TUJUAN
Tujuan dilakukannya praktikum kali ini yaitu :
Mengetahui proses pengambilan data VES di lapangan.
Mengetahui pengoprasian alat Naniura dengan metode
schlumberger.
Mengetahui nilai resistivitas dan seberapa banyak perlapisan dari
daerah lapangan GSP UGM.
Mengetahui proses akuisisi hingga interpretasi menggunakan
metode VES.
Mampu mengoperasikan software penunjang pengolahan data VES
(Ms. Excel dan PROGRESS).
II.
DASAR TEORI
Metode geolistrik merupakan metode dalam geofisika yang digunakan
untuk mengetahui lapisan bawah permukaan bumi berdasarkan nilai
resistivitas batuannya. Untuk mengetahui nilai resistivitas batuan, digunakan
elektroda arus dan elektroda potensial. Elektroda arus berfungsi untuk
menginjeksikan arus kedalam bumi sedangkan elektroda potensial berfungsi
untuk menangkap respon potensial dari batuan akibat arus yang diinjeksikan
oleh elektroda arus.
Berdasarkan tujuan penyelidikan, metode geolistrik dibagi menjadi 2
yaitu mapping, sounding, dan imaging. Untuk kesempatan kali ini akan
dibahas mengenai sounding. Sounding atau lebih dikenal dengan Vertical
Electrical Sounding (VES) merupakan salah satu metode dari geolistrik yang
bertujuan untuk mengetahui variasi nilai resistivitas bawah permukaan bumi
secara vertical atau sebagai fungsi kedalaman. Kedalaman yang diperoleh
dipengaruhi oleh jarak elektroda arus yang digunakan, semakin besar jarak
elektroda arusnya maka kedalaman yang diperoleh juga akan semakin besar.
Diketahui bahwa hukum yang dipakai dalam metode geolistrik
termasuk VES yaitu mengacu pada hukum ohm tentang listrik dimana arus
yang mengalir (I) pada suatu medium sebanding dengan tegangan (V) yang
terukur dan berbanding terbalik dengan resistansi (R) medium yang diukur,
atau dapat dijabarkan secara matematis sebagai berikut :
I=
V
R
Dimana R (Resistansi) sendiri sebanding dengan panjang medium yang
dialiri (x), dan berbanding terbalik dengan luas bidang (A), sesuai dengan
rumus :
R=
x
A
app =K
V
I
K sendiri merupakan faktor geometri dengan rumusan dasar yaitu :
K=
{(
1
1
1
1
R1 R 2
R3 R 4
)(
Dimana :
o R1
o R2
o R3
o R4
)}
=
=
=
=
jarak
jarak
jarak
jarak
antara
antara
antara
antara
C1
C2
C1
C2
atau
atau
atau
atau
A
B
A
B
dengan
dengan
dengan
dengan
P1
P1
P2
P2
atau
atau
atau
atau
M
M
N
N
AB
2
V
app =
MN I
2
2
( )
( )
III.
Lokasi
No. Titik
Tanggal
Jam
DATA LAPANGAN
AB/2
1.0
1.3
1.6
2.0
2.5
3.2
MN/2
0.2
0.2
0.2
0.2
0.2
0.2
V (volt)
183.4
145.9
111.4
82.5
68
44.4
I (mA)
12
16
19
20
24
21
I (ampere)
0.012
0.016
0.019
0.02
0.024
0.021
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
IV.
4.0
4.0
5.0
6.3
7.9
10.0
12.6
15.8
15.8
20.0
25.1
31.6
0.2
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
3.16
3.16
3.16
3.16
37.4
116.3
75.9
84.6
78.2
37.4
23.9
14.8
49.8
37.3
20.4
9.1
26
25
21
36
26
29
27
24
23
27
28
27
0.026
0.025
0.021
0.036
0.026
0.029
0.027
0.024
0.023
0.027
0.028
0.027
DATA PENGOLAHAN
1. Data Pengolahan Ms. Excel
R Terhitung
15283.3333
K
7.85
Rho App
119974.1667
9.11875
12.4414 113.4501217
5.86315789
19.7183 115.6115561
4.125
31.2514 128.9120782
2.83333333
49.5302 140.3354294
2.11428571
1.43846154
4.652
78.5
165.9714286
124.414 178.9649201
31.4
146.0728
3.61428571
49.0625 177.3258929
2.35
78.1285 183.6020507
3.00769231
123.825 372.4286395
1.28965517
196.25
0.88518519
311.035 275.3238299
0.61666667
492.958 303.9905892
2.16521739
124.03
253.0948276
268.551913
Log Rho
5.079087
742
2.054804
966
2.063001
247
2.110293
61
2.147167
328
2.220033
332
2.252767
911
2.164569
354
2.248772
155
2.263877
528
2.571043
071
2.403283
27
2.439843
802
2.482860
139
2.429028
25
Sebelum Shifting
Shifting 1
Shifting 2
0.088198
6
2.252767
9
2.336970
7
2.352076
1
2.659241
6
2.491481
8
2.528042
4
2.571058
7
2.517226
8
0.053831
889
2.571058
696
5.079087742
2.054804966
2.063001247
2.11029361
2.147167328
2.220033332
2.252767911
2.164569354
2.248772155
2.263877528
2.571043071
2.40328327
2.439843802
2.482860139
2.42902825
1.38148148
197.794 273.2484062
0.72857143
313.482
0.33703704
496.835 167.4519456
228.394008
2.436557
637
2.358684
706
2.223890
198
AB/
2
1.0
1.3
1.6
2.0
2.5
3.2
4.0
5.0
6.3
7.9
10.0
12.6
15.8
20.0
25.1
31.6
2.436557637
2.358684706
2.223890198
Rho
Terkoreksi
119974.166
7
113.450121
7
115.611556
1
128.912078
2
140.335429
4
165.971428
6
178.964920
1
217.255466
1
224.944865
5
456.290710
7
310.085762
8
337.320207
7
372.442039
3
378.955385
1
316.748926
3
232.231241
3
V
I
2.524756
2
2.446883
3
2.312088
8
2.578588
083
2.500715
151
2.365920
643
AB
2
MN
2
2
( )
( )
V.
