Anda di halaman 1dari 17

Plagiarism Checker X Originality

Report
Similarity Found: 6%

Date: Sabtu, Februari 22, 2020


Statistics: 143 words Plagiarized / 2417 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional
Improvement.
----------------------------------------------------------------------------------
---------

PERCOBAAN 4 PENENTUAN MUATAN SPESIFIK ELEKTRON LAPORAN


PRAKTIKUM UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Praktikum Fisika
Modern yang dibina oleh Bapak Parno,Dr., M.Si. Oleh BERTHA ANGGITA
PURWANDANI NIM 180322615025 UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM
STUDI S1 FISIKA FEBRUARI 2020
PERCOBAAN 4

PENENTUAN MUATAN SPESIFIK ELEKTRON

LAPORAN PRAKTIKUM

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

Praktikum Fisika Modern

yang dibina oleh Bapak Parno,Dr., M.Si.

Oleh
BERTHA ANGGITA PURWANDANI
NIM 180322615025

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI S1 FISIKA
FEBRUARI 2020
PENENTUAN MUATAN SPESIFIK ELEKTRON
A. TUJUAN
Dalam percobaan Eksperimen Penentuan Muatan Spesifik Elektron,
mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengamati gerak melingkar elektron dalam medan magnet.
2. Menentukan besarnya muatan spesifik (e/m) elektron.
B. TEORI DASAR
Elektron merupakan salah satu bagian dari atom selain proton dan
neutron. Elektron tersebut memiliki muatan negative. Tahun 1897 J.J
Thomson melakukan penyelidikan tentang kelakuan sinar katoda. Hasilnya
sinar katoda tersebut merupakan partikel-partikel yang jauh lebih ringan
jika dibanding dengan atom dan berada pada semua bentuk benda. Hal
tersebut ditunjukkan dengan menentukan perbandingan muatan per massa
elektron (e/m). Berdasarkan eksperimen Thomson didapatkan nilai muatan
spesifik electron (e/m) sebesar 1,76 × 1011 𝐶 𝑘𝑔 ⁄ (Smith, 1997).
Thomson dalam melakukan eksperimennya menggunakan prinsip
jika suatu muatan electron yang bergerak di dalam ruang dengan pengaruh
medan magnet atau medan listrik, maka muatan tersebut akan mengalami
gaya yang menyebabkan electron bergerak menyimpang. Penyimpangan
itu terdiri atas dua bagian, yaitu penyimpangan ketika electron berada di
antara kedua pelat dan penyimpangan yang terjadi setelah electron
meninggalkan daerah di antara kedua pelat tersebut (Tipler, 2001).
Menurut Krane Kenneth dalam bukunya elektron tersebut ditemukan
dengan cara menggunakan tabung kaca bertekanan sangat rendah yang
tersusun oleh plat-plat logam yang berfungsi sebagai elektroda pada
bagian ujung tabung dan katoda sebagai elektroda dengan kutub negatif
dan anoda sebagai elektroda dengan kutub positif.
Berdasarkan prinsip kekekalan energi, apabila tidak ada usaha yang
dikenakan pada elektron, maka elektron tersebut memiliki energi kinetik
yang diakibatkan oleh tegangan (V), yang dapat dirumuskan
1
m v 2=eV
2
Persamaan di atas merupakan formula siklotron yang menggambarkan
gerak partikel di dalam sebuah siklotron. Sehingga kecepatan elektronnya
dapat dituliskan
2 eV
v=
√ m
Karena dalam eksperimen yang dilakukan diketahui bahwa elektron
bergerak dalam magnet B, maka elektron tersebut dikenai gaya Lorentz
sebesar
F=ev B
Apabila elektron yang dipancarkan secara tegak lurus terhadap
medan magnet, maka elektron tersebut akan bergerak melingkar, di mana
pada gerak melingkar ini gaya sentripetal sama dengan gaya Lorentz yang
dialami oleh elektron, sehingga
F Lorentz =F Sentripetal
m v2
ev B=
r
mv
e B=
r
Dari persamaan di atas maka, muatan spesifik elektron dapat dinyatakan
dengan rumus
e 2v
=
m ( r B )2
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat Dan Bahan
Alat dan bahan yang kami gunakan dalam percobaan kali ini adalah
set up alat Eksperimen Penentuan Muatan Spesifik Elektron yang
terdiri dari :
1) Sumber arus untuk Koil Helmholtz dengan tegangan 0 s/d 15 V dan
arus sebesar 0 s/d 2,5 A tipe RPS-1000N, RPS-2000N, DRP-55.
2) Sumber daya untuk tabung lucutan elektron :
a. Tegangan : 0 s/d 500 V.
b. Arus : 0 s/d 30 mA
3) Amperemeter DC maksimal 2 A
4) Mikroskop vernier dan katetometer MM-200N
5) Magnet Jarum
6) Baterai 6 s/d 12 V dan resistor variabel 10 Ω untuk koil helmholtz
7) Koil helmholtz
a. Jumlah lilitan : 130
b. Jari-jari : 0,150 m
8) Tabung lucutan elektron
a. Pemanas
a) Tegangan (V) = 6,3 V
b) Arus (I) = 0,4 A
b. Tegangan anoda maksimal = 500 V
2. Desain

