Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

“Role Play Komunikasi Efektif”


Laporan ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Pertemuan Ketiga dan Keempat
Mata Kuliah Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan Tahun Ajaran 2020/2021

Disusun Oleh :
Kelompok 3 Kelas 1B
Alya Nurwika P17324120010
Arla Jauharah Pardinal P17324120013
Feni Siti Nurjaeni P17324120025
Khalysta Permata H.S P17324120033
Nurhalimah P17324120046
Rima Alviani Ramadan P17324120052
Sofia Nur Romadoni P17324120059
Tiara Nurjanah P17324120062
Dosen Pengampu : Ibu Lola Noviani Fadilah S.ST, M.KEB

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG PENGENALAN
JURUSAN KEBIDANAN BANDUNG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai meniadi lebih mudah dan penuh manfaat.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada teman-teman


sekalian yang telah membantu. Baik bantuan berapa moril maupun materil,
sehingga laporan yang bertemakan “Role Play Komunikasi Efektif” ini
terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

Kami sangat menyadari, di dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangannya. Yang kadang kala
hanya menuruti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami ada kritik dan saran
yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makalah kami di lain
kesempatan.

Harapan yang paling besar dari penyusunan laporan ini ialah. Mudah-
mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-
teman, serta orang lain yang ingin mengambil, atau menyempurnakan lagi atau
mengambil hikmah dari judul ini sebagai tambahan dalam menambah referensi
yang telah ada.

Bandung, Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .........................................................................................................ii

PEMBAHASAN

A. Kasus Role Play ............................................................................ 1

B. Skenario Role Play ....................................................................... 1

C. Analisis Penerapan 5 Hukum Komunikasi Efektif .......................... 9

ii
A. Kasus Role Play
1. Role Play 1
Membahas Kasus Ibu hamil yang merasakan sesak setiap akan tidur, yang
diakibatkan oleh paparan asap rokok dari suaminya.
2. Role Play 2
Membahas Seorang anak remaja yang hamil di luar nikah, ia ingin
menggugurkan kandungannya dan tidak mau memberi tahu kedua
orangtuanya mengenai kehamilannya tersebut.

B. Skenario Role Play


1. Role Play 1
Pemeran :
a. Bidan : Arla Jauharah pardinal
b. Ibu Hamil : Feni Siti Nurjaeni
c. Suami : Rima Alviani Ramadan

Naskah :

(tok tok tok)

Ibu&suami : assalamualaikum

Bidan : Waalaikumsalam Silahkan masuk bu, pak

Suami : mah, mas nunggu diluar aja yaa

Ibu Hamil : iya mas

(Ibu Hamil Masuk ruang Bidan)

Ibu hamil : permisi bu

Bidan : iyaa bu, silahkan masuk silakan duduk, Selamat datang di klinik
cemara bu, perkenalkan saya bidan Arla ibu dengan ibu siapa?

Ibu Hami : nama saya Feni Bu

Bidan : oh iya bu Feni, ada yg bisa saya bantu?

Ibu Hamil : Saya ingin periksa kandungan saya bu.

Bidan : Baik bu, silahkan berbaring ya bu.

1
(Memeriksa kandungan)

Bidan : Ibu apakah merasa ada keluhan di kehamilan ini?

Ibu hamil : begini bu bidan, akhir" ini setiap malam saya sering merasa
sesak nafas, sampai sulit buat tidur bu.

Bidan : sesak nafas ya bu, kalo boleh saya tau apa disekitar lingkungan
tempat tinggal ibu aman dari polusi udara? Ataukah ada yang
merokok?

Ibu hamil : suami saya merokok bu

Ibu bidan : Boleh bu suami nya disuruh masuk terlebih dahulu.

(keluar manggil suami)

Suami : permisi bu

bidan : silahkan duduk pa

Suami : ada apa ya bu, bagaimana bu kehamilan istri saya?

Bidan : alhamdulillah kondisi kehamilan istri bapa baik baik saja. Tetapi
sebelumnya mohon maaf pa, apakah bapa dirumah sering
merokok?

Suami : betul bu. Kenapa ya bu?

Bidan : Begini pa, istri bapa cerita kalau katanya sering merasakan sesak
nafas, besar kemungkinan karena ibu menghirup asap rokok.
Meskipun ibu tidak merokok tetapi ibu tetap menjadi perokok
pasif dengan menghirup asap rokok yang bapa konsumsi.
Apakah bapa sering merokok di dekat ibu?

Suami : Terkadang iya bu.

