Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI MESIN LISTRIK II

PERCOBAAN MOTOR INDUKSI V


(MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR)

KARAKTERISTIK PERGERAKAN MOTOR INDUKSI

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah praktikum Operasi Mesin Listrik II)

Nama Praktikan : Meilinda Estevani Hutagalung


NIM : 191724017
Kelas : 3C – TPTL / TKE
Kelompok : III (NIM 17 – 23)
Nama Anggota Kelompok : 1. Meilinda Estevani Hutagalung (191724017)
2. Michael (191724018)
3. Muhamad Rahman Mubarok (191724019)
4. Muhammad Ardhyan Putra (191724020)
5. Muhammad Fachril R (191724021)
6. Muhammad Fadhil S (191724022)
7. Muhammad Khaerul Anwar (191724023)
Dosen Pembimbing : Ir. Ahmad Mudawari, M.T
Tanggal Praktikum : Jumat, 13 Mei 2022
Tanggal Mengumpulkan : Jumat, 20 Mei 2022

PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 TEKNOLOGI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2022
MOTOR INDUKSI SANGKAR ROTOR
KARAKTERISTIK PERGERAKAN MOTOR INDUKSI

5.1 Tujuan Praktikum


1. Dapat mencari karakteristik Efesiensi: η = f (P); η = f (I); η = f (S); dan η = f (cos φ)
2. Membuat karakteristik efesiensi dengan cara pembebanan langsung
3. Dapat mencari kerugian besi, mekanik, tembaga, tambahan.

5.2 Dasar Teori


Harga efesiensi untuk tiap mesin sangat penting untuk mengecek kualitas pembuatan dan
desain motor induksi. Penentuan efesiensi secara langsung sulit dilakukan untuk motor
dengan kapasitas besar. Untuk haltersebut maka dilakukan dengan cara tidak langsung
melalui penentuan semua rugi- rugi yang nyata ( rugi tembaga, rugi besi, dan lain -lain )
dapat dicari dengan mudah bila parameter motor diketahui. Tapi ada beberapa rugi yang
tidak dapat dihitung, sehinggs untuk ini dilakukan perhitungan secara empiris (untuk rugi
tambahan dan slip -ring) . Perhitungan rugi-rugi sbb:

a) Rugi mekanik : pada bantalan dan ventilasi. Rugi ini konstan dan diukur berdasarkan
kecepatan nominal.
b) Rugi besi stator : Pada inti besi stator besarnya konstan dan dievaluasi pada kondisi
tanpa beban dengan tegangan dan frekuensi nominal.
c) Rugi yang disebabkan resistansi ( R.I )
d) catatan : efesiensi konvensional biasanya diambil pada kondisi berbeban dengan
variasi seperempat daya keluaran ( 1/4; 2/4; 3/4; 4/4; 5/4 )untuk itu diambil dari
diagram lingkaran.
e) Rugi rugi tambahan : dievaluasi secara konvensional sebesar P = 0,5 % dari daya
keluaran. = 0,005 x P.
f) Rugi rugi listrik : disebabkan oleh kontak cincin – sikat, dievaluasi secara
konvensional sebesar: P = 0,3 x I

5.3 Prosedur Kerja


1. Hubungkan rangkaian separti pada gambar.
2. Set kontrol :
− regulasi tegangan pada posisi nol.
− hubung-singkatkan kumparan arus dari wattmeter dan amper meter.
− rheostat posisi maksimum.
3. Posisi beban ( beban generator ) minimum
4. Atur power supply sampai nominal, rheostat dihubung-singkat.
5. Buka hubung-singkat alat ukur.
6. Catat penunjukan alat ukur ( V, I, T, n, W ) pada sisi motor.
7. Beri penguatan generator sehingga didapat tegangan nominal.
8. Atur beban generator dari kecil sampai nominal.
9. Untuk tiap perubahan beban, catat penunjukan alat ukur pada sisi motor.
10. Jika sudah selesai bereskan Alat seperti semula.

