PERSONAL HYGIENE
Untuk personel yang sering memakai sepatu terus menerus perlu mengeluarkan sesekali, iniakan
memberikan udara pada kaus kaki dan mengurangi bau. Gunakan kaus kaki katun.Gunakan kaus
kaki bersih setiap hari. Gunakan bedak sebelum menggunakan kaus kaki.
Banyak orang memiliki kaki yang mudah berkeringat, dan kaus kaki serta sepatu menjadicukup
berbau. Jika memungkinkan, jangan menggunakan sepatu yang sama setiap hari.Paling tidak,
anda memilki sepasang sepatu dan gunakan sebagai alternated.
Lakukan pedicure untuk kaki anda tiga minggu sekali.
Penting untuk memastikan anda menggunakan sepatu/ alas kaki yang nyaman. Untuk andayang
bertelanjang kaki didalam ruangan, keset pintu harus dibersihkan atau diganti secaraberkala.
Perawatan kaki yang lebih diperlukan untuk penderita diabetes
7.Perawatan mata, telinga dan hidung
Perhatian khusus diberikan untuk membersihkan mata, telinga dan hidung secara normal
tidakada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena secara terus-menerus dibersihkan
airmata, dan kelopak mata, dan bulu mata mencegah partikel asing. Seseorang hanya
memerlukanuntuk memindahkan sekresi kering yang terkumpul kepada kantus sebelah, dalam
bulu matahygiene telinga mempunyai implikasi ketajaman pendengaran sebasea lilin atau benda
asingberkumpul pada kanal telinga luar yang mengganggu konduksi suara. Khususnya pada
lansiarentan masalah. Hidung memberikan temperatur dan kelembaban udara yang pernafasan
dihirupserta mencegah masuknya partikel asing ke dalam sistem kumulasi sekresi yang mengeras
didalam nares dapat merusak sensasi olfaktori dan pernafasan (Potter dan Perry, 2005).
Referensi :
1. Sylvia A. Price. 2000. Patofisiologi. EGC. Jakarta.
2. Ignatisius. Donna. 1995. Medical Surgical Nursing Philadephia. Sender Company.
3. FKUI/ 1996. Buku Ajar Kardiologi. Gaya Baru. Jakarta.
A. Definisi
Kebersihan diri adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah dan bau.
B. Masalah
Masalah kebersihan diri adalah lingkungan yang tidak kondusif dikarenakan masyarakat selalu tidak sadar akan hal
kebersihan. Tempat pembuangan kotoran tidak digunakan dan tidak dirawat dengan baik. Akibatnya masalah
penyakit timbul seperti diare, penyakit kulit, penyakit pernafasan dan lain-lain yang disebabkan air dan udara sering
menyerang. Berbagai upaya pengembangan kesehatan anak pun menjadi terhambat.
C. Tanda-tanda Kurang Perawatan Diri
Tanda-tanda kurang perawatan diri adalah penampilan dekil, bau badan, rambut kumal, kotor dan banyak kutu,
kuku panjang dan kotor, kadang tubuh dipenuhi panyakit kulit (jamur, koreng, panu, borok, dll)
D. Cara Menjaga Kebersihan Diri
1. Cuci tangan
2. Mencuci alat makan
3. Mencuci Kaki
4. Membersihkan lingkungan tempat tinggal
E. Pentingnya Kebersihan Diri
1. Kebersihan Diri merupakan langkah awal mewujudkan kebersihan diri
2. Dengan tubuh yang bersih meminimalkan resiko seseorang terhadap kemungkinan terjangkitnya suatu penyakit
F. Cara Perawatan Kebersihan Diri
1. Cara perawatam rambut dan kepala dengan shampo secara rutin (minimal 2 kali seminggu)
2. Cara menjaga kebersihan muka dan mata (minimal 3 kali sehari)
3. Cara menjaga kebersihan telinga dan hidung secara rutin (1 -2 minggu sekali)
4. Cara menjaga kebersihan gigi dan mulut setiap selesai makan dan sebelum tidur
5. Cara menjaga kebersihan badan mandi menggunakan sabun mandi secara rutin (minimal 2 kali sehari)
6. Cara menjaga kebersihan tangan dan kaki. Bersihkan tangan dan kaki sehari minimal 2 kali sehari atau setiap
kotor.
DAFTAR PUSTAKA
Ikhwan Kunto Alfarisi. (2008). Menjaga Kebersihan Diri. Jakarta
MATERI PENYULUHAN
KEBERSIHAN DIRI
A. Kebersihan Rambut
-
C. Kebersihan kuku
1.
2.
3.
4.
Kuku setiap hari selalu memanjang dan bila tidak dipotong akan menjadi tempat menempelnya
kuman.
Cara memotong kuku :
Rendam dengan air hangat
Sikat dengan sikat halus dan lembut
Keringkan dan lap dengan kain bersih
Kuku dipotong jangan terlalu dekat dengan permukaan kulit.
Rapatkan gigi atas dan bawah dengan letak mendatar dengan gigi geligi sehingga bulu sikat masuk di
antara gigi.
2. Selain itu usaha yang dapat dilakukan agar gigi tetap kuat dan sehat adalah dengan cara :
- Membatasi makanan yang manis-manis seperti: permen dan cokelat, karena dalam waktu kurang dari
10 menit akan terjadi zat yang dapat merusak selaput gigi (email)
- Jangan sering menggigit benda yang keras, seperti membuka tutup botol dengan gigi.
- Menghindari makanan dan minuman yang terlalu panas atau terlalu dingi
Personal higiene adalah suatu usaha pemeliharaan kesehatan diri seseorang yang
bertujuan mencegah terjangkitnya penyakit serta untuk memperbaiki status
kesehatannya. Salah satu indikator dari personal higiene adalah perawatan kaki,
tangan, dan kuku (Perry & Potter, 2005). Kaki, tangan dan kuku membutuhkan
perhatian khusus dalam perawatan kebersihan diri seseorang karena rentan
terhadap infeksi. Setiap kondisi yang mengenai tangan dan kaki secara otomatis
akan mempengaruhi kemampuan dalam hal perawatan kebersihan diri seseorang.
Kuku merupakan salah satu anggota badan yang terdapat pada ujung jarijari tangan
dan kaki yang mengandung lapisan tanduk (Isroin & Andarmoyo, 2012). Kebersihan
kaki, tangan, dan kuku menjadi hal yang penting untuk diperhatikan kebersihannya
terutama ketika sedang sakit, perawatannya menjadi semakin penting untuk
diperhatikan. Kuku yang tidak terawatt juga dapat mengakibatkan masalah
kesehatan. Beberapa masalah akibat tidak terawatnya kuku misalnya kuku yang
panjang dapat mengakibatkan kuku menjadi mudah robek dan dapat melukai kulit
sekitar, kuku yang tumbuh ke dalam menuju jaringan lunak sekitar kuku karena
pemotongan kuku yang salah (Isroin & Andarmoyo, 2012). Dampak yang dapat
terjadi apabila kuku tidak dirawat diantaranya kecacingan dan diare (Siswanto,
2010). Pengetahuan masyarakat yang kurang mengakibatkan pola perilaku hidup
bersih dan sehat menjadi sulit untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Masalah personal higiene dianggap kurang penting karena kurangnya pengetahuan
mereka terhadap pentingnya PHBS. Penelitian dari Kusumawati, dkk (2008)
didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara 2 pendidikan dan pengetahuan
kepala keluarga dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat
(Kusumawati,dkk, 2008). Anak usia sekolah dasar (SD) merupakan masa tumbuh
kembang yang baik. Masa-masa ini, anak-anak perlu mendapatkan pengawasan
terhadap kesehatannya karena usia sekolah adalah masa dimana anak-anak
mempunyai banyak aktivitas, dan aktivitas tersebut seringkali berhubungan
langsung dengan lingkungan yang kotor dan menyebabkan anak-anak mudah
terserang penyakit. Perawatan kuku pada anak-anak juga seringkali terabaikan oleh
orang tua. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran orang tua dalam memperhatikan
personal higiene anak menyebabkan anak juga tidak memperhatikan kebersihan
dirinya sendiri. Meskipun terlihat sepele, tetapi perawatan kuku juga merupakan hal
penting yang harus diperhatikan (Wong, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh
Kusuma (2011) didapatkan data tentang tingkat pengetahuan anak usia Sekolah
Dasar tentang kecacingan dalam kategori baik 13,1%, sedang 48,2%, dan rendah
38,7%. Sedangkan sikap baik 48,2% dan cukup baik 51,8%. Hasil penelitian juga
didapatkan data bahwa perilaku merawat kuku seminggu sekali pada siswa SD
sebanyak 64,2%. Penelitian yang telah dilakukan pada tahun 2012 mendapatkan
hasil bahwa kebersihan kuku mempunyai hubungan yang erat dengan kejadian
kecacingan pada siswa SD. Siswa SD yang mempunyai kuku kotor dan panjang
mempunyai resiko lebih besar untuk terkena kecacingan. Sebanyak 60% siswa
positif terkena kecacingan dan 40% lainnya negatif (Fitri,dkk, 2012). Penelitian
Texanto & Hendratno (2008) menunjukkan bahwa 10,7% dari 56 siswa terinfeksi soil
transmitted helminthes dimana dari hasil kuesioner didapatkan 7,1% anak dengan
higiene kurang. Survei yang pernah dilakukan oleh Depkes RI tahun 2003
didapatkan data 85,8% anak usia sekolah di kabupaten pesisir selatan mengalami
kecacingan (Depkes RI, 2003).