Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM PENGUKURAN (TNF 2316)


MODUL SP 02
RESPON DINAMIS ALAT UKUR

Nama Praktikan:
Rizki Rizal Wicaksono (19/443962/TK/49158)
Hari Prasetya (19/443949/TK/49145)
Maulana Asgaf (19/443952/TK/49148)
Muhammad Ilham Akbar (19/443955/TK/49151)
Muhammad Rais Zaky Mughni (19/443958/TK/49154)

Hari, Tanggal Praktikum: Senin, 28 September 2020

Asisten:
Fadhila Fandy (17/410174/TK/45531)

LABORATORIUM SISTEM SENSOR DAN TELEKONTROL


DEPARTEMEN TEKNIK NUKLIR DAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum kali ini adalah memepajari prinsip respon dinamis alat
ukur berupa konstanta waktu pengukuran.
B. DASAR TEORI
a. Karakteristik Dinamis Alat Ukur
Menurut Ida Tedja(2015) pada presentasinya, Karakteristik dinamik suatu
sistem atau instrumen menyatakan perilaku respons sistem saat transien (untuk input
step) dan perilaku sistem jika mendapatkan input yang berubah-ubah.
Karakteristik dinamis alat ukur sebenarnya bukan hanya time constant, tetapi
juga ada settling time, rise time, peak time (Doebelin, 2003). Walaupun begitu, pada
orde 1, parameter karakteristik yang umum digunakan adalah time constant.
b. Rangkaian sensor LM35
Sensor LM35 adalah perangkat sirkuit yang digunakan untuk mengukur
temperatur. Alat ini mempunyai ketelitian hingga 0,25 oC dan mempunyai range -55
oC hingga 150 oC.
Rangkaian sensor LM35 secara umum :

c. Suhu dan Konstanta Waktu


Suhu merupakan besaran yang menentukan kondisi panas atau dingin di suatu
tempat. Menurut Ir. Sarsinta(2008) Suhu merupakan suatu ukuran dingin atau panasnya
keadaan atau sesuatu lainnya. Di Indonesia satuan ukur temperature yang banyak
digunakan ialah °C (derajat Celcius). Sedangkan satuan ukur yang banyak digunakan
di luar negeri adalah derajat Fahrenheit.
Sedangkan konstanta waktu(τ) adalah parameter yang mencirikan respon input
orde pertama pada pengukuran dinamis. Konstanta waktu bisa juga diartikan sebagai
waktu yang dibutuhkan untuk respon step mencapai 63% dari nilai steady-nya.
d. Prinsip Kerja Termometer badan digital
Termometer digital atau bisa disebut sebagai termometer elektrik adalah alat
untuk mengukur suhu, berbeda dengan thermometer liquid yang memanfaatkan raksa,
alat ini bekerja dengan meletakkan tegangan pada sebuah logam penghantar dan
mengukur seberapa banyak arus yang melalui logam tersebut. Ketika kita mengukur
suhu badan, maka kenaikan panas akan menyebabkan resistansi pada microship
thermometer naik, resistansi tersebut akan diukur dan diubah menjadi pengukuran suhu
lewat alat pembaca digital.

C. HASIL PERCOBAAN
a. Percobaan ke-1
SUHU DINAIKAN

Suhu Hasil
No Waktu(detik)
Pengukuran(OC) Lampiran

1 Udara Terbuka 32,3

2 0 32,3
3 5 32,9

4 10 33,6

5 15 34,1

6 20 34,5
7 25 34,7

8 30 34,8

9 35 34,9

10 40 35,0
11 45 35,1

12 50 35,1

13 55 35,1

14 60 35,1
15 65 35,2

16 70 35,2

17 75 35,2

18 80 35,3
19 85 35,3

20 90 35,3

SUHU DITURUNKAN

Suhu Hasil
No Waktu(detik) Lampiran
Pengukuran(OC)

