Anda di halaman 1dari 10

1.

Konfigurasi Schlumberger
2.

L2 VMN
a

2s I
Pada konfigurasi Schlumberger ini MN digunakan sebagai elektroda potensial dan AB
digunakan sebagai elektroda arus. Pada konfigurasi ini nilai MN < AB, bisa kita lihat pada
persamaan 1 dan 2 maka kita dapatkan nilai Ksnya adalah
Jenis konfigurasi schlumberger termasuk resistivitas sounding,konsepnya antara lain.:
a. pengukuran untuk memperoleh informasi mengenai variasi resistivitas secara vertikal
b. pengukuran pada satu titik tetap (titik sounding) dengan spasi elektroda bervariasi
c. data: resistivitas-semu sebagai fungsi spasi elektroda
Keunggulan dari konfigurasi schlumberger ini adalah kemampuan untuk mendeteksi adanya
non homogenitas lapisan batuan pada permukaan yaitu dengan membandingkan nilai
resistivitas semu ketika terjadi perubahan jarak elektroda MN/2 sedanngkan kelemahannya
adalah pembacan tegangan pada elektroda MN adalah lebih kecil terutama ketika jarak AB
yang relatif jauh sehingga diperluhkan alat ukur multimeter yang mempunyai karakteristik
high impedance dengan akurasi tinggi.
2. Konfigurasi Wenner

VMN
a 2a
I
Jenis konfigurasi wenner termasuk resistivitas sounding,konsepnya antara lain.:
a. pengukuran untuk memperoleh informasi mengenai variasi resistivitas secara 2-D atau 3-D
b. resistivity-mapping dg variasi spasi elektroda cukup banyak (n >>)
c. aspek akuisisi data otomatis + pemodelan data (inversi)
Keunggulan dari konfigurasi ini adalah ketelitian pembacaan tegangan pada elektroda MN
lebih baik dengan angka yang relatif besar karena elektroda MN yang relatif dekat dengan
elektroda AB, sedangkan kelemahan konfigurasi ini adalah tidak bisa mendeteksi
homogenitas didekat permukaan yang bisa berpengaruh terhadap hasil perhitungan .Data
yang didapat sangat sulit untuk menghilangkan faktor non homogenitas batuan sehingga hasil
yang didapat kurang akurat

3. Konfigurasi Dipole-Dipole

a n(n 1)( n 2)a

VMN
I

n 1,2,3,...
Pada konfigurasi Dipole-dipole, dua elektrode arus dan dua elektrode potensial ditempatkan
terpisah dengan jarak na, sedangkan spasi masing-masing elektrode a. Pengukuran dilakukan
dengan memindahkan elektrode potensial pada suatu penampang dengan elektrode arus tetap,
kemudian pemindahan elektrode arus pada spasi n berikutnya diikuti oleh pemindahan
elektrode potensial sepanjang lintasan seterusnya hingga pengukuran elektrode arus pada titik
terakhir di lintasan itu.

1.
DATA LEMBAR DATA VES
SCHLUMBERGER DAN PEMBAHASAN
Tareget (d)
d = L/3
L = d*3
e
minimal
data

45
3
135
0,33
67,5

Keterangan :
L=(AB/2)
s=(MN/2)
Rho= phi*L^2/(2*s)
K = phi*(L^2-s^2)/
(2*s)

10^deka
de

No,

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5
0,5

0,6

0,7

0,8

1
1,25892
541
1,58489
319
1,99526
231
2,51188
643
3,16227
766
3,16227
766
3,98107
171
5,01187
234
6,30957

AB/2

MN/2

0,33

0,33

1,3

0,33

1,6

0,33

0,33

0,165

2,5

0,33

0,132

3,2

0,33

3,2

1,33

1,33

0,3325

1,33

0,266

6,3

1,33

0,2111

0,2538
46
0,2062
5

0,1031
25
0,4156
25

rHOR
ho

4,7575
76
8,0403
03
12,179
39
19,030
3
29,734
85
48,717
58
12,087
82
18,887
22
29,511
28
46,852
3

10

0,9

11

12

1,1
1,1

13

1,2

14

1,3

15

1,4

16

1,5

17

1,6

18

1,7
1,7

19

1,8

20

1,9

344
7,94328
235
10
12,5892
541
12,5892
541
15,8489
319
19,9526
231
25,1188
643
31,6227
766
39,8107
171
50,1187
234
50,1187
234
63,0957
344
79,4328
235