Bidan : Nah asap rokok tersebut akan sangat berbahaya pa bagi ibu dan
jabang bayi.

Suami : tapi saya belum bisa untuk berhenti merokok bu

Bidan : Baik, tidak apa apa jika belum bisa berhenti. Bapa bisa mulai
mengurangi konsumsi rokok bapa sedikit demi sedikit. Apabila
bapa mau merokok diusahakan di tempat yang tidak

2
menjangkau istri bapa. Dan juga setelah merokok sebaiknya
bapa bersih bersih sehingga tidak ada asap rokok yang tertinggal
di tubuh bapa. Seperti itu ya pak.

Suami : baik bu saya mengerti, insyaallah saya akan lakukan seperti yang
ibu bidan sarankan.

Bidan : baik terimakasih pa.

Ibu hamil : bu bidan apakah sebegitu membahayakannya pengaruh rokok


bagi bayi saya?

Bidan : iya betul bu, penyebab rokok akan sangat membahayakan bayi
ibu, dan karena. saat ini ibu merupakan perokok pasif, yang
mana nanti asap rokok yang terhirup akan berdampak pada
kandungan ibu. Dengan menghirup asap rokok yang berlebihan,
janin yang ada di dalam kandungan kemungkinan akan
mengalami lahir dengan berat badan rendah bahkan ada
kemungkinan lahir cacat. Oleh sebab itu, saya sarankan dari
sekarang berusaha mengurangi kontak dengan perokok aktif.
Dan demi kebaikan ibu, bayi ibu dan semuanya, lebih baik lagi
jika bapa benar-benar bisa berhenti merokok terlebih dahulu,
tetapi apabila sulit tidak apa-apa kurangi sedikit demi sedikit
konsumsi rokoknya ya pak, dan jangan merokok di dekat ibu.

Suami : Baik bu bidan saya paham, saya akan mencoba saran dari ibu.

Ibu Hamil : Terimakasih bu bidan, kami paham bu, kalau begitu kami permisi
ya bu.

Bidan : Baik bu, sehat sehat terus ya ibu dan dede bayinya. Hati hati
dijalan pak bu.

Ibu &Suami : aamiin terimakasih ibu. Assalamualaikum

Bidan : waalaikumsalam warahmatullah.

3
2. Role Play 2
Pemeran
a. Bidan : Tiara Nurjanah
b. Remaja Hamil : Alya Nurwika
c. Teman Remaja : Khalysta Permata H.S
d. Ibu si Remaja Hamil : Sofia Nur Romadoni
e. Bapak si Remaja Hamil : Nurhalimah

Naskah:

(Saat pulang sekolah)

Remaja Hamil : Khalysta mau anter aku ke bidan ga??

Teman : Loh emang kamu kenapa Alya?

Remaja Hamil : Aku lagi ga enak badan sama mau konsultasi juga,
soalnya udah telat haid 2 bulan ini.

Teman : Oh yaudah hayuk aku temenin.

(sesampainya di bidan mereka disambut ramah oleh bidan tersebut)

Remaja Hamil & Teman : Assalamualaikum..

Bidan : Waalaikumsalam, mari silahkan masuk de?

Remaja Hamil & Teman : baik bu.

Bidan : Silahkan duduk. Nah sebelumnya perkenalkan saya bidan


Tiara, diantara adek ini siapa yang mau diperiksa yaa?

Teman : Ini teman saya bu bidan, dia Katanya ingin konsultasi.

Bidan : Baik, dengan adek siapa namanya?

Remaja Hamil : Nama saya Alya bu.

Bidan : Baik adek Alya, ada yang bisa saya bantu?

Remaja Hamil : Begini bu bidan, saya telat haid 2 bulan. Dan beberapa
minggu ini saya sering muntah, kemudian mood saya
naik turun. Itu kenapa ya Bu Bidan?

4
Bidan : Apakah selama ini adek sering berkegiatan yang membuat
tubuh adek lelah?

Remaja Hamil : Nggak bu bidan, saya rasa aktivitas yang saya lakukan
masih di batas normal.

Bidan : baik kalau begitu kita periksa dulu saja ya.

(Pemeriksaan)

Bidan terkejut dengan apa yang ia periksa tadi. Suasana sempat menjadi
canggung. Namun, tidak lagi ketika Bidan tersebut membuka suara.

Bidan : Dek, apakah saya boleh bertanya?

Remaja Hamil : silahkan bu.

Bidan : Maaf sebelumnya, apakah adek pernah berhubungan Intim?

