Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM TEKNIK GELOMBANG MIKRO

MODUL 1. KARAKTERISTIK GUNN OSILATOR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Praktikum Gelombang Mikro Semester V

Penyusun:
JTD 3E
KELOMPOK GANJIL
NO NAMA NIM
01 Aditya Firmansyah 1741160022
03 Aida Ulfia Rochmah 1741160003
05 Bima Gerry Pratama 1741160048
07 Garis Sanubari 1741160070
09 Ikke Febriyana Wulandari 1741160001
11 Marc’ie Muhammad Zain A 1741160072
13 Mingga Handayani 1741160110
15 Muhammad Farras Rafi M 1741160088
17 Nella Wahyu Aprilia S 1741160007
19 Putri Ayu Zartika 1741160092
21 Rafidatus Sabrina 1741160089
23 Suta Ramadhan 1641160091

D-IV JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
BAB 2. KARAKTERISTIK GUNN OSILATOR

2.1 Tujuan

1. Mengamati karakteristik arus dengan tegangan dari gunn osilator.


2. Mengamati daya yang dihasilkan gunn osilator sebagai fungsi tegangan.
3. Mengamati pengaruh tegangan sumber terhadap frekuensi yang dihasilkan
gunn osilator.

2.2 Alat yang digunakan

1. Gunn osilator

2. Diode detector probe

3. Saluran waveguide (250mm) : 2 buah

4. Slotted line

5. Terminasi resistor dengan detector

6. Multimeter digital 3 buah

7. Generator fungsi dengan catu daya (LM 4500)

8. Kabel BNC to banana

9. Kabel banana to banana 5 buah


2.3 Teori dasar

Komponen gunn dalam kenyataannya bukan merupakan semikonduktor


seperti pengertian yang kita pergunakan, karena semikonduktor tidak menunjukkan
tranfer lapisan pengosongan. Sebenarnya arus yang mengalir dibentuk oleh
perubahan pembawa mayoritas satu polaritas yaitu elektron.Pada
tahun1963,ilmuwan inggris bernama S.B Gunn, menggunakan N-doped GaAs,
meneliti kejadian arus osilasi pada saat kuat medan tertentu berlebihan yang
mengelilingi daerah 2 kV/cm.Hubungan antara arus dan tegangan pada osilator
Gunn seperti gambar berikut ini.

Gambar 9.Karakteristik Diode Gunn

Di atas tegangan Uo, elemen gunn mempunyai resistansi negatif.Ini menjadi


susunan khas dari Galium Arsenikum yang menghasilkan perbedaan mobilitas
negatif seperti teori yang diberikan oleh kroemer. Setelah beberapa percobaan,
gunn di tentukan bahwa pengaruh diode terowongan tidak terjadi pada kontak,
tetapi pengaruh volume daerah pengosongan yang terjadi sebagai fungsi dari luas
daerah. Elemen Gunn dapat berosilasi dan membangkitkan frekuensi hingga 100
Ghz dengan daya yang dihasilkan 800 mW hingga 5 Watt. Tabel berikut akan
menunjukkan hubungan secara fisik antara panjang gelombang dalam waveguide
yang dapat diukur menggunakan slotted line.
Frekuensi =f
Panjang gelombang dalam ruang bebas = λo
Panjang gelombang dalam waveguide = λL
Tabel 1. Hubungan Panjang Gelombang Waveguide dengan frekuensi

F (Ghz) λo λL
9,00 33,31 48,67
9,05 33,13 48,01
9,10 32,95 47,55
9,15 32,77 47,01
9,20 32,59 46,49
9,25 32,41 45,99
9,30 32,24 45,49
9,35 32,06 45,01
9,40 31,89 44,54
9,45 31,72 44,09
9,50 31,56 43,64
9,55 31,39 43,21
9,60 31,23 42,78
9,65 31,07 42,37
9,70 30,91 41,97
9,75 30,75 41,57
9,80 30,59 41,19
9,85 30,44 40,81
9,90 30,28 40,44
9,95 30,13 40,08
10,00 29,98 39,73
2.4 Langkah Percobaan