Gambar 1. Set Up Alat Eksperimen e/m

Gambar 2. Desain rangkaian percobaan e/m (Modul Praktikum Fisika


Modern, 2016)
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Pada percobaan penentuan muatan spesifik elektron ini, prosedur
yang harus dilakukan antara lain:
1. Menyusun set rangkaian eksperimen seperti pada gambar 2.
2. Menjaga ruangan dalam keadaan gelap (mematikan lampu ruangan)
3. Menghubungkan set alat dengan sumber tegangan 220 V
4. Menghidupkan sumber daya untuk koil Helmholtz sampai kira-kira 2
A, menghidupkan pula sumber daya untuk tegangan anoda tabung
lucutan secara perlahan sambil mengamati apakah sudah terjadi berkas
elektron anoda-katoda.
5. Jika berkas elektron pada ujung anoda-katoda, menaikkan secara
perlahan tegangan anoda sampai berkas elektron keluar. Usahakan agar
berkas tidak lurus sehingga menumbuk dinding tabung, mengatur
sedemikian hingga berbentuk melingkar. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara mengatur secara bersamaan antara tegangan pada koil
Helmholtz dan tegangan anoda pada tabung lucutan.
6. Menentukan jari-jari lingkaran lintasan berkas elektron tersebut mulai
dari yang terkecil, misalnya r1=0,0250 m. Mencatat tegangan anoda
dan arus koil pada saat itu pada tabel pengamatan.
7. Mengulangi langkah 6 untuk minimum 6 jari-jari lingkaran berkas
elektron yang berbeda.
E. LEMBAR DATA
1. Tabel Data Pengamatan
Berikut adalah tabel data hasil pengamatan Penentuan Muatan
Spesifik Elektron

Tabel 1. Data Pengamatan, diolah 2020


No V ± ∆ V (V ) I ± ∆ I ( A) r ± ∆ r (m)
1. 540± 1 2,00± 0,01 (4,75± 2,50 ¿10−2
2. 495± 1 2,00± 0,01 (4,50± 2,50 ¿10−2
3. 443± 1 2,00± 0,01 (4,25± 2,50 ¿10−2
4. 390± 1 2,00± 0,01 (4,00± 2,50 ¿10−2
5. 344± 1 2,00± 0,01 (3,75± 2,50 ¿10−2
6. 296± 1 2,00± 0,01 (3,5± 2,50 ¿10−2
7. 256± 1 2,00± 0,01 (3,25± 2,50 ¿10−2
8. 218± 1 2,00± 0,01 (3,00± 2,50 ¿10−2
9. 188± 1 2,00± 0,01 (2,75± 2,50 ¿10−2
10. 160± 1 2,00± 0,01 (2,50± 2,50 ¿10−2

F. ANALISIS DATA DAN TUGAS


1) Analisis Data
Berikut ini adalah analisis data penentuan muatan spesifik elektron,
dari data pengamatan di atas akan dianalisis menggunakan teori ralat
kuadrat terkecil dengan persamaan sebagai berikut
V e 1 2

