LAMPIRAN ............................................................................................................................. 12
i
DAFTAR TABEL
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Plot temperatur pada eksperimen dengan permukaan bersirip ............................... 5
Gambar 3.2 Distribusi temperatur sirip untuk waktu sampling tiap 5 menit ............................. 5
Gambar 3.3 Efisiensi sirip lurus (profil persegi panjang, segitiga, dan parabola) ..................... 6
Gambar 3.4 Plot kurva efisiensi untuk model sirip segitiga ....................................................... 8
iii
BAB 1
PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1
d. Catat semua nilai tegangan, arus, waktu, kecepatan, dan semua temperatur pada kondisi
awal
e. Jika suhu yang diukur dengan Thermocouple 3 sudah mencapai 33-34 derajat Celcius,
turunkan tegangan menjadi 7,5 volt. Sekali lagi, tuliskan semua nilai tegangan, arus,
waktu, kecepatan, dan semua suhu. Pada kondisi ini sistem hampir mencapai kondisi
steady state.
f. Sampling data sebanyak 10 kali dengan interval waktu 5 menit
1.5 Setelah Pelaksanaan Eksperimen
a. Setelah eksperimen selesai dilakukan, turunkan nilai voltase dengan memutar
potensiometer
b. Matikan blower
c. Matikan HT10XC
d. Kembalikan semua peralatan ke tempat semula
2
BAB 2
DATA PENGAMATAN
Berikut adalah data eksperimen perpindahan panas konveksi pada flat plate.
Berikut adalah data eksperimen perpindahan panas konveksi pada finned surface.
3
BAB 3
PERHITUNGAN DAN ANALISIS
Hukum Newton tentang pendinginan menyebutkan bahwa laju pendinginan sebanding dengan
selisih temperatur benda dengan temperatur lingkungan. Pernyataan tersebut dapat digunakan
untuk menentukan koefisien perpindahan panas rata-rata pada permukaan flat plate yang
digunakan dalam percobaan melalui persamaan berikut.
𝑄̇ = ℎ𝑎𝑣𝑔 𝐴𝑡 (𝑇𝑏 − 𝑇𝑚,𝑓 )
Flat plate yang digunakan pada percobaan memiliki dimensi 100 mm × 110 mm, sehingga
luas permukaan yang mengalami perpindahan panas adalah sebesar 0,011 m2.
𝐴𝑡 = 11000 𝑚𝑚2 = 0,011 𝑚2
Temperatur benda yang dimaksud adalah nilai terukur untuk temperatur base. Untuk
temperatur lingkungan (fluida), akan digunakan rata-rata temperatur masuk dan keluar
saluran.
𝑇𝑚,𝑓 = 0,5(𝑇𝑖 + 𝑇𝑜 )
Dengan asumsi koefisien perpindahan panas tidak bergantung pada temperatur dan laju
perpindahan panas dari permukaan yang dapat diperoleh dari persamaan berikut.
𝑄̇ = 𝑉 𝐼
Dengan demikian, akan didapat koefisien perpindahan panas rata-rata sebagai berikut.
𝑄̇
ℎ𝑎𝑣𝑔 = 𝐴
𝑡(𝑇𝑏 −𝑇𝑚,𝑓 )
4
Percobaan dengan finned surface dilakukan untuk mengetahui pengaruh sirip pada koefisien
perpindahan panas permukaan dengan membandingkan koefisien perpindahan panas pada
permukaan datar (flat plate) dan koefisien perpindahan panas pada permukaan dengan sirip
(finned surface).
Gambar 3.2 Distribusi temperatur sirip untuk waktu sampling tiap 5 menit
5
Berdasarkan grafik distribusi temperatur, terlihat bahwa permukaan mulai mendekati kondisi
tunak pada menit ke-30. Untuk menentukan koefisien perpindahan panas pada permukaan
sirip, dapat digunakan persamaan berikut.
(𝑇𝑏 − 𝑇𝑚,𝑓 )
𝑄̇ =
1
𝜂𝑜 ℎ𝐴𝑡
Sama seperti percobaan pada flat plate, nilai Tb dan Tm,f didapatkan dari nilai terukur
temperatur base, rata-rata temperatur di saluran masuk dan nilai rata-rata temperatur di
saluran masuk dan keluar pada percobaan yang telah dilakukan.
𝑄̇ = 𝑉 𝐼
𝑇𝑚,𝑓 = 0,5(𝑇𝑖 + 𝑇𝑜 )
∆𝑇 = 𝑇𝑏 − 𝑇𝑚,𝑓
Nilai efisiensi permukaan secara keseluruhan dapat ditentukan dengan iterasi menggunakan
gambar berikut.
Gambar 3.3 Efisiensi sirip lurus (profil persegi panjang, segitiga, dan parabola)
6
Dengan menggunakan L = 67 mm, t = 4 mm, dan model sirip segitiga, akan dilakukan curve
fitting hingga mendapatkan nilai R > 0,9. Berdasarkan kurva pada Gambar, nilai efisiensi sirip
segitiga dapat dituliskan sebagaimana pada Tabel.
