Anda di halaman 1dari 20

Rekayasa Pondasi II

TABEL ANALISA HASIL UJI SONDIR

Jumlah Hambatan Hambatan


Hambatan Konus Jumlah Hambatan Hambatan Pelekat
Kedalaman (HP x 20/10) Pelekat Setempat
(HK) (JH) (HP = JH - HK) (JHF) (HS = HP/10)
2 2 2 2
(m) (kg/cm ) (kg/cm ) (kg/cm ) (kg/cm ) (kg/cm') (kg/cm')
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
0 0 0 0 0 0 0
0.2 15 20 5 10 10 0.5
0.4 15 20 5 10 20 0.5
0.6 15 20 5 10 30 0.5
0.8 20 25 5 10 40 0.5
1 25 30 5 10 50 0.5
1.2 30 35 5 10 60 0.5
1.4 45 50 5 10 70 0.5
1.6 50 55 5 10 80 0.5
1.8 50 55 5 10 90 0.5
2 60 65 5 10 100 0.5
2.2 80 85 5 10 110 0.5
2.4 90 95 5 10 120 0.5
2.6 80 85 5 10 130 0.5
2.8 80 85 5 10 140 0.5
3 100 105 5 10 150 0.5
3.2 110 115 5 10 160 0.5
3.4 150 160 10 20 180 1
3.6 160 170 10 20 200 1
3.8 170 180 10 20 220 1
4 170 180 10 20 240 1
4.2 180 190 10 20 260 1
4.4 190 200 10 20 280 1
4.6 210 220 10 20 300 1
4.8 220 230 10 20 320 1
5 220 230 10 20 340 1
5.2 230 240 10 20 360 1
5.4 240 250 10 20 380 1
5.6 240 250 10 20 380 1
5.8 240 250 10 20 380 1
6 240 250 10 20 380 1

Nama : Jacky Chandra


NIM : 17021301142
Rekayasa Pondasi II
GRAFIK HK & JHP vs KEDALAMAN DAN GRAFIK HS vs KEDALAMAN

Nama : Jacky Chandra


NIM : 17021301142
Rekayasa Pondasi II
BAGAN DAN TABEL KLASIFIKASI JENIS TANAH HASIL CPT
CPT SOIL BEHAVIOR TYPE (SBT) CHART
(Sumber: Robertson et al., 1986, Robertson, 2010)

Zone Soil Behavior Type


1 Sensitive, fine grained
2 Organic soils - clay
3 Clay - silty clay to clay
4 Silt mixtures - clayey silt to silty clay
5 Sand mixtures - silty sand to sandy silt
6 Sands - clean sand to silty sand
7 Gravelly sand to dense sand
8 Very stiff sand to clayey sand*
9 Very stiff fine grained*

* Heavily overconsolidated or cemented

Nama : Jacky Chandra


NIM : 17021301142
Rekayasa Pondasi II
A. Perhitungan Data Tanah
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
 Li = Tebal Satu Jenis Lapisan Tanah (m)
Li = Data sondir
 γ' = Berat isi tanah Efektif Satu Jenis Lapisan Tanah (kN/m3)

γ' =
∑ γi
n
 c = Kohesi Satu Jenis Lapisan Tanah (kN/m 2)

c=
∑c
n
 φ' = Sudut Geser Dalam Satu Jenis Lapisan Tanah (°)

φ=
∑φ
n

B. Perhitungan Tegangan Vertikal Akibat Berat Tanah Sendiri


(Ditinjau berdasarkan tiap lapisan tanah yang ada)
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
 (σ'o) = Tegangan Efektif Tanah Tanah (kN/m 2)
σ'o = ∑ γ ' . Li
 (Ka) = Koefisien Tekanan Tanah Pada Lapisan ke-n
Ka = tan 2 (45−¿∅2 ) ¿
 (pi) = Tekanan Tanah Aktif (kN/m 2)
pi = σ'o . Ka

Nama : Jacky Chandra


NIM : 17021301142
Rekayasa Pondasi II

Langkah-langkah perhitungan:
Perhitungan dilakukan dimana variabel-variabel yang didefinisikan mengacu pada gambar di bawah
ini.