1. Susunlah rangkaian percobaan seperti diagram berikut ini .

Gambar 10. Rangkaian percobaan karakteristik gunn osilator


Catat karakteristik arus (IG) dan tegangan (UG) dari gunn osilator,dengan
setiap kenaikan tegangan 0,5 volt dari 0 volt sampai 10 volt, pada saat yang
sama catatlah nilai tegangan (UD) yang dihasilkan oleh detector pada
terminasi resistor, pada multimeter atau osiloskop.Ulangi langkah di atas
untuk nilai tegangan kebalikannya yaitu dari 10 volt menuju ke nol volt.
Catat nilainya dalam tabel pada lembar kerja 1.
2. Dari hasil pengukuran lagkah 1,gambar karakteristik arus dan tegangan dari
gunn osilator
3. Gambarkan pula kurva tegangan output UD sebagai fungsi tegangan sumber
UG
4. Pasanglah slotted line dengan detector probe diantara kedua waveguide dan
hubungkan output dari detector probe ke multimeter atau osiloskop (lihat
konstruksi gambar di bawah ini ) dan dengan menggerakkan detector probe
catatlah jarak tiap – tiap tegangan minimum yang terjadi (pembacaan dari
sebelah kiri ), sesuai dengan tegangan yang diberikan pada tabel di lembar
kerja 4. Untuk menentukan frekuensi kerja dari osilator gunakan tabel di
atas.
Gambar 11. Rangkaian percobaan untuk langkah 4
Lembar kerja 1.

Untuk langkah 1.

UG = tegangan catu pada gunn osilator

IG = arus yang melalui gunn osilator

UD = tegangan radiasi pada detector probe (terminasi resistor)

UG (volt) IG (mA) UD (mV) Catatan


0 0 348,1
0,5 0,27 345,5
1 0,34 304,5
1,5 0,58 300
2 0,63 301
2,5 1,61 300,7
3 1,91 307,2
3,5 2,53 305,3
4 2,76 305,8
4,5 2,87 304,2
5 2,9 305,1
5,5 3,02 298,8
6 3,3 175,1
6,5 3,6 183
7 3,7 185,7
7,5 2,5 186,6
8 2,8 187,5
8,5 2,9 188,2
9 4,1 188,3
9,5 4,3 188,6
10 0,68 6,9
Lembar Kerja 3

Untuk langkah 2

5
4.5
4
3.5
3
Ig (mA)

2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 2 4 6 8 10 12
UG (V)

Untuk langkah 3

(Ud (mV)
400

350

300

250
UD (mV)

200

150

100

50

0
0 2 4 6 8 10 12
UG(V)
Lembar kerja 4.

Tegangan sumber 7,5 volt


Jarak antar minimum 1 dan 7
S= 120 mm, λL=S/3= 40 mm
Dari tabel λL terhadap frekuensi
f = ± 9,95 Ghz
Minimum No Panjang mm
1 10
2 70
3 85
4 97
5 115
6 122
7 130

Tegangan sumber 8,5 volt


Jarak antar minimum 1 dan 7
S= 150 mm, λL=S/3= 50 mm
Dari tabel λL terhadap frekuensi
f = < 9 Ghz
Minimum No Panjang mm
1 40
2 50
3 110
4 140
5 160
6 180
7 190
Tegangan sumber 9,5 volt
Jarak antar minimum 1 dan 7
S= 140mm, λL=S/3= 46.67 mm
Dari tabel λL terhadap frekuensi
f = ± 9,20 Ghz
Minimum No Panjang mm
1 3
2 6
3 10
4 14
5 17
6 20
7 23

