Anda di halaman 1dari 53

PANDUAN PRAKTIKUM

MESIN LISTRIK

LABORATORIUM MESIN LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023
PENDAHULUAN

Tujuan kegiatan praktikum mesin listrik adalah untuk mengetahui konsep dasar
terbangkitnya energi listrik, energi mekanik dan pemindahan energi listrik pada suatu
mesin listrik melalui percobaan dan pengujian di laboratorium.
Mesin listrik meliputi jenis mesin dinamis dan statis. Mesin dinamis terdiri dari
generator AC, generator DC, motor induksi, motor sinkron, motor DC. Mesin-mesin listrik
tersebut di atas bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik. Sedangkan mesin statis
adalah transformator (trafo) yang terbagi menjadi trafo daya dan trafo ukur.

UNIT PRAKTIKUM
A. Generator AC satu fasa
B. Generator Tiga Fasa
C. Motor Induksi Satu Fasa
D. Motor Induksi Tiga Fasa
E. Transformator (trafo) Daya Satu Fasa
F. Trafo Daya Tiga Fasa
G. Generator DC Penguat terpisah
H. Generator DC Penguat sendiri
I. Motor DC Penguat terpisah
J. Motor DC Penguat sendiri
Data yang diperoleh dari hasil pengujian dan pengamatan digunakan sebagai bahan
untuk membuat laporan secara individu yang secara garis besar berisi tujuan, teori singkat,
data yang diperoleh, analisis data, pembahasan dan simpulan.

SISTEM PENILAIAN
Nilai akhir semester diperoleh dari aktifitas di laboratorium dan laporan setiap unit
praktikum (80%), serta ujian akhir semester (20%). Laporan individu dikumpulkan paling
lambat satu minggu setelah kegiatan praktikum setiap unit. Keterlambatan pengumpulan
laporan akan menyebabkan pengurangan nilai.

Panduan Praktikum Mesin Listrik 1


UNIT A
GENERATOR AC SATU FASA

TUJUAN
1. Mengetahui pengaruh perubahan frekuensi terhadap putaran (rpm)
2. Mengetahui pengaruh perubahan fluks magnit terhadap tegangan
3. Mengetahui pengaruh perubahan beban terhadap tegangan terminal

DASAR TEORI
Prinsip kerja generator berdasar induksi elektromagnetik. Setelah rotor diputar oleh
penggerak mula (prime mover), di antara lilitan jangkar. Jika pada kumparan dialiri listrik
DC, maka pada permukaan kutub akan timbul medan magnet yang berputar dengan
kecepatan saa dengan putaran kutub.
Garis-garis gaya fluks yang berputar akan memotong kumpara jangkar yang ada di
stator sehingga kumpara jangkar timbul EMF atau GGL atau tegangan induksi. Frekuensi
EMF mengikuti persamaan :

P.n
f= Hz …………………1
120

Besarnya tegangan induksi yang timbul pada kumparan jangkar di tulis :

E = 4,44. f.  . N Volt/fasa ........... ………….2

Keterangan :
f = frekuensi ……Hz
P = jumlah kutub
n = putaran …….rpm
E = tegangan induksi …….Volt
 = fluk magnit …….Weber
N = banyaknya lilitan

Panduan Praktikum Mesin Listrik 2


PENGUJIAN TANPA BEBAN

1 Pengujian pembuktian perubahan frekuensi terhadap perubahan rpm (persm 1)

CRO
Rangkaian Uji :

V PM G F

Penggerak Mula (PM) Generator AC Satu Fasa


Gambar 1
Rangkaian Uji

Petunjuk Kerja :
Setelah rangkaian uji seperti pada gambar 1, atur rpm mulai 0 hingga 1500 rpm
catat dan gambar besarnya frekuensi dan bentuk gelombangnya. Perlakuan dilakukan
dengan perubahan rpm menaik dan menurun masukan pada lembar data 1 Perubahan
frekuensi terhadap perubahan putaran dan gambarkan pada lember data 2.

1. Pengujian perubahan fluk magnit terhadap perubahan tegangan induksi (persm 2)

Rv If

Ef Rf G
V F

PM
V Generator AC Satu Fasa

Penggerak Mula
Gambar 2
Rangkaian Uji Perubahan Tegangan Induksi

Panduan Praktikum Mesin Listrik 3


Petunjuk :
Rangkaian tanpa beban pada rangkaian uji gambar 2 atur bagian PM hingga rpm
50 HZ, atur If pada bagian penguat magnit mulai dari 0 A hingga 1 A, dan diteruskan dari 1
hingga 0 A, catat perubahan tegangan pada lembar data 3.

PENGUJIAN BERBEBAN
Pengujian generator berbeban untuk mengetahui perubahan sifat beban terhadap
perubahan tegangan terminal.
Langkah percobaan :
Atur rpm pada PM hingga frekuensi 50 Hz, atur If hingga tegangan mencapai 220
Volt, masuk beban R, L, dan C, lalu masing-masing diamati dan dicatat pada lembara data
4 dalam tabel pengamatan.

TUGAS
1. Analisis data untuk setiap percobaan dengan analisis diskripsi
2. Bahas hasil analisis saudara
3. Setelah percobaan beban R, L, dan C dilepas dan diukur perubahan tegangannya, maka
hitung regulasinya (persentase perubahan tegangan).
4. Gambar vektor diagram masing-masing beban

Panduan Praktikum Mesin Listrik 4


DATA HASIL PERCOBAAN

1. Lembar data 1 Perubahan frekuensi terhadap perubahan putaran

Perubahan Menaik Perubahan Menurun


No. Putaran (n) Frekuensi (f) No. Putaran (n) Frekuensi (f)
rpm Hz rpm Hz
0 0 …………………… 10 1500 ………………
1 150 …………………… 9 135 ……
2 300 …………………… 8 1200 ………………
3 450 …………………… 7 1050 ……
4 600 …………………… 6 900 ………………
5 750 …………………… 5 750 ……
6 900 …………………… 4 600 ………………
7 1050 …………………… 3 450 ……
8 1200 …………………… 2 300 ………………
9 1350 …………………… 1 150 ……
10 1500 …………………… 0 0

3. Lembar Data 2 Gambar Bentuk Gelombang

No. Rpm Betuk Gelombang Rpm Betuk Gelombang


300 1500
1

600 1200
2

900 900
3

1200 600
4

1500 300
5

Panduan Praktikum Mesin Listrik 5


4 Lembar Data 3 Pengujian

Perubahan Menaik Perubahan Menurun


No. Perubahan Perubahan No. Perubahan Perubahan
 (If) A Tegangan (E)  (If) A Tegangan (E)
Volt Volt
0 0,0 ………………… 0 1,0 …………………
1 0,1 ….…………… 1 0,9 ….………………
2 0,2 ………. 2 0,8 …….
3 0,3 ………………… 3 0,7 …………………
4 0,4 …. 4 0,6 ….
5 0,5 ………………… 5 0,5 …………………
6 0,6 …. 6 0,4 ….
7 0,7 ………………… 7 0,3 …………………
8 0,8 …. 8 0,2 ….
9 0.9 ………………… 9 0,1 …………………
10 1,0 10 0,0 ….