1 Udara Terbuka 32,3

2 0 35,3
3 5 35,1

4 10 34,8

5 15 34,6

6 20 34,4
7 25 34,1

8 30 33,9

9 35 33,8

10 40 33,6
11 45 33,5

12 50 33,3

13 55 33,1

14 60 32,9
15 65 32,9

16 70 32,8

17 75 32,7

18 80 32,6
19 85 32,6

20 90 32,5

21 95 32,5

22 100 32,5
23 105 32,4

24 110 32,4

25 115 32,4

26 120 32,4
27 125 32,4

28 130 32,4

29 135 32,4

30 140 32,3
b. Percobaan ke-2

SUHU DINAIKAN

Suhu Hasil
No Waktu(detik) Lampiran
Pengukuran(OC)

Udara
1 32,3
Terbuka

2 0 32,3

3 5 32,9

4 10 33,8
5 15 34,4

6 20 34,8

7 25 35,0

8 30 35,1
9 35 35,3

10 40 35,3

11 45 35,4

12 50 35,4
13 55 35,5

14 60 35,5

15 65 35,5

SUHU DITURUNKAN

Suhu Hasil
No Waktu(detik) Lampiran
Pengukuran(OC)

Udara
1 32,3
Terbuka
2 0 35,5

3 5 35,4

4 10 35,1

5 15 34,8
6 20 34,6

7 25 34,3

8 30 34,1

9 35 33,9
10 40 33,8

11 45 33,6

12 50 33,4

13 55 33,3
14 60 33,1

15 65 33,0

16 70 32,9

17 75 32,8
18 80 32,7

19 85 32,6

20 90 32,6

21 95 32,5
22 100 32,5

23 105 32,5

24 110 32,4

25 115 32,4
26 120 32,3

c. Percobaan ke-3
SUHU DINAIKAN

Suhu Hasil
No Waktu(detik) Lampiran
Pengukuran(OC)

Udara
1 32,3
Terbuka

2 0 32,3

3 5 32,6
4 10 33,5

5 15 34,1

6 20 34,4

7 25 34,6
8 30 34,8

9 35 34,9

10 40 34,9

11 45 34,9
12 50 35,0

13 55 35,1

14 60 35,1

15 65 35,1
16 70 35,1

17 75 35,2

18 80 35,2

19 85 35,3
20 90 35,3

21 95 35,3

22 100 35,4

23 105 35,4
24 110 35,5

25 115 35,5

26 120 35,5

SUHU DITURUNKAN

Suhu Hasil
No Waktu(detik) Lampiran
Pengukuran(OC)

Udara
1 32,3
Terbuka
2 0 35,5

3 5 35,3

4 10 35,0

5 15 34,7
6 20 34,5

7 25 34,2

8 30 34,0

9 35 33,8
10 40 33,6

11 45 33,5

12 50 33,4

13 55 33,3
14 60 33,1

15 65 32,9

16 70 32,8

17 75 32,8
18 80 32,7

19 85 32,6

20 90 32,6

21 95 32,5
22 100 32,5

23 105 32,5

24 110 32,4

25 115 32,4
26 120 32,3

D. PEMBAHASAN
a. Grafik Hubungan antara Suhu dengan Waktu

PERCOBAAN-1
y = -42,6x + 1484
160 R² = 0,8575
140
120 y = 27,119x - 895,17
Waktu(detik)

R² = 0,6813
100
80
60
40
20
0
32 32,5 33 33,5 34 34,5 35 35,5
Suhu(OC)

y = -34,864x + 1226
PERCOBAAN-2
140 R² = 0,9231
120
y = 17,54x - 576,64
Waktu(detik)

100
R² = 0,7448
80
60
40
20
0
32 32,5 33 33,5 34 34,5 35 35,5 36
O
Suhu( C)
PERCOBAAN-3
y = -35,758x + 1254,2
140 R² = 0,9116 y = 35,606x - 1179,1
R² = 0,6694
120