Tabel 3.2 Nilai efisiensi sirip untuk beberapa nilai koefisien model sirip segitiga
Lc3/2 (h/kAp)1/2 ηf (%)
0 100
0,25 95
0,5 88
0,75 80
1 69
1,25 61
1,5 54
1,75 49
2 44
2,25 40
2,5 37,5
Dari nilai tersebut, didapatkan persamaan curve fitting model sitip segitiga sebagaimana pada
kurva Gambar.
𝑦 = 4,6348𝑥 6 − 34,351𝑥 5 + 91,554𝑥 4 − 98,601𝑥 3 + 29,052𝑥 2 − 22,697𝑥 + 100
7
Gambar 3.4 Plot kurva efisiensi untuk model sirip segitiga
8
3 Power (Watt) Q 18,761 18,761 18,761 18,761 18,761
4 Kecepatan Udara (m/s) Ua 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
5 Heat Transfer Surface Area (m2) At 0,10005 0,10005 0,10005 0,10005 0,10005
6 Temperatur Inlet (°C) T1 28,8 29,1 29,1 29,3 29,3
7 Temperatur Outlet (°C) T2 30,1 30,1 30,1 30,3 30,4
8 Fluid Temperature (°C) Tm,f 29,45 29,6 29,6 29,8 29,85
9 Temperature Base (°C) Tb 34,8 34,9 34,9 35,1 35,2
10 Temperature Difference (°C) ΔT 5,35 5,3 5,3 5,3 5,35
Selanjutnya dilakukan tebakan awal untuk mendapatkan nilai setiap parameter, yaitu ηf, ηo, C,
dan h menggunakan 4 persamaan sebagai berikut.
𝑉𝐼
𝑓1 = [ ]− ℎ
𝜂𝑜 (𝐴𝑡 (𝑇𝑏 − 𝑇𝑚,𝑓 ))
𝐴𝑓,𝑡 𝜂𝑓
𝑓2 = [1 − (1 − )] − 𝜂𝑜
𝐴𝑡 100
1
3
ℎ 2
𝑓3 = 𝐿2𝑐 ( ) − 𝐶
𝑘𝐴𝑝
𝑓4 = 𝑓(𝐶) − 𝜂𝑓
Variabel C merupakan variabel horizontal dari Gambar efisiensi dan f(C) merupakan fungsi
curve-fitting dari Gambar kurva. Iterasi dilakukan hingga seluruh nilai target sama dengan nol
atau mendekati nol.
9
7 f2 0 0 0 -2,109E-15 -1,665E-15
8 f3 4,5254E-09 1,945E-09 3,6014E-09 1,3788E-08 8,9624E-09
9 f4 -1,813E-07 -7,068E-08 -1,336E-07 -2,25E-07 -1,506E-07
Rata-rata
h (W/m2.K) ηo ηf (%)
42,39705 0,831386 81,98627
Tabel 3.6 Data hasil percobaan dan sifat fluida dari referensi
Waktu (menit) Tm,f (°C) 𝝆 cp
30 29,45 1,167 1,006
35 29,6 1,166 1,006
40 29,6 1,166 1,006
45 29,8 1,165 1,006
50 29,85 1,165 1,006
1,1658 1,006
Rata-rata
kg/m3 kJ/kg.K
Dengan mensubstitusikan nilai dari Tabel di atas dan luas penampang 70 mm × 120 mm, akan
didapat besar perpindahan panas yang diserap fluida sebagai berikut.
𝑚̇ = 𝜌𝐴𝑈𝑎
𝑘𝑔 𝑚
𝑚̇ = (1,1658 3
) (0,0084 𝑚2) (2,5 )
𝑚 𝑠
𝑘𝑔
𝑚̇ = 0,024482
𝑠
𝑘𝑔 𝑘𝐽
𝑄̇ = (0,024482 ) (1,006 ) ((30,2°𝐶 + 273)𝐾 − (29,12°𝐶 + 273)𝐾)
𝑠 𝑘𝑔𝐾
𝑘𝐽
𝑄̇ = 0,026599 = 26,599 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝑠
10
BAB 4
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis percobaan yang telah dilakukan, koefisien perpindahan panas rata-
rata dengan menggunakan sirip lebih besar daripada tidak menggunakan sirip. Koefisien
perpindahan panas yang diperoleh saat menggunakan sirip adalah 42,39705 W/m2K sedangkan
koefisien perpindahan panas saat tidak menggunakan sirip adalah 29,4689474 W/m2K. Dari
nilai tersebut, perpindahan panas yang terjadi akan menjadi lebih besar jika plat menggunakan
sirip saat terjadi perpindahan panas secara konveksi paksa. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
perhitungan yang diperoleh. Besar panas yang dipindahkan pada flat plate sebesar19,275 kW
sedangkan panas yang dipindahkan saat menggunakan sirip sebesar 26,599 kW.
11
LAMPIRAN
12
Gambar 3 Fin yang digunakan dalam praktikum
13