2.5 Analisa Hasil Percobaan

Pada percoban lembar kerja 1 langkah 2 didapatkan data pada table yaitu tegangan
catu gunn osilator (𝑈𝐺 ) dimulai dari 0V hingga 10 V dengan kenaikan 0,5V. Arus
yang melalui gunn osilator (𝐼𝐺 ) pada table menunjukkan kenaikan hingga 𝑈𝐺 7,5 V
yaitu 3,7. Sedangkan pada 𝑈𝐺 8 mengalami penurunan yaitu 𝐼𝐺 sama dengan 2,5.
Pada 𝑈𝐺 9,5 hingga 𝑈𝐺 10 mengalami kenaikan lagi pada 𝐼𝐺
Percobaan lembar kerja 1 langkah 3 didapatkan data pada table yaitu tegangan catu
gunn osilator (𝑈𝐺 ) dimulai dari 0V hingga 10 V dengan kenaikan 0,5V. Tegangan
radiasi pada detector probe (terminasi resistor) atau 𝑈𝐷 pada table menunjukkan
nilai yang berubah-ubah atau perubahan nilai yang tidak stabil. 𝑈𝐷 tertingga yaitu
348,1 mV pada 𝑈𝐺 0. Sedangkan 𝑈𝐷 terendah yaitu 175,1 mV pada 𝑈𝐺 6,5V.
Perubahan 𝐼𝐺 (arus yang melalui gunn osilator) disebabkan karena perubahan
pembawa mayoritas satu polaritas yaitu electron. Tetapi pada percobaan diatas
didapatkan data 𝐼𝐺 yang tidak stabil dan tegangan radiasi pada detector probe
(terminasi resistor) atau 𝑈𝐷 diperoleh nilai yang berubah-ubah atau perubahan nilai
yang tidak stabil. Perubahan 𝐼𝐺 (arus yang melalui gunn osilator) dan tegangan
radiasi pada detector probe (terminasi resistor) atau 𝑈𝐷 yang tidak stabil bisa
dipengaruhi oleh alat yang digunakan sudah tidak akurat. Kesalahan dalam
membaca juga dapat dipengaruhi oleh factor manusia yang dapat mempengaruhi
ketidak stabilan data yang dihasilkan.
Pada percobaan lembar kerja 4 diperolah data yaitu s dengan satuan mm, 𝜆𝐿 dengan
satuan mm, dan f dengan satuan GHz. Untuk mendapatkan nilai s kita dapat
menggunakan rumus s7 – s1. Sedangkan untuk mendapatkan 𝜆𝐿 kita dapat
menggunakan rumus s/3. Sedangkan frekuensi, dapat kita peroleh dari table pada
teori dasar.
Adanya frekuensi pada gunn osilator tersebut dikarenakan elemen gunn tersebut
dapat berosilasi dan membangkitkan frekuensi hingga 100 GHz.dengan daya yang
dihasilkan 800 mW hingga 5 Watt. Frekuensi tersebut berbanding terbalik dengan
𝜆𝐿 . Semakin besar frekuensi maka 𝜆𝐿 semakin kecil.

2.6 Kesimpulan
Berdasarkan analisa diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Nilai arus yang mengalir pada gunn osilator (IG) dan nilai UD mengalami
perubahan yang berbeda-beda di setiap kenaikan UG.
2. Semakin tinggi frekuensi maka 𝜆𝐿 semakin rendah.
3. Semakin tinggi nilai tegangan sumber yang dihasilkan semakin tinggi pula
frekuensi yang dihasilkan.
2.7 Lampiran
Gambar Keterangan
Multimeter Digital

Kabel Banana-BNC, Banana-Banana

Multimeter Analog

Rangkaian Pertama yang terdiri dari


Gunn Osilator, Diode Detectore Probe,
Saluran Wave Guide, Terminasi
Resistor dengan Detector
Power Supply

Slotted Line

Penyangga

Anda mungkin juga menyukai