11
0,1683
54

7,9

1,33

10

1,33

0,133

13

1,33

0,1023
08

13

5,33

0,41

16

5,33

0,3331
25

20

5,33

0,2665

25

5,33

0,2132

32

5,33

40

5,33

50

5,33

0,1066

50

20,33

0,4066

63

20,33

79

20,33

0,1665
63
0,1332
5

0,3226
98
0,2573
42

11
73,671
95
118,04
51
199,49
62
49,780
49
75,407
13
117,82
36
184,09
94
301,62
85
471,29
46
736,39
77
193,06
44
306,50
91
481,96
61

Pada konfigurasi schlumberger dengan kedalaman aquifer 45 meter


dbutuhkan 20 data.Pada pengerjaan ini digunakan excel dalam
pengolahan Ves ini , pengerjaan lembar data ini untuk mengetahui nilai K
yang merupakan factor geometri.Nilai K ini dicari agar dapat mengetahui
nilai rho.Pada saaat dilapangan ada beberapa parameter yang harus
dicatat yaitu tanggal pengukuran,lokasi pengukuran , koordinat,arah
bentangan waktu ,cuaca nama tiitik,ab/2,mn/2 ,V,I,R yang terhitung
maupun yang terbaca oleh alat.
Sedangkan dalam lembar data parameter yang dibutuhkan adalah
decade,10^decade,ab/2,mn/2,V,I,R,K,dan Rho.Namun dalam praktikum ini
praktikum tidak perlu menyertakan nilai V,I,R karena tidak melalkukan
pengukuran dilapangan.
Nilai ab/2 merupakan jarak dari titik tengah hingga elektroda arus A atau
B. NM/2 merupakan jarak dari titik tengah hinggahingga elektroda M/N,
untuk nilai ab/2tergantung dari kedalaman target yang diinginkan.

2.Lembar data Ves Schlumberger dengan


Target :deep aquifer daerah prambanan +- 75 m
4

Daerah semiresitif ,eks.maks 1/5


Menggunakan kriteria umum kedalaman tabel APParao 1971

No
,

10^dek
ade

AB
/2

MN/
2

0,2

0,2

7,85

0, 1,25892
1
541

1,3

0,2

0,153
846

13,26
65

0, 1,58489
2
319

1,6

0,2

0,125

20,09
6

0, 1,99526
3
231

0,2

0,1

31,4

0, 1,99526
3
231

0,5

0,25

12,56

0, 2,51188
4
643

2,5

0,5

0,2

19,62
5

0, 3,16227
5
766

3,2

0,5

0,156
25

32,15
36

0, 3,98107
6
171

0,5

0,125

50,24

0, 5,01187
7
234

0,5

0,1

78,5

0, 5,01187
7
234

1,3

0,26

30,19
231

0, 6,30957
8
344

6,3

1,3

0,206
349

47,93
331

rHOR
ho

7,9

1,3

0,164
557

75,37
208

10

10

1,3

0,13

120,7
692

1, 12,5892
1
541

13

1,3

0,1

204,1

1, 12,5892
1
541

13

3,2

0,246
154

82,91
563

13

1, 15,8489
2
319

16

3,2

0,2

125,6

14

1, 19,9526
3
231

20

3,2

0,16

196,2
5

15

1, 25,1188
4
643

25

3,2

0,128

306,6
406

16

1, 31,6227
5
766

32

3,2

0,1

502,4

1, 31,6227
5
766

32

0,25

200,9
6

17

1, 39,8107
6
171

40

0,2

314

18

1, 50,1187
7
234

50

0,16

490,6
25

19

1, 63,0957
8
344

63

0,126
984

778,9
163

20

1, 79,4328
9
235

79

0,101
266

1224,
796

1, 79,4328
9
235

79

20

0,253
165

489,9
185

100

10
0

20

0,2

785

22

2, 125,892
1
541

12
6

20

0,158
73

1246,
266

23

2, 158,489
2
319

15
8

20

0,126
582

1959,
674

24

2, 199,526
3
231

20
0

20

0,1

3140

10
11
12

21

0, 7,94328
9
235
1

Untuk kasus ini target kedalaman berada dikedalaman 75 meter .Nilai d


untuk survey VES ini menggunakan konfigurasi schlumberger untuk
daerah resisitif sebesar 0,1881 (berdasarkan tabel apparao)untuk
kedalaman 75 meter nilai ab/2 yang digunakan adalah 199,4681 nilai
eksentisitas yang digunakan adalah 1/55 , semakinkecil nilai e maka
semkain kecil nilai mn/2nya.

