Fisiologi didalam system reproduksi wanita merupakan proses kompleks yang melibatkan berbagai
perubahan hormone yang terjadi secara sinkron. Siklus menstruasi serta siklus ovulasi merupakan hal
penting dalam fisiologi system reproduksi wanita. Tanpa adanya siklus hormonal, mekanisme umpan balik
yang terjadi secara sinkron, system ini tidak dapat memungkinkan terjadinya kehamilan dan pertumbuhan
janin.
Siklus menstruasi dan ovulasi dipengaruhi oleh 4 hormon penting yaitu FSH, LH, estrogen dan
progesterone. Hormon-hormon ini dikeluarkan dari kelenjar pituitary dan ovarium, mereka bekerja dengan
saling mempengaruhi produksi serta penekanan produksi selama siklus menstuari dan kondisi ini yang
memungkinkan seorang wanita menjadi hamil apabila dibuahi.
Tujuan Kegiatan :
Memahami siklus menstruasi, level hormone, fungsi ovarium dan struktur uterus
Menggambarkan perubahan hormone FSH, LH estrogen, and progesterone selama siklus haid
Mempelajari mekanisme umpan balik
Prosedur :
4. Perhatikan kedua grafik memiliki axis X dan Y yang berbeda. masig-masing untuk hormone
5. Bandingkan data yang telah dibuat dalam diagram, yang menunjukan perubahan pada fungsi
ovarium dan struktur pada uterus kemudian jawab pertanyaannya.
1 9 30 9 0.6
pada fase follicular
2 11 40 12 0.8
3 13 50 16 1.0
4 14 70 18 1.0
5 15 80 19 1.0
6 14 100 16 1.0
7 14 130 12 1.2
8 15 140 19 1.2
9 13 180 15 1.3
10 11 200 16 1.5
11 9 220 20 1.5
12 18 230 30 1.6
13 13 220 75 1.8
14 9 200 58 2.0
Konsentrasi Hormon pada Darah
15 9 180 30 2.3
16 8 150 14 3.7
17 8 120 10 5.8
pada fase Luteal
18 8 100 9 8.3
19 8 50 7 10.4
20 7 30 5 12.0
21 7 25 3 12.0
22 6 25 3 11.8
23 5 25 2 10.3
24 5 25 3 7.2
25 6 20 3 4.0
26 7 20 4 3.0
27 7 25 5 1.5
28 8 25 7 0.8
G ra ph A : H o rm ones F rom Pituitary G land
F S H Co nc entr
atio n (units/m L)
20 80
15 60
10 40
5 20
0 0
D a y o f C ycle
2 00 20
1 50 15
1 00 10
50 5
0 0
D a y of C ycle
Kesimpulan:
Hormon FSH diperlukan dan sangat berperan penting dalam system reproduksi. Karena FSH
membantu mengendalikan siklus menstruasi dan membantu dalam produksi sel telur. Tidak mengalami
ovulasi pada wanita ditandai dengan kadar hormon FSH yang rendah dan tidak terkontrol.
Peran hormone LH pada wanita bertujuan untuk membantu tubuh dalam mengatur siklus menstruasi
dan juga membantu saat ovulasi. Hormone LH berperan saat pubertas. Diproduksinya oleh kelenjar hipofisis
di otak. Saat menstruasi biasanya hormone ini yang meningkat.
Progesterone berpengaruh juga pada siklus menstruasi dan ovulasi, progesterone membantu
mempersiapkan lapisan rahim yang disebut endometrium.
Hormone estrogen berfungsi membantu perkembangan dan perubahan tubuh saat pubertas. Produksi
hormone ini biasanya akan menimbulkan gangguan seperti menstruasi tidak teratur, vagina kering, dan lain-
lain.
Pertanyaan Analisa Hasil
1. Pada hari ke berapakah Hormon FHS mencapai knsentrasi maksimum? Bersamaan dengan hal
tersebut, bagaimana kondisi ovarium dan apa yang terjadi dengan siklus menstruasi?
Jawab: Hormon FHS akan mencapai konsentrasi maksimum pada hari ke 12. Pada saat itu terjadi
siklus menstruasi yaitu proses pertumbuhan dan pematangan dari ovum dan juga folikel graaf.
Ketika selama pertumbuhan tersebut, terjadilah proses pembentukan dan juga pengeluaran hormone
estrogen. Nah adanya estrogen akan menghambat pengeluaran FSH dan memacu pengeluaran LH
yang dikeluarkan oleh lobus anterior hiposis. Pada tahap akhir ditandai dengan pecahnya folikel
graaf, ovum lepas dan terlempar keluar. Saat itu kondisi ovarium bersiap untuk melepaskan sel telur.
2. Apa yang terjadi pada folikel selama 14 hari pertama dalam siklus menstruasi?
Jawab: Sekitar 14 hari pertama yang merupakan setengah bagian awal dari siklus menstruasi,
terdapat fase folikuler. Dalam tahap ini terjadi proses pematangan folikel, yang berakhir pada
pelepasan sel telur di dalamnya. Folikel ini bisa dikatakan sebagai “cangkang” dari sel telur tersebut.
3. Apa yang terjadi pada ovarium dan sirkulasi darah pada hari ke 1-14 yang menyebabkan terjadinya
Jawab: Fase Pra-Ovulasi (hari 1-3) Pada fase pra-ovulasi atau akhir siklus menstruasi, hipotalamus
(bagian otak yang terdiri dari sejumlah nukleus) mengeluarkan hormon gonadotropin yang
merangsang hipofisis mengeluarkan (follicle stimulating hormone) FSH. Adanya FSH merangsang
pembentukan folikel primer di dalam ovarium yang mengelilingi satu oosit primer.
Fase ovulasi (hari ke 4-13 dan ke 14) Pada saat mendekati fase ovulasi terjadi perubahan produksi
hormon. Peningkatan kadar estrogen selama fase pra-ovulasi menyebabkan terjadinya hambatan
terhadap pelepasan lanjutan FSH dari hipofisis. Turunnya konsentrasi FSH menyebabkan hipofisis
melepaskan (luteinizing hormone) LH yang merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel de
Graff
4. Pada hari ke berapakah, LH mencapai konsentrasi maksimum? Apa yang terjadi pada ovarium dan
sikuls mensturasi bersamaan dengan hal tersebut?
Jawab: LH mencapai konsentrasi maksimum pada hari ke-13 dalam siklus menstruasi. Pada kondisi
ini, terjadi pelepasan sel telur dari ovarium (ovulasi) yang dipicu oleh LH, folikel sel telur yang
sudah dilepaskan akan berubah menjadi korpus luteum alias korpus kosong. Pada kondisi ini, siklus
menstruasi memasuki fase luteal, dimana folikel yang telah pecah mengeluarkan sel telur yang akan
membentuk korpus luteum, yang memicu peningkatan hormone progesterone untuk mempertebal
lapisan dinding rahim.
5. Mengapa kadar FSH menurun dan relative tetap pada kadar yang rendah selama hari ke 15-28 dalam
siklus menstruasi?
Jawab: Amenorea sentral (amenorea hipotalamik, amenorea hipofisis), paling sering disebabkan oleh
karena gangguan psikis dimana terjadi gangguan pengeluaran LH-RH akibatnya pengeluaran
hormon gonadotropin berkurang, sehingga pada pemeriksaan hormon FSH, LH, estradiol kadarnya
rendah.
6. Apa yang menunjukan berakhirnya satu siklus dan dimulainya siklus berikutnya?
Jawab: Hormon progesteron yang membuat rahim mempertahankan endometrium akan habis pada
akhir siklus menstruasi. Hal ini menyebabkan dimulainya kembali fase siklus menstruasi berikutnya.
7. Mengapa interaksi dari hormone dan jaringan pda siklus menstuasi dapat dianggap sebagai
mekanisme umpan balik?
Jawab: Siklus haid normal dapat dipahami dengan baik dengan membaginya atas dua fase dan 1 saat,
yaitu fase folikuler, saat ovulasi, dan fase luteal. Perubahan-perubahan kadar hormon sepanjang
siklus haid disebabkan oleh mekanisme umpan balik (feedback) antara hormon steroid dan hormon
gonadotropin. Estrogen menyebabkan umpan balik negatif terhadap FSH, sedangkan terhadap LH
estrogen menyebabkan umpan balik negatif jika kadarnya rendah, dan umpan balik positif jika
kadarnya tinggi. Tempat utama umpan balik terhadap hormon gonadotropin ini mungkin pada
hipotalamus.
8. Apa peran progesterone dalam mekanisme umpan balik?
Jawab: Progesteron bertindak secara predominan pada organ reproduksi, tetapi dia juga memberikan
feed back negatif ke hipotalamus dan hipofisis.