Report
Similarity Found: 7%
LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh
BERTHA ANGGITA PURWANDANI
NIM 180322615025
Dalam percobaan yang telah dilakukan Franck Hertz didapatkan data arus
dan tegangan yang digambarkan oleh grafik berikutini.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Prosedur percobaan Franck-Hertz adalah sebagai berikut, yaitu
dengan melihat gambar 4 di atas:
1. Mengatur switch power (1) pada posisi off, switch (9) pada posisi
manu, switch (10) pada posisi internal, dan switch (11) pada posisi
meter. Memutar semua tombol pada posisi minimum yaitu dengan
memutar berlawanan arah dengan perputaran jarum jam.
2. Menghubungkan input dengan sumber tegangan 220 V, kemudian
mengatur jarum amperemeter pada posisi nol dengan menggunakan
tombol zero (7). Mengatur tombol gain pada posisi garis penunjuk
mengarah ke atas.
3. Memutar tombol G2-K (5) searah jarum jam sampai voltmeter
menunjuk kira-kira 30volt.\
4. Memutar tombol pemanas (2) sampai garis penunjuk mengarah ke atas
dan menunggu kira-kira 1-2menit.
5. Memutar tombol G1-K (3) sampai amperemeter menunjukkan adanya
arus dan memutar tombol G2-P (4) sampai menunjukkan adanya
pengaruh pada jarum amperemeter. Mengatur G1-K (3) dan G2-P (4)
sedemikian sehingga bila G2-K (5) diputar kearah maksimum
amperemeter tidak melebihi batas maksimum.
6. Mengatur tombol zero (7) agar menunjuk nol pada saat G2-K minimum
(nol). Dari harga nol perbesaran V dengan memutar G2-K (5) sedikit
demi sedikit yang akan diikuti oleh bertambah besarnya arus yang
ditunjukkan oleh jarum amperemeter. Pada posisi harga V tertentu
hingga I akan turun drastis kemudian bertambah besar lagi. Mencari
keadaan penurunan I ini sebanyak 3-4 kali untuk satu proses perubahan
V dari harga nol sampai maksimum.
7. Apabila telah mendapatkan keadaan diatas, maka meminimumkan
tombol G2-K (5), kemudian mengubah switch (9) pada posisi auto.
Selanjutnya memaksimumkan tombol G2-K (5), maka akan terlihat
secara otomatis jarum voltmeter bertambah tetapi jarum amperemeter
naik-turun-naik-turun dan seterusnya.
8. Meminimumkan tombol G2-K dan mengubah switch (9) pada posisi
manu kembali.
9. Melakukan secara manual pengukuran V dan I dengan memutar tombol
G2-K (5) sedikit demisedikit.
10. Melakukan pelaksanaan 5-9 pada kondisi yang lain dengan mengatur
tombol G1-K (3) dan G2-P (4) yang berbeda
E. LEMBAR DATA
1. Tabel Data Pengamatan
Berikut adalah tabel data hasil pengamatan percobaan Franck
Hertz.
12 22 24 ** 12 22 28 ** 12 22 26 **
13 24 28 * 13 24 34 * 13 24 30 *
14 26 32 14 26 38 14 26 34
15 28 36 15 28 42 15 28 38
16 30 40 16 30 44 16 30 40
17 32 42 17 32 48 17 32 42
18 34 46 18 34 50 18 34 48
19 36 50 * 19 36 54 * 19 36 50 *
20 38 48 ** 20 38 52 ** 20 38 48 **
*
21 40 46 21 40 56 21 40 50 *
22 42 54 * 22 42 62 22 42 58
23 44 58 23 44 66 23 44 62
24 46 64 24 46 70 24 46 64
25 48 68 25 48 72 25 48 66
26 50 70 26 50 76 26 50 70
27 52 72 * 27 52 80 27 52 72
28 54 70 ** 28 54 82 * 28 54 76 *
**
29 56 74 * 29 56 80 29 56 74 **
*
30 58 76 30 58 84 30 58 78 *
31 60 78 31 60 90 31 60 80
32 62 82 32 62 94 32 62 84
33 64 86 33 64 100 33 64 86
34 66 90 34 66 90
35 68 94 35 68 94
36 70 96 36 70 96
37 72 98 37 72 98
38 74 100 38 74 100
Tegangan Pemercepat
V Imin( perc .1) +V Imin ( perc .2) +V Imin ( perc .3 ) 22+ 22+ 22
V= = =22V
3 3
𝐸= 𝑒𝑉
𝐸=(1,602×10−19𝐶)(22𝑉)=3,524×10−18 Joule
−34 8
h c (6,626 x 10 )(3 x 10 )
λ= = =5,638 x 10−8 m
E 3,524 x 10 −18
2
Sλ=
√| ∂λ 2
x x ∆V
∂E 3 |
2
Sλ=
√| −h c 2
x x ∆V
eV 2 3 |
2
√| ) ( 3 x 108 ) 2
−34
−( 6,626 x 10
Sλ=
( 1,602 x 10−19 ) ( 22 )2
x x1
3 |
S λ =1,708 x 10−9 m
Sλ 1,708 x 10−9
Ralat relatif = x 100 %= x 100 %=3,02% (3AP)
λ 5,638 x 10−8
Jadi, besar λ=(5,63±0,71)10-8 m dengan ralat relatif sebesar 3,02%.
𝐸= 𝑒𝑉
−34 8
h c (6,626 x 10 )(3 x 10 )
λ= = =3,264 x 10−8 m
E 6,087 x 10 −18
2
Sλ=
√|
∂λ 2
x x ∆V
∂E 3 |
2
Sλ=
√|−h c 2
x x ∆V
eV 2 3 |
2
√| ) ( 3 x 108 ) 2
−34
−( 6,626 x 10
Sλ=
( 1,602 x 10−19 ) ( 38 )2
x x1
3 |
S λ =5,728 x 10−10 m
Sλ 5,728 x 10−10
Ralat relatif = x 100 %= x 100 %=1,75 % (3AP)
λ 3,264 x 10−8
Jadi, besar λ=(3,26±0,05)10-8m dengan ralat relatif sebesar 1,75%.
Tegangan Pemercepat
𝐸= 𝑒𝑉
𝐸=(1,602×10−19𝐶)(55,3𝑉)=8,859×10−18 Joule
−34 8
h c (6,626 x 10 )(3 x 10 )
λ= = =2,243 x 10−8 m
E 8,859 x 10 −18
2
Sλ=
√|
∂λ 2
x x ∆V
∂E 3 |
2
Sλ=
√|
−h c 2
x x ∆V
eV 2 3 |
2
√| ) ( 3 x 108 ) 2
−34
−( 6,626 x 10
Sλ=
( 1,602 x 10−19 ) ( 55,3 )2 3
x x1
|
S λ =2,705 x 10−10 m
Sλ 2,705 x 10−10
Ralat relatif = x 100 %= x 100 %=1,20 % (3AP)
λ 2,242 x 10−8
Jadi, besar λ=(2,42±0,02)10-8 m dengan ralat relatif sebesar 1,20%.
80
60
40
20
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Tegangan Katoda (Volt)
Gambar 4. Grafik hubungan tegangan katoda dengan arus kolektor pada percobaan 1
PERCOBAAN 2
Grafik Hubungan Antara Tegangan Katoda dan Arus
Kolektor
120
100
Arus Kolektor(µA)
80
60
40
20
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Tegangan Katoda (Volt)
Gambar 5. Grafik hubungan tegangan katoda dengan arus kolektor pada percobaan 2
PERCOBAAN 3
Grafik Hubungan Antara Tegangan Katoda dan Arus
Kolektor
120
100
Arus Kolektor(µA)
80
60
40
20
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Tegangan Katoda (Volt)
Gambar 5. Grafik hubungan tegangan katoda dengan arus kolektor pada percobaan 3
2. Tugas