Anda di halaman 1dari 2

Dampak Dirawat

a. Privasi

Privasi dapat diartikan sebagai refleksi perasaan nyaman pada diri seseorang dan bersifat pribadi. Bisa
dikatakan, privasi adalah suatu hal yang sifatnya pribadi. Sewaktu dirawat di rumah sakit, klien
kehilangan sebagai privasinya. Kondisi ini disebabkan oleh beberpa hal :

- Selama dirawat di rumah sakit, klien berulang kali diperiksa oleh petugas kesehatan. Bagian tubuh
yang biasanya dijaga agar tidak dilihat, tiba-tiba dilihat fdan disentuh oleh orang lain. Hal ini tentu
akan membuat klien merasa tidak nyaman.

- Klien adalah orang yang berada dalam keadaan lemah dan bergantung pada orang lain. Kondisi ini
cendurung membuat klien “pasrah” dan menerima apapun tindakan petugas kesehatan kepada
dirinya asal ia cepat sembuh.

b. Gaya Hidup

Klien yang dirawat di rumah sakit sering kali mengalami perubahan pola gaya hidup. Hal ini disebabkan
oleh perubahan kondisi antara rumah sakit dengan rumah tempat tinggal klien, juga oleh perubahan
kondisi keehatan klien. Aktivitas hidup yang klien jalani sewaktu sehat tentu berbeda dengan aktivitas
yang dialaminya selama di rumah sakit. Perubahan gaya hidup akibat hospitalisasi inilah yang harus
menjadi perhatian setiap perawat. Asuhan kebidanan yang diberikan harus diupayakan sedemikian
rupa agar dapat menghilangkan atau setidaknya meminimalkan perubahan yang terjadi.

c. Otonomi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa individu yang sakit da dirawat di rumah sakit berada
dalam posisi ketergantungan. Artinya, ia akan pasrah terhadap tindakan apapun yang dilakukan oleh
petugas kesehatan demi mencapai keadaan sehat. Ini meniunjukkan bahwa klien yang dirawat di
rumah sakit akan mengalami perubahan otonomi. Untuk mengatasi perubahan ini, bidan harus selalu
memberitahu klien sebelum melakukan intervensi apapun dan melibatkan klien dalam intervensi, baik
secara aktif maupun pasif.

d. Peran

Peran dapat diartikan sebagai seperangkat perilaku yang diharapkan individu sesuai dengan status
sosialnya Jika ia seorang perawat, peran yang diharapkan adalah peran sebagi perawat bukan sebagai
dokter.Selain itu, peran yang dijalani seseorang adalah sesuai dengan status kesehatannya. Peran yang
dijalani sewaktu sehat tentu berbeda dengan peran yang dijalani saat sakit.Tidak mengherankan jika
klien yang dirawat di rumah sakit mengalami perubahan peran. Perubahan yang terjadi tidak hanya
pada diri pasien, tetapi juga pada keluarga. Perubahan tersebut antara lain :

- Perubahan peran. Jika salah seorang anggota keluarga sakit, akan terjadi perubahan pera dalam
keluarga. Sebagai contoh, jiak ayah sakit maka peran jepala keluarga akan digantikan oleh ibu.
Tentunya perubahan peran ini mengharuskan dilaksanakannya tugas tertentu sesuai dengan peran
tersebut.

- Masalah keuangan. Keuangan keluarga akan terpengaruh oleh hospitalisasi. Keuangan yang
sedianya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga akhirnya digunakan untukj keperluan
klien yang dirawat. Akibatnya, keuangan ini sangat riskan, terutama pada keluarga yang miskin.
Dengan semakin mahalnya biaya kesehatan, beban keuangan keluarga semakin bertambah.
- Kesepian. Suasana rumah akan berubah jika ada seorang anggota keluarga yang dirawat.
Keseharian keluarga yang biasanya dihiasi kegembiraan, keceriaan, dan senda-gurau anggotaanya
tiba-iba diliputi oleh kesedihan. Suasana keluarga pun menjadi sepi karena perhatian keluarga
terpusat pada penanganan anggota keluarganya yang sedang dirawat.

- Perubahan kebiasan sosial. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat. Karenanya,
keluarga pun mempunyai kebiasaan dalam lingkungan sosialnya. Sewaktu seha, keluarga mampu
berperan serta dalam kegiata sosial. Akan tetapi, saat salah seorang anggota keluarga sakit,
keterlibatan keluarga dalam aktivitas sosial di masyarakatpun mengalami perubahan.

Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak dirawat adalah sebagai berikut :

Upaya meminimalkan stresor :

Upaya meminimalkan stresor dapat dilakukan dengan cara mencegah atau mengurangi dampak
perpisahan, mencegah perasaan kehilangan kontrol dan mengurangi/ meminimalkan rasa takut
terhadap pelukaan tubuh dan rasa nyeri

Untuk mencegah/meminimalkan dampak perpisahan dapat dilakukan dengan cara:

- Melibatkan keluarga berperan aktif dalam merawat pasien dengan cara membolehkan mereka
tinggal bersama pasien selama 24 jam (rooming in).

- Jika tidak mungkin untuk rooming in, beri kesempatan keluarga untuk melihat pasien setiap saat
dengan maksud mempertahankan kontak antar mereka.

- Modifikasi ruangan perawatan dengan cara membuat situasi ruangan rawat perawatan seperti di
rumah dengan cara membuat dekorasi ruangan.

Anda mungkin juga menyukai