MESIN LISTRIK
Tujuan kegiatan praktikum mesin listrik adalah untuk mengetahui konsep dasar
terbangkitnya energi listrik, energi mekanik dan pemindahan energi listrik pada suatu
mesin listrik melalui percobaan dan pengujian di laboratorium.
Mesin listrik meliputi jenis mesin dinamis dan statis. Mesin dinamis terdiri dari
generator AC, generator DC, motor induksi, motor sinkron, motor DC. Mesin-mesin listrik
tersebut di atas bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik. Sedangkan mesin statis
adalah transformator (trafo) yang terbagi menjadi trafo daya dan trafo ukur.
UNIT PRAKTIKUM
A. Generator AC satu fasa
B. Generator Tiga Fasa
C. Motor Induksi Satu Fasa
D. Motor Induksi Tiga Fasa
E. Transformator (trafo) Daya Satu Fasa
F. Trafo Daya Tiga Fasa
G. Generator DC Penguat terpisah
H. Generator DC Penguat sendiri
I. Motor DC Penguat terpisah
J. Motor DC Penguat sendiri
Data yang diperoleh dari hasil pengujian dan pengamatan digunakan sebagai bahan
untuk membuat laporan secara individu yang secara garis besar berisi tujuan, teori singkat,
data yang diperoleh, analisis data, pembahasan dan simpulan.
SISTEM PENILAIAN
Nilai akhir semester diperoleh dari aktifitas di laboratorium dan laporan setiap unit
praktikum (80%), serta ujian akhir semester (20%). Laporan individu dikumpulkan paling
lambat satu minggu setelah kegiatan praktikum setiap unit. Keterlambatan pengumpulan
laporan akan menyebabkan pengurangan nilai.
TUJUAN
1. Mengetahui pengaruh perubahan frekuensi terhadap putaran (rpm)
2. Mengetahui pengaruh perubahan fluks magnit terhadap tegangan
3. Mengetahui pengaruh perubahan beban terhadap tegangan terminal
DASAR TEORI
Prinsip kerja generator berdasar induksi elektromagnetik. Setelah rotor diputar oleh
penggerak mula (prime mover), di antara lilitan jangkar. Jika pada kumparan dialiri listrik
DC, maka pada permukaan kutub akan timbul medan magnet yang berputar dengan
kecepatan saa dengan putaran kutub.
Garis-garis gaya fluks yang berputar akan memotong kumpara jangkar yang ada di
stator sehingga kumpara jangkar timbul EMF atau GGL atau tegangan induksi. Frekuensi
EMF mengikuti persamaan :
P.n
f= Hz …………………1
120
Keterangan :
f = frekuensi ……Hz
P = jumlah kutub
n = putaran …….rpm
E = tegangan induksi …….Volt
= fluk magnit …….Weber
N = banyaknya lilitan
CRO
Rangkaian Uji :
V PM G F
Petunjuk Kerja :
Setelah rangkaian uji seperti pada gambar 1, atur rpm mulai 0 hingga 1500 rpm
catat dan gambar besarnya frekuensi dan bentuk gelombangnya. Perlakuan dilakukan
dengan perubahan rpm menaik dan menurun masukan pada lembar data 1 Perubahan
frekuensi terhadap perubahan putaran dan gambarkan pada lember data 2.
Rv If
Ef Rf G
V F
PM
V Generator AC Satu Fasa
Penggerak Mula
Gambar 2
Rangkaian Uji Perubahan Tegangan Induksi
PENGUJIAN BERBEBAN
Pengujian generator berbeban untuk mengetahui perubahan sifat beban terhadap
perubahan tegangan terminal.
Langkah percobaan :
Atur rpm pada PM hingga frekuensi 50 Hz, atur If hingga tegangan mencapai 220
Volt, masuk beban R, L, dan C, lalu masing-masing diamati dan dicatat pada lembara data
4 dalam tabel pengamatan.
TUGAS
1. Analisis data untuk setiap percobaan dengan analisis diskripsi
2. Bahas hasil analisis saudara
3. Setelah percobaan beban R, L, dan C dilepas dan diukur perubahan tegangannya, maka
hitung regulasinya (persentase perubahan tegangan).