I 2
= ( )
m 2
( 7,79 ×10−4 ) r 2

Berdasarkan persamaan garis lurus


y=a+bx
Sehingga didapatkan linearisasi grafik sebagai berikut.
V
y=
I2

b= ( me ) 12 (7,79× 10
−4 2
)

x=r 2
Berdasarkan data pengamatan di atas, maka dapat diformalisasikan
menggunakan kuadrat terkecil, sehingga diperoleh
Tabel 2. Data Kuadrat Terkecil
No. x Y x2 y2 xy
1 0.0022563 135 50,907x10-7 18225 0.30459
2 0.002025 123.75 41,006 x10-7 15314.0625 0.25059
3 0.0018063 110.75 32,625 x10-7 12265.5625 0.20004
4 0.0016 97.5 25,6 x10-7 9506.25 0.156
5 0.0014063 86 19,775 x10-7 7396 0.12094
6 0.001225 74 15,006 x10-7 5476 0.09065
7 0.0010563 64 11,157 x10-7 4096 0.0676
8 0.0009 54.5 8,1 x10-7 2970.25 0.04905
9 0.0007563 47 5,7191 x10-7 2209 0.03554
10 0.000625 40 3,9063 x10-7 1600 0.025
Ʃ 0.0136563 832.5 213,8 x10-7 79058.125 1.30001
0,0045711
Ʃ2
0.0001865 693056.25 x10-7 6250187129 1.69003

Berdasarkan data di atas diperoleh nilai


Gradien garis (b) :
nƩxy − ƩxƩy
b= 2 2
nƩ x −( Ʃx )
10 × 1,30001−0,01365625 ×832,5
b=
10× 213,8 .10−7−0,0001865
b=5973,661
Ketidakpastian y (Sy)

Ʃ x 2 ( Ʃy )2 −2 ƩxƩyƩxy +n ( Ʃxy )2
Sy=
√ 1
n−2 |
Ʃ y 2−
nƩ x 2−( Ʃx )2 |
Sy=
√ 1
10−2 |
79058.125−
213,8 .10−7 × 693056.25−2 ×0,01365625 × 832,5× 1,30001+10 × 1,69003

S y =1,0060315
10 × 213,8. 10−7 −0,0001865 |
Ketidakpastian b (Sb)
n
Sb =S y
√ nƩ x −( Ʃx )2
2

10
Sb =1,0060315

Sb =608,7798
√ 10× 213,8 .10−7 × 0,0001865

Ralat relatif
Sb
Rb = ×100 %
b
608,7798
Rb = ×100 %=1,0191403 %
5973,661
Muatan spesifik elektron (e/m)
e 2b
=
m (7,79× 10−4 )2
e 2× 5973,661
=
m (7,79× 10−4 )2
e
=1,9687 × 1011 C/kg
m

Ketidakpastian muatan spesifik elektron (Se/m)


2

|√ ( ) |
e

m
Se = × Sb
m
∂b
2

Se =
m √|
∂(1,9687× 1011 )
∂(5973,661)
S e =2006390405
×608,7798 |
m
Ralat relatif
Se
m
Re= ×100 %
m e
m
2006390405
Re= ×100 %=1,019140265 %
m 1,9687 ×10 11
Ralat akurasi
( e/m)hitung −(e/m)teori
e= x 100 %
(e / m)hitung
1,9687 x 1011 −1,76 x 1011
e= x 100 %
1,9687 x 1011
e=10,6 %
Jadi, berdasarkan hasil di atas diperoleh nilai muatan spesifik elektron

e
adalah = (1,96 ± 0,20 ) ×1011 C /kg dengan ralat relatif sebesar 1,02% dan
m
ralat akurasi sebesar 10,6%.
V 2
Berikut ini grafik hubungan antara 2 dan r
I

Grafik Antara V/I2 dan r2


160
140
120
100
80
V/I2

60
40
20
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
r2

V
Gambar 3. Grafik Hubungan Antara dan r 2
I2
2. Tugas
1) Buatlah tabel hasil analisis yang memuat V / I 2 dan r 2.
Jawab: Telah disajikan dalam analisis data yaitu pada tabel 2.
V
Tabel data kuadrat terkecil, menunjukkan x=r 2 dan y= .
I2
2) Buatlah grafik antara V / I 2 dari pasangan data pengamatan pada
kertas grafik milimeter.
Jawab: Telah disajikan dalam analisis data yaitu pada gambar 3.

