Disusun oleh:
Ea = Cn Ea = Vt − Ia.Ra
Vt − Ia.Ra
n=
C
Dari persamaan tersebut, dapat dilihat bahwa kecepatan (n) dapat diatur
dengan mengubah-ubah beasaran , Ra, atau Vt.
1. Pengaturan Kecepatan dengan mengatur Tegangan (Vt)
Pengaturan ini dikenal sebagai system Ward Leonard. Motor yang dapat
diatur kecepatannya adalah motor DC dengan berpenguatan bebas. Sumber
tegangan yang dapat diatur dihasilkan dari generator G1 dengan penggerak mula
biasanya motor induksi. Dengan merubah tahanan medan Rg pada generator G1
akan mengubah tegangan Vt yang diberikan pada motor DC. Bisa juga digunakan
regulator DC yang dapat di atur besar-kecilnya keluaran tegangan Vt.
Dengan perubahan tegangan Vt ini, dapat menghasilkan suatu pengaturan
kecepatan motor yang halus dan biasanya banyak dipakai untuk menjalankan lift,
mesin bubut, dll.
2. Pengaturan Kecepatan dengan mengatur Tahanan Ra
Pengaturan ini pada prinsipnya mengatur arus yang melewati jangkar.
Dapat berupa penyisipan tahanan variabel yang dipasang seri terhadap tahanan
jangkar, sehingga arus yang melewati jangkar dapat diatur. Sehingga kecepatan
motor dapat diatur dengan mengatur tahanan variabel tersebut.
3. Pengaturan Kecepatan dengan mengatur Medan Shunt ()
Pengaturan medan untuk pengaturan kecepatan adalam mengatur medan
Shunt dari motor. Karena pada motor seri pengaturan tahanan jangkar sama saja
mengatur tahanan medan serinya. Oleh karena itu pengaturan medan dapat
dilaksanakan pada motor shunt maupun motor kompon.
Pengaturan medan tersebut hampir sama dengan pengaturan tahanan
jangkar, yaitu dengan menyisipkan tahanan variabel secara seri pada medan shunt.
Sehingga dengan mengatur tahanan variabel tersebut, akan memperikan pengaruh
terhadap fluks medan tersebut. Sehingga kecepatan motor akan dapat diatur dengan
mengubah tahanan variabel yang disisipkan pada medan tersebut.
Putaran (Rpm)
1900
2000 1503
1292
1500 1047
835
1000
500
0
10.3 12 14.1 16 20 25
Tegangan (V)
1500 1162
996 1088
1000
500
0
12.7 21 40.7 60.3 80.2 100.3
Tegangan (V)
1500
1083 1112
951
1000
606
500
0
10.4 20.1 40.6 60.3 80.4 100.4
Tegangan (V)
1500 1149
928
1000
611
500
0
10.3 20.4 40.1 60.7 80.3 100.4
Tegangan (V)
Grafik Arus Jangkar
• Grafik pengaturan arus jangkar seri
3000 2762
2265
2500 2004
Putaran (Rpm)
1743
2000 1433
1500
901
1000
500
0
0 1 2 3 4 6
Tahanan Rheostat (ohm)
1814
1820 1801
1800 1783
1780
1760
1740
0 1 2 3 4 6
Tahanan Rheostat (ohm)
1796
1800 1785
1780 1767
1760
1740
1720
0 1 2 3 4 6
Tahanan Rheostat (ohm)
1790
1800
1770
1780
1760
1740
1720
0 1 2 3 4 6
Tahanan Rheostat (ohm)
Grafik Arus Medan
• Grafik pengaturan arus medan shunt
1848 1847
1846
1845
1846
Putaran (Rpm)
1843
1844 1842
1842 1840
1840
1838
1836
0 1 2 3 4 6
Tahanan Rheostat (ohm)
1820 1818
1816
1813 1814
1815 1812
1810
1805
0 1 2 3 4 6
Tahanan Rheostat (ohm)
1827
1828
1825
1826
1823
1824
1822
1820
1818
0 1 2 3 4 6
Tahanan Rheostat (ohm)
VI. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan percobaan yang telah dilakukan
adalah pengaturan motor DC dapat dilakukan dengan 3 metode yakni mengatur
tegangan sumber, mengatur arus pada jangkar, dan mengatur arus medan. Diantara
ketiga metode pengaturan kecepatan, didapat bahwa metode paling baik adalah metode
pengaturan tegangan sumber. Hal ini dikarenakan perubaan sedikit akan memiliki
pengaruh signifikan pada rpm motor.