3.Lembar data Profiling dipole-dipole dengan gambar titik ukurnya dengan


kriteria
Target deetil urat sulfide kedalaman 7m sejauh 15m
Pengukuran sangat detail dipermukaan mengguakan a= 1 meter
dipermukaan dan a=2 meter untuk daerah yang lebih dalam dengan nilai
n=7
Menguunakan kriteria kedalaman umum

No

n
1

A
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5

B
0
0
0
0
0
0
0
2
2
2
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
6
6
6
6
6

M
2
2
2
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
6
6
6
6
6
6
6
8
8
8
8
8

N
4
6
8
10
12
14
16
6
8
10
12
14
16
18
8
10
12
14
16
18
20
10
12
14
16
18

d
6
8
10
12
14
16
18
8
10
12
14
16
18
20
10
12
14
16
18
20
22
12
14
16
18
20

-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-2
-3
-4
-5
-6

A+N/2
3
4
5
6
7
8
9
5
6
7
8
9
10
11
7
8
9
10
11
12
13
9
10
11
12
13
7

10

11

12

6
7
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1

6
6
8
8
8
8
8
8
8
10
10
10
10
10
10
10
12
12
12
12
12
12
12
14
14
14
14
14
14
14
16
16
16
16
16
16
18
18
18
18
18
20
20
20
20
22

8
8
10
10
10
10
10
10
10
12
12
12
12
12
12
12
14
14
14
14
14
14
14
16
16
16
16
16
16
16
18
18
18
18
18
18
20
20
20
20
20
22
22
22
22
24

20
22
12
14
16
18
20
22
24
14
16
18
20
22
24
26
16
18
20
22
24
26
28
18
20
22
24
26
28
30
20
22
24
26
28
30
22
24
26
28
30
24
26
28
30
26

22
24
14
16
18
20
22
24
26
16
18
20
22
24
26
28
18
20
22
24
26
28
30
20
22
24
26
28
30
32
22
24
26
28
30
32
24
26
28
30
32
26
28
30
32
28

-7
-8
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-1
-2
-3
-4
-5
-1
-2
-3
-4
30

14
15
11
12
13
14
15
16
17
13
14
15
16
17
18
19
15
16
17
18
19
20
21
17
18
19
20
21
22
23
19
20
21
22
23
24
21
22
23
24
25
23
24
25
26
25
8

13
14

2
3
1
2
1

22
22
24
24
26

24
24
26
26
28

28
30
28
30
30

30
32
30
32
32

32
34
32
34
-2

26
27
27
28
29

Pola Persebaran Kedalaman


0 5 10 15 20 25 30 35
0
2
D kedalaman (M)

pola persebaran
kedalaman

4
6
8
10
Jarak (M)

Konfigurasi yang digunakan adalah konfigurasi dipol-dipol ,nilai spasi


yang digunakan adalah sebesar 2 meter (a) dan jumlah n maksimal
adalah 7. Jumlah pengukuran yang digunakn sebanyak 14 kali dengan
dilakukan pengurangan terhadap nilai n agar data yang terukur akan
membentuk tutup mangkuk .Nilai n 7 dikarenakan target pengukuran
yang diinginkan memiliki kedalaman 7 meter dibawah permukaan
berdaasarkan perhitungan table lembar pengukuran didapatkan titik-titik
data pengukuran seperti yang telah digambarkan pada plot
kedalaman.terlihat titik-titik data pengukuran membentuk tutup mangkok
yang baik.

KESIMPULAN
1.Pada pengukuran menggunaakn konfigurasi schlumberger
semakin dalam target pengukuran makin lebar bentangan yang
digunakan
2.Pada pengukuran menggunaakn konfigurasi dipol-dipol maikn
dalam target maka semakin besar nilai a dan b yang digunakan
3.Jumlah n yang semakin berkurang dalam pengukuran
dimaksudkan agar titik-titik data ynag terukur membentuk tutup
mangkok.
9

DAFTAR PUSTAKA

Hartantyo,Eddy Umar,Darwis 2012 .Modul Praktikum Geoelektrivitas


dan Elektromagnetik .Program Studi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas MIPA
Universitas Gadjah Mada

10

Anda mungkin juga menyukai