Tahap 1 – Menghitung Nilai Koefisien Tekanan Tanah


Nilai koefisien tekanan tanah aktif (Ka) dihitung dengan menggunakan rumus:
ϕ'
(
K a =tan 2 45−
2 )
Nilai koefisien tekanan tanah pasif (Kp) dihitung dengan menggunakan rumus:
ϕ'
(
K p =tan 2 45+
2 )

Nama : Jacky Chandra


NIM : 17021301142
Rekayasa Pondasi II
C. Perhitungan Tegangan Vertikal Total Akibat Berat Tanah Sendiri Dan Akibat Beban
Lajur
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
(Berdasarkan Rumus dari Buku Principles of foundation Engineering – 8th Edition.Halaman
598)

 σ'a(total) = Tegangan Vertikal Total (kN/m 2)


σ'a(total) = pi + σ'a(q)

Dengan Rumus-Rumus diatas, ditinjau per lapisan tanah maka didapat σ'a(q) untuk tiap
lapisan tanah.Perhitungan dilaukakan sampai pada kedalaman Garis Keruk (Dredge Line)
H = 6,00 m

Nama : Jacky Chandra


NIM : 17021301142
Rekayasa Pondasi II
Dari Tabel diatas dibuat Grafik diagram tekanan tanah aktif (Tegangan Vertikal) akibat berat
tanah sendiri dan akibat beban lajur.

Nama : Jacky Chandra


NIM : 17021301142
Rekayasa Pondasi II
Tahap 2 – Menghitung Panjang L3
Panjang L3 (lihat pada gambar di bagian awal) dihitung dengan menggunakan rumus:
σ 'a 2 (s )
L3 =
γ ' ( K p −K a )

Tahap 3 – Menghitung Resultan Tekanan Tanah Aktif sampai Kedalaman L3 dari Garis Keruk
Setelah panjang L3 didapat, maka tahap selanjutnya adalah menghitung resultan tekanan tanah aktif
sampai kedalaman L3 dari garis keruk. Hal pertama yang dilakukan adalah membagi diagram tegangan
vertikal menjadi beberapa bidang kemudian dihitung secara terpisah sehingga perhitungannya lebih
mudah. Hasil pembagian bidang-bidang diagram tegangan vertikal dapat dilihat pada gambar di
halaman berikutnya.
Resultan tekanan tanah aktif (P) merupakan jumlah luasan dari bidang-bidang diagram tegangan
vertikal yang akan digambar tersebut, atau dapat ditulis sebagai berikut:
P=∑ P i
Jarak vertikal resultan P terhadap garis kedalaman L3 dari garis keruk (z̄) dapat dihitung dengan
menghitung jumlah dari momen yang diakibatkan oleh beban dari masing-masing bidang terhadap
garis kedalaman L3 dari garis keruk (titik E) kemudian dibagi dengan resultan tekanan tanah aktif, atau
dapat ditulis sebagai berikut:

ź=
∑ Pi × z i
∑ Pi
Keterangan:
P = Resultan tekanan tanah aktif
z̄ = Jarak vertikal resultan P terhadap garis kedalaman L3 dari garis keruk (titik E)
Pi = Resultan / luasan tekanan tanah aktif bidang ke-i
zi = Jarak vertikal titik berat bidang ke-i terhadap garis kedalaman L3 dari garis keruk (titik E)

Nama : Jacky Chandra


NIM : 17021301142
Rekayasa Pondasi II

Tahap 4 – Menghitung Nilai σ’5


Nilai dari σ’5 dihitung dengan menggunakan rumus:
σ '5 =σ 'o 2 (s) K p +γ ' L3 ( K p−K a )

Tahap 5 – Menghitung Panjang L4


Berdasarkan acuan gambar di bagian awal, panjang L4 dapat dihitung dengan menyelesaikan
persamaan polinom berderajat 4 di bawah ini:
L44 + A 1 L34 −A 2 L24− A3 L4 −A 4 =0
dimana
σ '5
A1= '
γ ( K p−K a )
8P
A2= '
γ ( K p−K a )
6 P [ 2 ź γ ' ( K p−K a ) + σ '5 ]
A3 = 2
'
[γ (K p −K a ) ]
P ( 6 ź σ '5+ 4 P )
A 4= 2
'
[γ (K p −K a ) ]

