Anda di halaman 1dari 21

Plagiarism Checker X Originality

Report
Similarity Found: 7%

Date: Selasa, Februari 18, 2020


Statistics: 181 words Plagiarized / 2484 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional
Improvement.
----------------------------------------------------------------------------------
---------

PERCOBAAN 3 EKSPERIMEN FRANCK HERTZ LAPORAN PRAKTIKUM


UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Praktikum Fisika Modern yang
dibina oleh Bapak Parno,Dr., M.Si. Oleh BERTHA ANGGITA PURWANDANI
NIM 180322615025 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI S1
FISIKA FEBRUARI 2020
PERCOBAAN 3

EKSPERIMEN FRANCK HERTZ

LAPORAN PRAKTIKUM

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

Praktikum Fisika Modern

yang dibina oleh Bapak Parno,Dr., M.Si.

Oleh
BERTHA ANGGITA PURWANDANI
NIM 180322615025

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI S1 FISIKA
FEBRUARI 2020
PERCOBAAN EKSPERIMEN FRANCK HERTZ
A. TUJUAN
Dalam percobaan Eksperimen Franck-Hertz, praktikan diharapkan
mampu :
1. Mempelajari tingkat energi diskrit dalam atom.
2. Menunjukkan tingkat energi eksitasi pada atom.
B. TEORI DASAR

James Franck dan Gustav Hertz melakukan percobaan pada tahun


1914 yang menunjukkan adanya keadaan tereksitasi pada atom Merkuri.
Atom-atom uap Hg dieksitasi dengan membenturkannya dengan arus
elektron yang dipercepat dari katoda ke anoda oleh tegangan pemercepat
yaitu beda potensial antara katoda dengan kisi atau grid (Soedojo, 2001).
Percobaan ini dilakukan untuk menyelidiki tingkat energi diskrit dalam
atom yang mana didasarkan pada mekanisme utama yang dapat
mengeksitasikan sebuah atom ketingkat energi di atas dasar,sehingga dapat
menyebabkan atom memancarkan energi.

Gambar 1. Skema percobaan Eksperimen Franck Hertz (Tipler, 2008:174)

Elektron-elektron meninggalkan katoda karena pemanasan filamen


pada anoda. Kemudian elektron-elektron ini dipercepat dengan adanya
beda potensial antara katoda dengan anoda sehingga dapat menembusi kisi
dan jatuh pada plat anoda. Beda potensial ini dapat diatur ,jika V lebih
besar dari V0, maka suatu tegangan akan memperlambat aliran electron
antara kisi dan plat anoda (Krane, K.,2014).
Percobaan ini didasarkan pada teori tumbukan suatu atom dengan
partikel lain yang dapat menimbulkan lucutan listrik dalam gas bertekanan
rendah, sehingga timbul medan listrik yang mempercepat elektron dan ion
atomik sampai energi kinetiknya cukup untuk mengeksitasikan atomketika
terjadi tumbukan. Energi yang dibutuhkan untuk mengeksitasi suatu atom
disebut energi eksitasi. Energi eksitasi merupakan hasil perkalian antara
muatan electron 𝑒 dengan tegangan eksitasi 𝑉𝑒 , yang dapat dituliskan
dalam persamaan.
𝐸𝑒= 𝑒𝑉𝑒

Energi yang digunakan untuk bereksitasi ke tingkat energi yang lebih


tinggi dan kemudian tereksitasi kembali dengan memancarkan foton yang
memiliki panjang gelombang 𝜆sehingga (Nurafida, E, dkk, 2015: 2).
λ=h c /eVe

Dalam percobaan yang telah dilakukan Franck Hertz didapatkan data arus
dan tegangan yang digambarkan oleh grafik berikutini.

