Anda di halaman 1dari 12

Materi Penyuluhan

PERSONAL HYGIENE

A.Pengertian Personal Hygiene


Hygiene adalah ilmu kesehatan.Hygiene perorangan adalah cara perawatan diri manusia untuk
memelihara kesehatanmereka (Perry & Potter, 2006).
Cara perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional
seseorang.Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan,
dan kesehatan.
B.Tujuan Personal Hygiene
1.Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2.Memelihara kebersihan diri seseorang
3.Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4. Mencagah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6.Meningkatkan rasa percaya diri
C.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene
1. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena
adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
2. Praktik social
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi
perubahan pola Personal Hygiene
3. Status sosial-ekonomi
Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo,
alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya
4. Pengetahuan
Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapatmeningkatkan
kesehatan. Misalnya pada pasien penderita DM ia harus menjaga kebersihankakinya.
5. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.
6. Kebiasaan seseora
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya

seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.


7. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan
untuk melakukannya.
D.Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hyiene
1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya
kebersihanperorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan
integritas kulit,gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan
fisik padakuku.
2. Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan
rasanyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri
dangangguan interaksi sosial.
E.Jenis-Jenis Personal Hygiene
1. Mencuci tangan
2. Perawatan rambut
3. Perawatan kulit
4. Perawatan gigi
5. Perawatan kuku
6. Perawatan kaki
7. Perawatan mata
8. Perawatan telinga
F.Tindakan Yang Diperlukan
1. Cuci Tangan
Cuci tangan sangat penting ketikaSebelum dan sesudah menggunakan toilet; sebelum atau
sesudah melakukan aktivitas tertentu.
Sebelum, selama & sesudah menyiapakan makanan; sebelum beristirahat makan,
minum, & merokok.
Ketika batuk, bersin/ meniup hidung, danberada didekat seseorang yang sedang
sakit untuk mengontrol penyebaran kuman yang dapat menyebabkan pilek dan flu

Ketika memasak/ membungkus makanan, mencegah makanan dari kerusakan danmengurangi


kontaminasi. Ketika menangani makanan jangan menggaruk/ memegangtelinga, hidung, mulut,
ataui luka terbuka.
Cuci tangan setelah menggunakan sarung tangan atau tissue.
Cara mencuci tangan yang baik:
Basahi tangan dibawah kran dan gunakan sabun batang/ sabun cair. Semua bagiantangan harus
terkena air, semua permukaan kulit termasuk jari tangan, kuku dan bagianbelakang telapak
tangan digosok dengan busa sabun minimal 20 detik, bilas tangan dengan air
Keringkan tangan dengan handuk bersih/ handuk disposable setelah mencuci.
Handuk ditempat cuci tangan harus dicuci dan diganti setiap hari
Untuk beberapa aktivitas laian, hand sanitizer tidak dapat menggantikan pencuciantangan.
Mencuci tangan menggunakan hand sanitizer, dengan menuangkan sejumlahsanitizer ke telapak
tangan, kemudian menggosok kedua tangan bersama hingga kering,pastikan telah mencakup
semua permukaan tangan.
2. Rambut
Cuci rambut minimal dua kali seminggu menggunakan sampo ringan, bilas dengan air
bersih.
Keringkan rambut setelah dicuci.
Sisirlah rambut 3 hingga 4 kali sehari dengan sikat rambut berbulu lembut atau sisir bergigi
jarang.
Cuci sikat rambut atau sisir setiap kali anda mencuci rambut.
Minyaki kulit kepala, sekali seminggu, atau sejam sebelum mencuci rambut
3. Kulit
Mandi satu atau dua kali sehari direkomendasikan untuk egara tropis seperti
Indonesia.
Orang yang aktif berolahraga/ bekerja diluar hingga berkeringat disarankan untuk
mandi setelah aktivitas.
Gunakan sabun ringan secukupnya, spon mandi dapat digunakan untuk menggosok,

atau gunakan penggosok punggung atau penggosok tumit jika tersedia.