Panjang L4 dapat dicari dengan mencoba-coba nilai L4 sedemikian sehingga ruas kiri sama dengan ruas
kanan. Namun dalam hal ini, panjang L4 dapat juga dicari dengan menggunakan metode iterasi
Newton–Raphson.
Pertama-tama, nyatakan persamaan yang akan diselesaikan dalam bentuk fungsi dari variabel yang
akan dicari.
Kemudian, cari turunan dari fungsi tersebut.
Tentukan nilai awal dalam perhitungan iterasi Newton–Raphson, misalkan diambil L4
Nilai hampiran L4 yang baru dihitung dengan menggunakan rumus Newton–Raphson:
f ( L4 (lama ) )
L4 ( baru )=L4 (lama )−
f ' ( L4 ( lama ) )
Hitung f(L4) dan f’(L4) dengan nilai L4 yang didapat sebelumya, kemudian hitung lagi nilai hampiran L4
yang baru. Perhitungan tersebut diulangi sampai nilai f(L4) mendekati 0. Jika demikian, maka iterasi
dapat dihentikan. Hasil perhitungan iterasi dengan menggunakan metode iterasi Newton–Raphson
disajikan dalam bentuk tabel di halaman berikutnya.

Nama : Jacky Chandra


NIM : 17021301142
Rekayasa Pondasi II

Tahap 6 – Menghitung Nilai σ’3 Nilai σ’4


Nilai dari σ’3 (lihat pada gambar di bagian awal) dihitung dengan menggunakan rumus:
σ '3 =γ ' L 4 ( K p−K a )

Nilai dari σ’4 (lihat pada gambar di bagian awal) dihitung dengan menggunakan rumus:
σ '4=σ '5+ σ '3

Tahap 7 – Menghitung Panjang L5


Panjang L5 (lihat pada gambar di bagian awal) dihitung dengan menggunakan rumus:
σ '3 L4−2 P
L5 = ' '
σ 3 +σ 4

Tahap 8 – Menghitung Kedalaman Pemancangan


Kedalaman pemancangan teoritis (D) merupakan jumlah dari L3 dan L4. Jadi:
D=L3 + L4

Kedalaman pemancangan sebenarnya (Dact) kira-kira berkisar antara 1.2 sampai 1.3 kali dari
kedalaman pemancangan teoritis (D). Jika diambil 1.3 kali, maka:
Dact =1.3 D

Tahap 9 – Menghitung Panjang Total Turap


Panjang total turap (L) merupakan jumlah dari panjang desain turap (sampai kedalaman garis keruk)
dengan kedalaman pemancangan.
Panjang total turap teoritis (L):
L=L1 + L2 + D
Panjang total turap sebenarnya (Lact):
Lact =L1+ L2+ Dact

Tahap 10 – Menghitung Momen Lentur Maksimum yang Terjadi pada Turap


Berdasarkan acuan gambar di bagian awal, untuk dapat mencari momen lentur maksimum yang terjadi
pada turap (Mmax) terlebih dahulu harus dicari titik netral gaya geser (Q = 0), yang terletak di bawah
titik E. Persamaan untuk mencari jarak titik netral gaya geser terhadap titik E (z’) adalah:
Q=0

Nama : Jacky Chandra


NIM : 17021301142
Rekayasa Pondasi II
1
P− z '2 ( K p −K a ) γ ' =0
2
sehingga
2P
z' =
√ ( K p−K a ) γ '
Dengan demikian, momen maksimum yang terjadi pada turap (Mmax) berdasarkan acuan gambar di
bagian awal adalah:
1 ' '2 z'
M max =[ P ( ź+ z ' ) ]− [ 2 ]( )
γ z ( K p−K a )
3