4. Gambar vektor diagram masing-masing beban
600 1200
2
900 900
3
1200 600
4
1500 300
5
TUJUAN
1. Mengetahui perubahan besaran arus dan tegangan dalam hubungan Y/
2. Mengetahui perubahan tegangan terhadap beban seimbang dan tak seimbang
DASAR TEORI
Hubungan Y prinsip ujung yang sejenis dihubungkan, hubungan ujung-ujung yang
tidak sejenis dihubungkan.
a. Hubungan Y
U x
V y U V W
W z z x y
b. Hubungan
U x U V W
V y
W z z x y
Gambar 3
Prinsip Hubungan Y dan
Rf If
U
Ef Rf Ef1 V V
Ef2 Ef3 V
V
V
V V
W
Gambar 4
Rangkaian Uji Tanpa Beban
Petunjuk Kerja
Atur If mulai dari 0 ; 0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ; 0,5 ; ….A, hingga tegangan line mencapai 220
V ukur tegangan fasa dan line setiap perubahan If . Isikan data pada lembar data 1
V
E3 W
Gambar 5
Rangkaian Uji Hubungan
Petunjuk Kerja
Atur If mulai dari 0 ; 0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ; 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8 ; 0,9 ; 1,0 ….A, ukur
tegangan fasa dan line setiap perubahan If Isikan pada lembar data 2
Rf If
A U
Ef Rf Ef1 V RL
A N
Ef2 Ef3 V
A
V
V V
W
A
Gambar 4
Rangkaian Uji Tanpa Beban
Petunjuk Kerja
Atur If hingga tegangan mencpai 220 V, mesin hubung beban dengan hubungan :
a. Beban seimbang dalam hubungan Y dan , ukur arus kawat line, kawat Nol dan
tegangan, ukur Cos q setiap beban
b. Beban tak seimbang dalam hubungan Y dan , ukur arus kawat line, kawat Nol dan
tegangan ukur Cos q setiap beban.
Petunjuk Kerja
Atur If hingga tegangan mencpai 220 V, mesin hubung beban dengan hubungan :
c. Beban seimbang dalam hubungan Y dan , ukur arus kawat line, kawat Nol dan
tegangan, ukur Cos q setiap beban
d. Beban tak seimbang dalam hubungan Y dan , ukur arus kawat line, kawat Nol dan
tegangan ukur Cos q setiap beban
TUGAS
1. Berapakah regulasi untuk masing-masing beban ?
2. Gambarkan vektor diagram untuk masing-masing beban
3. Mengapa alternator pada umumnya di stator dihubung bintang ?
1 Stator Y
Beban Y
2
3 Stator Y
Beban
4
5 Stator
Beban Y
6
7 Stator
Beban
8
1 Stator Y
Beban Y
2
3 Stator Y
Beban
4
5 Stator
Beban Y
6
1 Stator Y
Beban Y
2
3 Stator Y
Beban
4
5 Stator
Beban Y
6
7 Stator
Beban
8
1 Stator Y
Beban Y
2
3 Stator Y
5 Stator
Beban Y
6
7 Stator
Beban
8
TUJUAN
Mengetahui sifat dasar motor induksi 1 fasa pada beban nol, beban nominal dan hubung
singkat
DASAR TEORI
Prinsip kerja motor induksi berdasar induksi fluks magnetis, bila lilitan stator
dihubung tegangan bolak-balik satu fasa atau tiga fasa maka arus akan mengalir pada
kumparan stator. Arus menimbulkan medan gerak bolak-balik dengan kecepatan sebanding
dengan kecepatan sinkron dan akan mengikuti persamaan :
120 f
ns ……........rpm
P
dengan arti:
Ns = kecepatan putar medan stator …………rpm
f = frekuensi …………Hz
P = Banyaknya kutup
m 2
r 2x Sin m Sin ………Weber
2 2
Jadi besarnya fluks resultante ( r ) motor induksi 1 fasa adalah setiap saat mengalami
perubahan, nilai terbesar r m
Persamaan daya :
Daya input : PI = V . I1 Cos ……..Watt
Rugi daya (CU) pada lilitan stator : P cu = I 12 R1 ……..Watt
1 2 2
Daya masuk pada rotor : Pg = I 2 R2 ……..Watt
s
1 1 2 2
Torsi : Tg I 2 R2 …....N-m
2n s
1 I 22 R2 I 2R
Dengan : n ns 1 s , maka Tg k 2 2
2ns s S
Besarnya nilai slip (s) adalah :
ns n n
s 1
ns ns
Total torsi T = T F - TB
Dalam keadaan diam besarnya slip 0 dan + 2, s = 1 dan (2-s) = 1 , oleh karenma itu
motor induksi satu fasa tidak dapat starting dengan sendirinya. Starting memerlukan
bantuan.