Gambar 2. Grafik hubungan arus dan tegangan Eksperimen Franck Hertz


(Tipler, 2008:175)
Grafik tersebut mennunjukkkan bahwa arus berkurang karena
banyak electron yang kehilangan energi akibat tumbukan inelastic dengan
atom merkuri dalam tabung dan karenanya tidak dapat mengatasi potensi
punggung kecil yang ditunjukkan gambar 2. Jarak puncak dalam grafik
tersebut menunjukkan bahwa hanya sejumlah energi 4,9 eV yang hilang ke
atom merkuri. Interpretasi grafik ini dikonfirmasi oleh pengamatan radiasi
energi foton 4,9 eV yang dipancarkan oleh atom merkuri, ketika V0 lebih
besar daripada energi ini (Tipler, 2014:175).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat Dan Bahan
Alat dan bahan yang kami gunakan dalam percobaan kali ini adalah
set up alat Eksperimen Franck-Hertz yang digunakan untuk
menentukan arus tegangan pemercepat.
2. Desain

Gambar 3. Set Up Alat Eksperimen Franck Hertz

Gambar 4. Panel pada set up alat Franck Hertz (Modul Praktikum


Fisika Modern, 2016:16)

D. PROSEDUR PERCOBAAN
Prosedur percobaan Franck-Hertz adalah sebagai berikut, yaitu
dengan melihat gambar 4 di atas:
1. Mengatur switch power (1) pada posisi off, switch (9) pada posisi
manu, switch (10) pada posisi internal, dan switch (11) pada posisi
meter. Memutar semua tombol pada posisi minimum yaitu dengan
memutar berlawanan arah dengan perputaran jarum jam.
2. Menghubungkan input dengan sumber tegangan 220 V, kemudian
mengatur jarum amperemeter pada posisi nol dengan menggunakan
tombol zero (7). Mengatur tombol gain pada posisi garis penunjuk
mengarah ke atas.
3. Memutar tombol G2-K (5) searah jarum jam sampai voltmeter
menunjuk kira-kira 30volt.\
4. Memutar tombol pemanas (2) sampai garis penunjuk mengarah ke atas
dan menunggu kira-kira 1-2menit.
5. Memutar tombol G1-K (3) sampai amperemeter menunjukkan adanya
arus dan memutar tombol G2-P (4) sampai menunjukkan adanya
pengaruh pada jarum amperemeter. Mengatur G1-K (3) dan G2-P (4)
sedemikian sehingga bila G2-K (5) diputar kearah maksimum
amperemeter tidak melebihi batas maksimum.
6. Mengatur tombol zero (7) agar menunjuk nol pada saat G2-K minimum
(nol). Dari harga nol perbesaran V dengan memutar G2-K (5) sedikit
demi sedikit yang akan diikuti oleh bertambah besarnya arus yang
ditunjukkan oleh jarum amperemeter. Pada posisi harga V tertentu
hingga I akan turun drastis kemudian bertambah besar lagi. Mencari
keadaan penurunan I ini sebanyak 3-4 kali untuk satu proses perubahan
V dari harga nol sampai maksimum.
7. Apabila telah mendapatkan keadaan diatas, maka meminimumkan
tombol G2-K (5), kemudian mengubah switch (9) pada posisi auto.
Selanjutnya memaksimumkan tombol G2-K (5), maka akan terlihat
secara otomatis jarum voltmeter bertambah tetapi jarum amperemeter
naik-turun-naik-turun dan seterusnya.
8. Meminimumkan tombol G2-K dan mengubah switch (9) pada posisi
manu kembali.
9. Melakukan secara manual pengukuran V dan I dengan memutar tombol
G2-K (5) sedikit demisedikit.
10. Melakukan pelaksanaan 5-9 pada kondisi yang lain dengan mengatur
tombol G1-K (3) dan G2-P (4) yang berbeda
E. LEMBAR DATA
1. Tabel Data Pengamatan
Berikut adalah tabel data hasil pengamatan percobaan Franck
Hertz.

Tabel 1. Data Pengamatan, diolah 2020


PERCOBAAN 1 PERCOBAAN 2 PERCOBAAN 3
Imin Imin Imin
V±1 I±1 (**) V±1 I±1 (**) V±1 I±1 (**)
No. / No. / No. /
(V) (µA) (V) (µA) (V) (µA)
Ima Im Ima
x ax x
(*) (*) (*)
1 0 0 1 0 0 1 0 0
2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 4 4 3 4 6 3 4 4
4 6 8 4 6 10 4 6 8
5 8 10 5 8 14 5 8 12
6 10 14 6 10 18 6 10 14
7 12 18 7 12 22 7 12 18
8 14 20 8 14 24 8 14 20
9 16 22 9 16 26 9 16 22
10 18 26 10 18 28 10 18 24
11 20 26 * 11 20 30 * 11 20 28 *

