Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

PRAKTIKUM GEOLISTRIK DAN ELEKTROMAGNET

MODUL KE – 3
AKUISISI DATA GEOFISIKA MENGGUNAKAN METODE
ELECTRICAL RESISTIVITY IMAGING (ERI)
Oleh:
MUHAMMAD ICHSAN / 12117143

Asisten :
WAHYU EKO JUNIAN / 12116018
TERESIA OKTA ALVIONITA / 12116084
GITA RUSMALA / 12116090
HELEN ZETRI / 12116014
ADELIA GITA PARERA / 12116123
BOI SONDANG MEKA / 12116075
AMAL NUR IKHSAN / 12116159
WANTIKA TRI WAHYUDI / 12116048
MEYKA FITRIA NINGRUM / 12116055

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2019/2020
ABSTRAK
Metode Geolistrik atau Resistivity termasuk metode geofisika aktif yang digunakan untuk
mengetahui nilai resistivitas lapisan batuan. Semakin besar Resistivity suatu batuan maka
menunjukkan batuan tersebut makin sulit untuk mengalirkan listrik. Resistivity berguna
untuk mengetahui jenis batuan, porositas, dan kandugan fluida (minyak, gas, dan air).
Tujuan-tujuan yang ingin dicapai pada praktikum adalah memahami cara dan prinsip kerja
metode geolistrik ERI (Electrical Resistivity Imaging), dan mampu mendesain survei lokasi
target. Cara kerja metode geolistrik ERI yaitu menginjeksi arus listrik melalui susunan
elektroda dalam hal ini menggunakan Konfigurasi Wenner. Arus listrik tersebut mengalir
dengan rangkaian elektroda arus (C1, C2) disusun dengan jarak yang sama dengan pasangan
elektroda potensial (P1, P2). Kemudian jarak antar pasangan elektroda arus (AB) dan
pasangan elektroda potensial (MN) diperbesar dengan kelipatan 5 sehingga mendapatkan
nilai resistivitas material yang lebih dalam. Akuisisi data dilakukan satu line dengan lokasi
di dekat Embung Besar ITERA. Panjang lintasan pada line tersebut yaitu 100 meter. Setelah
input berupa arus listrik maka output yang dihasilkan berupa nilai current (I) dan voltage (V)
bacaan alat/data observasi. Kemudian didapatkan  apparent atau resistivitas semu dari
perkalian antara faktor geometri dengan beda potensial dibagi dengan kuat arus.
I. PENDAHULUAN
Metode Geolistrik atau Resistivity termasuk metode geofisika aktif yang digunakan untuk
mengetahui nilai Resistivity lapisan batuan. Resistivity atau tahanan jenis adalah besaran
fisika yang menunjukkan tingkat hambatannya terhadap arus listrik. Resistivity disimbolkan
dengan  dan satuannya adalah Ohm Meter (Ωm). Resistivity berguna untuk mengetahui jenis
batuan, porositas, dan kandugan fluida (minyak, gas, dan air). Semakin besar Resistivity suatu
batuan maka menunjukkan batuan tersebut makin sulit untuk mengalirkan listrik.
Salah satu metode yang sering digunakan adalah metode Geolistrik ERI (Electrical
Resistivity Imaging). Metode ini umum digunakan karena hasil yang didapatkan lebih akurat,
dengan biaya operasional yang murah serta waktu akuisisi yang cukup efisien.

Tujuan Praktikum
Praktikum ini dimaksudkan untuk mendapat gambaran litologi batuan yang ada dibawah
permukaan bumi. Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah:
1. Memahami cara dan prinsip kerja metode geolistrik ERI
2. Mampu mendesain survei lokasi target

II. AKUSISI DATA


2.1. DESAIN AKUISISI
Pada praktikum metode geolistrik ERI injeksi arus listrik dilakukan melalui susunan
elektroda dalam konfigurasi Wenner. Arus listrik tersebut mengalir dengan rangkaian
elektroda arus (C1, C2) disusun dengan jarak yang sama dengan pasangan elektroda
potensial (P1, P2). Kemudian jarak antar pasangan elektroda arus (AB) dan pasangan
elektroda potensial (MN) diperbesar dengan kelipatan 5 sehingga mendapatkan nilai
resistivitas material yang lebih dalam. Besarnya arus listrik dan beda potensial untuk
masing-masing jarak elektroda arus dan potensial dicatat pada tabel untuk menghitung
nilai resistvitas semu litologi batuan bawah permukaaan.
Akuisisi data dilakukan satu line dengan lokasi di dekat Embung Besar ITERA.
Panjang lintasan pada line tersebut yaitu 100 meter. Dari data geologi regional setempat
litologi dominan adalah Tuff.
Gambar 1. Susunan elektroda dalam Konfigurasi Wenner

