Anda di halaman 1dari 8

PERSONAL HYGIENE

DISUSUN OLEH:

 AFIFAH DWI STYANINGSIH (15005)


 ANGGUN PUJI LESTARI (15007)
 NENDEN RATNASARI (15055)
 PERPETUA ROMEL SIPANGKAR (15061)
 RUSTIANA DEWISULISTIANINGSIH (15063)
 SITI MILASARI (15069)
 SUCI RETNO LESTARI (15077)

AKADEMI KEBIDANAN BUDI KEMULIAAN


JL. Budi Kemuliaan NO.25 Jakarta Pusat 10110
TELP: (021) 384 2828 EXT. 705&720 FAX: (021) 350 1012
Website: rsbbudikemuliaan.com
E-mail: akbidbk@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari, kebersihan merupakan hal yang sangat penting
dan harus di perhatikan, karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan
psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individudan
keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta
perkembangan (Astutiningsih, 2006).

Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam


memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya. Klien dinyatakan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes, 2000).

Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal


ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele,
padahal jika hal tersebut di biarkan terus menerus akan mempengaruhi
kesehatan secara umum (Tarwoto dan Wartonah 2006).

1.2 Tujuan
Apa pengertian personal hygiene?
Bagaimana cara memenuhi kebutuhan personal hygiene?
Apa tujuan pemenuhan personal hygiene?
Kapan pemenuhan dan praktik hygiene dilakukan?
Apa saja alat yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan personal hygiene?
Hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan kebutuhan personal
hygiene?

1.3 Rumusan Masalah


Untuk mempelajari dan memahami perosnal hygiene

1.4 Manfaat
a. Memenuhi tugas Keterampilan Dasar Kebidanan
b. Pembaca dapat memahami personal hygiene
c. Pembaca dapat memahami dan mengetahui jenis-jenis personal hygiene
d. Pembaca dapat mengetahui dan melaksanakan prosedur personal hygiene
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Personal Hygiene

2.1.1 Pengertian Personal Hygiene

Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal artinya


perorangan, dan hygiene berarti sehat. Personal hygiene adalah suatu tindakan
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisikdan
psikis.

2.1.2 Macam-Macam Personal Hygiene

a. Perawatan kulit
b. Mandi
c. Hygiene Mulut
d. Perawatan mata, hidung, dan telinga
e. perawatan rambut
f. perawatan kaki dan kuku
g. perawatan genitalia

2.1.3 Tujuan Perawatan Personal Hygiene

Tujuan personal hygiene adalah:

 Meningkatkan derajat kesehatan


 Memelihara kebersihan diri
 Memperbaiki personal hygiene
 Pencegahan penyakit
 Meningkatkan percaya diri
 Menciptakan keindahan

2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene

Yang merupakan faktor presipitasindefisit perawatan diri adalah kurang


penuruna motivasi, kerusakan kognisi atau perseptual, cemas, lelah/lemah yang
dialami individu sehingga menyababkan individu kurang mampu melakukan
perawatan diri.

Menurut Depkes (2000) faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene


adalah:

1. Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri,
misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
dengan kebersihan dirinya sendiri.

2. Praktik Sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan
akan terjaid perubahan pola personal hygiene.

3. Status Sosial Ekonomi


Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, sikat gigi, pasta
gigi, shampo, dan alat mandi lainnya yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya.

4. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang
baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita
diabetes mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya

5. Budaya
Di sebagian masyarakat, jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan

6. Kebiasaan Seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam
perawatan diri seperti penggunaan sabun, shampo, dan lain-lain.

7. Kondisi Fisik atau Psikis


Pada keadaan tertentu atau sakit, kemampuan untuk merawat diri berkurang
dan perlu bantuan untuk melakukannya

2.1.5 Faktor Resiko Masalah Personal Hygiene

a. Resiko masalah kulit


Perawatan mencari kondisi tertentu yang merupakam faktor resiko kerusakan
integritas kulit yaitu: imobilisasi, penurunan sensasi, perubahan nutrisi dan
hydrasi, sekresi dan ekskresi pada kulit, insufisiensi vaskuler serta peralatan
eksternal.

b. Resiko masalah pada kuku

2.1.6 Dampak Personal Hygiene

 Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang di derita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fiski yang
sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa
mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.

