Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

KIMIA FISIKA
KONSTANTA KECEPATAN REAKSI

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2

 Hasna Salsabilah 061840400295


 Indah Riani 061830400296
 Juandito Yudhatama 061830400297
 Muhamad Arfan 061830400298
 Putri Maya Safira 061830400299
 Siti Nada Salsabila 061830400305

Kelas = 2KB
Jurusan = Teknik Kimia
Prodi = Teknik Kimia (DIII)
Instruktur pembimbing = Meilianti,S.T.,M.T.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


TAHUN AJARAN 2018/2019
KONSTANTA KECEPATAN REAKSI

1. TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan :

Menggunakan salah satu manfaat metode titrasi, yakni untuk penentuan konstanta kecepatan
reaksi.

2. DASAR TEORI

Kecepatan reaksi kimia berbanding lurus dengan konsentrasi dari reaktan dan biasannya
di nyatakan dalam bentuk konsentrasi dari salah satu reaktan atau salah satu produk.

Dimana : C = Konsentrasi salah satu reaktan

X = Konsentrasi salah satu produk

T = Waktu

Secara Umum :

A+B+C Produk

Persamaan Kecepatan Reaksi dinyatakan dalam bentuk :

Dimana :

K = Konstanta kecepatan reaksi n = Orde reaksi, yakni jumlah

pangkat dalam persamaan kecepatan reaksi n = n1 + n2 + n3 + …

Untuk reaksi tingkat dua, misalnya oksidasi iodide dengan persulfat :

2I- + S2O32- I2 + 2 SO42-

Persamaan reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut :

Dimana :
a = Konsentrasi mula-mula persulfat b =

Konsentrasi mula-mula Iodida

Jika salah satu dari reaktan sangat berlebih, maka konsentrasinya dianggap tetap selama
berlangsungnya reaksi, maka reaksi akan mengikuti orde tingkat satu. Misal konsentrasi dari
iodida pada reaksi diatas besar, maka selama terjadi reaksi konsentrasi ini dianggap tetap (tidak
berubah ).

Persamaan (2) akan berubah menjadi :

Hasil integrasi dengan batas-batas t=0 dan x = 0, akan diperoleh :

Atau

Dimana :

Jika dibuat grafik log (a-x) versus t akan didapat garis lurus dengan harga k’ diperoleh dari
harga slope.

3. ALAT DAN BAHAN KIMIA YANG DIGUNAKAN

Alat yang digunakan :


• Buret 50 ml
• Gelas kimia 250 ml
• Labu Erlenmeyer 250 ml
• Thermometer 1000C
• Stopwatch
• Pipet ukur 10 ml, 25 ml
• Bola karet
• Spatula
• Pengaduk
• Kaca arloji
Bahan Kimia yang digunakan :
• Larutan jenuh K2S2O8
• Larutan KI 0,4 M
• Larutan Na2S2O3 0,02 M
• Indikator kanji 3%

4. PROSEDUR KERJA

1. Memasukkan 50 ml larutan 0,4 M KI ke dalam labu Erlenmeyer, kemudian masukkan


kedalam bak yang berisi es batu (pendingin) dan suhu dipertahankan pada 250C.

2. Mengencerkan 20 ml larutan K2S2O8 dengan 80 ml aquades, dan ambil 50 ml hasil


pengenceran tersebut, diletakkan dalam labu Erlenmeyer lalu dinginkan dalam bak es batu.

3. Apabila tempratur sufah konstan pada 250C, larutan KI dituang kedalam K2S2O8 dan
stopwatch dinyalakan secara serentak. Labu ditutup untuk menghindari lepasnya Iodida.

4. Pada pengukuran dicatat pada interval waktu (3, 8, 15, 20, 30) menit, 10 ml diambil dari
masing-masing campuran lalu ditambahkan 10 ml aquades. Pengenceran ini menyebabkan
reaksi berjalan lambat.

5. Masing-masing dari 10 ml sampel dititrasi dengan 0,02 M Natrium Tio Sulfat (x ml)
digunakan indicator kanji.

6. 50 ml sisa larutan KI dicampur dengan sisa Kalium Perisulfat lalu labu ditutup dan
dipanaskan hingga tempratur 600C.

7. Larutan didinginkan hingga suhu konstan 250C, kemudian dengan langkah yang sama
dengan prosedur 3, dilakukan titrasi dengan larutan Natrium Tio Sulfat 0,02 M.

5. DATA PENGAMATAN

Waktu (menit) Titrasi (x ml) Titrasi (a ml) A-x Log (a-x)


3 3,3 8,8 5,5 0,7404
8 5,1 9,7 4,6 0,6627
15 6,3 10,1 3,8 0,5797
20 7,5 10,5 3,0 0,4771
30 8,7 11,7 3,0 0,4771
40 9,2 12,5 3,3 0,5185
50 12,0 13,6 1,6 0,2041
60 13,9 14,8 0,9 -o,0457
6. PERHITUNGAN

1. Pembuatan Larutan

a. Larutan KI 0,4 M 100 ml

,1L x 166 mol/L


= 0,64 gr

b. Larutan Na2S2O3 0,01 M 250 ml

Gr = N V Mr
= 0,01 ek/L x 0,05 L x 248,21 / 2 gr/ek
= 0,31026 gram

c. Larutan kanji 3% ; 100 Ml


Gr = % x v
= 0,03 x 100
= 3 gram

2. Perhitungan Konsentrasi

Pada Suhu 25oC


a. V titran = 3,3 ml
M titran = 0,01 N = 0,005 M
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005 𝑀 𝑥 3,3 𝑀𝑙
= 2 𝑀𝑙

= 0,00825 M

b. T= 8 menit
V titran = 5,1 Ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005 𝑀 𝑥 5,1 𝑀𝑙
= 2 𝑀𝑙

= 0,01275 M

c. T = 15 menit
V titran = 6,3 Ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005 𝑀 𝑥 6,3 𝑀𝑙
= 2 𝑀𝑙

= 0,01575 M

d. T= 20menit
V titran = 7,5 Ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit =
𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005𝑀 𝑥 7,5𝑀𝑙
= 2 𝑀𝑙

= 0,01875M

e. T= 30 menit
V titran = 8.7 Ml
𝑀 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛 𝑉 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛
M analit = 𝑉 𝑎𝑛𝑎𝑙𝑖𝑡

0,005𝑀 𝑥 8,7 𝑀𝑙
= 2 𝑀𝑙

= 0,02175 M

f. T= 40 menit
V titran = 9,2 Ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005𝑀 𝑥 9,2𝑚𝑙
= 2 𝑀𝑙

= 0,023 M

g. T= 50 menit
V titran = 12 ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005 𝑀 𝑥 12 𝑚𝑙
= 2 𝑀𝑙

= 0,03 M
h. T= 60 menit
V titran = 13,9 ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005 𝑀 𝑥 13,9 𝑚𝑙
= 2 𝑀𝑙

= 0,03475 M

Pada Suhu 60oC ;

a. T= 3 menit
V titran = 8,8 Ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005𝑀 𝑥 8,8 𝑚𝑙
= 2 𝑀𝑙

= 0,022 M

b. T= 8 menit
V titran = 9,7 ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005𝑀 𝑥 9,7 𝑚𝑙
= 2 𝑀𝑙

= 0,02425 M

c. T= 15 menit
V titran = 10,1 ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005 𝑀 10,1 𝑚𝑙
= 2 𝑀𝑙

= 0,02525 M

d. T= 20 menit
V titran = 10,5 ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005𝑀 𝑥 10,5 𝑚𝑙
= 2 𝑀𝑙

= 0,02625 M
e. T= 30 menit
V titran = 11,7 ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005 𝑥 11,7𝑚𝑙
= 2 𝑀𝑙

= 0,02925 M

f. T= 40 menit
V titran = 12,5 ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005 𝑀 𝑥 12,5 𝑚𝑙
= 2 𝑀𝑙

= 0,03125 M

g. T= 50 menit
V titran = 13,6 ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005𝑀 𝑥 13,6 𝑚𝑙
= 2 𝑀𝑙

= 0,034 M

h. T= 60 menit
V titran = 14,8ml
𝑴 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏 𝑽 𝒕𝒊𝒕𝒓𝒂𝒏
M analit = 𝑽 𝒂𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕
0,005𝑀 𝑥 14,8 𝑚𝑙
= 2 𝑀𝑙

= 0,037M

Perhitungan Harga Konstanta Kecepatan Reaksi :

Y= -0,0116 x + 0,7796 (berdasarkan grafik)

K1 = slope = -0,0116

B = konsentrasi analit

Untuk Suhu 25oC ;

a. T = 5 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,00825

= -0,8755

b. T= 8 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,01275

= -0,9089

c. T= 15 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,01575
= -0,7365

d. T= 20 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,0187
= -0,6187

e. T= 30 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,02175
= -0,5333

f. T= 40 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,023
= -0,5043

g. T= 50 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,03
= 0,3867

h. T= 60 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
=
0,0375
= -0.3338
Untuk Suhu 60oC ;

a. T = 5 meenit
K′
K2 = b

−0,0116
= 0,022

= -0,5273

b. T= 8 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,02425

= -0,4784

c. T= 15 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,02525
= -0,4594

d. T= 20 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,02625
= -0,4419

e. T= 30 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
=
0,02925
= -0,3966

f. T= 40 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,03125
= -0,3712

g. T= 50 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,034

= 0,3412
h. T= 60 meenit
K′
K2 = b
−0,0116
= 0,037
= -0.3135

Grafik :
ANALISA PERCOBAAN

Praktikum kali ini adalah penentuan konstanta kecepatan reaksi. Kecepatan reaksi
adalah laju perubahan konsentrasi pereaksi atau produk dalam satuan waktu. Kecepatan reaksi
dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya adalah : konsentrasi, suhu, luas permukaan dan
katalisator. Kecepatan reaksi berbanding lurus dengan konstanta yang berarti kecepatan reaksi
sebanding dengan perubahan konstanta kecepatan reaksi.
Pada percobaan ini digunakan tiga larutan yaitu KI 0,4 M, Na2S2O3 0,01 N, larutan Na
dan kanji sebagai indicator reaksi titrasi. Larutan KI digunakan sebagai reaktan. Kalium
peroksodisulfat digunakan sebagai pengoksida kuat sehingga mengoksidasi dalam
membebaskan iod dari KI. Natrium Tiosulfat berfungsi sebagai penangkap ion berlebih
sehingga dapat dijadikan titran.
Percobaan dilakukan dua kali untuk dua campuran dengan suhu yang berbeda.
Campuran pertama adalahpada saat suhu konstan 25oC. larutan yang dicampurkan adalah
larutan KI dan larutan K2S2O8. Lalu setiap waktu 3,8,15,20,30,40,50,60 menit diambil sebanyak
10 ml lalu ditambahkan 90 ml aquadest kemudian dipipet sebanyak 10 ml lalu dititrasi dengan
Na2S2O3 0,01 N dan menggunakan dua tetes indicator kanji, dari data didapatkan nilai x m. lalu
dicari nilai a ml dengan cara yang sama, tetpi suhu pada campuran berbeda. Campuran terlebih
dahulu dipanaskan hingga suhu 60oC lalu diturunkan suhunya hingga 25oC, lalu dilakukan
titrasi seperti langkah sebelumnya. Dari data didapatkan nilai a ml. dari semua data yang didapat
dapat ditentukan nilai konstanta kecepatan reaksi.

KESIMPULAN

 Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi suhu, luas permukaan dan


katalisator.
 Kecepatan reaksi berbanding lurus dengan konstanta sehingga semakin besar
konstanta maka semakin besar pula kecepatan reaksi dan sebaliknya.
 Nilai konstanta kecepatan reaksi yang didapat adalah 0,005037 mol/l . menit.
GAMBAR ALAT

Bola karet kaca arloji

Thermometer labu ukur


LAPORAN TETAP PRAKTIKUM
KIMIA FISIKA
DIAGRAM TERNER

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2

 Hasna Salsabilah 061840400295


 Indah Riani 061830400296
 Juandito Yudhatama 061830400297
 Muhamad Arfan 061830400298
 Putri Maya Safira 061830400299
 Siti Nada Salsabila 061830400305

Kelas = 2KB
Jurusan = Teknik Kimia
Prodi = Teknik Kimia (DIII)
Instruktur pembimbing = Meilianti,S.T.,M.T.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


TAHUN AJARAN 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai