Oleh:
NIM: 2205011071
NO URUT: 09
KELAS: ME-4A
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Turbin angin merupakan suatu alat yang mampu mengubah energi angin menjadi
energi mekanik dan selanjutnya diubah menjadi energi listrik melalui generator.
Pada Pembangkit Listrik Tenaga Banyu (PLTB), turbin angin memiliki poros yang
mempunyai jenis tersendiri yaitu Horizontal dan Vertikal yang itu sangat
berpengaruh dalam kecepatan angin dalam melakukan penelitian. Turbin angin
poros horizontal bisa ditingkatkan efisiensinya untuk mendapat koefisien daya
yang maksimal, salah satunya dengan mengunakan sudu berjumlah banyak.
Efisiensi sistem yang maksimal ini akan meningkatkan jumlah Watt (daya) yang
dihasilkan sehingga untuk mendapatkan jumlah watt tertentu cukup dengan
menggunakan jumlah kincir angin yang lebih sedikit seperti jumlah sudu,
dikarenakan menghasilkan nilai efisiensi yang sangat baik dari hasilnya pada
simulasi. Jenis bilah yang banyak digunakan di Indoensia saat ini adalah bilah
Taper atau bilah dengan desain ujung (ekor) yang lebih kecil dari pangkal pada
tipe Taperless. Pada bilah ini mempunyai kelebihan yaitu keunggulan pada thurst
dan drag dan menghasilkan daya lebih kecil , dan itu juga berpengaruh pada nilai
start up yang lebih tinggi atau sulit berputar.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui nilai Cp (Coefficient Power) terhadap percepatan angin antara bilah
dengan 2 sudu dan 3 sudu pada airfoil NACA 6510.
2. Untuk mengetahui nilai Cp (Coefficient Power) yang paling tinggi dengan TSR (Tip Speed
Ratio) yang sudah ditentukan pada Turbin Angin sumbu Horizontal.
3. Mengevaluasi bilah antara NACA 6510 yang sudah dibuat dan disimulasikan
LANDASAN TEORI
Pengertian Kincir Angin Sebagai Pembangkit Listrik Angin adalah salahsatu bentuk
energi yang tersedia di alam, Pembangkit Listrik Tenaga Anginmengkonversikan energy
angina menjadi energy listrikdengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Cara
kerjanya cukup sederhana, energi angin yangmemutar turbin
dibagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi angin
yang memutar turbin angin diteruskan untuk memutar rotor,sehingga
menghasilkan Listrik
1) Rotor
2) Bilah
3) Hub
4) Poros
7) Pitch drive
8) Nacelle
2.3. Energi kinetik, Daya, Efesiensi, Efektifitas
a. Energi kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda yang disebabkan
oleh tenaga gerak. Syarat benda bisa memiliki energi kinetik adalah dengan
adanya kecepatan dan jarak. Adapun rumus turbin angin adalah: EK = ½ mv2
m = jarak (meter(m))
b. Daya
Keterangan:
P = daya (Watt(W))
W = Usaha (joule(J))
t = Waktu (sekon(s))
c. Efesiensi.
Efesiensi adalah kemampuan untuk menggunakan sumber daya melalui cara
paling optimal, dan menghasilkan output maksimal, dengan pengorbanan yang
minimal. Setiap mesin memiliki Tingkat efesiensi yang berbeda. Adapun rumus
efesiensi untuk turbin angin adalah:
η T = Daya output rata-rata / daya rancangan x 100%
Keterangan:
η T = efesiensi turbin
BAB III
PRAKTIKUM
0.
10 39,
0,2 00 0,024
% 26
0
0.
20 114
1,1 00 0,726
% ,05
0
0.
30 2,0 184
00 2,595
% 8 ,87
0
0.
40 240
2,7 00 4,374
% ,64
BAB 0 IV
0.
50 3,3 313
00 6,645
% 28 ,28
0
0.
60 4,0 368
00 10,007
% 84 ,77
0
0.
70 5,0 402
00 15,508
% 84 ,93
0
0.
80 5,2 460
00 16,273
% 08 ,74
0
0.
90 5,5 479
00 18,288
% 21 ,23
5
0,
100 5,7 494
00 19,658
% 24 ,09
8
KESIMPULAN
4.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum sebagai berikut :
1. Turbin Angin adalah mesin yang sumber energinya berasal dari angin yang
kemudian dikonversikan menjadi energi mekanik untuk menggerakkan
generator sehingga menjadi energi listrik.
2. Turbin Angin adalah mesin yang sumber energinya berasal dari angin yang
kemudian dikonversikan menjadi energi mekanik untuk menggerakkan
generator sehingga menjadi energi listrik.
3. Daya yang diperoleh aerogenerator bergantung pada energi potensial angin
yang dihasilkan oleh turbin angin, semakin besar kecepatan angin yang
dihasilkan maka semakin besar pula daya yang diperoleh.
4.3 LAMPIRAN