(Remaja Hamil terdiam, tidak menjawab dan memperlihatkan pandangan


yang kosong).

Teman : Alya jawab itu bu bidannya nanya.

(Remaja Hamil tidak menjawab)

(Bidan sudah paham meskipun Remaja itu tidak menjawab)

Teman : Alya ih! Itu bu bidannya nanya jawab.

(Remaja Hamil yang tersadarpun segera memfokuskan dirinya kembali


namun dengan posisi yang menunduk,)

Remaja Hamil : Iya bu Bidan

Teman : (Terkejut) Kamu gila?KAPAN!

Bidan : Dek tenang ya, jadi begini menurut pemeriksaan adek


sekarang sedang hamil, usia kehamilan adek berusia 1
bulan. apakah orang tua adek tau tentang ini?

Remaja Hamil : Tidak bu. Ibu bidan, apakah bisa di gugurkan saja
kandungan ini? Saya tidak mau bu, orang tua saya pasti
marah. Mumpung janin ini masih kecil, jadi tidak ada
yang tau saya hamil kecuali kita bertiga.

5
Bidan : Tenang dulu ya dek, sebelum menetapkan keputusan
gimana kalau kita ngobrol dulu berdua yu, untuk
temannya boleh tunggu dulu di luar yaa.

Teman : Baik bu bidan boleh

(Teman Remaja keluar ruangan)

Bidan : Sekarang ade tenang dulu ya, kalau ade sudah tenang
ade boleh cerita ke ibu tapi kalau tidak mau cerita pun
tidak apa-apa.

Remaja Hamil : iya bu saya mau cerita, jadi gini bu awalnya saya diajak
jalan sama pacar saya tapi ternyata saya dibawa ke
kosannya dia, awalnya kami hanya ngobrol biasa, tapi
selama kami mengobrol, tiba-tiba dia bilang kalau saya
benar cinta sama dia maka saya harus memberikan apa
yg dia mau. Saya kira yg dia minta itu bukan apa-apa
ternyata dia ingin melakukan hubungan layaknya suami
istri dan terjadilah hal tersebut bu bidan juga pasti
mengerti.

Bidan : Memangnya dari ade sendiri tidak ada perlawanan?

Remaja Hamil : Awalnya saya menolak bu tapi dia menjebak saya dengan
mengunci pintu kosannya.

Bidan : Tapi kalau boleh tau hubungan ade dengan dia itu udh
berapa lama?

Remaja Hamil : Sudah hampir menginjak satu taun bu, dan kalau boleh
saya jujur setelah kejadian itu bulan berikutnya dia
melakukannya kembali

Bidan : Menurut saya ade harus membicarakan hal ini kepada


orangtua ade.

Remaja Hamil : Tapiiiiiii saya takut bu, nanti orangtua saya akan marah
pada saya.

6
Bidan : Gapapa de, bagaimanapun juga kamu masih jadi tanggung
jawab orang tua, mereka berhak tau apa yang terjadi sama
kamu. ga perlu takut, saya akan membantu untuk
membicarakan ini. Boleh di telfon sekarang orang tuanya?

Remaja Hamil : baik bu

(Remaja Hamil menelfon orangtuanya)

Remaja Hamil : Assalamualaikum, ibu maafin ade sebelumnya, ibu bisa ga


ke klinik bidan dekat rumah sekarang ada yg mau ade
bicarain

Ibu : wassalamualaikum, minta maaf kenapa de? Ade ngapain


disana?

Remaja Hamil : ibu kesini aja dulu kalauu bisa sama bapak ya bu, nanti ade
jelasin semuanya

Ibu : Y audah de ibu berangkat sekarang sama bapak

(Ibu dan bapak sampai di klinik)

Ibu : Assalamualaikum, ade kenapa??? Kenapa ada disini?

Remaja Hamil : ibu ade minta maaf udah ngecewain ibu sama bapak

Ibu : ko ade nangis? Ibu bidan anak saya kenapa?

Bidan : Baik ibu silakan duduk dulu, akan saya jelaskan apa yg terjadi

(Ibu dan bapak duduk)

Bidan : Jadi begini bu, setelah saya periksa apa yang dirasakan oleh
anak ibu ternyata anak ibu positif hamil dan usia
kandungannya sudah 1 bulan.

Bapak : astagfitullah ade kenapa bisa kaya gini? Siapa laki laki itu de?