Data spesifikasi alat dan bahan ditulis pada lembar data 1
Rangkaian uji
I IU
A A
W A
IB
V B U
V
Pengujian 1
Mengetahui arus input, arus bantu, arus utama, rugi daya dan rpm terhadap pengaruh
perubahan tegangan input kondisi tanpa beban
Langkah :
1. Motor tidak dibebani
2. Atur autotrafo mulai 0 ; 30 ; 60 ; 90 ; 120 ; 150 ; 180 ; 210 ; 220 ; 230
3. Amati dan catat pada lembar data 2 pengukuran tegangan, arus input, arus utama,
arus bantu dan daya
Pengujian 3
Mengetahui arus start motor tanpa beban dan berbeban
MOTOR BERBEBAN
Langkah :
1. Motor dibebani penuh
2. Autotrafo dan watt meter dilepas
3. Kontak langsung dengan sumber tegangan 220 Volt melalui sakelar
4. Lakukan kontak start sampai 3 kali
5. Amati arus dan tegangan secara cepat
6. Catat pada lembar data 4
TUGAS
a. Analisis data dengan diskripsi grafik
b. Berapakah rugi daya motor induksi ?
c. Berapakah perbandingan arus start tantpa beban dengan berbeban ?
d. Berapakan efisiensi motor ?
LEMBAR DATA
1 Data spesifikasi alat dan bahan
2. Tanpa beban
No. Perubahan VI II IB IU Daya rpm
(Volt) (Ampere) (Ampere) (Amapre) (Watt)
1 30 …………. …………. …………. ……… …………
2 60 …………. …………. …………. …. .
3 90 …………. …………. …………. ……… …………
4 120 …………. …………. …………. …. .
5 150 …………. …………. …………. ……… …………
6 180 …………. …………. …………. …. .
7 210 …………. …………. …………. ……… …………
8 220 …………. …………. …………. …. .
9 230 …………. …………. …………. ……… ……
4. Arus Starting
5. Beban diatur dengan cara menambah beban dari kecil hingga besar
TUJUAN
a. Mengetahui data plate name pada alat dan bahan praktikum
b. Menegtahui arus starting tanpa beban dan berbeban
c. Mengetahui manfaat hubungan Y dan
d. Mengetahui pembebanan motor tiga fasa
DASAR TEORI
a. Prinsip kerja
Prinsip kerja motor induksi berdasar induksi fluks magnetis, bila lilitan stator dihubung
tegangan bolak-balik tiga fasa maka arus akan mengalir pada kumparan stator. Arus
menimbulkan medan gerak putar dengan kecepatan sebanding dengan kecepatan
sinkron dan akan mengikuti persamaan :
120 f
ns …….. rpm …….1
P
Dengan arti :
Ns = kecepatan putar medan stator …………rpm
f = frekuensi …………Hz
P = Banyaknya kutup
Jadi besarnya fluks resultante ( r ) motor induksi 3 fasa adalah setiap saat mengalami
terbesar r 1,5 m
U x
U V W
V y
W z z x y
Karena slip kecil maka rugi tembaga rotor ( I O2 2 R2 ) dapat diabaikan,sehingga rangkaian
ekivalen seperti pada gambar 2
Io1 R1 X1
Vi Ro Xo
Gambar 2
Rangkaian Ekivalent Tanpa Beban
Untuk memisahkan antara PCU dengan Pfw dengan lengkung karakteristik seperti pada
gambar 3 di bawah ini :
Io P o
O
V
Gambar 3
Diagram Karakteristik Beban Nol
Dari diagram karakteristik Pfw dapat diambil sama dengan daya masuk pada tegangan
minimum dimana motor akan berputar.
Lengkun Po = Po(V), encatatan hanya dapat dilakukan sampai titik A, dengan
memperpajang lengkung A sampai memotong garis tegak pada titik B, maka rugi P fw sama
dengan garis OB.
Rugi inti terdiri dari :
PC = Pe + Ph …………….6
1. Cara B (kerapatan fluksi maksimum) onstan yang kerjakan dengan membuat V/f
konstan.
