Nama Praktikan:
Rizki Rizal Wicaksono (19/443962/TK/49158)
Hari Prasetya (19/443949/TK/49145)
Maulana Asgaf (19/443952/TK/49148)
Muhammad Ilham Akbar (19/443955/TK/49151)
Muhammad Rais Zaky Mughni (19/443958/TK/49154)
Asisten:
Fadhila Fandy (17/410174/TK/45531)
8-bit
10-bit
1 0 0
2 100 1
3 200 2
4 300 3
5 400 5
6 500 6
7 600 7
8 700 8
9 800 10
10 900 11
11 1000 12
12 1100 14
13 1200 15
14 1300 16
15 1400 17
16 1500 19
17 1600 20
18 1700 21
19 1800 23
20 1900 24
21 2000 25
22 2100 26
23 2200 28
24 2300 29
25 2400 30
26 2500 32
27 2600 33
28 2700 34
29 2800 35
30 2900 37
31 3000 38
32 3100 39
33 3200 40
34 3300 42
35 3400 43
36 3500 44
37 3600 46
38 3700 47
39 3800 48
40 3900 49
41 4000 51
42 4100 52
43 4200 53
44 4300 55
45 4400 56
46 4500 57
47 4600 58
48 4700 60
49 4800 61
50 4900 62
50 5000 63
8-bit
Tegangan
No
Masukkan(mV Desimal Lampiran
.
)
1 0 0
2 100 5
3 200 10
4 300 15
5 400 20
6 500 25
7 600 28
8 700 33
9 800 41
10 900 46
11 1000 51
12 1100 56
13 1200 61
14 1300 66
15 1400 71
16 1500 76
17 1600 82
18 1700 87
19 1800 92
20 1900 97
21 2000 102
22 2100 107
23 2200 112
24 2300 117
25 2400 123
26 2500 128
27 2600 133
28 2700 138
29 2800 143
30 2900 146
31 3000 153
32 3100 158
33 3200 163
34 3300 169
35 3400 174
36 3500 179
37 3600 184
38 3700 189
39 3800 194
40 3900 199
41 4000 204
42 4100 210
43 4200 215
44 4300 217
45 4400 225
46 4500 230
47 4600 235
48 4700 240
49 4800 245
50 4900 251
51 5000 253
10-bit
Tegangan
No
Masukkan(mV Desimal Lampiran
.
)
1 0 0
2 100 20
3 200 41
4 300 61
5 400 82
6 500 102
7 600 123
8 700 143
9 800 164
10 900 184
11 1000 205
12 1100 225
13 1200 246
14 1300 266
15 1400 287
16 1500 307
17 1600 328
18 1700 348
19 1800 369
20 1900 389
21 2000 410
22 2100 431
23 2200 451
24 2300 471
25 2400 492
26 2500 512
27 2600 533
28 2700 553
29 2800 573
30 2900 594
31 3000 614
32 3100 635
33 3200 655
34 3300 676
35 3400 696
36 3500 717
37 3600 737
38 3700 758
39 3800 778
40 3900 799
41 4000 819
42 4100 840
43 4200 860
44 4300 881
45 4400 901
46 4500 922
47 4600 942
48 4700 963
49 4800 983
50 4900 1004
50 5000 1023
iv. Grafik Percobaan
6-bit
ADC 6-bit
70
60
50
Nilai Desimal
40
30
20
10 y = 0.0128x - 0.4336
R² = 0.9998
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
-10
Sinyal Masukan
8-bit
ADC 8-bit
300
250
200
Nilai Desimal
150
100
50
y = 0.0511x - 0.448
0 R² = 0.9999
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
-50
Sinyal Masukan
10-bit
ADC 10-bit
1200
1000
800
Nilai Desimal
600
400
D. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, digunakan program simulasi Proteus untuk
menggambarkan rangkaian ADC. Pengerjaan dimulai dari memilih komponen yang
akan digunakan untuk membuat rangkaian tersebut, diantaranya : resistor berjumlah
3 buah yang masing – masing bernilai 9k Ω, 10k Ω, dan 90k Ω, potensiometer,
rangkaian op-amp non-inverting, DC voltmeter, Arduino Uno, dan sebuah virtual
terminal.
Komponen yang sudah ditentukan dirangkai seperti pada gambar C.a.i.
rangkaian pembacaan ADC. Rangkaian diberikan input sebesar 5V, sehingga, agar
hasil keluaran akurat untuk interval 100mV, maka dibentuk rangkaian pembagi
tegangan antara R1 dengan potensiometer. Rangkaian ini akan memberikan output
sebesar 100 mV untuk potensiometer maksimum(100%), output tersebut lalu
ditingkatkan sebesar 50 kali dengan rangkaian op-amp yang berjenis non-inverting,
sehingga untuk keluaran potensiometer maksimum akan mendapatkan hasil 5V,
output tersebut dihubungkan ke sebuah DC voltmeter untuk mengecek keluaran,
apakah sudah sesuai atau belum. Setelah sesuai, rangkaian tersebut dihubungkan ke
ADC pada Arduino uno, dan dihubungkan lagi ke virtual terminal agar pembacaan
desimal dapat terlihat.