Bagian genital dan dubur harus dibersihkan karena pengeluaran alami pada area ini,
jika dalam kondisi tidak higienis, dapat menyebabkan iritas dan infeksi.
Bilas dengan bersih setelah memakai sabun
Keringkan badan dengan handuk bersih.
Hindari berbagi sabun dan handuk dengan rekan kerja.
Ganti dengan baju dalam yang bersih setelah mandi
4. Gigi
Sikat gigi minimal dua kali sehari/sehabis makan lalu bilas.
Menyikat gigi sebelum tidur penting.
Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan partikel makanan yang tersangkutdiantara dan
didalam celah antara gigi rata dibelakang, gigi geraham dan gigi geraham bungsu.
Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas untuk gigi bawah.
Gunakan gerakan melingkar. Bersihkan juga lidah dan bagian dalam gigi.
Sikat gigi harus memiliki ujung bulu yang dapat kembali ke bentuk semula.
Sikat harus dibilas bersih dan kering setelah dipakai.
Tidak ada pasta gigi yang sempurna. Gunaka pasta gigi yang tidak mengandung
bahan pengasah atau antiseptic yang kuat.
5. Kuku
Memanjangkan kuku hanya jika anda menjamin kebersihan kuku. Kuku pendek mengurangi
masalah.
Jangan memotong kuku terlalu dekat dengan ujung kulit. Badan sehat mempunyai kukusehat.
Kuku rapuh/tak berwarna merah mengindikasika kondis kurang sehat atau adanyapenyakit.
Mengecat kuku terus menerus dapat menyebabkan keratin atau kuku robek.
Jika memungkinkan, manjakan kuku anda tiap tiga minggu sekali dengan manicure
(rendamtangan di air hangat selama 10 menit, pijat tangan, kemudian bersihkan dan bentuk
kuku anda).
6. Kaki
Gosok kaki dengan spon, batu kambang atau penggosok kaki yang tidak terbuat dari bahan
pengamplas ketika mandi.
Keringkan jari kaki sehabis mandi.
Biarkan kuku kaki tetap pendek.

Untuk personel yang sering memakai sepatu terus menerus perlu mengeluarkan sesekali, iniakan
memberikan udara pada kaus kaki dan mengurangi bau. Gunakan kaus kaki katun.Gunakan kaus
kaki bersih setiap hari. Gunakan bedak sebelum menggunakan kaus kaki.
Banyak orang memiliki kaki yang mudah berkeringat, dan kaus kaki serta sepatu menjadicukup
berbau. Jika memungkinkan, jangan menggunakan sepatu yang sama setiap hari.Paling tidak,
anda memilki sepasang sepatu dan gunakan sebagai alternated.
Lakukan pedicure untuk kaki anda tiga minggu sekali.
Penting untuk memastikan anda menggunakan sepatu/ alas kaki yang nyaman. Untuk andayang
bertelanjang kaki didalam ruangan, keset pintu harus dibersihkan atau diganti secaraberkala.
Perawatan kaki yang lebih diperlukan untuk penderita diabetes
7.Perawatan mata, telinga dan hidung
Perhatian khusus diberikan untuk membersihkan mata, telinga dan hidung secara normal
tidakada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena secara terus-menerus dibersihkan
airmata, dan kelopak mata, dan bulu mata mencegah partikel asing. Seseorang hanya
memerlukanuntuk memindahkan sekresi kering yang terkumpul kepada kantus sebelah, dalam
bulu matahygiene telinga mempunyai implikasi ketajaman pendengaran sebasea lilin atau benda
asingberkumpul pada kanal telinga luar yang mengganggu konduksi suara. Khususnya pada
lansiarentan masalah. Hidung memberikan temperatur dan kelembaban udara yang pernafasan
dihirupserta mencegah masuknya partikel asing ke dalam sistem kumulasi sekresi yang mengeras
didalam nares dapat merusak sensasi olfaktori dan pernafasan (Potter dan Perry, 2005).

Referensi :
1. Sylvia A. Price. 2000. Patofisiologi. EGC. Jakarta.
2. Ignatisius. Donna. 1995. Medical Surgical Nursing Philadephia. Sender Company.
3. FKUI/ 1996. Buku Ajar Kardiologi. Gaya Baru. Jakarta.