12 22 24 ** 12 22 28 ** 12 22 26 **

13 24 28 * 13 24 34 * 13 24 30 *

14 26 32 14 26 38 14 26 34
15 28 36 15 28 42 15 28 38
16 30 40 16 30 44 16 30 40
17 32 42 17 32 48 17 32 42
18 34 46 18 34 50 18 34 48
19 36 50 * 19 36 54 * 19 36 50 *

20 38 48 ** 20 38 52 ** 20 38 48 **
*
21 40 46 21 40 56 21 40 50 *
22 42 54 * 22 42 62 22 42 58

23 44 58 23 44 66 23 44 62
24 46 64 24 46 70 24 46 64
25 48 68 25 48 72 25 48 66
26 50 70 26 50 76 26 50 70
27 52 72 * 27 52 80 27 52 72
28 54 70 ** 28 54 82 * 28 54 76 *
**
29 56 74 * 29 56 80 29 56 74 **
*
30 58 76 30 58 84 30 58 78 *

31 60 78 31 60 90 31 60 80
32 62 82 32 62 94 32 62 84
33 64 86 33 64 100 33 64 86
34 66 90 34 66 90
35 68 94 35 68 94
36 70 96 36 70 96
37 72 98 37 72 98
38 74 100 38 74 100

F. ANALISIS DATA DAN TUGAS


1. Analisis Data
Berikut ini adalah analisis data pengamatan percobaan Franck
Hertz. Cepat rambat cahaya padaruang vakum (c)=3×108 m/s .
Muatan elektron(e)=1,602×10−19Coulomb.
Konstanta Planck (h)=6,626×10−34 Js.
Tegangan Pemercepat

V Imin( perc .1) +V Imin( perc .2) +V Imin ( perc .3 )


V=
3
Energi Eksitasi (𝐸)
𝐸 = 𝑒𝑉

Panjang Gelombang (λ)


hc
λ=
E
2
Sλ=
√| ∂λ 2
x x ∆V
∂E 3 |
2
Sλ=
√| −h c 2
x x ∆V
eV 2 3

|
Ralat relatif = x 100 %
λ
Titik Minimum Pertama

Tegangan Pemercepat

V Imin( perc .1) +V Imin ( perc .2) +V Imin ( perc .3 ) 22+ 22+ 22
V= = =22V
3 3

Energi Eksitasi (𝐸)

𝐸= 𝑒𝑉

𝐸=(1,602×10−19𝐶)(22𝑉)=3,524×10−18 Joule

Panjang Gelombang (λ)

−34 8
h c (6,626 x 10 )(3 x 10 )
λ= = =5,638 x 10−8 m
E 3,524 x 10 −18

2
Sλ=
√| ∂λ 2
x x ∆V
∂E 3 |
2
Sλ=
√| −h c 2
x x ∆V
eV 2 3 |
2

√| ) ( 3 x 108 ) 2
−34
−( 6,626 x 10
Sλ=
( 1,602 x 10−19 ) ( 22 )2
x x1
3 |
S λ =1,708 x 10−9 m
Sλ 1,708 x 10−9
Ralat relatif = x 100 %= x 100 %=3,02% (3AP)
λ 5,638 x 10−8
Jadi, besar λ=(5,63±0,71)10-8 m dengan ralat relatif sebesar 3,02%.

Titik Minimum Kedua


Tegangan Pemercepat

V Imin( perc .1) +V Imin ( perc .2) +V Imin ( perc .3 ) 38+38+38


V= = =38 V
3 3

Energi Eksitasi (𝐸)

𝐸= 𝑒𝑉

𝐸=(1,602×10−19𝐶)(38𝑉)= 6,087×10−18 Joule

Panjang Gelombang (λ)

−34 8
h c (6,626 x 10 )(3 x 10 )
λ= = =3,264 x 10−8 m
E 6,087 x 10 −18

2
Sλ=
√|
∂λ 2
x x ∆V
∂E 3 |
2
Sλ=
√|−h c 2
x x ∆V
eV 2 3 |
2

√| ) ( 3 x 108 ) 2
−34
−( 6,626 x 10
Sλ=
( 1,602 x 10−19 ) ( 38 )2
x x1
3 |
S λ =5,728 x 10−10 m
Sλ 5,728 x 10−10
Ralat relatif = x 100 %= x 100 %=1,75 % (3AP)
λ 3,264 x 10−8
Jadi, besar λ=(3,26±0,05)10-8m dengan ralat relatif sebesar 1,75%.

