Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK LISTRIK

PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC

Disusun oleh:

Nama : Rido Fajar Rachmadi


NIM : 022100025
Program Studi : Elektronika Instrumentasi
Jurusan : Teknofisika Nuklir
Dosen Pratikum : Ign. Agus Purbhadi, M.Eng

POLITEKNIK TEKNOLOGI NUKLIR INDONESIA


BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
YOGYAKARTA
2022
I. Tujuan
1. Memahami pengaturan kecepatan putaran motor DC dengan merubah tegangan
sumber (Vt).
2. Memahami pengaturan kecepatan putaran motor DC dengan merubah arus jangkar
(Ia).
3. Memahami pengaturan kecepatan putaran motor DC dengan merubah arus medan
(If).

II. Dasar Teori


Pengaturan kecepatan memegang peranan penting dalam motor arus searah,
karena motor arus searah mempunyai karakteristik kopel kecepatan yang
menguntungkan disbanding motor lainnya.
Telah diketahui bahwa untuk motor arus searah dapat diturunkan rumus
sebagai berikut :

Ea = Cn Ea = Vt − Ia.Ra

Vt − Ia.Ra
n=
C
Dari persamaan tersebut, dapat dilihat bahwa kecepatan (n) dapat diatur
dengan mengubah-ubah beasaran  , Ra, atau Vt.
1. Pengaturan Kecepatan dengan mengatur Tegangan (Vt)
Pengaturan ini dikenal sebagai system Ward Leonard. Motor yang dapat
diatur kecepatannya adalah motor DC dengan berpenguatan bebas. Sumber
tegangan yang dapat diatur dihasilkan dari generator G1 dengan penggerak mula
biasanya motor induksi. Dengan merubah tahanan medan Rg pada generator G1
akan mengubah tegangan Vt yang diberikan pada motor DC. Bisa juga digunakan
regulator DC yang dapat di atur besar-kecilnya keluaran tegangan Vt.
Dengan perubahan tegangan Vt ini, dapat menghasilkan suatu pengaturan
kecepatan motor yang halus dan biasanya banyak dipakai untuk menjalankan lift,
mesin bubut, dll.
2. Pengaturan Kecepatan dengan mengatur Tahanan Ra
Pengaturan ini pada prinsipnya mengatur arus yang melewati jangkar.
Dapat berupa penyisipan tahanan variabel yang dipasang seri terhadap tahanan
jangkar, sehingga arus yang melewati jangkar dapat diatur. Sehingga kecepatan
motor dapat diatur dengan mengatur tahanan variabel tersebut.
3. Pengaturan Kecepatan dengan mengatur Medan Shunt ()
Pengaturan medan untuk pengaturan kecepatan adalam mengatur medan
Shunt dari motor. Karena pada motor seri pengaturan tahanan jangkar sama saja
mengatur tahanan medan serinya. Oleh karena itu pengaturan medan dapat
dilaksanakan pada motor shunt maupun motor kompon.
Pengaturan medan tersebut hampir sama dengan pengaturan tahanan
jangkar, yaitu dengan menyisipkan tahanan variabel secara seri pada medan shunt.
Sehingga dengan mengatur tahanan variabel tersebut, akan memperikan pengaruh
terhadap fluks medan tersebut. Sehingga kecepatan motor akan dapat diatur dengan
mengubah tahanan variabel yang disisipkan pada medan tersebut.

III. Alat dan Bahan


1. Motor DC dengan dua belitan 4. Rheostat.
medan. 5. Tachometer.
2. Panel percobaan LAK. 6. Unit Beban.
3. 2 buah multimeter.

IV. Langkah Kerja


Mengatur tegangan sumber (Vt)
1. Buatlah rangkaian pengaturan kecepatan untuk motor SERI sebagai berikut:

2. Tegangan sumber (Vt) pada keadan nol, hidupkan rangkaian.


3. Aturlah Vt dari 0 naik sampai motor beputar, catat harga Vt, Ia, dan n.
4. Naikkan harga Vt bertahap sampai Vt = 100 volt. Variasi minimal 5 data.
5. Buatlah kurva Vt vs n.
6. Lakukan percobaan untuk motor SHUNT, KOMPON PENDEK dan KOMPON
PANJANG.
Mengatur tahanan dan arus jangkar (Ia)
1. Buatlah rangkaian pengaturan kecepatan untuk motor SHUNT sebagai berikut :