MENJAGA KEBERSIHAN DIRI

A. Definisi
Kebersihan diri adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah dan bau.
B. Masalah
Masalah kebersihan diri adalah lingkungan yang tidak kondusif dikarenakan masyarakat selalu tidak sadar akan hal
kebersihan. Tempat pembuangan kotoran tidak digunakan dan tidak dirawat dengan baik. Akibatnya masalah
penyakit timbul seperti diare, penyakit kulit, penyakit pernafasan dan lain-lain yang disebabkan air dan udara sering
menyerang. Berbagai upaya pengembangan kesehatan anak pun menjadi terhambat.
C. Tanda-tanda Kurang Perawatan Diri
Tanda-tanda kurang perawatan diri adalah penampilan dekil, bau badan, rambut kumal, kotor dan banyak kutu,
kuku panjang dan kotor, kadang tubuh dipenuhi panyakit kulit (jamur, koreng, panu, borok, dll)
D. Cara Menjaga Kebersihan Diri
1. Cuci tangan
2. Mencuci alat makan
3. Mencuci Kaki
4. Membersihkan lingkungan tempat tinggal
E. Pentingnya Kebersihan Diri
1. Kebersihan Diri merupakan langkah awal mewujudkan kebersihan diri
2. Dengan tubuh yang bersih meminimalkan resiko seseorang terhadap kemungkinan terjangkitnya suatu penyakit
F. Cara Perawatan Kebersihan Diri
1. Cara perawatam rambut dan kepala dengan shampo secara rutin (minimal 2 kali seminggu)
2. Cara menjaga kebersihan muka dan mata (minimal 3 kali sehari)
3. Cara menjaga kebersihan telinga dan hidung secara rutin (1 -2 minggu sekali)
4. Cara menjaga kebersihan gigi dan mulut setiap selesai makan dan sebelum tidur
5. Cara menjaga kebersihan badan mandi menggunakan sabun mandi secara rutin (minimal 2 kali sehari)
6. Cara menjaga kebersihan tangan dan kaki. Bersihkan tangan dan kaki sehari minimal 2 kali sehari atau setiap
kotor.
DAFTAR PUSTAKA
Ikhwan Kunto Alfarisi. (2008). Menjaga Kebersihan Diri. Jakarta

MATERI PENYULUHAN
KEBERSIHAN DIRI

A. Kebersihan Rambut
-

Membersihkan rambut dengan cara:


Mencuci rambut 2 3 kali dalam 1 minggu
Dipotong 1 bulan sekali
Merapihkan / menyisir

B. Kebersihan kulit dan tubuh


Kebersihan tubuh terutama kulit perlu dijaga karena kulit merupakan organ yang sangat vital yaitu
sebagai pelindung organ-organ lainnya. Adapun usaha yang dilakukan untuk menjaga kebersihan
tubuh terutama kulit yaitu dengan cara mandi. Dengan mandi, kulit tubuh akan terhindar dari kotoran
dan memberikan rasa segar pada badan. Mandi dua kali sehari atau jika badan terasa kotor.
Cara mandi :
1. Siapkan pakaian bersih, handuk kering dan peralatan mandi: Tanggalkan semua pakaian, basahi
seluruh tubuh dengan air bersih
2. Sabunlah seluruh badan, tempat bagian lekukan tubuh dan lakukan massase / pijatan bila perlu
3. Bilas dengan air bersih

C. Kebersihan kuku

1.
2.
3.
4.

Kuku setiap hari selalu memanjang dan bila tidak dipotong akan menjadi tempat menempelnya
kuman.
Cara memotong kuku :
Rendam dengan air hangat
Sikat dengan sikat halus dan lembut
Keringkan dan lap dengan kain bersih
Kuku dipotong jangan terlalu dekat dengan permukaan kulit.

D. Kebersihan gigi dan mulut


Gigi adalah alat untuk mengunyah, mengoyak dan memotong makanan yang kita makan, oleh karena
itu gigi selalu dalam keadaan kotor. Bila kotoran tidak dibersihkan, maka dapat menjadi tempat hidup
kuman sehingga menimbulkan rasa sakit dan merusak gigi kita.
Berbagai macam penyakit yang menyerang gigi tersebut dapat dicegah hanya dengan rutin
menggosok gigi secara teratur sebanyak minimal 2 kali sehari yaitu sehabis makan dan sebelum tidur.
Adapun cara pembersihan gigi yang benar adalah sebagai berikut :
1. Gerakkan sikat gigi dari gigi ke gigi, sela-sela gigi digosok ke atas dan ke bawah
- Teruskan dengan menggosok gigi di permukaan gigi sampai bersih

Rapatkan gigi atas dan bawah dengan letak mendatar dengan gigi geligi sehingga bulu sikat masuk di
antara gigi.