5. Lembar Data 4 Pengujian Berbeban (R, L, dan C)

1). Beban R (lampu pijar)

Beban Arus Perubahan Tegangan Beban Arus Perubahan Tegangan


ke Beban (V) Volt ke Beban (V) Volt
A A
1 ……… ……………………. 1 ……… …………………….
2 . ……………………. 2 . …………………….
3 ……… ……………………. 3 ……… …………………….
4 . ……………………. 4 . …………………….
5 ……… ……………………. 5 …… …………………….
0 0 ……………………. 0 0 …………………….

Panduan Praktikum Mesin Listrik 6


2). Beban L (induktor)

Beban Arus Perubahan Tegangan Beban Arus Perubahan Tegangan


ke Beban (V) Volt ke Beban (V) Volt
A A
1 ………. ……………………. 1 …… …………………….
2 ………. ……………………. 2 …. …………………….
3 ………. ……………………. 3 …… …………………….
4 ………. ……………………. 4 …. …………………….
5 ………. ……………………. 5 … …………………….
0 0 ……………………. 0 0 …………………….

3). Beban C (kapasitor)

Beban Arus Perubahan Tegangan Beban Arus Perubahan Tegangan


ke Beban (V) Volt ke Beban (V) Volt
A A
1 ………. ……………………. 1 …… …………………….
2 ………. ……………………. 2 …. …………………….
3 ………. ……………………. 3 …… …………………….
4 ………. ……………………. 4 …. …………………….
5 ………. ……………………. 5 … …………………….
0 0 ……………………. 0 0 …………………….

Panduan Praktikum Mesin Listrik 7


UNIT B
GENERATOR AC 3 FASA

TUJUAN
1. Mengetahui perubahan besaran arus dan tegangan dalam hubungan Y/ 
2. Mengetahui perubahan tegangan terhadap beban seimbang dan tak seimbang

DASAR TEORI
Hubungan Y prinsip ujung yang sejenis dihubungkan, hubungan  ujung-ujung yang
tidak sejenis dihubungkan.

a. Hubungan Y

U x
V y U V W

W z z x y

Persamaan tegangan dan arus beban :


Tegangan : VL = 3 Vf ; Arus : IL = If

b. Hubungan 

U x U V W
V y

W z z x y

Persamaan tegangan dan arus beban :


Tegangan : VL = Vf ; Arus : IL = 3 If

Gambar 3
Prinsip Hubungan Y dan 

Panduan Praktikum Mesin Listrik 8


PENGUJIAN TANPA BEBAN
1. Rangkaian Uji Tanpa Beban Hubungan Y

Rf If
U

Ef Rf Ef1 V V

Ef2 Ef3 V
V
V

V V
W
Gambar 4
Rangkaian Uji Tanpa Beban

Petunjuk Kerja
Atur If mulai dari 0 ; 0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ; 0,5 ; ….A, hingga tegangan line mencapai 220
V ukur tegangan fasa dan line setiap perubahan If . Isikan data pada lembar data 1

2. Rangkaian Uji Tanpa Beban Hubungan 


Rv
If
U
E
Rf E2 E1 V

V
E3 W

Gambar 5
Rangkaian Uji Hubungan 
Petunjuk Kerja
Atur If mulai dari 0 ; 0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ; 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8 ; 0,9 ; 1,0 ….A, ukur
tegangan fasa dan line setiap perubahan If Isikan pada lembar data 2

Panduan Praktikum Mesin Listrik 9


PERCOBAAN BERBEBAN, GUNAKAN BEBAN YANG BERSIFAT R, L, DAN C
1. Rangkaian Uji Berbeban hubungan Y

Rf If
A U

Ef Rf Ef1 V  RL

A N

Ef2 Ef3 V
A
V
V V
W
A

Gambar 4
Rangkaian Uji Tanpa Beban

Petunjuk Kerja
Atur If hingga tegangan mencpai 220 V, mesin hubung beban dengan hubungan :
a. Beban seimbang dalam hubungan Y dan  , ukur arus kawat line, kawat Nol dan
tegangan, ukur Cos q setiap beban
b. Beban tak seimbang dalam hubungan Y dan  , ukur arus kawat line, kawat Nol dan
tegangan ukur Cos q setiap beban.

Panduan Praktikum Mesin Listrik 10


2. Rangkaian Uji Beban Hubungan Y dan  , Stator hubungan 
Rv
If A
U I RL
E
Rf E2 E1 V
RL
V RL
E3 W
Y
Gambar 5 A
Rangkaian Uji Stator Hubungan 


Petunjuk Kerja
Atur If hingga tegangan mencpai 220 V, mesin hubung beban dengan hubungan :
c. Beban seimbang dalam hubungan Y dan  , ukur arus kawat line, kawat Nol dan
tegangan, ukur Cos q setiap beban
d. Beban tak seimbang dalam hubungan Y dan  , ukur arus kawat line, kawat Nol dan
tegangan ukur Cos q setiap beban

TUGAS
1. Berapakah regulasi untuk masing-masing beban ?
2. Gambarkan vektor diagram untuk masing-masing beban
3. Mengapa alternator pada umumnya di stator dihubung bintang ?

Panduan Praktikum Mesin Listrik 11


DATA HASIL PERCOBAAN

A. Pengujian Tanpa Beban


1. Lembar data 1 Hubungan Y
No. Perubahan Vf1 Vf2 Vf3 VL1 VL2 VL3
If (A) (Volt) (Volt) (Volt) (Volt) (Volt) (Volt)
0 0 ……….. ……….. ……….. ……….. …… ………
1 0,1 ……….. ……….. ……….. ……….. ….. ..
2 0,2 ……….. ……….. ……….. ……….. …… ………
3 0,3 ……….. ……….. ……….. ……….. ….. ..
4 0,4 ……….. ……….. ……….. ……….. …… ………
5 0,5 ……….. ……….. ……….. ……….. ….. ..
6 0,6 ……….. ……….. ……….. ……….. …… ………
7 0,7 ……….. ……….. ……….. ……….. ….. ..
8 0,8 ……….. ……….. ……….. ……….. …… ………
9 0,9 ……….. ……….. ……….. ……….. ….. ..
10 1,0 ……….. ……….. ……….. ……….. …

2. Lembar data 2 hubungan 


No. Perubahan Vf1 Vf2 Vf3 VL1 VL2 VL3
If (A) (Volt) (Volt) (Volt) (Volt) (Volt) (Volt)
0 0 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
1 0,1 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
2 0,2 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
3 0,3 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
4 0,4 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
5 0,5 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
6 0,6 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
7 0,7 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
8 0,8 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
9 0,9 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
10 1,0 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

Panduan Praktikum Mesin Listrik 12


C. Pengujian Berbeban
1. Beban Seimbang
Lembar data 3 Tegangan dan Arus Line dan Fasa

No. Hubungan VR VS VT VR-O VS-O VT-O IR IS IT IN

1 Stator Y
Beban Y
2

3 Stator Y

Beban 
4

5 Stator 
Beban Y
6

7 Stator
Beban 
8

Lembar data 4 Faktor Daya (Cos Q)


No. Hubungan Cos Q1 Cos Q2 Cos Q3

1 Stator Y
Beban Y
2

3 Stator Y

Beban 
4

5 Stator 
Beban Y
6

Panduan Praktikum Mesin Listrik 13


7 Stator 
Beban 
8

2. Beban Tidak Seimbang


Lembar data 5 Tegangan dan Arus Line dan Fasa

No. Hubungan VR VS VT VR-O VS-O VT-O IR IS IT IN

1 Stator Y
Beban Y
2

3 Stator Y

Beban 
4

5 Stator 
Beban Y
6

7 Stator 
Beban 
8

Lembar data 6 Faktor Daya (Cos Q)


No. Hubungan Cos Q1 Cos Q2 Cos Q3

1 Stator Y
Beban Y
2

3 Stator Y

Panduan Praktikum Mesin Listrik 14


Beban 
4

5 Stator 
Beban Y
6

7 Stator 
Beban 
8

Panduan Praktikum Mesin Listrik 15


UNIT C
MOTOR INDUKSI 1 FASA

TUJUAN
Mengetahui sifat dasar motor induksi 1 fasa pada beban nol, beban nominal dan hubung
singkat

DASAR TEORI
Prinsip kerja motor induksi berdasar induksi fluks magnetis, bila lilitan stator
dihubung tegangan bolak-balik satu fasa atau tiga fasa maka arus akan mengalir pada
kumparan stator. Arus menimbulkan medan gerak bolak-balik dengan kecepatan sebanding
dengan kecepatan sinkron dan akan mengikuti persamaan :

120 f
ns  ……........rpm
P
dengan arti:
Ns = kecepatan putar medan stator …………rpm
f = frekuensi …………Hz
P = Banyaknya kutup

Fluks magnit bergerak menghasilkan resultante fluks sebesar :

m 2
r  2x Sin   m Sin ………Weber
2 2

Jadi besarnya fluks resultante ( r ) motor induksi 1 fasa adalah setiap saat mengalami
perubahan, nilai terbesar  r   m
Persamaan daya :
Daya input : PI = V . I1 Cos  ……..Watt
Rugi daya (CU) pada lilitan stator : P cu = I 12 R1 ……..Watt
1 2  2
Daya masuk pada rotor : Pg =   I 2 R2 ……..Watt
 s 
1 1 2  2
Torsi : Tg    I 2 R2 …....N-m
2n  s 

1 I 22 R2 I 2R
Dengan : n  ns 1  s  , maka Tg  k 2 2
2ns s S
Besarnya nilai slip (s) adalah :
ns  n n
s  1
ns ns

Panduan Praktikum Mesin Listrik 16


Torsi motor induksi 1 fasa menghasilkan torsi arah maju dan mundur masing-
masingbesarnya :
I 22 R2 I 22 R2
Tf  k dan Tb  k
S 2S

Total torsi T = T F - TB

Dalam keadaan diam besarnya slip 0 dan + 2, s = 1 dan (2-s) = 1 , oleh karenma itu
motor induksi satu fasa tidak dapat starting dengan sendirinya. Starting memerlukan
bantuan.
Data spesifikasi alat dan bahan ditulis pada lembar data 1
Rangkaian uji
I IU
A A

W A
IB

V B U
V

Autotrafo Motor induksi


Gambar 1
Rangkaian pengujian tanpa beban

Pengujian 1
Mengetahui arus input, arus bantu, arus utama, rugi daya dan rpm terhadap pengaruh
perubahan tegangan input kondisi tanpa beban

Langkah :
1. Motor tidak dibebani
2. Atur autotrafo mulai 0 ; 30 ; 60 ; 90 ; 120 ; 150 ; 180 ; 210 ; 220 ; 230
3. Amati dan catat pada lembar data 2 pengukuran tegangan, arus input, arus utama,
arus bantu dan daya

Panduan Praktikum Mesin Listrik 17


Pengujian 2
Mengetahui arus input, arus bantu, arus utama, rugi daya dan rpm terhadap pengaruh
perubahan tegangan input kondisi berbeban
Langkah :
1. Motor dibebani
2. Atur autotrafo mulai 0 ; 30 ; 60 ; 90 ; 120 ; 150 ; 180 ; 210 ; 220 ; 230
3. Amati dan catat pada lembar data 3 pengukuran tegangan, arus input, arus utama,
arus bantu dan daya

Pengujian 3
Mengetahui arus start motor tanpa beban dan berbeban

MOTOR TANPA BEBAN


Langkah :
1. Motor tak dibebani
2. Autotrafo dan watt meter dilepas
3. Kontak langsung dengan sumber tegangan 220 Volt melalui sakelar
4. Lakukan kontak start sampai 3 kali
5. Amati arus dan tegangan secara cepat
6. Catat pada lembar data 4

MOTOR BERBEBAN
Langkah :
1. Motor dibebani penuh
2. Autotrafo dan watt meter dilepas
3. Kontak langsung dengan sumber tegangan 220 Volt melalui sakelar
4. Lakukan kontak start sampai 3 kali
5. Amati arus dan tegangan secara cepat
6. Catat pada lembar data 4

Panduan Praktikum Mesin Listrik 18


MOTOR KERJA NORMAL DENGAN PENGATURAN BEBAN
Langkah :
1. Autotrafo dilepas
2. Motor dikopel dengan beban (generator)
3. Input tegangan 220 V
4. Catat arus, daya, tegangan dan rpm sebelum beban diatur
5. Atur beban motor melalui pembebanan pada generator
6. Catat penunjukan alat ukur setiap kali perubahan beban pada kolom data 5

TUGAS
a. Analisis data dengan diskripsi grafik
b. Berapakah rugi daya motor induksi ?
c. Berapakah perbandingan arus start tantpa beban dengan berbeban ?
d. Berapakan efisiensi motor ?

Panduan Praktikum Mesin Listrik 19


DATA HASIL PERCOBAAN

LEMBAR DATA
1 Data spesifikasi alat dan bahan

No. Nama Alat Spesifikasi Nama Bahan Spesifikasi


Uji
1 …………… …………… …………… ……………
2 …………… …………… …………… ……………
3 …………… …………… …………… ……………
4 …………… …………… …………… ……………
5 …………… …………… …………… ……………
6 …………… …………… …………… ……………
7 …………… …………… …………… ……………
8 …………… …………… …………… ……………
9 …………… …………… …………… ……………
10

2. Tanpa beban
No. Perubahan VI II IB IU Daya rpm
(Volt) (Ampere) (Ampere) (Amapre) (Watt)
1 30 …………. …………. …………. ……… …………
2 60 …………. …………. …………. …. .
3 90 …………. …………. …………. ……… …………
4 120 …………. …………. …………. …. .
5 150 …………. …………. …………. ……… …………
6 180 …………. …………. …………. …. .
7 210 …………. …………. …………. ……… …………
8 220 …………. …………. …………. …. .
9 230 …………. …………. …………. ……… ……

Panduan Praktikum Mesin Listrik 20


3. Berbeban

No. Perubahan II IB IU Daya rpm


VI (Ampere) (Ampere) (Amapre) (Watt)
(Volt)
1 30 …………. …………. …………. ……… ………
2 60 …………. …………. …………. …. ….
3 90 …………. …………. …………. ……… ………
4 120 …………. …………. …………. …. ….
5 150 …………. …………. …………. ……… ………
6 180 …………. …………. …………. …. ….
7 210 …………. …………. …………. ……… ………
8 220 …………. …………. …………. …. ….
9 230 …………. …………. …………. ………

4. Arus Starting

a Tanpa beban b. Berbeban


No. Vi Ist No. Vi Ist

1 …………… …………… 1 …………… ……………


2 …………… …………… 2 …………… ……………
3 …………… …………… 3 …………… ……………

5. Beban diatur dengan cara menambah beban dari kecil hingga besar

No. Perubahan II IB IU Daya rpm


IL (A) (Ampere) (Ampere) (Amapre) (Watt)
0 0 …………. …………. …………. …………. 1500
1 …………. …………. …………. …………. ………
2 …………. …………. …………. …………. ….
3 …………. …………. …………. …………. ………
4 …………. …………. …………. …………. ….

Panduan Praktikum Mesin Listrik 21


UNIT D
MOTOR INDUKSI 3 FASA

TUJUAN
a. Mengetahui data plate name pada alat dan bahan praktikum
b. Menegtahui arus starting tanpa beban dan berbeban
c. Mengetahui manfaat hubungan Y dan 
d. Mengetahui pembebanan motor tiga fasa

DASAR TEORI
a. Prinsip kerja
Prinsip kerja motor induksi berdasar induksi fluks magnetis, bila lilitan stator dihubung
tegangan bolak-balik tiga fasa maka arus akan mengalir pada kumparan stator. Arus
menimbulkan medan gerak putar dengan kecepatan sebanding dengan kecepatan
sinkron dan akan mengikuti persamaan :

120 f
ns  …….. rpm …….1
P

Dengan arti :
Ns = kecepatan putar medan stator …………rpm
f = frekuensi …………Hz
P = Banyaknya kutup

Fluks magnit bergerak menghasilkan resultante fluks sebesar :

 r  1,5  m ………Weber ……2

Jadi besarnya fluks resultante ( r ) motor induksi 3 fasa adalah setiap saat mengalami

terbesar  r  1,5 m

b. Hubungan lilitan Stator


Lilitan motor tiga fasa terdiri dari tiga kumparan, dan mempunyai enam ujung
kumparan. Enam ujung kumparan dapat dihubung dengan cara Y atau  (delta). Prinsip
hubungan bintang yaitu ujung-ujung yang sejenis dihubung, sedang hubung delta ujung
yang tidak sejenis disambung lihat gambar 1.

Panduan Praktikum Mesin Listrik 22


1. Hubungan Y
Persamaan :
U x Tegangan : VL = 3 Vf
U V W Arus : IL = I f
V y
W z
z x y
Tegangan : VL = Vf
2. Hubungan delta Arus : I L = 3 If

U x
U V W
V y

W z z x y

c. Motor tanpa beban


Pada waktu beban nol maka daya masuk (Po) terdir dari rugi inti, rugi gesek bantalan
dan rugi angin. Persamaan daya dapat ditulis sebagai berikut :

Po  PCU  Pf  w  I o21R1  I o22 R2 ………3

Karena slip kecil maka rugi tembaga rotor ( I O2 2 R2 ) dapat diabaikan,sehingga rangkaian
ekivalen seperti pada gambar 2

Io1 R1 X1

Vi Ro Xo

Gambar 2
Rangkaian Ekivalent Tanpa Beban

PO  PCU  Pf  w  I o21R1 ………….4

Panduan Praktikum Mesin Listrik 23


Rugi inti, rugi gesek dan angin besarnya konstan

PCU  Pf  w  Po  I o21R1 ………….5

Untuk memisahkan antara PCU dengan Pfw dengan lengkung karakteristik seperti pada
gambar 3 di bawah ini :

Io P o

O
V

Gambar 3
Diagram Karakteristik Beban Nol

Dari diagram karakteristik Pfw dapat diambil sama dengan daya masuk pada tegangan
minimum dimana motor akan berputar.
Lengkun Po = Po(V), encatatan hanya dapat dilakukan sampai titik A, dengan
memperpajang lengkung A sampai memotong garis tegak pada titik B, maka rugi P fw sama
dengan garis OB.
Rugi inti terdiri dari :

PC = Pe + Ph …………….6

Cara memisahkan rugi inti adalah sebagai berikut:

1. Cara B (kerapatan fluksi maksimum) onstan yang kerjakan dengan membuat V/f
konstan.
2. Tentukan nilai-nilai dari Vdan f hinggta V/f konstan
3. Ukur nilai-nilai daya masuk dari berbagai perubahan V
4. Nilai rugi inti :

PC = Po – Pfw ……………..7

Panduan Praktikum Mesin Listrik 24


Pfw telah ditentukan dapat dianggap tetap nilainya

5. Cara perhitungan dengan mengandaikan : untuk tegangan jepit V 1 ; daya masuk Po1 ;
frekuensi f2

PC1 = Po1 – Pfw …………….8

Karakteristik dari pengujian hubung singkat sebagai berikut :

Ihs Phs

O V

Gambar 4
Diagram Karakteristik Hubung Singkat

Analisis karakteristik hubung singkat


Pada waktu hubung singkat komponen arus magnetisasi relatif kecil sekali terhadap arus
hubung singkat (Ihs) , sehingga rangkaian ekivalen lihat gambar 5

R1 X1 R2 X2

Ihs
V

Gambar 5
Rangkaian Ekivalen Hubuing Singkat

Phs
Re = R1 + R2 = …………..9
I hs2

Panduan Praktikum Mesin Listrik 25


V
Ze = Re + jXe = ………….10
I hs

Xe = Z e2  Re2 ………….11

Rangkaian uji
Pengujian yang penting pada motor induksi adalah ;
a. Pengujian beban nol, untuk mendapatkan arus, daya, serta rugi-rugi daya
b. Pengujian hubung singkat (rotor diblok)

R S T R
S
V T
Autotrafo 3 fasa
W W

IR R

Ef1
A

Ef2 Ef3
V
U W IS S
3
 IT T

Gambar 6
Rangkaian Uji

Langkah kerja
a. Pengujian beban kosong
1. Motor tidak dikopel dengan beban mekanik
2. Atur regulator 3 fasa untuk memperoleh variasi tegangan input, atur mulai 0, 20 ; ;
40; 60 ; 80 ; 100 ; 120 ; 140; 160 ; 180 ; 200 ; 220 ; 240
3. Catat arus tegangan dan daya setiap perubahan tegangan pada lembar data 2

b. Pengujian hubung singkat


1. Atur regulator 3 fasa hingga tegangan line 220 V
2. Atur rem motor hingga motor berhenti
3. Ketika rotor berhenti secara cepat amati dan tulis penunjukan pada amperemeter,
voltmeter, dan wattmeter, pada lembar data 3

Panduan Praktikum Mesin Listrik 26


TUGAS
1. Berapakan perbandingan arus starting pada waktu beban kosong dan berbeban.
2. Gambarkan kurva karakteristik arus daya input pada beban nol terhadap fungsi
tegangan input
3. Tentukan Impedansi motor 3 fasa

Panduan Praktikum Mesin Listrik 27


DATA HASIL PERCOBAAN

1. Pengukuran Arus starting


Beban Nol (tak berbeban)
No. Pembebanan Hubungan Ist (A) No. Hubungan Ist (A)
1 Nol ……….. ………..
Y 
2 Beban Nominal ……… ……….

2. Karakteristik Beban Nol


No. Peubah VI (Volt) W1 (Watt) W2 (Watt) I (A)
0 0 …………….. …………….. ……………..
1 20 …………….. …………….. ……………..
2 40 …………….. …………….. ……………..
3 60 …………….. …………….. ……………..
4 80 …………….. …………….. ……………..
5 100 …………….. …………….. ……………..
6 120 …………….. …………….. ……………..
7 140 …………….. …………….. ……………..
8 160 …………….. …………….. ……………..
9 180 …………….. …………….. ……………..
10 200 …………….. …………….. ……………..
11 220 …………….. …………….. ……………..
12 240 …………….. …………….. ……………..

3. Karakteristik Beban
No. Peubah Arus VI (Volt) W1 (Watt) W2 (Watt)
Beban I (A)

0 0 …………….. …………….. ……………..


1 25% …………….. …………….. ……………..
2 50 % …………….. …………….. ……………..
3 75 % …………….. …………….. ……………..
4 100 % …………….. …………….. ……………..
5 125 % …………….. …………….. ……………..
6 150 % …………….. …………….. ……………..
7 175 % …………….. …………….. ……………..
8 rotor berhenti …………….. …………….. ……………..

Panduan Praktikum Mesin Listrik 28


UNIT E
TRANSFORMATOR 1 FASA

TUJUAN
Mengetahui watak kerja trafo, dengan memperhitungkan empat parameter R e, Xe,
Go dan Bo

DASAR TEORI
Transformator (trafo) alat untuk memindahkan energi listrik denga perubahan
tegangan. Konstruksi trafo terdiri dua kumparan yaitu kumparan primer dan skunder. Bila
pada bagian primer hubungkan dengan sumber tegangan AC sebesar V 1, maka fluks
mengalir pada inti sebesar  m akan melingkar pada inti trafo, maka pada primer dan

skunder terdpat GGl (E) induksi sebesar E 1 dan E2. Besarnya GGl induksi ditulis
persamaan sebagai berikut:

E1  4,44. f .N1. m Volt ……..1


E2  4,44. f .N 2 . m Volt ……..2

Perbandingan transformasi
Perbandingan GGl primer dan sekunder sama dengan perbandingan banyaknya lilitan
primer dan sekunder dalam persamaan ditulis :

E1 V1
  a, ………3
E2 V2
disebut perbandingan transformasi tegangan
Perbandingan tansformasi dengan arus :
E1 V1 I 2
  a ……….4
E2 V2 I 2

Tranformator dapat diketahui wataknya dengan cara melakukan pengujian tanpa beban dan
hubung singkat.

Panduan Praktikum Mesin Listrik 29


PENGUJIAN BEBAN NOL (TANPA BEBAN)

a. Tujuan Pengujian ini untuk mengetahui rugi beban nol atau rugi inti, menentukan
Xo dan Ro

b. Rangkaian uji

W A

220 V1 V E1 E2 V V2

Regulator TR TT

Langkah :
1. Sisi sekunder tanpa beban
2. Pastikan gambar rangkaian benar
3. Input pada sisi tegangan rendah (sisi primer)
4. Atur regulator dari 0 ; 2 ; 4 ; 6 ; 8 ; 10 ; 12
5. Amati dan catat penunjukan pada alat ukur catat pada lembar data 1

PENGUJIAN HUBUNG SINGKAT (HS)


Rangkaian uji

W A

220 V1 V E1 E2 V V2

Regulator TT TR

Panduan Praktikum Mesin Listrik 30


Langkah :
a. Sisi tegangan rendah (TR) dihubung singkat
b. Pastikan gambar rangkaian benar
c. Input pada sisi tegangan tinggi (TT) (sisi primer)
d. Atur regulator dari 0 ; 1 ; 2 dst hingga ampermeter menunjukkan 150 % x In
e. Amati dan catat penunjukan pada alat ukur catat pada lembar data 2

PENGUJIAN BERBEBAN
Rangkaian uji

W A

220 V1 V E1 E2 V V2

Regulator TT TR

Langkah :
f. Sisi tegangan rendah (TR) dihubungkan dengan beban bervariasi
g. Pastikan gambar rangkaian benar
h. Input pada sisi tegangan tinggi (TT) (sisi primer)
i. Atur regulator sehingga mencapai tegangan nominal
j. Amati dan catat penunjukan pada alat ukur dari setiap perubahan beban yang dipasang .

TUGAS
1. Berapa besar rugi inti trafo yang diuji ?
2. Apa sebabnya percubaan hubung singkat tidak menggunakan tegangan penuh ?

Panduan Praktikum Mesin Listrik 31


DATA HASIL PERCOBAAN

1. Pengujian tanpa beban (OL)


No. Peubah Io (A) W (Watt) V2
V1 (volt)
1 0 …………….. …………….. ……………..
2 2 …………….. …………….. ……………..
3 4 …………….. …………….. ……………..
4 6 …………….. …………….. ……………..
5 8 …………….. …………….. ……………..
6 10 …………….. …………….. ……………..
7 12 …………….. …………….. ……………..

2. Pengujian berbeban (R, L, C)


No. I beban (A) W (Watt) V1 V2

1 …………….. …………….. …………….. ……………..


2 …………….. …………….. …………….. ……………..
3 …………….. …………….. …………….. ……………..
4 …………….. …………….. …………….. ……………..
5 …………….. …………….. …………….. ……………..
6 …………….. …………….. …………….. ……………..
7 …………….. …………….. …………….. ……………..

3. Pengujian hubung singkat (SC)


No. Peubah Ihs (A) W (Watt) V2
V1 (volt)
1 0 …………….. …………….. ……………..
2 2 …………….. …………….. ……………..
3 4 …………….. …………….. ……………..
4 6 …………….. …………….. ……………..
5 8 …………….. …………….. ……………..
6 10 …………….. …………….. ……………..
7 12 …………….. …………….. ……………..
8

Panduan Praktikum Mesin Listrik 32


UNIT F
TRANSFORMATOR 3 FASA

TUJUAN
Dapat merangkai berbagai hubungan traformator tiga fasa
Dapat mengetahui perbandingan tegangan keluarannya

DASAR TEORI
Transformator tiga fasa dapat diperoleh dari;
a. Tiga buah transformator satu fasa
b. Satu unit transformator tiga fasa
Ada beberapa jenis sambungan pada transformator 3 fasa yaitu:
a. Belitan primer: sambungan bintang (Y), dan sambungan delta ()
b. Belitan sekunder: sambungan (Y), sambungan delta () dan sambungan zig-zag (Z)

Sambungan bintang (Y)

a2
a1 b1 c1

a1 c
1

a2 b2 c2 c2 b1 b2
n

(a) (b)

Sambungan delta ()


c2 c2 a1
a1

c1 a2
c1 a2
b2 b1
b2 b1
(a) (b)

Sambungan Zig-zag (Z)


Masing-masing lilitan tiga fasa pada sisi tegangan rendah dibagi menjadi dua bagian dan
masing-masing dihubungkan pada kaki yang berlainan.

Panduan Praktikum Mesin Listrik 33


PENGAMATAN HUBUNGAN TRAFO
Langkah-langkah:
Rangkai transformator 3 fasa sesuai dengan hubungan lilitan TT dan TR seperti gambar di
bawah. Amati dan catat tegangan primer dan sekundernya. Bandingkan hasil perhitungan
perbandingan transformasinya dengan teori.

Panduan Praktikum Mesin Listrik 34


Pertanyaan:
1. Pada trafo yang sisi sekundernya memakai tap, perlukah pada tap tersebut ditanahkan?
2. Apa keuntungan dan kerugian trafo 3 fasa yang terhubung delta?
3. Bandingkan keuntungan dan kerugian trafo 3 fasa yang memakai satu trafo 3 fasa
dengan
tiga buah trafo 1 fasa.

DATA HASIL PERCOBAAN

Pengujian trafo 3 fasa

No. Kelompok Tegangan primer Tegangan sekunder


hubungan (V) (V)

1 Dd0 …………….. ……………..


2 Yy0 …………….. ……………..
3 Dz0 …………….. ……………..

4 Dy5 …………….. ……………..


5 Yd5 …………….. ……………..
6 Yz5 …………….. ……………..

7 Dd6 …………….. ……………..


8 Yy6 …………….. ……………..
9 Dz6 …………….. ……………..

10 Dy11 …………….. ……………..


11 Yd11 …………….. ……………..
12 Yz11 …………….. ……………..

Panduan Praktikum Mesin Listrik 35


UNIT G
GENERATOR DC PENGUAT TERPISAH (TERSENDIRI)

TUJUAN
Mengetahui sifat dasar generator DC penguat tersendiri

DASAR TEORI
Generator DC membangkitkan tegangan arus searah (DC), tegangan yang
dibangkitkan dalam suatu penghantar (Er) sama dengan garis gaya fluks total yang
dipotong dibagi dengan waktu, dengan persamaan umum dapat ditulis :

. p.n.Z
Eg  Volt
a.60.

Keterangan : Eg = tegangan total yang dibangkitkan ………..Volt


 = Fluks magnit …………Weber
n = putaran per menit
Z = banyak penghantar yang efektif
A = banyak cabang parallel

Generator dengan penguatan terpisah atau pengauatan bebas adalah pengauatan medan
didapat /berasal dari sumber lain. Arus penguatan tidak tergantung dari sumber generator.

PENGUJIAN TANPA BEBAN


Bambar rangkaian :
RV
IF S
A A
Ef

RF G
V
RL

Petunjuk Kerja :
Peubah If dengan langkah :
a. Terminal tidak disambung dengan beban
b. Generator diputar dengan kecepatan penuh

Panduan Praktikum Mesin Listrik 36


c. Atur If mulai dari 0,25 ; 5; 7,5 ; 10 ; 12,5 ; 15 ; 17,5 ; 20 ; 22,5 ; 25 mA bertahap
d. Ukur tegangan terminal dan catat pada lembar data 1.

Peubah n, dengan langkah :


a. Pengujian tanpa beban peubah n (putaran)
b. Tetapkan If pada nilai 25 mA (tegangan jenuh)
c. Atur n mulai dari 0 bertahap hingga tegangan jenuh

PENGUJIAN BERBEBAN
Pengaturan pada If, dengan langkah :
a). Terminal disambung beban
b). Pasang amperemeter pada bagian beban
c). Putar generator sampai putaran penuh
d). Atur If dari 0 ; 0,25 ; 5; 7,5 ; 10 ; 12,5 ; 15 ; 17,5 ; 20 ; 22,5 ; 25 mA bertahap
hingga memperoleh tegangan 110 Volt
e). Ukur If , V, dan IL catat pada lembar data 2

Pengaturan n (putaran), dengan langkah


a). Terminal disambung beban
b). Pasang amperemeter pada bagian beban
c). Atur If hingga 0 ; 0,25 ; 5; 7,5 ; 10 ; 12,5 ; 15 ; 17,5 ; 20 ; 22,5 ; 25 mA bertahap
memperoleh besaran tegangan 110 Volt
d). Atur putaran generator sampai putaran penuh
e). Ukur If , V, IL dan n catat pada lembar data 2
f). Pada saat beban penuh sakelar dilepas, ukur dan catat tegangan

TUGAS
1. Apa keuntungan penguatan terpisah ?
2. Berapa besar regulasi tegangan ?
3. Berapakah daya keluar jangkar ?

Panduan Praktikum Mesin Listrik 37


DATA HASIL PERCOBAAN

LEMBAR DATA 1
1. Tanpa Beban
Peubah If Peubah n (rpm)
No. If (A) V (volt) Rpm N (rpm) V (volt) If
1 0 (tetap) 0 (tetap)
2
3
4
5
6
7
8
9
10

2 Berbeban Beban
Peubah If Peubah n (rpm)
No. If (A) V (volt) Rpm N (rpm) V (volt) If
(tetap) (tetap)
1 0 0
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Panduan Praktikum Mesin Listrik 38


UNIT H
GENERATOR DC PENGUAT SENDIRI (SHUNT)

TUJUAN
Mengetahui sifat dasar generator DC penguat tersendiri

DASAR TEORI
Generator DC membangkitkan tegangan arus searah (DC ), tegangan yang
dibangkitkan dalam suatu penghantar (E r) sama dengan garis gaya fluks total yang
dipotong dibagi dengan waktu, dengan persamaan umum dapat ditulis :

. p.n.Z
Eg  Volt
a.60.
Keterangan : Eg = tegangan total yang dibangkitkan ………..Volt
 = Fluks magnit …………Weber
n = putaran per menit
Z = banyak penghantar yang efektif
A = banyak cabang parallel

Generator dengan penguatan terpisah atau pengauatan bebas adalah penguatan medan
didapat /berasal dari sumber lain. Arus penguatan tidak tergantung dari sumber generator.

PENGUJIAN TANPA BEBAN

RV S
A
A If

Rsh G
V
E RL

Petunjuk Kerja :
a. Peubah If dengan langkah
1. Terminal tidak disambung dengan beban

Panduan Praktikum Mesin Listrik 39


2. Generator diputar dengan kecepatan penuh
1. Atur If mulai dari 0 ; 0,25 ; 5; 7,5 ; 10 ; 12,5 ; 15 ; 17,5 ; 20 ; 22,5 ; 25 mA bertahap
2. Ukur tegangan terminal dan catat pada lembar data 1.

b. Peubah n, dengan langkah :


1. Pengujian tanpa beban peubah n (putaran)
2. Tetapkan If pada nilai 25 mA (tegangan jenuh )
3. Atur n mulai dari 0 bertahap hingga tegangan jenuh

PENGUJIAN BERBEBAN
1. Pengaturan pada If, dengan langkah :
a). Terminal disambung beban
b). Pasang amperemeter pada bagian beban
c). Putar generator sampai putaran penuh
d). Atur If dari 0 hingga 0; ,2,5 ; 5; 7,5 ; 10 ; 12,5 ; 15 ; 17,5 ; 20 ; 22,5 ; 25 mA
bertahap memperoleh tegangan 110 Volt
e). Ukur If , V, dan IL catat pada lembar data 2
2. Pengaturan n (putaran), dengan langkah
a). Terminal disambung beban
b). Pasang amperemeter pada bagian beban
c). Atur If hingga 0 ; 2,5 ; 5; 7,5 ; 10 ; 12,5 ; 15 ; 17,5 ; 20 ; 22,5 ; 25 mA bertahap
memperoleh besaran tegangan 110 Volt
d). Atur putaran generator sampai putaran penuh
e). Ukur If , V, IL dan n catat pada lembar data 2
f). Pada saat beban penuh sakelar dilepas, ukur dan catat tegangan

TUGAS
1. Apa keuntungan penguatan Shunt ?
2. Berapa besar regulasi tegangan ?
3. Berapakah daya keluar jangkar ?

Panduan Praktikum Mesin Listrik 40


DATA HASIL PERCOBAAN

1. Tanpa Beban
Peubah If Peubah n (rpm)
No. If (A) V (volt) Rpm N (rpm) V (volt) If
1 0 (tetap) 0 (tetap)
2
3
4
5
6
7
8
9
10

2 Beban
Peubah If Peubah n (rpm)
No. If (A) V (volt) Rpm N (rpm) V (volt) If
(tetap) (tetap)
1 0 0
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Panduan Praktikum Mesin Listrik 41


UNIT I
MOTOR DC PENGUATAN TERPISAH (TERSENDIRI)

TUJUAN
a. Mengetahui prinsip kerja
b. Dapat membandingkan kondisi berbeban dengan tanpa beban.

DASAR TEORI
Jenis motor arus searah (DC) sama dengan jenis generator DC.
Motor DC dengan penguatan terpisah pada jangkar motor timbul EMF (GGL) lawan
sebesar Eb yang melawan tegangan masuk (Vt), persamaan yang menyatakan tegangan,
arus, daya dan resistan adalah sebagai berikut :
P
Persamaan GGL lawan : Eb  .Z .n.( ) Volt ……….1
a
Eb  Vt  ( I a Ra  e) volt ……….2

Persamaan tegangan input : Vt  Eb  I a Ra  e Volt ……….3


Persamaan arus inpunt I = Ia Ampere .…..4

Vf
Persamaan arus penguat : If = Ampere ……….5
R  Rf

Persamaan daya input : PI = I . Vt VA ……………6

kEb
Persamaan kecepatan motor : n = rps ………..7

a
k=
P.Z
pada persamaan 7 putaran motor dapat diatur Eb dan  , sedangkan untuk mengatur
Eb dapat diatur pada bagian tegangan input VI (persamaan 2), dan mengatur 
diatur pada bagian If

PENGUJIAN TANPA BEBAN


Rangkaian uji:
RV
IF I
A A
Ef Ia

RF M V
V

Gambar 1
Rangkaian Pengujian Tanpa Beban

Panduan Praktikum Mesin Listrik 42


Langkah pengujian (dengan perubahan Vi)
a. Motor tidak dibebani
b. Atur If (sesuai dengan kebutuhan), mulai nilai 0
c. Atur tegangan input (VI), pengaturan dimulai dengan nilai 0 s/d 110 Volt) dipilih
dengan range yang linear.
d. Amati perubahan rpm, tegangan, dan arus beban dan catat pada lembar data 1

Langkah pengujian (dengan perubahan If)


a. Motor tidak dibebani
b. Vi atur sedikit demi sedikit hingga 110 Volt
c. Atur  dengan mengatur If (sesuai dengan kebutuhan)
d. Amati perubahan rpm, tegangan dan arus dan catat pada lembar data 2

PENGUJIAN BERBEBAN (LOAD)


Rangkaian uji

RV
IF I
A A
Ef Ia

RF M V
V

RV IIF
IL
Ef RF
G RL

Gambar 2
Rangkaian Pengujian Bebeban

1. Pengujian bebeban (dengan beban diatur) Vi dan If konstan


Langkah :
a. Motor dikopel dengan generator DC (seperti pada gambar 2)

Panduan Praktikum Mesin Listrik 43


b. Atur VI motor DC hingga 110Volt
c. Atur If hingga nilai nominal
d. Catat putaran pada lembar data 3
e. Catat penunjukan voltmeter dan amperemeter pada lembar data 3
f. Atur beban pada generator (sebagai beban motor) dari kecil hingga besar
g. Catat perubahan putaran motor, tegangan dan arus pada lembar data 3

2. Pengujian bebeban (dengan beban nominal ) If konstan, yang diatur VI


Langkah :
a. Motor tetap dikopel dengan generator
b. Generator dibebani dengan beban nominal
c. Atur If pada motor besarnya seperti nilai arus penguat tanpa beban
d. Atur If pada generator sehingga tegangan mencapai nilai 110 Volt.
e. Atur VI sehingga putaran mencapai motor mencapai yang ditentukan.
f. Catat penunjukan voltmeter, putaran, arus pada motor pada lembar data 4

3. Pengujian bebeban (dengan beban nominal ) VI konstan, yang diatur If


Langkah :
a. Motor tetap dikopel dengan generator
b. Generator dibebani dengan beban nominal
c. Atur Vi pada motor hingga tegangan 110 Volt.
d. Atur If pada motor hingga putaran yang ditentukan
e. Atur If pada generator sehingga tegangan mencapai nilai 110 Volt.
f. Catat penunjukan voltmeter, putaran, arus pada motor pada lembar data 5

TUGAS
a. Pada penguatan berapa amper moto mulai start kerja ?
b. Bagaimana mengatur putaran motor DC ?
c. Apa pengaruh putaran terhadapaperubahan beban ?
d. Pada saat tegangan input turun apakah torsi motor mengikuti turun ?

Panduan Praktikum Mesin Listrik 44


DATA HASIL PERCOBAAN

LEMBAR DATA 1 dan 2

Tanpa Beban, peubah VI Tanpa Beban, peubah If


No. If (A) VI (Volt) IL (A) Rpm VI (Volt) If (A) Rpm
ditentukan peubah Ditentukan peubah
1 Misal 0,5 0 ……... ……... ……... ……...
2 10 ……... ……... ……... ……...
3 20 ……... ……... ……... ……...
4 35 ……... ……... ……... ……...
5 50 ……... ……... ……... ……...
6 65 ……... ……... ……... ……...
7 80 ……... ……... ……... ……...
8 95 ……... ……... ……... ……...
9 110 ……... ……... ……... ……...

LEMBAR DATA 3

Beban, I f dan Vi ditentukan, atur beban pada generator

If = 0,5 A, dan VI = 110 V


No. If (A) VI (Volt) IL (A) Rpm

1 ……... ……... ……... ……...


2 ……... ……... ……... ……...
3 ……... ……... ……... ……...
4 ……... ……... ……... ……...
5 ……... ……... ……... ……...
6 ……... ……... ……... ……...
7 ……... ……... ……... ……...
8 ……... ……... ……... ……...
9 …….. ……… ……... ……...

Panduan Praktikum Mesin Listrik 45


LEMBAR DATA 4

Beban, I f konstan, beban pada generator konstan, yang diatur Vi

No. If (A) VI (Volt) IL (A) Rpm

1 0,5 ……... ……... ……...


2 ……... ……... ……... ……...
3 ……... ……... ……... ……...
4 ……... ……... ……... ……...
5 ……... ……... ……... ……...
6 ……... ……... ……... ……...
7 ……... ……... ……... ……...
8 ……... ……... ……... ……...
9 …….. ……… ……... ……...

LEMBAR DATA 5

Beban, Vi konstan, yang diatur If

VI = 110 V

No. VI (Volt) If (A) IL (A) Rpm

1 110 0 ……... ……...


2 ……... ……... ……... ……...
3 ……... ……... ……... ……...
4 ……... ……... ……... ……...
5 ……... ……... ……... ……...
6 ……... ……... ……... ……...
7 ……... ……... ……... ……...
8 ……... ……... ……... ……...
9 …….. ……… ……... ……...

Panduan Praktikum Mesin Listrik 46


UNIT J
MOTOR DC SHUNT (PENGUATAN SENDIRI)

TUJUAN
1. Mengetahui prinsip kerja
2. Dapat membandingkan kondisi bebeban dengan tanpa beban.

DASAR TEORI
Jenis motor arus searah (DC) sama dengan jenis generator DC.
Motor DC dengan penguatan terpisah pada jangkar motor timbul EMF (GGL)
lawan sebesar Eb yang melawan tegangan masuk (Vt), persamaan yang menyatakan
tegangan, arus, daya dan resistan adalah sebagai berikut :
P
Persamaan GGL lawan : Eb  .Z .n.( ) Volt ……….1
a
Eb  Vt  ( I a Ra  e) volt ……….2

Persamaan tegangan input : Vt  Eb  I a Ra  e Volt ……….3

Persamaan arus inpunt I = Ia + ISh Ampere .…..4

Vi
Persamaan arus penguat : ISh = Ampere ……….5
RSh

Persamaan daya input : PI = I . Vt VA ……………6

kEb
Persamaan kecepatan motor : n = rps ………..7

a
k=
P.Z

Pada persamaan 7 putaran motor dapat diatur Eb dan  , sedangkan untuk mengatur Eb
dapat diatur pada bagian tegangan input VI (persamaan 2), dan mengatur  diatur pada
bagian If .

Panduan Praktikum Mesin Listrik 47


PENGUJIAN TANPA BEBAN

Rangkaian uji:
RV ISh IL
A +
A Ia

Rsh M V
V
E

RV IF Gambar 1
Rangkaian Tak Beban
Ef RF
G

Langkah pengujian (dengan perubahan Vi)


a. Motor tidak dibebani
b. Atur If (sesuai dengan kebutuhan), mulai nilai 0
c. Atur tegangan input (VI), pengaturan dimulai dengan nilai 0 s/d 110 Volt) dipilih
dengan range yang linear.
d. Amati perubahan rpm, tegangan, dan arus beban dan catat pada lembar data 1

Langkah pengujian (dengan perubahan If)


a. Motor tidak dibebani
b. Vi atur sedikit demi sedikit hingga 110 Volt
c. Atur  dengan mengatur If (sesuai dengan kebutuhan)
d. Amati perubahan rpm, tegangan dan arus dan catat pada lembar data 2

Panduan Praktikum Mesin Listrik 48


PENGUJIAN BERBEBAN (LOAD)
Rangkaian uji
RV ISh IL
A +
A Ia

Rsh M V
V
E

RV IF
IL
Ef RF
G RL

Gambar 2
Rangkaian Pengujian Bebeban

1. Pengujian berbeban (dengan beban diatur) Vi dan If konstan


Langkah :
a. Motor dikopel dengan generator DC (seperti pada gambar 2)
b. Atur VI motor DC hingga 110Volt
c. Atur If hingga nilai nominal
d. Catat putaran pada lembar data 3
e. Catat penunjukan voltmeter dan amperemeter pada lembar data 3
f. Atur beban pada generator (sebagai beban motor) dari kecil hingga besar
g. Catat perubahan putaran motor, tegangan dan arus pada lembar data 3

2. Pengujian bebeban (dengan beban nominal ) If konstan, yang diatur VI


Langkah :
a. Motor tetap dikopel dengan generator
b. Generator dibebani dengan beban nominal
c. Atur If pada motor besarnya seperti nilai arus penguat tanpa beban
d. Atur If pada generator sehingga tegangan mencapai nilai 110 Volt.

Panduan Praktikum Mesin Listrik 49


e. Atur VI sehingga putaran mencapai motor mencapai yang ditentukan.
f. Catat penunjukan voltmeter, putaran, arus pada motor pada lembar data 4
3. Pengujian bebeban (dengan beban nominal ) VI konstan, yang diatur If
Langkah :
a. Motor tetap dikopel dengan generator
b. Generator dibebani dengan beban nominal
c. Atur Vi pada motor hingga tegangan 110 Volt.
d. Atur If pada motor hingga putaran yang ditentukan
e. Atur If pada generator sehingga tegangan mencapai nilai 110 Volt.
f. Catat penunjukan voltmeter, putaran, arus pada motor pada lembar data 5

TUGAS
a. Data-data dianalisis dan dideskripsikan dalam grafis
b. Apa pengaruh beban motor ketika tanpa beban dengan berbeban ?
c. Pada beban berapa motor hinga diam ?
d. Berapakah rugi-rugi daya yang terjadi pada motor ?

Panduan Praktikum Mesin Listrik 50


DATA HASIL PERCOBAAN

LEMBAR DATA 1 dan 2


Tanpa Beban, yang diatur VI Tanpa Beban, yang diatur If
No. If (A) VI (Volt) IL (A) Rpm VI (Volt) If (A) Rpm
ditentukan peubah ditentukan peubah
1 Misal 0,5 0 ……... ……... 110 ……... ……...
2 10 ……... ……... ……... ……...
3 20 ……... ……... ……... ……...
4 35 ……... ……... ……... ……...
5 50 ……... ……... ……... ……...
6 65 ……... ……... ……... ……...
7 80 ……... ……... ……... ……...
8 95 ……... ……... ……... ……...
9 110 ……... ……... ……... ……...

LEMBAR DATA 3
Beban, I f dan Vi ditentukan, yang diatur beban pada generator
If = 0,5 A, dan VI = 110 V
No. If (A) VI (Volt) IL (A) Rpm

1 0,5 110 ……... ……...


2 ……... ……...
3 ……... ……...
4 ……... ……...
5 ……... ……...
6 ……... ……...
7 ……... ……...
8 ……... ……...
9 ……... ……...

Panduan Praktikum Mesin Listrik 51


LEMBAR DATA 4
Beban, I f konstan, beban pada generator konstan, yang diatur Vi
No. If (A) VI (Volt) IL (A) Rpm

1 0,5 ……... ……... ……...


2 ……... ……... ……...
3 ……... ……... ……...
4 ……... ……... ……...
5 ……... ……... ……...
6 ……... ……... ……...
7 ……... ……... ……...
8 ……... ……... ……...
9 ……… ……... ……...

LEMBAR DATA 5
Beban, Vi konstan, yang diatur If
VI = 110 V
No. VI (Volt) If (A) IL (A) Rpm

1 110 0 ……... ……...


2 ……... ……... ……...
3 ……... ……... ……...
4 ……... ……... ……...
5 ……... ……... ……...
6 ……... ……... ……...
7 ……... ……... ……...
8 ……... ……... ……...
9 ……… ……... ……...

Panduan Praktikum Mesin Listrik 52

Anda mungkin juga menyukai