Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

PRAKTIKUM SISTEM KENDALI PROSES

Disusun oleh :
Ade Rizal Novianto 2241177003
Muhammad Diza Al Hafizh 2241177010
Mukhammad Thoifuri Thobroni 2241177008

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK ELEKTRONIKA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2023/2024
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM 2

PERCOBAAN PENGUKURAN SENSOR KECEPATAN

I. TUJUAN PERCOBAAN
 Mengatahui pengaruh kecepatan motor terhadap frekuensi.
 Mengetahui pengaruh frekuensi terhadap gelombang yang dihasilkan

II. ALAT DAN BAHAN


1. ALAT :
 Multimeter
 Protoboard
 Kabel jumper
 Tachometer
 Power supply Adjustable
2. BAHAN :
 Motor DC 3V
 Optocoupler
 Resistor 82 Ω dan 330Ω
III. PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Melakukan kalibrasi pada multimeter
3. Rangkai komponen pada protoboard
4. Kemudian melakukan pengambilan data berupa kecepatan putaran
motor dengan menggunakan tachometer meter, data frekuensi dan
gelombang menggunakan osiloscop.
IV. Hasil Praktikum

frekuensi Kecepatan Bentuk Gelombang


motor dc

500 hz 3400 rpm

580 hz 4300 rpm

662 hz 4900 rpm

687 hz 5200 rpm

778 hz 5800 rpm

Kecepatan Motor
7000
6000
5000
4000
3000
2000 Pe rbandingan de ngan grafi k
1000 Linie r
0
7000450 500 550 600 650 700 750 800
6000 5800
5200
f(x) = 8.58188358054809 x4900
− 784.420128563543
5000 4300
4000 3400
3000
2000
1000
0
450 500 550 600 650 700 750 800
Fungsi Invers
900
800
700
600
500
400
300
200
100
0
3000 3500 4000 4500 5000 5500 6000

V. Analisa
Setelah melakukan pengukuran dapat dianalisa bahwa semakin
cepat putaran motor dc (rpm), frekuensi yang didapat oleh optocoupler
juga semakin besar . Hal ini terjadi saat sensor RPM yang berbasis
optocoupler LED pada optocoupler diberikan tegangan listrik, sehingga
menghasilkan cahaya. Cahaya dari LED kemudian mengenai rotor motor
yang memiliki bagian transparan, biasanya berupa cakram atau
engsel.Cahaya yang melewati bagian transparan tersebut kemudian
terdeteksi oleh fotodetektor yang terletak di sisi lain optocoupler. Setiap
kali cahaya melewati bagian transparan, fotodetektor akan memberikan
sinyal output. Sinyal output yang diterima oleh fotodetektor kemudian
dikirimkan ke rangkaian elektronik pengatur kecepatan motor DC.
Pada motor DC, kecepatan putarannya dipengaruhi oleh tegangan
yang diberikan ke motor tersebut. Secara umum, hubungan antara
kecepatan motor DC dan tegangan dapat dijelaskan dengan prinsip dasar
motor DC yaitu hokum back-EMF (electromotive force) atau tegangan
belakang.Saat motor DC berputar, hukum back-EMF menyebabkan motor
menghasilkan tegangan belakang yang searah dengan arus listrik yang
mengalir melalui motor. Tegangan belakang ini memiliki besar yang
sebanding dengan kecepatan putaran motor. Semakin cepat putaran motor,
semakin besar tegangan belakang yang dihasilkan.
Ketika tegangan yang diberikan pada motor DC dinaikkan, maka
arus listrik yang mengalir melalui motor akan meningkat dan
meningkatkan tegangan belakang motor. Dalam kondisi tertentu, tegangan
belakang dapat menjadi sama atau bahkan melebihi tegangan yang
diberikan pada motor, sehingga arus yang mengalir melalui motor akan
terbatas dan menyebabkan kecepatan motor tidak bisa dinaikkan lebih
lanjut.

VI. Kesimpulan
Dari hasil data diatas dapat disimpulkan :
a) Semakin tinggi frekuensi maka semakin besar putaran motor.
b) Jika frekuensi (jumlah gelombang dalam 1 detik) tinggi, maka jarak
antar gelombang semakin rapat, jika semakin rendah maka jarak
gelombang semakin rentan.
c) Dari percobaan diatas didapatkan grafik invers dengan mengubah nilai
X dan Y.

Anda mungkin juga menyukai