V 2
Grafik Hubungan Antara 2 dan r
I
3) Buatlah garis kecocokan terbaik (the best fit).
Jawab: Tertera dalam grafik pada gambar 3. Grafik Hubungan

V
Antara dan r 2
I2
4) Tentukan nilai (e/m) dari kemiringan grafik tersebut lengkap
dengan ralatnya.
Jawab: Telah dijabarkan secara lengkap pada bagian analisis data.
81 1
5) Dapatkan persamaan (4) H= =0,7155 berdasarkan
5 √5 R R
hukum Biot-Savart. Mulailah dengan meninjau dua buah koil
(Helmholtz) searah z yang terpisah sejauh 2a=R. Selanjutnya
analisislah pada pusat jari-jari.
Jawab:
Gambar 4
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa terdapat
dua buah kawat dengan sumbu yang sama dan memiliki jumlah N
lilitan diberi arus searah I. Jika titik P berada ditengah-tengah
kumparan dan dikarenakan arusnya searah induksi magnet di titik
P sama dengan nol, maka induksi magnet di titik P:
μ0 ∋R 2 1 1
Bz ( z ) =
2
{ 2
(R +z )
3
2 2
+
2
([ 2 b−z ] + R )
3
2 2 }
Turunan pertama Bz terhadap z adalah
d B z μ 0∋ R 2
= ¿
dz 2
Di z=b, turunan ini sama dengan nol, dan turunan kedua Bz adalah
d 2 B z −3 μ0 ∋ R2 1 5 2 z3 1 5 2(z−2 b)2
dB
=
2
{ 2
(R + z ) 2
5
2

2
(R +z ) 2
7
2 2
+
2 2
( [ 2b−z ] + R )
5
2

2 2
2 [(2 b−z) + R
1
2 2
] }
Di b=z maka
d 2 B z ❑ −3 μ0 ∋ R2 2 R2−8b 2
dB z=b
=∫
2 2 2 2
[ z −R ]
7
{ }
Turun menjadi nol jika R2−4 b 2=0 maka 2b=R sehingga jarak
antara kedua kumparan harus sama dengan jari-jari kumparan
sehingga induksi magnet di titik p menjadi
¿ 8 ¿ 4 32
Bz =μ0 ∋ =μ0 ∋ ¿¿
R 32 R3
5
Dalam percobaan penentuan muatan spesifik dari elektron
diketahui bahwa hubungan antara medan magnet dan arus listrik
adalah:
B=4,5× 10−7 ¿ =7,8× 10−4 I (terbukti)
R
6) Lukislah gaya-gaya yang bekerja pada elektron pada beberapa
posisi berbeda. Jelaskan berdasarkan hasil Anda bagaimana
seharusnya lintasan elektron tersebut.
Jawab :

Gambar 5 dan Gambar 6


Elektron dapat bergerak dan berpindah dari satu tempat ke
tempat lainnya dengan cara menyerap atau memancarkan energi
tertentu. Apabila terdapat sebuah partikel bergerak tegak lurus
dengan medan magnet homogen yang memengaruhinya selama
bergerak, maka muatan elektron akan bergerak dengan lintasan
berupa lingkaran, sebuah muatan positif bergerak dalam medan
magnet B (dengan arah menembus bidang) secara terus-menerus
(gambar 5) akan membentuk lintasan lingkaran dengan gaya
Lorentz yang timbul menuju ke pusat lingkaran. Demikian juga
dengan muatan negatif (gambar 6). Gaya Lorentz yang membentuk
lingkaran itu dan mengarah ke pusat disebut gaya sentripetal.
Setiap benda yang bergerak membentuk lintasan lingkaran harus
tetap diberikan gaya agar benda tersebut terus berputar.
7) Bagaimana agar gerak elektron membentuk lintasan spiral ?
Jawab : Agar gerak elektron berbentuk lintasan spiral, maka harus
diberikan medan magnet kedua dengan arah tegak lurus medan
magnet pertama. Tujuannya adalah agar gaya Lorentz yang
mendorong elektron untuk berpindah dari posisi melingkar satu ke
melingkar berikutnya, sehingga kalau diamati pergerakannya
elektron tersebut bergerak dengan lintasan berbentuk spiral.
Sebenarnya pada percepatan spiral elektron masih dimungkinkan
melakukan eksperimen e/m elektron, tapi yang menjadi kendala
adalah tingkat ketelitian pengamatan sulit dilakukan.
8) Bagaimana jika dalam kondisi gerak melingkar, sebatang magnet
batang didekatkan pada tabung tersebut. Jelaskan apa yang terjadi.
Jawab: Apabila salah satu kutub magnet didekatkan pada tabung,
maka akan timbul medan magnet yang mempengaruhi gerak
elektron. Penyimpangan pergerakan elektron bergantung kutub
magnet yang didekatkan.
9) Gambarkan medan magnet dari koil Helmholtz dalam eksperimen
Anda dan medan magnet bumi? Gunakan magnet jarum (kompas).
Bagaimana pengaruhnya?
Jawab :