Nama : Jacky Chandra


NIM : 17021301142
Rekayasa Pondasi II

BAB II
PERHITUNGAN PONDASI TIANG PANCANG
A. Data Tanah
Diketahui data SPT menggunakan sondir di lapangan sebagai berikut :
Z H γ σ'v0 ϕ' A B σ'p C E γ'
Soil Description 3 2 2 2 3
(m) (m) (kN/m ) (kN/m ) (°) (-) (-) (kN/m ) (kN/m ) (kPa) (kN/m )
1 1 Clays 18.07245 10.79653 29.43458 0.339595 0.249152 40.25280899 8.855618 3433.5 8.262447
1.8 0.8 sand mixtures 19.00976 27.46261 31.25725 0.507966 0.321355 173.8320122 38.24304 21459.375 9.199762
12 10.2 sand 13.47773 114.5767 29.67621 0.595867 0.518581 212.4280057 46.73416 46506.13235 3.667731

Direncanakan pondasi sebagai berikut :


Jenis pondasi : Tiang pancang
Material profil : Baja
Diameter : 0,45 m
L : 12 m
Tekanan atmosfir (pa) : 100 kN/m2
Faktor keamanan :3
Dari data diatas, maka didapatkan perhitungan sebagai berikut :
1
Ap= π D 2=0,159 975 m 2
4
q ' =γD=6 , 064979 kN /m2
p=πD=1, 422m (perimeter)
δ =0,8 φ ' =23,74097
K didapatkan dari grafik (Braja M Das, Principles of Foundation Engineering), menggunakan nilai 1,8.

Nama : Jacky Chandra


NIM : 17021301142
Rekayasa Pondasi II
B. Perhitungan untuk single pile
1. Menghitung daya dukung ujung (Qp)
 Metode Meyerhof
Qp= Ap . Σ́ o . N σ¿
 Metode Vesic
Qp=(Ap . q' . Nq¿ )=( Ap . γ . L. Nq)
2. Menghitung hambatan gesekan samping (Qs)
 Pada umumnya persamaan untuk menghitung nilai hambatan gesekan samping
(Qs) untuk tanah berpasir (c’ = 0) adalah:
Qs =∑ p ∆ Lf
Dimana :
'
K ≈ K o=1−sin ϕ → ( Untuk pondasi tiang bor )
Keterangan:
K = Koefisien tekanan tanah efektif
͞ σ’o = Tegangan vertikal efektif rata-rata pada lapisan tanah yang ditinjau.
δ’ = Sudut geser antara tanah dengan tiang pondasi (0.5ϕ – 0.8ϕ)
 Hitung L’
L' =15 D
 Hitung σ’ₒ
σ ' °=γ . L '
Untuk kedalaman diatas L’, besar L yang akan dipakai adalah L = z sehingga
nilai σ’ₒ akan bertambah. Sementara untuk kedalaman dibawah L’, besar L yang
akan dipakai hanya menggunakan L’ dimana L’ = 15D hingga kedalaman yang
direncanakan, sehingga nilai σ’ₒ dari kedalaman L’ hingga kedalaman yang
direncanakan sama.
 Hitung hambatan gesek satuan (f)
f =K . σ ' ° . tanδ