2. Tegangan Vt pada posisi nol, hidupkan rangkaian.


3. Aturlah Vt hingga 100 volt.
4. Aturlah Rheostat dari posisi max hingga 0, min 5 data.
5. Catat harga Ia, Vt, dan n
6. Buatlah kurva Ia vs n.
7. Lakukan percobaan untuk motor SERI, KOMPON PANJANG dan KOMPON
PENDEK.
Mengatur tahanan medan ().
1. Buatlah rangkaian pengaturan kecepatan untuk motor KOMPON PENDEK
sebagai berikut :

2. Tegangan Vt pada posisi nol, hidupkan rangkaian.


3. Aturlah Vt hingga 100 volt.
4. Aturlah Rheostat dari posisi max hingga 0, min 5 data.
5. Catat harga Ish, Vt, dan n
6. Buatlah kurva Ish vs n.
7. Lakukan percobaan untuk motor SHUNT dan KOMPON PANJANG.
Tugas
1. Dari berbagai cara pengaturan kecepatan, manakah yang menurut saudara paling
mudah, menguntungkan dan paling baik.
2. Gambarkan karakteristik pengaturan kecepatan tersebut. Untuk tiap grafik
pengaturan memuat jenis motor seri, shunt, dan kompon.

V. Analisis Data dan Pembahasan


Mengatur tegangan (Vt)
Tegangan Sumber = Vt (volt) Arus Jangkar = Ia (mA) Putaran = n (rpm)
No Shun Kompon Kompon Kompon
Seri Seri Shunt Seri Shunt
t pendek panjang pendek panjang Pendek panjang
1. 10,3 12,7 10,4 10,3 3000 1700 1400 1400 835 996 606 611
2. 12 21 20,1 20,4 3000 1100 1000 1000 1047 1088 951 928
3. 14,1 40,7 40,6 40,1 3200 700 700 700 1292 1162 1083 1149
4. 16 60,3 60,3 60,7 3300 600 700 700 1503 1354 1112 1343
5. 20 80,2 80,4 80,3 3400 600 700 700 1900 1587 1576 1578
6. 25 100,3 100,2 100,4 3700 520 700 700 2382 1836 1822 1827

Mengatur arus jangkar (Ia)


Tahanan Rheostat = Ra (ohm) Arus Jangkar = Ia (mA) Putaran = n (rpm)
No Kompon Shu Kompon Kompon
Seri Shunt Seri Seri Shunt
pendek panjang nt pendek panjang Pendek panjang
1. 6 6 6 6 3000 700 700 700 901 1783 1767 1770
2. 4 4 4 4 3200 700 700 700 1433 1801 1785 1790
3. 3 3 3 3 3400 700 700 700 1743 1814 1796 1800
4. 2 2 2 2 3500 700 700 700 2004 1824 1805 1807
5. 1 1 1 1 3700 700 700 700 2265 1834 1815 1814
6. 0 0 0 0 3800 700 800 800 2762 1842 1834 1832
Vt = 100 volt (motorshunt dan kompon)
Vt = 30,5 volt (motor seri)

Mengatur medan (Φ)


Tahanan Rheostat = Rsh (ohm) Arus Medan = Ish (mA) Putaran = n (rpm)
No Kompon Kompon Kompon
Seri Shunt Seri Shunt Seri Shunt
pendek panjang pendek panjang Pendek panjang
1. 6 6 6 700 700 700 1847 1821 1830
2. 4 4 4 700 700 700 1846 1818 1829
3. 3 3 3 700 700 700 1845 1816 1828
4. 2 2 2 700 700 700 1843 1814 1827
5. 1 1 1 700 700 800 1842 1813 1825
6. 0 0 0 700 700 800 1840 1812 1823
Vt = 100 volt
Grafik Tegangan
• Grafik pengaturan tegangan seri
3000
2382
2500

Putaran (Rpm)
1900
2000 1503
1292
1500 1047
835
1000
500
0
10.3 12 14.1 16 20 25
Tegangan (V)

• Grafik pengaturan tegangan shunt


2000 1836
1587
1354
Putaran (Rpm)

1500 1162
996 1088
1000

500

0
12.7 21 40.7 60.3 80.2 100.3
Tegangan (V)

• Grafik pengaturan tegangan kompon pendek


2000 1822
1576
Putaran (Rpm)

1500
1083 1112
951
1000
606
500

0
10.4 20.1 40.6 60.3 80.4 100.4
Tegangan (V)

• Grafik pengaturan tegangan kompon panjang


2000 1827
1578
1343
Putaran (Rpm)

1500 1149
928
1000
611
500

0
10.3 20.4 40.1 60.7 80.3 100.4
Tegangan (V)
Grafik Arus Jangkar
• Grafik pengaturan arus jangkar seri
3000 2762
2265
2500 2004