Titik Minimum Ketiga

Tegangan Pemercepat

V Imin ( perc .1) +V Imin ( perc .2) +V Imin ( perc .3 ) 54+56+56


V= = =55,3V
3 3

Energi Eksitasi (𝐸)

𝐸= 𝑒𝑉
𝐸=(1,602×10−19𝐶)(55,3𝑉)=8,859×10−18 Joule

Panjang Gelombang (λ)

−34 8
h c (6,626 x 10 )(3 x 10 )
λ= = =2,243 x 10−8 m
E 8,859 x 10 −18

2
Sλ=
√|
∂λ 2
x x ∆V
∂E 3 |
2
Sλ=
√|
−h c 2
x x ∆V
eV 2 3 |
2

√| ) ( 3 x 108 ) 2
−34
−( 6,626 x 10
Sλ=
( 1,602 x 10−19 ) ( 55,3 )2 3
x x1
|
S λ =2,705 x 10−10 m
Sλ 2,705 x 10−10
Ralat relatif = x 100 %= x 100 %=1,20 % (3AP)
λ 2,242 x 10−8
Jadi, besar λ=(2,42±0,02)10-8 m dengan ralat relatif sebesar 1,20%.

Hasil data di atas dapat disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 2. Sajian Hasil


Besaran Titik Minim 1 Titik Minim 2 Titik Minim 3
Tegangan Pemercepat 22 38 53,3
𝑉 (𝑉)
Energi Eksitasi 𝐸(Joule 3,524×10−18 6,087×10−18 8,859×10−18
)
Panjang Gelombang (5,63±0,71)10−8 (3,26±0,05)10−8 (2,42±0,02)10-8
λ(𝑚)
Ralat (%) 3,02% 1,75% 1,20%

Berikut ini adalah grafik hubungan antara tegangan katoda dengan


arus kolektor
PERCOBAAN 1
Grafik Hubungan Antara Tegangan Katoda dan Arus
Kolektor
120
100
Arus Kolektor(µA)

80
60
40
20
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Tegangan Katoda (Volt)

Gambar 4. Grafik hubungan tegangan katoda dengan arus kolektor pada percobaan 1

PERCOBAAN 2
Grafik Hubungan Antara Tegangan Katoda dan Arus
Kolektor
120
100
Arus Kolektor(µA)

80
60
40
20
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Tegangan Katoda (Volt)

Gambar 5. Grafik hubungan tegangan katoda dengan arus kolektor pada percobaan 2
PERCOBAAN 3
Grafik Hubungan Antara Tegangan Katoda dan Arus
Kolektor
120
100
Arus Kolektor(µA)

80
60
40
20
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Tegangan Katoda (Volt)

Gambar 5. Grafik hubungan tegangan katoda dengan arus kolektor pada percobaan 3
2. Tugas

1) Gambarkan grafik hubungan V danI!

Jawab : Grafik telah disajikan di bagian analisis data

2) Tentukan besarnya tegangan terjadinya eksitasi (penurunan I secara


drastis), energi eksitasi, dan panjang gelombang yang dihasilkan!

Jawab :Tegangan, energi eksitasi, dan panjang gelombang telah


disajikan pada tabel 2 bagian analisis data.

3) Jelaskan secara fisis sehingga dapat terjadi grafik hubungan I-V


seperti yang ditunjukkan pada percobaan Franck-Hertz di atas!

Jawab : Grafik hubungan I-V telah dijelaskan pada bagian diskusi.

4) Sebutkan model-model atom yang saudara ketahui dan sebutkan


pula kelemahan-kelemahannya!

