Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

KIMIA FISIKA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK : 3
ANGGOTA:

KELAS: 2KA

DOSEN PEMBIMBING:
Ir. NYAYU ZUBAIDAH, M. Si.

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2019
PANAS NETRALISASI

I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa di harapkan:
1. Dapat menentukan panas netralisasi sesuai dengan percobaan.
2. Dapat menunjukkan proses reaksi netralisasi.

II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


2.1. Alat yang Digunakan
1. Kalorimeter (labu dewar)
2. Termometer 100°C
3. Gelas kimia 100 mL, 250 mL
4. Labu ukur 50 mL, 250 mL
5. Kaca arloji
6. Pipet ukur 10 mL, 25 mL
7. Bola karet

2.2. Bahan yang Digunakan


1. Larutan NaOH 1N 250 mL
2. Larutan HCL 1N 50 mL
3. Larutan Asam Asetat 1N 50 mL
4. Larutan Asam Sulfat 1N 50 mL
5. Larutan asam nitrat 1N 50 mL
6. Aquadest
III. DASAR TEORI

Kalorimeter merupakan alat yang di gunakan untuk mengukur


perubahan panas. Hal ini dikarenakan kalorimeter dapat mengisap panas,
sehingga tidak semua panas terukur. Kalorimeter yang di gunakan dalam
keadaan sederhana adalah kalorimeter adiabatik. Di laboratorium alat ini
merupakan alat ukur yang teliti dan secara sederhana kita mengatakan
bahwa bejana panas mengalir ke dalam atau keluar dari sistem.

Pada tekanan tetap hukum pertama untuk suatu transformasi calorimeter :


H = Qp = 0

Perubahan panas dalam keadaan ini dapat dinyatakan :


K(T1) + R(T1) → K(T2) + R(T2), P = konstan
Dimana :
K = Kalorimeter
R = Reaktan
P = Produk (hasil reaksi)

Karena sistem terisolasi , temperatur akhir T2 berbeda dengan


temperatur T1. Kedua temperatur diukur seteliti mungkin dengan
termometer yang peka. Perubahan kenyataan di nyatakan dalam dalam dua
step, yaitu :
1. R(T1 ) P(T1) H1
2. K (T1) + R(T1) K(T2) + R(T2) H2
H = 0, maka H1 + H2 = 0 H1 = H2

Step kedua adalah sederhana suatu perubahan temperatur dari


kalorimeter dan hasil reaksi :
H2 = [Cp(K) + Cp(P)] dT
Dan kita peroleh pada T1
H1 = −[Cp(K) +Cp(P)] dT

Jika kapasitas panas kalorimeter dan hasil reaksi di ketahui, panas


reaksi T1 dapat dihitung dari pengukuran temperatur T1 dan T2.

Dalam larutan encer dari asam kuat dan basa kuat dapat terionisasi
sempurna menjadi ion-ionya. Begitu juga garam yang berasal dari asam kuat
dan basa kuat akan terionisasi sempurna menjadi ion-ionya dalam larutan.
Reaksi asam kuat dengan basa kuat disebut reaksi netralisasi yang dapat
ditulis sebagai berikut :
H+ + OH− → H2O

Panas yang terjadi tidak tergantung sifat dari anion asamnya dan
kation basanya. Jika asam atau basanya tidak terionisasi sempurna, sebagai
contoh: asam asetat terionisasi sebagian dalam larutan dan ternetralisasi oleh
natrium hidroksida yang reaksinya sebagai berikut :
CH3COOH + OH− → CH3COO− + H2O

Mekanismenya berlangsung dua tingkat reaksi yaitu :


CH3COOH → CH3OO− + H+
H+ + OH− → H2O

Panas netralisasi pada reaksi ini merupakan panas penggabungan


ion H+ dan ion OH− melepaskan energi yang harus digunakan pada disosiasi
molekul asam asetat yang tidak terionisasi dapat di tentukan dengan
kalorimeter.
IV. PROSEDUR KERJA
4.1. Menentukan ketetapan calorimeter
1. Memasukkan 50 ml aquadest ke dalam Kalorimeter (labu dewar)
yang dilengkapi dengan termometer. Mencatat temperature air (t1)
2. Menempatkan 50 ml aquadest ke dalam Kalorimeter (labu dewar)
yang berada dalam termostat (pendingin) yang dioperasikan pada
temperature 30°C. Atau temperatur diatas T1 sekitar 10°C,
kalorimeter (labu dewar) dan isinya merupakan panas
kesetimbangan. Temperatur air merupakan T2.
3. Menuangkan air dengan cepat kedalam kalorimeter (labu dewar),
dikenal dengan cepat dan mencatat suhu tertinggi (t3).

Catatan : Untuk mendapatkan t3 maka mencatat setiap 30 detik setelah


pencampuran sampai menit ke empat, dan t3 intersepnya untuk lebih
jelasnya maka lihat gambar di bawah ini :
Waktu (detik) Temperatur (T)
30
60
90
Dst

ta

ToC

t
4.2. Menentukan panas netralisasi
1. Mengambil 50 mL larutan NaOH memasukkan ke dalam
kalorimeter dan mencatat suhu larutan NaOH dalam kalorimeter
(t4)
2. Mengambil 50 mL larutan HCL yang telah tersedia dan
mencampurkannya dalam larutan NaOH , mengaduk dengan baik
dan mencatat suhu maksimum t5 atau seperti mencari t3.
3. Mengulangi percobbaan dengan menggunakan larutan asam asetat,
asam sulfat, menggantikan asam klorida, melakukan setiap
percobaan minimal dua kali.

V. KESELAMATAN KERJA
Dalam menjaga keselamatan kerja diusahakan dalam bekerja
berhati-hati, menggunakan jas lab dan kaca mata pelindung. Jika anggota
tubuh terkena bahan kimia segera dicuci dengan air yang mengalir.
Melakukan praktikum sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
VI. DATA PENGAMATAN
6.1. Menentukan Tetapan Kalorimeter
Waktu T1 (0C) T2 (0C) Rata-rata
o
(detik) Aquadest Aquadest C
− −
30 35 32 33,5
60 35 32 33,5
90 35 32 33,5
120 34 32 33
150 33 32 32,5
180 33 32 32,5
210 33 31,5 32,25
240 33 31,5 32,25
6.2. Menentukan Panas Netralisasi
Larutan T4 T5 (1) (0C) Waktu (detik) ke−
(0C) 30 60 90 120 150 180 210 240
NaOH 31 34 34 34 34 34 34 33 33
+
HCl
NaOH 31 33 33 33 33 33 33 33 33
+
CH3COOH
NaOH 31 35 34 34 34 34 34 34 34
+
H2SO4

Larutan T4 T5 (2) (0C) Waktu (detik) ke−


(0C) 30 60 90 120 150 180 210 240
NaOH 31 33 32 32 32 32 32 32 32
+
HCl
NaOH 31 33 33 33 33 33 33 33 33
+
CH3COOH
NaOH 31 34 34 34 34 34 34 34 34
+
H2SO4
II. PERHITUNGAN
PENENTUAN TETAPAN CALORIMETER

Kalor jenis larutan diaanggap sama dengan kalor jenis air yaitu 4,2
o
j/g C. panas yang dilepaskan oleh air panas harus sama dengan panas yang
diterima oleh air dingin dalam calorimeter.

Rumus : 50 (T2-T3) 4,2 = 50 x 4,2 (T3-T1)

Jumlah kalor diserap oleh calorimeter dan thermometer :

= 50 x 4,2 (t2-t3) – 50 x 4,2 (t3-t1)

= 50 x 4,2 (t2-2t3-t1)

= 50 x 4,2 (t2-2t3-t1) / t3-t1

Menentukan tetapan calorimeter ;

T1 = 28oC

T2 = 33,25oC

T3 = 33,866 oC

V aquadest : 50 ml

Cp = 4,2 j/groC

X =?

M aquadest = V xp

= 50 ml x 1 gr/ml

= 50 gr

𝑗
50 𝑔𝑟 𝑥 4,2 𝑥(𝑇2−𝑇3−𝑇1)𝑜𝐶
𝑔𝑜𝐶
X =
𝑡3−𝑡1
𝑗
50 𝑥 4,2𝑜𝐶𝑥 (32,5−2(33,866)−28)
=
33,866−28

= -2263,6754 j/oC

Perhitungan pembuatan larutan :

a. NaOH 1 N = NaOH 1 M
BM NaOH = 40 gr/mol
V = 500 ml
Gr = ?
Gr = M V Mr
= 1 mol/l 0,5 l 40 gr/mol
= 20 gr

b. HCl 1 N = HCl 1 M
BM HCl = 36,45 gr/mol
%HCl = 37%
V2 = 100 ml/0,1 L
P = 1,19 gr/ml

M = % p 1000 / Mr
= 0,37 x 1,19 gr/ml x 1000 ml/l / 36,45 gr/mol
= 12,0795 mol/L

V1 M1 = V2 M2
V1 = 100 ml . 1 / 12,0791
= 8,2784 ml

c. CH3COOH 1N = CH3COOH 1M
%CH3COOH = 100% = 1
BM = 60,05 gr/mol
P = 1,05 gr/ml
V2 = 100 ml

M = % p 1000 / Mr
= 1 x 1.05 gr/ml 1000 ml/l / 60,05 gr/ mol
= 17,1854 mol/L
V1 M1 = V2 M2
V1 = 100 ml / 17,4854
= 5,7190

d. H2SO4 1N
N2 = 1N = 1 ek/L
BE = BM/N = 98,08 / 2 = 49,04 gr/ek
P = 1,84 gr/ml
V2 = 100 ml

N1 = % p 1000 / BE
= 0,961 x 1,84 gr/ml x 1000 ml/L / 49,04
gr/ek
N1 = 36,05 ek/l

V1 N1 = V2 N2
V1 = 100 ml x 1 ek/l / 36,05 ek/l
= 2, 7739 mL

PENENTUAN PANAS NETRALISASI

Massa total larutan 100 ml = 1000 gram panas yang diberikan


pada campuran asam dan basa =

= m . Cp . T + X . T (X = Tetapan calorimeter)

= 100 (T5-T4) = X . (T5-T4)

= q joule

Panas yang terjadi pada pencampuran 1 liter asam dan 1 liter bassa
akan sama dengan 20 joule. Panas netralisasi asam kuat dan bassa kuat 20q
joule tetap ekivalen.
VIII. ANALISIS PERCOBAAN
Berdasarkan dari percobaan yang telah kami lakukan mengenai
panas netralisasi dapat di analisa bahwa alat kalorimeter digunakan untuk
mengukur perubahan panas karena calorimeter menghisap panas,sehingga
tidak semua panas terukur. Panas netralisasi adalah proses yang dihasilkan
dari reaksi antara asam dan basa.
Pada percobaan untuk menentukan tetapan calorimeter yaitu
dengan cara mencari t1, t2, dan t3. Untuk mencari t1 yaitu dengan
memasukkan aquadest kedalam kalorimeter sampai selisih 10oC dengan t1,
sehingga t2 didapat yaitu 40oC. Mencari t3 yaitu dengan cara menuangkan
dengan cepat air kedalam kalorimeter, lalu diaduk dengan cepat dan di catat
suhu nya, t3 dapat dicari dari data terakhir ( selama 30 detik). Panas
netralisasi didapat dengan kita mencari tetapan kalorimeter.

IX. KESIMPULAN
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa
1. Tetapan calorimeter nya adalah 294 J/0C
2. Panas netralisasi antara NaOH dan HCl adalah 4207,602 Joule
3. Panas netralisasi antara NaOH dan CH3COOH adalah 2149,751 Joule
4. Panas netralisasi antara NaOH dan H2SO4 adalah 4947,306 Joule
5. Panas Netralisasi antara NaOH dan HNO3 adalah 2344,167 Joule
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Fisika. Palembang: Politeknik


Negeri Sriwijaya
GAMBAR ALAT

Gelas Kimia Labu Ukur Kaca Arloji

Spatula Bola Karet Termometer

Kalorimeter Pipet Ukur

Anda mungkin juga menyukai