi yang Anda rasa penting untuk menjaga kebersihan Anda?
7. Harapan klien merupakan pedoman penting untuk menentukan kepuasannya Anda harus merasa
nyaman dalam membahas kekhawatiran dan harapan klien. Pendekan yang penuh perhatian akan
membantu diskusi masalah ini. Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal. 723-724
EVALUASI

• Inspeksi kondisi integumen, kuku, rongga mulut, dan indera klien.


• Tentukan apakah kenyamanan klien meningkat.
• Minta klien untuk mendemonstrasikan keterampilan perawatan
higiene diri.
• Tanyakan apakah harapan klien telah tercapai.

Fundamentals Of Nursing
Potter Perry Buku 2 Eds.7 Hal. 723

Anda mungkin juga menyukai