Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

KALORIMETER JOULE

Disusun oleh:

Fandi Cani Yacob NPM: 062120025

Tanggal Percobaan : 20 Desember 2020

Kelas : 1B1 Kimia (Ekstensi Non Reguler)

Dosen Praktikum : Mohammad Farid Huzain, M. Eng., Tech.

Asisten Praktikum : M. Nasrudin, M.Si

LABORATORIUM FISIKA
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
2020
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan


1. Mengamati dan memahami proses perubahan energi listrik menjadi kalor.
2. Menghitung faktor konversi energi listrik menjadi kalor.

1.2 Dasar Teori


Dalam suatu sistem tertutup semua proses yang ada di dalam selalu mengikuti
hukum kekekalan energi. Dalam proses tersebut mungkin saja terjadi pertukaran dari suatu
bentuk energi ke bentuk lainnya, hanya saja jumlah energi itu secara keseluruhan adalah
tetap. Dalam kalorimeter joule akan diamati pertukaran energi itu secara listrik menjadi
kalor.

Gambar 1. Kalorimeter Joule

Kumparan K terendam air dialiri arus listrik sebesari I (diamati melalui amperemeter).
Tegangan diujung kumparan adalah V (diamati melalui Voltmeter). Setelah t detik energi
listrik yang digunakan adalah sebesar:
𝑊 = 𝑉𝑥𝐼𝑥𝑡
Energi listrik ini digunakan untuk memanaskan air dan kalorimeter, dengan
demikian terjadi perubahan bentuk energi dari energi listrik menjadi kalor, terlihat
dengan adanya perubahan suhu kalor yang diserap oleh kalorimeter dan air di dalamnya
adalah:

𝑊 = 𝑚 + ℎ𝑘 (𝑇2 + 𝑇1 )

Dimana hk adalah harga airkalorimeter, m adalah massa air dalam calorimeter, T1 adalah
suhu awal, dan T2 adalah suhu akhir. Dengan demikian, faktor konversi dapat dihitung jika W
dan Q diketahui, yaitu:
𝑊
𝐶=
𝑄
Ganbar 2. Diagram set up percobaan

Penurunan suhu sebesar ∆T dapat diukur melalui percobaan lanjutan. Misalnya pada percobaan
utama, arus dijalankan selama t detik dan dari persamaan didapatkan suhu naik dari T 1 sampai
T2’. Selanjutnya arus dimatikan selama t detik pula karena adanya pengaruh luar, suhu akan
turun sebesar ∆T menjadi T3 dengan demikian T2 dapat dihitung, yaitu:
𝑇2 = 𝑇2′ + ∆𝑇
BAB II ALAT DAN BAHAN

2.1 Alat dan Bahan

1. Kalorimeter Joule
2. Amperemeter dan Voltmeter
3. Sumber tegangan searah
4. Hambatan depan
5. Beberapa buah thermometer
6. Kabel-kabel penghubung
BAB III METODE PERCOBAAN

3.1 Cara Kerja


1. Catat suhu, tekanan udara, dan kelembaban ruangan sebelum dan sesudah
percobaan.
2. Timbanglah kalorimeter kosong dan pengaduknya.
3. Timbanglah kalorimeter berisi air untuk mengetahui massa air
dalam kalorimeter.
4. Buatlah rangkaian seperti gambar 1.
5. Atur Rd dan E sehingga didapatkan harga arus dan tegangan yang pantas.
6. Amatilah suhu awal kalorimeter (t1).
7. Jalankan arus selama kira-kira 15 menit.
8. Amati suhu air kalorimeter (t2).
9. Matikan arus dan amati penurunan suhu selama waktu yang digunakan
pada langkah no. 7
10. Ganti air yang ada dalam kaorimeter, timbang kalorimeter yang berisi air ini (isilah
kalorimeter dengan massa air yang berbeda dengan percobaan terdahulu).
11. Ulangi langkah no. 6 s/d no. 9.
12. Ulangi percobaan ini dengan merubah arus dan waktu yang digunakan.
BAB IV DATA PRAKTIKUM DAN PERHITUNGAN

4.1 Data Praktikum


a. Data Percobaan
Tabel 1. Data Percobaan

No mk ma V( I( t(s) T1 T2’ T3 ∆T’ T2 ∆T W(Joule) Q(cal) C


o o o o o o
(g) (g) V) A) ( C) ( C) ( C) ( C) ( C) ( C)

1 113 39.5 2 0.5 480 25 29.2 28.3 0.9 30.1 5.1 480 326.5071 0.3528

2 113 57 4 2 480 26 48 44.5 3.5 51.5 25.5 3840 2078.7855 0.4433

113 48.2 3 1.3 480 25.5 38.6 36.4 2.2 40.8 15.3 2160 1202.6463 0.3981
x

b. Percobaan A
Tabel 2. Data Percobaan Dengan A

No t(s) Tnaik ( oC) Tturun


(oC)
1 0 25 -

2 60 25 29
3 120 26 29

4 180 27 29
5 240 27.5 29
6 300 27.9 28.9
7 360 28 28.8
8 420 29 28.5
9 480 29.2 28.3
c. Percobaan B
Tabel 3. Data Percobaan B

No t(s) Tnaik ( oC) Tturun


(oC)
1 0 26 -

2 60 29 48.5

3 120 32 48

4 180 35 47
5 240 39 46.5
6 300 41 46
7 360 43 45.5
8 420 45 45
9 480 48 44.5

4.2 Perhitungan
1. Ulangan 1
Diketahui:
mk= 113 gram T1= 25 oC
ma= 39.5 gram T2’= 29.2 oC
V= 2 V T3= 28.3 oC
I= 0.5 A cair= 1 kal/gram oC
t= 480 s Ckalorimeter= 0.217 1 kal/gram oC

∆𝑇 ′ = 𝑇2′ − 𝑇3
𝑇2 = ∆𝑇 ′ + 𝑇2′
∆𝑇 = 𝑇2 − 𝑇1
𝑊 = 𝑉𝑥𝐼𝑥𝑡
𝑄= 𝑚𝑎𝑖𝑟 . 𝑐𝑎𝑖𝑟 + 𝑚𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 . 𝐶𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑥 ∆𝑇
𝑊 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒 𝑥 0.24
𝐶= =
𝑄 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟
a. ∆T’
∆𝑇 ′ = 29.2 − 28.3 = 0.9℃
b. T2
𝑇2 = 0.9 + 29.2 = 30.1℃
c. ∆T
∆𝑇 = 30.1 − 25 = 5.1℃

d. W
𝑊 = 2𝑥0.5𝑥480 = 480 𝐽
e. Q
𝑄= 39.5𝑥1 + 113𝑥0.217 𝑥 5.1 = 326.5071 𝑘𝑎𝑙
f. C
480 𝑥 0.24
𝐶= = 0.3528kal/gram oC
326.5071
2. Ulangan 2
Diketahui:
mk= 113 gram T1= 26 oC
ma= 57 gram T2’= 48 oC
V= 4 V T3= 44.5 oC
I= 2 A cair= 1 kal/gram oC
t= 480 s Ckalorimeter= 0.217 1 kal/gram oC

∆𝑇 ′ = 𝑇2′ − 𝑇3
𝑇2 = ∆𝑇 ′ + 𝑇2′
∆𝑇 = 𝑇2 − 𝑇1
𝑊 = 𝑉𝑥𝐼𝑥𝑡
𝑄= 𝑚𝑎𝑖𝑟 . 𝑐𝑎𝑖 𝑟 + 𝑚𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 . 𝐶𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑥 ∆𝑇
𝑊 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒 𝑥 0.24
𝐶= =
𝑄 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟
a. ∆T’
∆𝑇 ′ = 48 − 44.5 = 3.5℃
b. T2
𝑇2 = 3.5 + 48 = 51.5℃
c. ∆T
∆𝑇 = 51.5 − 26 = 25.5℃
d. W
𝑊 = 4𝑥2𝑥480 = 3840 𝐽
e. Q
𝑄= 57𝑥1 + 113𝑥0.217 𝑥 25.5 = 2078.7855 𝑘𝑎𝑙
f. C
3840 𝑥 0.24
𝐶= = 0.4433kal/gram oC
2078.7855
3. Ulangan 3
Diketahui:
(mk)1= 113 gram (mk)2= 113 gram
(ma)1= 39.5 gram (ma)2= 57 gram
V1= 2 V V2= 4 V
I1= 0.5 A I2= 2 A
t1= 480 s t2= 480 s
(T1)1= 25 oC (T1)2= 26 oC
(T2’)1= 29.2 oC (T2’)2= 48 oC
(T3)1= 28.3 oC (T3)2= 44.5 oC
(∆T’)1=0.9 oC (∆T’)2=3.5 oC
(T2)1=30.1 oC (T2)2=51.5 oC
(∆T)1=5.1 oC (∆T)2=25.5 oC
W1=480 J W2=3840 J
Q1=326.5071 kal Q2=2078.7855 kal
C1=0.3528 C2=0.4433

(𝑚𝑘 )1 + (𝑚𝑘 )2
𝑚𝑘 =
2

(𝑚𝑎 )1 + (𝑚𝑎 )2
𝑚𝑎 =
2
𝑉1 + 𝑉2
𝑉=
2
𝐼1 + 𝐼2
𝐼=
2
𝑡1 + 𝑡2
𝑡=
2
𝑇1 1 + 𝑇1 2
𝑇1 =
2
𝑇2 ′ 1 + 𝑇2 ′ 2
𝑇2 ′ =
2
𝑇3 1 + 𝑇3 2
𝑇3 =
2
∆𝑇′+ ∆𝑇′ 2
1
∆𝑇′ =
2
𝑇2 1 + 𝑇2 2
𝑇2 =
2
∆𝑇 1 + ∆𝑇 2
∆𝑇 =
2
𝑄1 + 𝑄2
𝑄=
2
𝑊1 + 𝑊2
𝑊=
2
𝐶1 + 𝐶2
𝐶=
2

a. Rata-rata mk
113 + 113
𝑚𝑘 = = 113 𝑔𝑟𝑎𝑚
2
b. Rata-rata ma
39.5 + 57
𝑚𝑎 = = 48.3 𝑔𝑟𝑎𝑚
2
c. Rata-rata V
2+4
𝑉= =3𝑉
2
d. Rata-rata I
0.5 + 2
𝐼= = 1.3 𝐴
2
e. Rata-rata t
480 + 480
𝑡= = 480 𝑠
2
f. Rata-rata T1
25 + 26
𝑇1 = = 25.5 ℃
2
g. Rata-rata T2’
29.2 + 48
𝑇2 ′ = = 38.6℃
2
h. Rata-rata T3
28.3 + 44.5
𝑇3 = = 36.4℃
2
i. Rata-rata ∆T’
0.9 + 3.5
∆𝑇 ′ = = 2.2 ℃
2
j. Rata-rata T2
30.1 + 51.5
𝑇2 = = 40.8℃
2
k. Rata-rata ∆T
5.1 + 25.5
∆𝑇 = = 15.3℃
2
l. Rata-rata W
480 + 3840
𝑊= = 2160 𝐽
2
m. Rata-rata Q
326.5071 + 2078.7855
𝑄= = 1202.6463 𝑘𝑎𝑙
2
n. Rata-rata C

0.3528 + 0. .4433
𝐶= = 0.3981kal/gram oC
2
BAB V PEMBAHASAN

Kalor merupakan bentuk energi yaitu energi panas. Karena bentuk energi maka dalam
sistem SI, kalor memiliki satuan joule. Kesetaraannya adalah 1 kal = 4,2 joule atau 1 joule =
0,24 kal. Kalor tentunya tidak lepas dari Asas Black dan Hukum Kekekalan Energi.
Asas Black adalah prinsip yang berada dalam ilmu termodimakia telah dikemukakan
oleh seorang ilmuan Fisika Joseph Black. “Jika dua buah benda yang berbeda yang dalam
suhunya dicampurkan, benda yang panas akan memberi sebuah kalor pada benda yang dingin
sehingga suhu tersebut akhirnya sama.” Pelepasan dan penyerapan kalor ini besarnya harus
imbang. Kalor yang dilepaskan sama dengan kalor yang diserap sehingga berlaku hukum
kekekalan energi. Hukum kekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan
dan diciptakan melainkan hanya dapat diubah dari suatu bentuk energi kebentuk energi yang
lain.
Kalorimeter adalah suatu alat yang di gunakan untuk menentukan kalori dengan cara
mengukur perubahan suhu dan perubahan efek termal. Hukum yang berlaku pada kalorimeter
yaitu hokum kekekalan energi, dimana energi listrik yang dihasilkan diubah menjadi energi
kalor. Prinsip kerja kalorimeter adalah mengalirkan arus listrik pada kumparan kawat
penghantar yang dimasukan ke dalam air suling. Kawat akan bergerak (akibat perbedaan
potenial) pembawa muatan bertumbukan dengan atom logam dan kehilangan energi. Sehingga
kawat pembawa muatan bertumbukan dengan kecepatan konstan yang sebanding dengan kuat
medan listriknya. Pertumbuhannya membawa muatan akan menyebabkan logam yang dialiri
arus listrik memperoleh energi yaitu energi kalor / panas.

Energi listrik digunakan untuk memanaskan air dan kalorimeter, dengan demikian terjadi
perubahan bentuk energi dari energi listrik menjadi kalor, terlihat dengan adanya perubahan
suhu kalor yang diserap oleh kalorimeter dan air di dalamnya. Perubahan suhu sebesar ∆t dapat
diukur melalui percobaan lanjutan. Misalnya pada percobaan utama, arus dijalankan selama t
detik dan dari persamaan didapatkan suhu naik T 1 sampai T2’. Selanjutnya arus dimatikan
selama t detik karena adanya pengaruh luar, suhu akan turun sebesar ∆t menjadi T 3 dengan
demikian T2 dapat dihitung.
BAB VI KESIMPULAN

Pada percobaan yang dilakukan didapatkan hasil dari percobaan 1, yaitu:


 Energi listrik yaitu 480 Joule.
 Energi kalor yaitu 326.5071 kalori.
 Kapasitas kalor yaitu 0.3528 kal/gram oC
Pada percobaan 2, didapatkan hasil yaitu:
 Energi listrik yaitu 3840 Joule.
 Energi kalor yaitu 2078.7855 kalori.
 Kapasitas kalor yaitu 0.4433 kal/gram oC
Kapasitas kalor yang dibandingkan dengan literatur yaitu 0.217 kal/gram oC. Perbedaan
hasil yang cukup signifikan disebabkan oleh berikut:
 Ketelitian saat membaca hasil.
 Alat yang digunakan.
 Suhu, tekanan, dan kelembaban ruangan laboratorium untuk percobaan.
DAFTAR PUSTAKA

 P. Tipler. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga


 Giancoli, D. C. 2001. Fisika Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
 Tim Laboratorium Fisika. 2020. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 1 Laboratorium
Fisika. Universitas Pakuan: Bogor.
 Wikipedia. 2020. “Panas”. https://id.wikipedia.org/wiki/Panas. Diakses pada 24
Desember 2020 (21.33 WIB)
 Bitar. 2020. “Penegrtian, Rumus, dan Satuan Energi Listrik Beserta Contoh Soalnya”.
https://www.gurupendidikan.co.id/rumus-dan-satuan-energi-listrik/. Diakses pada 24
Desember 2020 (21.37 WIB)
 Wikipedia. 2020. “Usaha (Fisika)”. https://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_(fisika). Diakses
pada 24 Desember 2020 (21.39 WIB)
 Nurhayati, Ai. 2014. “Ringkasan Materi Kalor dan Suhu (Bagian 2) Kelas X SMA”.
http://ainurpendidikanfisika.blogspot.com/2014/04/ringkasan-materi-kalor-dan-suhu-
bagian_22.html. Diakses pada 24 Desember 2020 (21.40 WIB).
LAMPIRAN

Soal Praktikum

1. Lengkapi data praktikum diatas! (Terdapat pada laporan bab IV)

2. Berikan kesimpulan mengenai praktikum ini! (Terdapat pada laporan bab VI)

3. Apa yang mempengaruhi nilai akurasi (keteltian) pada praktikum ini?


a. Kestabilan listrik saat melakukan percobaan, karena akan mempengaruhi
pada saat pengukuran.
b. Pembacaan alat amperemeter, voltmeter, dan thermometer oleh analis yang
mempengaruhi hasil analisis nanti.
c. Uji kelayakan dari alat yang digunakan mempengaruhi hasil.
d. Pada saat penimbangan air yang harus tepat agar tidak mempengaruhi hasil.

4. Beri definisi tentang usaha! Apakah satuan usaha dalam SI?


Usaha adalah energi yang disalurkan gaya ke sebuah benda sehingga benda
tersebut bergerak. Satuan usaha dalam SI adalah Joule (J).

5. Beri definisi tentang energi listrik dan kalor! Berikan satuan-satuan yang dipakai dan
berikan faktor konversi dari kedua satuan tersebut!
Energi listrik adalah suatu energi yang berasal dari muatan listrik yang
menimbulkan medan listrik. Satuan energi listrik adalah Joule.
Energi kalor adalah sebuah energi yang tercipta dari bahan yang bisa
menghasilkan panas. Satuan energi kalor adalah kalori atau joule.
Konversi dari Joule dan kalori adalah 1 Joule setara dengan 0.24 kalori dan 1
kalori setara dengan 4.2 Joule.

6. Jelaskan nilai C yang tepat seharusnya berapa nilainya!


Nilai C yang seharusnya adalah 0.217 kal/g oC atau mendekati yang merupakan
kapasitas kalor dari aluminium yang merupakan bahan pembuat dari kalorimeter.

7. Sebuah kalorimeter yang kapasitas kalornya 40 kal/g oC berisi 200 gram air suhunya
20oC akan dipakai untuk menentukan kalor jenis kuningan. Ke dalam kalorimeter
dimasukkan 100 gram kuningan yang bersuhu 80 oC. Jika suhu akhir air 22 oC dan kalor
jenis air 1 kal/g oC. Berapakah kalor jenis kuningan?
Diketahui:
mkuningan: 100 gram
Tkuningan: 80 oC
Tcampuran: 22 oC
mair: 200 gram
cair: 1 kal/g oC
Ckalorimeter: 40 kal/g oC
Tair: 20 oC
Ditanya:
ckuningan?
𝑄𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑄𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚 𝑎
𝑄𝑘𝑢𝑛𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑄𝑎𝑖𝑟
𝑚𝑐∆𝑇 𝑘𝑢𝑛𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑚𝑎𝑖𝑟 𝑐𝑎𝑖𝑟 ∆𝑇𝑎𝑖𝑟 + 𝐶𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 ∆𝑇𝑎𝑖𝑟
𝑚𝑘𝑢𝑛𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑐𝑘𝑢𝑛𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥(𝑇𝑘𝑢𝑛𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 − 𝑇𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 )
= 𝑚𝑎𝑖𝑟 𝑐𝑎𝑖𝑟 + 𝐶𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑥 𝑇𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 − 𝑇𝑎𝑖𝑟
100𝑥𝑐𝑘𝑢𝑛𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥(80 − 22) = (200𝑥1) + 40 𝑥 22 − 20
240𝑥2
𝑐𝑘𝑢𝑛𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 = = 0.0828 𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟𝑎𝑚℃
100𝑥58

8. Sebuah solder listrik pada tegangan 125 V memerlukan arus 1 A, dan dipakai dalam
kegiatan praktikum selama seperempat jam. Kepala solder terbuat dari tembaga dengan
massa 20g dan kalor jenis c=0.9 kal/g oC. Jika hanya 20% energi listrik yang dipakai
untuk menaikkan suhu alat itu, berapakah kenaikan suhu yang dapat dicapai?
Diketahui:
V= 125 V
I= 1 A
t= ¼ jam= 900 s
m= 20 gram
c= 0.9 kal/g oC
Ditanya:
∆T?
20%𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐿𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 = 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐾𝑎𝑙𝑜𝑟
20
𝑥𝑉𝑥𝐼𝑥𝑡 = 𝑚𝑥𝑐𝑥∆𝑇
100
20𝑥𝑉𝑥𝐼𝑥𝑡
∆𝑇 =
100𝑥𝑚𝑥𝑐
20𝑥125𝑥1𝑥900
∆𝑇 =
100𝑥20𝑥0.9𝑥4.2
2250000
∆𝑇 = = 297.62℃
7560

Anda mungkin juga menyukai