Nama : Jacky Chandra


NIM : 17021301142
Rekayasa Pondasi II
3. Menghitung Qu dan Qall
 Hitung Qu
Qu=Qs kumulatif +Qp
 Hitung Qall
Qu
Qall=
Fs
TABEL PERHITUNGAN
TABEL PERHITUNGAN TIAP KEDALAMAN
Z σ'ₒ f F av Qs Lokal Qs Kumulatif Qp Qu Qall
2
δ 2 2
(m) (kN/m ) (kN/m ) (kN/m ) (kN) (kN) Vesic Meyerhof (kN) (kN)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0.5 9.036224 23.54766533 7.088407 3.544203 2.519929 2.51992859 62.64941 73.6268245 70.65805 23.55268
1 18.07245 23.54766533 14.17681 10.63261 7.559786 10.07971436 125.2988 147.253649 143.836 47.94534
1.5 28.51464 25.00579861 23.9402 19.05851 13.5506 23.63031191 239.6557 326.123603 296.4402 98.81341
2 38.01952 25.00579861 31.92026 27.93023 19.85839 43.4887061 319.5409 434.83147 397.0446 132.3482
2.5 47.52441 25.00579861 39.90033 35.9103 25.53222 69.02092719 399.4261 543.539338 497.0149 165.6716
3 57.02929 25.00579861 47.8804 43.89036 31.20605 100.2269752 479.3113 652.247205 596.9853 198.9951
3.5 66.53417 25.00579861 55.86046 51.87043 36.87987 137.1068501 559.1966 760.955073 696.9557 232.3186
4 53.91092 23.7409699 42.68022 49.27034 35.03121 172.1380621 383.5101 460.520235 457.0464 152.3488
4.5 60.64979 23.7409699 48.01525 45.34773 32.24224 204.3802999 431.4489 518.085265 507.0093 169.0031
5 67.38865 23.7409699 53.35027 50.68276 36.03544 240.4157421 479.3877 575.650294 563.5544 187.8515
5.5 74.12752 23.7409699 58.6853 56.01779 39.82865 280.2443888 527.3264 633.215324 620.0995 206.6998
6 80.86638 23.7409699 64.02033 61.35281 43.62185 323.8662399 575.2652 690.780353 676.6446 225.5482
6.75 90.97468 23.7409699 72.02287 72.02287 51.20826 375.0744999 647.1733 777.127897 763.3589 254.453
7 90.97468 23.7409699 72.02287 72.02287 51.20826 426.2827599 647.1733 805.910412 777.7501 259.25
7.5 90.97468 23.7409699 72.02287 72.02287 51.20826 477.49102 647.1733 863.475441 806.5327 268.8442
8 90.97468 23.7409699 72.02287 72.02287 51.20826 528.69928 647.1733 921.040471 835.3152 278.4384
8.5 90.97468 23.7409699 72.02287 72.02287 51.20826 579.90754 647.1733 978.6055 864.0977 288.0326
9 90.97468 23.7409699 72.02287 72.02287 51.20826 631.1158 647.1733 1036.17053 892.8802 297.6267
9.5 90.97468 23.7409699 72.02287 72.02287 51.20826 682.32406 647.1733 1093.73556 921.6627 307.2209
10 90.97468 23.7409699 72.02287 72.02287 51.20826 733.53232 647.1733 1151.30059 950.4452 316.8151
10.5 90.97468 23.7409699 72.02287 72.02287 51.20826 784.74058 647.1733 1208.86562 979.2277 326.4092
11 90.97468 23.7409699 72.02287 72.02287 51.20826 835.94884 647.1733 1266.43065 1008.01 336.0034
11.5 90.97468 23.7409699 72.02287 72.02287 51.20826 887.1571001 647.1733 1323.99568 1036.793 345.5976
12 90.97468 23.7409699 72.02287 72.02287 51.20826 938.3653601 647.1733 1381.56071 1065.575 355.1918
12.5 90.97468 23.7409699 72.02287 72.02287 51.20826 989.5736201 647.1733 1439.12574 1094.358 364.7859
13 90.97468 23.7409699 72.02287 72.02287 51.20826 1040.78188 647.1733 1496.69077 1123.14 374.3801
13.5 90.97468 23.7409699 72.02287 72.02287 51.20826 1091.99014 647.1733 1554.25579 1151.923 383.9743
14 90.97468 23.7409699 72.02287 72.02287 51.20826 1143.1984 647.1733 1611.82082 1180.705 393.5684
14.5 90.97468 23.7409699 72.02287 72.02287 51.20826 1194.40666 647.1733 1669.38585 1209.488 403.1626
15 90.97468 23.7409699 72.02287 72.02287 51.20826 1245.61492 647.1733 1726.95088 1238.27 412.7568
15.5 90.97468 23.7409699 72.02287 72.02287 51.20826 1296.82318 647.1733 1784.51591 1267.053 422.351
16 90.97468 23.7409699 72.02287 72.02287 51.20826 1348.03144 647.1733 1842.08094 1295.835 431.9451
(*Ket : Pada kedalaman 6,75 m, tidak perlu menggunakan f rata-rata karena berada di bawah L')