2. Selain itu usaha yang dapat dilakukan agar gigi tetap kuat dan sehat adalah dengan cara :
- Membatasi makanan yang manis-manis seperti: permen dan cokelat, karena dalam waktu kurang dari
10 menit akan terjadi zat yang dapat merusak selaput gigi (email)
- Jangan sering menggigit benda yang keras, seperti membuka tutup botol dengan gigi.
- Menghindari makanan dan minuman yang terlalu panas atau terlalu dingi

Personal higiene adalah suatu usaha pemeliharaan kesehatan diri seseorang yang
bertujuan mencegah terjangkitnya penyakit serta untuk memperbaiki status
kesehatannya. Salah satu indikator dari personal higiene adalah perawatan kaki,
tangan, dan kuku (Perry & Potter, 2005). Kaki, tangan dan kuku membutuhkan
perhatian khusus dalam perawatan kebersihan diri seseorang karena rentan
terhadap infeksi. Setiap kondisi yang mengenai tangan dan kaki secara otomatis
akan mempengaruhi kemampuan dalam hal perawatan kebersihan diri seseorang.
Kuku merupakan salah satu anggota badan yang terdapat pada ujung jarijari tangan
dan kaki yang mengandung lapisan tanduk (Isroin & Andarmoyo, 2012). Kebersihan
kaki, tangan, dan kuku menjadi hal yang penting untuk diperhatikan kebersihannya
terutama ketika sedang sakit, perawatannya menjadi semakin penting untuk
diperhatikan. Kuku yang tidak terawatt juga dapat mengakibatkan masalah
kesehatan. Beberapa masalah akibat tidak terawatnya kuku misalnya kuku yang
panjang dapat mengakibatkan kuku menjadi mudah robek dan dapat melukai kulit
sekitar, kuku yang tumbuh ke dalam menuju jaringan lunak sekitar kuku karena
pemotongan kuku yang salah (Isroin & Andarmoyo, 2012). Dampak yang dapat
terjadi apabila kuku tidak dirawat diantaranya kecacingan dan diare (Siswanto,
2010). Pengetahuan masyarakat yang kurang mengakibatkan pola perilaku hidup
bersih dan sehat menjadi sulit untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Masalah personal higiene dianggap kurang penting karena kurangnya pengetahuan
mereka terhadap pentingnya PHBS. Penelitian dari Kusumawati, dkk (2008)
didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara 2 pendidikan dan pengetahuan
kepala keluarga dengan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat
(Kusumawati,dkk, 2008). Anak usia sekolah dasar (SD) merupakan masa tumbuh
kembang yang baik. Masa-masa ini, anak-anak perlu mendapatkan pengawasan
terhadap kesehatannya karena usia sekolah adalah masa dimana anak-anak
mempunyai banyak aktivitas, dan aktivitas tersebut seringkali berhubungan
langsung dengan lingkungan yang kotor dan menyebabkan anak-anak mudah
terserang penyakit. Perawatan kuku pada anak-anak juga seringkali terabaikan oleh
orang tua. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran orang tua dalam memperhatikan
personal higiene anak menyebabkan anak juga tidak memperhatikan kebersihan
dirinya sendiri. Meskipun terlihat sepele, tetapi perawatan kuku juga merupakan hal
penting yang harus diperhatikan (Wong, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh
Kusuma (2011) didapatkan data tentang tingkat pengetahuan anak usia Sekolah
Dasar tentang kecacingan dalam kategori baik 13,1%, sedang 48,2%, dan rendah
38,7%. Sedangkan sikap baik 48,2% dan cukup baik 51,8%. Hasil penelitian juga
didapatkan data bahwa perilaku merawat kuku seminggu sekali pada siswa SD
sebanyak 64,2%. Penelitian yang telah dilakukan pada tahun 2012 mendapatkan
hasil bahwa kebersihan kuku mempunyai hubungan yang erat dengan kejadian
kecacingan pada siswa SD. Siswa SD yang mempunyai kuku kotor dan panjang
mempunyai resiko lebih besar untuk terkena kecacingan. Sebanyak 60% siswa
positif terkena kecacingan dan 40% lainnya negatif (Fitri,dkk, 2012). Penelitian
Texanto & Hendratno (2008) menunjukkan bahwa 10,7% dari 56 siswa terinfeksi soil
transmitted helminthes dimana dari hasil kuesioner didapatkan 7,1% anak dengan

higiene kurang. Survei yang pernah dilakukan oleh Depkes RI tahun 2003
didapatkan data 85,8% anak usia sekolah di kabupaten pesisir selatan mengalami
kecacingan (Depkes RI, 2003).

Anda mungkin juga menyukai