Gambar 7 dan
8
Pada gambar diatas dapat dilihat (gambar 7) bahwa medan magnet
dari koil Helmholtz bergerak menyimpang bahkan tegak lurus terhadap
arah utara dan selatan bumi. Sedangkan, pada gambar 8 arah medan
magnet bumi juga menyimpang terhadap arah utara-selatan bumi.
Menurut percobaan Oesterd, hal tersebut membuktikan bahwa arus
listrik dalam konduktor menghasilkan medan magnet di sekitarnya.
Jika magnet jarum (kompas) didekatkan pada kawat tersebut, maka
jarum kompas akan menyimpang. Sama halnya jika jarum kompas
tersebut didekatkan pada koil Helmholtz yang dialiri arus listrik jarum
tersebut akan menyimpang.
G. DISKUSI
Elektron merupakan salah satu bagian dari atom selain proton dan
neutron yang memiliki muatan negative. Apabila suatu elektron bergerak
pada ruang yang dipengaruhi oleh medan magnet, maka muatan tersebut
akan mengalami gaya yang menyebabkan elektron bergerak menyimpang.
Gaya tersebut adalah gaya Lorentz. Hal tersebut akan menyebabkan
perubahan arah pada kecepatan elektron tanpa mengubah kelajuannya,
sehingga elektron akan bergerak melingkar. Oleh karena gerak melingkar
pada elektron maka besar gaya sentripetalnya sama dengan besar gaya
lorentz, sehingga penentuan muatan spesifik elektron dapat ditentukan dari
rumusan tersebut dan dihasilkan persamaan
e 2v
=
m ( r B )2
Dan persamaan
V e 1 2

I 2 ( )
=
m 2
( 7,79 ×10−4 ) r 2

Dalam percobaan ini di dapatkan hasil nilai muatan spesifik

e
elektron adalah sebesar = (1,96 ± 0,20 ) ×1011 C /kg dengan ralat relatif
m
sebesar 1,02% dan ralat akurasi sebesar 10,6%. Ralat relative yang kecil
menunjukkan bahwa data yang kami peroleh cukup presisi satu sama lain.
Sedangkan, ralat akurasi pada percobaan ini cukup besar dikarenakan alat
ukur yang kami gunakan yaitu mistar memiliki nst atau nilai satuan terkecil
yang cukup besar, begitu pun dengan voltmeter yang kami gunakan
memiliki nilai yang tidak stabil karena merupakan voltmeter digital.
Selain hal-hal di atas kemungkinan kesalahan yang kami sebagai
pengamat lakukan adalah ketidaktelitian dalam membaca alat ukur, terlalu
cepat mengambil tidak, dan kurang memahami maksud percobaan.
H. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Elektron yang bergerak pada ruang yang berada pada pengaruh medan
magnet akan mengalami gaya Lorentz yang mengakibatkan perubahan
arah dari kecepatan elektron tanpa merubah kelajuannya, sehingga
elektron akan bergerak melingkar dimana besar gaya sentripetal akan
sama dengan besar medan magnet pada elektron tersebut.
2. Besar muatan spesifik elektron pada percobaan ini adalah

e
= (1,96 ± 0,20 ) ×1011 C /kg dengan ralat relatif sebesar 1,02% dan
m
ralat akurasi sebesar 10,6%.
I. DAFTAR RUJUKAN
Krane, Kenneth.2012.Modern Physics 3rd ed.United States of America:
John Wiley & Sons, Inc
Smith, G.E.1997. JJ. Thomson and the Electron: 1897-1899 An introduction.
2(6), pp. 1-42.
Tim Praktikum Fisika Modern. 2016. Modul Praktikum Fisika Modern.
Malang : Universitas Negeri Malang.
Tippler, Paul A.2001.Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi 3,Terjemahan
:Bambang Soegijono.Jakarta:Erlangga

J. LAMPIRAN
1. Laporan Sementara

Anda mungkin juga menyukai