KIMIA FISIKA
KONSTANTA KECEPATAN REAKSI
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
Kelas = 2KB
Jurusan = Teknik Kimia
Prodi = Teknik Kimia (DIII)
Instruktur pembimbing = Meilianti,S.T.,M.T.
1. TUJUAN PERCOBAAN
Menggunakan salah satu manfaat metode titrasi, yakni untuk penentuan konstanta kecepatan
reaksi.
2. DASAR TEORI
Kecepatan reaksi kimia berbanding lurus dengan konsentrasi dari reaktan dan biasannya
di nyatakan dalam bentuk konsentrasi dari salah satu reaktan atau salah satu produk.
T = Waktu
Secara Umum :
A+B+C Produk
Dimana :
Dimana :
a = Konsentrasi mula-mula persulfat b =
Jika salah satu dari reaktan sangat berlebih, maka konsentrasinya dianggap tetap selama
berlangsungnya reaksi, maka reaksi akan mengikuti orde tingkat satu. Misal konsentrasi dari
iodida pada reaksi diatas besar, maka selama terjadi reaksi konsentrasi ini dianggap tetap (tidak
berubah ).
Atau
Dimana :
Jika dibuat grafik log (a-x) versus t akan didapat garis lurus dengan harga k’ diperoleh dari
harga slope.
4. PROSEDUR KERJA
3. Apabila tempratur sufah konstan pada 250C, larutan KI dituang kedalam K2S2O8 dan
stopwatch dinyalakan secara serentak. Labu ditutup untuk menghindari lepasnya Iodida.
4. Pada pengukuran dicatat pada interval waktu (3, 8, 15, 20, 30) menit, 10 ml diambil dari
masing-masing campuran lalu ditambahkan 10 ml aquades. Pengenceran ini menyebabkan
reaksi berjalan lambat.
5. Masing-masing dari 10 ml sampel dititrasi dengan 0,02 M Natrium Tio Sulfat (x ml)
digunakan indicator kanji.
6. 50 ml sisa larutan KI dicampur dengan sisa Kalium Perisulfat lalu labu ditutup dan
dipanaskan hingga tempratur 600C.
7. Larutan didinginkan hingga suhu konstan 250C, kemudian dengan langkah yang sama
dengan prosedur 3, dilakukan titrasi dengan larutan Natrium Tio Sulfat 0,02 M.
5. DATA PENGAMATAN
1. Pembuatan Larutan
Gr = N V Mr
= 0,01 ek/L x 0,05 L x 248,21 / 2 gr/ek
= 0,31026 gram
2. Perhitungan Konsentrasi
= 0,00825 M
b. T= 8 menit
V titran = 5,1 Ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005 𝑀 𝑥 5,1 𝑀𝑙
= 2 𝑀𝑙
= 0,01275 M
c. T = 15 menit
V titran = 6,3 Ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005 𝑀 𝑥 6,3 𝑀𝑙
= 2 𝑀𝑙
= 0,01575 M
d. T= 20menit
V titran = 7,5 Ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit =
𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005𝑀 𝑥 7,5𝑀𝑙
= 2 𝑀𝑙
= 0,01875M
e. T= 30 menit
V titran = 8.7 Ml
𝑀 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛 𝑉 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛
M analit = 𝑉 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑡
0,005𝑀 𝑥 8,7 𝑀𝑙
= 2 𝑀𝑙
= 0,02175 M
f. T= 40 menit
V titran = 9,2 Ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005𝑀 𝑥 9,2𝑚𝑙
= 2 𝑀𝑙
= 0,023 M
g. T= 50 menit
V titran = 12 ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005 𝑀 𝑥 12 𝑚𝑙
= 2 𝑀𝑙
= 0,03 M
h. T= 60 menit
V titran = 13,9 ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005 𝑀 𝑥 13,9 𝑚𝑙
= 2 𝑀𝑙
= 0,03475 M
a. T= 3 menit
V titran = 8,8 Ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005𝑀 𝑥 8,8 𝑚𝑙
= 2 𝑀𝑙
= 0,022 M
b. T= 8 menit
V titran = 9,7 ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005𝑀 𝑥 9,7 𝑚𝑙
= 2 𝑀𝑙
= 0,02425 M
c. T= 15 menit
V titran = 10,1 ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005 𝑀 10,1 𝑚𝑙
= 2 𝑀𝑙
= 0,02525 M
d. T= 20 menit
V titran = 10,5 ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005𝑀 𝑥 10,5 𝑚𝑙
= 2 𝑀𝑙
= 0,02625 M
e. T= 30 menit
V titran = 11,7 ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005 𝑥 11,7𝑚𝑙
= 2 𝑀𝑙
= 0,02925 M
f. T= 40 menit
V titran = 12,5 ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005 𝑀 𝑥 12,5 𝑚𝑙
= 2 𝑀𝑙
= 0,03125 M
g. T= 50 menit
V titran = 13,6 ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005𝑀 𝑥 13,6 𝑚𝑙
= 2 𝑀𝑙
= 0,034 M
h. T= 60 menit
V titran = 14,8ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005𝑀 𝑥 14,8 𝑚𝑙
= 2 𝑀𝑙
= 0,037M
K1 = slope = -0,0116
B = konsentrasi analit
a. T = 5 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,00825
= -0,8755
b. T= 8 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,01275
= -0,9089
c. T= 15 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,01575
= -0,7365
d. T= 20 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,0187
= -0,6187
e. T= 30 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,02175
= -0,5333
f. T= 40 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,023
= -0,5043
g. T= 50 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,03
= 0,3867
h. T= 60 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
=
0,0375
= -0.3338
Untuk Suhu 60oC ;
a. T = 5 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,022
= -0,5273
b. T= 8 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,02425
= -0,4784
c. T= 15 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,02525
= -0,4594
d. T= 20 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,02625
= -0,4419
e. T= 30 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
=
0,02925
= -0,3966
f. T= 40 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,03125
= -0,3712
g. T= 50 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,034
= 0,3412
h. T= 60 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,037
= -0.3135
Grafik :
ANALISA PERCOBAAN
Praktikum kali ini adalah penentuan konstanta kecepatan reaksi. Kecepatan reaksi
adalah laju perubahan konsentrasi pereaksi atau produk dalam satuan waktu. Kecepatan reaksi
dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya adalah : konsentrasi, suhu, luas permukaan dan
katalisator. Kecepatan reaksi berbanding lurus dengan konstanta yang berarti kecepatan reaksi
sebanding dengan perubahan konstanta kecepatan reaksi.
Pada percobaan ini digunakan tiga larutan yaitu KI 0,4 M, Na2S2O3 0,01 N, larutan Na
dan kanji sebagai indicator reaksi titrasi. Larutan KI digunakan sebagai reaktan. Kalium
peroksodisulfat digunakan sebagai pengoksida kuat sehingga mengoksidasi dalam
membebaskan iod dari KI. Natrium Tiosulfat berfungsi sebagai penangkap ion berlebih
sehingga dapat dijadikan titran.
Percobaan dilakukan dua kali untuk dua campuran dengan suhu yang berbeda.
Campuran pertama adalahpada saat suhu konstan 25oC. larutan yang dicampurkan adalah
larutan KI dan larutan K2S2O8. Lalu setiap waktu 3,8,15,20,30,40,50,60 menit diambil sebanyak
10 ml lalu ditambahkan 90 ml aquadest kemudian dipipet sebanyak 10 ml lalu dititrasi dengan
Na2S2O3 0,01 N dan menggunakan dua tetes indicator kanji, dari data didapatkan nilai x m. lalu
dicari nilai a ml dengan cara yang sama, tetpi suhu pada campuran berbeda. Campuran terlebih
dahulu dipanaskan hingga suhu 60oC lalu diturunkan suhunya hingga 25oC, lalu dilakukan
titrasi seperti langkah sebelumnya. Dari data didapatkan nilai a ml. dari semua data yang didapat
dapat ditentukan nilai konstanta kecepatan reaksi.
KESIMPULAN
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
Kelas = 2KB
Jurusan = Teknik Kimia
Prodi = Teknik Kimia (DIII)
Instruktur pembimbing = Meilianti,S.T.,M.T.