Putaran (Rpm)
1743
2000 1433
1500
901
1000
500
0
0 1 2 3 4 6
Tahanan Rheostat (ohm)

• Grafik pengaturan arus jangkar shunt


1860 1842
1834
1840 1824
Putaran (Rpm)

1814
1820 1801
1800 1783
1780
1760
1740
0 1 2 3 4 6
Tahanan Rheostat (ohm)

• Grafik pengaturan arus jangkar kompon pendek


1840 1834
1815
1820 1805
Putaran (Rpm)

1796
1800 1785
1780 1767
1760
1740
1720
0 1 2 3 4 6
Tahanan Rheostat (ohm)

• Grafik pengaturan arus jangkar kompon panjang


1840 1832
1814
1820 1807
1800
Putaran (Rpm)

1790
1800
1770
1780
1760
1740
1720
0 1 2 3 4 6
Tahanan Rheostat (ohm)
Grafik Arus Medan
• Grafik pengaturan arus medan shunt
1848 1847
1846
1845
1846

Putaran (Rpm)
1843
1844 1842
1842 1840
1840
1838
1836
0 1 2 3 4 6
Tahanan Rheostat (ohm)

• Grafik pengaturan arus medan kompon pendek


1825
1821
Putaran (Rpm)

1820 1818
1816
1813 1814
1815 1812

1810

1805
0 1 2 3 4 6
Tahanan Rheostat (ohm)

• Grafik pengaturan arus medan kompon panjang


1832 1830
1829
1830 1828
Putaran (Rpm)

1827
1828
1825
1826
1823
1824
1822
1820
1818
0 1 2 3 4 6
Tahanan Rheostat (ohm)

Pada praktikum Pengaturan Kecepatan Motor DC memiliki tujuan yaitu agar


dapat memahami pengaturan kecepatan putaran motor DC dengan merubah tegangan
sumber (Vt), arus jangkar (Ia), serta arus medan (If).
Percobaan pertama adalah pengaturan kecepatan motor dengan mengatur
tegangan sumber. Untuk langkah pertama praktikan mengukur tegangan maksimal
untuk mencapai rpm maksimal. Setelah mencapai pada rpm maksimum, praktikan
mengambil data yang diperlukan dan mematikan motor. Percobaan dilakukan untuk
setiap jenis rangkaian baik itu seri, shunt, kompon pendek, dan kompon Panjang.
Percobaan kedua adalah pengaturan kecepatan motor dengan mengatur arus
pada jangkar. Arus pada jangkar dapat diatur dengan mengatur tahanan yang terpasang
pada jalur jangkar. Pengaturan rheostat dimulai dari nilai yang paling besar, untuk
selanjutnya dikecilkan secara berkala. Saat nilai hambatan besar, maka arus yang masuk
ke motor akan kecil, sehingga tidak mendapat nilai rpm yang besar. Saat nilai hambatan
di perkecilkan berkala, maka nilai rpm meningkat secara berkala. Pada hasil terlihat
bahwa terjadi peningkatan rpm pada setiap penurunan tahanan yang diberikan pada
setiap jenis rangkaian.
Pada percobaan ketiga yaitu pengaturan kecepatan dengan mengatur arus
medan. Pengaturan ini sama dengan percobaan arus jangkar yaitu menyisipkan tahanan
variabel secara seri pada shunt, sehingga dengan mengatur tahanan fluks medan tersebut
akan terpengaruh oleh tahanan variabel tersebut. Berdasarkan data, yang terjadi justru
berkebalikan. Rpm dari motor meningkat seiring bertambahnya besar tahanan. Hal ini
kemungkinan terjadi karena kesalahan pada penginputan data percobaan.
Dapat disimpulkan bahwa pada pengaturan kecepatan motor DC, metode yang
paling menguntungkan adalah pengaturan metode tegangan sumber. Hal ini dikarenakan
perubaan sedikit akan memiliki pengaruh signifikan pada rpm motor.

VI. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan percobaan yang telah dilakukan
adalah pengaturan motor DC dapat dilakukan dengan 3 metode yakni mengatur
tegangan sumber, mengatur arus pada jangkar, dan mengatur arus medan. Diantara
ketiga metode pengaturan kecepatan, didapat bahwa metode paling baik adalah metode
pengaturan tegangan sumber. Hal ini dikarenakan perubaan sedikit akan memiliki
pengaruh signifikan pada rpm motor.

Anda mungkin juga menyukai