γ' =
∑ γi
n
c = Kohesi Satu Jenis Lapisan Tanah (kN/m 2)
c=
∑c
n
φ' = Sudut Geser Dalam Satu Jenis Lapisan Tanah (°)
φ=
∑φ
n
Langkah-langkah perhitungan:
Perhitungan dilakukan dimana variabel-variabel yang didefinisikan mengacu pada gambar di bawah
ini.
Dengan Rumus-Rumus diatas, ditinjau per lapisan tanah maka didapat σ'a(q) untuk tiap
lapisan tanah.Perhitungan dilaukakan sampai pada kedalaman Garis Keruk (Dredge Line)
H = 6,00 m
Tahap 3 – Menghitung Resultan Tekanan Tanah Aktif sampai Kedalaman L3 dari Garis Keruk
Setelah panjang L3 didapat, maka tahap selanjutnya adalah menghitung resultan tekanan tanah aktif
sampai kedalaman L3 dari garis keruk. Hal pertama yang dilakukan adalah membagi diagram tegangan
vertikal menjadi beberapa bidang kemudian dihitung secara terpisah sehingga perhitungannya lebih
mudah. Hasil pembagian bidang-bidang diagram tegangan vertikal dapat dilihat pada gambar di
halaman berikutnya.
Resultan tekanan tanah aktif (P) merupakan jumlah luasan dari bidang-bidang diagram tegangan
vertikal yang akan digambar tersebut, atau dapat ditulis sebagai berikut:
P=∑ P i
Jarak vertikal resultan P terhadap garis kedalaman L3 dari garis keruk (z̄) dapat dihitung dengan
menghitung jumlah dari momen yang diakibatkan oleh beban dari masing-masing bidang terhadap
garis kedalaman L3 dari garis keruk (titik E) kemudian dibagi dengan resultan tekanan tanah aktif, atau
dapat ditulis sebagai berikut:
ź=
∑ Pi × z i
∑ Pi
Keterangan:
P = Resultan tekanan tanah aktif
z̄ = Jarak vertikal resultan P terhadap garis kedalaman L3 dari garis keruk (titik E)
Pi = Resultan / luasan tekanan tanah aktif bidang ke-i
zi = Jarak vertikal titik berat bidang ke-i terhadap garis kedalaman L3 dari garis keruk (titik E)
Panjang L4 dapat dicari dengan mencoba-coba nilai L4 sedemikian sehingga ruas kiri sama dengan ruas
kanan. Namun dalam hal ini, panjang L4 dapat juga dicari dengan menggunakan metode iterasi
Newton–Raphson.
Pertama-tama, nyatakan persamaan yang akan diselesaikan dalam bentuk fungsi dari variabel yang
akan dicari.
Kemudian, cari turunan dari fungsi tersebut.
Tentukan nilai awal dalam perhitungan iterasi Newton–Raphson, misalkan diambil L4
Nilai hampiran L4 yang baru dihitung dengan menggunakan rumus Newton–Raphson:
f ( L4 (lama ) )
L4 ( baru )=L4 (lama )−
f ' ( L4 ( lama ) )
Hitung f(L4) dan f’(L4) dengan nilai L4 yang didapat sebelumya, kemudian hitung lagi nilai hampiran L4
yang baru. Perhitungan tersebut diulangi sampai nilai f(L4) mendekati 0. Jika demikian, maka iterasi
dapat dihentikan. Hasil perhitungan iterasi dengan menggunakan metode iterasi Newton–Raphson
disajikan dalam bentuk tabel di halaman berikutnya.
Nilai dari σ’4 (lihat pada gambar di bagian awal) dihitung dengan menggunakan rumus:
σ '4=σ '5+ σ '3
Kedalaman pemancangan sebenarnya (Dact) kira-kira berkisar antara 1.2 sampai 1.3 kali dari
kedalaman pemancangan teoritis (D). Jika diambil 1.3 kali, maka:
Dact =1.3 D
BAB II
PERHITUNGAN PONDASI TIANG PANCANG
A. Data Tanah
Diketahui data SPT menggunakan sondir di lapangan sebagai berikut :
Z H γ σ'v0 ϕ' A B σ'p C E γ'
Soil Description 3 2 2 2 3
(m) (m) (kN/m ) (kN/m ) (°) (-) (-) (kN/m ) (kN/m ) (kPa) (kN/m )
1 1 Clays 18.07245 10.79653 29.43458 0.339595 0.249152 40.25280899 8.855618 3433.5 8.262447
1.8 0.8 sand mixtures 19.00976 27.46261 31.25725 0.507966 0.321355 173.8320122 38.24304 21459.375 9.199762
12 10.2 sand 13.47773 114.5767 29.67621 0.595867 0.518581 212.4280057 46.73416 46506.13235 3.667731
Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan nilai Qu dan Qall untuk single pile sbb :
Kombinasi Qv dan Qh
Qv tot Qv tot . e . dn
±
n ∑ d2
Keterangan :
e= Eksentrisitas
d = Jarak as tiang pada sumbu x atau y ke pusat abutment
Perhitungan eksentrisitas :
Diketahui Qh = 35 ton
Hitung resultan = √ Qv tot 2+ Qhtot 2=552,169 ton
−1 Qh
Hitung α = tan =3,634 °
Qv tot
tebal
Hitung e = tan α =0,0 254 m
2
Jadi :
A = 119,098 ton
B = 156,431 ton
Dosen Pengajar:
Roski R. I. Legrans, ST,M.Agr
Oleh:
Jacky Chandra
17021101142