Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

GEOLISTRIK DAN ELEKTROMAGNET TG 3221

MODUL KE – 01
AKUISISI DATA GEOLISTRIK METODE VES

Oleh:
LEWINDA GULTOM (12117136)

Asisten :
Wahyu Eko Junian 12116018
Teresia Okta Alvionita 12116084
Gita Rusmala 12116090
Helen Zetri 12116014
Adelia Gita Parera 12116123
Boi Sondang Meka 12116075
Amal Nur Ikhsan 12116159
Wantika Tri Wahyudi 12116048
Meyka Fitria Ningrum 12116055

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2019/2020
ABSTRAK

Praktikum mengenai metode geolistrik resistivitas yang bertujuan untuk menentukan srtuktur
lapisan tanah yang berlokasi di embung belakang ITERA . Metode yang digunakan dalam
pengukuran ini adalah metode geolistrik resistivitas dengan konfigurasi Schlumberger dengan
1 lintasan yang berjarak kurang lebih 50 m. Pengolahan data menggunakan excel dan hasil
yang didapapatkan hasil bahwa tanah diarea pengukuran basah karena hujan dan pada
kedalaman 300 samapi 500 m. Praktikum ini menggunakan alat Naniura dan akan didapat
nilai arus listri (I) dan potensialnya (V) dan dilakukan perhitungan rho menggunakan nilai
faktor geometri (K). Dari pengolahan data tersebut dibuat grafik antara nilai AB/2 dan Rho

I. PENDAHULUAN

Metode geolisrik resistivits merupakau salah satu metode yang banyak digunakan dalam
dunia eksplorasi khususnya eksplorasi air tanah karena resistivitas dari batuan sangat sensitiv
terhadp kandungan airnya dimana bumi dianggap sebagai resistor. Metode geolistrik
resistivitas atau tahanan jenis adalah salah satu dari jenis metode geolistrik yang digunakan
untuk mempelajari keadaan bawah permukaan dengan cara mempelajari sifat aliran listrik
didalam batuan bawah permukaan bumi.

Metode resistivitas umumnya digunakan untuk eksplorasi dangkal, sekitar 300 m sampai 500
m. Prinsip dari metode ini adalah arus listrik diinjeksikan kedalam bumi melalui elektroda
arus, sedagkan beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial. Dari hasil
pengukuran arus dan beda potensial listrik, dapat diperoleh variasi harga resistivitas listrik
pada lapisan di bawah titik ukur.

Prinsip kerja geolistrik adalah mengukur tahanan jenis dengan mengalirkan arus listrik
kedalam batuan atau tanah melalui elektroda arus (current electrode). Kemudian arus diterima
oleh elektroda potensial dengan menganggap bumi sebagai resistor. Beda potensial antara dua
elektroda tersebut diukur dengan voltmeter dari harga pengukura tersebut.

Pada metode geolistrik , permasalahan mungkin saja muncul pada setiap metode geofisika
termasuk dalam metode geolistrik. Terutama dalamhal pengambilan data , pengolahan
maupun saat interpretasi data. Dalam metode geolistrik kali ini yang digunakan adalah
schlumberger karena sangat cocok untuk pengukuran secara vertikal , sedangkan wenner lebih
ke arah vertikal.

II. AKUISISI DATA

2.1 Desain Akuisisi


Dengan data yang diperoleh menggunakan GPS maka diproleh koordinat titik tempat
pengukuran. Banyak lintasan pada pengukuran kali ini yaitu 1 lintasan dengan jarak kurang
lebih 50 m. Konfigurasi yang digunakan adalah Schlumburger. Dan berikut ini desain akuisisi
untuk konfigurasi Schlumburger dan gambar area pengukuran.

2.2 Langkah Kerja


1. Hubungkan semua kabel konektor antara resistyvimeter dan rangkaian elektroda arus (
C1 dan C2) dan elektroda potensial (P1 dan P2).
2. Hubungkan resistivitymeter dengan power supply.
3. Hidupkan dan tekan tombol ON atau OFF untuk menghidupkan dan mematikan alat.
Lihat Curren loop sampai masuk bagian merah di bawah.
4. Periksa kondisi baterai pada display analog potensial.
5. Putar tombol Output dari angka 0 ke angka 1.
6. Putar Compesator Coarse , dan Fine hingga V mendekati angka 0.
7. Tekan tombol start untuk menginjeksi arus sampai angka yang ditunjukkan stabil.
8. Tekan tombol Hold dan tulis hasil arus (I) dan potensial pada display tegangan.
9. Pindahkan posisi elektroda ke posisi berikutnya sampai seluruh data diperoleh.