(Remaja Hamil menangissss tersedu sedu)

Remaja Hamil : Pacar ade pak, ade minta maaf pak bu

Ibu : Ya allah bapak gimana ini pak. sekarang ade mau gimana
kalauu udah kaya gini?

7
Remaja Hamil : Ade mau gugurin anak ini aja, ade gamau malu-maluin ibu,
bapak dan keluarga karena aib ade ini

Bapak : yaudah kalauu mau ade kaya gitu gugurin aja

Remaja Hamil : iya pak ade mau gugurin anak ini aja

Ibu : Emang boleh bu bidan kalauu di gugurkan begitu saja?

Bidan : Begini ya pak bu, saya tidak bisa sembaranganmenggugurkan


karena ad a ketentuan dan aturan undang-undang juga ada
banyak resiko jika menggugurkan janin, anak ini jugakan
titipan dari tuhan sebaiknya dapat diterima dan di jaga dengan
baik.

Ibu : Yaudah de kita rawat saja anak ini ga perlu dengerin apa yang
orang bicarakan, ada ibu bapak yg bisa bantu kamu buat rawat
anak ini

Bapak : Betul de bapak dan ibu akan selalu bantu kamu.

Remaja Hamil : maafin ade ya pak bu

Ibu : Yasudah Bu bidan, terimakasih sudah membantu dan juga


masukannya, ini akan menjadi pelajaran kedepannya untuk
anak saya

Remaja Hamil : makasih bu bidan

Bidan : iya sama-sama semoga ini bisa menjadi pelajaran buat kamu
ya de, dirawat baik-baik anaknya. Jika nanti ada keluhan
jangan sungkan untuk datang kesini, ini ada buku panduan
kehamilan dibaca dan dipahami ya de semoga dapat
membantu

Remaja Hamil : baik bu terimakasih, kami permisi.

Remaja Hamil dan keluarga : Assalamualaikum

Bidan : Waalaikumsalam

8
C. Analisis Penerapan 5 Hukum Komunikasi Efektif dalam Role Play
1. Respect (Sikap Menghargai)
Role Play 1 : Bidan menghargai suami dari ibu hamil tersebut ketika dia
berkata belum bisa menghentikan kebiasaan rokoknya.
Role Play 2 : Bidan menghargai kondisi pasien yang hamil diluar nikah
dengan tidak memandang buruk kliennya tersebut, bidan
juga menghargai klien dengan bersedia mendengarkan
masalahnya dan tidak mengambil keputusan sepihak.
2. Empathy (Menempatkan diri pada Kondisi Orang lain)
Role Play 1 : Bidan paham bahwa kebiasaan merokok tidak mudah
dihentikan secara langsung oleh suami ibu tersebut
Sehingga bidan memberikan saran lain untuk mengurangi
konsumsi rokok dan menjauh dari ibu ketika akan merokok.
Role Play 2 : Bidan paham akan kondisi klien yang belum bisa menerima
kehamilannya, sehingga bidan membantu menenangkan
dan membuat nyaman klien agar klien bersedia untuk
berbagi masalahnya dengan kepada bidan
3. Audible (Penjelasan bidan dapat didengarkan dan dimengerti dengan
baik)
Role Play 1 : Bidan menjelaskan dengan baik penyebab ibu sesak nafas
dan bahaya rokok bagi jabang bayi, sehingga penjelasan
bidan tersebut dapat dimengerti oleh ibu hamil dan
suaminya tersebut
Role Play 2 : Bidan dapat menjelaskan dengan baik masalah aborsi kepada
klien, dan orang tua klien yang dapat diterima oleh mereka.
4. Clarity (Kejelasan sehingga tidak menimbulkan multitafsir)
Role Play 1 : Bidan menjelaskan dengan baik kepada suami ibu untuk
mengurangi konsumsi rokok dan tidak menimbulkan
persepsi lain
Role Play 2 : Bidan dapat menjelaskan tentang aborsi dengan jelas
sehingga membuat klien, dan orang tua klien mengurungkan
niatnya untuk melakukan aborsi.

9
5. Humble (Sikap Rendah Hati)
Role Play 1 : Bidan bersikap ramah kepada klien, baik cara bicara nya, cara
mempersilahkan duduk, dan cara menyampaikan
pendapatnya.
Role Play 2 : Bidan mempersilakan klien untuk bercerita tentang kisahnya,
mempersilahkan dan mendengarkan dengan baik, dari cara
bicaranya, dan sikapnya ramah kepada klien, teman klien dn
orang tua klien.

10

Anda mungkin juga menyukai