Metode GPR
Metode GPR merupakan metode yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik
dengan frekuensi tinggi yang diemisikan ke dalam tanah yang kemudian pantulannya
akan ditangkap kembali oleh receiver. Pantulan gelombang elektromagnetik yang
diterima tersebut memberikan data atau informasi mengenai keadaan di bawah
permukaan. Aplikasi GPR dapat digunakan untuk survey benda-benda yang terpendam
di tempat yang dangkal, tempat yang dalam, dan pemeriksaan beton.
Akuisisi Data Lapangan
Lokasi akuisisi terletak di utara gedung FISIP Universitas Brawijaya yang dahulunya
merupakan sebuah lapangan sepak bola dan beralih fungsi menjadi tempat parkir. Di
lokasi tersebut sering terjadi genangan air yang membutuhkan waktu lama untuk surut
setelah terjadinya hujan. Sebelum menjadi lapangan parkir pun sudah sering
mengalami banjir apalagi sesudah diberi tambahan paving. Survey GPR dilakukan
untuk mengetahui kandungan yang terdapat pada lapisan atas permukaan.
Dasar Teori
Ground Penetrating Radar atau GPR adalah salah satu metode geofisika yang
digunakan untuk mendeteksi benda- benda yang terkubur di bawah tanah dengan
batas kemampuan kedalaman tertentu. GPR ini memanfaatkan gelombang radio
dengan frekuensi 10MHz sampai dengan 1 GHz. GPR juga disebut sebagai teknik
elektromagnetik dengan hasil resolusi yang tinggi yang tepat untuk penyelidikan
permukaan yang dangkal. Resolusi dari GPR ini ditentukan oleh frekuensi antenna dan
konstanta dielektrik.
Pulsa yang digunakan dalam GPR merupakan pulsa dengan tenaga energi tinggi yang
dipancarkan dengan waktu yang sangat pendek. Gelombang elektromagnetik ini di
emisikan ke dalam tanah oleh transmitter melalui antena yang nantinya akan
menembus tanah. kemudian sinyal yang terpantul dari tanah akan ditangkap oleh
receiver. Waktu dari perjalanan gelombang radar ini akan dianggap sebagai jarak obyek
dan intensitas tenaga baliknya dapat di identifikasi sebagai jenis obyek yang berada di
dalam tanah Sifat dari obyek ini merupakan sebagai salah satu faktor penentu
intensitas tenaga pantulan dari citra radar. Sifat obyek sendiri dipengaruhi oleh
keadaan topografi yang menyebabkan perbedaan arah terhadap sensor dan kekasaran
permukaan yang menyebabkan perbedaan pantulan pulsa radar
Tabel 1 Resolusi dan Daya Tembus Gelombang Radar
Untuk menghasilkan pendeteksian yang
baik, suatu sistem GPR harus memenuhi
empat persyaratan sebagai berikut, kopling
radiasi yang efisien ke dalam tanah,
penetrasi gelombang elektromagnetik yang
efisien, menghasilkan sinyal dengan
amplitudo yang besar dari objek yang
dideteksi, bandwidth yang cukup untuk
menghasilkan resolusi yang baik
Berdasarkan data rekaman GPR dan analisis yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa dari ke-3 line, terdapat zona dominasi tanah, zona rongga, dan
pada beberapa titik terdapat sisipan tanah termineralisasi. Bagian line-2 dapat
diindikasi sebagai zona resapan pertama yang dapat menyebar ke line 1 dan 3.
Dominasi rongga pada kedalaman tertentu sebagai zona resapan air selama musim
hujan, namun terdapatnya dominasi tanah di permukaan dapat menghambat air
sampai pada zona resapan tanah pada lokasi akuisisi. Untuk keperluan pemasangan
pipa direkomendasikan di titik titik dimana permukaan yang teridentifikasi oleh
massive tanah (hijau) yang sebagian besar berada pada permukaan.