Jawab : Tabel yang menyajikan model-model atom terlampir di


bagian lampiran.
G. DISKUSI
Percobaan Franck-Hertz yang telah kami lakukan hampir sesuai
dengan percobaan yang dilakukan oleh Franck-Hertz sekian tahun yang
lalu, yaitu elektron-elektron meninggalkan katoda akibat pemanasan
filamen yang menyebabkan beda potensial diantaranya. Grafik hubungan
arus dan tegangan yang didapatkan juga cukuo sesuai dengan grafik yang
didapatkan oleh Franck dan Hertz dalam eksperimennya seperti yang
ditunjukkan pada gambar 2 di atas. Namun, kekurangan grafik yang kami
peroleh adalah kurang adanya penurusan arus (I) yang drastis sehingga
terbentuk puncak dan lembah yang sangat kecil. Hal ini terjadi karena
adanya kekurangan dalam mengeset alat praktikum.
Grafik hubungan tersebut adalah akibat dari penurunan arus secara
drastis ketika atom berada dalam suatu keadaan tereksitasi. Elektron-
elektron yang dipanasi dengan filamen (H) bergerak dari katoda ke anoda,
dalam perjalannya elektron-elektron tersebut melewati kisi dalam tabung
hampa. Arus elektriknya dapat diukur melalui µA yang dipasang seri
dengan plat anoda. Dalam perjalanannya, elektron-elektron bertumbukan
dengan atom-atom suatu unsur gas atau uap dalam kisi dan tumbukan yang
terjadi adalah tumbukan tidak lenting sama sekali, dengan anggapan bahwa
elektron yang bertumbukan memberikan sebagian atau seluruh energinya
pada atom. Pada suatu keadaan tertentu energi yang diberikan oleh
elektron-elektron tersebut akan sama dengan energi yang dibutuhkan oleh
elektron-elektron untuk menaikkan atom ke tingkat eksitasi terendahnya,
maka atom kembali bereksitasi pada tingkat energi berikutnya. Efeknya
adalah terjadi penurunan arus secara drastis. Karena elektron-elektron
kembali dan dipercepat dengan potensial V dengan memutar G2-K maka
kembali terjadi kenaikan arus dan begitu seterusnya.
Grafik yang didapatkan dari percobaan ini dapat diinterpretasikan
sehingga dapat memeroleh besaran-besaran yaitu tegangan V, energi
eksitasi E, dan panjang gelombang foton λ. Dalam percobaan ini
didapatkan kenaikan dan penurunan arus sebanyak 1-2 kali sehingga
diperoleh titik minimum pertama V= 22V, E= 3,524×10−18 C, dan λ =
(5,63±0,71)10−8 m dengan ralat relatif sebesar 3,02%. Pada titik
minimum kedua diperoleh V= 38V, E= 6,087×10−18 C, dan λ =
(3,26±0,05)10−8 m dengan ralat relatif sebesar 1,75%. Sedangkan
pada titik minimum ketiga diperoleh V= 53,3V, E= 8,859×10−18 C,
dan λ = (2,42±0,02)10−8 m dengan ralat relatif sebesar 1,20%.
Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui bahwa percobaan
yang kami lakukan cukup sesuai dengan teori yang ada, karena
hasil ralat yang kami peroleh tidak terlalu besar. Kemungkinan
ada kesalahan-kesalahan yang kami lakukan ketika melakukan
percobaan ini adalah kurang memahami isi praktikum, kurang
mengetahui cara set alat yang sesuai dan ketidaktelitian praktikan
dalam membaca set alat ukur.
H. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Telah dipelajari energi diskrit(energi yang terputus-putus atau tidak
kontinu) dalam atom yang mana didasarkan pada mekanisme utama
yang dapat mengeksitasikan sebuah atom ketingkat energi di atas dasar,
sehingga dapat menyebabkan atom memancarkan energi.
2. Grafik hubungan antara arus katoda 𝐼dan tegangan kolektor 𝑉
menunjukkan bahwa adanya tingkat energi yang terdapat pada puncak
grafik tersebut.
I. DAFTAR RUJUKAN