2.3 Hasil Worksheet


MN/2 AB/2 VES-01
No. K (m)
(m) (m) I (mA) V (mV) Sp(mV) ρa (Ω.m)
1 0.5 2 11.78571429 37 427 -3.3 137.064672
2 0.5 2.5 18.85714286 25 177 -6.6 138.486857
3 0.5 3 27.5 28 133.5 -6.7 137.696429
4 0.5 4 49.5 19 44.1 -7.6 134.692105
5 0.5 5 77.78571429 9 7 -8 129.642857
6 0.5 6 112.3571429 11 2.9 -8.2 113.378571
7 0.5 8 200.3571429 12 -2.1 -8.2 101.848214
8 2 8 47.14285714 12 47.9 21.2 104.892857
9 2 10 75.42857143 18 41.1 19.8 89.2571429
10 2 15 173.6428571 17 27.6 19.6 81.7142857
11 2 20 311.1428571 8 22.2 20.2 77.7857143
12 2 25 487.9285714 10 21.7 20.1 78.0685714
13 2 30 704 9 21.6 20.5 86.0444444
14 2 50 1961.142857 20 20.9 20 88.2514286
15 10 50 377.1428571 19 12.9 9.1 75.4285714
16 10 60 550 8 11.3 10.3 68.75

2.4 Plot Kurva


III. ANALISIS DATA

Praktikum metode geolistrik dengan konfigurasi schlumberger berjalan baik dan


menggunakan alat naniura. Teknik pengukuran geolistrik ada tiga macam yaitu
mapping,sounding dan imaging. Teknik pengukuran yang digunakan kali ini yaitu sounding .
istilah sounding diambil dari Vertikal Electrical Sounding (VES) yaitu teknik pengukuran
geofisika yang bertujuan untuk memperkirakan variasi resistivitas sebagai fungsi dari
kedalaman pada suatu titik pengukuran. Konfigurasi yang digunakan yaitu schlumberger
karena memiliki jangkuan paling dalam dibanding yang lainnya.

Metoda pengukuran resistivitas atu VES dengan menggunakan konfigurasi schlumberger


merupakan metode yang sering digunakan karena mudah dilakukan dilapangan dengan akses
yang sulit dan kedalaman yang besar.konfigurasi schlumberger memiliki dua elektroda arus
yang disebut A dan B dan dua potensial yaitu M dan N . Jarak elektroda potensial MN/2
dibuat tetap, tetapi jarak antara kedua elektroda AB/2 diubah ubah agar diperoleg banyak
diperoleh banyak data tentang bagian bawah permukaantanah.
Pada praktikum geolistrik ini dapat mengetahui nilai resistivity semunya. Data yang didapat
yaitu kuat arus (I) dan tegangan (V) dan kemudian diolah menggunakan Ms. Excel dan akan
didapatkan nilai rho seperti pada tabel diatas. Kemudian dibuat kurva logaritmik yaitu antara
AB/2 dan rho maka akan dapat kurva seperti diatas. Dari kurva dapat disimpulkan bahwa
semakin besar jarak antara elektrodanya maka hasil resistivitas semunya menurun dan
sebaliknya jika jaraknya dekat maka resistivitasnya akan naik.

IV. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
 Metode geolistrik merupakan metode geofisika untuk mengetahui struktur bawah
tanah dengan menginjeksi arus kedalam tanah.
 Sebelum menggunakan alat naniura perlu dilakukan kalibrasi alat agar hasil yang
didapatkan hasil yang bagus.
 Konfigurasi Schlumberger sensitiv pada perubahan vertikal dan tidak terlalu sensitiv
pada perubahan lateral setempat.
 Dari pengolahan data lapangan maka resistivitas semunya bervariasi mulai dari 68,725
ohm sampai 138,0672 ohm. Sehingga batuan didaerah pengukuran tersebut tergolong
kedalam konduktor sedang.

V. Daftar Pustaka

 Hendrajaya, L dan Arif, I. 1988. Geolistrik Tahanan Jenis . Laboratorium Fisika


Bumi. Jurusan FMIPA. ITB . Bandung.
 Wijaya, Andrias Sanggra.2015. Aplikasi Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger.
Jurnal Vol. 7 No. 1 . Mataram.
 Modul 1 praktikum geolistrik Institut Teknologi Sumatera.

Anda mungkin juga menyukai