2. Tentukan nilai-nilai dari Vdan f hinggta V/f konstan
3. Ukur nilai-nilai daya masuk dari berbagai perubahan V
4. Nilai rugi inti :
PC = Po – Pfw ……………..7
5. Cara perhitungan dengan mengandaikan : untuk tegangan jepit V 1 ; daya masuk Po1 ;
frekuensi f2
Ihs Phs
O V
Gambar 4
Diagram Karakteristik Hubung Singkat
R1 X1 R2 X2
Ihs
V
Gambar 5
Rangkaian Ekivalen Hubuing Singkat
Phs
Re = R1 + R2 = …………..9
I hs2
Xe = Z e2 Re2 ………….11
Rangkaian uji
Pengujian yang penting pada motor induksi adalah ;
a. Pengujian beban nol, untuk mendapatkan arus, daya, serta rugi-rugi daya
b. Pengujian hubung singkat (rotor diblok)
R S T R
S
V T
Autotrafo 3 fasa
W W
IR R
Ef1
A
Ef2 Ef3
V
U W IS S
3
IT T
Gambar 6
Rangkaian Uji
Langkah kerja
a. Pengujian beban kosong
1. Motor tidak dikopel dengan beban mekanik
2. Atur regulator 3 fasa untuk memperoleh variasi tegangan input, atur mulai 0, 20 ; ;
40; 60 ; 80 ; 100 ; 120 ; 140; 160 ; 180 ; 200 ; 220 ; 240
3. Catat arus tegangan dan daya setiap perubahan tegangan pada lembar data 2
3. Karakteristik Beban
No. Peubah Arus VI (Volt) W1 (Watt) W2 (Watt)
Beban I (A)
TUJUAN
Mengetahui watak kerja trafo, dengan memperhitungkan empat parameter R e, Xe,
Go dan Bo
DASAR TEORI
Transformator (trafo) alat untuk memindahkan energi listrik denga perubahan
tegangan. Konstruksi trafo terdiri dua kumparan yaitu kumparan primer dan skunder. Bila
pada bagian primer hubungkan dengan sumber tegangan AC sebesar V 1, maka fluks
mengalir pada inti sebesar m akan melingkar pada inti trafo, maka pada primer dan
skunder terdpat GGl (E) induksi sebesar E 1 dan E2. Besarnya GGl induksi ditulis
persamaan sebagai berikut:
Perbandingan transformasi
Perbandingan GGl primer dan sekunder sama dengan perbandingan banyaknya lilitan
primer dan sekunder dalam persamaan ditulis :
E1 V1
a, ………3
E2 V2
disebut perbandingan transformasi tegangan
Perbandingan tansformasi dengan arus :
E1 V1 I 2
a ……….4
E2 V2 I 2
Tranformator dapat diketahui wataknya dengan cara melakukan pengujian tanpa beban dan
hubung singkat.
a. Tujuan Pengujian ini untuk mengetahui rugi beban nol atau rugi inti, menentukan
Xo dan Ro
b. Rangkaian uji
W A
220 V1 V E1 E2 V V2
Regulator TR TT
Langkah :
1. Sisi sekunder tanpa beban
2. Pastikan gambar rangkaian benar
3. Input pada sisi tegangan rendah (sisi primer)
4. Atur regulator dari 0 ; 2 ; 4 ; 6 ; 8 ; 10 ; 12
5. Amati dan catat penunjukan pada alat ukur catat pada lembar data 1
W A
220 V1 V E1 E2 V V2
Regulator TT TR
PENGUJIAN BERBEBAN
Rangkaian uji
W A
220 V1 V E1 E2 V V2
Regulator TT TR
Langkah :
f. Sisi tegangan rendah (TR) dihubungkan dengan beban bervariasi
g. Pastikan gambar rangkaian benar
h. Input pada sisi tegangan tinggi (TT) (sisi primer)
i. Atur regulator sehingga mencapai tegangan nominal
j. Amati dan catat penunjukan pada alat ukur dari setiap perubahan beban yang dipasang .