Untuk perhitungan resistor, dijelaskan sebagai berikut :
i. Pada Rangkaian Pembagi Tegangan
Rangkaian R1 dan Potensiometer atau bisa disebut sebagai R p di rangkai secara
seri, agar mendapatkan rentang nilai 50 mV , maka setiap 1% :
0,01 x 𝑅𝑝
x 5V = 0,001
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
0,05x 𝑅𝑝
= 0,001
𝑅1 +𝑅𝑝
90𝑘
5(1+ ) = 50 kali lipat
10𝑘
Untuk source code, akan dijelaskan untuk rangkaian 6-bit saja, dikarenakan,
untuk 8-bit dan 10-bit mempunyai code source yang hampir sama.
Untuk baris pertama hingga ke-5, int analog adalah sebuah deklarasi untuk
variabel bernama analog. Void setup digunakan untuk melakukan inisialisasi program,
pinMode digunakan untuk pemilihan pin pada Arduino yaitu A0 dan bersifat sebagai
input. Serial.begin digunakan untuk menentukan kecepatan pengiriman dan penerimaan
data melalui port serial.
Lalu untuk baris ke 7-11, void loop digunakan untuk melakukan looping
program secara terus menerus. analog = analogRead(A0) berfungsi sebagai pembaca
variabel yang sudah diinputkan ke A0 lalu ditampilkan ke dalam Serial.println(analog).
Pada Arduino sebenarnya hanya bisa untuk pembacaan 10-bit, sehingga pada
program diberikan sebuah operator tambahan, yaitu analog=analog>>4, yang artinya
pembacaan bit digeser ke kanan sebesar 4-bit data. Pergeseran ini menyebabkan
pembacaan pada Arduino yang awalnya 10-bit menjadi 6-bit, hasil pergeseran tersebut
lalu dipindahkan ke dalam variabel analog kembali.
Selanjutnya dijelaskan mengenai hasil pengukuran yang sudah diolah kedalam
grafik regresi linear, dan didapatkan hasil sebagai berikut
bit-data R2 y=mx+c
6 0,9998 y = 0,0128x - 0,4336
8 0,9999 y = 0,0511x - 0,448
10 1,000 y = 0,2048x + 20,445
Dari data regresi linear tersebut, bisa dilihat bahwa rangkaian dengan
pembacaan 10-bit lebih akurat dibanding pembacaan dengan 6-bit maupun 8-bit, hal
tersebut bisa diketahui dari nilai R2, sehingga bila dijabarkan, maka 6-bit<8-bit<10-bit.
Keakuratan ini disebabkan karena perbedaan resolusi ADC yang menyatakan bahwa
semakin besar nilai resolusi, maka semakin akurat juga pengukuran rangkaian tersebut.
Pada pengukuran, akan dihasilkan konstanta waktu yang berbeda. Hasil
konstanta waktu yang berbeda ini dikarenakan terjadinya pengukuran yang tidak linier.
Walaupun begitu, pada simulasi tidak bisa didapatkan secara real, karena pengukuran
dilakukan oleh algoritma program.
ADC ini sangat bermanfaat di era modern, sehingga penerapannya dapat
ditemukan di kehidupan sehari – hari seperti pada pengatur proses industri, pada
komunikasi digital, serta pada rangkaian pengukuran.
E. KESIMPULAN
Prinsip konversi analog ke digital ini secara garis besar adalah dengan
mengubah suatu sinyal analog yang berupa tegangan menjadi sinyal digital yang dapat
dibaca. Pembacaan ini bergantung pada resolusi, semakin besar resolusi, maka
pembacaan akan semakin akurat pula.
F. DAFTAR PUSTAKA
components101. (2019). Introduction to Analog to Digital Converters (ADC
Converters). Diakses 10 Oktober 2020, dari
https://components101.com/articles/analog-to-digital-adc-converters
Purnama, Agus. (2020). ADC (Analog To Digital Convertion). Diakses tanggal 10
Oktober 2020, dari https://elektronika-dasar.web.id/adc-analog-to-digital-
convertion/
Suprianto. (2015). ADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER). Diakses dari
Universitas Negeri Semarang. Situs web
http://blog.unnes.ac.id/antosupri/adc-analog-to-digital-converter
Knoll, Glenn F. (1989). Radiation Detection and Measurement (2nd ed.). New York:
John Wiley & Sons. ISBN 978-0471815044.