 Dampak psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

2.2 Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene

2.2.1 Kebutuhan Kebersihan Kulit atau Mandi

Memandikan pasien merupakan perawatan higienis total. Mandi dapat


dikategorikan sebagai pembersihan atau terapeutik. Mandi di tempat tidur yang
lengkap di perlukan bagi pasien dengan ketergantungan total dan memerlukan
personal higienetotal.

a. Tujuan tindakan memandikan pasien di tempat tidur


 Menjaga kebersihan tubuh
 Mengurangi infeksi akibat kulit kotor
 Memperlancar sistem peredaran darah
 Menambah kenyamanan pasien

b. Alat yang di perlukan


 Baskom mandi 2 buah, masing-masing berisi air dingin dan air hangat
 Pakaian pengganti
 Kain penutup
 Handuk 2 buah
 Sarung tangan pengusap badan (washcloth) 2 buah
 Tempat untuk pakaian kotor
 Sampiran
 Sabun
 Bedak, deodorant, lotion
 Stik menicure, sikat kuku, neirbekken (perawatan kuku)
 Sisir, sampo (perawatan rambut)
 Sikat gigi, pasta gigi (perawatan mulut)

c. Hal yang perlu di perhatikan


 Hindari tindakan yang menimbulkan rasa malu pada pasien dan tetap
menjaga kesopanan.
 Perhatikan keadaan umum pasien disesuaikan dengan urutan tindakan
 Bila air sudah kotor harus di ganti minimal 2-3 kali
 Washlap dibasahi secukupnya, tidak perlu basah. Pakai washlap untuk
masing-masing komponen.
 Untuk pasien yang bisa mandi sendiri, petugas menyiapkan peralatan
dan membantu seperlunya.
 Lakukan komunikasi setiap melakukan tindakan keperawatan

2.2.2 Kebersihan Kuku Kaki dan Tangan

Kaki dan kuku seringkali memerlukan perhatian khusus untuk mencegah


infeksi, bau, dan cedera pada jaringan. Tetapi seringkali orang tidak sadar akan
masalah kaki dan kuku smpai terjadi nyeri atau ketidaknyamanan. Menjaga
kebersihan kuku penting dalam mempertahankan personal hygiene karena berbagai
kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui kuku. Oleh sebab itu, kuku seharusnya
tetap dalam keadaan sehat dan bersih.

a. Tujuan kebersihan kaki dan kuku


 Mencegah kuman yang masuk ke dalam tubuh melalui kuku
 Menjaga kebersihan kuku tangan dan kaki, dan rasa nyaman pasien
 Mencegah timbulnya luka (infeksi)
 Mencegah kaki berbau tidak sedap

b. Alat dan bahan


 Alat pemotong kuku
 Handuk
 Baskom berisi air hangat
 Stik menicure
 Bengkok / nirbekken
 Sabun
 Kapas
 Sikat kuku

c. Hal yang perlu diperhatikan


 Memotong kuku lurus memanjang dengan ujung jari rata
 Bentuk kuku dengan papan penghalus
 Pemotongan lurus mencegah pinggir kuku menjadi robek dan
pembentukkan ujung kuku yang tajam yang mengiritasi pinggir
samping kuku
 Pengikiran mencegah kuku terlalu dekat dengan dasar kuku

2.2.3 Kebersihan Rambut

Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi
dan pengatur suhu. Indikasi perubahan status kesehatan diri juga dapat dilihat dari
rambut.

2.2.4 Kebersihan Mata

Mata merupakan indera yang sangat dibutuhkan untuk melakukan aktivitas.


Oleh sebab itu, individu harus membersihkan matanya supaya aktivitas tidak
terganggu. Kebersihan mata adalah salah satu keadaan atau upaya dimana mata
bebas dari kotoran, misalnya asap, debu, dll.

a. Tujuan kebersihan mata


 Agar mata bisa tetap sehat sehingga terhindar dari penyakit.
 Untuk membersihkan kotoran mata sehingga mata tampak lebih bersih

b. Alat yang diperlukan


 Kassa lidi steril
 Sodium klorida steril 0,9% untuk di alirkan atau air steril
 Air hangat
 Termometer mandi
 Wadah untuk alat kotor (bengkok)

c. Hal yang perlu diperhatikan


 Gunakan sabun yang halus dan mengandung minyak
 Jika mata terdapat kotoran misalnya di katus mata atau di bulu mata,
bersihkan menggunakan kapas basahyang bersih, sehingga mata tidak
terkontaminasi lebih banyak lagi
 Jika mata merah, nyeri, dan penglihatan menurun harus segera dibaa
ke rumah sakit, puskesmas, atau tenaga kesehatan lainnya untuk di
periksa

Anda mungkin juga menyukai