Gambar 2. Lokasi target

2.2. LANGKAH AKUISISI


1. Persiapkan alat
2. Setelah alat sudah siap. Pasang elektroda sesuai konfigurasi yang diinginkan. Jika
perlu gunakan palu untuk menancapkan elektroda ke dalam tanah.
3. Hubungkan elektroda potensial menggunakan kabel gulung dan konektor ke P1
dan P2 pada resistivitimeter.
4. Hubungkan aki menggunakan kabel konektor ke jack INPUT (+) dan (-) pada
resistivitimeter. Jika baterai aki tersebut penuh menunjukkan jarum indicator Batt
hingga menunjuk ke bagian merah di kanan.
5. Putar tombol Power ke kanan dari OFF menjadi ON, maka resistivitimeter sudah
dinyalakan. Jarum indicator Current Loop hingga menunjuk ke bagian merah di
kanan yang berarti elektroda arus dengan tanah dan resistivitimeter sudah cukup
memadai.
6. Putar tombol OUTPUT dari angka 0 ke angka 1.
7. Putar Compensator Coarse, kemudian Fine hingga display tegangan V
menunjukkan angka nol atau mendekati nol.
8. Injeksikan arus dengan menekan tombol START hingga display arus I
menunjukkan angka yang stabil.
9. Tekan HOLD dan baca harga arus pada display arus I serta tegangan pada display
tegangan V sebagai hasil data pengukuran.
10. Lakukan beberapa kali pengukuran
11. Catat semua hasil ke tabel
12. Pindahkan posisi elektroda ke posisi pengukuran berikutnya.
III. HASIL DAN ANALISIS DATA
3.1 WORKSHEET HASIL
A M N B n a K I(mA) V (mV) SP Rho.App
0 5 10 15 1 5 31.4 10 9.2 0.9 0.83
5 10 15 20 1 5 31.4 12 0.46 0.45 0.0008333
10 15 20 25 1 5 31.4 13 56.6 55.9 0.0538462
15 20 25 30 1 5 31.4 17 28.4 12.9 0.9117647
20 25 30 35 1 5 31.4 18 15.3 3.5 0.6555556
25 30 35 40 1 5 31.4 16 5.3 10.3 -0.3125
30 35 40 45 1 5 31.4 26 2.1 8.4 -0.242308
35 40 45 50 1 5 31.4 27 0.408 0.395 0.0004815
40 45 50 55 1 5 31.4 17 47 16.7 1.7823529
45 50 55 60 1 5 31.4 13 33 17 1.2307692
50 55 60 65 1 5 31.4 19 282.7 9.6 14.373684
55 60 65 70 1 5 31.4 13 30 20 0.7692308
60 65 70 75 1 5 31.4 10 81 0.7 8.03
65 70 75 80 1 5 31.4 15 26.5 8.5 1.2
70 75 80 85 1 5 31.4 9 20.4 5.6 1.6444444
75 80 85 90 1 5 31.4 11 20.2 2 1.6545455
80 85 90 95 1 5 31.4 12 23.2 3 1.6833333
85 90 95 100 1 5 31.4 10 22.2 2.3 1.99
0 10 20 30 2 5 62.8 14 6 0.7 0.3785714
5 15 25 35 2 5 62.8 15 7.5 0.1 0.4933333
10 20 30 40 2 5 62.8 15 11.5 0.2 0.7533333
15 25 35 45 2 5 62.8 16 4.8 0.1 0.29375
20 30 40 50 2 5 62.8 19 7.8 0.9 0.3631579
25 35 45 55 2 5 62.8 11 10.2 6 0.3818182
30 40 50 60 2 5 62.8 14 2.7 0.6 0.15
35 45 55 65 2 5 62.8 20 15.4 5.4 0.5
40 50 60 70 2 5 62.8 13 5.2 0.8 0.3384615
45 55 65 75 2 5 62.8 13 7.1 1.9 0.4
50 60 70 80 2 5 62.8 20 10 1.8 0.41
55 65 75 85 2 5 62.8 8 9.8 5.6 0.525
60 70 80 90 2 5 62.8 11 7.5 3.1 0.4
65 75 85 95 2 5 62.8 13 11.1 3.8 0.5615385
70 80 90 100 2 5 62.8 13 7.6 0.2 0.5692308

3.2 ANALISIS
Metode Geolistrik ERI (Electrical Resistivity Imaging) yang telah dilakukan yaitu dengan
injeksi arus listrik melalui susunan elektroda dalam Konfigurasi Wenner. Arus listrik tersebut
mengalir dengan rangkaian elektroda arus (C1, C2) disusun dengan jarak yang sama dengan
pasangan elektroda potensial (P1, P2). Kemudian jarak antar pasangan elektroda arus (AB)
dan pasangan elektroda potensial (MN) diperbesar dengan kelipatan 5 sehingga mendapatkan
nilai resistivitas material yang lebih dalam. Dalam ERI elektroda ditempatkan secara linear
dengan titik pengukuran di tengahnya. Pengukuran dilakukan dengan menyebarkan elektroda
tegak lurus terhadap litologi batuan/struktur geologi. Setelah input berupa arus listrik maka
output yang dihasilkan berupa nilai current (I) dan voltage (V) bacaan alat/data observasi.
Kemudian didapatkan  apparent atau resistivitas semu dari perkalian antara faktor geometri
dengan beda potensial dibagi dengan kuat arus.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan analisis dari praktikum metode geolistrik ERI dapat disimpulkan
antara lain:

1. Metode Geolistrik ERI dilakukan dengan injeksi arus listrik melalui susunan elektroda
dalam Konfigurasi Wenner.
2. Jarak spasi antar elektroda yaitu kelipatan 5 meter.
3. Pengukuran dilakukan dengan menyebarkan elektroda tegak lurus terhadap litologi
batuan/struktur geologi

V. DAFTAR PUSTAKA

Allred, B.J., J.J. Daniels & M.R. Ehsani., 2008. Handbook of Agricultural Geophysics, Boca
Raton, CRC Press
Harjito. 2013. Metode Vertical Electrical Sounding (VES) untuk Menduga Potensi
Sumberdaya Air. Yogyakarta. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan
Telford, W. M., Geldart, L. P., & Sheriff, R. E. (2010). Applied geophysics. Cambridge:
Cambridge Univ. Press.

Anda mungkin juga menyukai