Krane, Kenneth S. 2014. Fisika Modern. Jakarta : Penerbit Universitas


Indonesia (UI-Press).
Nurafida, E. dkk,. 2015. Penentuan Energi Eksitasi Elektron dan
Panjang Gelombang Foton Menggunakan Percobaan Franck-
Hertz. Jurnal online, diakses 15 Februari 2019.
Soedojo, Petes. 2001. Azas-Azas Ilmu Fisika Jilid 4 Fisika Modern.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Tim Praktikum Fisika Modern. 2016. Modul Praktikum Fisika Modern.
Malang : Universitas Negeri Malang.
Tipler, dkk. 2008. Modern Physics Fifth Edision. United States of
America.
J. LAMPIRAN
1. Laporan Sementara
2. Tabel Model Atom dan Kelemahannya
Tabel 3. Model Atom dan Kelemahannya

Model Atom Postulat Kelemahan


Dalton  Atom adalah partikel Dalam perkembangan atom,
terkecil yang tidak dapat ternyata atom terdiri dalam
dibagi-bagi lagi. suatu struktur tertentu yang
 Atom adalah suatu unsur, tidak dapat dijelaskan oleh
sehingga tidak dapat Dalton yakni tentang
menjadi atom unsur lain. kelistrikan.
 Dua atom atau lebih dapat
membentuk suatu unsur.
 Atom suatu unsur semuanya
serupa.
 Dalam suatu reaksi kimia
atom-atom terpisah
kemudian dapat bergabung
lagi dengan membentuk
susunan yang berbeda dari
semula serta mempunyai
perbandingan tertentu
mengikuti kekekalan massa.
J.J.Thomson Atom merupakan bola  Tidak mampu
bermuatan positif bersama yang menerangkan penyerapan
mengandung elektron. Thomson elektron pada frekuensi
orang pertama yang yang sama.
mengusulkan “Struktur atom”  Hamburan partikel alfa
dengan keberhasilannya yang ditembakkan pada
mencirikan elektron dan atom dengan sudut hambur
menentukan e/m elektron. yang besar bahkan mampu
Struktur yang dikemukakan membalikkan partikel
Thomson adalah berbentuk bola tersebut yang
dengan diameter + 1Aº yang menunjukkan bahwa
bermuatan listrik positif. Dan muatan positif tidak
pada tempat-tempat tertentu di tersebar merata melainkan
dalam bola itu terdapat elektron berkonsentrasi pada
yang sama banyaknya, (seperti sebuah inti yang kecil pada
kismis dalam roti. Jumlah pusat atom.
muatan positif sama dengan
muatan negatif.
Rutherford  Atom terdiri dari inti atom  Rumus hamburan
dan elektron. Massa dan Rutherford masih
muatan positifnya terpusat merupakan hampiran
pada inti atom, sedangkan karena gaya yang
elektron beredar mempengaruhi hamburan
mengelilingi inti pada tersebut bukan hanya dari
kulitnya. sati inti sehingga
 Jumlah muatan positif sama perhitungan jari-jari inti
dengan jumlah elektron masih merupakan
hampiran.
 Belum dapat menjelaskan
kemantapan atom, jika
elektron mengorbit
berputar mengelilingi inti,
maka elektron harus terus
menerus meradiasikan
energinya. Dikarenakan
energi pada atom
berkurang yang diikuti
oleh jari-jari maka
akhirnya jatuh pada inti.
Bohr  Elektron mengelilingi inti  Hanya sesuai untuk atom-
melalui lintasan yang tetap atom berelektron tunggal
(stationer) dan tidak atau disebut atom
mengurangi yang dimiliki Hidrogenitik yaitu He+,
oleh elektron dengan Li2+, Be2+ dan lainnya.
momentum sudut Namun tidak untuk atom
Mvr=nh/2 π berelektron 2 atau lebih.
 Elektron akan mengalami  Tidak dapat menjelaskan
perubahan energi jika spektrum atomik yang
terjadi perpindahan terdiri dari banyak garis
elektron pada lintasan lain spektrum.
dengan menyerap energi hν  Tidak dapat menghitung
jika pindah ke lintasan yang intensitas garis spektrum.
lebih luas dan  Melanggar azas
memancarkan energi hν ketidakpastian
jika pindah ke lintasan yang
lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai