Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

(KALOR JENIS)

(PERCOBAAN-FP3)

Nama : Mohammad Raihan Ghany

NIM : 205090301111010

Fak/Jurusan : MIPA/Fisika

Tgl.Praktikum. : 21 November 2020

Nama Asisten. : Firza Indrastata Listiono

LABORATORIUM FISIKA DASAR

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

(KALOR JENIS)

Nama : Mohammad Raihan Ghany

NIM : 205090301111010

Fak/Jurusan : MIPA/Fisika

Tgl.Praktikum. : 21 November 2020

Nama Asisten. : Firza Indrastata Listiono

Catatan :

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

Paraf Paraf Nilai


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Tujuan Percobaan


Setelah menyelesaikan percobaan ini diharapkan peserta praktikum fisika dasar
dapat dijelaskannya konsep kalor jenis zat padat dan asas black dan ditentukannya
kalor jenis suatu bahan dengan digunakannya kalorimeter.
1.2. Dasar Teori
Hampir setiap hari kita menggunakan istilah panas, kegiatan pada kehidupan
sehari-hari tidak lepas dengan panas contohnya memasak air. Fenomena-fenomena
panas harus diperjelas menggunakan konsep yang jelas agar tidak salah digunakan.
Panas mengalir secara spontan dari objek yang memiliki temperatur tinggi ke tempat
bertemperatur rendah. Satuan yang biasa digunakan untuk panas adalah kalor, kalor
adalah nilai dari perubahan temperature pada 1 gram zat setiap 1 derajat celcius.

Berapa kenaikan suhu yang dialami benda ketika panas mengenai benda
tersebut? Setelah dilakukannya beberapa eksperimen tentang panas atau kalor,
didapatkan persamaan:
Q=mc ∆ T .. … … … .(1.1)
Dengan Q = Kalor
m = massa
c = kalor jenis
∆ T =Perubahan suhu
(Giancoli, 2014)

Kapasitas kalor adalah perbandingan antara kalor dengan perubahan suhu yang
terjadi. Kapasitas kalor dilambangkan dengan C. Kapasitas kalor bergantung pada
perubahan suhu yang terjadi, ketika perubahan suhunya besar, maka nilai pembagi
dengan kalor menjadi besar sehingga nilai kapasitas kalor menjadi kecil, berikut
persamaannya
Q=C ∆ T … … … … (1.2)
(Halliday & Resnick, 2014)
Membicarakan mengenai kalor, tidak akan jauh dari asas black yang
dikemukan oleh Joseph Black (1728-1799) yang menyatakan bahwa kalor yang
dilepaskan oleh zat bersuhu tinggi sama dengan kalor yang diterima oleh zat bersuhu
rendah. Dengan begitu didapatkan persamaan
Qlepas =Q Serap … …. . (1.3)

Persamaan ini dipakai untuk menentukan kalor yang digunakan dalam hal
perpindahan panas dan berhubungan dengan persamaan 1.1
(Jati, 2013)
BAB II
METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan saat praktikum, diantaranya adalah,
Sebuah kalorimeter lengkap dengan pengaduknya, timer, bahan yang akan
ditentukan kalor jenisnya, termometer, timbangan, dan gelas ukur, dan generator
uap.
2.2 Tata Laksana Percobaan
2.2.1 Rangkaian Tunggal

Sejumlah bahan yang akan ditentukan kalor jenisnya, ditimbang dan


dimasukkan ke dalam pemanas (generator uap).

Kalorimeter kosong akan ditimbang dan pengaduknya seteliti mungkin


diperhatikan bahan pengaduk sama dengan bahan kalorimeter. Jika
tidak sama harus ditimbang terpisah.

Kalorimeter diisikan air hingga mencapai kurang lebih ½ volumenya

Kalorimeter serta pengaduk yang telah terisi air ditimbang untuk


mengetahui massa air

Kalorimeter ditutup dan termometer dimasukkan ke dalam kalorimeter


(hanya ujung termometer saja yang terendam ke dalam air). Setelah
beberapa saat temperaturnya (T1) dicatat.
Setelah bahan yang dipanaskan cukup lama ( ± 15 menit, atau suhu
telah mencapai kurang lebih 80°C), temperatur pemanas (T2) dicatat.

Bahan dari pemanas diambil dan dimasukkan ke dalam kalorimeter


yang diisi air air tadi, perlahan-lahan ditutup serta termometer
dimasukkan kembali dengan hati-hati.

Ketika mengaduk kalorimeter perlahan-lahan, setiap 1/2 menit


temperature dibaca, dan pembacaan dihentikkan setelah temperaturnya
konstan.

Termometer diangkat dan batas bagian termometer yang tercelup dalam


air diperhatikan, kemudian termometer dimasukkan ke dalam gelas
ukur yang berisi air untuk mengetahui volumenya.

Pengukuran diulangi untuk bahan yang lain


BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN

3.1. Data Hasil Penelitian

Cair = 1 kal/groC vtermometer = 1 mL


Ckalorimete 0,094 kal/gr C o T1 = 26 0C
r 0,094 kal/groC T2 = 80 0C
Cpengaduk 0,113 kal/groC Mkalorimeter = 200 gr
Ctermome 7,87 kal/groC Mpengaduk = 23,7 gr
ter=
termomet =
( C)
No Mx (gr) Mk + air (gr) Mair (gr)
( C) ( C) ( C) ( C)
1 M50 = 9,0 299,5 99,5 27 26,8 26,5 26,7667
2 M75 = 13,0 299,5 99,5 27,2 27 26,8 27
3 M100 = 17,0 299,5 99,5 27,5 27,3 27 27,26
4 M125=21,8 299,5 99,5 27,8 27,6 27,2 27,53
5 M150 =25,4 299,5 99,5 28 27,7 27,4 27,7
3.2 Perhitungan
2
NO M x ( gr ) M air ( gr ) T C (° C) kal |C−Ć|
Cx ( )
g°C
1 9 99,5 26.76666666 0,190729432 0,000477048
7
2 13 99,5 27 0,172988839 0,0000168168
3 17 99,5 27.2666667 0,168409084 0,00000022936
4 21,8 99,5 27.53333333 0,15978423 0,0000828787
5 25,4 99,5 27.7 0,152528438 0,000267635
RATA RATA C 0,168888005

(M a C a + M k Ck + ρth V th C th )( T́ 1 −T 2 )
C 1= =0,190729432kal /g ℃
M 50(T 2−T́ 1)
(M a C a + M k Ck + ρth V th C th )( T́ 1 −T 2 )
C 2= =0,172988839 kal/g ℃
M 75(T 2−T́ 1)
(M a Ca + M k Ck + ρth V th C th )( T́ 1 −T 2 )
C 3= =0,168409084 kal/ g ℃
M 100 (T 2−T́ 1 )
(M a C a + M k C k + ρth V th C th )( T́ 1−T 2)
C 4= =0,15978423 kal/ g ℃
M 150 (T 2−T́ 1)
(M a Ca + M k Ck + ρth V th C th )( T́ 1 −T 2 )
C 5= =0,152528438 kal/g ℃
M 125 (T 2−T́ 1 )
Ʃ Cx
Ć= =0,168888005 kal/g ℃
n
2

δC =
√ ∑|C−Ć|   =0,014531073
(n−1)
δ Cx
Kr C= × 100 %=8,6 %


C=|Ć ± δC|=0,168888005 ± 0,014531073kal /g ℃
3.3 Grafik
X (10-1) Y (x 10-2)
9 0,014402
13 0,018868
17 0,02402
21,8 0,029225
25,4 0,03525
A=M a C a + M k C k + ρth V th Cth =119,18931 kal /℃
X =M x
( T́ 1−T 1)
Y 1=
¿¿
( T́ 2−T 1)
Y 2=
¿¿
( T́ 3−T 1)
Y 3=
¿¿
( T́ 4−T 1)
Y 4=
¿¿
( T́ 5−T 1)
Y 5=
¿¿
ƩY
Ý = =0,0238
n
ƩX
X́ = =17,24
n
Y 2−Y 1
tanθ= =0,625
X 2− X 1
Ć= A tan θ=74,49331875 kal/g ℃
(Y a−Y b)
δC = =0,013092182
2 ý
δC
Kr C= x 100 %=0,02 %