TUGAS
1. Berapa besar rugi inti trafo yang diuji ?
2. Apa sebabnya percubaan hubung singkat tidak menggunakan tegangan penuh ?
TUJUAN
Dapat merangkai berbagai hubungan traformator tiga fasa
Dapat mengetahui perbandingan tegangan keluarannya
DASAR TEORI
Transformator tiga fasa dapat diperoleh dari;
a. Tiga buah transformator satu fasa
b. Satu unit transformator tiga fasa
Ada beberapa jenis sambungan pada transformator 3 fasa yaitu:
a. Belitan primer: sambungan bintang (Y), dan sambungan delta ()
b. Belitan sekunder: sambungan (Y), sambungan delta () dan sambungan zig-zag (Z)
a2
a1 b1 c1
a1 c
1
a2 b2 c2 c2 b1 b2
n
(a) (b)
c1 a2
c1 a2
b2 b1
b2 b1
(a) (b)
TUJUAN
Mengetahui sifat dasar generator DC penguat tersendiri
DASAR TEORI
Generator DC membangkitkan tegangan arus searah (DC), tegangan yang
dibangkitkan dalam suatu penghantar (Er) sama dengan garis gaya fluks total yang
dipotong dibagi dengan waktu, dengan persamaan umum dapat ditulis :
. p.n.Z
Eg Volt
a.60.
Generator dengan penguatan terpisah atau pengauatan bebas adalah pengauatan medan
didapat /berasal dari sumber lain. Arus penguatan tidak tergantung dari sumber generator.
RF G
V
RL
Petunjuk Kerja :
Peubah If dengan langkah :
a. Terminal tidak disambung dengan beban
b. Generator diputar dengan kecepatan penuh
PENGUJIAN BERBEBAN
Pengaturan pada If, dengan langkah :
a). Terminal disambung beban
b). Pasang amperemeter pada bagian beban
c). Putar generator sampai putaran penuh
d). Atur If dari 0 ; 0,25 ; 5; 7,5 ; 10 ; 12,5 ; 15 ; 17,5 ; 20 ; 22,5 ; 25 mA bertahap
hingga memperoleh tegangan 110 Volt
e). Ukur If , V, dan IL catat pada lembar data 2
TUGAS
1. Apa keuntungan penguatan terpisah ?
2. Berapa besar regulasi tegangan ?
3. Berapakah daya keluar jangkar ?
LEMBAR DATA 1
1. Tanpa Beban
Peubah If Peubah n (rpm)
No. If (A) V (volt) Rpm N (rpm) V (volt) If
1 0 (tetap) 0 (tetap)
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2 Berbeban Beban
Peubah If Peubah n (rpm)
No. If (A) V (volt) Rpm N (rpm) V (volt) If
(tetap) (tetap)
1 0 0
2
3
4
5
6
7
8
9
10
TUJUAN
Mengetahui sifat dasar generator DC penguat tersendiri
DASAR TEORI
Generator DC membangkitkan tegangan arus searah (DC ), tegangan yang
dibangkitkan dalam suatu penghantar (E r) sama dengan garis gaya fluks total yang
dipotong dibagi dengan waktu, dengan persamaan umum dapat ditulis :
. p.n.Z
Eg Volt
a.60.
Keterangan : Eg = tegangan total yang dibangkitkan ………..Volt
= Fluks magnit …………Weber
n = putaran per menit
Z = banyak penghantar yang efektif
A = banyak cabang parallel
Generator dengan penguatan terpisah atau pengauatan bebas adalah penguatan medan
didapat /berasal dari sumber lain. Arus penguatan tidak tergantung dari sumber generator.
RV S
A
A If
Rsh G
V
E RL
Petunjuk Kerja :
a. Peubah If dengan langkah
1. Terminal tidak disambung dengan beban
PENGUJIAN BERBEBAN
1. Pengaturan pada If, dengan langkah :
a). Terminal disambung beban
b). Pasang amperemeter pada bagian beban
c). Putar generator sampai putaran penuh
d). Atur If dari 0 hingga 0; ,2,5 ; 5; 7,5 ; 10 ; 12,5 ; 15 ; 17,5 ; 20 ; 22,5 ; 25 mA
bertahap memperoleh tegangan 110 Volt
e). Ukur If , V, dan IL catat pada lembar data 2
2. Pengaturan n (putaran), dengan langkah
a). Terminal disambung beban
b). Pasang amperemeter pada bagian beban
c). Atur If hingga 0 ; 2,5 ; 5; 7,5 ; 10 ; 12,5 ; 15 ; 17,5 ; 20 ; 22,5 ; 25 mA bertahap
memperoleh besaran tegangan 110 Volt
d). Atur putaran generator sampai putaran penuh
e). Ukur If , V, IL dan n catat pada lembar data 2
f). Pada saat beban penuh sakelar dilepas, ukur dan catat tegangan
TUGAS
1. Apa keuntungan penguatan Shunt ?
2. Berapa besar regulasi tegangan ?
3. Berapakah daya keluar jangkar ?
1. Tanpa Beban
Peubah If Peubah n (rpm)
No. If (A) V (volt) Rpm N (rpm) V (volt) If
1 0 (tetap) 0 (tetap)
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2 Beban
Peubah If Peubah n (rpm)
No. If (A) V (volt) Rpm N (rpm) V (volt) If
(tetap) (tetap)
1 0 0
2
3
4
5
6
7
8
9
10
TUJUAN
a. Mengetahui prinsip kerja
b. Dapat membandingkan kondisi berbeban dengan tanpa beban.
DASAR TEORI
Jenis motor arus searah (DC) sama dengan jenis generator DC.
Motor DC dengan penguatan terpisah pada jangkar motor timbul EMF (GGL) lawan
sebesar Eb yang melawan tegangan masuk (Vt), persamaan yang menyatakan tegangan,
arus, daya dan resistan adalah sebagai berikut :
P
Persamaan GGL lawan : Eb .Z .n.( ) Volt ……….1
a
Eb Vt ( I a Ra e) volt ……….2
Vf
Persamaan arus penguat : If = Ampere ……….5
R Rf
kEb
Persamaan kecepatan motor : n = rps ………..7
a
k=
P.Z
pada persamaan 7 putaran motor dapat diatur Eb dan , sedangkan untuk mengatur
Eb dapat diatur pada bagian tegangan input VI (persamaan 2), dan mengatur
diatur pada bagian If
RF M V
V
Gambar 1
Rangkaian Pengujian Tanpa Beban
RV
IF I
A A
Ef Ia
RF M V
V
RV IIF
IL
Ef RF
G RL
Gambar 2
Rangkaian Pengujian Bebeban
TUGAS
a. Pada penguatan berapa amper moto mulai start kerja ?
b. Bagaimana mengatur putaran motor DC ?
c. Apa pengaruh putaran terhadapaperubahan beban ?
d. Pada saat tegangan input turun apakah torsi motor mengikuti turun ?
LEMBAR DATA 3
LEMBAR DATA 5
VI = 110 V
TUJUAN
1. Mengetahui prinsip kerja
2. Dapat membandingkan kondisi bebeban dengan tanpa beban.
DASAR TEORI
Jenis motor arus searah (DC) sama dengan jenis generator DC.
Motor DC dengan penguatan terpisah pada jangkar motor timbul EMF (GGL)
lawan sebesar Eb yang melawan tegangan masuk (Vt), persamaan yang menyatakan
tegangan, arus, daya dan resistan adalah sebagai berikut :
P
Persamaan GGL lawan : Eb .Z .n.( ) Volt ……….1
a
Eb Vt ( I a Ra e) volt ……….2
Vi
Persamaan arus penguat : ISh = Ampere ……….5
RSh
kEb
Persamaan kecepatan motor : n = rps ………..7
a
k=
P.Z
Pada persamaan 7 putaran motor dapat diatur Eb dan , sedangkan untuk mengatur Eb
dapat diatur pada bagian tegangan input VI (persamaan 2), dan mengatur diatur pada
bagian If .
Rangkaian uji:
RV ISh IL
A +
A Ia
Rsh M V
V
E
RV IF Gambar 1
Rangkaian Tak Beban
Ef RF
G
Rsh M V
V
E
RV IF
IL
Ef RF
G RL
Gambar 2
Rangkaian Pengujian Bebeban
TUGAS
a. Data-data dianalisis dan dideskripsikan dalam grafis
b. Apa pengaruh beban motor ketika tanpa beban dengan berbeban ?
c. Pada beban berapa motor hinga diam ?
d. Berapakah rugi-rugi daya yang terjadi pada motor ?
LEMBAR DATA 3
Beban, I f dan Vi ditentukan, yang diatur beban pada generator
If = 0,5 A, dan VI = 110 V
No. If (A) VI (Volt) IL (A) Rpm
LEMBAR DATA 5
Beban, Vi konstan, yang diatur If
VI = 110 V
No. VI (Volt) If (A) IL (A) Rpm