5.4 Rangkaian Percobaan

5.5 Peralatan Praktikum


a) Amper meter 3 buah
b) Volt meter 2 buah
c) Watt meter 1 buah
d) Autotrafo 1 buah
e) Beban Resistif 1 buah
f) Generator DC shunt 1 buah
g) Motor Induksi Rotor Sangkar 1 buah
h) Catu daya 380 V ~ 30 A
i) Catu daya 220 V DC
j) Tachometer 1 buah
5.6 Data Hasil Pengukuran

Beban n Im Vm Ig Vg Pm 3f  Torka
No
(kW) (Rpm) (Ampere) (Volt) (Ampere) (Volt) (Watt) (rad/s) (Nm)
1 0.00 2910.00 2.60 381.00 0.00 219.00 280.00 304.73 0.92
2 0.33 2723.00 6.40 380.10 1.40 207.00 800.00 285.15 2.81
3 0.66 1200.00 12.80 380.00 1.50 87.00 1120.00 125.66 8.91
4 1.00 797.00 13.00 378.00 1.50 57.00 1200.00 83.46 14.38
5 1.33 641.50 12.20 378.00 1.20 45.00 960.00 67.18 14.29
6 1.66 518.30 12.20 375.30 1.25 37.50 1000.00 54.28 18.42
7 2.00 510.00 13.00 374.70 1.40 33.00 1240.00 53.41 23.22

5.7 Perhitungan
Perhitungan dilakukan pada data ke – 2
1) Menghitung Daya Generator
𝑃𝑔 = 𝐼𝑔 × 𝑉𝑔
𝑃𝑔 = 1.40 𝐴 × 207.00 𝑉
𝑃𝑔 = 289.80 𝑊𝑎𝑡𝑡

2) Menghitung Daya Motor


𝑃𝑔
𝑃𝑚 =
0.9
289.80 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝑃𝑚 =
0.9
𝑃𝑚 = 322.00 𝑊𝑎𝑡𝑡

3) Menghitung Frekuensi
𝑛
𝑓=
60
2723.00 rpm
𝑓=
60
𝑓 = 45.38 𝐻𝑧

4) Menghitung Kecepatan Sudut


𝑛×2×𝜋
𝜔=
60
𝜔 =𝑓×2×𝜋
𝜔 = 45.38 𝐻𝑧 × 2 × 𝜋

𝜔 = 285.15 rad/s
5) Menghitung Torka
𝑃𝑚
𝑇=
𝜔
322.00 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝑇=
285.15 rad/s
𝑇 = 1.13 𝑁𝑚

6) Menghitung Efisiensi
𝑃𝑚
𝜂= × 100%
𝑊
322.00 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝜂= × 100%
800.00 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝜂 = 40.45%

7) Mencari nilai Slip


𝑁𝑠 − 𝑁𝑟
𝑠 = × 100%
𝑁𝑠
3000 𝑟𝑝𝑚 − 2723.00 rpm
𝑠 = × 100%
3000 𝑟𝑝𝑚
𝑠 = 0.0923 = 9.23 %

8) Mencari nilai Fakor Daya (Cos )


𝑃𝑚
𝐶𝑜𝑠 𝜑 =
√3 × 𝐼 × 𝑉
322.00 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝐶𝑜𝑠 𝜑 =
√3 × 6.40 𝐴 × 380.10 𝑉
𝐶𝑜𝑠 𝜑 = 0.08

9) Menghitung Nilai Rugi-Rugi Tambahan


𝑃𝑙𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 = 0.005 × 𝑃𝑚
𝑃𝑙𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 = 0.005 × 322.00 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝑃𝑙𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 = 1.61 𝑊𝑎𝑡𝑡