(Gambar 1 Grafik)
3.4 Pembahasan
3.4.1 Analisis Prosedur
3.4.1.1Fungsi Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu seperti neraca o’haus untuk
pengukuran massa, kalorimeter beserta pengaduknya untuk penentuan kalor jenis
suatu zat, generator uap digunakan untuk memanaskan zat yang akan diukur kalor
jenisnya, termometer untuk pengukuran temperatur, timer untuk pengecekan
temperatur tiap 30 detik, gelas ukur digunakan sebagai tempat air

3.4.1.2 Fungsi Perlakuan


Semua alat yang digunakan pada percobaan kalor jenis memiliki fungsi yang
berbeda-beda, sehingga perlakuannya juga berbeda antara satu alat dengan yang
lainnya. Sebelum semua alat digunakan, alat wajib dikalibrasi supaya tidak terjadi
kesalahan nilai yang dihasilkan. Neraca ohaus digunakan untuk penimbangan massa
zat yang akan ditentukan kalor jenisnya, penimbangan massa kalorimeter beserta
pengaduknya, dan penimbangan air. Gelas ukur digunakan untuk wadah air.
Kalorimeter digunakan untuk menentukan kalor jenis zat. Pengaduk kalorimeter
digunakan untuk mengaduk zat dengan air. Termometer digunakan untuk pengukuran
temperatur tanpa dicelupkan hingga dasar bejana. Timer digunakan untuk
pengukuran waktu diatur setiap 30 detik untuk pengecekan perubahan suhu hingga
konstan. Generator uap digunakan untuk memanaskan zat yang akan diukur kalor
jenisnya, untuk suhu awalnya disetel 26° dan dipanaskan hingga suhu 80°

3.4.2 Analisis Hasil


Setelah dilakukan penghitungan dari data yang telah didapat sebelumnya,
akan dihasilkan nilai kalor jenis setiap bahan, nilai rata-rata dari kalor jenis, deviasi
kalor jenis, koefisien ralat serta nilai kalor jenis nya . Untuk M 50 didapatkan nilai
kalor jenisnya sebesar 0,190729432 kal/g0C , M75 didapatkan kalor jenisnya
0,172988839 kal/g0C, M100 didapatkan kalor jenisnya 0,168609084 kal/g0C, M125
didapatkan kalor jenisnya 0,15978423 kal/g0C, dan M150 didapatkan kalor jenisnya
0,152528438 kal/g0C . Dan rata-rata kalor jenis pada data didapatkan sebesar
0,168888005 kal/g0C . Melalui rata-rata kalor jenis dapat diperoleh nilai deviasi dan
koefisien relatif dari data yakni 0,014531073 dan 8,6%. Nilai C didapatkan dari nilai
rata-rata yang dijumlahkan dengan plus minus nilai deviasi
0,168888005 ± 0,014531073kal /g ℃.
Pada data grafik, dihasilkan antara lain koordinat dari massa dan temperatur,
centroid dari rata-rata massa dan rata-rata temperature sebesar (17,24 , 0,0238), tan
sebesar 0,625, kalor jenis rata-rata dengan mengalikan nilai A dengan tan sebesar
74,49331875, deviasi kalor jenis didapat dari pembagian antara ya-yb dengan 2 kali
rata-rata temperature sebesar 0,013092182, koefisien ralat kalor jenis yang didapat
dari deviasi kalor jenis dibagi dengan kalor jenis rata-rata dikali dengan 100%
sebesar 0,02 %yang ditandakannya bahwa data valid dan sesuai. Pada grafik nilai data
cenderung naik. Hal ini dipengaruhi oleh temperatur dari benda. Benda dengan massa
yang kecil menghasilkan temperatur suhu yang rendah. Begitu pula sebaliknya benda
yang memiliki massa yang besar akan menghasilkan temperatur yang tinggi.
Pada data kalor jenis yang didapat untuk M50 didapatkan nilai kalor jenisnya
sebesar 0,190729432 kal/g0C , M75 didapatkan kalor jenisnya 0,172988839 kal/g0C,
M100 didapatkan kalor jenisnya 0,168609084 kal/g0C, M125 didapatkan kalor jenisnya
0,15978423 kal/g0C, dan M150 didapatkan kalor jenisnya 0,152528438 kal/g0C. dari
data tersebut dapat diketahui bahwa kalor jenis dengan nilai terkecil diperoleh oleh
M150 dan data kalor jenis terbesar diperoleh oleh M 50. Dengan demikian kalor jenis
benda tidak hanya bergantung pada massa ukuran benda, namun juuga dengan
perubahan suhu yang terjadi setelah benda dipanaskan.
Perolehan nilai pada perhitungan dan grafik memiliki perbedaan. Pada data
perhitungan Ć didapatkan dari penjumlahan dari setiap c bahan dibagi dengan
banyaknya bahan sedangkan pada grafik nilai c rata-rata diperoleh dari hasil
perkalian A dengan tan .Sehingga angka yang diperoleh juga berbeda dimana pada
perhitungan diperoleh nilai 0,168888005 kal/ g ℃dan pada grafik diperoleh nilai
74,49331875 kal/ g ℃. Deviasi pada perhitungan diperoleh dari pembagian jumlah
multlak kuadrat c dikurangin c rata-rata dengan banyaknya data dikurangi satu yakni
0,014531073 sedangkan pada grafik nilai deviasi ditentukan dengan ya dikurangi
dengan yb kemudian dibagi dengan dua kali y ratarata yakni 0,013092182, keduua
nilai tersebut tidak terlaluu berbeda. Pada koefisien alat pada perhitungan nilainya
lebih besar yaitu 8,6 %daripada pada grafik yang hanya 0,02 %
Kalor adalah energi panas yang berpindah dari benda bersuhu tinggi ke
rendah, kapasitas kalor adalah perbandingan dari perubahan kalor dengan perubahan
tiap satu derajat celcius suhu. Kapasitas kalor dinotasikan sebagai C. Kalor jenis
adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu satu gram zat sebesar satu
derajat celcius.
Termos merupakan penerapan kalor jenis pada kehidupan sehari-hari.Termos
terbuat dari tabung kaca berlapis yang pemukaan di dalamnya itu dibuat mengkilat
supaya bisa mencegah kalor masuk atau keluar dari dalam termos. Tabung kaca ini
bisa mencagah kalor masuk secara konduksi. Sementara itu dinding luar termos
dibuat dari kaca mengkilat berlapis perak berfungsi untuk mencegah perpindahan
kalor secara radiasi. Diantara lapisan kaca tersebut terdapat ruang hampa udara untuk
mencegah perpindahan kalor secara konveksi dan konduksi dari dinding kaca ke
dinding kaca luar. Nah, termos ini juga disumbat dengan bahan isolator supaya
mencegah terjadinya perpindahan kalor secara konduksi pada permukaan air
BAB IV
PENUTUP

.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini disimpulkan Setelah melakukan praktikum,
praktikan diharapkan mampu menjelaskan konsep kalor, penentuan nilai kalor
jenis suatu zat serta penggunaan kalorimeter pada pengukuran kalor jenis suatu
zat, serta dapat menerapkan konsep Asas Black untuk pengukuran kalor suatu zat.

.2 Saran
Asisten praktikum sudah menyampaikan materi dengan sangat baik
DAFTAR PUSAKA

Giancoli, D.C. 2014. Physics Principles with Applications. Pearson Education, In. Glenview.

Halliday, D & I. Resnick. 2014. Fundamental of Physics. Jhon Wiley & Sons, Inc. Hoboken

Jati, B.M.E. 2013. Pengantar Fisika 1. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
LAMPIRAN

Referensi

(Halliday & Resnick, 2014)


(Giancoli, 2014)
(Jati, 2008)
TUGAS PENDAHULUAN

1. Asas Black
Q LEPAS =Q SERAP
Q x =Q A +Qk +Qth
m x c x ∆ T 2 ¿ m A c A ∆ T 1+ m k c k ∆ T 1+ mth c th ∆ T 1
Dengan mth =Pth V th
mx c x ∆ T 2 ¿ ¿ ¿
mx c x ∆ T 2 ¿ ¿ ¿
c x =¿ ¿ ¿

2. Kalor serap adalah kalor yang diserap oleh benda bersuhu lebih rendah, sedangkan kalor
yang dilepas adalah kalor yang dilepas oleh benda bersuhu tinggi
3. menurut saya lebih baik menggunakan bentuk bongkahan karena bentuk bongkahan
mampu menyerap panas lebih baik daripada butiran
4. Bejana Adiabatik adalah bejana yang tidak mengalami pelepasan maupun penyerapan kalor

TUGAS POSTEST

Anda mungkin juga menyukai