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan nilai Qu dan Qall untuk single pile sbb :

Qu = 2479,367 kN = 252,826 ton

Qall = 826,456 kN = 84,275 ton

Nama : Jacky Chandra


NIM : 17021301142
Rekayasa Pondasi II

Nama : Jacky Chandra


NIM : 17021301142
Rekayasa Pondasi II
A. Perhitungan untuk tiang kelompok
1. Untuk satu tiang kelompok, maka :
 Jumlah tiang (n) = 4 tiang
 Jarak antar tiang (S) = 1,5D = 0,68 m (minimum) ≈ 0.75 m
 Beban mati (BM) = 350 ton
 Beban hidup (BH) = 75 ton
 Qv = 1,2 BM + 1,6 BH = 540 ton
2. Dimensi abutment :
 Panjang = 2,4 m
 Lebar = 2,4 m
 Tebal = 0,8 m
 γ isi = 2,4 ton/m3
 Wp = Panjang x lebar x tinggi x γ isi = 11,059 ton
 Qv total = Qv + Wp = 551,059 ton
3. Kapasitas tiang kelompok :
 Conversi Labarre
b=2 k=2 θ = 0,5404195
( k−1 ) b+ ( b−1 ) k
Eg=1−θ =0,993 995
90 bk
Keterangan :
b = Jumlah baris
k = Jumlah kolom
−1 D
θ = tan
S
 Hitung Qult tiang kelompok :
Qult = Eg . n . Qu single pile = 1005.231 ton
Qall = Eg . n . Qall single pile = 335,077 ton

Nama : Jacky Chandra


NIM : 17021301142
Rekayasa Pondasi II
4. Perhitungan distribusi pembebanan pada pondasi tiang
 Kombinasi Qv dan Momen
Qv tot Mx My
P ±= ± dnx ± dny
n ∑ dx 2
∑ dy2
Keterangan :
Mx = Momen pada sumbu x
My = Momen pada sumbu y
dx = Jarak as tiang pada sumbu x ke pusat abutment
dy = Jarak as tiang pada sumbu y ke pusat abutment
dn = Jarak as tiang terjauh ke pusat abutment
Jadi hasil perhitungan dari Pmax dan Pmin sbb :
Mx = 17 ton
My = 0 ton
dn = 1,45 m
dx = 1,45 m
551,059 17 x 0,375
Pmax = +
4 (2 x 0 , 37 5¿¿ 2)2=138,661ton¿
551,059 17 x 0,375
Pmin = −
4 (2 x 0,37 5¿¿ 2) 2=136,868 ton¿

 Kombinasi Qv dan Qh
Qv tot Qv tot . e . dn
±
n ∑ d2
Keterangan :
e= Eksentrisitas
d = Jarak as tiang pada sumbu x atau y ke pusat abutment
Perhitungan eksentrisitas :
 Diketahui Qh = 35 ton
 Hitung resultan = √ Qv tot 2+ Qhtot 2=552,169 ton
−1 Qh
 Hitung α = tan =3,634 °
Qv tot
tebal
 Hitung e = tan α =0,0 254 m
2

Nama : Jacky Chandra


NIM : 17021301142
Rekayasa Pondasi II

Jadi :
A = 119,098 ton
B = 156,431 ton

B. Kontrol daya dukung


1. Untuk satu tiang :
Qult > Pmax
252,826 > 138,661 AMAN
2. Untuk tiang kelompok :
Qult > Qv total
1005,231 > 551,0592 AMAN

Nama : Jacky Chandra


NIM : 17021301142
Rekayasa Pondasi II

Nama : Jacky Chandra


NIM : 17021301142
TUGAS BESAR
REKAYASA PONDASI II

Dosen Pengajar:
Roski R. I. Legrans, ST,M.Agr

Oleh:
Jacky Chandra
17021101142

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS TEKNIK
MANADO
2019

Anda mungkin juga menyukai