Waktu(detik)
100
80
60
40
20
0
32 32,5 33 33,5 34 34,5 35 35,5 36
O
Suhu( C)

b. Pembahasan
Pada praktikum kali ini digunakan termometer badan sebagai pengganti sensor
LM35 karena fungsi kerjanya yang hampir sama, yaitu mengukur suhu. Percobaan
dilakukan sebanyak tiga kali agar mendapatkan data yang valid. Dari data tersebut,
didapatkan persamaan linier dan determinasi R 2 yang bisa dilihat pada grafik di atas.
Ketiga percobaan tersebut dilakukan pada media yang sama, yaitu air, baik yang
dipanaskan maupun didinginkan. Walaupun begitu, ada perbedaan suhu yang
ditampilkan pada waktu yang sama antara ketiga percobaan tersebut, hal ini
menyebaban waktu yang diperlukan untuk mencapai steady state pada percobaan
tersebut berbeda-beda, hal ini merupakan salah satu karakter kedinamisan pada alat
ukur.
Untuk ketiga percobaan, nilai determinasi R 2 yang mempunyai penyimpangan
paling besar adalah percobaan ke-3 untuk suhu yang dinaikan dengan nilai R²-nya
0,6694 dan percobaan ke-1 untuk suhu yang diturunkan dengan nilai R²-nya 0,8575.
Penyimpangan ini bisa terjadi karena beberapa faktor seperti suhu air yang berubah –
ubah dikarenakan faktor lingkungan, termometer yang pengukurannya selalu dinamis,
maupun kesalahan pengukuran yang dilakukan praktikan seperti tempat mengukur yang
berpindah-pindah maupun peletakan termometer yang kurang optimal.
Pada orde satu, karakteristik dinamis yang paling umum adalah konstanta
waktu(τ), konstanta tersebut bisa dicari dengan rumus (Δt/ΔT), dengan Δt adalah selisih
dari waktu saat pertama kali steady state dengan waktu awal, dan ΔT adalah selisih dari
suhu saat pertama kali steady state dengan suhu awal. Dari rumus tersebut didapatkan
konstanta waktu :
Percobaan Suhu konstanta waktu(τ)
dinaikkan 26,667
1
diturunkan 46,667
dinaikkan 17,188
2
diturunkan 37,500
dinaikkan 34,375
3
diturunkan 37,500
Pada pengukuran akan selalu terdapat error, menurut pengolahan data, besarnya
error adalah sebagai berikut :
Percobaan Suhu Error
dinaikkan 21,95%
1
diturunkan 13,09%
dinaikkan 27,44%
2
diturunkan 11,15%
dinaikkan 19,28%
3
diturunkan 11,59%
Pada praktikum kali ini, percobaan yang paling akurat adalah percobaan ke-2
baik suhu yang diturunkan maupun dinaikan. Hal ini terlihat dari nilai determinasi R2
percobaan ke-2 adalah yang paling mendekati nilai 1 dengan nilai masing-masing
0,7448 untuk suhu dinaikan dan 0,9231 untuk suhu diturunkan. Semakin
determinasinya mendekati nilai satu, maka akan semakin linier pula penguk uran
tersebut. Pengukuran yang tidak linier ini lah yang menyebabkan perbedaan konstanta
waktu, namun hal ini wajar karena perbedaan konstanta waktu merupakan salah satu
karakteristik kedinamisan alat ukur.
E. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa termometer yang diuji
mempunyai karakteristik dinamis, hal ini ditunjukan dari beda lamanya steady state
pengukuran yang dilakukan antara percobaan 1 hingga 3 , selain itu karakateristik
dinamis alat ukur suhu ini juga ditunjukan dari perbedaan nilai konstanta waktu yang
didapatkan.

F. DAFTAR PUSTAKA
Doebelin, E. O. (2003). Measurement Systems Application and Design. New York:
McGraw-Hill Publising.
Anonim. (2012). Karakteristik Dinamik Elemen Sistem Pengukuran. Diakses dari
Institut Teknologi Surabaya. Situs Share ITS,
http://share.its.ac.id/mod/resource/view.php?id=226
Anonim. (2020). Termometer Digital Easy Use. Diakses tanggal 3 Oktober 2020, dari
https://www.alatuji.com/index.php?/article/detail/225/termometer-digital-
easy-use
Bela G. Liptak. (2003). Instrument Engineers' Handbook: Process control and
optimization (4 ed.). CRC Press. p. 100. ISBN 978-0-8493-1081-2.

G. LAMPIRAN

*pada praktikum, termometer digunakan untuk mengukur suhu tangan baik yang dinaikan
maupun diturunkan, namun pada data saya, tangan tersebut saya potong agar hasil output
termometer bisa terlihat jelas

Anda mungkin juga menyukai