10) Menghitung Rugi-Rugi Listrik


𝑃𝑙𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 = 0.3 × 𝐼
𝑃𝑙𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 = 0.3 × 6.40𝐴
𝑃𝑙𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 = 1.92 𝑊𝑎𝑡𝑡
Sehingga dengan persamaan yang serupa, diperoleh seluruh data hasil perhitungan sebagai
berikut :
Pm Pg f    Ns Nr Slip Rugi Rugi
No Cos  Tambahan Listrik
(Watt) (Watt) (Hz) (rad/s) (Nm) (%) (Rpm) (Rpm) (%) (W) (W)
1 0.00 0.00 48.50 304.73 0.00 0.00 3000.00 2910.00 3.00 0.00 0.00 0.78
2 322.00 289.80 45.38 285.15 1.13 40.25 3000.00 2723.00 9.23 0.08 1.61 1.92
3 145.00 130.50 20.00 125.66 1.15 12.95 3000.00 1200.00 60.00 0.02 0.73 3.84
4 95.00 85.50 13.28 83.46 1.14 7.92 3000.00 797.00 73.43 0.01 0.48 3.90
5 60.00 54.00 10.69 67.18 0.89 6.25 3000.00 641.50 78.62 0.01 0.30 3.66
6 52.08 46.88 8.64 54.28 0.96 5.21 3000.00 518.30 82.72 0.01 0.26 3.66
7 51.33 46.20 8.50 53.41 0.96 4.14 3000.00 510.00 83.00 0.01 0.26 3.90

5.8 Tugas dan Analisis


1. Buatlah tabel dari data percobaan yang telah dilakukan
Berikut tabel hasil percobaan :
Beban n Im Vm Ig Vg Pm 3f  Torka
No
(kW) (Rpm) (Ampere) (Volt) (Ampere) (Volt) (Watt) (rad/s) (Nm)
1 0.00 2910.00 2.60 381.00 0.00 219.00 280.00 304.73 0.92
2 0.33 2723.00 6.40 380.10 1.40 207.00 800.00 285.15 2.81
3 0.66 1200.00 12.80 380.00 1.50 87.00 1120.00 125.66 8.91
4 1.00 797.00 13.00 378.00 1.50 57.00 1200.00 83.46 14.38
5 1.33 641.50 12.20 378.00 1.20 45.00 960.00 67.18 14.29
6 1.66 518.30 12.20 375.30 1.25 37.50 1000.00 54.28 18.42
7 2.00 510.00 13.00 374.70 1.40 33.00 1240.00 53.41 23.22

2. Buatlah tabel perhitungan efisiensi () dari pembebanan sesuai dengan Dasar Teori
Tabel di bawah ini merupakan tabel hasil perhitungan efisiensi dari pembebanan. Untuk cara
perhitungannya sudah tercantum pada subbab perhitungan.
Pm Pg f    Ns Nr Slip Rugi Rugi
No Cos  Tambahan Listrik
(Watt) (Watt) (Hz) (rad/s) (Nm) (%) (Rpm) (Rpm) (%) (W) (W)
1 0.00 0.00 48.50 304.73 0.00 0.00 3000.00 2910.00 3.00 0.00 0.00 0.78
2 322.00 289.80 45.38 285.15 1.13 40.25 3000.00 2723.00 9.23 0.08 1.61 1.92
3 145.00 130.50 20.00 125.66 1.15 12.95 3000.00 1200.00 60.00 0.02 0.73 3.84
4 95.00 85.50 13.28 83.46 1.14 7.92 3000.00 797.00 73.43 0.01 0.48 3.90
5 60.00 54.00 10.69 67.18 0.89 6.25 3000.00 641.50 78.62 0.01 0.30 3.66
6 52.08 46.88 8.64 54.28 0.96 5.21 3000.00 518.30 82.72 0.01 0.26 3.66
7 51.33 46.20 8.50 53.41 0.96 4.14 3000.00 510.00 83.00 0.01 0.26 3.90

3. Buat grafik η = f ( Po); η = f ( I ); η = f (s); η = f( cos φ ) dari No. 1 dan 2.


Jawab :
1) η = f ( Po)
Grafik Daya Motor terhadap Efisiensi
45.00
40.00
35.00
Efisiensi [] (%)

30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 300.00 350.00
Daya Motor [Pm] (Watt)

2) η = f ( I )
Grafik Arus Motor terhadap Efisiensi
45.00
40.00
35.00
Efisiensi [] (%)

30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00
Arus Motor Induksi [Im] (Ampere)

3) η = f (s)
Grafik Slip terhadap Efisiensi
45.00
40.00
35.00
Efisiensi [] (%)

30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00
Slip (%)

4) η = f( cos φ )
Grafik Faktor Daya (Cos Phi ) terhadap Efisiensi
45.00
40.00
35.00

Efisiensi [] (%)


30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09
Cos Phi

4. Pada grafik nomor 3, mengapa terjadi perbedaan. Jelaskan


Jawab :
Pada gfafik fungsi yang dibuat di atas, ditunjukkan hubungan antara efisiensi dengan
parameter lainnya pada percobaan kali ini. Diantaranya seperti Daya motor (Pm), Arus motor
(Im), Slip motor (s) dan hubungannya dengan besar factor daya (Power Factor/PF).
Bila dibandingkan dengan grafik motor induksi rotor lilit, pada operasi motor sangkar ini
terdapat nilai yang berbeda (kenaikan/penurunannya tidak stabil). Karena dalam praktiknya motor
rotor lilit yang tidak memiliki eksitasi eksternal ini memiliki kecepatan yang menurun drastis seiring
dengan peningkatan beban pada generator. Sehingga dengan putaran yang lambat, daya yang
dihasilkan generator pun akan sedikit.
Pada grafik efisiensi terhadap daya motor (grafik 1) dapat terlihat ketika daya motor
semakin meningkat maka nilai efisiensi daya generator semakin besar hingga nilai daya tertentu di
titik maksimalnya. Namun semakin diperbesar lagi daya outputnya maka nilai efisiensi akan
menunjukkan penurunan jika kondisi ini telah melewati nilai/batas nominal motor. Pada hasil praktikum
ini terdapat data yang kurang sesuai dimana untuk data ke-2 nilai efisiensi meningkat
drastic/signifikan dan untuk data selanjutnya efisiensi turun.Maka, dapat dilihat bahwa motor
bekerja dengan efisiensi tinggi ketika beban generator sebesar 0.33 kW dan motor memutar
generator sehingga menghasilkan daya 289.9 Watt.
Pada grafik arus motor dengan efisiensi (grafik 2), menunjukkan hubungan keduanya
berbanding lurus. Dimana semakin besar arus motor maka nilai efisiensi ini akan semakin meningkat
hingga batas optimalnya (titik efisiensi maksimum) pada grafik ditunjukkan nilai maksimum arus 6.4
A untuk menghasilkan efisiensi optimal motor. Namun, setelah melalui batas optimal arus motor
(lebih dari 6.4 A) maka nilai efisiensi motor semakin menurun. Ini sesuai dengan karakteristik
motor induksi 3 fasa pada umumnya.
Untuk grafik efisiensi terhadap slip (grafik 3) memiliki hubungan yang sama yaitu
berbanding lurus, dimana semakin besar slip maka motor pun semakin efisien hingga titik/nilai
optimalnya (pada data ini slip yang baik di nilai 0.0923). Namun jika slip diperbesar/diperkecil
maka akan terjadi pernurunan efisiensi motor induksi. Bila dianalisis hubungannya dengan putaran
motor, maka seperti yang diketahui bahwa slip berbanding terbalik dengan putaran motor dimana
semakin kecil putaran pada motor maka slipnya semakin besar. Sehingga dapat diketahui semakin
kecil putaran motornya maka efisiensinya akan semakin besar.
Lalu yang terakhir adalah grafik efisiensi terhadap cos  (grafik 4), dimana dapat dilihat
pada grafik hubungannya adalah berbanding lurus. Dimana semakin besar PF nya maka efisiensinya
akan cenderung mengalami kenaikan. Namun begitu, pada batas PF tertentu yaitu saat sudah
berada di titik optimalnya. Efisiensi yang dihasilkan pun akan menurun. Dari data ini umumnya
mirip dengan karakteristik motor induksi pada umumnya namun ketika beban naik di 0.33 kW
diperoleh factor daya yang meningkat drastic dan menurun lagi saat beban dinaikkan.

Anda mungkin juga menyukai