GRAFIK
100
10
1
1.0
10.0
100.0
1000.0 10000.0
AB/2 (m)
Grafik 1. Grafik Hubungan antara Rho Sebelum terkoreksi vs AB/2
100
10
1
1.0
10.0
AB/2 (m)
Grafik 2. Grafik Hubungan antara Rho Setelah terkoreksi vs AB/2
VI.
PEMBAHASAN
Metode VES merupakan metode sounding dengan target kedalaman
sehingga diperoleh batas-batas perlapisan dari bawah permukaan bumi
dengan asumsi dari metode VES sendiri yaitu survey dilakukan pada daerah
yang berlapis, dengan bentuk reflektor yang mendatar, serta sebaran
mediumnya homogen isotrop. Pada Arah bentangan yang digunakan
seharusnya sejajar dengan strike sesuai prinsip homogen isotrop, namun
dalam kesempatan kali ini tidak dapat diketahui strike ataupun dipnya
dikarenakan tidak tersingkap di lapangan. Atas dasar inilah akuisisi,
processing, dan interpretasi VES dapat dilakukan.
Pada tahap akuisisi data atau pengambilan data dilapangan, dilakukan
dengan aturan nilai eksesntrisitas tidak di bawah ambang 0.05, apabila telah
mencapai nilai tersebut maka elektroda potensialnya terpaksa dipindah, hal
tersebut dilakukan dikarenakan keterbatasan alat dalam menganalisa data
yang diperoleh (karena diasumsikan dengan nilai di bawah batas 0.05 data
yang diperoleh sudah tidak valid). Dari tahap akuisis data diperoleh nilai
AB/2, MN/2, V, dan I.
Dari data hasil yang diperoleh pada tahap akuisisi, data tersebut
kemudian diproses lebih lanjut pada tahap processing untuk diperoleh nilai
Rho apparent (Rho sebelum terkoreksi) dan Rho setelah terkoreksi. Secara
umum nilai Rho yang diperoleh berada pada range ratusan atau 10 2-103
sehingga melalui proses processing sebenarnya telah diketahui medium apa
yang berada di bawah permukaan bumi hanya saja belum dapat diketahui
hingga kedalaman berapa medium tersebut berada. Proses processing yang
dilakukan kali ini hanya menggunakan Ms. Excel.
Dalam tahap processing menggunakan Ms. Excel diperoleh grafik 1 dan
grafik 2. Grafik 1 tersebut merupakan grafik antara Rho Apparent (Rho
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum kali ini yaitu :
Bahwa nilai resistivitas yang diperoleh bergantung pada medium yang
diinjeksikan dan tidak bergantung pada nilai AB/2, nilai AB/2 hanya
menentukan kedalaman dari survey.
Bahwa nilai sebaran dari resistivitas yang diperoleh merupakan fungsi
logaritmik.
Bahwa terdapat setidaknya 3 lapisan yang berhasil diplotkan dengan
nilai resistivitas yang bervariasi, variasi tersebut yaitu :
o Lapisan pertama memiliki range kedalaman pada 0 hingga
kurang lebih 2.2 m dengan nilai resistivitas 111.62 .m
o Lapisan kedua memiliki range kedalaman pada 2.2 m hingga
kurang lebih 9 m dengan nilai resistivitas 947.69 .m
o Lapisan ketiga memiliki kedalaman 9 hingga tak hingga
(unknown) dengan nilai resistivitas 8.08 .m
Bahwa lapisan pertama merupakan lapisan batuan sedimen clay,
lapisan kedua merupakan lapisan batuan sedimen sandstone,
sedangkan lapisan ketiga merupakan akuifer air tanah (fresh water).
VIII.
DAFTAR PUSTAKA
http://robophysic7.blogspot.com/2012/05/geolistrik-konfigurasischlumberger.html
https://rovicky.files.wordpress.com/2006/08/mencariairdengangeolistrik
.pdf
http://septiana-hakim.blogspot.com/2014/09/survei-geolistrik-denganmetode.html
Keseluruhan daftar pustaka diakses pada tanggal 22 November 2014.
IX.
LAMPIRAN
Kritik
: Pada awal praktikum GEM-VES 15 November
2014, perubahan jadwal praktikumnya terlalu mendadak (H-beberapa
jam) sehingga susah untuk mengatur jadwal antara Course HM dengan
praktikum GEM-VES yang sebelumnya telah disusun sedemikian rupa.
Saran
: Pemberitahuan tentang perubahan jadwal
diusahakan tidak mendadak lagi.
Kesan dan Pesan : Santai itu menyenangkan tapi kalau terlalu santai
membosankan.