CMD (Electromagnetic Conductivity Meter Depth) adalah suatu alat yang dapat mengukur secara cepat nilai konduktivitas benda memanfaatkan induksi elektromagnetik dari aliran listrk yang dipancarkan ke bawah permukaan hinggakedalaman ± 6 meter dengan frekuensi 14.6 kHz. Proses kerja dari instrumen CMD (Electromagnetic Conductivity Meter Depth) ini yaitu dengan mengirim sinyal berupa gelombang elektromagnetik baik yang dibuat sendiri maupun yang berasal dari alam melalui suatu transmiter (Tx), material bawah permukaan bumi merespon gelombang elektromagnetik tadi dan menginduksi arus eddy. Gelombang S (sekunder) yaitu induksi medan magnet terhadap arus eddy. Kemudian, di permukaan, gelombang S yang datang ini di terima oleh reciever (Rx) secara langsung dari pemancar. Arus Eddy berbanding lurus dengan konduktivitas batuan.Sehingga dalam pengukuran arus eddy, secara tidak langsung mendapatkan nilai konduktivitas batuan.
HORIZONTAL LOOP DAN VERTIKAL LOOP
Gambar 2. Konfigurasi EM-Conductivity (a) sistem loop horizontal coplanar (HCP) dan (b) Sistem loop vertical coplanar (VCP)
Konfigurasi EM-Conductivity yang bisa digunakan oleh perangkat GF-Instrument CMD-
4 adalah sistem Loop Vertical Coplanar (VCP) dan Loop Horizontal Coplanar (HCP). Penetrasi optimum untuk konfigurasi HCP dapat mencapai kedalaman 6 meter dan dapat direduksi menjadi kedalaman 3 meter dengan menggunakan konfigurasi VCP. Untuk magnetik vertikal dengan sumber dipol terletak di (0,0,h), komponen medan pada poin (x,y,z) diberikan oleh persamaan (Sianturi, 2012):
Sedangkan untuk sumber dipol magnetik horisontal yang terletak di titik (0,0,h) dan menuju pada arah y, komponen medan primer pada titik (x,y,z) diberikan oleh persamaan:
Dengan 𝑚𝑇 adalah momen magnetik dari sumber dipol.
METODE PENGUKURAN Precision Pada mode ini dimana persisi maksimum didapat pada titik pengukuran dimana alat tidak boleh bergerak pada saat pengambilan data. Ketika digunakan sambil bergerak, tingkat akurasi pembacaan akan buruk. Fastest Response Pada mode ini memungkinkan didapat respon yang cepat pada pengukuran. Ini didesain khusus untuk pengukuran berlanjut ketika alat terus bergerak. PARAMETER TERUKUR Konduktivitas Konduktivitas itu sendiri merupakan kemampuan material atau bahan yang terdapat di bawah permukaan untuk menghantarkan arus ataupun panas. Konduktivitas didefinisikan sebagai kuantitas dalam mS/m. Inphase InPhase dapat membantu membedakan struktur buatan dari geologi alam di peta konduktivitas terlihat jelas. Meas Error (ME) Merupakan standar batas pengambilan data pada saat pengukuran yang terbaca pada alat CMD FILTER PENGOLAHAN Filter moving average Moving Average berfungsi mengkompensasi noise acak yang muncul selama pengukuran (akibat aktivitas kelistrikan maupun ketidakhomogenan bawah permukaan). Dalam pengolahan EM dengan filter moving average atau dapat diartikan sebagai rata – rata nilai anomali, yang kemudian dibagi dengan jumlah jendela yang digunakan Hal ini digunakan untuk memisahkan data yang mengandung frekuensi yang tinggi dan rendah. Sehingga sinyal yang ada benar – benar menggambarkan anomali yang disebabkan oleh benda – benda konduktif dibawah permukaan
PTF-1 - Analisis Potensi Tanah Longsor Menggunakan Metode Seismik Refraksi Critical Distance Method Dan Delay Time Plus Minus Pada Daerah Kebun Karet, Kecamatan Imogiri